Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK

PRAKTIKUM ANALISIS KATION GOLONGAN III

Oleh Kelompok 8 Off G


1. Andini Rahmadita Putri / 200332618001
2. Faisal Yusuf Priambodo / 200332618090
3. Fatimatuz Zahro / 200332618004
O3.

Jurusan Kimia- Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


UNIVERSITAS NEGERI MALANG
DASAR TEORI
Kation-kation secara umum dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan pereaksi (reagen) umum yang
digunakan untuk pengendapan selektif Logam-logam golongan III ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan
untuk golongan I dan II, tetapi semuanya diendapkan, dengan adanya ammonium klorida, oleh hidrogen sulfida dari
larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan ammonia. Logam-logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali
aluminium dan kromium, yang diendapkan sebagai hidroksida, karena hidrolisis yang sempurna dari sulfida dalam
larutan air. Besi, aluminium, dan kromium (sering disertai mangan) juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan
ammonia dengan adanya ammonium klorida, sedang logam-logam lain dari golongan ini tetap berada dalam larutan
dan dapat diendapkan sebagai sulfida oleh hidrogen sulfida. Kation-kation golongan ini dibagi menjai kation
golongan IIIA dan kation golongan IIIB. Kation golongan IIIA adalah Mn 2+, Al3+, Fe3+, dan Cr3+. Sedangkan kation
golongan IIIB adakah Ni2+, Co2+, dan Zn2+.
Dalam penganalisaaan kation golongan III dapat dilakukan secara bertahap. Endapan yang terbentuk adalah
sebagai berikut, endapan dengan berbagai warna FeS (hitam), Al(OH)3 (putih), Cr(OH)3 (hijau), NiS (Hitam), CoS
(hitam), MnS (merah jambu), dan Zink sulfat (putih). Sebelum pengendapan golongan ini dilakukan, terlebih dahulu
diperiksa adanya ionion pengganggu (fosfat, oksalat dan borat). Bila ion-ion tersebut ada maka harus dihilangkan
dahulu. Anion penggangggu yang muncul biasanya akibat reaksi dari pengenceran residu dan pada proses
pengendapan kation yang golongan I dan kation golongan II.
ALUR KERJA / LANGKAH KERJA

• Kation
 
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Al3+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan NH4OH
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Kation Cr3+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Cr3+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan NH4OH
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Kation Fe3+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Fe3+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan K4[Fe(CN)6]
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Kation Mn2+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Mn2+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan NH4OH
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Kation Ni2+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Ni2+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan (NH4)2S
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
 
• Kation Co2+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Co2+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Kation Zn2+
Disiapkan 2 tabung reaksi berisikan larutan yang mengandung Zn2+
Tabung reaksi pertama direaksikan dengan larutan NaOH
Tabung reaksi kedua direaksikan dengan larutan K4[Fe(CN)6]
Diamati dan dicatat perubahan yang terjadi
Hasil
• Sampel
 
Siapkan tabung reaksi berisikan larutan sampel
Tambahkan air suling hingga volume 5 mL
Tambahkan NH4OH 6 M dan diaduk sampai terbentuk endapan
Uapkan hingga volume 2,5 mL
Tambahkan larutan NH4OH 6M
Saringlah dan cuci endapan dengan air 2
Pisahkan endapan dengan filtrat
Amati hasil dari percobaan
Hasil
•Pemisahan Kation Golongan IIIA
Dinginkan endapan yang diperoleh dari pemisahan kation golongan III
Endapan dijadikan suspensi dengan cara dipanaskan
Suspensi yang terbentuk didinginkan
Kemudian pisahkan endapan dengan filtrat
Endapan dicuci dan disaring
Endapan dinetralkan dengan HCl 6M
Endapan dibagi dalam 2 tabung reaksi berbeda
Tabung reaksi pertama ditambahkan larutan K4[Fe(CN)6] 1 tetes
Tabung reaksi kedua ditambahkan larutan KCNS 0,1 M
Amati hasil dari percobaan
Sedangkan filtrat yang diperoleh diuapkan hingga volumenya 2 mL
Netralkan dengan HCl 6M
Tambahkan NH4OH 6 M
Amati perubahan yang terjadi

