PENYULUHAN KESEHATAN
GGS: GATEL-GATEL SKABIES, UPAYA
PENCEGAHAN SKABIES PADA MASYARAKAT
DI UPTD PUSKESMAS CIPATUJAH
KABUPATEN TASIKMALAYA
Disusun oleh:
Lee Shok Chen
1301-1214-2541
Margaretha Yudianto
Sedang Proses
1301-1214-0643
Preseptor IKM:
Insi Farisa Desy Arya, dr., M.Si
Preseptor Lapangan:
Nono Yuhana, dr.
Preseptor Lapangan,
Preseptor IKM,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan akhir yang
berjudul GGS (Gatel-Gatel Skabies) di Desa Cipatujah, Kecamatan Cipatujah,
Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Berdasarkan data dari Puskesmas Cipatujah, kesenjangan penyakit
skabies merupakan urutan ke-lima di Kecamatan Cipatujah. Kurangnya
pengetahuan masyarakat Cipatujah pada penyakit skabies dapat menyebabkan
penularan penyakit skabies yang tidak terkontrol dan telah ditunjukan dengan
tingginya angka kejadian penyakit skabies pada periode Juli hingga September.
Oleh karena itu, penulis mengangkat masalah kurangnya pengetahuan penyakit
skabies sebagai prioritas masalah yang diintervensi berupa penyuluhan.
Laporan ini tidak mungkin tersusun tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1 Arief Sjamsulaksan Kartasasmita, dr., SpM(K), M.Kes, MM, PhD sebagai Dekan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
2 Dr. Elsa Pudji Setiawati, dr., MM sebagai Kepala Departemen Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (IKM FKUP).
3 Lukman Hilfi, dr., MM sebagai Koordinator PSPD Bagian Ilmu Kesehatan
Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
4 Insi Farisa Desy Arya, dr., MSi., selaku Preseptor IKM yang telah memberikan
bimbingan selama kegiatan Program Studi Profesi Dokter (PSPD) IKM.
5 Nono Yuhana, dr., selaku preseptor lapangan yang senantiasa memberikan solusi
untuk setiap masalah yang kami hadapi, mendampingi, memberikan bantuan,
dan mendukung kegiatan kami di Puskesmas Cipatujah.
6 H. Ijang Budiana Nur, SKM.MKM selaku Kepala UPTD Puskesmas Cipatujah
yang dengan gembira menerima kami di Puskesmas Cipatujah.
7 Etih Tarwiah, S.Ip selaku Kepala Administrasi UPTD Puskesmas Cipatujah yang
senantiasa memberikan perhatian dan bantuan selama kami berada di
Puskesmas Cipatujah.
8 Seluruh staf Puskesmas Cipatujah yang telah membantu kami selama berkegiatan
di lapangan, terutama membantu pada saat penyuluhan.
9 Bapak Camat Cipatujah dan Kepala Desa Bantarkalong yang telah mengizinkan
dan mendukung kegiatan penyuluhan kami.
10 Pak Akos selaku kepala Pesantren Bihbul yang telah membantu kami dari
persiapan hingga pelaksanaan penyuluhan.
11 Teteh Ai Sri , Teteh Kokom, Pak Cepi, Pak Tatang, Pak Dindin, Aa Upi dan Aa
Iki yang selalu membantu kami selama kami tinggal.
12 Orang tua penulis yang senantiasa memberikan dukungan moral dan doa.
13 Teman-teman PSPD IKM periode 18 Oktober - 13 November 2015.
14 Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu telah membantu
penulis dalam proses penyusunan laporan ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan
manfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat. Nasihat dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di kemudian hari. Penulis
juga beharap agar laporan ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak,
Penulis
DAFTAR I
DAFTAR ISI...................................................................................................................
DAFTAR TABEL.........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................
1.2 Analisis Situasi......................................................................................................
1.3 Visi dan Misi Puskesmas.......................................................................................
1.4 Identifikasi Masalah..............................................................................................
1.4.1
1.4.2
1.4.3
1.5.2
1.5.3
1.5.4
Penyelesaian Masalah.........................................................................................
