Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KIMIA ANALITIK I

ANION KLORIDA

Dosen: Hendrawati M.Si

Disusun Oleh:

Sindia Permata Z

11160960000068

Kimia - 2C

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Klorida adalah ion yang terbentuk sewaktu unsur klor mendapatkan satu elektron untuk membentuk suatu
anion (ion bermuatan negatif) Cl-. Garam dari asam klorida (HCl) mengandung ion klorida, contohnya
adalah garam meja, yang disebut Natrium klorida dengan rumus kimia NaCl. Dalam air, senyawa ini
terpecah menjadi ion Na+ dan Cl.

Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini
berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu
klorida anorganik adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu atau
organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl), sering disebut metil klorid (Panjaitan, 2009).

B.     Rumusan Masalah

Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut :

1.      Apa saja fungsi klorida?

2.      Bagaimana metabolisme klorida?

A.    Bagaimana absorpsi dan ekskresi klorida ?

3.      Bagaimana kebutuhan klorida?

4.      Apa saja sumber klorida?

5.      Bagaimana gangguan keseimbangan klorida?

C.    Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui fungsi, metabolisme, adsorpsi dan ekskresi,
kebutuhan, sumber dan gangguan keseimbangan dari salah satu mineral yaitu klorida.
BAB II

PEMBAHASAN

Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstraselular (ECF) adalah elektrolit bermuatan negatif yaitu
klorida (Cl ). Jumlah ion klorida (Cl ) yang terdapat di dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1.1
g/Kg berat badan dengan konsentrasi antara 98-106 mmol / L. Konsentrasi ion klorida tertinggi terdapat
pada cairan serebrospinal seperti otak atau sumsum tulang belakang, lambung dan juga pancreas. Bila
bereaksi dengan natrium atau hydrogen, klor akan membentuk ion klor yang bermuatan negative (Cl-).
Klor merupakan 0,15 % berat badan. Nilai rujukan untuk konsentrasi klorida plasma adalah 95-105
mmol/ l. klorida sel otot yang normal kira-kira 3 mmol/kg berat basah ( 15mmol/l air sel).

A.    Fungsi Klorida

Sebagai anion utama dalam cairan ekstraselullar, ion klorida juga akan berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan-elektrolit. Klor akan bergerak secara bebas melintasi membrane sel dan berasosiasi
dengan natrium atau kalium.

Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan untuk memelihara
suasana asam di dalam lambung. Suasana asam ini diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
Bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya seperti fosfor dan sulfur, sebagai anion klor membantu
pemeliharaan keseimbangan asam basa. Ion klor dengan mudah dapat keluar dari sel darah merah dan
masuk ke dalam plasm darah guna membantu mengankut karbon dioksida ke paru-paru dan keluar dari
tubuh. Pada keadaan muntah banyak asam klorida dikeluarkan dari lambung, yang dapat mengganggu
keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Diduga klor mengatur system rennin-aniotensin aldosteron
yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.
Jenis-jenis klorida

Dalam ilmu kimia,


garam
adalahsenyawaionikyang terdiri dari ionpositif (kation)dan ion negatif (anion), sehingga membentuk
senyawanetral

 (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari hasilreaksiasamdanbasa. Komponen kation dan anion ini dapat
berupasenyawa anorganiksepertiklorida (Cl−), dan bisa juga berupasenyawa
organiksepertiasetat(CH3COO−)danion monoatomikseperti fluorida (F), sertaion
poliatomiksepertisulfat(SO42−).Natrium klorida(NaCl), bahan utamagaram dapur adalah suatugaram.
Kalsium Klorida Dihydrate CaCl2
 
• 2H2O

Kalsium Klorida Flake Dihydrate:


Kemurnian: min 70% - 72% min - min 74% - min 77% 
 
Kalsium Klorida Granule / Pellet Dihydrate:
Kemurnian: min 74% - min 77% 
 
Kalsium Klorida Powder Dihydrate:
Kemurnian: min 74% - min 77% 
 
Kalsium Klorida anhidrat CaCl2
  
Kalsium Klorida Flake anhidrat:
Kemurnian: min 90% - 92% min - min 94% 
 
Kalsium Klorida Granule / Pellet anhidrat:
Kemurnian: min 90% - 92% min - min 94% 

