Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS TEORITIS PESAN KOMUNIKASI JERINX-SID

TERKAIT IDI DAN COVID-19 DAN PENERIMAAN PESANNYA


OLEH MASYARAKAT
Fit Yanuar, Daesy Ekayanthi

Universitas Sahid Jakarta


Jln. Prof. Dr. Supomo no. 84, Tebet, Jakarta Selatan
fityanuar@gmail.com,  ecieka.dof@gmail.com

ABSTRAK

Seorang yang cukup dikenal di masyarakat Indonesia yaitu musisi bernama Jerinx telah
menimbulkan kehebohan sepanjang bulan Juni-Agustus 2020 atas pesan komunikasinya
yang memojokkan IDI (Ikatan Dokter Indonesia). Yang menarik, pemojokan atas IDI itu
hanyalah bagian dari sebuah pesan komunikasi penting oleh Jerinx yang sebenarnya
bermanfaat untuk masyarakat, akan tetapi diabaikan oleh masyarakat. Makalah ini
melakukan analisis atas diri Jerinx lewat pesan komunikasinya yang menimbulkan
kehebohan, dan analisis atas masyarakat yang mengabaikan pesan komunikasi Jerinx yang
sebenarnya baik. Makalah ini diawali dengan sebuah penelitian sederhana atas kedua
kajian di atas, dan dianalisis secara mendalam dengan dua teori komunikasi yaitu Teori
Aksi Berbicara (Speech Act Theory) oleh John Searle dan Teori Penilaian Sosial (Social
Judgement Theory) dari Muzafer Sherif, dkk.

Kata kunci: Jerinx, teori komunikasi, Searle, Sherif.

ABSTRACT

Jerinx, a relative well-known musician in Indonesia, made a stormy phenomenon in


country since he accused IDI (Ikatan Dokter Indonesia-Indonesian Doctor Association)
badly. What make interesting, the accusation which Jerinx posted was only a part of good
communication message for the society but the society neglected it. This paper commit to
analyze Jerinx communication due to his stormy message, and also analyze the society due
to ignoring Jerinx’s good message. The analysis begun with a simple research for both
analysis, and deeply proceeded by two theories of communications, i.e. Speech Act Theory
from John Searle and Social Judgement Theory which delivered by Muzafer Sherif, et.al.

Keywords: Jerinx, theory of communication, Searle, Sherif.