DAFTAR TABELY
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
Tabel 1.4
Tabel 1.5
Tabel 1.6
Tabel 1.7
Tabel 1.8
Tabel 1.9
Rumusan Masalah..................................................................................
Tabel 2.1
Tabel 3.1
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipatujah......................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam
Deklarasi Universal mengenai HAM artikel 25.1 Kesehatan sangat erat kaitannya
dengan pembangunan negara, karena setiap gangguan kesehatan pada masyarakat
akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, sebaliknya setiap
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi
pembangunan negara, seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang
Kesehatan No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.2
Pusat
Kesehatan
Masyarakat
(Puskesmas)
merupakan
fasilitas
Analisis Situasi
UPTD puskesmas Cipatujah merupakan Puskesmas yang memiliki
Gambar 1.1
tahun 2015
Misi UPTD Puskesmas Cipatujah
1. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga, dan
masyarakat beserta lingkungannya
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
1.4
Identifikasi Masalah
Langkah awal dalam memecahkan masalah dan juga hal yang pertama
No
Komponen
Masalah
Sistem
informasi
puskemas
(machine)
Dana
(money)
Sarana
prasarana
(Material)
Program
(methods)
Masyarakat
(market)
Proses
No
Komponen
Masalah
kesehatan puskesmas telah mencakup upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan.
1.4.2
Morbiditas
Morbiditas atau angka kesakitan adalah jumlah orang yang terkena
Tabel 1.2
No Jenis Penyakit
Total
1
Infeksi Saluran Pernapasan Atas
195
2
Hipertensi
120
3
Gastritis
103
4
Skabies
83
5
Rheumatoid Arthritis
69
6
Myalgia
66
7
Febris
49
8
Typhoid
47
9
Dispepsia
39
10 Abses
29
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cipatujah Juli September2015
Tabel 1.2 menunjukkan penyakit dengan jumlah kasus terbanyak di
UPTD Puskesmas Cipatujah pada periode Juli-September 2015. Penyakit yang
terbanyak pada periode tersebut ialah infeksi saluran pernafasan atas, hipertensi,
gastritis, dan skabies.
1.3.2.2
Mortalitas
Angka kematian (mortalitas) merupakan suatu indikator status
100.000 penduduk. Oleh karena itu, kematian hanya dihitung berdasarkan jumlah
kasus.
Tabel 1.3
September 2015 terdapat satu kematian janin dan satu kematian neonatus.
Berdasarkan data yang ada, kematian janin disebabkan oleh Intra Uterine Fetal
Defect dan kematian neonates disebabkan oleh stillbirth. Tidak ada kematian
balita, bayi, maupun ibu selama periode tersebut. Sementara untuk kematian kasar
penyusun tidak mendapatkan data dikarenakan pencatatan kematian dan penyebab
kematian tidak tercatat dalam laporan.
1.3.2.3
Status Gizi
Penilaian status gizi dalam masyarakat di bawah lingkup kerja UPTD
Puskesmas Cipatujah dengan menilai status gizi pada bayi dan anak berdasarkan
nilai BB/U dan status gizi anak BGM (Bawah Garis Merah), setelah itu
dikonfirmasi kembali dengan menilai BB/TB dan lingkar lengan atas. Tabel 1.4
menunjukkan dari bulan Juli-September 2015.
Tabel 1.4
Status Gizi
Jumlah (n)
Persentase (%)
Gizi Baik
Gizi Lebih
Gizi Kurang
4057
1
17
99,41
0,02
0,42
Gizi Buruk
0,15
Total
4081
100
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Cipatujah Agustus 2015
Berdasarkan Tabel 1.64, pada Agustus 2015 di wilayah kerja Puskesmas
Cipatujah masih terdapat 0,42% status gizi kurang dan 0,15%. gizi buruk. Hal ini
merupakan salah satu masalah, mengingat kekurangan gizi merupakan salah satu
fokus MDG di nomor satu. Hanya saja, dari jumlah tersebut, seluruh balita yang
gizi buruk sudah mendapatkan perawatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan
di Puskesmas Cipatujah.
