Anda di halaman 1dari 2

NAMA : RIAN ELFRIES PANJAITAN

NIM : 200332618049

OFFERING :G

DOSEN PENGAMPU : Dra. Surjani Wonohardjo, Ph.D.

SUBJEK : TUGAS PEMENUHAN TENTANG ETIKA SAINS

Sebelumnya, saya Rian Elfries Panjaitan menyatakan dalam tugas ini saya tidak bertujuan untuk
menjelek-jelekkan subjek yang ada dalam tulisan ini. Bila memang demikian, mohon maaf atas
kesalahan kata yang dipilih untuk bahan materi untuk tugas ini.

Pada tugas kali ini, saya ingin mengambil bahan materi dari Decisionic Model. Menurut “Buku
Dasar-Dasar Sains” arti Decisionic Model dapat diartikan sebagai penguasa mengambil
keputusan atas kepentingan negara dan ilmuwan mengikuti. Jika ditelaah lebih lanjut, artinya
ruang gerak ilmuwan di sini dibatasi oleh kepentingan suatu hal. Sebagai contoh,
diberlakukannya rapid-test antibodi dari awal masa pandemi korona ini sampai pada Senin, 21
Desember 2020 mulai dari jam 00:01 rapid-test antibodi ini sudah tidak diberlakukan lagi dan
digantikan menjadi rapid-test antigen. Padahal, sejak awal rapid-test antibodi ini tidak bisa
dijadikan “batu sandungan” untuk membuktikan bahwa seseorang itu terjangkit virus atau tidak,
yakni bisa dibilang tingkat efektivitasnya yang rendah .

Hingga hari-hari berlalu, rapid-test antibodi ini dijadikan syarat untuk bepergian
(Gambar 1). Karena itu, yang menjadi titik utamanya adalah di mana peran ilmuwan di negeri ini
? apakah ruang gerak ilmuwan di negeri ini terbatasi oleh suatu hal sampai-sampai berita
memunculkan berita seperti (Gambar 2). Jika memang demikian, berarti menurut saya ilmuwan
di Indonesia tidak memenuhi point Risk Management yang mana artinya etika sebagai ilmuwan
itu sendiri tidak ditunjukkan dengan baik. Memang yang masyarakat tau, peran ilmuwan
terhadap kehidupan bermasyarakat sangat minim, lebih banyak dari ikatan dokter dan
pemerintah. Menurut saya, memang jika ilmuwan sedang banyak meneliti lebih dalam tentang
virus korona ini yang mana makin hari terus bermutasi, ilmuwan sendiri harus maju ke pers
untuk memberikan data secara ilmiah yang berguna membetulkan kesalah pahaman masyarakat
terhadap virus korona ini.
Gambar 1

Gambar 2

Anda mungkin juga menyukai