Anda di halaman 1dari 13

Kohesi

Gramatikal Leksikal
Kepaduan Bentuk Sesuai
melibatkan penggunaan Dengan Kata
unsur-unsur kaidah bahasa

Sinonim

Ellipsi Konjungsi

Subtitusi Antonim
Hiponim
Referensi
Kolokasi
Pararelisme
Repetisi

Ekuivalensi
Ellipsi
Elipsis adalah proses penghilangan kata atau
satuan-satuan kebahasaan lain. Elipsis juga
merupakan penggantian unsur kosong (zero),
yaitu unsur yang sebenarnya ada tetapi
sengaja dihilangkan atau disembunyikan.
Contoh:
Tuhan selalu memberikan kekuatan,
ketenangan, ketika saya menghadapi saat-saat
yang menentukan dalam penyusunan skripsi
ini. (Saya mengucapkan) terima kasih Tuhan.
Subtitusi
 Penggantian adalah penyulihan suatu unsur wacana dengan unsur yang
lain yang acuannya tetap sama, dalam hubungan antarbentuk kata, atau
bentuk lain yang lebih besar daripada kata, seperti frasa atau klausa
 Secara umum, penggantian itu dapat berupa kata ganti orang, kata ganti
tempat, dan kata ganti sesuatu hal.
◦ Kata ganti orang merupakan kata yang dapat menggantikan nama
orang atau beberapa orang.
Contoh: Nurul mengikuti olimpiade matematika. Ia mewakili Kalimantan
Selatan.
◦ Kata ganti tempat adalah kata yang dapat menggantikan kata yang
menunjuk pada tempat tertentu.
Contoh: Kabupaten Paser merupakan penghasil minyak terbesar di
Kalimantan Timur. Di sana banyak terdapat pabrik sawit sebagai alat untuk
mengolah buah sawit menjadi minyak mentah.
◦ Dalam pemakaian Bahasa untuk mempersingkat suatu ujaran yang
panjang yang digunakan lagi, dapat dilakukan dengan menggunakan
kata ganti hal. Sesuatu yang diuraikan dengan panjang lebar dapat
digantikan dengan sebuah atau beberapa buah kata.
Referensi
Referensi berarti hubungan antara kata
dengan benda.
Contoh : Kata pena misalnya mempunyai
referensi sebuah benda yang memiliki
tinta digunakan untuk menulis.
Pararelisme
 Paralelisme merupakan semacam gaya bahasa yang lahir dari struktur
kalimat yang berimbang, yang berusaha mencapai kesejajaran dalam
pemakaian kata-kata datu frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam
bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran tersebut dapat juga berbentuk anak
kalimat yang bergantung pada sebuah induk kalimat yang sama.
 Namun dapat diingat, bahwa bentuk paralelisme adalah sebuah bentuk
yang baik untuk menonjolkan kata maupun kelompok kata yang sama funginya.
Akan tetapi, jika banyak digunakan, maka kalimat akan menjadi kaku dan mati.
Contoh :
 - Sangatlah ironis kedengaran bahwa ia menderita kelaparan dalam
sebuah daerah yang subur dan kaya, serta mati terbunuh dalam sebuah negeri
yang sudah ratusan tahun hidup dalam ketenteraman dan kedamaian.
 - Bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi juga harus diberantas.
( Tidak baik : bukan saja perbuatan itu harus dikutuk, tetapi kita juga harus
memberantasnya. )
Paragraf Yang Baik
 Dalam pengembangan paragraf, penulis harus menyajikan dan mengorganisir gagasan menjadi suatu
paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu antara lain:
1. Kesatuan
◦ Syarat kesatuan paragraf terpeuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling berhubungan dengan
gagasan atau ide pokok paragraf. Jika kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf saling
berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka paragraf tersebut
dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan. Jika kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf
tidak saling berhubungan dan tidak mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka
paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan.
2. Kelengkapan
◦ Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas yang cukup
untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang baik memiliki kalimat topik dan kalimat penjelas.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedang kalimat penjelas adalah kalimat yang
berisi rincian ide pokok. Kalimat yang hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf
yang belum lengkap. Ide pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf yang baik ditata secara
sistematis. Penggunaan ide dalam suatu paragraf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara
alamiah dan secara logis. Urutan alamiah berupa urutan waktu (kronologis), dan ruang (sudut
pandang), sedang urutan logis berupa urutan klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus,
khusus-umum, pokok-rincian, dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide penjelas dalam paragraf
dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alasan, fakta/data, dan
analog.
3. Kepaduan
◦ Paragraf yang baik harus memiliki kepadan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang dimaksud
adalah adanya rangkaian antarkalimat yang memudahkan pembacauntuk memahammi isinya.
Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara yang satu dengan yang lain.
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya
pengulangan kata kunci, pengulangan kata ganti, penggunaan transisi, dan paralelisme.
Leksikal
Repetisi

Contoh : ‘Jemini Menunggu Menunggu


sampai perempuan tadi mandi.’
Berdasarkan
Contoh:
Senang=bahagia
Gemuk=gendut

Biasanya yang diomongkan cerita cerita


ketika di pedesaan. Ceritanya kaum famili
dan Kabar baru dari kampung. Itu saja
tidak pernah kehabisan warta.

Sinonim
Contoh:
Malam itu, karena siang tadi ketiduran
dibawah kolong, Jemini tidak ngantuk

Antonim
Kata-katayang mempunyai hubungan
antara makna spesifik dan makna generik.

Contoh Dalam Kalimat:


- ayam, kucing, kelinci, kuda
merupakan hiponim dari hewan
- melati, mawar, anggrek, kenanga
merupakan hiponim dari bunga

Hiponim
Kalokasi
ekuivalensi,
seperti: gumun ‘heran dan
gumunipun ‘herannya’.

“Itu tadi putranya,” kata bapaknya Jemini


ketika dipotong Wak Talib. Semenjak
mengharapkan pensiunan ini Wak Talib
menyambi menjadi tukang potong
rambut, masuk tangsi memotongi rambut para
prajurit bergilitran. Wagiman
mendapat giliran setiap tanggal dua puluh
lima.’
Ekuivalensi
Konjungsi

Anda mungkin juga menyukai