Kalsium Klorida anhidrat Powder:


Kemurnian: min 90% - 92% min - min 94% 
 
Tersedia Kelas
 
Kalsium Klorida Industri Kelas

Kalsium Klorida Food GradeKalsium Klorida berbasis Ice-leleh AgenProduk di atas terdiri dari kalsium
klorida dan natrium klorida sebagaibahan utama bersama-sama dengan agen erosi-penghambat
tertentu.Hal ini juga dapat dicampur sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Produkini banyak digunakan
untuk melelehkan salju dan es dan mencegahkerusakan es di jalan, trotoar, dan permukaan yang sama.
B.     Metabolisme Klorida

            Natrium dan klorida biasanya berhubungan sangat erat baik sebagai bahan makanan maupun
fungssinya dalam tubuh. Sebagian besar natrium didapat dalam plasma darah dan dalam cairan diluar sel
(ekstraseluler), beberapa diantaranya juga terdapat didalam tulang. Jumlah natrium dalam badan manusia
diperkirakan sekitar 100-110 kg.

            Dalam badan seperti halnya dalam makanan, sebagian natrium bergabung dalam klorida
membentuk garam meja, yaitu natrium klorida. Konsumsi garam perorang/ hari diperkirakan sekitar 6-18
gr NaCl. Klorida juga banyak terdapat dalam plasma darah, serta banyak ditemukan dalam kelenjar
pencernaan lambung sebagai asam klorida. Ion-ion klorida mengatifkan enzim amylase dalam mulut
untuk memecahkan pati yang dikonsumsi.

            Sebagai bagian dari cairan ekstraselulier, natrium dan klorida juga membantu menjaga
keseimbangan asam basa. Natrium bersama dengan kalsium, mg, serta kalium dalam cairan ekstraseluluer
mempunyai reaksi alkalis, sedangkan klorida bersama fosfat, karbonat, sulfat, asam-asam organic, dan
protein mempunyai reaksi asam.

            Zat klor sendiri berbentuk gas berwarna biru kehijauan dan bersifat racun keras. Klor selalu
dikonsumsi dalam bentuk garam dapur. Ion cl dapat menembus membrane sel dengan leluasa, dan akan
keluar masuk membrane sel secara pasif, mendampingi ion K dengan Na. dalam bentuk Hcl zat klor
dieksresikan didalam lambung dan berfungsi membantu dalam pencernaan protein oleh pepsin.

C.    Absorpsi dan Ekskresi Klorida

Klorida merupakan anion utama dalam cairan ekstrasel. Pemeriksaan konsentrasi klorida dalam  plasma
berguna sebagai diagnosis banding pada gangguan keseimbangan asam - basa, dan menghitung anion gap.
Jumlah klorida pada orang dewasa normal  sekitar 30 mEq per kilogram berat badan. Sekitar 88% klorida
berada dalam cairan ekstraseluler dan 12% dalam cairan intrasel. Konsentrasi klorida pada bayi lebih
tinggi dibandingkan pada anak-anak dan dewasa.

Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan di ekskresi melalui urin dan keringat.
Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium. Kebanyakan keringat dihalangi oleh aldosteron yang
secara langsung berpengaruh terhadap kelenjar keringat.

Jumlah klorida dalam tubuh ditentukan oleh keseimbangan antara klorida yang masuk dan yang keluar.
Klorida yang masuk tergantung dari jumlah dan jenis makanan. Kandungan klorida dalam makanan sama
dengan natrium. Orang dewasa pada keadaan normal rerata mengkonsumsi 50-200 mEq klorida per hari,
dan ekskresi klorida bersama feses sekitar 1-2 mEq perhari.  Drainase lambung atau usus pada diare
menyebabkan ekskresi klorida mencapai 100 mEq perhari. Kadar klorida dalam keringat bervariasi, rerata
40 mEq/L. Bila pengeluaran keringat berlebihan, kehilangan klorida dapat mencapai 200 mEq per hari.
Ekskresi utama klorida adalah melalui ginjal.
Nilai Rujukan Klorida

-       serum bayi baru lahir   : 94-112 mmol/L

-       serum anak                  : 98 - 105 mmol/L

-       serum dewasa              : 95 - 105 mmol/L

-       keringat anak               : <50 mmol/L

-       keringat dewasa          : <60 mmol/L

-       urine                            : 110 - 250 mmol/24 jam

-       feses                            : 2 mmol/24 jam

D.    Kebutuhan Klorida

Di dalam makanan klor terdapat dalam bentuk garam dapur (NaCl) dan garam lain. Klor tidak pernah
kurang dalam makanan sehari-hari. Anjuran kecukupan sehari untuk klor tidak ditetapkan secara khusus.
Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.