 
1. PENDAHULUAN televisi, internet) pada tanggal 12
Agustus 2020, tentang selebriti Jerinx-
1.1. Latar Belakang SID yang ditahan oleh polisi, akibat
Bermula dari berita yang muncul di postingan Jerinx di instagram pada 13-6-
berbagai jenis media (koran, radio, 2020, di mana akibat postingannya itu
Jerinx diadukan oleh IDI (Ikatan Dokter responden yang bertempat tinggal di
Indonesia) kepada kepolisian. Postingan lingkungan peneliti. Penelitian berbentuk
Jerinx tidak menunjukkan fakta yang penelitian ilmu komunikasi dengan
tepat tentang IDI, di mana Jerinx pendekatan kuantitatif, menggunakan
menyebut IDI dan juga Rumah Sakit metoda sampling non-probabilita yang
(RS) di Indonesia adalah kacungnya tidak seimbang, menanyakan tiga hal:
WHO (World Health Organization). pertama, tentang
persetujuan/ketidaksetujuan terhadap
penyebutan IDI dan RS (selanjutnya IDI
Gambar 1 saja) adalah kacung WHO (opsi jawaban:
Postingan Instagram Jerinx tertanggal 13- setuju, tidak setuju, netral), kedua,
6-2020 tentang perlunya tes covid untuk ibu-ibu
yang hendak melahirkan (opsi jawaban:
perlu, tidak perlu, perlu tapi bukan
prioritas), ketiga, citra Jerinx di mata
responden (opsi jawaban: baik, buruk,
buruk sekali).
Penelitian sederhana di tingkat lokal
itu menghasilkan data penelitian sebagai
berikut: 100% tidak setuju dengan
penyebutan Jerinx bahwa IDI adalah
kacung WHO, 53,3% menyatakan perlu
dilakukan tes covid kepada Ibu yang
hendak melahirkan tapi bukan prioritas,
Sumber: Instagram @jrxsid_
88,3% menyatakan citra Jerinx dalam
kategori buruk.
Yang luput dari perhatian sebagian Pada tanggal 21 Agustus 2020,
besar orang adalah argumentasi Jerinx muncul berita di media-media seperti
yang semestinya cukup dapat diterima jenis di atas, namun khususnya yang
bahwa ada potensi kematian pada bayi menjadi pegangan oleh kedua peneliti
dan ibu akibat tes covid-19 yang adalah berita di media internet, yang
dipaksakan untuk dilakukan. mengabarkan kematian bayi di Mataram,
NTB, gara-gara tenaga medis lebih
Atas dasar itu, kedua peneliti mendahulukan tes covid-19 daripada
langsung melakukan penelitian sederhana proses persalinan yang tidak bisa diduga
pada tanggal 13-15 Agustus 2020, kelahirannya. Kekhawatiran Jerinx
berawal kepada rekan dosen ilmu rupanya menemukan faktanya, bahwa
komunikasi di sebuah grup WhatsApp, prioritas perhatian pada tes covid-19 –
dengan hasil sesama rekan dosen lebih keimbang persalinan– telah menyebabkan
fokus pada kata-kata “IDI/RS bangga jadi kematian pada bayi yang hendak lahir.
kacung WHO” dan tidak fokus kepada
isu kematian bayi/ibu akibat lebih Atas dasar itu, kedua peneliti
memprioritaskan tes covid. Selanjutnya kembali melakukan penelitian sederhana,
peneliti melakukan penelitian yang lebih pertama, kembali kepada rekan dosen di
serius namun tingkat lokal kepada 30 grup WhatsApp, dengan hasil tidak ada
yang tertarik untuk menyetujui isu yang citra buruk Jerinx berkurang dari 88,3%
diangkat Jerinx tentang perlunya menjadi 66,7%.
memperhatikan fenomena kematian ibu
