PARDI PRAYOGI
021 SYE 17
MATARAM
2020
PROPOSAL
Proposal Karya Tulis Ilmiah Ini Di Susun Sebagai Salah Satu Persayaratan
Untuk Melakukan Penelitian Serta Menyelesaikan Program
Pendidikan Diploma III Keperawatan
PARDI PRAYOGI
021 SYE 17
MATARAM
2020
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : 021SYE17
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah yang saya
tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan
merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui
sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut.
Pardi Prayogi
Mengetahui
Pembimbing I Pembimbing II
PROPOSAL
diajukan oleh
PARDI PRAYOGI
021SYE17
Mengetahui
Ketua,
PROPOSAL
diajukan oleh
PARDI PRAYOGI
021SYE17
Dewan Penguji:
Mengetahui
Prodi Keperawatan Jenjang D.III
Ketua,
Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunia-Nya, Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas
Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Penerapan Terapi Kognitif Pada
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
Mataram.
2. Melati Inayati Albayani, S.Pd., Ners., MPH selaku Ketua Program Studi
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan sesuai dengan
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan sesuai dengan
5. Semua Staf pengajar serta tata usaha STIKES YARSI Mataram yang telah
6. Kedua orang tua dan saudara-saudara tercinta yang telah memberikan doa,
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan kemurahan hati dan
budi pekerti baik semua pihak yang telah membantu memberikan kesempatan,
Tulis Ilmiah.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
multisektor. Mutu sumber daya manusia tidak akan meningkat jika hanya
karena manusia terdiri dari 3 (tiga) aspek yaitu organ biologis (fisik atau
mutu dari sumber daya manusia ketiga aspek tersebut harus diperhatikan
satu dari ketiga aspek tersebut terabaikan maka upaya peningkatan mutu
jiwa di indonsia pada urutan pertama yaitu Provensi Bali dengan jumlah
yogyakarta) dengan jumlah (10%), dan pada urutan ke-3 yaitu NTB
Harga diri rendah merupakan bagian konsep diri, konsep diri sangat
erat kaitanya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik
maupun psikologis salah satunya didukung oleh konsep diri yamg baik
dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran,
perasaan tidak mampu dalam segala hal, pandangan hidup yang pesimis,
diberikan kepada salah satu pasien yang menagalami harga diri rendah
salah satu pasien yang memilki masalah pada gangguan jiwa, khususnya
terapi kognitif yaitu dengan metode mengali kemapuan dan hobi pasien
1. Masyarakat
3. Penulis
Proposal karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat melalui
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
harapan orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang
mengancam(Yoedhas, 2010).
lain yang berfikir adalah hal negatif diri sendiri sebagai individu yang
gagal, tidak mampu, dan tidak berprestasi. Harga diri rendah adalah
kemampuan diri.
Gangguan harga diri dapat di jabarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri sendiri serta merasa
gangguan hargadiri rendah adalah gangguan konsep diri dimana harga diri
merasa gagal mencapai keinginan, perasaan tentang diri yang negatif dan
a. Respon adaptif
dihadapi.
orang lain.
mencapai tujuan.
2.1.3 Etiologi
kemampuannya(Iskandar,2014).
a.Faktor predisposisi
tidak realistis.
(Iskandar,2014).
b. Faktor presipitasi
c. Perilaku
berikut :
d. Penurunan produktivitas
2014).
1. Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
b. Faktor presipitasi
2) Keluhan fisik
2.1.5 Penatalaksanaan
1) Psikofarmaka
a) Indikasi
rutin.
b) Cara kerja
c) Kontra indikasi
d) Efek samping
(1) Sedasi
pan
(2) Halloperidol ( HP ): 3 x 5 mg
a) Indikasi
Penatalasanaan psikosis kronik dan akut, gejala demensia
b) Cara kerja
dalam plasma dicapai dalam waktu 2-6 jam dan menetap 2-4 jam.
c) Kontra indikasi
d) Efek samping
gangguan akomodasi.
a) Indikasi
b) Cara kerja
c) Kontra indikasi
ulseratif.
d) Efek samping
2) Psikoterapi
(Maramis,2010)
3) Terapi Modalitas
berenang dll.
4) Terapi aktivitas
Akemat,2010).
.2.1 Pengkajian
kemampuan yang dimiliki oleh klien. Data data yang di peroleh selama
a. Identitas Pasien
15-35 tahun), jenis kelamin ( biasanya bisa terjadi pada siapa saja ).
b. Keluahan utama atau alasan masuk
rumah sakit, apakah sudah tau penyakit sebelumnya, apa yang sudah di
c. Faktor Predisposisi
personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak realistis
d. Faktor Presipitasi
Secara umum, gangguan konsep diri harga diri rendah ini dapat
alat bantu yang mebuat yang mebuat klien tidak nyaman. Harga diri
dirawat(Iskandar, 2014)
e. Konsep diri
1) Gambaran diri : biasanya pada pasien dengan harga diri rendah
orang lain.
sosial.
f. Status mental
Menurut Iskandar (2014) setatus mental pada pasien dengan harga diri
rendah yaitu :
1) Penampilan
2) Pembicaraan
3) Aktivitas motorik
4) Alam perasaan
sering melamun.
5) Afek
7) Persepsi
8) Isi pikir
gangguan kesadaran.
