Anda di halaman 1dari 16

‫‪Manfaatkan Waktu Anda Sebaik-Baiknya‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫د َر‬
‫ق َّ‬ ‫ي َ‬ ‫ذ ْ‬ ‫والَّ ِ‬ ‫وى‪َ ،‬‬ ‫س َ‬ ‫ف َ‬ ‫ق َ‬ ‫خلَ َ‬ ‫ي َ‬ ‫ذ ْ‬ ‫ه الَّ ِ‬ ‫م ُد لِلَّ ِ‬ ‫ح ْ‬ ‫اَ ْل َ‬
‫ه غُ ثَا ًء‬ ‫علَ ُ‬ ‫ج َ‬ ‫ف َ‬ ‫م ْرعَ ى‪َ ،‬‬ ‫ج ال َ‬ ‫خ َر َ‬ ‫ي أَ ْ‬ ‫ذ ْ‬ ‫والَّ ِ‬ ‫ه َدى‪َ ،‬‬ ‫ف َ‬ ‫َ‬
‫ه‪،‬‬
‫ص ِرّفِ ِ‬ ‫م َ‬ ‫و ُ‬‫م َدبِ ّ ِر ِ*ه َ‬ ‫و ُ‬‫ه َ‬ ‫ملِ ْيكِ ِ‬ ‫و َ‬ ‫ي ٍء َ‬ ‫ش ْ‬ ‫ل َ‬ ‫ك ِّ‬ ‫بِ ُ‬ ‫وى‪َ ،‬ر ّ‬ ‫ح َ‬ ‫أَ ْ‬
‫واَل‬
‫ه‪َ ،‬‬ ‫ك لَ ُ‬ ‫ش ِر ْي َ‬ ‫ح َد ُه اَل َ‬ ‫و ْ‬ ‫هللا‪َ ،‬‬ ‫اَّل‬‫ِ‬ ‫إ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫إ‬ ‫اَل‬ ‫نْ‬ ‫ه ُد أَ‬ ‫َ‬ ‫ش‬‫ْ‬ ‫وأ َ‬ ‫َ‬
‫ُ‬
‫ع‬
‫م ْي ُ‬ ‫الس ِ‬ ‫َّ‬ ‫وهُ َ‬
‫و‬ ‫ل‪َ ،‬‬ ‫م ِث ْي َ‬ ‫واَل َ‬ ‫ظ ْي َر َ‬‫واَل نَ ِ‬ ‫ه َ‬ ‫ش ِب ْي َ‬ ‫واَل َ‬ ‫د َ‬ ‫نِ َّ‬
‫ص ْي ُر‬ ‫‪.‬البَ ِ‬

‫ن‬‫ه بَ ْي َ‬ ‫سلَ ُ‬ ‫ُه‪ ،‬أَ ْر َ‬‫س ْول ُ‬ ‫و َر ُ‬‫ه ُد أَنَّ محمداً عَ ْب ُد ُه َ‬ ‫ش َ‬ ‫وأ َ ْ‬ ‫َ‬
‫ن‪،‬‬‫م ْي َ‬ ‫ة لِ ْلعَالَ ِ‬‫م ً‬ ‫ح َ‬‫ن َر ْ‬ ‫ك ْو َ‬‫ق لِيَ ُ‬
‫ح ِّ‬ ‫ة بِا ْل َ‬ ‫الساعَ ِ‬ ‫َّ‬ ‫ي‬‫يَ َد َّ‬
‫ن‪،‬‬ ‫د ْي َ‬
‫معَانِ ِ‬ ‫ة عَ لَى ال ُ‬ ‫ج ً‬‫ح َّ‬‫و ُ‬‫ن‪َ ،‬‬ ‫ة لِ ْلغَا ِ‬
‫و ْي َ‬ ‫ه َدايَ ً‬ ‫و ِ‬ ‫َ‬
‫ه‬
‫ل بَ ْي ِت ِ‬ ‫وعَ لَى آ ِ‬ ‫ه َ‬ ‫ك عَ لَ ْي ِ‬‫وبَا َر َ‬ ‫م َ‬ ‫سلَّ َ‬ ‫و َ‬ ‫هللا َ‬
‫ُ‬ ‫صلَّى‬ ‫ف َ‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ه ْ‬
‫وب ِ ِ‬‫ه َ‬ ‫ن بِ ِ‬‫د ْي َ‬‫م ْق َت ِ‬ ‫وعَ لى ال ُ‬ ‫ن‪َ ،‬‬ ‫م ْي ِ‬ ‫ميَا ِ‬ ‫ه ال َ‬‫حابِ ِ‬ ‫ص َ‬ ‫وأ َ ْ‬ ‫َ‬
‫ص ْي ِر‬
‫م ِ‬
‫وال َ‬
‫ج َزا ِء َ‬ ‫‪.‬إِلَى يَ ْو ِ‬
‫م ال َ‬
‫ْد‬ ‫‪،:‬أَ َّ‬
‫ما بَع ُ‬
‫‪Bertakwalah kalian kepada Allah wahai hamba-hamba Allah dengan‬‬
‫‪sebenar-benar takwa, karena takwa kepada Allah adalah jalan menuju‬‬
‫‪petunjuk, sedangkan menyelisihinya adalah jalan kesengsaraan.‬‬
Kaum muslimin sekalian :

Waktu adalah kesempatan untuk memakmurkan akhirat dan


membangun kebahagiaan, atau sebaliknya waktu dapat digunakan
untuk menghancurkan akhirat dan kesengsaraan yang panjang, karena
mulianya waktu maka Allah bersumpah dengan bagian-bagiannya,
bahkan Allah bersumpah dengan waktu semuanya; malam juga
siangnya, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

(‫جلَّى‬ َ ِ‫ها ِر إ‬
َ َ ‫ذا ت‬ َ ‫وال َّن‬
َ )1( ‫ْشى‬ َ ِ‫ل إ‬
َ ‫ذا يَغ‬ ِ ‫واللَّ ْي‬
َ )
“Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang
benderang.” (QS.Al-lail: 1-2).

Dan dengan berlalunya siang dan malam terdapat peringatan dan


pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa, Allah Ta’ala berfirman :

َ ‫ن أَ َرا‬
(‫د‬ ْ ‫م‬ ً ‫ف‬
َ ِ‫ة ل‬ َ ‫خ ْل‬
ِ ‫ها َر‬
َ ‫وال َّن‬
َ ‫ل‬َ ‫ل اللَّ ْي‬َ ‫ع‬ َ ‫ج‬َ ‫ذي‬ ِ َّ‫و ال‬ َ ُ‫وه‬َ
‫كورًا‬ُ ‫ش‬ ُ ‫د‬ َ ‫ك َر أَ ْو أَ َرا‬ َّ َ‫)أَنْ ي‬
َّ ‫ذ‬
“Dan Dialah yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang
yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS.
Al-Furqan: 62).

Nabi kita Muhammad sallallahu ‘alaihi wa sallam seluruh hidupnya


adalah untuk Allah, Allah berkata kepadanya :
ِ َّ‫ماتِي لِل‬
(‫ه‬ َ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ‫اي‬
َ َ‫حي‬
ْ ‫م‬
َ ‫و‬
َ ‫سكِي‬ َ ‫صاَل تِي‬
ُ ‫و ُن‬ َ َّ‫ل إِن‬ ْ ‫ُق‬
‫ين‬
َ ‫م‬ِ َ‫ب ا ْلعَال‬
ِ ّ ‫) َر‬
Katakanlah wahai Muhammad: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS. Al-An’am:
162).

Allah juga memuji para sahabat dengan firman-Nya :

ِ َّ‫ن الل‬
(‫ه‬ َ ‫م‬ِ ‫ضاًل‬
ْ ‫ف‬َ ‫ون‬
َ ‫غ‬ ُ ‫ج ًدا يَ ْب َت‬
َّ ‫س‬
ُ ‫عا‬ ً ‫ك‬ َّ ‫م ُر‬ ْ ُ‫تَ َراه‬
‫ن أَثَ ِر‬
ْ ‫م‬ِ ‫م‬ْ ‫ه‬
ِ ‫ه‬
ِ ‫جو‬ُ ‫م فِي ُو‬ ْ ُ‫ماه‬ ِ ‫وانًا‬
َ ‫سي‬ َ ‫ض‬ ْ ‫و ِر‬
َ
‫جو ِد‬ ُّ
ُ ‫)الس‬
“Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan
keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari
bekas sujud.” (QS. Al-Fath: 29).

Diantara wasiat Abu bakar kepada Umar -semoga Allah meridhoi


keduanya- : sesungguhnya Allah mempunyai amalan siang yang tidak
Dia terima pada malam hari, dan amalan malam yang tidak Dia terima 
pada siang hari. Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata : saya tidak lebih
menyesal dari sesuatu melebihi penyesalanku atas satu hari, 
tenggelamnya matahari, yang berkurang dengannya ajalku dan tidak
bertambah padanya amalanku. Dahulu para salaf radhiallahu
‘anhum sangat memanfaatkan detik-detik umur mereka, mereka
memenuhi waktu dengan hal-hal yang membuat Rabb mereka ridho,
berkata Hasan al-Basri rahimahullah,  “Saya mendapati kaum yang
mereka lebih perhatian menjaga waktu mereka dari pada perhatian
kalian menjaga dirham dan dinar kalian”.

Dan tidak akan bergerak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai
ia ditanya tentang empat perkara, diantaranya : tentang umurnya untuk
apa ia habiskan. (HR.Tirmidzi). dan panjangnya umur yang disertai
dengan amal yang baik merupakan nikmat Allah yang agung,
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : sebaik-baik manusia
adalah : yang panjang umurnya dan baik amalannya. (HR.tirmidzi).

Hari-hari sangatlah terbatas, jika telah berlalu satu hari maka


berkuranglah umurmu, dan berlalunya sebagian merupakan tanda akan
berlalunya semuanya, dan seorang hamba sejak tertancap kakinya di
atas muka bumi ini berarti ia sedang berjalan menuju Rabbnya, dan
jarak perjalanannya ialah umurnya yang telah ditulis untuknya.

Dan yang beruntung dari hamba-hamba Allah adalah yang


memanfaatkan waktunya dengan sesuatu yang bermanfaat, dan yang
tertipu adalah yang menyia-nyiakan waktunya, Rasulullah sallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda: “Dua nikmat yang orang banyak tertipu pada
keduanya –yaitu : lalai pada keduanya-: kesehatan dan waktu luang.
(HR.Bukhari). Ibnu Batthol rahimahullah berkata: “Yang diberi taufik
untuknya. Yaitu untuk memanfaatkan nikmat kesehatan dan waktu luang
sangat sedikit”. Ibnu Qayyim berkata, “Menyia-nyiakan waktu lebih
berbahaya dari kematian; karena menyia-nyiakan waktu memutuskan
seseorang dari Allah dan hari akhirat, sedangkan kematian hanyalah
memutuskan sesorang dari dunia dan penduduknya”. Dan barang siapa
yang menyia-nyiakan waktunya maka ia akan menyesali setiap detik
darinya, dan siapa yang berlalu darinya sehari dari umurnya tanpa ada
hak yang ia tunaikan, dan kewajiban yang ia laksanakan, atau ilmu yang
ia dapatkan berarti ia telah durhaka terhadap harinya dan ia telah
menyia-nyiakan umurnya .

Orang yang cerdas adalah orang yang menyibukkan waktunya dengan


hal yang diridhoi oleh Rabbnya, dan jika ia telah selesai melakukan
suatu amalan ia segera mengerjakan amalan yang lain,
Allah Ta’ala berfirman:

(‫ب‬
ْ ‫ص‬ َ ‫ت‬
َ ‫فا ْن‬ َ ‫ذا‬
ْ ‫ف َر‬
َ ‫غ‬ َ )
َ ‫ف ِإ‬
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (QS.As-Syarh : 7).

Ibnu katsir mengatakan, maksudnya : jika kamu telah selesai dari urusan
dunia dan kesibukannya dan engkau telah memutuskan segala hal yang
berkaitan dengannya, maka bersungguh-sungguhlah menuju ibadah
kepada Allah dan berdirilah kepadanya dalam keadaan bersemangat, 
dan pikiran yang kosong dari hal dunia dan ikhlaskanlah niat dan
harapanmu kepada Tuhanmu.

Dan diantara cara yang paling baik untuk mengisi waktu dan
mengangkat derajat seseorang adalah dengan menghafal Alquran,
mengulanginya, serta mentadabburinya, karena ia adalah
perbendaharaan yang mahal dan perniagaan yang menguntungkan,
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

‫ أو يقرأ‬،‫أفال يغدو أحدكم إلى المسجد فيعلم‬


‫ خير له من‬،‫آيتين من كتاب هللا عز وجل‬
‫ وأربع خير له‬،‫ وثالث خير له من ثالث‬،‫ناقتين‬
‫ ومن أعدادهن من اإلبل‬،‫من أربع‬
“Tidakkah pergi seseorang diantara kalian ke mesjid sehingga ia
mempelajari, atau membaca dua ayat dari kitabullah ‘Azza wa Jalla,
lebih baik baginya dari dua ekor unta betina, dan tiga ayat lebih baik
baginya dari tiga ekor unta, dan empat ayat lebih baik baginya dari
empat ekor unta, dan lebih dari empat ayat lebih baik dari jumlahnya dari
unta. (HR.Muslim).

Maka barang siapa yang dapat menghafal Alquran maka ia akan mulia,
siapa yang membacanya akan terangkat, siapa yang dekat dengannya
akan agung kedudukannya , dan kedudukan seorang hamba di surga
adalah pada ayat terakhir yang ia baca, dan di zaman fitnah  dan
terbukanya pintu syubhat dan syahwat maka berpegang teguh dengan
kitabullah menjadi lebih harus dan mendekat dengannya semakin wajib.

Juga membekali diri dengan ilmu syar’i dengan cara menghadiri majlis-
majlis dzikir dan hafalan hadit-hadits  Nabi serta matan-matan ilmu
syariah merupakan ketinggian derajat bagi seorang muslim
Allah Ta’ala berfirman :
(‫م‬ ِ ‫ين ُأو ُتوا ا ْل‬
َ ‫ع ْل‬ َ ‫ذ‬ِ َّ‫وال‬
َ ‫م‬
ْ ‫ك‬
ُ ‫م ْن‬
ِ ‫م ُنوا‬
َ ‫ين آ‬
َ ‫ذ‬ِ َّ‫ه ال‬
ُ َّ‫فعِ الل‬ َ ‫يَ ْر‬
ٍ‫جات‬ َ ‫د َر‬َ )
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara Kalian 
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS.
Al-Mujadilah: 11).

Imam Malik rahimahullah berkata, “Sebaik-baik amalan sunnah adalah


menuntut ilmu dan mengajarkannya”, dan dengan ilmu akan bersinar
martabat seseorang sekalipun ia telah meninggal.

Juga mendakwahkan agama adalah jalannya para Rasul dan orang-


orang saleh, Allah Ta’ala berfirman:

ِ َ‫ه عَ لَى ب‬
(‫صي َر ٍة‬ ِ َّ‫عو إِلَى الل‬ ُ ‫س ِبيلِي أَ ْد‬ َ ‫ذ ِه‬ ِ ‫ه‬َ ‫ل‬ ْ ‫ُق‬
‫ن‬ ِ ‫ما أَنَا‬
َ ‫م‬ َ ‫و‬
َ ‫ه‬ ِ َّ‫ان الل‬
َ ‫ح‬َ ‫س ْب‬ُ ‫و‬ َ ‫عنِي‬ َ َ‫ن اتَّب‬ ِ ‫م‬ َ ‫أَنَا‬
َ ‫و‬
‫ين‬َ ‫ك‬ ِ ‫ش ِر‬ ْ ‫م‬ ُ ‫)ا ْل‬
Katakanlah: “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang
mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata,
Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.
(QS.Yusuf : 108).

Ia adalah pintu kebaikan dan keberkahan karena “Jika Allah memberi


petunjuk disebabkan olehmu seorang laki-laki itu lebih baik dari onta
merah” (Muttafaq ‘alaihi).
Juga berbakti kepada kedua orang tua, dan menemaninya merupakan
kebahagiaan, serta dekat dengan keduanya merupakan ketenangan dan
taufik, Allah berfirman tentang Nabi Isa ‘alaihissalam :

(‫ش ِقيًّا‬ َ ‫ع ْل ِني‬


َ ‫جبَّارًا‬ َ ‫ج‬ ْ َ‫ول‬
ْ َ‫م ي‬ َ ِ‫وبَ ًرّا ب‬
َ ‫والِ َدتِي‬ َ )
“Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32).

Ibnu Katsir berkata, “Siapa yang berbakti kepada kedua orang tuanya
berarti ia adalah seorang yang tawadhu dan bahagia”. Anak yang pandai
akan bahagia dengan masa liburan dengan menambah bakti kepada
kedua orang tuanya, membahagiakan keduanya, dan menemani
keduanya, dan diantara yang dapat membuat kedua orang tua bahagia
adalah : istiqamahnya seorang anak diatas agamanya, dan termasuk
berbakti kepada orang tua adalah : dengan mengunjungi temannya,  dan
memuliakannya sepeninggal mereka berdua. Rasulullah sallallhu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Bakti yang paling baik adalah seseorang
menyambung cinta bapaknya.” (HR. Muslim).

Juga bersilaturrahmi akan mendatangkan ridho Sang Rahman,


memanjangkan umur, menambah harta, memberkahi waktu,
mendekatkan hati, menampakkan akhlak yang mulia, serta
memunculkan indahnya perangai, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya ; maka hendaklah ia menyambung tali
silaturrahmi.” (Muttafaqun ‘alaihi).
Juga mengunjungi para ulama dan orang-orang saleh akan mendidik
jiwa, meninggikan ruh, mengangkat semangat, memperbaiki keadaan,
dan mengingatkan akhirat, juga yang mengunjungi mereka akan
memperoleh ilmu dan wawasan ; karena mereka adalah pewaris para
Nabi, dan penyeru kepada hidayah, serta berlomba-lomba dalam
kebaikan dan takwa adalah ciri orang-orang saleh
Allah Ta’ala berfirman:

َ ‫س‬
(‫ون‬ ُ ‫س ا ْل‬
ُ ِ‫م َت َناف‬ َ ‫ف ْليَ َت َنا‬
ِ ‫ف‬ َ ‫ك‬ َ ‫وفِي‬
َ ِ ‫ذل‬ َ )
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS.
Al-Muthaffifin: 26).

Hasan Al-Basri mengatakan, “Jika Engkau melihat manusia dalam


kebaikan, maka saingilah mereka”.

Juga teman yang baik adalah sebaik-baik penolong dalam amal saleh,
dia mengajak kepada kebaikan, menganjurkan kepada keta’atan, dan
orang-orang yang saling mencintai karena Allah mereka berada diatas
minbar-minbar dari cahaya, para Nabi dan para syuhada iri kepada
mereka. Adapun teman yang buruk, ia mengajak kepada kejelekan, dan
menghalangi dari kebaikan, berteman dengan mereka akan melahirkan
kesedihan dan penyesalan, Allah Ta’ala berfirman :
(‫ول يَا لَ ْي َتنِي‬ ِ ‫م عَ لَى يَ َد ْي‬
ُ ‫ه يَ ُق‬ ُ ِ‫م يَعَضُّ الظَّال‬ َ ‫ويَ ْو‬
َ
َ ‫) يَا‬27( ‫س ِبياًل‬
‫و ْيلَ َتى لَ ْي َتنِي‬ َ ‫ل‬ ِ ‫سو‬ َ ‫م‬
ُ ‫ع ال َّر‬ َ ‫ت‬ ُ ‫َذ‬ ْ ‫اتَّخ‬
‫خلِياًل‬ ِ َّ‫م أَت‬
َ ‫خ ْذ فُاَل نًا‬ ْ َ‫)ل‬
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang lalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu)
tidak menjadikan si fulan itu teman akrab (ku).(QS. Al-Furqan : 27-28).

Ibnu Mas’ud berkata, “Nilailah seseorang dengan siapa dia berteman,


karena seseorang tidaklah menemani kecuali yang seperti dengannya”.

Dan melihat-lihat ke tempat-tempat fitnah dan sebab-sebabnya –dari


tontonan-tontonan tv dan selainnya- membuat seseorang mengingkari
nikmat dan menyebabkan gelapnya hati.

Masa liburan adalah kesempatan bagi seorang ayah untuk dekat


dengan anaknya, untuk mengisi kekosongan hati, mendidik akhlak, serta
meluruskan kebengkokan mereka, karena kewajiban seorang ayah
terhadap anaknya sangatlah besar, juga ibu punya kewajiban terhadap
anak-anak perempuannya seperti itu; dengan memperhatikan dan
menjaga mereka dengan nasihat dan wejangan, memerintahkan mereka
untuk berhijab, menutup aurat dan menjaga diri, Ibnu Umar radhiallahu
‘anhu berkata, “Didiklah anakmu! Karena engkau akan ditanya apa yang
engkau didikkan dan apa yang engkau ajarkan kepadanya”. Dan ia
sebaliknya akan ditanya tentang baktinya  dan taatnya kepadamu.
Anak-anak akan senang dan terhibur jika mereka ditemani oleh ayah
mereka, mereka juga dapat mencontoh akhlak seorang ayah serta
mereka mengambil sifat-sifat mulia darinya, berkata Ibnu ‘Aqil –
rahimahullah- : “seorang yang berakal akan memberi kepada istri dan
dirinya hak keduanya, dan jika ia bersama anak-anak kecilnya dia akan
nampak dalam bentuk anak kecil, serta ia menjauhi keseriusan sebagian
waktu”. Dan memotivasi anak-anak untuk kebaikan termasuk cara
pendidikan yang baik, berkata Ibrahim bin Adham : ayahku berkata
kepadaku : “wahai anakku pelajarilah hadits, karena setiap engkau
mendengar satu hadits dan engkau menghafalnya maka untukmu satu
dirham”, berkata Ibrahim : “saya pun mempelajari hadits disebabkan hal
ini”. Adapun sikap acuh tak acuh seorang ayah terhadap anak-anaknya
dan jauhnya ia dari mereka merupakan bentuk kelalaian terhadap
pendidikan mereka, juga akan memudahkan sampainya orang jahat
kepada mereka, yang akan menimbulkan kesedihan dan penyesalan
seorang ayah. Juga bepergian yang dibolehkan dengan anak-anak akan
mendekatkan antara orang tua dan anak-anak mereka, serta menutup
celah diantara mereka.

Umrah adalah perjalanan ibadah yang dapat menghapuskan dosa-dosa,


dan mengangkat derajat, juga sholat di masjid Nabi sallallahu ‘alaihi wa
sallam lebih baik dari seribu sholat di mesjid lain. adapun bepergian
yang diharamkan akan membuang-buang harta, juga potensi bagi
seseorang untuk terkena fitnah, dan sebab banyaknya syubhat dan
syahwat, dan dengannya seorang kembali dari perjalanannya dalam
keadaan lebih jelek dari sebelumnya. Juga dalam masa liburan
dibangun keluarga-keluarga dengan pernikahan, maka dalam rangka
mensyukuri nikmat tersebut : jangan sampai prosesi walimah dicampuri
dengan sesuatu yang diharamkan, dari sikap berlebih-lebihan, membuka
aurat, nyanyian, atau pemotretan, dan hendaklah pernikahan tersebut
tidak ada maksiat di dalamnya.

