Plaxis82 Indonesian 2-Acuan
Plaxis82 Indonesian 2-Acuan
Manual Acuan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
1 Pendahuluan.................................................................................................1-1
i
MANUAL ACUAN
4 Perhitungan..................................................................................................4-1
4.1 Program Perhitungan ............................................................................. 4-1
4.2 Menu perhitungan.................................................................................. 4-3
4.3 Mendefinisikan suatu tahapan perhitungan............................................ 4-4
4.3.1 Menyisipkan dan menghapus tahapan perhitungan ...................4-5
4.4 Pengaturan perhitungan umum .............................................................. 4-6
4.4.1 Identifikasi dan urutan tahapan..................................................4-7
4.4.2 Jenis perhitungan .......................................................................4-7
4.5 Prosedur peningkatan beban ................................................................ 4-10
4.5.1 Algoritma ukuran langkah otomatis.........................................4-11
4.5.2 Kondisi batas peningkatan beban.............................................4-11
4.5.3 Peningkatan beban dengan jumlah langkah perhitungan .........4-12
4.5.4 Peningkatan waktu otomatis (konsolidasi) ..............................4-13
4.6 Parameter pengatur perhitungan .......................................................... 4-13
4.6.1 Parameter pengatur prosedur iterasi.........................................4-16
4.6.2 Masukan pembebanan..............................................................4-21
4.7 Tahapan konstruksi.............................................................................. 4-25
4.7.1 Mengubah konfigurasi geometri ..............................................4-26
4.7.2 Aktivasi dan deaktivasi klaster atau obyek struktural..............4-27
4.7.3 Mengaktifkan atau mengubah beban .......................................4-28
4.7.4 Mengaplikasikan perpindahan tertentu ....................................4-30
4.7.5 Mengaplikasikan kembali kumpulan data material..................4-31
4.7.6 Menerapkan regangan volumetrik pada klaster .......................4-32
4.7.7 Prategang pada jangkar............................................................4-33
4.7.8 Aplikasi kontraksi dari terowongan .........................................4-33
4.7.9 Mengubah distribusi tekanan air ..............................................4-34
4.7.10 Langkah-nol-plastis .................................................................4-35
4.7.11 Tahapan konstruksi dengan ΣMstage < 1 ................................4-35
4.7.12 Perhitungan tahapan konstruksi yang tidak selesai ..................4-37
4.8 Faktor pengali beban............................................................................ 4-38
ii PLAXIS Versi 8
DAFTAR ISI
iii
MANUAL ACUAN
7 Referensi.......................................................................................................7-1
Indeks
iv PLAXIS Versi 8
PENDAHULUAN
1 PENDAHULUAN
PLAXIS adalah program komputer berdasarkan metode elemen hingga dua-dimensi yang
digunakan secara khusus untuk melakukan analisis deformasi dan stabilitas untuk
berbagai aplikasi dalam bidang geoteknik. Kondisi sesungguhnya dapat dimodelkan
dalam regangan bidang maupun secara axi-simetri. Program ini menerapkan metode
antarmuka grafis yang mudah digunakan sehingga pengguna dapat dengan cepat
membuat model geometri dan jaring elemen berdasarkan penampang melintang dari
kondisi yang ingin dianalisis. Pengguna diharapkan telah terbiasa bekerja dalam
lingkungan sistem operasi Windows. Untuk dapat dengan cepat menguasai penggunaan
fitur-fitur utama dalam PLAXIS, pengguna dapat berlatih dengan mengikuti contoh-
contoh masalah dalam Manual Latihan.
Manual Acuan ini ditujukan untuk pengguna yang ingin memperoleh informasi yang
lebih detil tentang fitur-fitur yang ada dalam program. Manual ini membahas berbagai
topik yang tidak tercakup dalam Manual Latihan. Manual ini juga membahas berbagai
detil praktis tentang bagaimana menggunakan PLAXIS pada berbagai jenis persoalan.
Program ini terdiri dari empat buah sub-program (Masukan, Perhitungan, Keluaran dan
Kurva). Isi dari Manual Acuan ini disusun mengikuti keempat sub-program ini beserta
pilihan-pilihan yang tersedia untuk tiap sub-program tersebut, seperti tertera dalam
menu yang bersangkutan. Manual ini tidak berisi informasi detil tentang model-model
konstitutif, formulasi elemen hingga ataupun algoritma solusi non-linier yang digunakan
dalam program. Untuk informasi detil mengenai hal-hal tersebut beserta persoalan-
persoalan lain yang terkait, pengguna dapat membaca berbagai referensi ilmiah yang
tercantum dalam Bab 7, Manual Dasar Teori dan Manual Model Material.
1-1
MANUAL ACUAN
2 INFORMASI UMUM
Satuan
Penggunaan sistem satuan secara konsisten merupakan hal yang penting dalam setiap
analisis. Saat memulai suatu pembuatan model geometri, satu set satuan dasar harus
dipilih terlebih dahulu dari satuan-satuan standar yang tersedia. Satuan-satuan dasar
mencakup satuan panjang, gaya dan waktu. Satuan-satuan dasar ini didefinisikan dalam
jendela Pengaturan global dari sub-program Masukan. Tabel 2.1 memberikan seluruh
satuan yang tersedia, sistem satuan default [pra-pilih] dan konversinya terhadap satuan
pra-pilih tersebut. Seluruh data masukan harus sesuai dengan sistem satuan yang telah
dipilih dan data keluaran harus diinterpretasikan dalam sistem satuan yang sama pula.
Dari satuan dasar ini maka satuan yang sesuai dari setiap parameter yang harus
dimasukkan umumnya langsung dicantumkan di belakang kotak isian, atau jika
menggunakan tabel masukan maka satuan tersebut dicantumkan di atas kolom masukan.
Dengan cara ini kesalahan masukan akibat satuan yang salah dapat dikurangi. Satuan
pra-pilih digunakan dalam seluruh contoh yang diberikan dalam manual-manual PLAXIS.
Tabel 2.1 Satuan yang tersedia dan faktor konversinya terhadap satuan pra-pilih
Panjang Konversi Gaya Konversi Waktu Konversi
mm = 0.001 m N = 0.001 kN dtk (detik) = 1/86400 hari
[m] =1m [kN] = 1 kN mnt = 1/1440 hari
in (inci) = 0.0254 m MN = 1000 kN jam = 1/24 hari
ft (kaki) = 0.3048 m lb (pon) = 0.0044482 kN [hari] = 1 hari
klb (kilopon) = 4.4482 kN
Untuk kemudahan, satuan-satuan yang umum digunakan dalam dua kumpulan satuan
yang berbeda diberikan sebagai berikut :
Standar Satuan Lain
Satuan dasar : Panjang meter [m] kaki [ft]
Gaya kilo Newton [kN] kilo-pon [klb]
Waktu hari [hari] detik [dtk]
Geometri : Koordinat [m] [ft]
2-1
MANUAL ACUAN
Perjanjian tanda
PLAXIS selalu menghasilkan model elemen hingga dua-dimensi dengan berdasarkan
pada suatu model geometri. Model geometri ini dibuat dalam bidang x-y yang berada
dalam sistem koordinat global (Gambar 2.1), dimana arah-z adalah arah yang tegak lurus
keluar dari bidang gambar. Dalam sistem koordinat global, arah-z positif adalah arah
yang tegak lurus keluar dari bidang gambar ke arah pengguna.
Walaupun PLAXIS Versi 8 adalah program 2-D, namun tegangan-tegangan tetap
diperhitungkan berdasarkan sistem koordinat Cartesius 3-D seperti ditunjukkan dalam
Gambar 2.1. Dalam suatu analisis regangan bidang, σzz adalah tegangan yang bekerja
tegak lurus keluar dari bidang gambar. Dalam analisis axi-simetri, x menyatakan
koordinat radial, y menyatakan koordinat aksial dan z menyatakan arah tangensial.
Dalam kasus ini, σxx menyatakan tegangan radial dan σzz menyatakan tegangan
melingkar (hoop stress).
σyy
y
σyx
σyz σxy
σzy
σxx
x
σxz
z σzz σzx
Gambar 2.1 Sistem koordinat dan arah positif untuk komponen-komponen tegangan
Dalam seluruh data keluaran, gaya dan tegangan tekan, termasuk tekanan air pori,
ditetapkan bernilai negatif, dan sebaliknya gaya dan tegangan tarik akan bernilai positif.
Gambar 2.1 menunjukkan arah-arah tegangan yang bernilai positif.
2-3
MANUAL ACUAN
Dengan permintaan berkas tersebut, maka pencarian berkas dalam setiap direktori yang
diijinkan dari sebuah lingkunan komputer (dan jaringan) dapat dilakukan. Berkas utama
yang digunakan untuk menyimpan informasi proyek dari PLAXIS mempunyai suatu
format terstruktur yang dinamakan <proyek>.PLX, dimana <proyek> adalah judul atau
nama proyek. Selain berkas ini, berbagai data tambahan lain disimpan pada beberapa
berkas yang berbeda dalam subdirektori bernama <proyek>.DTA. Umumnya tidak
diperlukan untuk masuk ke dalam subdirektori tersebut karena pembacaan berkas secara
individual dalam direktori ini tidak dapat dilakukan.
Jika sebuah berkas proyek PLAXIS (*.PLX) dipilih, maka sebuah tampilan kecil yang
menunjukkan model geometri dari proyek tersebut akan ditampilkan dalam jendela
permintaan berkas untuk mempermudah dan mempercepat identifikasi suatu proyek
tertentu.
Di dalam PLAXIS, masukan dapat dibentuk dengan menggunakan mouse maupun dengan
menggunakan papan ketik. Secara umum dapat dibedakan empat buah jenis masukan
sebagai berikut :
Masukan Obyek geometri (misalnya saat menggambar lapisan tanah)
Masukan Teks (misalnya saat memasukkan nama proyek)
Masukan Angka (misalnya saat memasukkan berat isi tanah)
Masukan Pilihan (misalnya saat memilih pemodelan tanah)
Umumnya mouse digunakan untuk menggambar dan memilih, sedangkan papan ketik
digunakan saat memasukkan teks dan angka. Prosedur ini dibahas secara mendetil dalam
Bab 2.3 pada Manual Latihan.
Untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang berbagai pilihan dan fitur
program, dalam menu Bantuan telah tersedia sebuah pilihan yang menghubungkan versi
digital dari Manual Acuan.
Banyak fitur program yang disediakan dalam bentuk tombol dalam toolbar. Saat kursor
dari mouse ditempatkan pada sebuah tombol tertentu lebih dari satu detik, maka suatu
deskripsi singkat (petunjuk) akan muncul dalam suatu kotak berwarna kuning yang
menunjukkan fungsi dari tombol tersebut.
Untuk menjalankan suatu analisis berdasarkan metode elemen hingga dengan PLAXIS,
pengguna harus membuat sebuah model elemen hingga dan menentukan sifat-sifat
material serta kondisi batasnya. Hal ini dilakukan dalam program Masukan. Untuk
membuat sebuah model elemen hingga yang lengkap, pengguna terlebih dahulu harus
membuat sebuah model geometri 2D yang terdiri dari titik-titik, garis-garis dan
komponen-komponen lainnya dalam bidang x-y. Penyusunan jaring elemen hingga dan
penentuan sifat-sifat serta kondisi batas pada tiap elemen dilakukan secara otomatis oleh
pembentuk jaring elemen di dalam PLAXIS berdasarkan masukan dari model geometri.
Pengguna juga dapat mengatur jaring elemen hingga untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Langkah terakhir dari masukan meliputi perhitungan tekanan air dan tegangan
efektif pada kondisi awal dari model.
Saat pembuatan model geometri dalam program Masukan, disarankan agar pemilihan
dan penggunaan berbagai jenis masukan dilakukan secara berurutan dari kiri ke kanan
sesuai dengan toolbar kedua. Pada prinsipnya gambarkan kontur geometri, kemudian
tambahkan pelapisan tanah, kemudian obyek-obyek struktural, kemudian geometri yang
diperlukan untuk memodelkan tahapan konstruksi, kemudian kondisi-kondisi batas dan
diikuti dengan pembebanan. Dengan mengikuti prosedur ini, maka toolbar kedua akan
berfungsi sebagai penuntun dalam program Masukan serta menjamin agar seluruh
masukan yang dibutuhkan telah dipenuhi. Tentu saja tidak semua pilihan tersebut selalu
diperlukan untuk analisis tertentu. Sebagai contoh, beberapa obyek struktural ataupun
pembebanan tidak akan digunakan pada kasus pembebanan tanah saja; atau perhitungan
tekanan air juga dapat diabaikan pada kasus dimana kondisi tanah adalah kering; atau
perhitungan tegangan awal juga dapat diabaikan jika tegangan awal tanah dihitung
dengan metode beban gravitasi. Walaupun demikian, dengan mengikuti toolbar tersebut
pengguna akan selalu diingatkan pada berbagai masukan yang tersedia dan akan
memilih jenis-jenis masukan yang diperlukan. PLAXIS juga akan selalu memberikan
peringatan jika ada masukan-masukan yang diperlukan tetapi belum dilakukan. Perlu
dipahami dengan baik bahwa setiap perubahan terhadap suatu model geometri yang
telah terbentuk akan membutuhkan penyusunan ulang dari jaring elemen hingga, dan
jika diperlukan, kondisi awal juga harus ditentukan kembali agar sesuai dengan model
yang telah diubah tersebut. Hal ini akan selalu diperiksa oleh program PLAXIS. Dengan
mengikuti prosedur-prosedur ini pengguna dapat yakin bahwa pemodelan elemen hingga
telah dilakukan dengan konsisten.
3-1
MANUAL ACUAN
terlebih dahulu difokuskan pada pembuatan suatu model geometri serta penyusunan
jaring elemen hingga (modus masukan geometri).
Menu utama
Mistar
Mistar
Bidang gambar
Koordinat pusat
Masukan manual
Indikator posisi kursor
Gambar 3.1 Jendela utama dari program Masukan (modus masukan geometri)
Saat program Masukan dimulai sebuah kotak dialog akan muncul untuk memilih proyek
yang telah ada atau untuk pembuatan proyek baru. Jika dipilih Proyek baru maka
jendela Pengaturan global akan muncul dimana parameter dasar dari model dapat diatur
(Bab 3.2.2 Pengaturan global).
Jika dipilih Proyek yang telah ada, kotak dialog akan langsung menampilkan empat
buah proyek terakhir yang dibuka. Jika proyek yang diinginkan tidak ada dalam daftar
tersebut, maka pilihan <<<Berkas lainnya>>> dapat digunakan. Sebuah jendela
pengaturan berkas akan muncul dan dapat digunakan oleh pengguna untuk telusuri
seluruh direktori yang tersedia dan memilih berkas proyek PLAXIS (*.PLX). Setelah
pemilihan proyek, geometri dari proyek tersebut akan ditampilkan dalam jendela utama.
Jendela utama dari program Masukan meliputi hal-hal berikut (Gambar 3.1).
Menu masukan
Menu masukan memuat seluruh pilihan masukan dan fasilitas operasional dari program
Masukan. Sebagian besar pilihan-pilihan tersebut juga disediakan dalam bentuk tombol-
tombol dalam toolbar.
Toolbar (Umum)
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas umum seperti aktivitas yang
berhubungan dengan berkas, pencetakan, zooming (memperbesar atau memperkecil
tampilan obyek) ataupun untuk pemilihan obyek. Toolbar ini juga memuat tombol-
tombol untuk menjalankan sub-program lainnya (Perhitungan, Keluaran, Kurva).
Toolbar (Geometri)
Toolbar ini memuat tombol-tombol untuk aktivitas khusus yang berhubungan dengan
pembuatan model geometri. Tombol-tombol ini disusun secara berurutan, sedemikian
rupa sehingga pembuatan geometri dengan mengikuti tombol-tombol tersebut dari kiri
ke kanan akan menghasilkan suatu model yang lengkap.
Mistar
Pada sisi kiri dan sisi atas dari bidang gambar terdapat mistar yang menunjukkan
koordinat x dan y dari model geometri. Mistar ini secara langsung akan menunjukkan
dimensi dari geometri. Tampilan mistar ini dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dari sub-
menu Tampilan. Dengan meng-klik mistar, jendela Pengaturan global akan muncul
dimana ukuran atau dimensi geometri dapat diubah.
Bidang gambar
Bidang gambar adalah area gambar dimana model geometri dibuat dan dimodifikasi.
Pembuatan dan modifikasi model geometri umumnya dilakukan dengan menggunakan
bantuan mouse, tetapi untuk pilihan-pilihan tertentu masukan langsung dengan
menggunakan papan ketik dapat dilakukan (lihat Masukan manual di bawah). Bidang
gambar dapat digunakan sama seperti program untuk menggambar lainnya. Barisan
teratur atau grid dari titik-titik kecil pada bidang gambar dapat digunakan sebagai
bantuan untuk menggambar dengan tepat pada posisi-posisi tertentu sesuai dengan grid
tersebut.
Sumbu
Jika koordinat awal atau salib sumbu berada dalam rentang dimensi yang ditentukan
maka pusat sumbu tersebut akan digambarkan sebagai sebuah lingkaran kecil dengan
sumbu-x dan sumbu-y diindikasikan oleh anak panah. Tampilan berupa anak panah dari
sumbu-sumbu tersebut dapat dinonaktifkan dalam sub-menu Tampilan.
Masukan manual
Jika penggambaran dengan menggunakan mouse tidak dapat memberikan tingkat
ketepatan yang diinginkan maka baris Masukan manual dapat digunakan. Nilai kedua
koordinat x dan y dapat diketikkan langsung disini dengan memberikan spasi
diantaranya (nilai-x <spasi> nilai-y). Masukan koordinat secara manual dapat dilakukan
untuk keseluruhan obyek, kecuali untuk Sendi dan Kekakuan rotasi.
3-3
MANUAL ACUAN
Selain memasukkan nilai absolut dari koordinat tertentu, peningkatan terhadap titik
sebelumnya dapat dilakukan dengan mengetik sebuah @ langsung di depan nilai yang
dikehendaki (@nilai-x <spasi> @nilai-y).
Selain itu, titik geometri yang telah ada dapat langsung dipilih dengan mengetikkan
nomor titik yang dikehendaki pada baris masukan manual.
Menu utama dari program Masukan memuat sub-menu pull-down yang meliputi hampir
seluruh pilihan untuk pengaturan berkas, melakukan transfer data, menampilkan grafik,
membuat model geometri, membentuk jaring elemen hingga dan memasukkan data
secara umum. Menu program Masukan dibedakan ke dalam dua tahapan atau modus
yang berbeda, yaitu menu untuk modus masukan geometri dan menu untuk modus
penentuan kondisi awal. Dalam modus masukan geometri, menu utama terdiri dari sub-
menu Berkas, Edit, Tampilan, Geometri, Beban, Material, Jaring elemen, Awal dan
Bantuan. Dalam modus penentuan kondisi awal, menu utama meliputi sub-menu
Berkas, Tampilan, Geometri, Hitung dan Bantuan.
Sub-menu Berkas :
Baru Untuk membuat sebuah proyek baru. Jendela Pengaturan global
akan ditampilkan.
Buka Untuk membuka sebuah proyek yang telah ada. Jendela
pengaturan berkas akan muncul.
Simpan Untuk menyimpan proyek sesuai dengan nama yang telah ada.
Jika nama proyek atau nama berkas belum diberikan, jendela
pengaturan berkas akan muncul.
Simpan sebagai Untuk menyimpan proyek ke dalam berkas lain dengan nama
yang berbeda. Jendela pengaturan berkas akan muncul.
Cetak Untuk mencetak model geometri pada mesin cetak (printer)
tertentu. Akan tampil jendela pencetakan.
Direktori kerja Untuk menentukan direktori pra-pilih (default) dimana berkas
proyek PLAXIS akan disimpan.
Impor Untuk mengimpor data geometri dari jenis berkas yang lain
(Bab 3.2.1).
Pengaturan global Untuk menentukan parameter dasar dari model (Bab 3.2.2).
(proyek terakhir) Cara cepat untuk membuka salah satu dari empat buah proyek
yang paling akhir diedit.
Keluar Untuk keluar dari program Masukan.
Sub-menu Edit :
Batal Untuk mengembalikan ke keadaan model geometri sebelumnya
(setelah suatu kesalahan masukan dilakukan) Pengulangan dari
pilihan batal terbatas pada 10 aksi terakhir.
Salin Untuk menyalin (copy) model geometri ke dalam memori
clipboard dari Windows.
Sub-menu Tampilan :
Perbesar Memperbesar (zoom in) suatu area yang dipilih ke dalam tampilan
yang lebih detil. Setelah memilih tombol ini, area yang akan
diperbesar dipilih dengan menggunakan mouse. Tekan tombol
utama mouse pada salah satu sudut dari area yang akan
diperbesar; tetap tekan tombol utama mouse sambil
menggerakkan mouse ke sudut yang berlawanan dari area yang
akan diperbesar; kemudian lepaskan tombol. Program akan
memperbesar tampilan dari area yang dipilih pada layar. Pilihan
perbesar dapat digunakan berulang-kali.
Perkecil Memperkecil (zoom out) atau mengembalikan tampilan ke
tampilan sebelumnya dari pilihan perbesar yang paling akhir.
Tampilan awal Menampilkan kembali seluruh bidang gambar.
Tabel Menampilkan koordinat x dan y dalam bentuk tabel dari seluruh
titik geometri. Tabel ini juga dapat digunakan untuk mengubah
koordinat yang telah ada.
Mistar Menampilkan atau menghilangkan mistar dari bidang gambar.
Sumbu silang Menampilkan atau menghilangkan sumbu silang (cross hair) saat
pembuatan model geometri.
Grid Menampilkan atau menghilangkan grid atau barisan titik bantu
pada bidang gambar.
Sumbu Menampilkan atau menghilangkan simbol anak panah yang
melambangkan sumbu x dan y.
Masuk ke grid Mengaktifkan atau menonaktifkan penggambaran model geometri
dalam modus masuk ke grid secara otomatis (snap to grid).
Nomor titik Menampilkan atau menghilangkan nomor titik geometri.