1.4.3
Program
Upaya Kesehatan
Wajib (Basic Six)
Promosi
Komunikasi
Kesehatan
Interpersonal
Konseling
Cakupan
(%)
Indikator
Target
(%)
1,25
dan
Pembinaan
UKBM
(Posyandu Purnama /
Mandiri)
Pemberdayaan
masyarakat
melalui
penyuluhan kelompok
oleh petugas
16,25
25
Kesenjangan
(%)
No
Program
Cakupan
(%)
Indikator
Pemberdayaan
Individu / Keluarga
melalui
Kunjungan
Rumah
Kesehatan
Lingkungan
Rumah Sehat
0,09
18,75
-18,66
0,12
20
-19,88
Jamban Keluarga
0,12
18,75
-18,66
0,12
20
-19,88
Tempat-tempat Umum
(TTU) yang Memenuhi
Syarat Kesehatan
2,15
18,75
-16,6
Tempat
Pembuatan
Makanan (TPM) yang
Memenuhi
Syarat
Kesehatan
9,3
18,75
-9,45
18,75
-18,75
K1
23,47
24,75
-1,27
K4
21,52
22,5
-0,97
Linakes
20,84
22,5
-1,65
10,46
22,5
-12,03
Pelayanan nifas
21,68
22,5
-0,81
KN1
22,01
22,5
-0,48
KNL
22,65
21,75
0,9
8,46
17,75
-9,28
30,68
22
8,68
14,93
21
-6,06
KIA/KB
Kesenjangan
(%)
15
Target
(%)
12,5
Komplikasi
ditangani
Neonatus
Komplikasi
Ditangani
kebidanan
dengan
yang
KBY
Pelayanan
Kesehatan
No
Program
Cakupan
(%)
Indikator
Target
(%)
Kesenjangan
(%)
Anak Balita
4.
Perbaikan
masyarakat
Cakupan Akseptor KB
Baru
2,96
16,25
-13,28
MTBS
96,03
82
14,03
100
86,87
93,11
100
85
85
0
1,87
8,11
Fe
64,8
22,5
42,3
100
100
94,63
22,5
72,13
Pemantauan
Beryodium
Masyarakat
88,3
25
63,3
19,78
20,99
21,61
22,07
22,89
22,5
24,5
22,5
24,5
23,8
-2,72
-3,51
-0,81
-2,43
-0,91
21,74
22,5
-0,76
21,61
22,5
-0,81
20,08
18,36
100
22,5
22,5
100
-2,42
-4,14
0
P2M
Garam
di
Imunisasi Dasar
Imunisasi HB0
Imunisasi BCG
Imunisasi Polio 4
Imunisasi
DPT-HBHIB1
Imunisasi
DPT-HBHIB2
Imunisasi
DPT-HBHIB3
Imunisasi Campak
Imunisasi Ibu Hamil
TT1
TT2
Penemuan
dan
Penanganan
Kasus
Malaria
No
B
1
Program
Upaya
Pengobatan
Cakupan
(%)
Penemuan Pasien Baru
27,14
Tuberkulosis (TB) BTA
Positif
Indikator
Target
(%)
20
Kesenjangan
(%)
-7,14
Kesembuhan TB Paru
BTA Positif
100
85
15
Kunjungan
Pasien
Rawat Jalan Umum
9,95
25
-15,05
Kunjungan
Pasien
Rawat Jalan Gigi
12,74
25
-12,26
40,6
25
15,6
76,47
100
-23,52
Penjaringan Kesehatan
Sekolah pada SD/MI
100
100
Penjaringan Kesehatan
Sekolah pada SMP/MTs
75
100
-25
Penjaringan Kesehatan
Sekolah
pada
SMA/SMK/MA
80
100
-20
Upaya Kesehatan
Pengembangan
Upaya Kesehatan Penjaringan Kesehatan
Sekolah
Sekolah pada TK
Prioritas Masalah
Penentuan
prioritas
masalah
merupakan
suatu
proses
untuk
sumber daya, teknologi, dan adanya keterkaitan antara satu masalah dengan
masalah lainnya sehingga tidak semua masalah yang ada harus diselesaikan
sekaligus. Cara menentukan prioritas masalah dilakukan dengan berbagai teknik
sesuai dengan ketersediaan data.