E.     Sumber Klorida

Klor terdapat bersamaan dengan natrium didalam garam dapur sebagian klor diperoleh dari makanan
olahan yang diberi garam dapur. Beberapa  sayuran dan buah-buahan merupakan sumber klor.

F.     Gangguan Keseimbangan Klorida

1.      Hipoklorinemia

Hipoklorinemia terjadi jika pengeluaran klorida melebihi pemasukan. Penyebab


hipoklorinemia  umumnya sama dengan hiponatremia, tetapi pada alkalosis metabolik dengan
hipoklorinemia, defisit  klorida tidak disertai defisit natrium. Hipoklorinemia juga dapat terjadi pada
gangguan yang berkaitan dengan retensi bikarbonat, contohnya pada asidosis respiratorik kronik dengan
kompensasi ginjal.

Dalam keadaan normal kekurangan klor jarang terjadi. Kekurangan hanya bisa terjadi kesalahan manusia.
ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi. Bila klorida tidak ditambahkan dalam
pembuatan dalam formula bayi akan terjadi kekurangan klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan
klor dapat pula terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringan berlebihan.
2.      Hiperklorinemia

Hiperklorinemia terjadi jika pemasukan melebihi pengeluaran pada gangguan mekanisme homeostasis
dari klorida. Umumnya penyebab hiperklorinemia sama dengan hipernatremia.  Hiperklorinemia dapat
dijumpai pada kasus dehidrasi, asidosis tubular ginjal, gagal ginjal akut, asidosis metabolik yang
disebabkan karena diare yang lama  dan kehilangan natrium bikarbonat, diabetes insipidus, hiperfungsi
status adrenokortikal dan penggunaan larutan salin yang berlebihan, alkalosis respiratorik. Asidosis
hiperklorinemia dapat menjadi petanda pada gangguan tubulus ginjal yang luas.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Klorida dalam senyawa kimia, satu atau lebih atom klornya memiliki ikatan kovalen dalam molekul. Ini
berarti klorida dapat berupa senyawa anorganik maupun organik. Contoh paling sederhana dari suatu
klorida anorganik adalah asam klorida (HCl), sedangkan contoh sederhana senyawa organik (suatu atau
organoklorida) adalah klorometana (CH3Cl). Sekitar 88% klorida berada dalam cairan ekstraseluler dan
12% dalam cairan intrasel.

Di dalam lambung klor merupakan bagian dari asam klorida (HCl) yang diperlukan untuk memelihara
suasana asam di dalam lambung. Klor hampir seluruhnya diabsorpsi di dalam usus halus dan di ekskresi
melalui urin dan keringat. Hiperklorinemia dan hipoklorinemia merupakan gangguan keseimbangan
klorida.

B.     Saran

Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang klorida.
Konsumsi klorida sesuai dengan kebutuhan agar tidak terjadi gangguan keseimbangan klorida.

  
  

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Anwari Irawan.M. 2009. Cairan Tubuh, Elektrolit dan Mineral. Disitasi dari www.google.com pada


hari Sabtu 21 Desember 2013 Pukul 19.00 WIB.

Baron,D.N.1990. kapita selektapatologi klinik edisi 4. Jakarta: EGC.


Klutts J.S. and Scott M.G. 2006. ‘Physiology and disorders of Water, Electrolyte, and Acid            Base
Metabolism’ In: Tietz Text Book of Clinical Chemistry and Molecular         Diagnostics, 4th Ed. Vol.1,
Elsevier Saunders Inc., Philadelphia

Sediaoetama,Achmad Djaeni. 2004.ilmu gizi.J akarta:PT.Dian rakyat.

Wilson L.M. 1995. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit.Jakarta : Penerbit :Buku


Kedokteran EGC

Winarno,F.G. 1994. Kimia pangan dan Gizi. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai