Anda di halaman 1dari 3

NOTULEN

RAPAT PEMAPARAN RENCANA KERJA dan ANGGARAN (RKA) TAHUN 2021

Hari/ Tanggal : Rabu/ 31Juli 2017


Waktu : Pukul 09.00 s/d Selesai
Tempat : Ruang Rapat Lt. 1 Dinas Perkimtan Prov. Sulsel
Peserta Hadir Sebanyak 43 Orang

Bidang Perumahan

1. Data/ Informasi terdiri dari


a. Kumpul
b. Komlikasi
c. Analisis
d. Penyajian Data (Informasi)
2. RKA yang menunjukkan apa yang di hasilkan yang dihasilkan dari banyak
Indikator, Adapun Indikator dalam RKA ;
a. Input
b. Output
c. Outcome
d. Impact
e. Benefit
Kelima indicator tersebut menjadi perhatian dan harus dipahami karena
terkait dengan SAKIP
3. Tujuan
Sasaran
Runutan Program Strategi Pohon Kinerja
Arah Kebijakan
Program
4. Tujuan dari Bidang Perumahan
a. Mewujudkan Tata Kelola Perintahan
b. Pencapaian SPM Bidang Perumahan
Sasaran
Tersedianya Rumah Layak Huni bagi Program Bencana
Strategi
Penguatan Pendataan
Kebijakan
Penyediaan Rumah Layak Huni Bagi MBR akibat Bencana bagi Skala Provinsi.
5. RPJMD yang terkait;
 Hanya Rumah Bencana
 Penyediaan Rumah bagi MBR non bencana
 Memfasilitasi Asosiasi di Bidang Perumahan
 Memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan informasi tentang perumahan
6. Penunjang Urusan Pemerintah Daerah;
 Kegiatan perencanaan & evaluasi kinerja daerah
 Kegiatan administrasi perangkat daerah, dst.
7. Mewujudkan Rumah Layak Huni dengan sasaran;
 Korban Bencana Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
 Relokasi
 Penyediaan Rumah yang terjangkau Murah
8. Harusnya dapat mengerti mengenai terkait kumuh artinya mengenai kawasan
dimana kawasan dibuat dalam sebuah unit kesatuan, Begitupun terkait rumah
bukan permukiman dan bedah rumah di dalam kawasan kumuh tidak terkait
dengan perumahan.
9. Kegiatan yang muncul atau sub bagian yang muncul harus jelas centolannya,
pada saat evaluasi dapat dilihat dari hasil kontribusi terhadap pencapaian
program yang masuk pada indikator RKA.
10. Penggunaan kodefikasi tidak mengkalisasi OPD tetapi mengkalisasi program
supaya mudah dievaluasi .
11. Semua yang bisa memberikan kontrubusi semuanya terhitung, Contoh ;
penyediaan rumah layak huni jika berdasarkan anggaran pemerintah tidak
akan tercapai padahal banyak contoh ada yang dibangun oleh Developer dan
CSR tercapailah Program Sejuta Rumah dan Penyediaan RLH (Rumah Layak
Huni) bagi MBR.
12. Salah satu hal yang membuat bisa tercapainya tujuan pembangunan
perumahan adalah penyediaan perumahan Negara yang layak huni.
13. Pertanyaan dari Bapak Syarif Kepada Bidang Perumahan;
 Mengenai Strong Belanjaan
Jawaban dari Pak Yosep selaku Kepala Bidang Perumahan;
 Kegiatan Pendataan Penyediaan Bagi Rumah Korban Bencana
Strong Belanja terdiri dari Perjalanan Dinas sekitar 70 Juta,
Tenaga Honorer 182 Juta untuk 2 Org tiap lokasi yang merupakan
pembiayaan lebih banyak.
 Kegiatan Sosialisasi seperti makan/minum dilaksanakan di kab/kota
yang sesuai dengan pembagian wilayah yang sudah di fokuskan.
 Kegiatan Penyediaan Perumahan berupa Kegiatan Fisik.
14. Indikatornya apakah sesuai Permendagri dimana indikator masukan dalam
suatu program berupa;
a. Aturan
b. Dana
c. SDM
d. Alat, dan
e. Data
15. Adapun Koreksian dan arahan yang memberikan masukan sebagai bahan
pertimbangan setiap Kegiatan Bidang Perumahan dari Kepala Dinas.
(tampilan slide yang ditampilkan dari paparan Bidang Perumahan)
16. Pertanyaan dari Bapak Kepala Dinas
Rehabilitasi rumah korban bencana program di tahun 2021 yang berdasar SK
penetapan Gubernur sebagai Rumah Bencana Provinsi yang masuk di dalam
Komponen Belanja Modal merupakan asset daerah. Bisakah dijadikan belanja
modal padahal aset tanah bukan milik Pem. Prov?
Jawaban dari Pak Irwan (Seksi Fasum)
Perlakuan Belanja Modal, arahan dari Inspektorat untuk objek pembangunan
tapi milik lahan pemerintah daerah atau lahan perseorangan diinformasikan
untuk persetujuan pembuatan lahan dicatatkan sebagai belanja modal,
dengan alur pemerintah daerah menyerahkan ke Pem. Prov dengan
memanfaatkan lahan dan dikelola selama 5 (lima) Tahun.
17. Jika berada pada belanja barang dan jasa harus dihibahkan pada peraturan
pemerintah No. 12 Tahun 2019. Tidak ada persoalan untuk urusan hibah
kepada pemerintah daerah dan urusan hibah kepada perorangan yang tidak
dibolehkan hanya kepada kelompok masyarakat.
18. Adapun Pesan dari pak kadis
 Hindari kegiatan yang tidak mungkin dilaksanakan
 Hindari alokasi dana yang tidak mungkin dilaksanakan karena kita terbentur
pada aturan
 Buat kegiatan yang jelas hasilnya dan memberikan kontribusi bagi
pencapaian, tujuan, sasaran, strategi, dari arah kebijakan dari pemerintah
Prov. Sulsel.
Bidang P2KP (peningkatan dan pengembangan Kaws. Permukiman)
1. Mengidentifikasi pemerintah Kota atau Provinsi arahnya bagaimana
2. Perjanjian pengembang dengan kab/kota ke provinsi.
3. Koreksian dan masukan sebagai bahan pertimbangan dari beberapa
kegiatan P2KP (tampilan slide)
4. Dasar terdapat 3 wilayah sebagai koordinasi pertemuan
5. Dasar terdapat 4 wilayah sebagai study dimana menyebutkan wilayah
(Kab/Kota) setiap kabupaten ada satu permukiman.
6. Tampilkan tolak ukur
7. sampai sejauh mana perencanaan penggunaan lahan di Pucak.
8. Tahun depan PSU permukiman, Pemeliharaan Taman Pakui dan Arsinum
merupakan tugas kasubag program yang merencanakan.
9. UPT PSU sebagai rencana.

