PEMBICARA: PUTRI ASTUTI & PUTRI DINAR Pada episode ini membahas tentang keindahan transisi kenyamanan menuju yang lebih indah lagi. Homesick. Sering kali sebagai seorang mahasiswa terkhusus yang menjadi “perantau” mengalami hal ini. Sebetulnya tidak hanya seorang mahasiswa, lebih tepatnya seorang yang siap “menjatuhkan” dirinya ke sebuah kota yang jauh dari kata kenyamanan sebelumnya. Sebagai seorang perantau, banyak sekali yang harus dihadapi, hal kecil yang sangat terasa adalah yang biasa di rumah makanan sudah tersedia dan siap santap, sebagai perantau harus berpikir terlebih dahulu mau makan apa, entah itu masak atau beli, sampai-sampai untuk makan saja terkadang kebingungan. Rumah adalah obat untuk orang-orang yang sedang berada di fase homesick. Kadang juga homesick ini benar-benar membuat beban tersendiri sebagai contoh ketika sakit, jauh dari orang tua, semua harus dilakukan sendiri dan harus kuat dengan keadaan. Akan tetapi, homesick ini bisa diatasi. Menurut kak Dinar, homesick bisa diatasi dengan cara menyibukkan diri sendiri, terus aktif seperti ikut organisasi, ikut unit kegiatan, dan mengatur jadwal sedemikian rupa sehingga tidak ada jadwal kosong atau menganggur. Ada tips lainnya juga, memposisikan diri sebagai anak kost, yaitu harus hemat. Hal lainnya yakni membangun relasi pertemanan yang baik dengan sesama teman, hal ini dapat dibangun dari hal terkecil yakni “nugas bareng”. Memang tidak semuanya nugas bareng itu efektif, tetapi jika memang sudah memiliki tujuan awal yang baik tentu itu akan efektif. Hal berikutnya adalah selalu berkomunikasi dengan keluarga, hal ini juga dapat mengatasi rasa kangen dan membuat diri menjadi lebih semangat lagi untuk menyelesaikan apa yang sedang dikerjakan. Dan yang terakhir, intinya belajar mandiri dan dicoba terlebih dahulu.