Hasil
•Pemisahan Kation Golongan IIIB
Filtrat hasil pemisahan golongan IIIA yang mengandung kation dimasukkan tabung reaksi
Ditambahkan seujung sendok kecil krital NH4Cl sekitar 0,5 g
Ditambahkan larutan NH4OH 6M berlebih
Ditambahkan larutan Na2S
Dipanaskan sampai mengendap
Pisahkan endapan dengan filtrat
Cuci endapan dengan air dingin
Kemudian didihkan 2-3 menit
Masukkan endapan ke dalam 2 tabung reaksi
Tambahkan dengan larutan NaOH 6M
Tambahkan 2-3 tetes H2O2 3% dan dikocok sambal dipanaskan
Didihkan kembali dengan air hangat/panas, endapan dilarutkan dengan HCl 12M 0,5 mL dan diamati
Sedangkan filtratnya diuapkan hingga volume 2 mL dan dibagi ke dalam 2 tabung
Tabung reaksi pertama ditambahkan larutan CH3COOH dan tabung kedua Na2S

Hasil
DATA PENGAMATAN
No. Kation Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Al3+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Terbentuk endapan berwarna
putih
Ditambahkan larutan NH4OH tidak berwarna Terbentuk endapan putih dan
larutan tidak berwarna
2 Cr3+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Terdapat endapan hijau abu-abu
Ditambahkan larutan NH4OH tidak berwarna Terdapat endapan hijau abu-abu
3 Fe3+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Terbentuk endapan coklat dan
larutan berwarna orange pekat
Ditambahkan larutan K4[Fe(CN)6] berwarna kuning Terbentuk endapan biru dan
larutan berwarna hitam
4 Mn2+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Terbentuk endapan berwarna
putih
Ditambahkan larutan NH4OH tidak berwarna Terbentuk endapan berwarna
kuning
5 Ni2+ Ditambahkan larutan NaOH tidak berwarna Terdapat endapan hijau
Ditambahkan (NH4)2S tidak berwarna Terdapat endapan hitam
No. Kation Perlakuan Hasil Pengamatan
6 Co2+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Larutan berwarna merah jambu

Ditambahkan larutan tidak berwarna Terbentuk endapan biru dan


larutan berwarna biru gelap
7 Zn2+ Ditambahkan larutan NaoH tidak berwarna Terdapat endapan putih
Ditambahkan larutan K4[Fe(CN)6] berwarna kuning Terdapat endapan putih
8 Sampel Ditambahkan air suling tidak berwarna hingga volume 5 Terbentuk larutan tidak berwarna
mL
Ditambahkan 2-3 tetes HCOOH dan dipanaskan Terbentuk larutan tidak berwarna

Ditambahkan larutan NH4OH 6M dan uapkan Terbentuk endapan berwarna


kuning-jingga
Ditambahkan larutan NH4OH 6M Terbentuk endapan berwarna
cokelat
No. Uji Kation Bagian Endapan IIIA Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Endapan dari sampel sebagai uji Dijadikan suspensi dengan hati-hati, Terbentuk endapan berwarna
golongan 3A yang mengandung kemudian dididihkan lalu dibiarkan merah coklat dan filtrat hasil
Fe(OH)3 berwarna merah coklat
beberapa saat, setelah dingin dicuci penyaringan
Al(OH)3 berwarna putih
dan disaring
Cr(OH)3 berwarna hijau
2. Endapan merah coklat Dilarutkan dalam 1 ml HCl 6M, Larutan berwarna kuning
kemudian dibagi menjadi 2 bagian
3. Larutan kuning tabung 1 Ditambahkan 1 tetes K4[Fe(CN)6] Terdapat endapan biru tua

4. Larutan kuning tabung 2 Ditambahkan 1 tetes KCNS 0,1M Larutan merah darah

5. Filtrat hasil penyaringan yang Diuapkan hingga volume menjadi 2 ml Terdapat endapan putih gelatin
mengandung AlO2- tidak berwarna dan dan filtrat berwarna kuning
CrO4- berwarna kuning Dinetralkan dengan menambahkan HCl
6M
Dibuat alkalis dengan menambahkan
NH4OH 6M
No. Uji Kation Bagian Endapan IIIB Perlakuan Hasil Pengamatan
1 Filtrat hasil golongan IIIA Ditambah Larutan tidak berwarna
1 Filtrat hasil golongan IIIA Larutan tidak berwarna
Dilarutkan
Ditambah
Dipanaskan Terbentuk campuran endapan
2. Terbentuk campuran endapan
Endapan Ditambah HCl Larutan tidak berwarna
2. Endapan Ditambah Terbentuk endapan
Larutan tidak putih
berwarna
3. Filtrat Ditambah Larutan tidak
Terbentuk berwarna
endapan putih
3. Filtrat Ditambahkan K4[Fe(CN)6] Terbentuk
Larutan endapat putih abu
tidak berwarna
Ditambah Terbentukendapat
Terbentuk endapan putih
putih abu
Terbentuk endapan putih
ANALISIS DATA

  3+
• Al
Pada percobaan identifikasi kation Al3+ ini, dilakukan dengan cara penambahan 2 macam larutan ke larutan
yang mengandung kation Al3+. Larutan yang ditambahkan yaitu larutan NaOH dan larutan NH 4OH. Alumunium
sendiri adalah logam putih yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu dan melebur pada 659 0C. Bila
terkena udara, objek-objek Al teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi objek dari oksida
lebih lanjut. HCl dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dengan H 2SO4 atau HNO3 encer.
Pada penambahan larutan NaOH pada larutan yang mengandung kation Al 3+ akan menghasilkan endapan.
Tujuan penambahan larutan NaOH adalah sebagai penyedia ion OH - yang mana akan membentuk endapan dengan
kation logam Al3+. Hasil percobaan menunjukkan adanya pembentukan endapan berwarna putih dari Al(OH) 3 yang
akan melarut pada pereaksi berlebih. Dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

Reaksi ini adalah reaksi reversibel dan setiap reagensia yang akan mengurangi konsentrasi ion-hidroksil dengan
cukup, akan menyebabkan reaksi berjalan dari kanan ke kiri, dengan akibat mengendapnya aluminium hidroksida.
•  Sedangkan pada penambahan larutan NH4OH pada larutan yang mengandung kation Al3+ akan
menghasilkan endapan. Tujuan penambahan larutan NH4OH adalah sebagai penyedia ion OH- yang mana
akan membentuk endapan dengan kation logam Al3+ juga. Hasil percobaan menunjukkan adanya
pembentukan endapan berwarna putih seperti gelatin yaitu alumunium hidroksida Al(OH) 3, yang larut
sedikit dalam reagensia berlebihan. Kelarutan berkurang dengan adanya garam-garam amonium,
disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai aluminium
hidroksida kolod. Jika Al3+ diendapkan akan mudah melarut dalam asam kuat dan basa kuat, tetapi
setelah didihkan Al3+ menjadi sedikit larut. Persamaan reaksinya sebagai berikut :

Pengendapan aluminium hidroksida oleh larutan natrium hidroksida dan amonia tidak akan terjadi
bila ada serta asam tartarat, asam sitrat, asam sulfosalisilat, asam malat, gula, dan lain-lain senyawa
hidroksi organik, karena pembentukan garam-garam kompleks yang larut.
  3+
• Cr
Pada uji kation ini, didapatkan hasil dari perlakuan pertama yaitu Cr 3+ yang ditambahkan dengan
larutan NaOH sehingga terbentuk endapan hijau abu-abu yang merupakan endapan Cr(OH) 3 sebagai
produk dari reaksi antara Cr3+ dengan ion OH- pada larutan natrium hidroksida dengan persamaan reaksi,
yaitu :

Endapan ini dapat larut dalam alkali berlebihan dan terjadi ion kromit berwarna hijau.
Kemudian pada perlakuan kedua, yaitu Cr3+ yang ditambahkan dengan larutan NH4OH sehingga
terbentuk endapan hijau abu-abu yang merupakan endapan Cr(OH)3 sebagai produk dari reaksi antara
Cr3+ dengan ion OH- pada larutan ammonia dengan persamaan reaksi, yaitu :