1.5.1
menggunakan metode non-skoring, yaitu Delphi atau Delbecq. Hal ini dilakukan
karena dalam manajemen kesehatan tidak terdapat angka yang dapat ditafsir
sebagai skor.
Berdasarkan pertimbangan, teknik yang digunakan adalah teknik Delphi
karena peserta diskusi memiliki keahlian yang sama. Pemilihan prioritas dengan
teknik Delphi diawali dengan pemilihan masalah yang paling diprioritaskan oleh
setiap peserta diskusi tanpa dipengaruhi oleh pendapat peserta lain. Setelah itu,
dilanjutkan dengan diskusi mengenai hal yang paling diprioritaskan.
Dari teknik Delphi, didapatkan bahwa prioritas masalah terbesar adalah
dari aspek market. Hal ini diangkat karena rendahnya pendidikan mayoritas
masyarakat Cipatujah yaitu tamat SD yang akan berpengaruh pada aspek input
sendiri dan aspek lainnya seperti aspek proses dan output.
Tabel 1.6
1.5.2
Komponen
A.
1
2
3
4
5
B.
Input
Sumber Daya
Dana
Sarana-Prasarana
Market
Method
Proses
Tabel 1.7
Kematian
Kematian
janin
Kematian
neonatus
ISPA
Hipertensi
Gastritis
Skabies
Rheumatoid
Arthritis
Gizi
Kurang
Gizi Buruk
3
4
5
6
7
8
9
2
4
5
1
6
3
No
Peringkat
Magnitud
e
6,5
Severit
y
6,5
Vulnerabilit
y
6
Community/Politica
l Concern
9,3
Total
2.357,55
6,5
7,5
9,3
3.627
9
8,2
8
7
6,5
1,5
3,5
4,3
3,8
3,8
6,3
7,3
6,8
8
4,3
3,3
7,5
4,8
7
3,3
280,665
1.571,325
1.122,816
1.489,6
350,493
6,5
4,1
7,6
6,4
1.296,25
7,3
5,6
7,4
2.117,6
1.5.3
-25
No
Komponen
Kesenjangan
-23,52
-20
Prioritas
2
-19,88
-19,88
-18,75
Rumah Sehat
-18,66
Jamban Keluarga
-18,66
-16,6
10
-15,05
10
11
-13,28
11
12
-12,26
12
13
Komplikasi
ditangani
-12,03
14
15
kebidanan
yang
-9,45
Neonatus dengan
yang Ditangani
-9,28
Komplikasi
4
5
13
14
15
penjaringan
sekolah
merupakan
upaya
kesehatan
pengembangan.
2. Masalah kesehatan lingkungan merupakan masalah yang sulit
diintervensi karena membutuhkan keterlibatan dari banyak pihak
seperti Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup.
3. Kesenjangan antara cakupan dan target pasien poli rawat jalan umum
dapat menunjukkan bahwa masyarakat sehat atau program preventif
dan promotif puskesmas telah berjalan dengan baik.
4. Pada cakupan akseptor KB baru, data yang didapatkan tidak lengkap
karena pencatatan dan pelaporan akseptor KB baru belum baik.
Oleh karena itu, masalah komplikasi kebidanan yang ditangani dan neonatus
dengan komplikasi yang ditangani dipilih sebagai prioritas dalam bidang upaya
pelayanan kesehatan.
1.5.4
menganalisis
prioritas
masalah
dari
kelompok
masalah
Perumusan Masalah
Perumusan masalah dilakukan agar penyusun dapat menggambarkan
masalah secara kuantitatif dan setiap orang mempunyai sudut pandangan yang
sama terhadap prioritas masalah. Gambaran kuantitatif masalah mencakup:
1.