Bidang PLP (Penyehatan lingkungan permukiman)


1. Menyusun berdasarkan pohon kinerja dari runutan kinerja
2. Sudah sesuai dengan permendagri.
3. Sub kegiatan dibuatkan RKA.
4. Kawasan permukiman bagian wilayah kota.

Bidang Verifikasi dan Sertifikasi


1. Terselenggaranya pelayanan sertifikasi,verivikasi dan registrasi usaha
pengembang yang sesuai dengan prinsip pelayanan prima ( salah satu
koreksian dari hasil slide yang dipaparkan).
2. Penambahan indikator
3. Harus jelas keluarannya dan terukur
4. Prinsip pelayanan prima terdiri dari waktunya, kecepatannya,
kepastiannya, sederhananya yang akan didiskusikan oleh bidang
verifikasi.
5. Memilih kalimat ato penggunaan bahasa yang tepat yang terkait dengan
pelayanan.

Bidang Pertanahan
1. Ad tiga tujuan dari bidang pertanahan ;
 Tersedianya Lahan untuk Kepentingan publik sebagai penetapan lokasi
 Penyelesaian sengketa lahan baik sengketa lintas kab/kota
 Tertib administrasi pertanahan terkait hak ulayat
Dari tiga penyampaian point di atas yang merupakan kodevikasi.
2. UU No. 23 kewenangan Pemprov dibidang pertanahan lebih lanjut untuk
dipelajari
3. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam seksi penatausahaan
tanah yang merupakan tertib administrasi hak pertanahan merujuk pada
permendagri No. 90 dan diharapkan konsultasi dengan BPN
4. Banyak kegiatan yang harus diusulkan/ dilakukan tetapi tidak dilakukan
maka dari itu di harapkan untuk mempelajari lebih lanjut.

UPT Rusun
1. Program penunjang sebagai Biaya Pemeliharaan Kantor
2. Indikator untuk rumah susun (UPTD) dan Kantor
3. Untuk satu kegiatan beberapa seksi
4. Fasilitas Publik masalah listrik tidak bisa dibiayai oleh warga.

Anda mungkin juga menyukai