Anda di halaman 1dari 13

Yoga Pradana Wicaksono

z
Kalimat Efektif
z
KALIMAT EFEKTIF

 Kalimat efektif adalah kalimat yang secara tepat dapat mewakili gagasan atau
perasaan pembicara atau penulis.

 Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca


seperti yang dipikirkan oleh penulis.
z
SYARAT KALIMAT EFEKTIF

 Kesatuan gagasan

 Koherensi yang kompak

 Penekanan

 Variasi

 Paralelisme

 penalaran
z
KESATUAN GAGASAN

 Kalimat yang baik harus memperhatikan kesatuan gagasan (mengandung ide


pokok).

 Ide pokok dapat terdiri dari lebih dari satu, tetapi harus memiliki hubungan satu
dengan yang lainnya.

 Ide pokok dalam satu kalimat, tetapi tidak memiliki hubungan dapat merusak
kesatuan gagasan dalam kalimat.
z
CONTOH

 Semua penduduk desa itu mendapat penjelasan mengenai rencana pembangunan lima
tahun. (kesatuan tunggal)

 Pimpinan perguruan tinggi sadar bahwa pelayanan kurikuler ini akan berhasil baik bila
penyempurnaan sistim perkuliahan dan tenaga pengajar disertai dengan penyemournaan
perpustakaan, laboratorium, peralatan, gedung, dan administrasi. (kesatuan gagasan)

 Dia telah meninggalkan rumahnya jam enam pagi dan telah berangkat dengan pesawat
satu jam yang lalu. (kesatuan gabungan)

 Ayah bekerja di perusahaan pengangkutan, tetapi ia tidak senang dengan pekerjaanya.


(kesatuan gabungan)

 Kamu boleh menyusul saya ketempatnya atau tinggal saja di sini. (kesatuan pilihan)
z
KETIDAK JELASAN GAGASAN

 Kesalahan menggunakan kata depan yang menyebabkan tidak jelasnya


subjek dan predikat.

 Kalimat yang disampaikan terlalu panjang.

Contoh

 Di daerah-daerah sudah mempunyai lembaga bahasa.

 Di rumah-rumah sakit penuh sesak penderita-penderita malari.


z
KOHERENSI YANG BAIK DAN KOMPAK

 Koherensi (kepaduan) adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas
antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentukkalimat itu.

 Memperhatikan hubungan subjek dengan predikat, predikat dengan objek, dll.

 Koherensi lebih menekankan segi struktur atau interrelasi antara kata-kata


yang menduduki sebuah tugas dalam kalimat.
z
KERUSAKAN KOHERENSI

 Koherensi rusak karena tempat kata dalam kalimat tidak sesuai dengan pola
kalimat. (Adik saya yang paling kecil memukul dengan sekuat tenaganya
kemarin pagi di kebun anjing).

 Salah mempergunakan kata-kata depan, kata penghubung, dll.

 Pemakaian kata yang tumpeng tindih maknanya. (Banyak para peninjau yang
menyatakan bahwa perang yang sedang berlangsung iru merupakan Perang
Dunia di Timur Tengah.

 Salah menempatkan keterangan aspek (sudah, telah, akan, belum, dll.) pada
kata kerja tanggap. (sudah saya baca buku itu hingga tamat).
z
CONTOH

 Membahayakan negara (betul)


 berbahaya bagi negara (betul)
 Membahayakan bagi negara (salah)
 Membicarakan suatu masalah (banar)
 Berbicara tentang suatu masalah (benar)
 Membicarakan tentang suatu (salah)
 Mengharapkan belas kasihan (benar)
 Berharap akanbelas kasihan (benar)
 Mengharapkan akan belas kasihan (salah)
z
PENEKANAN

 Kata yang dipentingkan dalam kalimat harus mendapatkan penekanan dalam


penyampaiannya. Penekanan dapat dilakukan dengan cara:

 Mengubah posisi dalam kalimat ( Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita
bicarakan lagi pada kesempatan lain / Pada kesempatan lain kami berharap kita
membicarakan lagi soal ini).

 Menggunakan repetisi (Harapan kita demikianlah dan demikian pula harapan


setiap pejuang).

 Pertentangan (Anak itu tidak malas dan curang, tetapi rajin dan jujur).

 Partikel penekanan (Bapaklah yang harus lebih dahulu memberi contoh).


z
VARIASI

 Variasi merupakan penganekaragaman bentuk-bentuk bahasa agar tetap


terpelihara minat dan perhatian orang. Variasi dalam kalimat dapat diperoleh
dengan beberapa macam, yaitu:

 Variasi sinonim kata (Seribu puspa di taman bunga seribu wangi menyegar
cita).

 Variasi panjang pendeknya kalimat.

 Variasi penggunaan bentuk me- dan di-


z
PARALELISME

 Paralelisme merupakan kesejajaran bentuk kata yang dapat membantu


memberi kejelasan dalam unsur gramatikal dengan mempertahankan bagian-
bagian yang sederajat dalam konstruksi yang sama.

 Contoh : Tahap terakhir dari penyelesaian gedung itu adalah pengecatan


seluruh temboknya, pemasangan penerangan, pengujian sIstem pembagian
air, dan pengaturan tata ruangnya.
z
PENALARAN ATAU LOGIKA

 Masyarakat mengantarkan iring-iringan jenazah menuju pemakaman.

 Indonesia mengejar ketertinggalan difisit gol dari Malaysia.

 Kepada Bapak Rektor, waktu dan tempat kami persilahkan.

 Rumah adalah di mana orang-orang tinggal.

Anda mungkin juga menyukai