BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Conflict
Hal ini mengarah pada konflik yang terjadi antara pengguna internet
dengan lingkungan sekitarnya (konflik interpersonal), konflik dalam tugas
lainnya (pekerjaan, tugas, kehidupan sosial, hobi) atau konflik yang
terjadi dalam dirinya sendiri (konflik intrafisik atau merasa kurangnya
kontrol) yang diakibatkan karena terlalu banyak menghabiskan waktu
bermain internet.
b. Relapse
Hal ini merupakan kecenderungan berulangnya kembali pola
penggunaan internet setelah adanya kontrol.
Tidur dibagi menjadi dua fase yaitu pergerakan mata yang cepat atau
Rapid Eye Movement (REM) dan pergerakan mata yang tidak cepat atau Non
Rapid Eye Movement (NREM). Tidur diawali dengan fase NREM yang terdiri
dari empat stadium, yaitu tidur stadium satu, tidur stadium dua, tidur stadium
tiga, tidur stadium empat: lalu diikuti oleh fase REM. Fase NREM dan REM
terjadi secara bergantian sekitar 4-6 siklus dalam semalam (Patlak, 2005).
a. Tidur stadium satu
Pada tahap ini seseorang akan mengalami tidur yang dakal dan dapat
terbangun dengan mudah oleh karena suara atau gangguan lain. Selama tahap
pertama tidur, mata akan bergerak perlahan-lahan, dan aktivitas otot melambat
(Patlak, 2005).
b. Tidur stadium dua
Biasanya berlangsung selama 10 hingga 25 menit. Denyut jantung melambat
dan suhu tubuh menurun (Smith dan Segal, 2010). Pada tahap ini didapatkan
gerakan bola mata berhenti (Patlak, 2005).
c. Tidur stadium tiga
Tahap ini lebih dalam dari sebelumnya (Ganong, 2003). Pada tahap ini
individu tersebut sulit dibangunkan, dan jika terbangun, individu tersebut
tidak dapat segera menyesuaikan diri dan sering bingung selama beberapa
menit (Smith dan Segal, 2010).
d. Tidur stadium empat
Tahap ini merupakan tahap tidur yang paling dalam. Gelombang otak sangat
lambat. Aliran darah diarahkan jauh dari otak dan menuju untuk memulihkan
energy fisik (Smith dan Segal, 2010).
2.3 Insomnia
(REM) dimana pada tahap ini, otak memproses hal-hal yang diingat dan
dipelajari sebelumnya (Patrick dan steijn, 2014).
2.5. Kerangka Teori
Penggunaan internet
Mengganggu
irama siirkadian insomnia
2.6. Hipotesis
H0: Tidak terdapat hubungan antara adiksi internet dan insomnia pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang
H1: Terdapat hubungan antara adiksi internet dan insomnia pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1. Waktu
Penelitian dan pengumpulan data dilakukan pada bulan oktober
sampai desember 2018.
3.2.2. Tempat
Penelitian dan pengumpulan data pada penelitian ini bertempat di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang kampus B.
3.3.3. Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi.
3.3.3.1 Besar Sampel
Besar sampel ditentukan dengan rumus uji hipotesis terhadap penelitian
analitik kategori numerical tidak berpasangan yaitu:
n= [ Zα √ 2 PQ + Zβ √ P1 Q1+ P 2 Q2
P 1−P 2 ]
Z⍺ = deviat baku dari kesalahan tipe 1
Zβ = deviat baku dari kesalahan tipe 2
P1 = proporsi faktor risiko pada kelompok kasus
P2 = proporsi faktor risiko pada kelompok kontrol
P1 - P2= perbedaan proporsi minimal yang dianggap bermakna
P = (P1+P2)/2
Q1 = 1- P1
Q2 = 1- Q1
Q = 1- P
Tidak Bersedia
Informed consent
Penyusunan Laporan