dan anak. Kedua, kembali peneliti
1.2. Permasalahan
melakukan penelitian yang kurang lebih
serupa dengan sebelumnya di lokasi yang Latar belakang di atas menjadi
sama pula, berlangsung pada 22-23 identifikasi masalah bagi tulisan ini.
Agustus 2020, dengan teknik penarikan Kedua orang penulis paper ini menjadi
sampling yang sama pada jumlah penasaran bahwa Jerinx sebenarnya
responden yang sama, namun dengan pintar menganalisis situasi, tetapi kenapa
perbedaan sekitar 20% sample daripada dia membuat blunder dalam konten
sample sebelumnya. komunikasi yaitu menyangkut tudingan
Pertanyaan penelitian kali ini masih emosional terhadap IDI yang disebutnya
tentang Jerinx dan postingannya, namun sebagai kacung WHO. Sesuatu yang tidak
dengan variasi pertanyaan, yaitu: ada buktinya bahwa IDI adalah
pertama, dengan munculnya berita baru kacungnya WHO, namun kenapa berani
tentang kematian anak karena petugas diangkatnya ke ruang publik yang telah
medis tetap memprioritaskan tes covid dikoridori dengan undang-undang ITE
daripada proses persalinan, apakah Jerinx yang otomatis dapat merugikan dirinya
masih dinilai salah mengingat Jerinx jika memposting yang bersifat negatif
menyebut IDI adalah kacung WHO (opsi tanpa bukti. Itu merupakan permasalahan
jawaban: salah, tidak salah, netral), yang pertama. Permasalahan yang kedua,
kedua, perlukah tes covid untuk ibu-ibu peneliti sangat ingin menelaah kenapa
yang hendak melahirkan (perlu, tidak masyarakat bisa meloloskan isu penting
perlu, perlu tapi bukan prioritas), ketiga, yang diangkat oleh Jerinx tentang
citra Jerinx di mata responden (baik, kematian ibu dan bayi dalam konteks
buruk, buruk sekali). terlalu memprioritaskan tes covid
daripada proses persalinan. Sesuatu yang
Hasil penelitian kedua adalah sebagai dalam penelitian sederhana oleh kedua
berikut: 60 % menyatakan Jerinx salah orang penulis dapat diketahui bahwa
karena menyebut IDI adalah kacung masyarakat sendiri (dalam wilayah lokal
WHO, 100% menyatakan perlu dilakukan tempat tinggal penulis) setelah ada bukti
tes covid kepada Ibu yang hendak rupanya berpihak pada isu yang diusung
melahirkan tapi bukan prioritas, 66,7% oleh Jerinx, dari tadinya 51,7% menjadi
menyatakan citra Jerinx dalam kategori 100%.
buruk.
Kedua orang penulis paper ini
Rupanya telah terjadi perubahan hendak mencari jawabannya dari kaidah
pandangan terhadap Jerinx dan keilmiahan yang berlaku di dalam ilmu
postingannya. Pertama, ketidaksetujuan komunikasi. Kepada teori dan konsep-
atas postingan Jerinx menurun dari 100% konsep dalam ilmu komunikasi manakah,
ke tingkat 60%. Kedua, responden yang kita dapat menelaah permasalahan yang
tadinya 51,7% menyatakan perlu relatif menarik ini?
dilakukan tes covid kepada Ibu yang
hendak melahirkan tapi bukan prioritas, Di dalam ilmu komunikasi, ini
sekarang naik menjadi 100%. Ketiga, adalah kajian yang terkait dengan pelaku
komunikasi (komunikator) dan
masyarakat sebagai penerima komunikasi 4.1. Teori Aksi Berbicara (Speech Act
(khalayak komunikan). Theory)