2.
3.
4.
5.
Who
Where
When
How
Masyarakat
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Cipatujah
Juli September 2015
Angka kejadian penyakit skabies pada poli rawat jalan umum
Juli September 2015 di UPTD Puskesmas Cipatujah sebesar
83 kasus
Penyelesaian Masalah
Berdasarkan Teori Blum, yang telah dikonfirmasi dengan wawancara
BAB II
PELAKSANAAN PENYULUHAN
2.1
Tema Penyuluhan
Tema penyuluhan yang diambil adalah skabies dan pencegahannya pada
masyarakat.
2.2
2.1.1
Tujuan Penyuluhan
Tujuan Umum
Tujuan umum penyuluhan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penyuluhan ini adalah:
2.3
Sasaran Penyuluhan
Sasaran primer untuk penyuluhan ini adalah masyarakat yang memiliki
resiko terhadap penyakit skabies yang berada di Kecamatan Cipatujah, dalam hal
ini adalah seluruh komponen Pesantren Bihbul dimana pesantren ini menyumbang
angka kejadian skabies yang cukup tinggi.
Sasaran sekunder untuk penyuluhan ini terdiri dari masyarakat yang
tinggal bersama orang yang memiliki risiko terjadinya penyakit skabies di Desa,
Kecamatan Cipatujah. Selain itu, tenaga kesehatan yang menjalankan Upaya
Pencegahan Penyakit Menular di Kecamatan Cipatujah.
Sasaran tersier untuk penyuluhan ini adalah Kepala Kecamatan Cipatujah
dan Kepala Puskesmas Cipatujah.
2.4
: Jumat, 6 November2015
Waktu
Tempat
2.5
Susunan Acara
Susunan acara untuk kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut:
Durasi
13.30-14.00
14.00-14.10
14.10-14.15
14.15-14.25
14.25-14.40
14.40-15.10
15.10-15.25
15.25-15.40
15.40-15.50
15.50-16.00
2.6
Kegiatan
30 menit
10 menit
5 menit
10 menit
15 menit
30 menit
15 menit
15 menit
10 menit
10 menit
Persiapan acara
Pembukaan acara
Pemutaran video
Pemberian sambutan
Pre-test
Pemberian Materi
Diskusi umum
Post-test
Pembagian Doorprize
Penutupan dan Photo Session
Materi
Materi yang disampaikan saat kegiatan adalah mengenai pengertian
skabies, etiologi dan faktor resiko skabies, gejala skabies, komplikasi skabies,
pengobatan skabies, dan upaya pencegahan skabies.
2.7
system, dan mikrofon. Alat peraga dan media yang digunakan pada penyuluhan ini
yaitu poster mengenai pencegahan penyakit skabies.
BAB III
HASIL KEGIATAN DAN REKOMENDASI
Tabel 3.1
Rekomendasi
Setelah diadakan penyuluhan ini, diharapkan:
1. Sasaran primer dari acara ini, yaitu santri dan santriwati Pesantren Bihbul
dapat mengaplikasikan hal yang telah disampaikan melalui acara ini,
yaitu upaya pencegahan skabies dan ilmu mengenai penyakit skabies
sendiri.
2. Peserta sasaran sekunder dan tersier yaitu orang yang tinggal bersama
dengan sasaran primer, serta pemegang kebijakan seperti Kepala
Puskesmas serta Kepala Kecamatan dapat menyebarkan informasi
mengenai banyaknya kasus skabies serta cara-cara pencegahannya.
3. Diharapkan pula, setelah penyuluhan ini, dapat dilaksanakan program
lain yang mengusung upaya promotif serta preventif oleh UPTD
Puskesmas Cipatujah sebagai tindak lanjut menyangkut penyakit skabies
ini.Selain itu, UPTD Puskesmas Cipatujah juga dapat memperbanyak
sarana informasi mengenai pencegahan penyakit skabies ini.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
LAMPIRAN