3-5
MANUAL ACUAN
Sub-menu Geometri :
Sub-menu Geometri memuat pilihan-pilihan utama untuk membentuk model
geometri. Selain elemen garis yang umum digunakan, pengguna dapat memilih
elemen pelat, geogrid, elemen antarmuka, jangkar, terowongan, sendi atau pegas
rotasi, drainase dan sumur. Berbagai pilihan dalam sub-menu ini dijelaskan
secara mendetil dalam Bab 3.3.
Sub-menu Beban :
Sub-menu Beban memuat pilihan-pilihan untuk menambahkan beban dan kondisi
batas pada model geometri. Berbagai pilihan dalam sub-menu ini dijelaskan
secara mendetil dalam Bab 3.4.
Sub-menu Material :
Sub-menu Material berfungsi untuk mengaktifkan basis data (data base engine)
untuk pembuatan dan modifikasi dari tiap kumpulan data material untuk tanah
dan antarmuka, pelat, geogrid dan jangkar. Penggunaan basis data dan parameter
yang berada dalam kumpulan data dijelaskan secara mendetil dalam Bab 3.5.
Sub-menu Awal :
Sub-menu Awal memuat pilihan untuk masuk ke dalam modus kondisi awal dari
program Masukan.
Model :
PLAXIS Versi 8 dapat digunakan untuk melakukan analisis-analisis elemen
hingga dua dimensi. Model elemen hingga dapat berupa Regangan bidang
ataupun Axi-simetri. Program PLAXIS yang terpisah telah tersedia untuk analisis
3D. Pengaturan pra-pilih dari parameter Model adalah Regangan bidang.
Model Regangan bidang digunakan untuk model geometri dengan penampang
melintang yang kurang lebih seragam dengan kondisi tegangan dan kondisi
pembebanan yang cukup panjang dalam arah tegak lurus terhadap penampang
3-7
MANUAL ACUAN
tersebut (arah z). Perpindahan dan regangan dalam arah z diasumsikan tidak
terjadi atau bernilai nol. Walaupun demikian, tegangan normal pada arah z
diperhitungkan sepenuhnya dalam analisis.
Model Axi-simetri digunakan untuk struktur berbentuk lingkaran dengan
penampang melintang radial yang kurang lebih seragam dan kondisi pembebanan
mengelilingi sumbu aksial, dimana deformasi dan kondisi tegangan diasumsikan
sama di setiap arah radial. Perhatikan bahwa dalam model axi-simetri koordinat x
menyatakan radius dan koordinat y merupakan sumbu simetris dalam arah aksial.
Koordinat x negatif tidak dapat digunakan.
Penggunaan Regangan bidang maupun Axi-simetri akan menghasilkan model
elemen hingga dua dimensi dengan hanya dua buah derajat kebebasan translasi
saja pada tiap titik nodalnya (arah x dan y).
Elemen :
Pengguna dapat memilih jenis elemen segitiga dengan 6 titik nodal atau 15 titik
nodal (Gambar 3.2) untuk memodelkan lapisan tanah dan klaster volumetrik
lainnya. Elemen segitiga dengan 15 titik nodal adalah elemen pra-pilih. Elemen
ini menggunakan interpolasi dengan ordo empat untuk perpindahan dan integrasi
numerik melibatkan 12 titik Gauss (titik tegangan). Untuk elemen segitiga
dengan 6 titik nodal, ordo interpolasi adalah dua dan integrasi numerik
melibatkan tiga buah titik Gauss. Jenis elemen untuk elemen struktural dan
elemen antarmuka secara otomatis diatur agar kompatibel terhadap jenis elemen
yang dipilih untuk tanah.
y y
x x
titik tegangan
titik nodal
Gambar 3.4 Posisi titik-titik nodal dan titik-titik tegangan pada elemen tanah
Elemen segitiga dengan 15 titik nodal merupakan elemen yang sangat akurat yang telah
memberikan perhitungan tegangan dengan hasil yang sangat baik, misalnya dalam
perhitungan keruntuhan untuk tanah-tanah yang tidak kompresibel (Ref. 8, 12, 13).
Penggunaan elemen segitiga dengan 15 titik nodal akan menyebabkan penggunaan
memori yang relatif tinggi serta kinerja operasional dan perhitungan yang relatif lebih
lambat. Karena itu jenis elemen yang lebih sederhana juga disediakan.
Elemen segitiga dengan 6 titik nodal merupakan elemen yang cukup akurat dan dapat
memberikan hasil yang baik dalam analisis deformasi secara umum, tetapi jika
digunakan elemen dalam jumlah yang cukup banyak. Walaupun demikian, perhatian
khusus perlu diberikan pada penggunaan model axi-simetri atau pada kondisi dimana
keruntuhan (dapat) memegang peranan yang penting, seperti pada perhitungan daya
dukung ataupun pada analisis tingkat keamanan dengan menggunakan Reduksi phi-c.
Beban runtuh maupun faktor keamanan yang diperoleh umumnya berlebihan pada
3-9
MANUAL ACUAN
penggunaan elemen dengan 6 titik nodal. Dalam kasus-kasus seperti ini lebih dipilih
untuk menggunakan elemen dengan 15 titik nodal.
Sebuah elemen dengan 15 titik nodal dapat dianalogikan sebagai empat buah elemen
dengan 6 titik nodal yang digabungkan, karena jumlah seluruh titik nodal dan seluruh
titik tegangan adalah sama. Meskipun demikian, sebuah elemen dengan 15 titik nodal
tetap jauh lebih baik dibandingkan empat buah elemen dengan 6 titik nodal.
Disamping elemen-elemen tanah, elemen pelat yang kompatibel juga digunakan untuk
memodelkan perilaku dinding, pelat dan cangkang (Bab 3.3.2) dan elemen geogrid
digunakan untuk memodelkan perilaku geotekstil (Bab 3.3.4). Elemen antarmuka yang
kompatibel digunakan untuk memodelkan interaksi tanah-struktur (Bab 3.3.5). Terakhir,
jangkar ujung tetap (fixed end anchor) dan jangkar nodal ke nodal (node-to-node
anchor) juga dapat dimodelkan dalam modus masukan geometri (Bab 3.3.6 dan 3.3.7).
Satuan :
Satuan-satuan untuk panjang, gaya dan waktu yang digunakan dalam analisis
didefinisikan saat data masukan ditentukan oleh pengguna. Satuan-satuan dasar
ini dimasukkan dalam lembar-tab Dimensi dalam jendela Pengaturan global.
Satuan-satuan pra-pilih, seperti disarankan oleh program, adalah m (meter) untuk
panjang, kN (kilo Newton) untuk gaya dan hari untuk waktu. Satuan-satuan yang
sesuai untuk tegangan dan berat isi ditampilkan di bagian bawah dari kotak isian
untuk satuan-satuan dasar.
Seluruh masukan harus diberikan dalam satuan yang konsisten (Bab 2.1). Satuan
yang sesuai untuk nilai masukan tertentu umumnya diberikan langsung di
belakang kotak isian, berdasarkan satuan-satuan dasar yang digunakan.
Dimensi :
Di awal suatu proyek baru, pengguna perlu mengatur dimensi-dimensi dari
bidang gambar sedemikian rupa sehingga model geometri yang akan dibuat
tercakup dalam dimensi tersebut. Dimensi-dimensi dimasukkan dalam lembar-
tab Dimensi dari jendela Pengaturan global. Dimensi dari bidang gambar tidak
mempengaruhi geometri dari model dan dapat diubah saat memodifikasi proyek
yang telah ada, hanya jika geometri yang telah ada tetap berada dalam lingkup
dimensi yang telah diubah. Klik pada mistar dalam modus masukan geometri
juga berfungsi sebagai jalan pintas untuk mengubah dimensi dalam jendela
Pengaturan global.
Grid :
Untuk membantu pembuatan model geometri, pengguna dapat mendefinisikan
suatu barisan titik bantu yang teratur atau grid dalam bidang gambar. Grid ini
dapat digunakan agar penunjuk (pointer) selalu tepat berada pada posisi-posisi
tertentu sesuai dengan grid yang ditentukan. Grid ini diatur oleh parameter Spasi
dan Jumlah interval. Spasi digunakan untuk mengatur grid global yang
ditunjukkan oleh titik-titik kecil dalam bidang gambar. Grid sebenarnya adalah
grid global yang dibagi ke dalam Jumlah interval. Jumlah interval pra-pilih
adalah 1, sehingga membentuk grid yang sama dengan grid global. Penentuan
grid dilakukan dalam lembar-tab Dimensi dalam jendela Pengaturan global. Sub-
menu Tampilan juga dapat digunakan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan
grid dan pilihan untuk masuk ke grid.
3-11
MANUAL ACUAN
3.3 GEOMETRI
Pembuatan sebuah model elemen hingga dimulai dengan pembuatan geometri dari
model, yang merupakan representasi dari masalah yang ingin dianalisis. Sebuah model
geometri terdiri dari titik-titik, garis-garis dan klaster-klaster. Titik dan garis
dimasukkan oleh pengguna, sedangkan klaster dibentuk oleh program. Selain
komponen-komponen dasar tersebut, obyek-obyek struktural atau kondisi khusus dapat
diterapkan pada model geometri untuk memodelkan dinding terowongan, dinding, pelat,
interaksi tanah-struktur dan pembebanan.
Disarankan untuk selalu memulai pembuatan model geometri dengan menggambarkan
kontur geometri secara menyeluruh. Pengguna kemudian dapat menentukan material
untuk tiap lapisan, obyek struktural, garis-garis yang digunakan untuk tahapan
konstruksi, pembebanan serta kondisi batas. Model geometri tidak hanya
menggambarkan kondisi awal saja, tetapi juga memuat situasi yang terjadi pada seluruh
tahapan perhitungan.
Setelah seluruh komponen dalam model geometri terbentuk, pengguna harus
memasukkan parameter-parameter untuk setiap data material dan menetapkan data
tersebut pada seluruh komponen geometri (Bab 3.5). Saat model geometri secara
keseluruhan telah terdefinisi secara lengkap dan tiap komponen geometri telah memiliki
sifat awal, maka jaring elemen hingga dapat disusun (Bab 3.6).
meng-klik tombol utama mouse (tombol kiri) dalam bidang gambar, hanya jika tidak
terdapat titik lain di dekat posisi kursor atau penunjuk. Jika telah ada titik lain di dekat
penunjuk, penunjuk akan masuk ke titik tersebut secara otomatis tanpa membentuk titik
baru. Setelah sebuah titik baru terbentuk, pengguna dapat menggambarkan sebuah garis
dengan membentuk titik lain, dan seterusnya. Penggambaran titik dan garis akan
berlangsung sambung-menyambung hingga tombol sekunder (tombol kanan) dari mouse
ditekan pada posisi sembarang atau hingga tombol <Esc> ditekan.
Jika sebuah titik dibentuk pada atau dekat suatu garis yang telah ada, penunjuk akan
secara otomatis berada pada garis tersebut dan membentuk sebuah titik baru yang tepat
berada pada garis tersebut, dan garis tersebut akan menjadi dua buah garis baru. Jika
garis yang dibuat melalui garis lain maka sebuah titik baru akan terbentuk pada
persilangan kedua garis tersebut, dan kedua garis tersebut masing-masing akan terbagi
menjadi dua buah garis yang baru. Jika penggambaran sebuah garis baru menimpa garis
lain yang telah ada, maka program secara otomatis akan menentukan bagian dimana
kedua garis tersebut tepat berhimpit hanya sebagai satu buah garis saja. Prosedur ini
menjamin pembuatan geometri yang konsisten tanpa adanya titik atau garis ganda yang
saling berhimpit.
Titik-titik dan garis-garis yang telah ada dapat dimodifikasi atau dihapus dengan
sebelumnya mengaktifkan Pilih dari toolbar. Untuk memindahkan suatu titik atau garis,
pertama pilih titik atau garis yang diinginkan dari model dan kemudian seret atau
pindahkan (drag) ke lokasi yang diinginkan. Untuk menghapus suatu titik atau garis,
pertama pilih titik atau garis yang diinginkan dan kemudian tekan tombol <Delete> pada
papan ketik. Jika terdapat lebih dari satu obyek pada posisi yang dipilih, maka sebuah
kotak dialog penghapusan akan muncul dimana obyek-obyek yang dapat dihapus dapat
ditentukan. Jika sebuah titik yang dihapus adalah pertemuan dari dua buah garis
geometri, maka kedua garis tersebut akan digabungkan menjadi sebuah garis lurus di
antara titik-titik luarnya. Jika terdapat lebih dari dua buah garis geometri yang bertemu
pada suatu titik yang dihapus, maka seluruh garis geometri yang terhubung langsung
pada titik tersebut akan ikut terhapus.
Setelah setiap penggambaran dilakukan oleh pengguna, program akan secara otomatis
menentukan apakah ada klaster yang dapat dibentuk. Sebuah klaster merupakan poligon
tertutup dari beberapa garis geometri. Dengan kata lain, klaster merupakan suatu daerah
atau area yang dibatasi oleh garis-garis geometri. Setiap klaster yang terdeteksi akan
mempunyai warna cerah. Pada setiap klaster dapat diberikan sifat material tertentu untuk
memodelkan perilaku tanah pada bagian tersebut dari model geometri (Bab 3.5.2).
Klaster akan terbagi-bagi menjadi elemen-elemen tanah selama proses penyusunan
jaring elemen hingga (Bab 6).
3.3.2 PELAT
Elemen pelat merupakan obyek struktural yang digunakan untuk memodelkan
struktur yang tipis dalam tanah dengan kekakuan lentur yang signifikan serta
kekakuan normal. Elemen pelat dapat digunakan untuk memodelkan pengaruh
dari dinding, pelat, cangkang atau dinding terowongan yang menerus dalam arah-z.
3-13
MANUAL ACUAN
Dalam model geometri, elemen pelat akan ditampilkan sebagai 'garis biru'. Contoh-
contoh dari struktur geoteknik yang melibatkan penggunaan elemen pelat ditunjukkan
pada Gambar 3.6.
Elemen pelat dipilih dari sub-menu Geometri atau dengan meng-klik tombol yang sesuai
pada toolbar. Penggambaran elemen-elemen pelat dalam model geometri serupa dengan
cara penggambaran garis-garis geometri (Bab 3.3.1). Saat elemen pelat digambarkan,
garis geometri juga terbentuk secara bersamaan. Karena itu tidak diperlukan untuk
terlebih dahulu membuat garis geometri pada posisi dari elemen pelat. Elemen pelat
dapat dihapus dengan memilihnya dari geometri dan menekan tombol <Delete>.
Sifat-sifat material dari elemen pelat diatur dalam kumpulan data material. Parameter-
parameter yang paling penting adalah kekakuan lentur EI dan kekakuan aksial EA.
Dari kedua parameter ini sebuah ketebalan ekivalen dari elemen pelat deq dapat dihitung
dari persamaan berikut :
EI
deq = 12 ⋅
EA
Elemen-elemen pelat dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam tahapan perhitungan
dengan menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan pembebanan.
Elemen balok :
Elemen pelat dalam model elemen hingga 2D terbentuk dari elemen balok (elemen
garis) dengan tiga buah derajat kebebasan pada tiap titik nodalnya, yaitu dua buah
derajat kebebasan translasi (ux, uy) dan sebuah derajat kebebasan rotasi (rotasi dalam
bidang x-y : φz). Saat elemen tanah dengan 6 buah titik nodal digunakan maka setiap
elemen balok akan didefinisikan oleh tiga buah titik nodal, sedangkan elemen balok
dengan 5 buah titik nodal akan digunakan pada penggunaan elemen dengan 15 titik
nodal berdasarkan pada teori balok Mindlin (Referensi 2). Teori ini memungkinkan
perhitungan defleksi balok akibat geser maupun lentur. Selain itu elemen ini juga dapat
berubah panjang saat menerima gaya aksial. Elemen-elemen balok dapat diatur agar
bersifat plastis dengan mendefinisikan nilai momen lentur maksimum atau nilai gaya
aksial maksimum.
Momen lentur dan gaya aksial dievaluasi dan dihitung dari tegangan yang bekerja pada
tiap titik tegangan.Sebuah elemen balok dengan 3 titik nodal akan memiliki dua pasang
titik tegangan Gauss sedangkan sebuah elemen balok dengan 5 titik nodal akan memiliki
empat pasang titik tegangan. Untuk tiap pasangan tersebut, lokasi masing-masing titik
tegangan akan berada pada jarak ½⋅deq⋅√3 di atas dan di bawah garis tengah dari pelat.
Gambar 3.7 menunjukkan sebuah elemen balok tunggal dengan 3 titik nodal dan 5 titik
nodal, serta lokasi dari titik-titik nodal dan titik-titik tegangan.
Gambar 3.7 Posisi titik-titik nodal dan titik-titik tegangan pada sebuah
elemen balok dengan 3 buah dan 5 buah titik nodal
Penting untuk dipahami bahwa perubahan rasio EI/EA akan mengubah tebal ekivalen
deq, demikian juga dengan jarak antara titik-titik tegangan. Jika hal ini dilakukan saat ada
gaya-gaya yang bekerja dalam elemen balok, maka hal ini akan mengubah distribusi
momen lentur, dimana hal ini tidak diijinkan. Karena alasan ini, jika sifat material dari
suatu elemen pelat diubah dalam suatu proses perhitungan (misalnya dalam suatu
tahapan konstruksi), maka harus diperhatikan bahwa rasio EI/EA tidak boleh diubah.
3-15
MANUAL ACUAN
Dalam kenyataan, pada pertemuan pelat dapat terjadi rotasi yang umumnya
membutuhkan torsi tertentu. Untuk memodelkan kondisi ini, PLAXIS membutuhkan
masukan berupa pegas rotasi serta kekakuan rotasi relatif diantara dua pelat. Pilihan ini
hanya berguna jika setidaknya ada satu dari dua buah hubungan pelat yang berupa jepit
(atau jika hubungan antara dua pelat adalah kaku). Untuk mendefinisikan pegas rotasi
dalam sebuah pertemuan pelat, pertemuan tersebut dikelilingi oleh lingkaran besar yang
menunjukkan area dimana pegas rotasi dapat diaktifkan. Lokasi dari pegas rotasi yang
dapat diaktifkan diindikasikan oleh lingkaran-lingkaran kecil (berukuran sama dengan
sendi) pada lingkaran yang besar. Pada pertemuan pelat yang lurus tidak terdapat
lingkaran besar yang mengelilingi pertemuan pelat-pelat tersebut. Pada kasus ini
lingkaran yang berada di tengah berfungsi sebagai pegas rotasi. Setelah memilih pegas
rotasi tertentu dengan meng-klik lingkaran yang bersangkutan, maka pegas rotasi dapat
diaktifkan atau dinonaktifkan dengan meng-klik kembali pada lingkaran tersebut.
Gambar 3.8 Contoh sebuah pertemuan pelat dalam jendela sendi dan pegas rotasi.
Saat sebuah pegas rotasi dibentuk, sifat-sifat dari pegas rotasi harus dimasukkan
langsung pada bagian sebelah kanan dari jendela. Sifat-sifat dari pegas rotasi meliputi
kekakuan pegas serta torsi maksimum yang mampu diterima. Kekakuan pegas
didefinisikan sebagai torsi per radian (dalam satuan Gaya kali Panjang dibagi Radian per
satuan Panjang ke arah keluar dari bidang gambar).
3.3.4 GEOGRID
Geogrid merupakan elemen struktural tipis yang memiliki kekakuan normal
tetapi tanpa kekakuan lentur. Geogrid hanya dapat menahan gaya tarik saja tanpa
adanya kompresi. Obyek-obyek ini umumnya digunakan untuk memodelkan
Geogrid dapat dipilih dari sub-menu Geometri atau dengan menekan tombol yang
bersangkutan pada toolbar. Penggambaran geogrid dalam model geometri adalah serupa
dengan pembuatan garis geometri (Bab 3.3.1). Dalam tampilan model geometri, geogrid
akan terlihat berupa garis berwarna kuning. Saat membentuk geogrid, garis geometri
juga akan ikut terbentuk secara bersamaan. Satu-satunya sifat material dari geogrid
adalah kekakuan normal (aksial) elastis EA, yang dapat ditentukan dalam basis data
material (Bab 3.5.4). Geogrid dapat dihapus dengan memilihnya pada geometri dan
menekan tombol <Delete>.
Geogrid dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam tahapan perhitungan dengan
menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan pembebanan.
titik nodal
titik tegangan
a b
Gambar 3.10 Posisi titik nodal dan titik tegangan dalam elemen geogrid
dengan 3 dan 5 buah titik nodal
Elemen geogrid :
Geogrid terdiri dari elemen-elemen geogrid berupa elemen garis dengan dua buah
derajat kebebasan translasi pada tiap titik nodalnya (ux, uy). Jika digunakan elemen tanah
dengan 15 titik nodal maka tiap geogrid akan didefinisikan oleh lima buah titik nodal,
sedangkan elemen geogrid dengan tiga titik nodal digunakan untuk elemen tanah dengan
6 titik nodal. Gaya aksial dihitung pada tiap titik tegangan Newton-Cotes dan titik-titik
tegangan ini mempunyai lokasi yang sama dengan titik nodal. Posisi titik-titik nodal dan
titik-titik tegangan dalam elemen geogrid ditunjukkan pada Gambar 3.10.
3-17
MANUAL ACUAN
3.3.5 ANTARMUKA
Setiap interface atau antarmuka akan memiliki 'ketebalan virtual', yaitu suatu
dimensi virtual yang digunakan untuk mendefinisikan sifat-sifat material dari
antarmuka. Ketebalan virtual yang semakin tinggi akan menghasilkan deformasi
elastis yang semakin besar. Umumnya penggunaan elemen antarmuka ditujukan untuk
menghasilkan deformasi yang sangat kecil sehingga ketebalan virtual juga seharusnya
kecil. Namun demikian ketebalan virtual yang terlalu kecil akan menyebabkan
kesalahan numerik dalam perhitungan. Ketebalan virtual kemudian dihitung sebagai
Faktor ketebalan virtual dikalikan ukuran rata-rata elemen. Ukuran rata-rata elemen
ditentukan oleh pengaturan tingkat kekasaran elemen secara global dalam penyusunan
jaring elemen hingga (Bab 3.6.2). Nilai ini juga dapat dilihat dalam jendela Informasi
global dalam program Keluaran. Nilai pra-pilih dari Faktor ketebalan virtual adalah 0.1.
Nilai ini dapat diubah dengan klik-ganda pada garis geometri dan memilih antarmuka
dari pilihan dalam kotak dialog. Pengguna harus berhati-hati saat mengubah nilai pra-
pilih dari faktor ini. Selain itu, jika elemen antarmuka menerima tegangan normal yang
sangat besar, maka perlu dilakukan reduksi terhadap Faktor ketebalan virtual.
Penjelasan detil yang lebih mendalam mengenai pengaruh dari ketebalan virtual
diberikan dalam Bab 3.5.2.
Pembuatan antarmuka dalam geometri adalah serupa dengan pembuatan garis geometri.
Antarmuka akan berupa garis terputus-putus yang berada pada sisi sebelah kanan dari
garis geometri (sesuai arah penggambaran) untuk menunjukkan di sisi mana interaksi
dengan tanah akan terjadi dari garis geometri tersebut. Sisi dimana antarmuka berada
juga diindikasikan oleh anak panah pada kursor yang menunjuk arah penggambaran.
Untuk meletakkan antarmuka di sisi yang lain, maka antarmuka harus digambarkan pada
arah yang berlawanan. Perhatikan bahwa antarmuka dapat diletakkan pada kedua sisi
dari garis geometri. Hal ini memungkinkan interaksi penuh antara obyek-obyek
struktural (dinding, pelat, geogrid, dan sebagainya) dengan tanah disekelilingnya. Untuk
membedakan dua buah antarmuka yang berada sepanjang garis geometri tertentu, maka
antarmuka diindikasikan oleh sebuah tanda positif (+) dan tanda negatif (-). Tanda ini
hanya berfungsi sebagai penunjuk saja, dan tidak memiliki arti fisik apapun dan sama
sekali tidak akan mempengaruhi hasil perhitungan. Antarmuka dapat dihapus dengan
memilihnya pada geometri dan menekan tombol <Delete>.
Aplikasi tipikal dari penggunaan antarmuka adalah untuk memodelkan interaksi antara
dinding turap dan tanah, yang mempunyai kondisi permukaan antara licin dan kasar.
Tingkat interaksi dimodelkan dengan menggunakan nilai tertentu yang tepat untuk
faktor reduksi kekuatan (Rinter) pada elemen antarmuka. Faktor ini menghubungkan
kekuatan antarmuka (adhesi dan friksi dinding) dengan kekuatan tanah (sudut geser dan
kohesi). Rinter tidak dimasukkan langsung sebagai suatu sifat dari elemen antarmuka,
tetapi didefinisikan bersama dengan parameter kuat geser tanah dalam kumpulan data
material untuk tanah dan antarmuka. Lihat Bab 3.5.2 untuk informasi detil mengenai
sifat material dari elemen antarmuka.
Elemen antarmuka dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam tahapan perhitungan
dengan menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan pembebanan.
Elemen antarmuka :
Antarmuka (interface) dibentuk oleh elemen-elemen antarmuka. Gambar 3.11
menunjukkan bagaimana elemen-elemen antarmuka dihubungkan pada elemen-elemen
tanah. Saat menggunakan elemen tanah dengan 15 titik nodal, setiap elemen antarmuka
yang bersangkutan didefinisikan oleh lima pasang titik nodal, sedangkan untuk elemen
tanah dengan 6 titik nodal setiap elemen antarmuka akan didefinisikan oleh tiga pasang
titik nodal.
titik nodal
titik tegangan
a b
Dalam gambar tersebut elemen antarmuka terlihat memiliki ketebalan tertentu, tetapi
dalam formulasi elemen hingga koordinat-koordinat dari tiap pasang titik nodal adalah
identik, yang berarti bahwa elemen antarmuka tidak mempunyai ketebalan.
Pada tiap elemen antarmuka telah diberikan suatu 'ketebalan virtual', yaitu suatu ukuran
imajiner yang digunakan untuk mendefinisikan sifat material dari elemen antarmuka.
Ketebalan virtual ini adalah sebesar Faktor ketebalan virtual dikalikan dengan ukuran
rata-rata elemen. Ukuran rata-rata elemen ditentukan oleh pengaturan tingkat kekasaran
elemen secara global dalam penyusunan jaring elemen hingga 2D (Bab 3.6.2). Nilai pra-
pilih dari Faktor ketebalan virtual adalah 0.1. Nilai ini dapat diubah dengan klik-ganda
pada garis geometri dan memilih elemen antarmuka dalam kotak dialog pilihan.
Walaupun demikian, pengguna harus berhati-hati saat mengubah nilai pra-pilih dari
faktor ini. Informasi detil mengenai ketebalan virtual diberikan dalam Bab 3.5.2.
Matriks kekakuan untuk elemen-elemen antarmuka diperoleh dengan menggunakan
integrasi Newton-Cotes. Posisi dari titik-titik tegangan Newton-Cotes adalah sama
dengan posisi tiap pasang titik nodal. Karena itu lima titik tegangan akan digunakan
3-19
MANUAL ACUAN
untuk elemen antarmuka dengan 10 titik nodal, dan tiga titik tegangan digunakan untuk
elemen antarmuka dengan 6 titik nodal.
Gambar 3.12 Titik sudut yang tidak fleksibel menyebabkan tegangan yang buruk
Gambar 3.13 Titik sudut yang fleksibel dengan distribusi tegangan yang baik
3-21
MANUAL ACUAN
maupun gaya tekan (untuk pengaku atau strut). Baik gaya tarik maupun gaya tekan pada
jangkar dapat dibatasi untuk memodelkan keruntuhan dari jangkar maupun pengaku.
Sifat dari jangkar dapat dimasukkan pada basis data material untuk jangkar (Bab 3.5.5).
Elemen jangkar dapat diaktifkan, dinonaktifkan atau diberi gaya prategang dalam
tahapan perhitungan dengan menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan
pembebanan.
3.3.8 TEROWONGAN
Pilihan terowongan dapat digunakan untuk menggambarkan penampang
melintang terowongan berbentuk lingkaran maupun bentuk lainnya pada model
geometri. Sebuah penampang melintang dari terowongan terdiri dari
lengkungan-lengkungan dan garis-garis yang dapat dilengkapi dengan dinding (lining)
serta antarmuka. Penampang melintang dari terowongan dapat disimpan sebagai suatu
obyek dalam hard disk (sebagai suatu berkas dengan perluasan .TNL) dan dapat
digunakan dalam proyek yang lain. Pilihan terowongan dapat dipilih dari sub-menu
Geometri atau dari toolbar.
Perancang terowongan
Saat pilihan terowongan digunakan, maka jendela masukan untuk Perancang
terowongan akan muncul.
3-23
MANUAL ACUAN
Seluruh terowongan
Seluruh terowongan dapat dipilih jika seluruh penampang melintang dari terowongan
akan digunakan dalam model geometri. Separuh terowongan digunakan jika model
geometri hanya mengikutsertakan separuh sisi simetris saja, dimana garis simetri dari
model geometri juga merupakan garis simetri dari terowongan. Tergantung sisi mana
yang akan digunakan dalam model geometri, pengguna dapat memilih separuh sisi
kanan atau separuh sisi kiri dari terowongan. Separuh terowongan juga dapat digunakan
untuk mendefinisikan sisi lengkung dari struktur yang lebih besar seperti tanki
penyimpanan bawah tanah. Bagian lain yang lurus dapat ditambahkan dalam bidang
gambar dengan menggunakan garis-garis geometri ataupun elemen pelat.
Jenis terowongan :
Sebelum menggambarkan penampang melintang dari terowongan, jenis
terowongan harus dipilih terlebih dahulu. Pilihan-pilihan yang tersedia adalah :
Non-terowongan, Terowongan bor (bored tunnel) dan Terowongan NATM
(NATM tunnel).
Non-terowongan : Gunakan pilihan ini untuk penggambaran kontur geometri
internal yang terdiri dari segmen-segmen yang berbeda dan bukan untuk
penggambaran terowongan. Setiap segmen akan didefinisikan oleh sebuah garis
(garis lurus) dan sebuah lengkung (garis lengkung atau busur lingkaran) atau
sebuah sudut. Terowongan akan terbentuk dari dua buah garis jika nilai positif
diberikan untuk parameter Ketebalan. Kedua garis ini akan membentuk klaster
tersendiri dengan ketebalan sesuai dengan nilai yang dimasukkan saat
memasukkan bentuk tersebut dalam model geometri. Sebuah dinding (lining atau
cangkang) dan sebuah antarmuka dapat ditambahkan pada masing-masing
segmen pada sisi luar dari dinding tersebut.
Terowongan bor : Gunakan pilihan ini untuk menggambarkan terowongan
berbentuk lingkaran beserta dinding terowongan yang homogen (berupa
cangkang berbentuk lingkaran) dan sebuah antarmuka pada sisi luar terowongan.
Bentuk terowongan secara keseluruhan terdiri dari beberapa segmen yang dapat
didefinisikan dengan lengkungan-lengkungan. Karena dinding terowongan
berbentuk lingkaran, maka tiap segmen mempunyai jari-jari atau radius yang
didefinisikan pada segmen pertama. Bentuk terowongan akan terdiri dari dua
buah lingkaran jika parameter Ketebalan bernilai positif. Dengan cara ini dinding
terowongan yang tebal dapat dibentuk dari elemen-elemen volumetrik.
Dinding terowongan (lining) dianggap homogen dan kontinyu. Karena itu
penggunaan data material, pengaktifan atau penonaktifan dinding terowongan
dalam tahapan konstruksi hanya dapat dilakukan pada keseluruhan (dan bukan
pada masing-masing segmen secara terpisah). Jika dinding diaktifkan, kontraksi
dari dinding terowongan (penyusutan) dapat dispesifikasikan untuk memodelkan
kehilangan volume akibat proses pemboran terowongan (Bab 4.7.8).
Terowongan NATM : Gunakan pilihan ini untuk membuat sebuah terowongan
yang terdiri dari dinding terowongan (terdiri dari elemen-elemen pelat) dan
antarmuka pada sisi luar terowongan. Terowongan terbentuk oleh beberapa
segmen yang berbeda, yang didefinisikan oleh lengkungan-lengkungan. Bentuk
terowongan akan terdiri dari dua buah lingkaran jika parameter Ketebalan
bernilai positif. Dengan cara ini dinding terowongan yang tebal dapat dibentuk
dari elemen-elemen volumetrik. Dimungkinkan juga untuk mengaplikasikan
suatu lapisan pada garis kontur luar, misalnya untuk memodelkan kombinasi dari
dinding luar (beton semprot sebagai elemen pelat) dan dinding dalam (dinding
final sebagai elemen volumetrik).
Dinding terowongan (lining) dianggap tidak kontinyu sehingga penggunaan data
material, pengaktifan atau penonaktifan dinding-dinding terowongan dalam
tahapan konstruksi dilakukan untuk masing-masing segmen secara individual.
Kontraksi (penyusutan) dari dinding terowongan tidak dapat diaplikasikan pada
terowongan NATM. Untuk memodelkan deformasi yang terjadi akibat proses
penggalaian dan konstruksi pada terowongan NATM disediakan metode
perhitungan yang lain (Bab 4.7.6 dan 4.7.11).
Segmen terowongan :
Pembuatan penampang melintang suatu terowongan dimulai dengan penentuan
batas dalam dari terowongan, yang terdiri dari segmen-segmen. Setiap segmen
dapat berupa suatu Lengkung (bagian dari lingkaran, didefinisikan oleh sebuah
koordinat awal, jari-jari atau radius dan sudut) atau Garis (berupa garis lurus,
didefinisikan oleh sebuah titik awal dan panjang). Selain itu sudut yang tajam
juga dapat digunakan, misalnya pada suatu transisi tajam pada sudut inklinasi
dari dua buah segmen terowongan yang bersambungan. Saat memulai Perancang
terowongan, akan ditampilkan sebuah terowongan standar berbentuk lingkaran
yang terdiri dari 6 buah segmen (3 buah untuk separuh terowongan).
Segmen pertama dimulai dengan sebuah garis singgung pada titik terendah pada
sumbu-y (titik tertinggi untuk separuh kiri), dan bergerak pada arah yang
3-25
MANUAL ACUAN
berlawanan dengan arah jarum jam. Posisi dari titik awal pertama ini ditentukan
oleh koordinat Pusat dan Radius (jika segmen pertama adalah Lengkung) atau
oleh koordinat titik awal (jika segmen pertama adalah Garis). Titik akhir dari
segmen pertama ditentukan oleh Sudut (untuk lengkung) atau oleh Panjang
(untuk garis).
R2
R2
R1
garis radial
R1
Titik awal untuk segmen berikutnya akan tepat berhimpit dengan titik akhir dari
segmen sebelumnya. Garis singgung awal dari segmen berikutnya adalah sama
dengan garis singgung akhir dari segmen sebelumnya. Jika kedua segmen berupa
busur lingkaran, kedua segmen tersebut akan memiliki garis radial yang sama
(normal terhadap segmen terowongan), tetapi tidak harus memiliki radius yang
sama (Gambar 3.15). Oleh karena itu, koordinat awal dari segmen berikutnya
akan berada pada garis radial dan posisi tepatnya mengikuti radius dari segmen.
Jika tangen dari bentuk terowongan pada titik hubung tidak kontinyu, sudut yang
tajam dapat dibentuk dengan mengaktifkan pilihan Sudut untuk segmen
berikutnya. Dalam kasus ini perubahan tangensial yang tiba-tiba dapat ditentukan
dengan parameter Sudut. Radius dan sudut dari segmen terowongan yang terakhir
secara otomatis akan ditentukan sedemikian rupa sehingga radius terakhir
kembali berhimpitan dengan sumbu-y.
Untuk pilihan seluruh terowongan, titik awal dari segmen pertama seharusnya
akan selalu berhimpitan dengan titik akhir dari segmen terakhir. Hal ini tidak
selalu terjamin secara otomatis. Jarak antara titik awal dan titik akhir (dalam
satuan panjang) akan didefinisikan sebagai Kesalahan penutup. Kesalahan
penutup ini diindikasikan pada baris status dari Perancang terowongan.
Penampang melintang dari terowongan yang didefinisikan dengan baik harus
memiliki nilai kesalahan penutup sebesar nol. Jika kesalahan penutup yang
signifikan terjadi, disarankan untuk memeriksa data segmen dengan cermat.
Jumlah segmen akan mengikuti jumlah seluruh sudut segmen. Untuk pilihan
seluruh terowongan, jumlah sudut total adalah 360 derajat dan untuk separuh
terowongan adalah 180 derajat. Sudut maksimum dari tiap segmen adalah
90.0 derajat. Sudut dari segmen terakhir akan dihitung secara otomatis untuk
Terowongan simetris :
Pilihan Simetris hanya berlaku untuk pilihan seluruh terowongan. Jika pilihan ini
digunakan, terowongan akan dibentuk secara simetris sempurna. Prosedur
masukan pada kasus ini sama dengan penggunaan separuh terowongan (bagian
kanan), dimana bagian kiri dari terowongan akan terbentuk secara otomatis sama
dengan bagian kanan.
Terowongan lingkaran :
Saat mengubah radius dari salah satu segmen terowongan, terowongan tidak akan
berbentuk lingkaran penuh lagi. Untuk membentuk terowongan menjadi
lingkaran kembali, pilihan Lingkaran dapat digunakan. Jika pilihan ini digunakan
maka seluruh segmen terowongan akan menjadi busur lingkaran dengan radius
yang sama. Pada kasus ini radius hanya dapat dimasukkan untuk segmen pertama
saja. Pilihan ini aktif secara otomatis jika jenis terowongan yang dipilih adalah
terowongan bor.
3-27
MANUAL ACUAN
Sub-menu Beban memuat pilihan-pilihan untuk memberikan beban merata, beban garis,
beban titik serta perpindahan tertentu dalam model geometri. Beban dan perpindahan
tertentu dapat diaplikasikan pada batas model ataupun dalam model.
ini akan tetap bernilai nol. Karena itu penggunaan perpindahan tertentu pada garis
dengan kondisi perletakan seperti ini tidak akan berguna.
Meskipun nilai masukan untuk perpindahan tertentu dapat diberikan dalam model
geometri, nilai aktual yang diaplikasikan selama perhitungan dapat diubah dengan
menggunakan Tahapan konstruksi (Bab 4.7.4). Seluruh perpindahan tertentu yang
diaplikasikan dalam model juga dapat ditingkatkan secara menyeluruh dengan
menggunakan faktor pengali beban Mdisp dan ΣMdisp (Bab 4.8.1). Dalam proses
perhitungan, reaksi gaya yang terjadi akibat perpindahan tertentu yang diberikan pada
arah-x dan y dihitung dan disimpan sebagai keluaran (Gaya-X, Gaya-Y).
3-29
MANUAL ACUAN
geometri yang ditinjau dapat diubah. Distribusi beban merata selalu linier sepanjang
beban garis.
Meskipun nilai masukan dari beban merata dapat ditentukan langsung dalam model
geometri, namun nilai aktual yang diaplikasikan dalam suatu perhitungan dapat diubah
dalam Tahapan konstruksi (Bab 4.7.3). Komposisi beban yang ada juga dapat diubah
secara menyeluruh dengan menggunakan faktor pengali beban MloadA (atau ΣMloadA)
untuk sistem beban A dan MloadB (atau ΣMloadB) untuk sistem beban B (Bab 4.8.1).
Pada garis geometri dimana perpindahan tertentu dan beban merata diaplikasikan secara
bersamaan, maka perpindahan tertentu mempunyai prioritas yang lebih tinggi dalam
proses perhitungan jika perpindahan tertentu tersebut diaktifkan. Karena itu aplikasi
beban merata pada garis dengan perpindahan tertentu yang sepenuhnya aktif akan
menjadi tidak berguna. Jika hanya satu arah perpindahan saja yang ditentukan aktif
sedangkan arah yang lain dalam kondisi bebas, maka beban merata dapat diaplikasikan
pada arah bebas tersebut.
3-31
MANUAL ACUAN
Penggambaran beban terpusat maupun beban merata dalam model geometri adalah
serupa dengan penggambaran titik-titik geometri (Bab 3.3.1). Dua buah sistem beban (A
dan B) tersedia untuk digunakan dalam kombinasi dari berbagai beban merata, beban
garis dan beban terpusat. Sistem beban A dan B dapat diaktifkan secara independen.
Beban terpusat untuk sistem beban A atau B dapat dipilih dari sub-menu Beban atau
dengan meng-klik tombol yang bersangkutan dalam toolbar.
Nilai masukan dari beban terpusat (atau beban garis) diberikan dalam satuan gaya per
satuan panjang (misalnya kN/m). Beban terpusat dapat terdiri dari komponen beban
dalam arah x dan y. Secara pra-pilih, saat mengaplikasikan beban terpusat, beban
tersebut akan bernilai sebesar satu satuan dalam arah y negatif. Nilai masukan dari
beban dapat diubah dengan klik-ganda pada titik beban tertentu dan memilih sistem
beban yang diinginkan dari pilihan dalam kotak dialog. Sebuah jendela beban terpusat
akan terbuka dimana kedua komponen beban kemudian dapat diubah.
Meskipun nilai masukan dari beban terpusat dapat ditentukan langsung dalam model
geometri, namun nilai aktual yang diaplikasikan dalam suatu perhitungan dapat diubah
dalam Tahapan konstruksi. Komposisi beban yang ada juga dapat diubah secara
menyeluruh dengan menggunakan faktor pengali beban MloadA (atau ΣMloadA) untuk
sistem beban A dan MloadB (atau ΣMloadB) untuk sistem beban B (Bab 4.8.1).
Pada suatu bagian dari model geometri dimana perpindahan tertentu dan beban terpusat
diaplikasikan secara bersamaan, maka perpindahan tertentu mempunyai prioritas yang
lebih tinggi dalam proses perhitungan jika perpindahan tertentu tersebut diaktifkan.
Karena itu aplikasi beban terpusat pada suatu garis dengan perpindahan tertentu yang
sepenuhnya aktif akan menjadi tidak berguna. Jika hanya satu arah perpindahan saja
yang ditentukan aktif sedangkan arah yang lain dalam kondisi bebas, maka beban
terpusat dapat diaplikasikan pada arah bebas tersebut.
tidak harus pada titik geometri yang telah ada. Jika sebuah titik di dalam pelat dipilih,
sebuah titik geometri baru akan terbentuk.
Rotasi tetap yang telah ada dapat dihapus dengan memilih rotasi tetap tersebut dalam
model geometri dan menekan tombol <Delete> pada papan ketik.
3.4.7 DRAINASE
Elemen drainase digunakan untuk menentukan garis-garis dalam model
geometri dimana tekanan air pori (berlebih) diatur agar bernilai nol. Pilihan ini
hanya relevan untuk analisis konsolidasi atau untuk perhitungan aliran air dalam
tanah. Elemen Drainase dapat dipilih dari sub-menu Geometri atau dengan meng-klik
tombol yang bersangkutan dalam toolbar. Penggambaran drainase dalam model
geometri serupa dengan penggambaran garis geometri (Bab 3.3.1).
Dalam analisis konsolidasi, nilai tekanan air pori berlebih pada setiap titik nodal dalam
elemen-elemen drainase yang diaktifkan diatur menjadi nol, sedangkan dalam analisis
aliran air dalam tanah, nilai tekanan air pori aktif menjadi nol.
Elemen drainase dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dalam tahapan perhitungan dengan
menggunakan Tahapan konstruksi dalam kotak Masukan pembebanan.
3.4.8 SUMUR
Elemen sumur digunakan untuk menentukan titik-titik dalam model geometri
dimana debit aliran tertentu dikeluarkan dari massa tanah atau dimasukkan ke
dalam massa tanah. Pilihan ini hanya relevan untuk perhitungan aliran air dalam
tanah. Elemen Sumur dapat dipilih dari sub-menu Geometri atau dengan meng-klik
tombol yang bersangkutan dalam toolbar. Penggambaran sumur dalam model geometri
serupa dengan penggambaran jangkar ujung tetap tetapi tidak harus pada garis geometri
yang telah ada.
Setelah menggambarkan sumur, debit aliran dari sumur dapat ditentukan dengan klik-
ganda pada elemen sumur pada model geometri. Hal ini mungkin membutuhkan
pembesaran (zoom) area gambar di lokasi sumur tersebut. Sebuah jendela sumur akan
muncul. Dalam jendela ini nilai debit aliran dapat ditentukan dalam satuan volume per
satuan waktu per satuan panjang dalam arah keluar dari bidang gambar. Elemen sumur
juga dapat dipilih untuk berfungsi untuk memodelkan Penyedotan atau pemompaan air
keluar dari tanah (debit aliran positif) atau untuk memodelkan Infiltrasi atau
pemompaan air ke dalam tanah (debit aliran negatif).
Sebelum melakukan perhitungan aliran air dalam tanah, elemen-elemen sumur dapat
diaktifkan atau dinonaktifkan (Bab 3.9.1).
Dalam PLAXIS, sifat-sifat material tanah dan sifat-sifat material dari elemen struktur
disimpan dalam kumpulan data material. Ada empat jenis data material yang berbeda,
3-33
MANUAL ACUAN
yaitu data tanah & antaramuka, pelat, antarmuka dan jangkar. Seluruh kumpulan data
disimpan dalam basis data material. Kumpulan data yang telah tersimpan dalam basis
data dapat digunakan pada klaster tanah atau obyek struktural dalam model geometri.
dapat dibuat dengan meng-klik tombol Baru. Sebuah jendela akan muncul dimana sifat
material atau parameter dari model dapat dimasukkan. Isian pertama yang harus selalu
dimasukkan adalah Identifikasi yang merupakan nama kumpulan data yang diberikan
sendiri oleh pengguna. Setelah menyelesaikan pengisisan seluruh isian, kumpulan data
tersebut akan muncul dalam tree view, diindikasikan oleh namanya sesuai dengan
Identifikasi.
Kumpulan data yang telah ada dapat diubah dengan memilihnya dalam tree view basis
data proyek dan meng-klik tombol Edit. Dengan memilih kumpulan data yang telah ada
dan meng-klik tombol Salin maka sebuah kumpulan data baru akan terbentuk dimana
seluruh parameter didalamnya sama dengan kumpulan data yang disalin tersebut. Jika
suatu kumpulan data sudah tidak dibutuhkan lagi, kumpulan data tersebut dapat dihapus
dengan memilihnya dan menekan tombol Hapus. Dalam situasi dimana basis data
proyek tidak dapat diubah (misalnya dalam modus penentuan kondisi awal dan modus
tahapan konstruksi), tombol Edit akan digantikan dengan tombol Lihat. Kumpulan data
yang telah ada dapat dilihat dengan meng-klik tombol ini.
Gambar 3.20 Jendela kumpulan material yang menunjukkan basis data proyek dan
global
3-35
MANUAL ACUAN
untuk tingkat pemodelan yang semakin tinggi. Model Mohr-Coulomb yang telah dikenal
luas merupakan model pendekatan derajat pertama dari perilaku tanah sesungguhnya.
Model elastis-plastis-sempurna ini membutuhkan lima buah parameter dasar berupa
modulus Young, E, angka Poisson, ν, kohesi, c, sudut geser, φ, dan sudut dilatansi, ψ.
Karena praktisi geoteknik umumnya telah terbiasa dengan lima buah parameter tersebut
dan jarang memperoleh data untuk parameter lainnya, maka dalam bab ini perhatian
akan dipusatkan pada model tanah ini. PLAXIS juga mendukung beberapa model tanah
tingkat lanjut lainnya. Model-model ini dan parameter-parameter yang dibutuhkan akan
dibahas dalam Manual Model Material.
|σ1-σ3| |σ1-σ3|
E
2c cos φ + |σ1+σ3| sin φ
1
-ε1 -ε1
εv εv
1
2 sin ψ
1 - sin ψ
Gambar 3.21 Hasil uji tipikal triaksial terdrainase (a) dan model elastis-plastis (b)
Gambar 3.22 Jendela kumpulan material untuk tanah dan antarmuka (lembar-tab Umum)
Beberapa kumpulan data dapat dibuat untuk membedakan beberapa lapisan tanah yang
berbeda. Pengguna dapat memberikan identifikasi apapun untuk setiap kumpulan data.
Disarankan untuk menggunakan nama yang berguna untuk identifikasi karena setiap
kumpulan data akan ditampilkan dalam tree view basis data sesuai dengan
identifikasinya. Agar mudah dikenali, digunakan warna yang berbeda untuk setiap
kumpulan data. Warna ini juga akan ditampilkan dalam tree view basis data. PLAXIS
akan menetapkan warna pra-pilih yang unik untuk setiap kumpulan data, tetapi warna ini
dapat diubah oleh pengguna. Perubahan warna dapat dilakukan dengan meng-klik kotak
warna di sudut kiri bawah dari jendela kumpulan data.
Sifat-sifat dalam kumpulan data dibagi kedalam tiga buah lembar-tab : Umum,
Parameter dan Antarmuka. Lembar-tab Umum memuat jenis model tanah, jenis perilaku
tanah dan sifat-sifat tanah yang umum seperti berat volume, lembar-tab Parameter
memuat parameter kekakuan dan kekuatan dari model tanah yang dipilih, sedangkan
3-37
MANUAL ACUAN
Perilaku terdrainase :
Dengan menggunakan pilihan ini maka tekanan air pori berlebih tidak akan
dibentuk sama sekali. Perilaku ini jelas untuk diterapkan pada kasus tanah-tanah
kering, kasus dimana terjadi drainase penuh akibat permeabilitas yang tinggi
(tanah pasiran) dan juga pada kasus dimana kecepatan pembebanan sangat
rendah. Pilihan ini juga dapat digunakan untuk memodelkan perilaku jangka
panjang dari tanah tanpa perlu memodelkan sejarah dari pembebanan tak
terdrainase maupun konsolidasi.
3-39
MANUAL ACUAN
Hal ini akan mengakibatkan air pori menjadi bersifat sedikit kompresibel serta
nilai-B menjadi sedikit di bawah 1.0. Karena itu, dalam pembebanan isotropik
beberapa persen dari beban akan diterima sebagai tegangan efektif, paling tidak
untuk nilai yang rendah dari angka Poisson. Untuk perilaku material yang tak
terdrainase, angka Poisson efektif harus lebih kecil dari 0.35. Penggunaan angka
Poisson yang lebih tinggi mempunyai arti bahwa air tidak akan cukup kaku
terhadap butiran tanah.
Nilai pra-pilih dari angka Poisson tak terdrainase, νu, dapat diganti dengan
masukan manual terhadap nilai-B Skempton dalam jendela parameter Mohr-
Coulomb tingkat lanjut (untuk lebih detil lihat pembahasan Parameter-B dari
Skempton pada bagian Parameter Mohr-Coulomb tingkat lanjut).
3-41
MANUAL ACUAN
atau ill-conditioning pada matriks aliran. Untuk memperoleh hasil yang akurat, rasio
antara permeabilitas yang tertinggi dan yang terendah dalam geometri tidak boleh
melampaui 105.
Untuk memodelkan material yang hampir kedap atau impermeabel (misalnya beton atau
batuan yang solid) pengguna harus menggunakan nilai permeabilitas yang rendah, relatif
terhadap tanah disekitarnya. Umumnya faktor sebesar 1000 telah cukup untuk
memperoleh hasil yang memuaskan.
log (k / k0) = Δe / ck
dimana Δe adalah perubahan angka pori, k adalah koefisien permeabilitas dalam
perhitungan dan k0 adalah nilai masukan dari permeabilitas dalam kumpulan data
3-43
MANUAL ACUAN
|σ1-σ3| 1 1
E50
E0
regangan -ε1
Pada tanah, baik modulus inisial maupun modulus sekan cenderung untuk meningkat
sejalan dengan meningkatnya tekanan keliling. Karena itulah lapisan tanah pada
kedalaman yang besar cenderung untuk mempunyai kekakuan yang lebih besar daripada
lapisan tanah pada kedalaman yang dangkal. Selain itu, kekakuan juga bergantung pada
lintasan tegangan yang dilalui. Kekakuan akan mempunyai nilai yang jauh lebih tinggi
pada kasus pelepasan dan pembebanan kembali (unload-reload) dibandingkan pada
kasus pembebanan primer. Kekakuan tanah sesuai modulus Young juga umumnya lebih
rendah untuk pembebanan teralir dibandingkan saat penggeseran. Oleh karena itu, saat
menggunakan modulus kekakuan yang bersifat konstan untuk menyatakan perilaku
tanah, pengguna harus menentukan nilai yang sesuai dengan tingkat tegangan yang
bekerja serta lintasan tegangan yang akan dilalui. Perhatikan bahwa beberapa perilaku
tanah yang tergantung dari tegangan telah diikutsertakan dalam beberapa model tingkat
lanjut dalam PLAXIS, yang dibahas dalam manual Model Material. Untuk model Mohr-
Coulomb, PLAXIS menawarkan pilihan khusus untuk menggunakan kekakuan yang
semakin meningkat terhadap kedalaman (lihat Parameter tingkat lanjut).
G=
E
Eoed =
(1 − ν ) ⋅ E
2 ⋅ (1 + ν ) (1 − 2 ⋅ν ) ⋅ (1 + ν )
Saat memasukkan salah satu dari parameter kekakuan alternatif, PLAXIS akan selalu
menggunakan angka Poisson yang dimasukkan untuk menghitung modulus Young.
Kohesi (c)
Kekuatan berupa kohesi mempunyai satuan tegangan. PLAXIS dapat menangani pasir
non-kohesif (c = 0), tetapi beberapa pilihan akan berjalan kurang baik. Untuk
menghindari hal ini, pengguna yang belum berpengalaman disarankan untuk
3-45
MANUAL ACUAN
memasukkan nilai yang kecil untuk kohesi (gunakan c > 0.2 kPa). PLAXIS juga memiliki
pilihan khusus untuk masukan suatu lapisan tanah dimana nilai kohesi meningkat
terhadap kedalaman (lihat Parameter tingkat lanjut).
tegangan
geser φ
-σ1
-σ3
c
-σ2 tegangan
-σ3 -σ2 -σ1 normal
- σ3
-
Gambar 3.27 Selubung keruntuhan dalam ruang tegangan utama
untuk tanah non-kohesif
Sudut geser akan menentukan kuat geser seperti ditunjukkan pada Gambar 3.26 dengan
menggunakan lingkaran tegangan Mohr. Representasi dari kriteria leleh yang lebih
umum ditunjukkan pada Gambar 3.27. Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb telah
terbukti lebih baik untuk menyatakan perilaku tanah dibandingkan dengan aproksimasi
dari Drucker-Prager, dimana bidang runtuh dari model Drucker-Prager cenderung tidak
akurat untuk konfigurasi axi-simetri.
3-47
MANUAL ACUAN
2 ⋅ G ⋅ (1 + ν u ) E'
Ku = dimana G=
3 ⋅ (1 − 2ν u ) 2 ⋅ (1 + ν ' )
3 ⋅ν ' + B ⋅ (1 − 2 ⋅ν ' )
atau νu = (saat menggunakan Pengaturan manual)
3 − B ⋅ (1 − 2 ⋅ν ' )
Suatu nilai tertentu dari angka Poisson tak terdrainase, νu, akan menghasilkan
kekakuan bulk referensi dari air pori, Kw,ref / n :
K w ,ref E'
= K u − K' dimana K' =
n 3 ⋅ (1 − 2 ⋅ν ' )
Nilai Kw,ref / n ini umumnya lebih kecil dibandingkan dengan kekakuan bulk
sesungguhnya dari air saja, Kw0, (sebesar 2⋅106 kN/m2).
Jika nilai parameter-B dari Skempton tidak diketahui, tetapi jika diketahui
derajat saturasi, S, dan porositas, n, maka kekakuan bulk dari butiran tanah
dapat dihitung dari :
Kw K w0 ⋅ K udara 1
= ⋅
n S ⋅ K air + (1 − S ) ⋅ K w n
0
dan Kudara = 200 kN/m2 untuk air yang berada dalam tekanan atmosfer. Nilai
parameter-B dari Skempton sekarang dapat dihitung dari rasio kekakuan bulk
butiran tanah terhadap kekakuan air pori :
1 E'
B= dimana K' =
1+
n ⋅ K' 3 ⋅ (1 − 2 ⋅ν ' )
Kw
3-49
MANUAL ACUAN
⏐τ⏐ = σn ⋅ tan φi + ci
dimana φi dan ci adalah sudut geser dan kohesi (adhesi) dari antarmuka. Sifat kekuatan
dari antarmuka selalu berhubungan dengan sifat-sifat kekuatan dari lapisan tanah. Setiap
kumpulan data material tanah memiliki faktor reduksi kekuatan antarmuka (Rinter). Sifat-
sifat dari antarmuka akan dihitung berdasarkan sifat-sifat kumpulan data tanah yang
bersangkutan serta faktor reduksi kekuatan dengan menerapkan aturan-aturan berikut :
ci = Rinter ⋅ ctanah
Kaku :
Pilihan ini digunakan jika suatu antarmuka tidak mempengaruhi kekuatan dari
tanah disekitarnya. Contohnya, antarmuka yang diperpanjang disekitar sudut
suatu obyek struktural (Gambar 3.13) tidak ditujukan untuk interaksi tanah-
struktur dan seharusnya tidak mereduksi kekuatan. Antarmuka seperti ini harus
diatur pada kondisi Kaku (yaitu dengan nilai Rinter = 1.0). Sebagai hasilnya,
sifat-sifat dari antarmuka, termasuk sudut dilatansi ψi, akan menjadi sama
dengan sifat-sifat dari kumpulan data material, kecuali untuk nilai angka
Poisson νi.
Manual :
Jika kekuatan dari antarmuka diatur ke Manual, maka nilai Rinter dapat
dimasukkan secara manual. Umumnya, pada interaksi tanah-struktur yang
sesungguhnya, antarmuka lebih lemah dan lebih fleksibel dibandingkan dengan
lapisan tanah yang bersangkutan, yang berarti bahwa nilai Rinter seharusnya
kurang dari 1. Nilai Rinter yang sesuai untuk kasus interaksi antara berbagai jenis
tanah dengan struktur dapat ditemukan dalam berbagai literatur. Jika tidak
tersedia informasi apapun, dapat diambil asumsi Rinter sebesar 2/3. Nilai Rinter
yang lebih besar dari 1 umumnya tidak digunakan.
Gambar 3.29 Jendela kumpulan data material untuk tanah dan antarmuka
(lembar-tab Antarmuka)
Saat antarmuka bersifat elastis, maka baik gelinciran (gerakan relatif sejajar dengan
antarmuka) maupun celah (perpindahan relatif pada arah tegak lurus terhadap
antarmuka) dapat terjadi.
Besarnya perpindahan-perpindahan tersebut adalah :
σ σ ⋅ ti
Celah elastis = =
KN E oed,i
τ τ ⋅ ti
Gelinciran elastis = =
KS Gi
3-51
MANUAL ACUAN
dimana Gi adalah modulus geser dari antarmuka, Eoed,i adalah modulus kompresi satu
dimensi dari antarmuka dan ti adalah ketebalan virtual dari antarmuka, yang dihasilkan
pada proses pembuatan antarmuka dalam model geometri. Modulus geser dan modulus
kompresi dihubungkan dengan persamaan berikut :
1 -ν i
Eoed,i = 2 ⋅ Gi ⋅
1 - 2 ⋅ν i
νi = 0.45
Dari persamaan-persamaan ini terlihat jelas bahwa jika parameter elastis mempunyai
nilai yang rendah maka perpindahan elastis akan menjadi sangat besar. Walaupun
demikian jika nilai parameter elastis terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan ill-
condition pada perhitungan numerik. Faktor penentu dalam kekakuan adalah ketebalan
virtual. Nilai ini secara otomatis ditentukan agar diperoleh kekakuan yang memadai.
Pengguna dapat mengubah ketebalan virtual dalam jendela sifat yang muncul setelah
klik-ganda pada elemen antarmuka yang diinginkan (Bab 3.3.5).
tekan tombol Ubah, dan kemudian kumpulan data material yang sesuai dapat
diaplikasikan pada elemen antarmuka.
Permeabilitas antarmuka :
Elemen antarmuka tidak mempunyai permeabilitas tertentu yang dapat diatur, tetapi
secara pra-pilih antarmuka diatur pada kondisi yang kedap air atau impermeabel. Pada
kondisi ini antarmuka dapat digunakan untuk mencegah aliran air yang tegak lurus
terhadap antarmuka dalam analisis konsolidasi atau analisis rembesan, misalnya untuk
memodelkan adanya struktur penghalang yang impermeabel. Hal ini dicapai dengan
memisahkan derajat kebebasan tekanan air pori dari pasangan titik nodal antarmuka. Di
lain pihak, jika antarmuka yang berada dalam jaringan elemen memang dimaksudkan
untuk menghindari pengaruh dari antarmuka terhadap aliran air dan distribusi tekanan
air pori (berlebih), misalnya pada antarmuka di sekitar titik sudut suatu obyek struktural
(Bab 3.3.5). Pada kasus seperti ini elemen antarmuka harus dinonaktifkan dalam modus
tekanan air. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis konsolidasi dan analisis
rembesan secara terpisah. Untuk antarmuka yang tidak aktif maka derajat kebebasan
tekanan air pori dari pasangan titik nodal antarmuka akan dihubungkan secara penuh.
Kesimpulan :
• Antarmuka yang aktif adalah sepenuhnya impermeabel (pemisahan derajat
kebebasan tekanan air pori dari pasangan titik nodal).
• Antarmuka yang tidak aktif adalah sepenuhnya permeabel (penyatuan derajat
kebebasan tekanan air pori dengan pasangan titik nodal).
Dalam PLAXIS versi sebelumnya, antarmuka dapat mempunyai nilai permeabilitas secara
fisik pada arah tegak lurus antarmuka, kn, dan pada arah longitudinal, ks, yang
merupakan faktor yang digunakan untuk membuat antarmuka bersifat relatif permeabel
atau relatif impermeabel. Pendekatan ini dapat menyebabkan hasil yang tidak
memuaskan (terjadi aliran yang signifikan melalui antarmuka ataupun masalah solusi
numerik). Mengingat fakta bahwa permeabilitas dari antarmuka adalah murni
merupakan sifat numerik dan bukan suatu sifat fisik, maka diputuskan untuk
menggunakan pendekatan baru seperti dijelaskan di atas. Pilihan yang tersedia dalam
PLAXIS versi sebelumnya untuk mengatur permeabilitas antarmuka ke Terdrainase tidak
ada lagi, karena sekarang telah tersedia elemen khusus untuk drainase (Bab 3.4.7).
Sifat-sifat kekakuan :
Untuk perilaku elastis, kekakuan aksial, EA, dan kekakuan lentur, EI, diperlukan sebagai
sifat material. Pada model axi-simetri maupun model regangan bidang, nilai EA dan EI
merupakan kekakuan per satuan lebar dalam arah keluar dari bidang gambar. Karena itu,
3-53
MANUAL ACUAN
kekakuan aksial, EA, dimasukkan dalam satuan gaya per satuan panjang dan kekakuan
lentur, EI, dimasukkan dalam satuan gaya kali satuan panjang kuadrat per satuan
panjang. Dari rasio EI terhadap EA, ketebalan ekivalen dari pelat (deq) secara otomatis
dihitung dari persamaan :
EI
deq = 12 ⋅
EA
Uuntuk pemodelan pelat, PLAXIS menggunakan teori balok Mindlin seperti
dideskripsikan dalam Referensi 2. Hal ini berarti bahwa selain lentur, deformasi geser
pada pelat juga ikut diperhitungkan. Kekakuan geser dari pelat ditentukan dari :
5 ⋅ EA 5 ⋅ E ⋅ (d eq ⋅ 1 m )
Kekakuan geser = =
12 ⋅ (1+ν ) 12 ⋅ (1 +ν )
Hal ini mempunyai implikasi bahwa kekakuan geser ditentukan berdasarkan asumsi
bahwa pelat mempunyai potongan melintang berbentuk persegi panjang. Dalam kasus
pemodelan dinding yang solid, hal ini memberikan deformasi geser yang benar.
Walaupun demikian, pada kasus penggunaan profil baja seperti pada dinding turap,
deformasi geser yang dihitung kemungkinan akan bernilai terlalu besar. Hal ini dapat
diperiksa dengan mengevaluasi nilai deq. Untuk elemen berupa profil baja, deq setidak-
tidaknya harus bernilai 10 kali lebih kecil daripada panjang pelat untuk memastikan agar
deformasi geser yang terjadi dapat diabaikan.
Angka Poisson
Selain parameter kekakuan seperti di atas, juga diperlukan masukan berupa angka
Poisson, ν. Untuk struktur tipis dengan profil tertentu atau struktur yang relatif fleksibel
dalam arah keluar dari bidang gambar (seperti turap baja), disarankan untuk
memasukkan nilai nol untuk angka Poisson. Untuk struktur yang benar-benar masif
(seperti dinding beton) akan lebih realistis jika dimasukkan angka Poisson yang
sebenarnya sebesar 0.15.
Karena pemodelan PLAXIS lebih berupa pelat (yang diperpanjang pada arah keluar dari
bidang gambar) daripada berupa balok, maka nilai angka Poisson akan mempengaruhi
kekakuan lentur dari pelat sebagai berikut :
Nilai masukan kekakuan lentur EI
Berat
Dalam kumpulan data material untuk pelat dapat ditentukan nilai berat dari pelat, yang
dimasukkan dalam satuan gaya per satuan luas. Untuk struktur yang relatif masif, pada
prinsipnya berat elemen pelat diperoleh dengan mengalikan berat isi material dengan
ketebalannya. Perhatikan bahwa dalam model elemen hingga, pelat berada di atas suatu
kontinum sehingga 'menimpa' tanah. Untuk menghitung berat total dari tanah dengan
struktur secara akurat, maka berat isi material pelat yang dimasukkan harus dikurangi
dengan berat isi tanah terlebih dahulu. Berat turap atau sheet-pile (dalam satuan
tegangan per satuan luas) umumnya diberikan oleh pihak pembuatnya. Nilai tersebut
dapat langsung digunakan karena pada umumnya turap seperti ini hanya menempati
volume yang relatif kecil.
Berat dari elemen pelat diaktifkan bersamaan dengan berat dari tanah yang diatur oleh
parameter ΣMweight.
Np
M
Mp Mp
Np
Gambar 3.30 Kombinasi momen lentur maksimum dan gaya aksial maksimum
3-55
MANUAL ACUAN
momen maksimum adalah sebesar 1⋅1015 satuan jika jenis material diatur ke elastis (pra-
pilih).
Momen lentur dan gaya aksial dihitung pada titik-titik tegangan dari elemen balok
(Gambar 3.7). Jika Mp atau Np dilampaui, tegangan akan didistribusikan kembali sesuai
dengan teori plastisitas, sehingga nilai maksimum tersebut tetap sesuai dengan teori
tersebut. Hal ini akan menyebabkan deformasi plastis yang irreversible atau tidak dapat
kembali seperti semula Keluaran dari momen lentur dan gaya aksial akan diberikan
dalam tiap titik nodal, sehingga nilai-nilai pada posisi titik-titik tegangan diperoleh
melalui suatu ekstrapolasi. Mengingat posisi dari titik-titik tegangan dalam elemen
balok, maka nilai momen lentur pada titik nodal dapat sedikit melebihi nilai Mp.
Perubahan kumpulan data material dari pelat dapat dilakukan dalam lingkup kerja
tahapan konstruksi. Walaupun demikian, penting untuk tidak mengubah rasio dari
EI/EA, karena hal tersebut akan menimbulkan gaya yang tidak seimbang (Bab 3.3.2).
Jangkar dapat diberi prategang dalam suatu langkah perhitungan Tahapan konstruksi.
Dalam perhitungan ini gaya prategang pada tahap perhitungan tertentu dapat langsung
dimasukkan dalam jendela sifat untuk jangkar. Gaya prategang bukan merupakan suatu
sifat sehingga tidak dimasukkan dalam kumpulan data jangkar.
3-57
MANUAL ACUAN
Setelah model geometri telah didefinisikan secara lengkap dan sifat material
telah diaplikasikan ke seluruh klaster dan obyek struktural, maka geometri harus
dibagi-bagi menjadi elemen-elemen untuk melakukan perhitungan elemen
hingga. Komposisi dari elemen-elemen ini disebut sebagai jaring elemen hingga. Jenis
elemen dasar dari suatu jaring elemen adalah elemen segitiga dengan 15 titik nodal atau
elemen segitiga dengan 6 titik nodal, seperti telah dibahas dalam Bab 3.2.2. Selain
elemen-elemen ini, terdapat elemen-elemen khusus untuk perilaku struktural (pelat,
geogrid dan jangkar), seperti dijelaskan dalam Bab 3.3.2 hingga 3.3.7. PLAXIS
menerapkan penyusunan jaring elemen hingga secara otomatis. Pembentuk jaring
elemen ini merupakan versi khusus dari pembentuk jaring elemen segitiga yang
dikembangkan oleh Sepra1. Penyusunan jaring elemen didasarkan pada suutu prosedur
triangulasi yang handal, yang menghasilkan jaring elemen yang tidak beraturan
(unstructured mesh). Jaring elemen tak beraturan memang terlihat tidak teratur, tetapi
kinerja numerik dari jaring elemen seperti ini umumnya lebih baik daripada jaring
elemen terstruktur (structured mesh).
Masukan yang diperlukan untuk pembentuk jaring elemen adalah sebuah model
geometri yang terdiri dari titik, garis dan klaster, dimana klaster (bidang yang tertutup
oleh garis-garis) secara otomatis dibentuk dalam pembuatan model geometri. Garis dan
titik geometri juga dapat digunakan untuk mempengaruhi posisi dan distribusi dari
elemen-elemen.
Penyusunan jaring elemen dimulai dengan meng-klik tombol penyusunan jaring elemen
pada toolbar atau dengan memilih Susun dari sub-menu Jaring elemen. Penyusunan
jaring elemen juga langsung dimulai setelah memilih penghalusan elemen dari sub-
menu Jaring elemen.
Setelah penyusunan jaring elemen, program Keluaran akan dimulai dan jaring elemen
akan ditampilkan. Walaupun elemen antarmuka mempunyai ketebalan nol, antarmuka
dalam jaring elemen akan digambarkan dengan ketebalan tertentu untuk menunjukkan
hubungan antara elemen tanah dan antarmuka. Tampilan yang disebut sebagai
Konektivitas ini juga tersedia sebagai pilihan keluaran reguler (Bab 5.9.4). Faktor skala
(Bab 5.4) dapat digunakan untuk mereduksi tampilan ketebalan dari antarmuka. Untuk
kembali ke program Masukan, klik tombol <Perbaharui>.
dan antarmuka secara otomatis ditentukan agar tetap kompatibel dengan jenis elemen
tanah.
le =
(xmaks − xmin ) ⋅ ( y maks − y min )
nc
Tingkat kekasaran global dibedakan kedalam lima tingkatan, yaitu Sangat kasar, Kasar,
Sedang, Halus, Sangat halus. Secara pra-pilih, kekasaran global diatur pada tingkat
Kasar. Ukuran elemen rata-rata dan jumlah elemen segitiga yang dihasilkan tergantung
pada pengaturan kekasaran global ini. Perkiraan kasar diberikan berikut ini (berdasarkan
penyusunan jaring elemen tanpa penghalusan lokal) :
Sangat kasar : nc = 25 Sekitar 50 elemen
Kasar : nc = 50 Sekitar 100 elemen
Sedang : nc = 100 Sekitar 250 elemen
Halus : nc = 200 Sekitar 500 elemen
Sangat halus : nc = 400 Sekitar 1000 elemen
Jumlah elemen secara eksak tergantung dari bentuk geometri dan pengaturan
penghalusan lokal. Jumlah elemen tidak dipengaruhi oleh parameter Jenis elemen yang
diatur dalam Pengaturan global. Perhatikan bahwa jaring elemen yang terbentuk dari
elemen dengan 15 titik nodal akan menghasilkan distribusi titik nodal yang lebih halus
dan karena itu pula akan memberikan hasil yang jauh lebih akurat dibandingkan dengan
penggunaan elemen 6 titik nodal untuk jaring elemen dan jumlah elemen yang serupa.
Di lain pihak, penggunaan elemen dengan 15 titik nodal membutuhkan waktu
perhitungan yang lebih lama dibandingkan penggunaan elemen dengan 6 titik nodal.
3-59
MANUAL ACUAN
akurat (halus), sedangkan bagian lain dari geometri mungkin tidak memerlukan jaring
elemen yang halus. Situasi seperti ini sering terjadi jika model geometri memiliki tepi,
sudut atau obyek struktural. Untuk kasus-kasus seperti ini PLAXIS menggunakan
parameter kekasaran lokal selain parameter kekasaran global. Parameter kekasaran lokal
adalah faktor Ukuran elemen lokal, yang terdapat dalam tiap titik. Faktor-faktor ini
memberikan indikasi ukuran elemen relatif terhadap ukuran elemen rata-rata seperti
ditentukan dengan parameter Kekasaran global. Secara pra-pilih, faktor Ukuran elemen
lokal diatur sebesar 1.0 untuk seluruh titik geometri. Untuk mengurangi panjang suatu
elemen menjadi setengah dari ukuran elemen rata-rata, faktor Ukuran elemen lokal
harus diatur menjadi 0.5. Faktor Ukuran elemen lokal dapat diubah dengan klik ganda
pada titik geometri yang bersangkutan. Alternatif lain, faktor ukuran elemen lokal baik
untuk titik maupun garis geometri dapat diatur secara bersamaan dengan klik-ganda
pada garis geometri yang diinginkan. Nilai yang diperbolehkan adalah antara 0.05
hingga 5.0.
Setelah model geometri terbentuk dan jaring elemen hingga telah selesai disusun, maka
kondisi tegangan awal dan konfigurasi awal harus ditentukan terlebih dahulu. Hal ini
dapat dilakukan dalam modus penentuan kondisi awal dari program Masukan. Kondisi
awal terdiri dari dua buah modus : sebuah modus untuk menghitung tekanan air (modus
tekanan air) dan sebuah modus untuk spesifikasi dari konfigurasi geometri awal serta
perhitungan tegangan efektif awal di lapangan (modus konfigurasi geometri).
Berpindah dari satu modus ke modus yang lain dilakukan dengan menekan
tombol 'switch' pada toolbar. Dalam kondisi awal masih dimungkinkan
untuk kembali ke modus penggambaran geometri, tetapi hal ini umumnya
tidak dilakukan karena beberapa informasi mengenai kondisi awal akan hilang.
PLAXIS umumnya digunakan untuk analisis tegangan efektif dimana ada perbedaan yang
jelas antara tekanan air pori aktif, pactive (atau paktif), dan tegangan efektif, σ′. Tekanan air
pori aktif masih dibedakan lagi menjadi tekanan air pori kondisis statis atau laminer
(steady-state), pstabil, dan tekanan air pori berlebih, pberlebih :
pactive = pstabil + pberlebih
Tekanan air pori berlebih adalah tekanan air pori yang timbul akibat pembebanan klaster
dimana jenis perilaku material dalam kumpulan data material ditentukan sebagai Tak
terdrainase. Dalam perhitungan Plastis, tekanan air pori berlebih hanya dapat dibentuk
dalam klaster-klaster yang Tak terdrainase ini. Suatu analisis konsolidasi dapat
digunakan untuk menghitung disipasi tekanan air pori berlebih terhadap waktu. Pada
jenis perhitungan ini perhitungan tekanan air pori berlebih lebih ditentukan oleh
parameter Permeabilitas dibandingkan jenis perilaku material.
Tekanan air pori kondisis statis merupakan tekanan air pori yang menyatakan situasi
hidrolik yang stabil. Situasi seperti ini diperoleh saat kondisi air eksternal tetap konstan
pada rentang waktu yang cukup lama. Untuk mencapai kondisi steady-state, tekanan air
pori tidak harus berada dalam j statik (pada garis freatik horisontal), karena situasi
dimana terjadi aliran air dalam tanah atau rembesan juga dapat berupa kondisi yang
steady-state.
Tekanan air pori kondisi steady-state dan tekanan air eksternal (disebut sebagai 'tekanan
air' saja), dibentuk dalam modus tekanan air. Tekanan air dapat secara mudah dibentuk
berdasarkan garis freatik. Pilihan lain adalah perhitungan tekanan air berdasarkan
perhitungan aliran air dalam tanah dalam kondisi statis atau steady-state. Pilihan yang
kedua membutuhkan masukan berupa kondisi batas dari tinggi tekan air tanah, yang
secara pra-pilih ditentukan berdasarkan garis freatik global. Tekanan air juga dapat
diperoleh dari program PLAXIS yang terpisah untuk analisis aliran air dalam tanah dalam
kondisi tidak jenuh (unsaturated) dan aliran air transien. Program ini tersedia sebagai
suatu manual terpisah dari Versi 8. Walaupun aliran transien umumnya tidak
menghasilkan tekanan air pori dalam kondisis statis, namun tekanan air pori yang
3-61
MANUAL ACUAN
tekanan air pori secara hidrostatik untuk seluruh geometri. Garis freatik global secara
pra-pilih diaplikasikan ke seluruh klaster dalam geometri.
Jika garis freatik global berada di luar model geometri dan kondisi batas yang
bersangkutan adalah batas bebas, maka tekanan air eksternal akan terbentuk berdasarkan
permukaan tersebut. Hal ini juga berlaku pada batas-batas bebas yang semakin
meningkat akibat adanya galian (penonaktifan) dari klaster tanah dalam lingkup
Tahapan konstruksi. Program akan menganggap tekanan air eksternal sebagai beban
merata dan akan ikut diperhitungkan bersama dengan berat sendiri tanah dan tekanan air
yang diatur oleh parameter ΣMweight. Tekanan air eksternal akan dihitung sedemikian
rupa sehingga keseimbangan dari tekanan air tercapai di sepanjang batas. Walaupun
demikian, jika garis freatik memotong suatu batas dimana tidak terdapat titik geometri,
maka tekanan air eksternal tidak dapat dihitung dengan akurat (Gambar 3.31).
Hal ini disebabkan karena nilai tekanan air eksternal hanya didefinisikan pada dua titik
ujung dari garis geometri sedangkan tekanan hanya dapat bervariasi secara linier
sepanjang suatu garis geometri. Karena itu, untuk menghitung tekanan air eksternal
secara akurat, garis freatik global harus selalu memotong batas dari model pada titik
geometri yang telah ada. Kondisi ini harus telah dipersiapkan saat pembuatan model
geometri. Jika diperlukan, pada batas geometri tersebut harus diberi titik geometri
tambahan secara khusus.
Garis freatik global juga dapat digunakan untuk membuat kondisi batas untuk tinggi
tekan muka air tanah pada kasus dimana tekanan air pori dihitung berdasarkan
perhitungan aliran air dalam tanah (Bab 3.8.3).
Gambar 3.31 Pemodelan tekanan air eksternal yang akurat dan tidak akurat
3-63
MANUAL ACUAN
yang permeabel dengan tinggi tekan air tanah yang berbeda. Distribusi tekanan air pori
dalam lapisan yang relatif impermeabel tidak akan bersifat hidrostatis, sehingga tidak
dapat didefinisikan dengan menggunakan garis freatik.
Dengan memilih Interpolasi dari klaster atau garis yang berdampingan, tekanan air
pori akan diinterpolasikan secara linier pada arah vertikal, mulai dari nilai tekanan air
pada dasar klaster di atas lapisan yang ditinjau hingga nilai tekanan air pada dasar
klaster dibawahnya, kecuali jika tekanan air pori pada klaster di atas atau dibawahnya
didefinisikan dengan menggunakan Distribusi tekanan air pori dari pengguna. Pada
kasus ini maka tekanan air pori akan diinterpolasikan dari garis freatik global. Pilihan
Interpolasi… dapat digunakan secara berulang kali dalam dua klaster yang berurutan
atau lebih (satu di atas yang lain). Pada kasus dimana nilai awal untuk interpolasi
tekanan air pori dalam arah vertikal tidak dapat ditemukan, maka nilai awal akan
didasarkan pada garis freatik global.
Selain nilai tekanan air pori pada lapisan di atas atau di bawah klaster dimana tekanan
air pori akan diinterpolasikan, pengguna dapat memasukkan tinggi tekan muka air
secara langsung pada garis geometri untuk tujuan interpolasi ini. Hal ini dapat dilakukan
dengan klik-ganda pada garis geometri yang diinginkan. Jendela tinggi tekan air tanah
akan muncul dimana nilai tinggi tekan air tanah yang diinginkan pada kedua titik dari
garis tersebut dapat dimasukkan. Saat memasukkan tinggi tekan air tanah pada suatu
titik, progam akan menampilkan juga nilai tekanan air pori pada titik tersebut (tekanan
air pori = tinggi air dikalikan [tinggi tekan muka air dikurangi elevasi vertikal]). Jika
untuk suatu klaster dipilih Interpolasi dari klaster atau garis yang berdampingan dan
tinggi tekan muka air juga didefinisikan pada garis yang bersebelahan dengan klaster
tersebut, maka interpolasi akan dihitung mulai dari nilai tekanan air pori pada garis
tersebut dan bukan dari nilai tekanan air pori pada klaster disebelahnya. Dengan kata
lain, prosedur interpolasi akan memberikan prioritas yang lebih tinggi terhadap masukan
tekanan air pori pada garis geometri yang bersebelahan dibandingkan dengan tekanan air
pori pada klaster yang bersebelahan.
Masukan langsung dari tinggi tekan air tanah pada garis geometri hanya relevan jika
klaster tanah diatur ke Interpolasi… atau jika tekanan air pori dibentuk berdasarkan
perhitungan rembesan atau aliran air dalam tanah. Perhatikan bahwa ketika tekanan air
pori dibentuk berdasarkan garis freatik, maka interpolasi dari tekanan air pori hanya
akan dilakukan pada arah vertikal saja dan tidak pada arah horisontal. Karena itu,
masukan langsung dari tinggi tekan muka air pada garis geometri vertikal tidak akan
mempunyai efek apapun pada kasus ini. Masukan langsung dari tinggi tekan air tanah
pada garis geometri dapat dihapus dengan memilih garis geometri yang bersangkutan
dan menekan tombol <Delete> pada papan ketik.
Klaster kering
Cara cepat dapat dilakukan untuk klaster dengan sifat terdrainase maupun tak
terdrainase yang akan dimodelkan dalam kondisi kering, atau dengan kata lain, tanpa
tekanan air pori sama sekali. Hal ini dilakukan dengan menggunakan pilihan Klaster
kering. Tekanan air pori dalam klaster akan diatur menjadi nol dan berat tanah yang
bekerja adalah berat isi tak jenuh. Perhatikan bahwa pada klaster yang menyatakan
3-65
MANUAL ACUAN
struktur yang masif (misalnya beton) dimana tekanan air pori tidak terjadi secara
permanen (seperti pada dinding diafragma atau kaison), dapat diatur agar klaster
tersebut bersifat Tidak porous dalam kumpulan data material yang bersangkutan.
Klaster-klaster dengan perilaku material tanpa-pori tidak perlu lagi diatur agar bersifat
Klaster kering dalam modus tekanan air. Perlu diperhatikan juga bahwa pada klaster
dengan perilaku tak terdrainase, tekanan air pori berlebih masih dapat dibentuk saat
pilihan Klaster kering digunakan.
Permukaan rembesan
Masalah aliran dengan garis freatik bebas dapat mengikutsertakan permukaan rembesan
pada batas hilir (downstream), seperti ditunjukkan pada Gambar 3.33.
3-67
MANUAL ACUAN
sumbu
i ti
permukaan
b
Permukaan rembesan akan selalu terjadi saat garis freatik menyentuh batas hulu yang
terbuka. Permukaan rembesan bukan merupakan suatu garis aliran (tidak seperti garis
freatik) ataupun garis ekipotensial, tetapi merupakan sebuah garis dimana tinggi tekan
air tanah, h, sama dengan tinggi elevasi y (= elevasi vertikal). Kondisi ini timbul karena
tekanan air adalah nol pada permukaan rembesan, sama dengan garis freatik. Untuk
batas rembesan, tinggi tekan hidrolik, h, harus sama dengan elevasi vertikal, y, yang
merupakan kondisi pra-pilih yang digunakan dalam PLAXIS. Panjang eksak dari
permukaan rembesan tidak perlu diketahui sebelum perhitungan, karena kondisi batas
yang sama (h = y) dapat digunakan baik di atas maupun di bawah garis freatik. Batas
yang 'terbuka' dengan h = y dapat ditentukan untuk seluruh batas dimana teinggi tekan
hidrolik tidak diketahui. Batas-batas di atas garis freatik dimana tidak akan terjadi
permukaan rembesan, dapat ditentukan sebagai batas-batas aliran tertutup. Jika pada
suatu garis batas tidak dispesifikasikan kondisi batas tertentu, maka PLAXIS akan
mengasumsikan batas tersebut sebagai batas yang 'terbuka'.
Dalam analisis deformasi, tekanan air dalam klaster tanah yang tidak aktif akan menjadi
tekanan air eksternal pada batas geometri yang aktif.
3-69
MANUAL ACUAN
elemen hingga, dengan menggunakan jaring elemen, permeabilitas dari klaster tanah
serta kondisi batas aliran (tinggi tekan air tanah tertentu dan kondisi aliran tertutup; Bab
3.8.3). Perhitungan ini lebih kompleks sehingga membutuhkan waktu perhitungan yang
lebih lama dibandingkan dengan perhitungan tekanan air berdasarkan garis freatik, tetapi
akan memberikan hasil yang lebih realistis jika digunakan parameter masukan tambahan
yang benar.
Jika klaster telah dinonaktifkan dalam modus konfigurasi geometri (Bab 3.9.1), maka
klaster yang tidak aktif tersebut tidak akan diikutsertakan dalam perhitungan aliran air
dalam tanah, tetapi tekanan air pori pada titik-titik tegangan di dalam klaster yang tidak
aktif setelah itu akan tetap dihitung berdasarkan Garis freatik global. Karena itu, jika
suatu klaster atau sebagian klaster berada di bawah garis freatik global, distribusi
tekanan hidrostatik akan tetap terbentuk, sedangkan klaster yang berada di atas garis
freatik global tidak akan mempunyai tekanan air. Dalam jendela perhitungan tekanan air
dapat dipilih klaster-klaster yang akan diaktifkan atau dinonaktifkan, yaitu dengan
meng-klik tombol Ubah konfigurasi. Setelah perubahan yang diinginkan telah
dilakukan, klik tombol Lanjutkan pada toolbar untuk kembali dalam jendela
perhitungan tekanan air.
Jika digunakan pilihan Perhitungan air tanah maka parameter pengatur untuk prosedur
iterasi perlu ditentukan. Umumnya, pilihan Pengaturan standar dapat digunakan. Lihat
Bab 3.8.5 untuk perhitungan aliran air dalam tanah yang lebih mendetil.
3-71
MANUAL ACUAN
Walaupun demikian, saat melakukan perhitungan aliran air dalam tanah dengan
menggunakan PLAXIS, pengguna harus memilih parameter pengatur prosedur iterasi,
karena belum diketahui sebelumnya apakah aliran bersifat bebas atau terkekang. Secara
umum Pengaturan standar dapat digunakan dan umumnya memberikan solusi yang
dapat diterima. Parameter pengatur juga dapat ditentukan oleh pengguna secara manual.
Toleransi kesalahan :
Nilai ini adalah toleransi kesalahan global (secara relatif) dalam keseimbangan
massa air. Jika digunakan pengaturan standar, Toleransi kesalahan adalah 0.01.
Relaksasi-berlebih :
Nilai ini adalah faktor relaksasi-berlebih (over-relaxation) dalam prosedur
penyelesaian secara iteratif. Pada pengaturan standar, faktor relaksasi-berlebih
adalah 1.0, yang berarti bahwa tidak digunakan relaksasi-berlebih. Faktor
relaksasi-berlebih yang lebih besar dari 1.0 dapat digunakan untuk
mempercepat proses iterasi, tetapi hal ini juga dapat menyebabkan divergensi.
Batas atas faktor relaksasi-berlebih secara teoritis adalah 2.0.
Iterasi maksimum :
Parameter ini membatasi jumlah iterasi yang digunakan dalam perhitungan
aliran air dalam tanah yang berupa aliran tak terkekang. Dengan menggunakan
pengaturan standar jumlah iterasi adalah sebesar 100, yang umumnya memadai.
Dalam beberapa kasus, jumlah iterasi yang besar dapat diperlukan untuk
mencapai konvergensi solusi. Program mengijinkan jumlah iterasi berapapun
hingga 999.
terjadi. Jika digunakan pengaturan standar, pilihan Batas tegangan tarik akan
diaktifkan dan Tegangan tarik maks. adalah sebesar nol.
Gambar 3.35 Jendela parameter pengontrol perhitungan aliran air dalam tanah
Keterbatasan :
Walaupun konsep dari tanah yang jenuh secara parsial diterapkan dalam prosedur solusi
iteratif untuk permukaan freatik bebas, modul perhitungan untuk aliran air laminer
dalam tanah di dalam program PLAXIS tidak didesain untuk melakukan analisis aliran air
dalam tanah yang jenuh sebagian. Analisis aliran air dalam tanah yang jenuh sebagian
membutuhkan berbagai hubungan yang kompleks antara permeabilitas tanah, derajat
kejenuhan dan tekanan air pori tarik. Hubungan-hubungan ini diterapkan dalam manual
PLAXIS untuk aliran air dalam tanah yang tersedia secara terpisah untuk Versi 8 .
3-73
MANUAL ACUAN
bersamaan dengan analisis konsolidasi serta sebagian dari batas adalah impermeabel,
maka pada prinsipnya kedua Batas aliran tertutup dan Batas konsolidasi tertutup harus
diaplikasikan pada batas tersebut. Situasi dimana kondisi aliran air dalam tanah yang
berbeda dengan kondisi konsolidasi dapat diaplikasikan pada suatu batas, sehingga batas
aliran tertutup dan batas konsolidasi tertutup harus dibedakan.
Saat menggunakan antarmuka dalam suatu analisis konsolidasi, secara pra-pilih
antarmuka diatur menjadi impermeabel, yang berarti bahwa konsolidasi tidak akan
terjadi pada arah tegak lurus dari antarmuka. Dengan cara ini antarmuka akan
mempunyai fungsi yang sama dengan Batas konsolidasi tertutup, kecuali bahwa
antarmuka dapat digunakan di dalam geometri dimana batas konsolidasi tertutup hanya
dapat digunakan pada batas geometri. Jika antarmuka digunakan dalam jaring elemen,
pengguna juga dapat secara eksplisit menghindari pengaruh dari antarmuka dalam
proses konsolidasi, misalnya pada antarmuka disekitar titik sudut suatu struktur
(Bab 3.3.5). Pada kasus seperti ini elemen antarmuka harus dinonaktifkan dalam modus
tekanan air. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan analisis konsolidasi dan analisis
rembesan secara terpisah. Untuk antarmuka yang tidak aktif maka derajat kebebasan
tekanan air pori dari pasangan titik nodal antarmuka akan dihubungkan secara penuh,
sedangkan pada antarmuka yang aktif derajat kebebasan tekanan air pori akan
sepenuhnya dipisahkan. Kesimpulan :
• Antarmuka yang aktif adalah sepenuhnya impermeabel (pemisahan derajat
kebebasan tekanan air pori dari pasangan titik nodal).
• Antarmuka yang tidak aktif adalah sepenuhnya permeabel (penyatuan derajat
kebebasan tekanan air pori dengan pasangan titik nodal).
Suatu nilai tekanan air pori berlebih tertentu tidak dapat ditentukan pada kondisi batas
untuk analisis konsolidasi. Tekanan air pori berlebih pada awal dari analisis konsolidasi
hanya dapat berupa hasil dari perhitungan sebelumnya dimana digunakan klaster-klaster
yang bersifat tak terdrainase, yaitu klaster-klaster dimana Jenis material diatur ke Tak
terdrainase. Untuk informasi lebih jauh mengenai analisis konsolidasi lihat Bab 4.4.2,
4.5.4 dan Manual Dasar Teori.
antarmuka atau klaster tanah di atas permukaan tanah awal) yang belum aktif pada
kondisi awalnya. Klaster tanah di atas permukaan tanah harus dinonaktifkan oleh
pengguna. PLAXIS akan secara otomatis menonaktifkan seluruh beban dan obyek sruktur
dalam konfigurasi geometri awal, karena pada umumnya obyek-obyek ini akan
diaplikasikan pada tahap perhitungan berikutnya dan belum ada pada situasi awal.
Perhatikan bahwa Prosedur-K0 untuk perhitungan tegangan awal (Bab 3.9.3) tidak
mengikutsertakan beban-beban eksternal dan berat dari elemen struktur dalam
perhitungan.
Aktivasi atau deaktivasi dari komponen geometri dapat dilakukan dengan meng-klik
komponen tersebut pada model geometri. Berbeda dengan PLAXIS versi sebelumnya,
antarmuka juga dapat diaktifkan atau dinonaktifkan secara individual. Suatu antarmuka
yang tidak diaktifkan dalam perhitungan deformasi akan bersifat elastis sepenuhnya
(tidak akan menghasilkan gelinciran atau celah). Dalam suatu perhitungan aliran air
dalam tanah atau analisis konsolidasi, antarmuka yang tidak aktif akan bersifat
permeabel sepenuhnya, karena derajat kebebasan tekanan air pori (berlebih) dari
pasangan titik nodal yang bersangkutan akan sepenuhnya disatukan.
Klaster-klaster yang dinonaktifkan akan berwarna putih seperti warna latar belakang
obyek-obyek struktural yang tidak aktif akan berwarna abu-abu. Sebuah klik pada
komponen yang tidak aktif akan kembali mengaktifkan komponen tersebut.
Jangkar hanya dapat diaktifkan jika tanah atau struktur dimana jangkar dihubungkan
juga dalam kondisi aktif. Jika tidak maka program akan menonaktifkan jangkar tersebut
secara otomatis. Jika beban atau perpindahan tertentu bekerja pada bagian dari geometri
yang tidak aktif, maka kondisi tersebut tidak diaplikasikan dalam analisis.
Walaupun beban eksternal dapat diaktifkan dalam konfigurasi awal, beban-beban
tersebut tidak ikut diperhitungkan dalam perhitungan tegangan awal (Prosedur-K0).
Perhatikan pula bahwa berat dari elemen struktural tidak ikut diperhitungkan dalam
perhitungan tegangan awal, demikian juga dengan beban eksternal maupun obyek-obyek
struktural lainnya.
3-75
MANUAL ACUAN
Tegangan awal dalam PLAXIS dapat dibentuk dengan memasukkan nilai K0 atau dengan
menggunakan Beban gravitasi. Keterbatasan dari kedua metode tersebut dibahas lebih
lanjut dalam Lampiran A.
Perhitungan tegangan awal berdasarkan Prosedur-K0 dapat dipilih dengan meng-klik
tombol Hitung tegangan awal (tanda silang berwarna merah) pada toolbar atau dengan
memilih Tegangan awal dari menu Hitung. Sebuah jendela berisi tabel akan muncul,
dimana nilai K0 dan beberapa parameter yang lain dapat dimasukkan (Gambar 3.36).
Penjelasan dari tiap parameter dalam jendela tersebut akan dijelaskan berikut ini.
ΣMweight :
Sebelum memasukkan nilai-nilai dalam tabel, sebuah nilai untuk parameter
ΣMweight harus ditentukan terlebih dahulu. Parameter ini menyatakan proporsi
dari percepatan gravitasi yang diaplikasikan. Umumnya nilai pra-pilih sebesar
1.0 dapat digunakan, yang berimplikasi bahwa berat tanah secara penuh akan
diaplikasikan. Untuk mengatur nilai tegangan awal yang telah terbentuk
kembali ke nol, ΣMweight harus diatur ke nol dan tegangan awal harus
dibentuk kembali.
Klaster :
Kolom pertama menunjukkan nomor klaster. Dengan menunjuk atau
memasukkan suatu nilai dalam tabel maka klaster yang bersangkutan akan
langsung diindikasikan dengan arsiran dalam jendela utama yang berada di
latar belakang (arsiran silang berwarna merah). Jika diperlukan, jendela
perhitungan tegangan awal dapat dipindahkan ke posisi lain untuk melihat
klaster yang bersangkutan.
Model :
Kolom kedua menampilkan model material yang digunakan dalam klaster
(Elastis = model elastis; MC = model Mohr-Coulomb; Hard. Soil = model
Hardening Soil; Soft Soil = model Soft Soil; SS-Creep = model Soft Soil
Creep; Jnt. Rock = model Jointed Rock). Lihat manual Material Model untuk
informasi lebih lanjut.
K0 :
Kolom kelima digunakan untuk memasukkan nilai K0 untuk seluruh klaster
secara individual. Nilai pra-pilih dari K0 didasarkan pada persamaan dari Jaky
(1 – sin φ′), tetapi nilai ini dapat diubah oleh pengguna. Memasukkan nilai K0
negatif akan mengembalikan nilai pra-pilihnya. Pengguna harus berhati-hati
dengan penggunaan nilai K0 yang sangat tinggi atau sangat rendah, karena
nilai-nilai ini dapat mengakibatkan plastisitas awal (lihat Lampiran A).
Dengan menekan tombol OK, perhitungan tegangan awal akan dimulai. Prosedur-K0
hanya akan melibatkan berat sendiri tanah dan hanya menghitung tegangan efektif dan
tekanan air pori dalam elemen tanah dan antarmuka. Beban eksternal dan berat dari
elemen struktural tidak diikutsertakan dalam perhitungan, sehingga aktivasi beban dan
obyek struktural dalam konfigurasi awal tidak akan mempunyai pengaruh apapun.
3-77
MANUAL ACUAN
⎛ ⎞
σ'v,0 = ∑ Mweight ⋅ ⎜⎜ ∑ γ i ⋅ hi − p w ⎟⎟ σ'h,0 = K0 ⋅ σ'v,0
⎝ i ⎠
dimana γi adalah berat isi dari tiap lapisan secara individual, hi adalah tebal lapisan dan
pw adalah tekanan air pori awal pada titik tegangan tersebut.
Penggunaan nilai K0 yang jauh dari angka satu dapat mengakibatkan kondisi tegangan
awal yang tidak sesuai dengan kriteria Coulomb. Walaupun PLAXIS akan mengoreksi
kondisi tegangan seperti itu agar sesuai dengan kriteria Coulomb, kondisi tegangan yang
dihasilkan dapat berbeda dari yang diharapkan. Pengguna dapat dengan mudah melihat
jika hal ini terjadi dengan memeriksa tampilan dari Titik plastis, yang dapat dipilih dari
menu Tegangan dalam program Keluaran. Jika tampilan ini menunjukkan titik plastis
(titik Coulomb) berwarna merah dalam jumlah banyak, nilai K0 yang digunakan harus
ditentukan agar mendekati 1.0. Jika terbentuk titik plastis dalam jumlah kecil,
disarankan untuk melakukan langkah-nol-plastis. Saat menggunakan model Hardening
Soil atau model Soft Soil dan menentukan kondisi tegangan awal yang terkonsolidasi
normal (OCR = 1.0 dan POP = 0.0), tampilan titik plastis akan menunjukkan banyak
titik pembatas berwarna biru. Pengguna tidak perlu memperhatikan titik plastis ini
karena titik-titik tersebut hanya menunjukkan kondisi tegangan yang terkonsolidasi
normal.
Untuk kembali ke program Masukan setelah menampilkan hasil dari perhitungan
tegangan awal, tekan tombol Perbaharui.
Dengan perhitungan tegangan awal, perhitungan kondisi awal dari model elemen hingga
telah lengkap. Dengan meng-klik tombol Hitung pada toolbar, sebuah kotak dialog akan
muncul dimana pengguna dapat melakukan penyimpanan data. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan nama berkas yang telah ada (tekan <Ya>) atau nama berkas yang
baru (tekan <Simpan sebagai>). Pilihan yang terakhir ini dapat digunakan untuk
membuat salinan dari model yang telah dibuat sebelumnya. Pengaturan berkas akan
muncul dimana nama berkas dapat ditentukan. Jika suatu model baru yang dibentuk
belum disimpan sebelumnya, nama berkas harus diberikan dalam pilihan penyimpanan
tersebut. Dengan menekan tombol Tidak, data tidak akan disimpan sehingga seluruh
data yang dimasukkan setelah penyimpanan sebelumnya akan hilang.
Penekanan tombol Batal akan menutup kotak dialog dan kembali ke modus kondisi
penentuan awal pada program Masukan. Penekanan tombol yang lain (<Ya>, <Simpan
sebagai> dan <Tidak>) akan menutup program Masukan dan memulai program
Perhitungan.
4 PERHITUNGAN
4-1
MANUAL ACUAN
Menu perhitungan :
Menu Perhitungan memuat seluruh fasilitas operasional dari program
Perhitungan. Sebagian besar pilihan juga tersedia dalam bentuk tombol-tombol
dalam toolbar.
Toolbar :
Toolbar memuat tombol-tombol yang dapat digunakan sebagai jalan pintas
untuk menggunakan fasilitas dalam menu. Fungsi dari tiap tombol akan
ditampilkan sesaat setelah kursor mouse diletakkan pada tombol tertentu.
Petunjuk : Jika daftar tahapan perhitungan tidak terlihat atau terlalu pendek, daftar
tersebut dapat diperbesar dengan menyeret tepi bawah jendela utama
dari program Perhitungan.
Menu utama dari program Perhitungan memuat menu pull-down yang meliputi sebagian
besar pilihan untuk mengatur berkas, mendefinisikan tahapan perhitungan dan
melakukan perhitungan. Menu utama dari program Perhitungan adalah menu Berkas,
Edit, Tampilan, Perhitungan dan Bantuan.
Sub-menu Berkas :
Buka Untuk membuka sebuah proyek dimana tahapan perhitungan
harus didefinisikan. Jendela pengaturan berkas akan muncul.
Simpan Untuk menyimpan status daftar perhitungan yang aktif saat ini.
Cetak Untuk mencetak daftar tahapan perhitungan.
Direktori kerja Untuk menentukan direktori dimana berkas proyek PLAXIS
akan disimpan.
Pengaturan global Untuk menentukan parameter dasar dari model (Bab 3.2.2).
(proyek terakhir) Cara cepat untuk membuka salah satu dari empat buah proyek
yang paling akhir.
Keluar Untuk keluar dari program.
4-3
MANUAL ACUAN
Sub-menu Edit :
Tahap berikutnya Untuk pindah ke tahapan perhitungan berikutnya dalam daftar
perhitungan. Jika tahap berikutnya belum ada, maka tahapan
perhitungan baru akan terbentuk.
Sisipkan tahap Untuk menyisipkan tahapan perhitungan baru pada posisi dari
tahapan perhitungan yang aktif saat ini.
Hapus tahap Untuk menghapus tahapan-tahapan perhitungan yang dipilih.
Salin ke memori Untuk menyalin daftar tahapan perhitungan ke memori
clipboard.
Pilih semua Untuk memilih seluruh tahapan perhitungan.
Sub-menu Tampilan :
Pengelola perhitungan Untuk menampilkan jendela pengelola perhitungan, dimana
seluruh proses perhitungan yang aktif dikendalikan.
Pilih titik untuk kurva Untuk memilih titik-titik nodal atau titik-titik tegangan yang
digunakan untuk menggambarkan kurva beban-perpindahan
maupun lintasan tegangan.
Sub-menu Perhitungan :
Proyek saat ini Untuk memulai proses perhitungan proyek yang aktif saat ini.
Beberapa proyek Untuk memilih suatu proyek dimana proses perhitungan akan
dijalankan. Pengaturan berkas akan muncul. Setelah memilih
suatu proyek tertentu, proyek tersebut akan ditambahkan dalam
jendela pengelola perhitungan.
Bayangkan sebuah proyek baru dimana belum satupun tahapan perhitungan yang telah
didefinisikan. Dalam kondisi ini daftar perhitungan hanya memuat sebuah baris saja
yang diindikasikan sebagai 'Tahap awal' dengan nomor tahapan 0. Baris ini menyatakan
situasi awal dari proyek yang didefinisikan dalam modus penentuan kondisi awal dari
program Masukan. 'Tahap awal' merupakan titik awal dari perhitungan selanjutnya.
Untuk membuat tahap perhitungan pertama untuk proyek saat ini, tekan tombol
Berikutnya yang berada di atas daftar perhitungan yang diikuti dengan munculnya
sebuah baris baru. Alternatif lain adalah dengan memilih Tahap berikutnya dari menu
Edit. Saat program Perhitungan mulai dijalankan dengan meng-klik tombol Hitung
dalam modus penentuan kondisi awal dari program Masukan, maka tahap perhitungan
pertama yang tidak dapat didefinisikan akan secara otomatis ditambahkan.
Setelah membentuk tahapan perhitungan baru, maka tahapan ini perlu didefinisikan. Hal
ini dapat dilakukan dengan menggunakan lembar-tab Umum, Parameter dan Pengali
yang berada di bagian atas jendela utama. Dengan menekan tombol <Enter> atau <Tab>
setelah memasukkan tiap parameter, pengguna akan dibimbing hingga ke seluruh
parameter. Hampir seluruh parameter mempunyai pengaturan pra-pilih, yang akan
memudahkan masukan. Pada umumnya hanya beberapa parameter saja yang harus
dimasukkan secara khusus saat mendefinisikan suatu tahapan perhitungan. Berbagai
parameter akan dibahas lebih mendetil dalam bab-bab berikut ini.
Saat seluruh parameter telah ditentukan, pengguna dapat memilih untuk mendefinisikan
tahapan perhitungan yang lain atau memulai proses perhitungan. Membuat dan
mendefinisikan tahapan perhitungan yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama
seperti di atas. Proses perhitungan dapat dimulai dengan meng-klik tombol Hitung pada
toolbar atau dengan memilih Proyek saat ini dalam menu Hitungan. Seluruh tahapan
perhitungan dari suatu proyek tidak harus didefinisikan terlebih dahulu sebelum
memulai proses perhitungan karena tahapan perhitungan baru dapat didefinisikan setelah
tahapan-tahapan sebelumnya selesai dihitung.
4-5
MANUAL ACUAN
tahapan dengan nilai Mulai dari yang mengacu pada tahapan yang dihapus akan
dimodifikasi secara otomatis sehingga tahapan-tahapan tersebut sekarang mengacu pada
tahapan perhitungan sebelum tahapan yang dihapus. Walaupun demikian, sebaiknya
tahapan-tahapan yang telah dimodifikasi didefinisikan ulang, karena kondisi awalnya
sekarang telah berubah.
Tahap :
Pilihan dalam kotak Tahap dapat digunakan untuk memberikan identifikasi
pada tahapan perhitungan, dan yang terpenting adalah untuk menentukan
urutan tahapan perhitungan dengan memilih tahapan perhitungan yang
digunakan sebagai awal perhitungan dari perhitungan saat ini (Bab 4.4.1).
Jenis perhitungan :
Pilihan yang digunakan dalam kotak Jenis perhitungan menentukan jenis
perhitungan yang digunakan (Bab 4.4.2).
4-7
MANUAL ACUAN
Perhitungan plastis
Suatu perhitungan Plastis harus dipilih untuk melakukan analisis deformasi elastis-
plastis dimana tidak diperlukan untuk mengikutsertakan proses berkurangnya tekanan
air pori berlebih terhadap waktu dalam perhitungan. Jika pilihan Jaringan elemen yang
diperbaharui dalam jendela pengaturan umum tingkat lanjut tidak digunakan, maka
perhitungan akan dilakukan sesuai dengan teori deformasi kecil. Matriks kekakuan
dalam perhitungan plastis yang normal didasarkan pada geometri semula yang belum
terdeformasi. Jenis perhitungan ini umumnya berlaku untuk sebagian besar masalah
geoteknik secara praktis.
Walaupun interval waktu tertentu dapat ditentukan, perhitungan plastis tidak
mengikutsertakan efek dari waktu dalam perhitungan, kecuali saat menggunakan model
Soft Soil Creep (lihat manual Model Material). Dengan menganggap pembebanan
terjadi secara cepat pada tanah lempungan yang jenuh air, perhitungan plastis dapat
digunakan untuk memodelkan kasus-kasus dengan perilaku tak terdrainase dengan
menggunakan pilihan Tak terdrainase dalam kumpulan data material. Sebaliknya,
dengan melakukan analisis yang sepenuhnya berperilaku terdrainase dapat diperkirakan
besarnya penurunan jangka panjang. Analisis ini dapat memberikan prediksi situasi
akhir yang cukup akurat, meskipun tidak mengikuti sejarah pembebanan yang
sebenarnya dan proses konsolidasi juga tidak dimodelkan secara eksplisit.
Keterangan tentang formulasi teoritis yang lebih mendetil dapat dilihat pada manual
Dasar Teori.
Analisis konsolidasi
Analisis Konsolidasi harus dipilih jika diperlukan untuk menganalisis pembentukan atau
disipasi tekanan air pori berlebih dalam tanah lempungan yang jenuh air sebagai fungsi
terhadap waktu. Analisis konsolidasi yang bersifat sepenuhnya elastis-plastis dapat
dilakukan dalam PLAXIS. Pada umumnya suatu analisis konsolidasi tanpa penambahan
beban dilakukan setelah perhitungan plastis yang bersifat tak terdrainase dilakukan.
Pemberian beban pada saat analisis konsolidasi berlangsung juga dapat dilakukan, tetapi
harus diperhatikan jika terjadi situasi keruntuhan karena proses iterasi mungkin tidak
akan menghasilkan konvergensi dalam situasi seperti itu. Perhatikan juga bahwa
beberapa keterbatasan dalam PLAXIS Versi 7 mengenai analisis konsolidasi telah
diperbaiki dalam versi ini. Misalnya, tahapan konstruksi dapat dilakukan bersamaan
dengan analisis konsolidasi dalam rentang waktu tertentu. Terlebih lagi, analisis
konsolidasi dalam lingkup deformasi yang besar juga telah dapat dilakukan.
Keterangan tentang formulasi teoritis yang lebih mendetil dapat dilihat pada manual
Dasar Teori.
setelah setiap tahapan perhitungan ataupun tahapan konstruksi secara individual. Tetapi
perlu diperhatikan bahwa suatu tahapan Reduksi phi-c tidak dapat menjadi kondisi awal
untuk tahapan perhitungan yang lain karena tahapan Reduksi phi-c berakhir pada suatu
kondisi keruntuhan. Karena itu disarankan untuk mendefinisikan seluruh analisis
keamanan di bagian akhir dari daftar tahapan perhitungan dan menggunakan parameter
Mulai dari sebagai referensi untuk mengacu ke tahapan perhitungan dimana faktor
keamanan akan dihitung.
Pada saat melakukan suatu analisis keamanan, peningkatan pembebanan tidak dapat
dilakukan secara simultan karena Reduksi phi-c pada dasarnya juga merupakan suatu
jenis perhitungan plastis yang khusus. Masukan interval waktu juga tidak relevan dalam
kasus ini.
Saat menggunakan Reduksi phi-c dengan model-model tanah tingkat lanjut, maka
model-model tersebut akan berlaku sebagai model Mohr-Coulomb standar, karena sifat
kekakuan yang tergantung dari tegangan serta efek hardening tidak ikut diperhitungkan
dalam analisis. Dalam kasus seperti ini maka kekakuan yang digunakan adalah
kekakuan yang dihitung pada awal tahapan perhitungan dan tetap bernilai konstan
hingga tahapan perhitungan selesai.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Reduksi phi-c, lihat Bab 4.9.
4-9
MANUAL ACUAN
(efek tarik yang semakin kaku), analisis beban runtuh dari pondasi lepas pantai yang
besar serta proyek-proyek pada tanah lunak dimana deformasi yang besar dapat terjadi.
Perhatikan bahwa suatu perhitungan jaring elemen yang diperbaharui tidak dapat diikuti
oleh perhitungan 'normal', tetapi sebaliknya suatu perhitungan yang normal dapat diikuti
oleh perhitungan jaring elemen yang diperbaharui, dengan menggunakan pilihan Atur
perpindahan menjadi nol (Bab 4.6).
Perlu diperhatikan pula bahwa analisis jaring elemen yang diperbaharui membutuhkan
waktu perhitungan yang lebih lama dan tidak begitu handal dibandingkan perhitungan
normal. Karena itu, pilihan ini sebaiknya hanya digunakan untuk kasus-kasus khusus
tertentu saja.
Saat plastisitas tanah diikutsertakan dalam suatu perhitungan elemen hingga, maka
persamaan yang digunakan menjadi non-linier. Hal ini berarti bahwa setiap tahapan
perhitungan harus diselesaikan dalam beberapa langkah perhitungan (langkah
pembebanan). Bagian penting dari suatu prosedur penyelesaian non-linier adalah
pemilihan ukuran dari langkah pembebanan serta algoritma penyelesaian yang
digunakan.
Dalam setiap langkah pembebanan, kesalahan keseimbangan dalam solusi secara
berurutan dan terus-menerus direduksi dengan menggunakan serangkaian iterasi.
Prosedur iterasi didasarkan pada sebuah metode tegangan awal yang dipercepat. Jika
langkah perhitungan mempunyai ukuran yang tepat, maka jumlah iterasi yang
diperlukan untuk mencapai keseimbangan atau keseimbangan akan relatif sedikit yang
umumnya berkisar antara lima hingga sepuluh. Jika langkah perhitungan terlalu kecil,
maka diperlukan langkah perhitungan dalam jumlah besar untuk mencapai tingkat beban
yang diinginkan sehingga membutuhkan waktu perhitungan yang lama. Sebaliknya, jika
langkah perhitungan mempunyai ukuran yang terlalu besar maka jumlah iterasi yang
diperlukan untuk mencapai keseimbangan dapat menjadi sangat besar atau prosedur
penyelesaian bahkan dapat menghasilkan divergensi.
Dalam PLAXIS terdapat beberapa pilihan prosedur penyelesaian untuk masalah
plastisitas non-linier. Seluruh prosedur berdasarkan pada suatu pemilihan ukuran
langkah perhitungan secara otomatis. Prosedur-prosedur yang tersedia adalah
Peningkatan beban kondisi batas, Jumlah langkah peningkatan beban dan Peningkatan
waktu otomatis. Pengguna tidak perlu khawatir tentang pemilihan prosedur yang sesuai
karena PLAXIS secara otomatis menggunakan prosedur yang paling tepat untuk
menjamin kinerja perhitungan yang optimum.
Prosedur peningkatan beban otomatis diatur oleh beberapa parameter pengatur
perhitungan (Bab 4.6.1). Telah tersedia pengaturan pra-pilih untuk hampir seluruh
parameter pengatur, yang menghasilkan keseimbangan antara kehandalan, akurasi dan
efisiensi. Pengguna dapat mempengaruhi prosedur penyelesaian otomatis dengan secara
manual mengubah parameter-parameter pengatur. Dengan cara ini dapat diterapkan
pengaturan ukuran langkah perhitungan dan tingkat akurasi yang lebih ketat. Sebelum
4-11
MANUAL ACUAN
dalam massa tanah. Secara pra-pilih, jumlah Langkah tambahan diatur sebesar 250,
tetapi parameter ini tidak mempunyai peranan yang penting, karena dalam kebanyakan
kasus perhitungan akan berhenti sebelum jumlah langkah tambahan tercapai.
Sifat penting dari prosedur perhitungan ini yang dimasukkan oleh pengguna adalah
kondisi atau nilai beban total yang akan diaplikasikan. Suatu perhitungan Plastis dimana
Masukan pembebanan diatur pada Tahapan konstruksi atau Faktor pengali total
menggunakan prosedur Kondisi batas peningkatan beban ini.
Ukuran dari langkah beban pertama diperoleh secara otomatis dengan menggunakan
salah satu dari metode berikut :
• PLAXIS melakukan langkah perhitungan percobaan dan menentukan suatu ukuran
langkah yang tepat berdasarkan percobaan ini.
• PLAXIS mengatur agar ukuran langkah beban sama dengan ukuran langkah beban
final dari perhitungan sebelumnya.
Metode pertama adalah metode yang umum digunakan. Metode kedua hanya akan
digunakan jika beban yang diberikan untuk langkah beban saat ini adalah sama dengan
yang diaplikasikan pada langkah beban sebelumnya, misalnya jika jumlah langkah
beban yang diaplikasikan dalam perhitungan sebelumnya ternyata tidak memadai.
Perhitungan akan berlanjut hingga salah satu dari tiga kriteria berikut telah dipenuhi :
• Beban total yang ditentukan telah diaplikasikan. Dalam kasus ini tahapan
perhitungan telah berhasil diselesaikan dan dalam kotak Informasi perhitungan
pada lembar-tab Umum akan menampilkan pesan : Kondisi batas yang diberikan
sepenuhnya tercapai.
• Langkah beban tambahan maksimum telah diaplikasikan. Pada kasus ini
perhitungan akan berhenti sebelum beban total yang diberikan diaplikasikan secara
penuh. Kotak Informasi perhitungan akan menampilkan pesan : Kondisi batas yang
diberikan tidak tercapai; Langkah beban tidak memadai. Disarankan untuk
melakukan perhitungan ulang dengan jumlah Langkah tambahan yang lebih
banyak.
• Beban runtuh telah tercapai. Dalam kasus ini beban total yang diberikan belum
sepenuhnya diaplikasikan. Keruntuhan diasumsikan terjadi jika besarnya beban
yang diberikan tetap berkurang dalam dua langkah perhitungan yang berurutan.
Kotak Informasi perhitungan akan menampilkan pesan : Kondisi batas yang
diberikan tidak tercapai; Massa tanah runtuh.
Langkah tambahan
Parameter ini menyatakan maksimum yang dikehendaki dari langkah perhitungan
(langkah beban) yang dilakukan dalam tahapan perhitungan tertentu.
4-13
MANUAL ACUAN
Jika suatu perhitungan Plastis atau suatu analisis Konsolidasi dipilih sebagai Jenis
perhitungan dan Masukan pembebanan diatur ke Tahapan konstruksi, Faktor pengali
total atau Tekanan air pori minimum, maka Langkah tambahan akan menjadi batas atas
dari jumlah langkah aktual yang akan dieksekusi. Umumnya diinginkan agar
perhitungan telah selesai sebelum mencapai jumlah langkah tambahan dan berhenti
sesuai dengan kriteria pertama atau ketiga seperti telah dijelaskan dalam Bab 4.5.2
(Kondisi batas yang diberikan sepenuhnya tercapai atau Massa tanah runtuh). Jika
perhitungan seperti ini mencapai maksimum yang dikehendaki dari langkah tambahan,
umumnya hal ini mempunyai arti bahwa kondisi batas belum tercapai. Secara pra-pilih,
parameter Langkah tambahan adalah sebesar 250, yang umumnya memadai untuk
menyelesaikan suatu tahapan perhitungan. Meskipun demikian angka ini dapat diubah
dari 1 hingga 1000.
Jika suatu perhitungan Plastis atau suatu analisis Konsolidasi dipilih sebagai Jenis
perhitungan dan Masukan pembebanan diatur ke Peningkatan faktor pengali, maka
Langkah tambahan harus ditentukan ke suatu bilangan bulat positif yang menyatakan
jumlah langkah yang diperlukan untuk tahapan perhitungan ini. Dalam kasus ini, jumlah
langkah tambahan selalu dieksekusi secara penuh. Secara pra-pilih, parameter Langkah
tambahan diatur sebesar 250, tetapi angka ini dapat diubah dari 1 hingga 1000. Hal ini
juga berlaku untuk perhitungan Reduksi phi-c, kecuali parameter langkah tambahan pada
Reduksi phi-c secara pra-pilih diatur sebesar 30.
dapat digunakan pada tahapan perhitungan setelah beban gravitasi untuk menghapus
perpindahan-perpindahan ini. Jika pilihan ini belum digunakan maka peningkatan
perpindahan yang terjadi pada tahapan perhitungan saat ini akan ditambahkan pada
perpindahan yang terjadi tahapan sebelumnya. Penggunaan Atur perpindahan menjadi
nol tidak mempengaruhi kondisi tegangan yang telah terbentuk.
Penggunaan Atur perpindahan menjadi nol tidak perlu digunakan pada tahapan
perhitungan setelah perhitungan dengan Jaring elemen yang diperbaharui digunakan.
Walaupun demikian, jika suatu perhitungan dengan Jaring elemen yang diperbaharui
dimulai dari suatu perhitungan yang tidak menggunakan Jaring elemen yang
diperbaharui, maka pilihan Atur perpindahan menjadi nol harus digunakan dalam
tahapan perhitungan dengan Jaring elemen yang diperbaharui ini.
4-15
MANUAL ACUAN
Toleransi kesalahan
Dalam analisis non-linier dimana sejumlah langkah perhitungan digunakan akan terjadi
beberapa penyimpangan dari solusi eksak, seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.5.
Tujuan dari suatu algoritma penyelesaian adalah untuk memastikan bahwa kesalahan
keseimbangan, baik secara lokal maupun global, tetap berada dalam batas-batas yang
masih dapat diterima (Bab 4.17). Batasan kesalahan yang digunakan dalam PLAXIS
berhubungan sangat erat dengan Toleransi kesalahan.
Dalam setiap langkah, program perhitungan akan terus melanjutkan iterasi hingga
kesalahan yang dihitung lebih kecil dari nilai yang ditentukan. Jika toleransi kesalahan
diatur ke nilai yang tinggi maka perhitungan akan relatif cepat tetapi dapat menjadi
kurang akurat. Jika digunakan toleransi kesalahan yang rendah, maka waktu komputasi
dapat menjadi berlebihan. Pada umumnya, nilai toleransi kesalahan standar sebesar 0.01
dapat digunakan untuk sebagian besar perhitungan, tetapi untuk perhitungan hingga
keruntuhan akan lebih mudah jika digunakan toleransi kesalahan 0.03 atan bahkan 0.05.
solusi eksak
perpindahan
Relaksasi-berlebih
Untuk mereduksi jumlah iterasi yang diperlukan untuk mencapai konvergensi, PLAXIS
menggunakan suatu prosedur relaksasi-berlebih seperti ditunjukkan dalam Gambar 4.6.
Parameter yang mengatur derajat relaksasi-berlebih adalah faktor relaksasi-berlebih.
Nilai batas atas teoritis adalah 2.0, tetapi nilai ini tidak boleh digunakan. Untuk tanah
dengan sudut geser yang rendah, misalnya untuk φ < 20°, faktor relaksasi-berlebih
sekitar 1.5 cenderung akan mengoptimasi prosedur iterasi. Jika masalah yang dihadapi
adalah tanah dengan sudut geser yang lebih tinggi, maka diperlukan nilai faktor
relaksasi-berlebih yang lebih rendah. Nilai standar sebesar 1.2 umumnya dapat diterima
dalam sebagian besar perhitungan.
beban
beban
Gambar 4.6 Proses iterasi dengan (a) dan tanpa (b) relaksasi-berlebih
4-17
MANUAL ACUAN
langkah 2 langkah 2
(a) (b)
langkah 1 langkah 1
perpindahan perpindahan
Gambar 4.7 Prosedur iterasi untuk kontrol beban normal (a) dan panjang busur (b)
Kontrol panjang busur diaktifkan dengan memilih check box kontrol panjang busur
dalam jendela parameter pengatur prosedur iterasi. Prosedur kontrol panjang busur
sebaiknya digunakan untuk perhitungan-perhitungan yang mengatur pembebanan, dan
jika diinginkan dapat dinonaktifkan untuk perhitungan yang berorientasi pada
perpindahan yang terjadi. Saat menggunakan Peningkatan faktor pengali sebagai
masukan pembebanan, kontrol panjang busur akan mempengaruhi peningkatan beban
yang dihasilkan, sehingga peningkatan beban yang diaplikasikan selama perhitungan
umumnya akan lebih kecil daripada nilai yang ditentukan pada awal analisis.
4-19
MANUAL ACUAN
H 2 ⋅ γ w ⋅ (1 − 2 ⋅ν ) ⋅ (1 + ν )
Δtcritical = (segitiga dengan 15 titik nodal)
80 ⋅ k y ⋅ E ⋅ (1 − ν )
H 2 ⋅ γ w ⋅ (1 − 2 ⋅ν ) ⋅ (1 + ν )
Δtcritical = (segitiga dengan 6 titik nodal)
40 ⋅ k y ⋅ E ⋅ (1 − ν )
Dimana γw adalah berat isi fluida dalam pori, ν adalah angka Poisson, ky adalah
permeabilitas dalam arah vertikal, E adalah modulus elastisitas Young, dan H adalah
tinggi dari elemen yang digunakan. Jaring elemen yang lebih halus dapat menggunakan
langkah waktu yang lebih kecil daripada jaring elemen yang kasar. Untuk jaring elemen
yang tidak beraturan dengan ukuran elemen yang berbeda-beda atau saat bekerja dengan
berbagai lapisan tanah yang berbeda yang mempunyai nilai k, E dan ν yang berbeda-
beda pula, maka persamaan di atas akan memberikan nilai yang berbeda-beda pula.
Untuk berada pada sisi yang aman, maka langkah waktu yang digunakan sebaiknya
ditentukan agar tidak lebih kecil dari nilai langkah waktu kritis terbesar dari seluruh
elemen secara individual. Nilai langkah waktu kritis keseluruhan ini secara otomatis
digunakan sebagai Langkah waktu pertama dalam suatu analisis Konsolidasi.
Referensi 21 dapat dibaca sebagai pengenalan terhadap konsep langkah waktu kritis,
sedangkan informasi yang lebih detil mengenai berbagai jenis elemen hingga diberikan
oleh Referensi 16.
Ekstrapolasi
Ekstrapolasi merupakan suatu prosedur numerik, yang jika dimungkinkan akan secara
otomatis digunakan di dalam PLAXIS, saat suatu pembebanan tertentu yang telah
diaplikasikan dalam langkah perhitungan sebelumnya dilanjutkan pada langkah
berikutnya. Dalam kasus ini, solusi perpindahan untuk peningkatan beban sebelumnya
dapat digunakan sebagai estimasi awal dari solusi untuk peningkatan beban yang baru.
Meskipun estimasi awal ini umumnya tidak eksak (karena perilaku tanah yang non-
linier), solusi ini umumnya lebih baik dibandingkan solusi menurut metode tegangan
awal (didasarkan pada penggunaan matriks kekakuan elastis) (Gambar 4.8).
Setelah iterasi pertama, iterasi berikutnya kemudian didasarkan pada matriks kekakuan
elastis, seperti dalam metode tegangan awal (Referensi 22). Selain itu, dengan
menggunakan Ekstrapolasi, jumlah iterasi total yang diperlukan untuk mencapai
keseimbangan akan lebih kecil dibandingkan jika tidak menggunakan ekstrapolasi.
Prosedur ekstrapolasi khususnya akan berguna pada tanah dengan perilaku yang sangat
plastis.
beban beban
perpindahan perpindahan
(a) (b)
4-21
MANUAL ACUAN
Tahapan konstruksi
Jika dipilih Tahapan konstruksi dari kotak Masukan pembebanan, maka pengguna dapat
menentukan kondisi baru yang harus dicapai pada akhir tahapan perhitungan. Tahapan
baru ini dapat didefinisikan dengan menekan tombol Tentukan dan kemudian mengubah
geometri, nilai masukan dari beban, serta konfigurasi beban dan distribusi tekanan air
dalam modus Tahapan konstruksi. Pilihan Tahapan konstruksi juga dapat digunakan
untuk melakukan perhitungan langkah-nol-plastis untuk menyelesaikan permasalahan
adanya gaya-gaya yang tidak seimbang. Dalam kasus ini, tidak dilakukan perubahan
apapun terhadap geometri, nilai beban, konfigurasi beban maupun distribusi tekanan air.
Sebelum menentukan tahapan konstruksi, nilai Interval waktu dari tahapan perhitungan
harus dimasukkan terlebih dahulu. Interval waktu dinyatakan dalam satuan waktu. Nilai
Interval waktu yang tidak nol hanya relevan dalam kasus analisis Konsolidasi atau jika
digunakan model Soft Soil Creep (lihat Manual Model Material). Nilai yang diinginkan
dapat dimasukkan dalam kotak Masukan pembebanan pada lembar-tab Parameter.
Karena tahapan konstruksi dilakukan dengan menggunakan prosedur Kondisi batas
peningkatan beban (Bab 4.5.2), maka tahapan perhitungan ini diatur oleh faktor pengali
total (ΣMstage). Faktor pengali ini umumnya dimulai dari nol dan diharapkan untuk
mencapai nilai 1.0 pada akhir dari suatu tahapan perhitungan. Walaupun demikian,
dalam beberapa situasi khusus mungkin diperlukan untuk membagi suatu proses tahapan
konstruksi menjadi beberapa tahapan perhitungan dan dilakukan pembagian dan untuk
menentukan suatu nilai tertentu untuk ΣMstage. Hal ini dapat dilakukan dengan meng-
klik tombol Tingkat lanjut, yang hanya tersedia untuk suatu perhitungan Plastis. Sebuah
jendela akan muncul dimana nilai batas dari ΣMstage dapat ditentukan. Pengguna perlu
berhati-hati jika digunakan nilai batas yang lebih kecil dari 1.0 karena hal ini dapat
menghasilkan gaya-gaya yang tidak seimbang. Perhitungan semacam ini harus selalu
diikuti dengan perhitungan tahapan konstruksi yang lain. Sebelum jenis-jenis
perhitungan yang lain dapat dimulai, nilai ΣMstage harus mencapai 1.0 terlebih dahulu.
Hal ini dapat diverifikasi setelah suatu perhitungan dilakukan dengan menggunakan
pilihan Nilai yang dicapai dalam lembar-tab Pengali (Bab 4.8.2).
4-23
MANUAL ACUAN
Tahapan konstruksi merupakan jenis Masukan pembebanan yang paling penting. Dalam
fitur istimewa dari PLAXIS ini geometri dan konfigurasi beban dapat diubah dengan
menonaktifkan atau mengaktifkan beban-beban, klaster-klaster volumetrik ataupun
obyek-obyek struktural seperti telah dibentuk dalam masukan geometri. Tahapan
konstruksi memungkinkan simulasi yang akurat dan realistis dari berbagai pembebanan
dan proses konstruksi maupun galian. Pilihan ini juga dapat digunakan untuk mengubah
kumpulan data material atau untuk mengubah distribusi tekanan air di dalam geometri.
Untuk melakukan sebuah perhitungan tahapan konstruksi, pertama perlu dibentuk suatu
model geometri yang meliputi seluruh obyek yang akan digunakan selama perhitungan.
Obyek-obyek yang tidak dibutuhkan pada awal perhitungan harus dinonaktifkan dalam
konfigurasi geometri awal pada akhir dari program Masukan (Bab 3.9.1).
Sebuah analisis tahapan konstruksi dapat dieksekusi sebagai suatu perhitungan Plastis
maupun sebagai suatu analisis Konsolidasi. Dalam lembar-tab Parameter, pilihan
Tahapan konstruksi dapat diaktifkan di dalam kotak Masukan pembebanan. Setelah
meng-klik tombol Tentukan maka program Masukan akan dijalankan dan jendela
tahapan konstruksi akan muncul. Jendela ini serupa dengan jendela penentuan kondisi
awal, kecuali bahwa pilihan-pilihan yang hanya relevan dengan kondisi awal (seperti
Prosedur-K0) tidak dapat diaktifkan. Modus masukan geometri dalam program Masukan
juga tidak dapat dimasuki dari jendela tahapan konstruksi. Di lain pihak, sekarang telah
tersedia beberapa pilihan tahapan konstruksi yang spesifik.