11) Memori
dan berhitung.
g. Mekanisme Koping
1) Adaptif
Biasanya pasien dengan gangguan harga diri rendah dengan
2) Maladaptif
c. Analisa Data
(2015) :
Tabel 2.2 rencana tindakan keperawatan pada pasien dengan gangguan harga diri
rendah Kartika (2015)
Hari/Tgl No. Diagnosa Perencanaan
Diagnosa Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: 1. Klien menunjukan ekspresi 1.1 Membina
konsep diri: Klienmemiliki wajah bersahabat, hubungan saling
harga diri konsep diri yang menunjukan rasa senang, ada percaya dengan
rendah positif kontak mata, mau berjabat menggunakan
TUK: tangan, mau menyebutkan prinsip komunikasi
1. Klien dapat nama, mau menjawab salam, terapeutik :
membina klien mau duduk a. Sapa klien
hubungan berdampingan dengan dengan ramah
saling percaya perawat, mau mengutarakan baik verbal
dengan masalah yang dihadapi. maupun non
perawat verbal.
b. Perkenalkan
diri dengan
sopan.
c. Tanyakan nama
lengkap dan
nama panggilan
yang disukai
klien.
d. Jelaskan tujuan
pertemuan
e. Jujur dan
menepati janji
f. Tunjukan sikap
empati dan
menerima klien
apa adanya.
g. Beri perhatian
dan perhatikan
kebutuhan dasar
klien.
2. Klien dapat 2. Klien menyebutkan: 2.1 Diskusikan dengan
mengdentifikasi a. Aspek positif dan klien tentang:
aspek positif kemampuan yang a. Aspek positif
dan kemampuan dimiliki klien yang dimiliki
yang dimiliki b. Aspek positif keluarga klien,
c. Aspek positif keluarga,
lingkungan klien lingkungan.
b. Kemampuan
yang dimiliki
klien.
2.2 Bersama klien buat
daftar tentang:
a. Aspek positif
klien,
keluarga,
lingkungan
b. Kemampuan
yang dimiliki
klien
2.3 Beri pujian yang
realistis, hindarkan
memberi penilaian
negatif.
3. Klien dapat 3. Klien mampu 2.4 Diskusikan dengan
menilai menyebutkan klien kemampuan yang
kemampuan kemampuan yang dapat dapat dilaksanakan
yang dimiliki dilaksanakan. 2.5 Diskusikan
untuk kemampuan yang
dilaksanakan dapat dilanjutkan
pelaksanaanya.
4. Klien dapat 4. Klien mampu membuat 4.1 Rencanakan
merencanakan rencana kegiatan harian bersama klien aktivitas
kegiatan sesuai yang dapat dilakukan
dengan klien sesuai dengan
kemampuan kemampuan klien:
yang dimiliki a. Kegiatan
mandiri
b. Kegiatan
dengan
bantuan
4.2 Tingkatkan
kegiatan sesuai kondisi
klien.
4.3 Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan
yang dapat klien
lakukan.
5. Klien dapat 5. Klien dapat melakukan 5.1 Anjurkan klien
melakukan kegiatan sesuai jadwal yang untuk melaksanakan
kegiatan sesuai dibuat. kegiatan yang telah
rencana yang direncanakan.
dibuat. 5.2 Pantau kegiatan
yang dilaksanakan
klien.
5.3 Beri pujian atas
usaha yang dilakukan
klien.
5.4 Diskusikan
kemungkinan
pelaksanaan kegiatan
setelah pulang.
6. Klien dapat 6. Klien mampu 6.1 Beri pendidikan
memanfaatkan memanfaatkan sistem kesehatan kepada
sistem pendukung yang ada keluarga tentang cara
pendukung dikeluarga merawar klien dengan
yang ada harga diri rendah.
6.2 Bantu keluarga
memberikan dukungan
selama klien dirawat.
6.3 Bantu klien
menyiapkan lingkungan
dirumah.
2015).
(Townsend, 2005).
1998)
psikoedukasi.
ditakutinya.
yang dimiliki
kemampuan
kemampuan
5. Klien dapat merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya
itu adalah hitam putih. Kalau bukan dia lebih baik saya mati,
kalau tidak dengan dia, lebih baik tidak nikah selamanya (Ade
dkk, 2007).
dkk, 2002).
diri seseorang menemukan hal yang kecil negatif, tetapi hal itu
cukup untuk menutupi realitas yang ada sehingga menjadi
penafsiran tersebut.
kesimpulan.
sehingga menjadi sangat kecil (sifat diri sendiri yang baik atau
dkk, 2002)
7. Penalaran emosional: menganggap bahwa munculnya perasaan
dkk, 2002)
cap yang negatif pada diri anda sendiri. ”Saya memang orang
komterdan counseling.
4. Dekatastropik (decatastrophizing)
5. Reframing
6. Thought Stopping
kesulitannya.
9. Token Economy
jumlahnya diakumulasikan.
dalam cerita.
secara sosial.
harian.
1.
mandiri.
BAB 3
METODE PENELITIAN
.1 Rancangan Penelitian
berikut :
.3 Fokus Studi
diri sendiri sebagai individu yang gagal, tidak mampu, dan tidak
a. Desain Penelitian
Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah single
b. Partisipan
ketenangan dan daya ingat serta pola pikir pasien sebagai data awal,
2002).
diperiksa.
c. Wawancara
2020.
a. Pengumpulan data
bentuk transkrip.
b. Penyajian data
c. Kesimpulan
(Hidayat, 2010).
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada
(Hidayat, 2010)
3. Confidentiality (kerahasiaan)
(Hidayat, 2010)
DAFTAR PUSTAKA
Ah. Yusuf, Rizky Fitryasari PK, dan Hanik Endang Nihayati, 2015, Buku Ajar
Jakarta.
Dengan, P., Hdr, M., & Diri, H. (2017). Akademi Kesehatan Rustida Prodi D-Iii
Keperawatan Krikilan-Glenmore-Banyuwangi.
Keliat, Budi Anna. (2010). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC: Jakartaa
Stuart dan Sundeen. (2012). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 5. EGC: Jakarta.
Setyoadi dan Kushariyadi. (2011). Buku terapi modalitas keperawatan pada klien
Jakarta:EGC.