Anda di halaman 1dari 13

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR TITIK ST36 LI4 PC6 DAN SP6


TERHADAP GEJALA MYALGIA PADA LANSIA

DI PSTW BUDI LUHUR KASONGAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Keperawatan

Oleh

Kristanti Oktavianingrum

KPP1900245

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

YOGYAKARTA

2020
LEMBAR PERSETUJUAN
DRAFT USULAN PENELITIAN

PENGARUH TERAPI AKUPUNTUR TITIK ST36 LI4 PC6 DAN SP6


TERHADAP GEJALA MYALGIA PADA LANSIA

DI PSTW BUDI LUHUR KASONGAN

Diajukan Oleh:

Kristanti Oktavianingrum

KPP1900245

Telah Diperiksa dan Disetujui pada tanggal ………………

Pembimbing I Pembimbing II

Doni Setiyawan, S. Kep., Ns., M.Kep. Fransiska, S. Kep., Ns., M. Kep.

Siap Dilakukan ujian seminar usulan penelitian di depan dewan penguji

pada tanggal ……………………….

Mengetahui

Ketua Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners

Ika Mustika Dewi, S. Kep., Ns., M. Kep.


KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena

anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar

akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

“Pengaruh Terapi Akupuntur Titik ST36 LI4 PC6 dan SP6 Terhadap

Gejala Myalgia Pada Lansia di PSTW Budi Luhur Kasongan”.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk

itu demi sempurnanya skripsi ini, penulis sangat membutuhkan dukungan

dan sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat

membangun.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. For Holy Spirit, sumber segala ilham selama penulisan ini, sumber

pengetahuan utama, sumber inspirasi, sumber kekuatan, sumber

sukacita, kepada Dia, Yesus, dan Allah Bapa di Surga, the Only

Wise God, kemuliaan selama-lamanya.

2. , selaku

3. Ika Mustika Dewi, S. Kep., Ns., M. Kep., selaku Ketua Prodi Ilmu

Keperawatan dan Ners STIKES Wira Husada Yogyakarta


4. Doni Setiyawan, S.Kep., Ns., M. Kep., selaku pembimbing I dan

dosen yang telah meluangkan waktu serta bimbingan kepada

peneliti.

5. Fransiska T. D. L., S. Kep., Ns., M. Kes., selaku pembimbing II dan

dosen yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan

memberikan masukan kepada peneliti.

6. Semua dosen PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DAN

NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA HUSADA

YOGYAKARTA yang telah memberikan wawasan ilmu.

7. Seluruh Staff PSTW Budi Luhur yang telah mengijinkan peneliti

untuk melakukan penelitian dan membantu selama penelitian.

8. Anak-anakku, kakak-kakakku dan kedua orang tuaku tercinta yang

selalu mendoakan, mendukung dan memberikan semangat untuk

menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman Lintas Jalur Ilmu Keperawatan STIKES Wira Husada

dan para sahabat yang telah memberikan dukungan dan doa.

Kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi

pembaca.

Terima Kasih.

Yogyakarta, April 2020

Peneliti
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………… ii

KATA PENGANTAR ………………………………………. iii

INTISARI ……………………………………………………. iv

DAFTAR ISI ………………………………………………… v

DAFTAR TABEL ……………………………………………..

DAFTAR GAMBAR ………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………

A. Latar Belakang ……………………………………

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Ruang Lingkup Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Keaslian Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Lanjut Usia

2. Myalgia

3. Terapi Akupuntur

4. Penelitian Terdahulu yang Relevan

B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep

D. Hipotesis/ Pernyataan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

B. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Populasi dan Sampel

D. Variabel Penelitian

E. Definisi Operasional

F. Alat Penelitian

G. Uji Kesahihan dan Keandalan

H. Analisi Data

I. Jalannya Pelaksanaan Penelitian

J. Etika Penelitian

K. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penduduk rentan diantaranya adalah lanjut usia, yaitu

seseorang yang sudah mencapai usia 60 tahun. Berdasarkan data

Perserikaan Bangsa-bangsa (PBB) tentang World Population

Ageing, diperkirakan pada tahun 2015 terdapat 901 juta jiwa

penduduk lanjut usia di dunia. Jumlah tersebut diproyeksikan terus

meningkat mencapai 2 (dua) miliar jiwa pada tahun 2050 (UN,

2015). Seperti halnya yang terjadi di negara-negara di dunia,

Indonesia juga mengalami penuaan penduduk. Tahun 2019, jumlah

lansia Indonesia diproyeksikan akan meningkat menjadi 27,5 juta

atau 10,3%, dan 57,0 juta jiwa atau 17,9% pada tahun 2045 (BPS,

Bappenas, UNFPA, 2018). Berdasarkan data Survey Penduduk

antar Sensus (Supas) 2015, Jumlah lanjut usia Indonesia sebanyak

21,7 juta atau 8,5%. Dari jumlah tersebut, terdiri dari lansia

perempuan 11,6 juta (52,8%) dan 10,2 juta (47,2%) lanjut usia laki-

laki (BPS, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia termasuk

negara yang akan memasuki era penduduk menua (ageing

population), karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke

atas telah melebihi angka 7,0%. Dilihat dari distribusi penduduk


lanjut usia menurut provinsi, terdapat beberapa provinsi yang

sudah mengalami penuaan penduduk pada Tahun 2015. Hasil

Supas 2015 menunjukkan empat provinsi dengan persentase

penduduk lanjut usia tertinggi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta

(13,6%), Jawa Tengah atau Jateng (11,7%), Jawa Timur atau Jatim

(11,5%), dan Bali sebesar 10,4% (BPS, 2016).