Allah memberkahi umat ini di pagi hari, menjadikan malam untuk


istirahat, siang untuk mencari penghidupan, dan diantara ajaran Nabi
sallallahu ‘alahi wasallam, adalah tidur diawal malam, dan sholat
diakhirnya, berkata Abu Barzah Al-Aslami -radiyallahu ‘anhu- :
“Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum isya dan
berbincang-bincang setelahnya”(Muttafaqun ‘alaih). Dan jika begadang
menjadi sebab seseorang meninggalkan sholat subuh berjama’ah, maka
begadang tersebut menjadi haram.

Seorang muslim hendaklah selalu merasa diawasi oleh Allah di setiap


waktu dan keadaannya, dan ia harus yakin bahwa Allah melihat apa
yang ia kerjakan dan mendengar semua perkataannya, serta
mengetahui apa yang ia sembunyikan di dalam hatinya,
Allah Ta’ala berfirman :

(‫دا إِ ْذ‬
ً ‫ش ُهو‬
ُ ‫م‬ ُ ‫ك َّنا عَ لَ ْي‬
ْ ‫ك‬ ُ ‫ل إِاَّل‬ َ َ‫ن ع‬
ٍ ‫م‬ ْ ‫م‬ َ ‫مل‬
ِ ‫ُون‬ َ ‫واَل تَ ْع‬
َ
‫ه‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ون فِي‬ ُ ‫) ُت ِفي‬
Artinya : dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami
menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. (QS.Yunus : 61).
Dan derajat iman yang paling afdhal adalah engkau mengetahui
bahwasanya Allah bersamamu dimanapun engkau berada, dan diantara
wasiat Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam kepada ummatnya : “bertakwalah
kepada Allah dimanapun engkau berada”(HR.Tirmidzi). dan
Allah Subhanahu wa Ta’ala cemburu apabila dilampaui batasan-
batasannya ketika seorang sedang safar atau tinggal di negrinya,
bersabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam : “sesungguhnya Allah
cemburu, dan cemburunya Allah : apabila seseorang mendatangi apa
yang Allah haramkan”(Muttafaqun ‘alaih).

Maka jadilah seorang yang menjauh dari dosa-dosa, dan berbekallah


dengan amalan-amalan saleh, karena walaupun beramal saleh itu berat
sesungguhnya kekosongan itu merusak, dan dirimu jika engkau tidak
sibukkan dengan sesuatu yang benar maka ia akan menyibukkanmu
dengan kebatilan, dan seseorang terus diuji dalam keadaan lapang dan
senangnya, dalam keadaan sehat ataupun terkena musibah, juga dalam
keadaan diam ataupun bepergian, dan orang yang diberi taufiq adalah
yang menjadikan takwa sebagai kendaraannya, dan bersegera menuju
surga Tuhannya.

(‫ُه‬
ُ ‫سول‬ُ ‫و َر‬َ ‫م‬ ْ ‫ك‬ُ َ ‫مل‬
َ َ‫ه ع‬ ُ َّ‫سيَ َرى الل‬ َ ‫ف‬ َ ‫ملُوا‬ َ ْ‫ل اع‬ ِ ‫و ُق‬ َ
‫ب‬
ِ ‫غ ْي‬َ ‫م ا ْل‬ِ ِ‫ون إِلَى عَ ال‬ َ ‫د‬ ُّ ‫س ُت َر‬ َ ‫و‬ َ ‫م ُن‬
َ ‫ون‬ ِ ‫م ْؤ‬ُ ‫وا ْل‬ َ
َ ‫مل‬
‫ُون‬ َ ‫م تَ ْع‬ ْ ‫ك ْن ُت‬
ُ ‫ما‬ َ ِ‫م ب‬
ْ ‫ك‬ َ ‫د ِة‬
ُ ‫ف ُي َن ِب ّ ُئ‬ َ ‫ها‬َ ‫الش‬
َّ ‫و‬
َ )
Dan katakanlah: “Beramallah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang beriman akan melihat amalan kalian, dan kalian akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian
kerjakan”.

Semoga Allah memberkahi aku dan kalian dalam Alquranul adzhim…

‫هللا‬
ُ ‫صلَّى‬ َ ‫و‬َ ،‫م‬
ْ ‫م ْع ُت‬ِ ‫س‬َ ‫ما‬ َ ِ‫م ب‬
ْ ‫ك‬ُ ‫وإِيَّا‬
َ ‫هللا‬
َ ‫ي‬
َ ِ‫ف ْعن‬ َ َ‫ن‬
‫ن‬ ِ َ ‫ه محمد األ‬
ِ ‫م ْي‬ ِ ِ‫س ْول‬
ُ ‫و َر‬
َ ‫د ِه‬ِ ‫م عَ لَى عَ ْب‬ َ َّ‫سل‬ َ ‫و‬ َ
‫ن‬ِ ‫م ْو‬ُ ‫م ْأ‬
َ ‫ال‬.
Khutbah Kedua :

