Aliran peluh tenggelamkan mimpi dalam lelah tiada berkesudahan
Alam raya seolah ikut memaki, menghardik brutal bersorah menghina
Aku pecundang tak punya harga diri, ku dengar katamu
Aku pecundang tak lagi mampu tinggikan dahi
Gelap hidup, tak pernah siang mau berteman denganku
Guyuran hujan terjadi di setiap waktu
Duka lara aku tak mampu berlapang dada
Maka nurani berkata berdamailah
Ku ampuni garis merah kelemahanku
Suasana Larik dalam puisi Patah semangat Putus asa, aku pun alami Kecewa Kekecewaan, siapa yang belum pernah rasa? Pasrah Kegagalan menjadi seperti terbiasa, aku
Rontoklah tulang, berdiri aku tak lagi mampu
Aliran peluh tenggelamkan mimpi dalam
lelah tiada berkesudahan Berontak Alam raya seolah ikut memaki, menghardik brutal bersorah menghina Pesimis Aku pecundang tak punya harga diri, ku dengar katamu
Aku pecundang tak lagi mampu tinggikan
dahi Gelisah Gelap hidup, tak pernah siang mau berteman denganku