Endapan ini dapat larut dalam ammonia berlebihan dan larutan akan berubah menjadi ungu.
  3+
• Fe
Pada uji kation ini direaksikan larutan FeCl₃ dengan NaOH yang membentuk larutan berwarna
orange pekat dengan endapan berwarna coklat yaitu Fe(OH)₃. Endapan tersebut larut dalam asam.
Namun endapan tersebut tidak dapat larut dalam reagensia berlebih. Persamaan reaksi pada uji ini
sebagai berikut:
FeCl3(aq) + 3NaOH(aq) Fe(OH)3(s) + 3NaCl(aq)
Selanjutnya yaitu Larutan FeCl₃ direaksikan dengan larutan Kalium ferosianida yang membentuk
larutan berwarna hitam dan membentuk endapan berwarna biru yaitu feri ferosianida pada larutan yang
netral. Persamaan reaksi pada uji ini sebagai berikut:
4FeCl3(aq) + 3K4Fe(CN)6 (aq) Fe4(Fe(CN) 6)3(s) + 12KCl(aq)
  2+
• Mn
Pada percobaan identifikasi kation Mn2+ ini, dilakukan dengan cara penambahan 2 macam larutan ke
larutan yang mengandung kation Al3+. Larutan yang ditambahkan yaitu larutan NaOH dan larutan
NH4OH. Mangan sendiri adalah logam putih abu-abu, yang penampilannya serupa besituang dan melebur
pada kira-kira 12500C. Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-
garam tak berwarna, meski jika senyawa tersebut mengandung air kristal dan terdapat dalam larutan.
Pada penambahan larutan NaOH pada larutan yang mengandung kation Mn 2+ akan menghasilkan
endapan. Tujuan penambahan larutan NaOH adalah sebagai penyedia ion OH- yang mana akan
membentuk endapan dengan kation logam Mn2+. Hasil percobaan menunjukkan adanya pembentukan
endapan berwarna putih dari mangan(II) hidroksida Mn(OH) 2. Endapan ini tidak larut dalam reagensia
berlebihan. Namun, jika endapan ini didiamkan di udara terbuka selama beberapa menit endapan berubah
menjadi berwarna cokelat, yakni MnO. Endapan dengan cepat teroksidasi bila terkena udara. Persamaan
reaksi antara Mn2+ dengan larutan NaOH adalah :
•  Sedangkan pada penambahan larutan NH OH pada larutan yang mengandung kation Mn
4
2+
akan
menghasilkan endapan. Tujuan penambahan larutan NH4OH adalah sebagai penyedia ion OH- yang mana
akan membentuk endapan dengan kation logam Mn2+ juga. Hasil percobaan menunjukkan adanya
pembentukan endapan berwarna putih yaitu mangan(II) hidroksida Mn(OH) 2. Persamaan reaksinya
sebagai berikut :

Endapan larut dalam garam-garam amonium pada reaksi berlangsung ke arah kiri. Pengendapan
tidak terjadi jika ada serta garam-garam amonium yang disebabkan oleh turunnya konsentrasi ion-
hidroksil, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan Mn(OH)2.
  2+
• Ni
Pada uji kation ini, didapatkan hasil dari perlakuan pertama yaitu Ni2+ yang ditambahkan dengan
larutan NaOH sehingga terbentuk endapan hijau yang merupakan endapan Ni(OH) 2 sebagai produk dari
reaksi antara Ni2+ dengan ion OH- pada larutan natrium hidroksida dengan persamaan reaksi, yaitu

Endapan ini dapat larut dalam ammonia berlebihan.


Kemudian pada perlakuan kedua, yaitu Zn2+ yang ditambahkan dengan larutan (NH4)2S sehingga
terbentuk endapan hitam yang merupakan endapan Ni2S sebagai produk dari reaksi antara Ni2+ dengan
ion S2- pada larutan ammonium sulfida dengan persamaan reaksi, yaitu

Endapan ini jika ditambah pereaksi berlebihan akan terjadi larutan koloidal berwarna coklat tua
yang tidak dapat disaring.
  2+
• Co
Pada uji kation ini direaksikan larutan Co(NO3)2 dengan larutan NaOH. Reaksi ini akan membentuk
larutan berwarna merah jambu. Warna merah jambu tersebut menunjukkan terdapat Co dalam sampel.
Persamaan reaksi pada reaksi ini yaitu:
Co(NO3)2(aq) + 2NaOH(aq) Co(OH)2(aq) + 2NaNO3(aq)
Selanjutnya yaitu direaksikan larutan Co(NO3)2 dengan larutan ammonia, yang akan membentuk
endapan berwarna biru. Endapan tersebut merupakan endapan Co(OH) 2 . Endapan tersebut larut dalam
Persamaan reaksi pada reaksi ini yaitu:
Co(NO3)2(aq) + 2NH3(aq) + 2H2O(aq) (OH)2(s) + 2NH4NO3(aq)
  2+
• Zn
Pada uji kation ini, didapatkan hasil dari perlakuan pertama yaitu Zn 2+ yang ditambahkan dengan larutan NaOH
sehingga terbentuk endapan putih yang merupakan endapan Zn(OH) 2 sebagai produk dari reaksi antara Zn2+
dengan ion OH- pada larutan natrium hidroksida dengan persamaan reaksi, yaitu

Endapan ini larut dalam pereaksi berlebihan.