،‫م‬ِ ‫ح ْي‬ َ ‫ اَ ْل‬،‫ل‬


ِ ‫غ ُف ْو ِر ال َّر‬ ِ ‫جلِ ْي‬ َ ‫م ال‬ ِ ‫ظ ْي‬
ِ ‫ع‬ ِ َّ‫م ُد لِل‬
َ ‫ه ال‬ ْ ‫ح‬ َ ‫اَ ْل‬
،‫م‬
ْ ‫ه‬ َ ‫وأَ ْف‬
ِ ‫ض ِل‬ َ ‫ه‬ ِ ‫س ِل‬ُ ‫َم ُر‬ ِ ‫خ ات‬ َ ‫م عَ لَى‬ ُ ‫الساَل‬
َّ َ ‫صاَل ُة‬
‫و‬ َّ ‫وال‬ َ
‫ن‬
ٍ ‫سا‬ َ ‫ح‬ ُ َ‫ن ل‬
ْ ‫ه بِ ِإ‬ َ ‫ع ْي‬ِ ِ‫م بِال َّتاب‬ِ ‫م‬َ َ ‫وت‬
َ ،‫ه‬ ِ ِ ‫ح اب‬ َ ‫ص‬ ْ َ ‫وأ‬َ ‫ه‬ ِ ِ ‫و آل‬َ .
‫ن‬َ ‫م ْو‬ُ ِ‫سل‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ها ال‬ َ ُّ‫ أَي‬،‫ْد‬
ُ ‫وبَع‬ َ :
Segala puji bagi Allah atas anugrah kebaikanNya, dan rasa syukur
terpanjatkan kepadaNya atas taufik dan karuniaNya, dan aku bersaksi
bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah
semata, tidak ada sekutu bagiNya sebagai bentuk pengagungan
kepadaNya, dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba
dan RasulNya, semoga shalawat dan salam yang banyak tercurahkan
kepada beliau, keluarganya dan para sahabatnya.

Kaum muslimin sekalian :


Dunia ini umurnya pendek, dan kenikmatannya akan hilang, maka
janganlah engkau bergantung darinya kecuali dengan apa yang
dibutuhkan oleh orang asing di selain negrinya, dan janganlah sibukkan
dirimu padanya kecuali seperti sibuknya seorang asing yang
mempersiapkan bekal untuk kembali kepada keluarganya, dan orang
yang beriman, ia berada diantara dua ketakutan : antara dosa yang telah
lalu yang ia tidak tahu apa yang Allah perbuat dengannya, dan ajal yang
telah dekat yang ia tidak tahu kemana ia akan kembali, dan bagi
seorang yang berakal baik, hendaklah ia tidak menyibukkan dirinya dari
empat waktu : pertama : waktu ia bermunajat kepada Tuhannya, kedua :
waktu ia menginstrospeksi dirinya, ketiga : waktu ia berkumpul bersama
saudara-saudaranya yang menasehatinya dan memberitahukan aib-
aibnya, keempat : waktu ia menyendiri antara dirinya dan kelezatan-
kelezatannya pada hal yang halal dan terpuji.