2. METODOLOGI Stephen W. Littlejohn dan Karen A.


Foss (2009), yang sering menjadi rujukan
Kajian ini menampilkan dua jenis oleh ilmuwan komunikasi menyebut
pembahasan tulisan yang patut bahwa John Searle adalah perancang teori
dinyatakan metodologinya, yaitu: aksi berbicara. Teori ini dimunculkan
pertama, merupakan hasil penelitian oleh Searle dalam karyanya Speech Acts:
sederhana, yang metodologinya secara An Essay in the Philosophy of Language
detil telah disampaikan pada sub-bab 1; (1969), di mana dunia mengakui
kemudian, yang kedua, merupakan hasil pemikiran teoritis Searle, seperti di
pemikiran berdasarkan kajian teoritika antaranya disampaikan oleh Francois
keilmuan komunikasi, yang Cooren, dalam paper berjudul “The
metodologinya berupa kajian teoritis atas Contribution of Speech Act Theory to the
fenomena yang dikaji. Dalam hal ini, Analysis of Conversation: How Pre-
diketengahkan landasan teori seperti yang sequences Work” (2005).
disampaikan pada bab 3 yang diperjelas
secara detil pada bab 4, untuk langsung Inti teori aksi berbicara adalah
diberikan pembahasan berupa analisis seseorang menyampaikan apa yang
pada bab 4 tersebut. dikehendakinya kepada komunikannya.
Ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi
3. LANDASAN TEORI oleh si komunikator, yaitu menciptakan
Ada dua permasalahan yang hendak sebuah wacana, menegaskan tentang
dibahas dalam tulisan ini. Pertama, sesuatu atau melakukan sebuah aksi
tentang aksi komunikasi Jerinx secara usulan, memenuhi niat untuk aksi
intrapersonal; kedua, tentang tindak berkehendak. Terdapat empat
penerimaan pesan komunikasi Jerinx oleh kemungkinan yang terjadi dari
masyarakat. penyampaian pesan. Pertama, aksi yang
dilakukan dapat biasa-biasa saja atau di
Untuk permasalahan pertama, kedua lain sisi justru menciptakan problem
penulis paper hendak menggunakan permasalahan; kedua, disampaikan
Teori Aksi Berbicara (Speech Act sebuah pesan tentang apa yang ingin
Theory) oleh John Searle untuk dilakukan oleh si komunikator; ketiga;
menganalisis tindak komunikasi Jerinx aksi berbicara si komunikator ditafsirkan
pada intagramnya. Adapun untuk oleh komunikannya; keempat,
permasalahan kedua, penulis paper komunikator berusaha mempengaruhi
hendak menggunakan Teori Penilaian komunikan (Littlejohn & Foss, 2009:
Sosial (Social Judgement Theory) dari 163).
Muzafer Sherif, Caroline Sherif, dkk,
untuk menganalisis respon masyarakat Adapun dalam teori aksi berbicara,
atas tindak komunikasi Jerinx pada dibuat perbedaan antara aksi berkehendak
intagramnya tersebut. dengan aksi mempengaruhi. Aksi
berkehendak adalah sebuah tindakan
yang menjadi perhatian utama
komunikator, yaitu agar komunikan
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
memahami maksud si komunikator. Aksi media massa. Selain yang terkenal pada
mempengaruhi adalah sebuah tindakan saat tulisan ini dibuat tentang
yang komunikator harapkan atas tudingannya kepada IDI sebagai kacung
komunikannya agar tidak hanya paham WHO, Jerinx pernah beberapa kali
maksud pesannya namun juga melakukan berseteru dengan artis dan tokoh
maksud dari pesan si komunikator. masyarakat tertentu lewat tudingan-
Yang paling menarik dari teori aksi tudingannya yang disampaikannya di
berbicara adalah kebenaran tidak media sosial pribadinya (Tribunnews, 15-
merupakan hal yang paling penting. 8-2020: Deretan Kontroversi Jerinx SID).
Dalam pandangan Searle, makna yang
sesungguhnya dari aksi berbicara tidak Dihubungkan dengan teori aksi
pada penyampaian kebenaran, melainkan berbicara dari Searle, dapat dilakukan
pada kekuatan mempengaruhi analisis atas aksi berbicara Jerinx dalam
