ABSTRAK
Seorang yang cukup dikenal di masyarakat Indonesia yaitu musisi bernama Jerinx telah
menimbulkan kehebohan sepanjang bulan Juni-Agustus 2020 atas pesan komunikasinya
yang memojokkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Yang menarik, pemojokan atas IDI itu
hanyalah bagian dari sebuah pesan komunikasi penting oleh Jerinx yang sebenarnya
bermanfaat untuk masyarakat, akan tetapi diabaikan oleh masyarakat. Makalah ini
melakukan analisis atas diri Jerinx lewat pesan komunikasinya yang menimbulkan
kehebohan, dan analisis atas masyarakat yang mengabaikan pesan komunikasi Jerinx yang
sebenarnya baik. Makalah ini diawali dengan sebuah penelitian sederhana atas kedua
kajian di atas, dan dianalisis secara mendalam dengan dua teori komunikasi yaitu Teori
Aksi Berbicara (Speech Act Theory) oleh John Searle dan Teori Penilaian Sosial (Social
Judgement Theory) dari Muzafer Sherif, dkk.
ABSTRACT
Ada sebuah pesan penting Jerinx Kedua, tulisan Jerinx dalam rangkaian
dalam postingan instagramnya, kata-kata “IDI/RS bangga jadi kacung
sebagaimana dapat diperhatikan pada WHO” lebih mendapat perhatian karena
Gambar 1 di atas. Yaitu, penolakannya kekasaran ucapan Jerinx dianggap lebih
atas rapid test terkait covid-19 mengingat penting dipersoalkan daripada isu
ada potensi kematian pada ibu yang kematian ibu/bayi yang sebenarnya jauh
hendak melahirkan dan anak yang hendak lebih penting untuk diperhatikan.
dilahirkan. Jika dipecah, ini menjadi dua Sebagaimana tertulis di atas, masyarakat
sub-pesan, yaitu menolak rapid test, dan yang menjadi khalayak penerima pesan
ada potensi kematian pada ibu dan anak komunikasi Jerinx mempunyai persepsi
karena prioritas pada rapid test. sosial bahwa Jerinx identik dengan
permasalahan.
Pesan komunikasi Jerinx ini
sebenarnya penting. Tapi penelitian Berdasarkan teori penilaian sosial
sederhana oleh kedua penulis paper yang disampaikan oleh Sherif dkk, kita
dapat meninjau dua hal terkait dengan pesan oleh seorang tokoh masyarakat
penerimaan pesan komunikasi Jerinx oleh yang lekat dengan persepsi sosial sebagai
masyarakat. Pertama, telah disampaikan “tokoh bermasalah” di mana sebagai
di atas, bahwa telah terjadi contrast effect akibatnya khalayak penerima pesan
atas wacana penting oleh Jerinx. Contrast mengabaikan pesan komunikasi si tokoh
effect atas pandangan penting Jerinx itu yang sebenarnya penting untuk dicermati
telah membuat khalayak menolak secara dan ditindaklanjuti.
ekstrim sesuai dengan penelitian pertama
penulis, dan juga mengabaikan secara Dalam konteks tindak komunikasi
moderat atas pandangan penting Jerinx oleh Jerinx-SID yang menyebut IDI
sesuai dengan penelitian kedua oleh sebagai kacungnya WHO, sangatlah tepat
penulis. dikaji dengan menggunakan Teori Aksi
Berbicara (Speech Act Theory) dari John
Kedua, ada poin referensi (reference Searle. Adapun untuk fenomena
point) bahwa Jerinx adalah orang pengabaian pesan oleh masyarakat atas
bermasalah. Sebagai akibatnya, pesan penting Jerinx, sangatlah tepat
masyarakat lebih mendahulukan unsur menggunakan Teori Penilaian Sosial
permasalahan yang telah atau akan (Social Judgement Theory) dari Muzafer
ditimbulkan oleh Jerinx lewat pesan- Sherif, Caroline Sherif, dkk.
pesan komunikasinya. Sebagai akibatnya,
pesan komunikasi Jerinx yang seharusnya
dinilai baik dan lebih layak untuk DAFTAR PUSTAKA
menjadi perhatian, yang dalam hal ini
berupa kekhawatiran Jerinx atas potensi Buku
terjadinya kematian pada ibu dan anak, Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen
malah tidak mendapatkan perhatian oleh
A. (2009). Teori Komunikasi, Edisi
masyarakat sebagaimana telah diteliti
9. Jakarta: Penerbit Salemba
oleh penulis kajian ini.
Humanika.
Berdasarkan teori komunikasi yang
tersedia, dapatlah dipahami sekarang Miller, Katherine (2005). Communication
mengapa telah terjadi dua hal yang Theories; Perspectives, Process,
diangkat sebagai permasalahan dalam and Context. NY: McGraw-Hill
kajian ini, yaitu blunder komunikasi Companies Inc.
Jerinx, dan pengabaian masyarakat atas
pesan komunikasi yang penting dari Morissan, dan Wardhany, Andi Corry,
Jerinx. Dr. (2009). Teori Komunikasi.
Bogor: Ghalia Indonesia.
5. KESIMPULAN Sindhunata (1982). Dilema Usaha
Manusia Rasionalitas: Kritik
Penggunaan teori-teori dalam
Masyarakat Modern oleh Max
mengkaji fenomena adalah hal yang
Horkheimer dalam Rangka Sekolah
lazim dalam dunia ilmiah. Paper ini
mencoba mengkaji tentang suatu hal yang Frankfurt. Jakarta: Penerbit PT
seyogianya pantas diteliti dan dipahami, Gramedia.
yaitu tentang fenomena penyampaian Postingan Instagram
Instagram @jrxsid_ tertanggal 13-6-
2020.
https://kumparan.com/kumparannews/polis
i-‐soal-‐jerinx-‐demo-‐tolak-‐rapid-‐test-‐di-‐
medsos-‐mereka-‐disebut-‐tak-‐waras-‐
1tt4as5XgI7/full