Kemudian pada perlakuan kedua, yaitu Ni2+ yang ditambahkan dengan larutan K4[Fe(CN)6] sehingga
terbentuk endapan putih yang merupakan endapan seng ferosianida sebagai produk dari reaksi antara Zn 2+ dengan
ion [Fe(CN)6]2- pada larutan K4[Fe(CN)6]dengan persamaan reaksi, yaitu

Endapan tidak larut dalam asam encer tetapi larut dalam alkali. Reaksi ini dapat unutk membedakan seng
dengan aluminium.
• Sampel
Analisis kualitatif adalah suatu analisis yang bertujuan untuk mengetahui keberadaan zat tertentu dalam sampel. Dalam
praktikum ini analisis kualitatif yang dilakukan adalah analisis kation pada suatu sampel yang diduga mengandung kation logam
golongan III. Kation logam golongan III terdiri dari subgolongan IIIA dan IIIB.
Kation-kation logam golongan III tidak mengendap pada penambahan HCl ataupun H 2S. Akan tetapi, kation-kation logam
golongan III mengendap pada penambahan amonium sulfida, (NH 4)2S dalam suasana netral sampai basa. Pengelompokan
subgolongan IIIA dan IIIB didasarkan pada kelarutan kation pada penambahan NH 4OH berlebih. Kation golongan IIIB terlarut
kembali dengan penambahan amonia berlebih (Svehla, 1979).
Mula-mula sampel yang berwarna kuning ditambahkan dengan air suling hingga volume larutan tersebut menjadi 5 mL dan
larutan berubah menjadi tidak berwarna atau bening. Kemudian larutan tersebut ditambahkan larutan HCOOH 2-3 tetes. Namun,
tidak ada perubahan dalam larutan yaitu tidak berwarna. Lalu dilakukan penambahan larutan NH 4OH dengan konsentrasi 6M dan
diaduk sampai terbentuk endapan. Yang mana dihasilkan endapan berwarna kuning-jingga. Endapan diindikasikan sebagai endapan
golongan IIIA. Campuran endapan dan larutan kemudian dipanaskan atau diuapkan sampai volumenya 2,5 mL. Kemudian sampel
tersebut ditambah NH4OH 6 M berlebih lagi. Sampel berubah warna menjadi warna cokelat. Penambahan larutan NH 4OH bertujuan
untuk memisahkan antara golongan IIIA dan IIIB secara sempurna. Terakhir saringlah dan cuci endapan dnegan air. Lakukan
pencucian dengan air sampai dua kali. Hal ini untuk pencucian kembali endapan dari pengotor-pengotor yang mungkin masih ada
agar antara endapan dan filtrat terpisah secara sempurna.
Dengan prosedur yang telah dilakukan akan didapatkan filtrat dan endapan. Filtrat yang diperoleh digunakan untuk
menganalisis kation golongan IIIB dan endapan yang diperoleh yaitu yang mungkin mengandung Fe(OH) 3 berwarna merah-cokelat,
Al(OH)3 berwarna putih, dan Cr(OH)3 berwarna hijau. Endapan yang diperoleh dlanjutkan ke tahap berikutnya untuk menganalisis
kation golongan IIIA.
• Pemisahan Kation Golongan IIIA
Endapan yang merupakan hasil dari penguapan pada larutan sampel terdiri dari Fe(OH) 3 berwarna merah coklat,
Al(OH)3 berwarna putih, Cr(OH)3 berwarna hijau kemudian dijadikan suspensi dengan hati-hati, lalu dididihkan dan
dibiarkan beberapa saat, setelah dingin dicuci dan disaring sehinggan terbentuk endapan berwarna merah coklat dan
filtrat hasil penyaringan.
Endapan tersebut dilarutkan dalam 1 ml HCl 6M, sehingga Larutan berwarna kuning kemudian dibagi menjadi
2 bagian. Pada bagian pertama ditambahkan 1 tetes K4[Fe(CN)6] sehingga endapan biru tua yang merupakan
KFe[Fe(CN)6]. Sedangkan pada bagian kedua ditambahkan 1 tetes KCNS 0,1M sehingga terbentuk Larutan merah
darah yang merupakan [Fe(CN)6]2+. Sehingga terdapat ion Fe3+ yang terkandung dalam sampel.