komunikan. Contoh dari pemikiran ini ulasan berikut. Pertama, Jerinx adalah
adalah tentang pernyataan, “Saya lapar.” contoh dari teori aksi berbicara yang
Ini tidak hanya diartikan sebagai sebuah dimaksud oleh Searle. Kedua, bukti dari
pernyataan, namun dapat diartikan pula analisis pertama adalah karena Jerinx
bahwa komunikator menginginkan memenuhi ketiga persyaratan teori aksi
komunikannya menawarkan makanan berbicara yang disampaikan oleh Searle.
kepadanya, dapat pula diartikan bahwa Ketiga, dalam analisis penulis, Jerinx
komunikator hendak menawarkan memenuhi contoh utama Searle yang
komunikan untuk makan bersama, dan berkeyakinan bahwa bukan kebenaran
hal atau aktivitas lain yang dituju oleh yang dituju oleh Jerinx, melainkan
komunikator. Ketika seseorang berbicara, pengaruh aksi berbicaranya kepada
dalam pandangan Searle, orang itu orang-orang.
sedang melakukan permainan bahasa Analisis ketiga dapat dipenuhi
dengan maksud-maksud tertentu. dengan rentetan aksi tindakan Jerinx
setelah postingan di Instagram tentang
4.1.1. Analisis Aksi Berbicara Jerinx “IDI sebagai kacung WHO” di mana
Jerinx kemudian ditengarai sebagai salah
Jerinx tidak sekali dua kali menjadi satu pihak yang berusaha agar Bali bebas
sorotan publik. Jerinx adalah seorang dari rapid test terkait pandemi Covid-19
selebriti. Apa yang dilakukannya, akan (Kumparannews, 28-8-2020: Polisi Soal
menjadi perhatian publik. Pada tanggal Jerinx Demo Tolak Rapid Test).
24-8-2020, ketika tulisan ini dibuat,
dengan mengetik kata “Jerinx” di aplikasi Pernyataan penulis bahwa bukan
Google maka akan muncul sekitar kebenaran yang dituju oleh Jerinx dapat
5.350.000 tautan. Artinya, Jerinx dibuktikan dengan dua hal, bahwa,
mendapatkan banyak berita dan pertama, Jerinx menuduh organisasi
perhatian. tenaga medis IDI sebagai kacung WHO,
di mana Jerinx tidak bisa mengelak ketika
Jerinx sendiri adalah seorang yang ditahan oleh polisi atas postingannya di
mudah menyampaikan produk pikiran Instagram yang diajadikan dasar sebagai
dan hatinya kepada publik. Ini dapat pengaduan IDI atas dirinya. Pada saat itu
dibuktikan dengan munculnya beberapa diketahui Jerinx tidak mempunyai bukti
kali berita tentang aksi berbicara Jerinx bahwa IDI adalah kacung WHO,
yang disoroti oleh masyarakat maupun
sehingga tuduhan tanpa basis data itu Jerinx sebenarnya adalah penolakan
merupakan salah satu penyebab Jerinx penerapan rapid test pada ibu-ibu yang
ditahan oleh polisi. hendak melahirkan sebagai prioritas kerja
tenaga medis daripada proses
Argumentasi kedua bahwa bukan persalinannya sendiri. Namun, tujuan
kebenaran yang dituju oleh Jerinx – utamanya ini tenggelam karena Jerinx
melainkan tujuan pengaruh aksi telah menyampaikan tudingan tidak
bicaranya kepada komunikannya– dapat berdasar bahwa IDI adalah kacungnya
dibuktikan dengan aksi-aksi selanjutnya WHO. Hal ini sungguh disayangkan. Jika
yang dilakukan Jerinx untuk menolak Jerinx mengedepankan akal budinya dan
pelaksanaan rapid test terkait pandemi tidak terjebak dengan emosi yang
Covid-19 di Bali. Jerinx di mata penulis menguasai dirinya yang suka menuding
ingin agar aksi bicaranya mempengaruhi pihak yang tidak disetujuinya, tentu
komunikannya dan juga diikuti oleh maksud baiknya akan lebih mudah
komunikannya. Dan, dia memang terwujud, dan itu akan membawa manfaat
mendapatkan itu, walau dalam jumlah bagi bangsa dan negaranya.
terbatas.
Mengikuti apa yang dilakukan oleh 4.2. Teori Penilaian Sosial (Social
Jerinx, penulis memahami bahwa Judgement Theory)
rasionalitas tindakan bukanlah tujuan Katherine Miller, yang juga sering
utama Jerinx. Rasionalitas tindakan menjadi rujukan oleh ilmuwan