Seorang lanjut usia akan mengalami banyak kendala di

dalam hidupnya saat memasuki usia yang semakin tua,. Kendala-

kendala tersebut dapat mempengaruhi kesehatan lanjut usia baik

secara fisik maupun mental. Kesehatan yang terganggu dapat

memicu turunnya kualitas hidup dari lanjut usia tersebut. Usia yang

sudah tua menyebabkan seorang lanjut usia memiliki banyak

keterbatasan seperti keterbatasan gerak, fisik yang lemah serta

gangguan kesehatan mental dalam hidupnya sehingga seorang

lanjut usia tidak mampu hidup sendiri dan membutuhkan perawatan

kesehatan yang baik dalam waktu yang lama. Kesehatan mental

dan kesehatan fisik seorang lanjut usia sangat terkait erat. Jika

kesehatan fisik terganggu maka akan mempengaruhi kesehatan

mental, begitupula sebaliknya (Widowati, 2017). Dengan

bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat

proses penuaan sehingga penyakit tidak menular banyak muncul

pada lanjut usia ( Kemenkes, 2016). Proses menua

mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi dari organ-organ


lansia, diantaranya penurunan penglihatan, kemunduran sel saraf,

penurunan fungsi muskuloskeletal, dan penurunan massa otot yang

dapat menyebabkan gangguan pada otot, salah satunya adalah

myalgia atau nyeri otot. Myalgia dapat mengakibatkan kekakuan

pada otot jika tidak dilakukan perawatan sesegera mungkin. Untuk

itu sangat diperlukan upaya promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif yang memperhatikan aspek fisik, psikis, sosial dan

lingkungan (Sumardiyono, 2017).

Penatalaksanaan myalgia dapat dilakukan dengan terapi

farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi seperti

terapi komplementer yaitu cara penanggulangan penyakit yang

dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis

konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar

pengobatan medis yang konvensioal (Asmarani, 2019). Terapi

nonfarmakologi dapat untuk menjadi pilihan untuk mengatasi

masalah pada usia lanjut. Pada tahun 1997, The National Institutes

of Health Concensus Panel on Acupuncture menyatakan bahwa

akupuntur bermanfaat sebagai terapi tambahan atau pilihan yang

dapat dimasukkan dalam program manajemen terpadu untuk

mencegah atau mengurangi dosis obat tertentu. Akupuntur dapat

dijadikan sebagai terapi tambahan atau pilihan untuk menengani

rasa nyeri pada gangguan musculoskeletal ( Wahdini, 2014).

Akupunktur adalah cara pengobatan dengan menusukkan jarum


pada titik-titik tertentu di kulit untuk menghilangkan nyeri dan

mengobati kondisi kesehatan tertentu (Hidayat, 2015).

Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Yogyakarta adalah

panti sosial yagn mempunyai tugas dalam hal memberi layanan

dan bimbingan untuk mereka yang telah memasuki usia tua yang

terlantar, dengan tujuan agar mereka dapat hidup secara layak dan

baik serta terawat. dengan tujuan adalah kebahagiaan dalam hidup

mereka. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan

dari….orang penghuni panti, sebanyak ….. % mengeluhkan gejala

myalgia. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan

penelitian pemberian terapi akupuntur dalam menangani nyeri

myalgia pada para lanjut usia di PSTW Budi Luhur Kasongan

Bantul.

B. Rumusan Masalah

Apakah terapi akupuntur pada titik ST36 LI4 PC6 dan SP6 efektif

dalam menurunkan nyeri myalgia pada lanjut usia?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis efek terapi akupuntur dalam menurunkan nyeri

myalgia pada lanjut usia.

2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan karakteristik subjek penelitian lanjut usia

yang mengalami nyeri myalgia

b. Menganalisis penurunan nyeri myalgia pada lanjut usia

setelah dilakukan terapi akupuntur

D. Ruang Lingkup Penelitian

Pemberian terapi akupuntur pada lansia yang mengalami

myalgia,penelitian akan dilakukan di bulan Mei 2020 di PSTW Budi

Luhur Kasongan Bantul.

E. Manfaat Penelitian

1. Mafaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi bukti empiris baru

tentang penanganan nyeri myalgia pada lanjut usia dengan

terapi akupuntur pada titik ST36 LI4 PC6 dan SP6.

2. Manfaat Metodologis

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental rancangan

one-group pra-post test design untuk menganalisis efek terapi

akupuntur dalam menurunkan nyeri myalgia pada lanjut usia.

3. Manfaat Praktis

Penelitian ini dapat digunakan untuk pembuatan kebijakan

kesehatan terkait dengan kemanfaatan terapi akupuntur dalam

upaya mengingkatkan kualitas hidup lanjut usia dengan keluhan

nyeri myalgia.

F. Keaslian Penelitian
Penelitian dengan judul “ Pengaruh Terapi Akupuntur Titik ST 36

LI4 PC6 dan SP6 terhadap Gejala Myalgia Pada Lansia di PSTW

Budi Luhur Kasongan Yogyakarta” belum pernah dilakukan peneliti

lain. Kebaruan pada penelitian ini adalah desain penelitian yang

digunakan adalah eksperimental one-group pra-post test design

dengan subjek penelitian hanya pada lanjut usia. Hasil penelitian ini

diharapkan ada pengaruh terapi akupuntur dalam menurunkan

gejala myalgia pada lanjut usia.

Anda mungkin juga menyukai