Anda di halaman 1dari 23

OM SWASTYASTU

1. Irene Trivania (2005541093)


2. I Putu Natha Kusuma (2005541092)
3. Kadek Ngurah Adi Wiranata (2005541095)
4. Kadek Joni Dwija Ary Putra (2005541102)
5. Ayunda Dwi Gayatri (2005541103)
HIDROSTATIKA
Pengertian
Statika fluida atau hidrostatika, adalah cabang ilmu yang
mempelajari tentang fluida yang tidak mengalir atau tidak bergerak
atau statis. Kajiannya mencakup semua kondisi fluida dalam keadaan
kesetimbangan yang stabil..
TEKANAN STATIK
DALAM FLUIDA
1. Tekanan hidrostastis
2. Apungan
3. Tekanan fluida
4. Tekanan atmosfer
5. Hukum fluida statis ( hukum pascal & hukum
Archimedes)
6. Tegangan permukaan zat cair
7. Sudut kontak dan kapilaritas
8. Viskositas
Sifat – Sifat Tekanan Hidrostatika
1. Semakin dalam letak suatu titik dari permukaan zat cair, tekanannya semakin
besar.
2. Tekanan hidrostatika akan bergantung pada kedalaman.
3. Tekanan zat cair ke segala arah sama besar.
4. Pada kedalaman yang sama, tekanannya juga sama.
5. Tekanan hidrostatika akan sangat bergantung pada gravitasi.
6. Tekanan hidrostatika gak akan bergantung pada bentuk wadah.
7. Tekanan hidrostatika juga akan bergantung pada massa jenis zat cair.
Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang
ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman
tertentu.

P=ρxgxh=ρ.g.h
P = Tekanan Hidrostatik (N/m2).
ρ = Massa Jenis Zat Cair (kg/m3).
g = Percepatan Gravitasi (m/s2).
h = Kedalaman Dari Permukaan Zat Cair (m).
APUNGAN
Sebuah benda padat yang terbenam dalam fluida akan mengalami
gaya apung yang besarnya sama dengan berat fluida yang
dipindahkan. Hal ini disebabkan oleh tekanan hidrostatik fluida.
Tekanan di dalam
Fluida
Fluida akan memberikan tekanan pada setiap bidang permukaan yang
bersinggungan dengannya. Tekanan dapat diartikan sebagai gaya yang
bekerja pada suatu permukaan dibagi luas permukaan. Dirumuskan sebagai
berikut.
Tekanan
Atmosfer
Tekanan pada kedalaman tertentu juga dipengaruhi tekanan atmosfer yang
menekan permukaan atas lapisan zat cair, sehingga dapat digunakan untuk
mengetahui tekanan total pada kedalaman tertentu dalam zat cair.

𝑃 = 𝑃𝑜 + 𝜌𝑔ℎ
Po = Tekanan atmosfer

P = Tekanan
Hukum
Archimedes
Berbunyi "setiap benda yang terendam seluruhnya atau sebagian di
dalam fluida akan mendapatkan gaya apung dengan arah ke atas
yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh
benda itu". Maka, gaya keatas dituliskan dalam persamaan:

FA=Wu-Wf atau FA= ρgV


Wu = berat benda di udara (N)
Wf = berat benda di air ( N)
ρ = massa jenis
g = gravitasi
V = volume benda tercelup
Hukum Pascal
Hukum Pascal ini menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan
pada permukaan fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida
tersebut. Hukum pascal hanya dapat diterapkan pada fluida,
umumnya fluida cair.

Pkeluar = Pmasuk
P1 = P2
_F2 =_ F1
A2 A1
Tegangan Permukaan Zat Cair
Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan zat cair untuk meregang, sehingga permukaannya
nampak seolah dilapisi oleh suatu lapisan. Contoh penerapannya yaitu pada Jarum kecil bisa terapung di atas
air. Tegangan permukaan zat cair dituliskan dengan persamaan berikut:

Pada zat cair yang mempunyai 1 permukaan


𝐹
𝛾=
𝓁
Pada zat cair yang mempunyai 2 permukaan
Seperti air sabun
𝐹
𝛾=
2𝓁
Keterangan:
• 𝛾 = 𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑁/𝑚
• 𝐹 = 𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑁
• 𝓁 = 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 (𝑚)
Sudut Kontak
Kelengkungan air maupun kelengkungan raksa ditarik
garik garis lurus akan membentuk sudut θ terhadap
dinding vertikal. Sudut θ dinamakan sudut kontak
dengan sudut kontak air adalah sudut lancip (θ < 90°),
sedangkan sudut kontak raksa adalah sudut tumpul (90° <
θ < 180°)
Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa meresapnya zat cair di dalam pipa kapiler. Meresap
artinya gerakan naik atau turun zat cair. Kapilaritas ini dipengaruhi oleh adanya
tegangan permukaan, gaya adhesi, dan gaya kohesi antara zat cair dan dinding
kapiler. Kenaikan dan penurunan tinggi permukaan zat cair pada pipa kapiler
dapat ditentukan melalui persamaan berikut:

2𝛾 cos 𝜃
h= z
𝜌𝑔𝑟
h = kenaikan zat cair (m)
γ = tegangan permukaan zat cair (N/m)
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
θ = sudut kontak
Viskositas
Gerakan dari lapisan fluida akan menimbulkan gesekan yang disebut viskositas fluida. Semakin besar viskositas fluida,
semakin sulit benda bergerak dalam fluida tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, viskositas lebih dikenal sebagai
ukuran kekentalan suatu fluida. Viskositas fluida ditentukan secara kuantitatif melalui besaran koefisien viskositas
(𝜂). Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah 𝑁 𝑠/𝑚2 atau dapat disebut sebagai pascal sekon (Pa s). Sir Goerge
Stokes menentukan besarnya gaya hambat yang dialami sebuah bola berjari-jari r yang bergerak dengan kecepatan
konstan v dalam fluida yang memiliki koefisien viskositas 𝜂 sebagai berikut:

𝐹𝑠 = 6𝜂𝜋rv
Keterangan:
• Fs = gaya stokes (N)
• 𝜂 = koefisien viskositas Pa s
• r = jari − jari bola (meter)
• v = kecepatan bola (mΤs)
CONTOH SOAL
1 . Te k a n a n H i d r o s t a t i s
JAWABAN
Diketahui

𝜌raksa =13.600 kg/𝑚3


Gaya gravitasi (g) =10 m/𝑠 2
Ketinggian/H = 2 meter
Patm/tekanan atmosfir = 1,01×105Pa
Ditanya
Pa = ….?
Pada gambar , terdapat dua tekanan yang diberikan pada Rumus Tekanan Hidrostatis = 𝜌.g.h + Patm
selang berbentuk U yang berisi air raksa, terhubung langsung Pa =(13.600).( 10).(2)+1,01×105
dengan udara bebas atau merupakan tekanan atmosfer. Berapa Pa =274 ×103 +1,01×105
3
besar tekanan P jika diketahui beda ketinggian air (H) sebesar Pa =375 ×10 Pascal
a

2 m?
2. Hukum Archimedes
JAWABAN
Diketahui
Suatu logam berbentuk balok diukur beratnya dengan neraca
Wu = 150 N
pegas menunjukkan berat = 150 N. Kemudian ketika Wa =100 N
dimasukkan ke dalam bejana yang berisi minyak dan diukur Massa Jenis minyak/𝜌minyak= 800 kg.m-3
kembali beratnya menunjukkan berat = 100 N. Jika Massa jenis Gaya gravitasi/g =10 m.s-2
minyak = 800 kg.m-3 dan percepatan grafitasinya = 10 m.s-2. Ditanya
Berapakah massa jenis logam? 𝜌logam =…?
Fa= Wu – Wa=150-100=50 N
*(Fa) gaya tekan benda keatas
Fa = 𝜌minyak.g.Vlogam
50 =800.10.Vlogam
Vlogam = 0,00625 m3
𝑀𝑙𝑜𝑔𝑎𝑚 15
𝜌logam = = =2400 kg.m-3
𝑉𝑙𝑜𝑔𝑎𝑚 625 .10−5
3 .V i s ko s i t a s
JAWABAN
Sebuah kelereng dengan jari – jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak Diketahui:
berisi oli yang memiliki koefisien viskositas 110 x 10-3 N.s/m2. r = 0,5 cm = 5 x 10-3 m
Tentukan besar gaya gesek yang dialami kelereng jika bergerak ɳ = 110 x 10-3 N.s/m2
dengan kelajuan 5 m/s! v = 5 m/s
Ditanyakan = Ff = …?
Jawaban:
Ff = 6 . ∏ . r . ɳ . v
Ff = 6 . 3,14 . (5 x 10-3) . (110 x 10-3) . 5
Ff = 51.810 x 10-6 N
Ff = 51,81 x 10-3 N
4. Hukum Pascal
JAWABAN
Sebuah pengungkit hidrolik memiliki piston masuk (utama) Diketahui :
dengan diameter 1 cm3 dan silinder luar dengan diameter 6 F1 =10 N
-6
cm3. Tentukan gaya yang dikeluarkan oleh silinder luar ketika A1= 6 cm = 6 x 10 m
A = 1 cm = 1 x 10 -6 m
diberikan gaya sebesar 10 N pada silinder masuk! 2

Ditanya
F2 =…?
𝐹1 𝐹2
=
𝐴1 𝐴2
𝐹1
F2= .A2
𝐴1
10
F2 = −
6 .6.10-6
1.10
F2 = 60 N
5 .Te g a n g a n P e r m u k a a n Z a t C a i r
JAWABAN
Sebatang kawat dicelupkan ke permukaan air sabun,dengan Diketahui
L kawat = 10 cm=10.10-2meter
panjang kawat yakni 10 cm dan massa 0,2 gram.Berapakah
Mkawat = 0,2 gram = 2.10-4kg
tegangan lapisan cairan sabun? (g=10 m/s2)
Ditanya
𝛾 =…..?
F = M.g
F= 2.10-4.10
F= 2.10-3 N
F
𝛾=
2L −
2.10 3
𝛾= −
1
2.1.10
𝛾 = 1 .10-2 N/M
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI,OM

Anda mungkin juga menyukai