Dan ketahuilah bahwasanya Allah memerintahkan kalian bershalawat


dan bersalam kepada NabiNya…

‫ع ْل َنا‬َ ‫اج‬ ْ ‫و‬ َ ،‫ه‬ ِ ‫م‬ ِ ‫وقِيَا‬ َ ‫ان‬ َ ‫ض‬َ ‫م‬ َ ‫م َر‬ ِ ‫صيَا‬ ِ ‫ع َّنا عَ لَى‬ ِ َ ‫وأ‬ َ ‫م‬ َّ ‫اَللَّ ُه‬
،‫م‬ ْ ‫ه‬ َ ْ‫ة أَع‬
ِ ِ ‫م ال‬ ِ َ‫قبَّل‬
َ ‫م َت‬ُ ‫ن ال‬ َ ‫الشاكِ ِر ْي‬ َّ ‫ن‬
َ ‫ذاكِ ِر ْي‬ َّ ‫ن ال‬ َ ‫م‬ِ ‫ه‬ ِ ‫فِ ْي‬
‫والِ َد ْي َنا‬ َ ِ ‫ول‬َ ‫اغ ِف ْر لَ َنا‬ ْ ‫و‬ َ ،‫ان‬َ َ‫الش ْيط‬ َّ ‫و‬
َ ‫س َنا‬ ِ ‫ش َّر أَ ْن ُف‬ َ ‫وقِ َنا‬ َ
‫ن‬ْ ‫اح ِق‬ ْ ‫م‬ َّ ‫ اَللَّ ُه‬،‫ق َرابَاتِ َنا‬ َ ‫و‬ َ ‫هلِ ْي َنا‬ ْ َ‫سائِ ِر أ‬ َ ‫و‬ َ ‫ج َدا ِدنَا‬ ْ َ ‫وأ‬ َ
‫ن‬
َ ‫م‬ ِ ‫م‬ ْ ُ‫ع ْذه‬ ِ َ ‫وأ‬
َ ، ْ‫مكَان‬ َ ‫ل‬ ِّ ‫ك‬ُ ‫ن فِي‬ َ ‫م ْي‬ِ ِ‫سل‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ما َء ال‬ َ ‫ِد‬
‫ل‬
َ ‫ق ْت‬ َ ‫م ال‬ ْ ‫جنِّ ْب ُه‬ َ ‫و‬َ ،‫ن‬ َ َ‫ما بَط‬ َ ‫و‬ َ ‫ها‬َ ‫م ْن‬ِ ‫ه َر‬ َ َ ‫ما ظ‬ َ ‫ن‬ ِ ‫ال ِف َت‬
‫ما َر‪،‬‬
‫د َ‬ ‫وال ِّ‬ ‫ع َ‬ ‫ج ْو َ‬ ‫وا ْل ُ‬ ‫خ ْوفَ َ‬ ‫م اَ ْل َ‬ ‫ل عَ ْن ُه ْ‬ ‫وأَ ِز ْ‬‫ل‪َ ،‬‬ ‫اال ْق َت َتا َ‬
‫و ِ‬ ‫َ‬
‫ما‬
‫ل َ‬ ‫ك ِّ‬ ‫ن لِ ُ‬ ‫م ْي َ‬ ‫سلِ ِ‬ ‫م ْ‬ ‫م ْو ِر ال ُ‬ ‫ق ُواَل َة ُأ ُ‬ ‫وفِّ ْ‬ ‫م َ‬ ‫اَللَّ ُه َّ‬
‫ن‬
‫م ْي َ‬‫ظ ِ‬ ‫م ْع ِ‬ ‫ك‪ُ ،‬‬ ‫عتِ َ‬ ‫ش ِر ْي َ‬ ‫ن بِ َ‬ ‫ملِ ْي َ‬ ‫م عَا ِ‬ ‫ع ْل ُه ْ‬ ‫اج َ‬
‫و ْ‬ ‫ك‪َ ،‬‬ ‫ض ْي َ‬ ‫ُي ْر ِ‬
‫د ِد ْي َن َنا‬ ‫ن أَ َرا َ‬ ‫م ْ‬ ‫م َ‬ ‫ن‪ ،‬اَللَّ ُه َّ‬ ‫ص ِر ْي َ‬‫ونَا ِ‬ ‫ن َ‬ ‫ع ْي َ‬
‫م َدافِ ِ‬ ‫و ُ‬ ‫ها َ‬ ‫لَ َ‬
‫َل‬
‫اجع ْ‬ ‫ف ْ‬ ‫ض َر ٍر َ‬ ‫و َ‬ ‫ك ٍر َ‬ ‫م َ‬ ‫و َ‬ ‫ش ٍرّ َ‬ ‫والِ َنا بِ َ‬ ‫م َ‬‫وأ َ ْ‬‫م َن َنا َ‬ ‫وأ َ ْ‬‫وبِاَل ِدنَا َ‬ ‫َ‬
‫واَل‬
‫ه‪َ ،‬‬ ‫س ْوءًا عَ لَ ْي ِ‬ ‫ض َرا َر ُه ُ‬ ‫وإ ِ ْ‬ ‫ه‪َ ،‬‬ ‫م ْيراً لَ ُ‬ ‫ت َْدبِ ْي َر ُ*ه ت َْد ِ‬
‫دعَ ا ِء‬ ‫ع ال ُّ‬ ‫م ْي ُ‬‫س ِ‬ ‫د‪ ،‬يَا َ‬ ‫ح ٍ‬ ‫ه عَ لَى أَ َ‬ ‫ن لَ ُ‬ ‫مكِّ ْ‬ ‫‪ُ .‬ت َ‬

‫ه ُد أَنْ اَل إِلَ َ‬


‫ه إِاَّل‬ ‫ش َ‬ ‫ك‪ ،‬أ َ ْ‬ ‫د َ‬ ‫م ِ‬‫ح ْ‬‫وب ِ َ‬ ‫م َ‬‫ك اللَّ ُه َّ‬ ‫حانَ َ‬ ‫س ْب َ‬‫و ُ‬ ‫َ‬
‫ب إِلَ ْي َ‬
‫ك‬ ‫وأَ ُت ْو ُ‬ ‫ك َ‬ ‫س َت ْغ ِف ُر َ‬‫ت‪ ،‬أ َ ْ‬ ‫‪.‬أَ ْن َ‬
‫م‬‫ك ْ‬‫ول َ ُ‬
‫هللا لِي َ‬
‫َ‬ ‫س َت ْغ ِف ُر‬‫وأ َ ْ‬ ‫ه َذا َ‬ ‫ق ْولِي َ‬ ‫ل َ‬ ‫أَ ُق ْو ُ‬

Anda mungkin juga menyukai