adalah sebuah konsep manusia rasional, komunikasi, menyebut bahwa Muzafer
yang telah dikaji dengan segala Sherif, Caroline Sherif, dkk, adalah
kedalamannya oleh filsuf Max perancang teori penilaian sosial (Miller,
Horkheimer, yang menandai karakter 2005: 127). Teori ini dirancang
manusia modern sekarang, di mana akal berdasarkan penelitian Muzafer Sherif
budi adalah dasar tindakan (Sindhunata: yang berupaya memperkirakan
1982). Jerinx dalam kasus “IDI, kacung bagaimana seseorang menilai suatu pesan
WHO” tidak menunjukkan akal budi dan bagaimana penilaian yang dibuat
yang cukup, karena dia pun tahu bahwa tersebut dapat memengaruhi sistem
dia tidak bisa menunjukkan bukti bahwa kepercayaan yang sudah dimiliki
IDI adalah kacungnya WHO. sebelumnya (Morissan dan Wardhani,
Dalam konteks postingan “IDI, 2009: 56).
kacung WHO”, Jerinx justru adalah Menurut Sherif, dalam menilai pesan
implementator dari teori aksi komunikasi rupanya seseorang telah
berbicaranya Searle. memiliki persepsi sosial. Persepsi sosial
Dalam hal ini, Jerinx justru telah sendiri muncul karena pengalaman atau
menenggelamkan sendiri maksud yang singgungan pengalaman yang terjadi
belakangan sering diungkapnya sebagai sebelumnya pada orang tersebut. Persepsi
maksud utama tindakannya yaitu sosial adalah acuan, di mana persepsi itu
berusaha agar rapid test tidak menjadi tersimpan dalam ingatan seseorang.
prioritas dalam proses persalinan. Sherif menyebutnya sebagai titik/poin
referensi (reference point).
Maksud dari pernyataan penulis di
atas adalah: tujuan utama dari postingan
Persepsi sosial inilah yang kemudian menunjukkan wacana Jerinx tersebut
menentukan tingkat penerimaan tidaklah mendapat perhatian. Perhatian
seseorang terhadap kehadiran sebuah khalayak adalah kepada tulisan Jerinx
pesan komunikasi. Dia bisa menerima, yang sebenarnya justru hanyalah
menolak, atau memutuskan sesuatu, pelengkap, yaitu “IDI adalah kacungnya
sesuai dengan kalkulasi yang ada dalam WHO”.
pikirannya, terkait pesan komunikasi
yang diterimanya. Sherif menyebut dua Kepada pemikiran Muzafer Sherif
hal terkait dengan teori penilaian dkk lah kita dapat melakukan analisis
sosialnya ini, pertama, seseorang akan keilmuan komunikasi atas fenomena
melihat pesan dari segi yang tidak akan menarik di atas.
mau diterimanya mengingat persepsi Rupanya telah terjadi contrast effect
sosial tentang sesuatu yang ada dalam atas wacana penting yang disampaikan
pikirannya (contrast effect); kedua, orang oleh Jerinx. Masyarakat yang menjadi
itu melihat pesan itu sesuai dengan subjek penelitian dari kedua penulis
pandangan dirinya (assimilation effect). paper rupanya memilih mengabaikan
Dalam hal ini, jika yang muncul pesan penting Jerinx karena terkait
adalah contrast effect maka seseorang dengan dua hal:
dapat menolak (secara ekstrim) atau Pertama, ada poin referensi bahwasanya
mengabaikan (secara moderat) sebuah Jerinx adalah seseorang yang bermasalah.
pesan komunikasi yang diterimanya; Berita Tribunnews, 15-8-2020 dengan
sebaliknya, jika yang muncul adalah judul: Deretan Kontroversi Jerinx SID
assimilation effect maka dia dapat dapat menjadi representasi sebagai salah
menerima dengan mudahnya sebuah satu poin referensinya. Artinya, Jerinx
pesan komunikasi yang masuk ke dirinya adalah orang bermasalah, lebih lanjut
(Miller-2005: 127-129, dan Morissan- terhadap Jerinx telah terberikan sebuah
Wardhani-2009: 56-58). persepsi sosial bahwa sebagai seseorang
yang bermasalah maka pesan
4.2.1. Analisis Pengabaian Pesan komunikasinya pun dikaitkan dengan
Penting Jerinx oleh Masyarakat permasalahan pula.