Filtrat hasil dari penyaringan mengandung AlO2- tidak berwarna dan CrO4- berwarna kuning diuapkan hingga
volume menjadi 2 ml, kemudian dinetralkan dengan menambahkan HCl 6M dan dibuat alkalis dengan menambahkan
NH4OH 6M sehingga terbentuk endapan putih gelatin yang merupakan Al(OH) 3 dan filtrat berwarna kuning yang
digunakan dalam percobaan selanjutnya.
• Pemisahan Kation Golongan IIIB
Pada percobaan ini, filtrat hasil pemisahan kation golongan IIIA direaksikan dengan larutan NH 4OH
berlebih agar bersifat basa kemudian larutan tersebut dijenuhkan dengan H 2S dan dipanaskan agar dapat
mengendapkan kation golongan IIIB. Kemudian filtrat dan endapan dipisahkan. Endapan yang terbentuk
yaitu NiS (hitam), CoS (hitam), dan ZnS (putih) sesuai dengan persamaan berikut:
Endapan yang diperoleh digunakan untuk analisis kation golongan IIIB. Kemudian direaksikan lagi
dengan larutan HCl dan didihkan kemudian ditambahkan NaOH dan dikocok. Selanjutnya diberikan
beberapa tetes H2O2 3% dan dipanaskan. diperoleh 2 warna endapan yaitu hitam dan hijau pucat.
Berdasarkan percobaan uji kation golongan IIIB larutan yang mengandung kation Co 2+ jika direaksikan
dengan NH4OH akan membentuk endapan hitam hal ini menunjukan sampel mengandung kation Co 2+
Berdasarkan percobaan uji kation golongan IIIB larutan yang mengandung kation Ni2+ jika
direaksikan dengan NH4OH akan membentuk endapan hijau pucat hal ini menunjukan sampel
mengandung kation Ni2+ sesuai dengan persamaan reaksi berikut.
Filtrat hasil perlakuan terhadap endapan golongan IIIB ditambah K4Fe(CN)6. Penambahan ini
berfungsi untuk mengidentifikasi adanya ion Zn2+. Adanya endapan putih kelabu menunjukkan
keberadaan ion Zn2+
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dihasilkan endapan berwarna putih, sehingga larutan
tersebut positif mengandung kation Zn2+.
KESIMPULAN
Kation-kation golongan III umumnya tidak bereaksi dengan H2S ataupun HCl dalam suasana asam. Namun
kation-kation pada golongan ini dapat membentuk endapan dengan pereaksi ammonium sulfida dalam suasana
netral atau amoniakal.
Kation pada golongan III dibagi menjadi 2 golongan, yaitu golongan aluminium yang tediri dari Al 3+, Cr3+, dan
Zn2+ dan golongan nikel yang terdiri dari Fe3+, Mn2+, Co2+, dan Ni2+.
Dalam uji kation golongan 3, yang pertama dilakukan adalah uji identifikasi kation dengan penambahan larutan
NaOH. Kemudian uji larutan sampel dengan penambahan beberapa reagen. Endapan yang terbentuk kemudian
dilanjutkan sebagai uji kation golongan 3A dan filtrate yang terbentuk sebagai uji kation golongan 3B.
RUJUKAN / DAFTAR PUSTAKA
•Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif. Jakarta : PT Kalman Media Pustaka
•Yusuf, Yusnidar. 2019. Belajar Muda Kimia Analisis. Jakarta : EduCenter Indonesia
•Matri Permatam, Yade. dkk. 2019. Penuntun Praktikum Kimia Analitik I. Medan
• KBK Kimia Analitik.2021. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar Kimia Analitik. FMIPA, Universtas Negeri Malang
• C. H. Sorum. 1949. INTRODUCTION TO SEMIMICRO QUALITATIVE ANALYSIS. New York. PRENTICE-
HALL, INC.
LAMPIRAN (foto kegiatan atau foto data pengamatan)

Anda mungkin juga menyukai