Ada sebuah pesan penting Jerinx Kedua, tulisan Jerinx dalam rangkaian
dalam postingan instagramnya, kata-kata “IDI/RS bangga jadi kacung
sebagaimana dapat diperhatikan pada WHO” lebih mendapat perhatian karena
Gambar 1 di atas. Yaitu, penolakannya kekasaran ucapan Jerinx dianggap lebih
atas rapid test terkait covid-19 mengingat penting dipersoalkan daripada isu
ada potensi kematian pada ibu yang kematian ibu/bayi yang sebenarnya jauh
hendak melahirkan dan anak yang hendak lebih penting untuk diperhatikan.
dilahirkan. Jika dipecah, ini menjadi dua Sebagaimana tertulis di atas, masyarakat
sub-pesan, yaitu menolak rapid test, dan yang menjadi khalayak penerima pesan
ada potensi kematian pada ibu dan anak komunikasi Jerinx mempunyai persepsi
karena prioritas pada rapid test. sosial bahwa Jerinx identik dengan
permasalahan.
Pesan komunikasi Jerinx ini
sebenarnya penting. Tapi penelitian Berdasarkan teori penilaian sosial
sederhana oleh kedua penulis paper yang disampaikan oleh Sherif dkk, kita
dapat meninjau dua hal terkait dengan pesan oleh seorang tokoh masyarakat
penerimaan pesan komunikasi Jerinx oleh yang lekat dengan persepsi sosial sebagai
masyarakat. Pertama, telah disampaikan “tokoh bermasalah” di mana sebagai
di atas, bahwa telah terjadi contrast effect akibatnya khalayak penerima pesan
atas wacana penting oleh Jerinx. Contrast mengabaikan pesan komunikasi si tokoh
effect atas pandangan penting Jerinx itu yang sebenarnya penting untuk dicermati
telah membuat khalayak menolak secara dan ditindaklanjuti.
ekstrim sesuai dengan penelitian pertama
penulis, dan juga mengabaikan secara Dalam konteks tindak komunikasi
moderat atas pandangan penting Jerinx oleh Jerinx-SID yang menyebut IDI
sesuai dengan penelitian kedua oleh sebagai kacungnya WHO, sangatlah tepat
penulis. dikaji dengan menggunakan Teori Aksi
Berbicara (Speech Act Theory) dari John
Kedua, ada poin referensi (reference Searle. Adapun untuk fenomena
point) bahwa Jerinx adalah orang pengabaian pesan oleh masyarakat atas
bermasalah. Sebagai akibatnya, pesan penting Jerinx, sangatlah tepat
masyarakat lebih mendahulukan unsur menggunakan Teori Penilaian Sosial
permasalahan yang telah atau akan (Social Judgement Theory) dari Muzafer
ditimbulkan oleh Jerinx lewat pesan- Sherif, Caroline Sherif, dkk.
pesan komunikasinya. Sebagai akibatnya,
pesan komunikasi Jerinx yang seharusnya
dinilai baik dan lebih layak untuk DAFTAR PUSTAKA
menjadi perhatian, yang dalam hal ini
berupa kekhawatiran Jerinx atas potensi Buku
terjadinya kematian pada ibu dan anak, Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen
malah tidak mendapatkan perhatian oleh
A. (2009). Teori Komunikasi, Edisi
masyarakat sebagaimana telah diteliti
9. Jakarta: Penerbit Salemba
oleh penulis kajian ini.
Humanika.
Berdasarkan teori komunikasi yang
tersedia, dapatlah dipahami sekarang Miller, Katherine (2005). Communication
mengapa telah terjadi dua hal yang Theories; Perspectives, Process,
diangkat sebagai permasalahan dalam and Context. NY: McGraw-Hill
kajian ini, yaitu blunder komunikasi Companies Inc.
Jerinx, dan pengabaian masyarakat atas
pesan komunikasi yang penting dari Morissan, dan Wardhany, Andi Corry,
Jerinx. Dr. (2009). Teori Komunikasi.
Bogor: Ghalia Indonesia.
5. KESIMPULAN Sindhunata (1982). Dilema Usaha
Manusia Rasionalitas: Kritik
Penggunaan teori-teori dalam
Masyarakat Modern oleh Max
mengkaji fenomena adalah hal yang
Horkheimer dalam Rangka Sekolah
lazim dalam dunia ilmiah. Paper ini
mencoba mengkaji tentang suatu hal yang Frankfurt. Jakarta: Penerbit PT
seyogianya pantas diteliti dan dipahami, Gramedia.
yaitu tentang fenomena penyampaian Postingan Instagram
Instagram @jrxsid_ tertanggal 13-6-
2020.

Berita di Media Internet


https://newsmaker.tribunnews.com/2020/0
8/15/deretan-­‐kontroversi-­‐jerinx-­‐sid-­‐
sebut-­‐idi-­‐sebagai-­‐kacung-­‐who-­‐hingga-­‐
berseteru-­‐dengan-­‐sejumlah-­‐artis

https://kumparan.com/kumparannews/polis
i-­‐soal-­‐jerinx-­‐demo-­‐tolak-­‐rapid-­‐test-­‐di-­‐
medsos-­‐mereka-­‐disebut-­‐tak-­‐waras-­‐
1tt4as5XgI7/full

Anda mungkin juga menyukai