4-25
MANUAL ACUAN
Dengan cara yang serupa seperti pada jendela penentuan kondisi awal, jendela tahapan
konstruksi terdiri dari dua buah modus, yaitu modus konfigurasi geometri dan modus
kondisi air. Modus konfigurasi geometri dapat digunakan untuk mengaktifkan atau
menonaktifkan pembebanan, klaster tanah dan obyek struktural serta untuk
mengaplikasikan kumpulan data material pada klaster-klaster atau obyek-obyek
struktural. Selain fasilitas-fasilitas ini, dalam tahapan konstruksi juga dapat dilakukan
pemberian gaya prategang pada jangkar. Modus kondisi air dapat digunakan untuk
membentuk distribusi tekanan air yang baru berdasarkan masukan dari garis freatik yang
baru atau untuk melakukan perhitungan aliran air dalam tanah dengan kondisi-kondisi
batas yang baru.
Berpindah antara modus tekanan air dan modus konfigurasi geometri dapat
dilakukan dengan menggunakan 'switch' pada toolbar.
Setelah situasi yang baru didefinisikan, tombol Perbaharui harus ditekan untuk
menyimpan informasi dan kembali ke program Perhitungan. Setelah itu tahapan
perhitungan berikutnya dapat didefinisikan atau proses perhitungan dapat dimulai.
Perubahan pada konfigurasi geometri atau pada kondisi air umumnya akan
menghasilkan gaya-gaya yang tidak seimbang. Gaya-gaya yang tidak seimbang ini
secara bertahap diaplikasikan pada jaring elemen hingga dengan menggunakan prosedur
Kondisi batas peningkatan beban. Selama proses perhitungan suatu tahapan konstruksi,
faktor pengali yang mengatur proses tahapan konstruksi (ΣMstage) ditingkatkan dari nol
hingga ke tingkat batas (umumnya 1.0). Disamping itu, sebuah parameter yang
menyatakan proporsi geometri yang aktif (ΣMarea) diperbaharui.
Berbeda dengan PLAXIS versi sebelumnya, sekarang antarmuka dapat diaktifkan atau
dinonaktifkan secara individual. Deaktivasi dari suatu antarmuka perlu dipertimbangkan
dalam situasi-situasi berikut :
• Untuk menghindari interaksi tanah-struktur (terjadinya gelinciran dan celah),
misalnya sebelum dinding turap atau terowongan diaktifkan (saat elemen pelat dari
obyek tersebut belum diaktifkan).
• Untuk menghindari tertahannya aliran air sebelum suatu struktur yang dimodelkan
dengan elemen pelat diaktifkan.
Dalam setiap kasus, elemen antarmuka telah berada dalam jaring elemen hingga sejak
semula. Walaupun demikian, kondisi-kondisi istimewa berikut diaplikasikan pada
elemen-elemen antarmuka yang tidak aktif :
• Perilaku elastis murni (tanpa terjadinya gelinciran atau celah).
• Derajat kebebasan tekanan air pori dalam pasangan titik nodal sepenuhnya
disatukan (tidak ada pengaruh pada aliran dalam konsolidasi maupun perhitungan
rembesan).
4-27
MANUAL ACUAN
tersebut, maka distribusi tekanan air yang baru harus didefinisikan dalam modus
kondisi air. Fitur ini didemonstrasikan dalam Pelajaran 4 dari Manual Latihan.
• Beban eksternal atau perpindahan tertentu yang bekerja pada bagian dari geometri
yang tidak aktif tidak ikut diperhitungkan.
Untuk elemen-elemen yang sebelumnya tidak aktif dan kemudian diaktifkan (kembali)
dalam suatu tahapan perhitungan tertentu, berlaku aturan-aturan berikut :
• Kekakuan dan kekuatan akan sepenuhnya diperhitungkan dari awal (yaitu langkah
pertama) tahapan.
• Pada prinsipnya berat akan sepenuhnya diperhitungkan dari awal tahapan
perhitungan. Walaupun demikian, umumnya gaya-gaya yang tidak seimbang akan
terjadi pada awal dari perhitungan tahapan konstruksi. Gaya-gaya yang tidak
seimbang ini secara bertahap akan diselesaikan dalam langkah-langkah perhitungan
berikutnya.
• Tegangan yang terjadi akan dimulai dari nol.
• Saat sebuah titik nodal menjadi aktif, perpindahan awal diperkirakan dari elemen
yang baru saja diaktifkan dalam kondisi tanpa tegangan dan tanpa deformasi,
sedemikian rupa sehingga elemen-elemen tersebut tepat berada dalam jaring elemen
yang telah terdeformasi yang diperoleh dari langkah sebelumnya. Peningkatan
perpindahan lebih lanjut akan ditambahkan pada nilai awal ini. Sebagai contoh
adalah pada konstruksi timbunan yang dilakukan dalam beberapa lapisan yang
ditinjau hanya dalam arah vertikal saja (kompresi satu dimensi). Dimulai dengan
lapisan pertama yang diikuti dengan lapisan kedua diatasnya akan menghasilkan
penurunan pada permukaan paling atas. Jika lapisan ketiga kenudian ditambahkan
pada lapisan kedua, maka lapisan ketiga tersebut akan menerima deformasi awal
sesuai dengan penurunan yang telah terjadi pada permukaan lapisan kedua.
• Jika suatu elemen diaktifkan (kembali) dan Jenis material dari kumpulan data
material yang digunakan diatur ke Tak terdrainase, maka elemen tersebut
sementara waktu akan berperilaku terdrainase dalam tahapan perhitungan dimana
elemen tersebut diaktifkan. Hal ini bertujuan untuk membentuk tegangan efektif
akibat berat sendiri dari tanah yang baru saja diaktifkan tersebut. Jika elemen
tersebut tetap aktif dalam tahapan perhitungan berikutnya, maka jenis perilaku
material semula akan digunakan dalam tahapan-tahapan perhitungan tersebut.
Saat mengaktifkan beban, nilai aktual dari beban yang diaplikasikan selama perhitungan
ditentukan oleh nilai masukan dari beban dan nilai faktor pengali beban yang
bersangkutan (ΣMloadA atau ΣMloadB).
Tombol Tegak lurus dapat digunakan untuk memastikan agar beban merata bekerja
tegak lurus terhadap garis geometri yang bersangkutan.
4-29
MANUAL ACUAN
4-31
MANUAL ACUAN
Jika dilakukan suatu perubahan dalam kumpulan data untuk pelat, maka penting untuk
diperhatikan bahwa perubahan rasio EI/EA akan mengubah tebal ekivalen deq sehingga
akan menyebabkan suatu jarak yang memisahkan titik-titik tegangan. Jika hal ini
dilakukan saat suatu gaya bekerja di dalam elemen balok, maka hal ini akan mengubah
distribusi momen lentur, dimana hal ini tidak boleh terjadi. Karena itu, jika dilakukan
perubahan sifat material pelat dalam analisis, harus diperhatikan agar rasio EI/EA tidak
berubah.
Berbeda dengan jenis pembebanan lainnya, regangan volumetrik tidak diaktifkan oleh
faktor pengali tersendiri. Perhatikan bahwa regangan volumetrik yang diberikan tidak
selalu secara penuh diaplikasikan, tetapi tergantung dari kekakuan dari klaster-klaster
dan obyek-obyek lain disekitarnya.
Nilai regangan volumetrik positif menyatakan ekspansi atau muai volume, sedangkan
nilai regangan volumetrik negatif menyatakan penyusutan volume.
4-33
MANUAL ACUAN
awal pada batas geometri luar serta elevasi muka air tanah yang diturunkan dalam
galian. Umumnya garis freatik seperti itu akan terdiri dari beberapa titik. Berdasarkan
garis freatik ini PLAXIS secara otomatis menentukan tinggi tekan air tanah tertentu pada
batas geometri yang permeabel, termasuk batas 'dalam' baru yang terjadi akibat adanya
galian, yaitu garis geometri yang memisahkan antar klaster yang aktif dan yang tidak
aktif. Dinding dapat dibuat kedap air dengan mengaktifkan antarmuka pada dinding
tersebut, tetapi jika permeabilitas antarmuka tersebut diatur menjadi impermeabel
(Bab 3.3.5).
Jika hanya setengah sisi simetri saja dari galian yang dimodelkan, maka 'garis tengah'
atau garis simetri harus diatur menjadi impermeabel dengan menggunakan pilihan Batas
aliran tertutup. Pilihan ini juga dapat diaplikasikan pada batas bawah model jika pada
kondisi sebenarnya kondisi tanah dasar adalah impermeabel.
Setelah kondisi batas ditentukan, tekanan air dapat dibentuk dengan meng-klik tombol
Hitung tekanan air pada toolbar. Dalam jendela perhitungan tekanan air pilih
Perhitungan air tanah.
Saat tekanan air dibentuk berdasarkan perhitungan aliran air dalam tanah, maka garis
freatik global digunakan untuk menentukan kondisi batas pada perhitungan aliran air
dalam tanah, sebagai dasar perhitungan tekanan air eksternal dalam analisis deformasi.
Garis freatik global tidak mempunyai arti jika berada dalam klaster yang aktif, karena
distribusi tekanan air pori dalam klaster tanah yang aktif dihitung dalam perhitungan
aliran air dalam tanah berdasarkan kondisi batas dan permeabilitas tanah.
4.7.10 LANGKAH-NOL-PLASTIS
Tahapan konstruksi dapat digunakan untuk melakukan langkah-nol-plastis. Langkah-
nol-plastis adalah suatu tahapan konstruksi tanpa perubahan pembebaban apapun yang
diberikan. Hal ini terkadang dibutuhkan untuk menyelesaikan ketidakseimbangan gaya-
gaya yang besar. Situasi seperti ini dapat terjadi setelah suatu tahapan perhitungan
dimana pembebanan yang besar diaktifkan, misalnya pada beban gravitasi. Dalam kasus
ini tidak ada perubahan pada konfigurasi geometri atau pada kondisi air. Jika diinginkan,
Toleransi kesalahan dapat direduksi dengan menggunakan Pengaturan manual dari
Prosedur iterasi dalam lembar-tab Parameter.
Saat membuat suatu tahapan perhitungan baru dengan menggunakan tombol Berikutnya
atau Sisipkan dalam jendela Perhitungan, secara pra-pilih telah diatur agar tahapan
tersebut dapat berlaku langsung sebagai langkah-nol-plastis.
4-35
MANUAL ACUAN
masukan terendah yang diperbolehkan adalah 0.001. Jika ΣMstage lebih kecil dari angka
ini, maka beban akan diabaikan dan perhitungan tidak dilakukan. Nilai yang lebih besar
dari 1.0 tidak umum digunakan. Dengan memasukkan nilai 1.0 maka prosedur tahapam
konstruksi aka dilakukan secara normal.
Umumnya pengguna harus berhati-hati dengan tingkat batas dari ΣMstage yang lebih
kecil dari 1.0, karena hal ini akan menghasilkan gaya-gaya yang tidak seimbang pada
akhir dari tahapan perhitungan. Tahapan perhitungan seperti ini harus selalu diikuti oleh
perhitungan tahapan konstruksi yang lain. Jika ΣMstage tidak ditentukan oleh penguna
maka digunakan nilai pra-pilih 1.0, meskipun jika nilai yang lebih kecil dimasukkan
pada tahapan perhitungan sebelumnya.
Sebagai penggati dari penggunaan nilai-β dalam PLAXIS, dapat digunakan pilihan
tahapan konstruksi dengan tingkat batas ΣMstage yang direduksi. Pada kenyataannya,
saat menonaktifkan klaster dalam terowongan, gaya-gaya yang tidak seimbang akan
terbentuk yang sebanding dengan pk. Pada awal dari perhitungan tahapan konstruksi,
saat ΣMstage masih nol, gaya ini diaplikasikan pada jaring elemen yang aktif dan secara
bertahap akan dikurangi hingga mencapai nol dengan secara simultan meningkatkan
ΣMstage menuju satu. Karena itu, nilai ΣMstage dapat dibandingkan dengan nilai 1–β.
Agar langkah kedua dalam metode-β dapat dilakukan, maka nilai batas dari ΣMstage
harus dibatasi hingga nilai 1–β saat menonaktifkan klaster dalam terowongan. Hal ini
dapat dilakukan dengan meng-klik tombol Tingkat lanjut setelah pilihan Tahapan
konstruksi diaktifkan dari kotak Masukan pembebanan dalam lembar-tab Parameter.
Pengguna harus berhati-hati dengan penggunaan nilai ΣMstage yang lebih kecil dari 1.0
karena hal ini berhubungan dengan dihasilkannya gaya-gaya yang tidak seimbang pada
akhir dari tahapan perhitungan. Dalam kasus ini tahapan perhitungan berikutnya adalah
perhitungan tahapan konstruksi dimana konstruksi terowongan diselesaikan dengan
mengaktifkan dinding terowongan. Secara pra-pilih, nilai batas ΣMstage adalah 1.0.
Dengan demikian, gaya-gaya tidak seimbang yang masih ada akan diaplikasikan pada
geometri termasuk juga pada dinding terowongan.
Proses diatas dapat dirangkum sebagai berikut :
1. Bentuk kondisi tegangan awal dan aplikasikan beban-beban eksternal yang telah
ada sebelum terowongan dikonstruksikan.
2. Nonaktifkan klaster dalam terowongan tanpa aktivasi dari dinding terowongan dan
aplikasikan nilai ΣMstage sebesar 1–β.
3. Aktifkan dinding terowongan.
4-37
MANUAL ACUAN
perhitungan lebih lanjut yang dimulai dari tahapan perhitungan terakhir tersebut
menjadi tidak berarti.
• Maksimum yang dikehendaki langkah pembebanan tidak mencukupi. Dalam kasus
ini tahapan konstruksi harus dilanjutkan dengan melakukan perhitungan tahapan
konstruksi yang lain yang langsung dimulai tanpa mengubah konfigurasi geometri
atau tekanan air. Alternatif lain adalah dengan menghitung kembali tahapan ini
dengan menggunakan Langkah tambahan yang lebih besar. Disarankan untuk tidak
menggunakan jenis perhitungan yang lain selama nilai faktor pengali ΣMstage
belum mencapai nilai 1.0.
Pada kasus perhitungan tahapan konstruksi yang tidak selesai, beban yang secara aktual
telah diaplikasikan akan berbeda dengan beban yang didefinisikan oleh pengguna. Nilai
faktor pengali ΣMstage yang dicapai dapat digunakan dalam persamaan berikut untuk
memperkirakan beban aktual yang telah diaplikasikan :
Dalam analisis deformasi, perlu untuk mengatur besarnya seluruh jenis pembebanan.
Pada umumnya, beban akan diaktifkan dalam lingkup tahapan konstruksi dengan
memberikan nilai masukan yang diinginkan. Walaupun demikian, beban yang akan
diaplikasikan tetap dihitung dari hasil perkalian antara nilai masukan dari beban dan
faktor pengali yang bersangkutan. Karena itu, selain dengan menggunakan tahapan
konstruksi, beban dapat ditingkatkan (atau dikurangi) secara global dengan mengubah
nilai faktor pengali yang bersangkutan. Peningkatan faktor pengali dibedakan dari
Faktor pengali total. Peningkatan faktor pengali menyatakan peningkatan dari beban
untuk tiap langkah perhitungan secara individual, sedangkan faktor pengali total
menyatakan nilai total dari beban dalam tiap langkah atau tahapan perhitungan tertentu.
Penggunaan berbagai faktor pengali tergantung pada Masukan pembebanan dalam
lembar-tab Parameter. Baik peningkatan faktor pengali dan faktor pengali total untuk
tahapan perhitungan tertentu ditampilkan dalam lembar-tab Pengali (Gambar 4.14).
Seluruh peningkatan faktor pengali dinotasikan dengan M... sedangkan seluruh faktor
pengali total dinotasikan dengan ΣM.... Sebuah faktor pengali tidak mempunyai satuan,
karena hanya merupakan suatu faktor saja. Penjelasan dari berbagai faktor pengali
diberikan berikut ini.
Mdisp, ΣMdisp :
Faktor-faktor pengali ini mengatur besarnya perpindahan tertentu yang
dimasukkan dalam modus tahapan konstruksi (Bab 4.7.4). Nilai total dari
perpindahan tertenu yang diaplikasikan dalam suatu perhitungan adalah hasil
perkalian antara nilai masukan yang diberikan dan parameter ΣMdisp. Saat
mengaplikasikan perpindahan tertentu dengan memasukkan sebuah nilai
masukan dari perpindahan tertentu dalam modus tahapan konstruksi, dan jika
nilai ΣMdisp masih nol, maka ΣMdisp secara otomatis akan bernilai satu. Nilai
ΣMdisp dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengurangi perpindahan
tertentu yang diaplikasikan secara global. Dalam perhitungan dimana Masukan
pembebanan diatur ke Peningkatan faktor pengali, maka Mdisp digunakan
untuk menentukan peningkatan global dari perpindahan tertentu dalam langkah
perhitungan pertama.
4-39
MANUAL ACUAN
pengali yang bersangkutan masih nol, maka nilai faktor pengali tersebut secara
otomatis akan bernilai 1.0. Nilai ΣMloadA dan ΣMloadB dapat digunakan
untuk meningkatkan atau mengurangi beban yang diaplikasikan secara global.
Dalam perhitungan dimana Masukan pembebanan diatur ke Peningkatan faktor
pengali, maka MloadA dan/atau MloadB akan digunakan untuk menentukan
peningkatan global dari beban pada sistem yang bersangkutan pada langkah
perhitungan pertama.
Mweight, ΣMweight :
Dalam PLAXIS dapat dilakukan perhitungan dimana beban gravitasi
diaplikasikan dalam permasalahan. Faktor pengali Mweight, ΣMweight akan
mengatur proporsi dari percepatan gravitasi standar dalam analisis yaitu nilai
dari berat material (tanah, air dan struktur) seperti ditentukan dalam program
Masukan. Proporsi total dari berat material yang diterapkan dalam perhitungan
diatur oleh parameter ΣMweight. Dalam perhitungan dimana Masukan
pembebanan diatur ke Peningkatan faktor pengali, maka Mweight digunakan
untuk menentukan peningkatan berat dalam langkah perhitungan pertama.
Faktor pengali ini diaplikasikan tidak hanya pada berat dari material saja tetapi
juga terhadap berat dari air. Karena itu jika ΣMweight adalah nol maka berat
dari tanah tidak akan diperhitungkan dan seluruh tekanan air (tidak termasuk
tekanan air pori berlebih yang terbentuk akibat pembebanan yang tak
terdrainase) juga akan bernilai nol. Jika ΣMweight diatur menjadi 1.0 maka
seluruh berat tanah dan tekanan air akan diaplikasikan. Nilai ΣMweight yang
lebih besar dari 1.0 tidak umum digunakan, kecuali untuk simulasi dari suatu
uji centrifuge.
(r = arah resultan)
Gambar 4.15 Arah resultan gaya r akibat kombinasi dari gravitasi dan percepatan a
ΣMweight dapat mempunyai nilai yang lebih besar dari nol pada awal program
Perhitungan. Hal ini terjadi jika Prosedur-K0 digunakan untuk membentuk
kondisi tegangan awal dalam modus penentuan kondisi awal dari program
Masukan. Dalam kasus ini, secara pra-pilih nilai ΣMweight diatur menjadi 1.0
pada awal analisis untuk memperhitungkan seluruh berat tanah dan tekanan air.
Maccel, ΣMaccel :
Faktor-faktor pengali ini mengatur besarnya gaya pseudo-statik sebagai hasil
dari komponen-komponen percepatan yang dimasukkan dalam jendela
Pengaturan global dari program Masukan (Bab 3.2.2). Nilai total dari
percepatan yang diaplikasikan dalam perhitungan adalah hasil perkalian antara
nilai masukan komponen percepatan dan parameter ΣMaccel. Pada awalnya
ΣMaccel bernilai nol. Dalam perhitungan dimana Masukan pembebanan diatur
ke Peningkatan faktor pengali, maka Maccel digunakan untuk menentukan
peningkatan dari percepatan pada langkah perhitungan pertama.
Gaya pseudo-statik hanya dapat diaktifkan jika berat dari material telah
diaktifkan (ΣMweight = 1.0). Untuk ΣMweight = 1.0 dan ΣMaccel = 1.0 maka
baik gaya gravitasi dan gaya pseudo-gravitasi akan aktif. Gambar di bawah
menunjukkan ilustrasi dari beberapa kombinasi yang berbeda dari berat tanah
dan percepatan. Perhatikan bahwa aktivasi dari sebuah komponen percepptan
pada arah tertentu akan menghasilkan gaya pseudo-statik dalam arah yang
berlawanan. Saat meningkatkan nilai ΣMweight tanpa meningkatkan ΣMaccel
maka resultan gaya yang dihasilkan akan ditingkatkan tanpa adanya perubahan
pada arah resultan.
Msf, ΣMsf :
Faktor-faktor pengali ini berhubungan erat dengan pilihan Reduksi phi-c dalam
PLAXIS untuk melakukan perhitungan faktor keamanan (Bab 4.9). Faktor
pengali total ΣMsf didefinisikan sebagai hasil bagi dari parameter kekuatan
sebenarnya terhadap parameter kekuatan yang telah direduksi, dan mengatur
reduksi dari tan φ serta c pada tahapan tertentu dalam analisis. Nilai ΣMsf diatur
menjadi 1.0 pada awal perhitungan untuk mengatur agar seluruh kekuatan
material berada pada nilai yang belum direduksi. Msf digunakan untuk
menentukan peningkatan dari reduksi kekuatan pada langkah perhitungan
pertama. Peningkatan ini secara pra-pilih diatur sebesar 0.1, yang umumnya
merupakan nilai awal yang baik.
4-41
MANUAL ACUAN
ΣMstage :
Parameter ΣMstage berhubungan langsung dengan pilihan Tahapan konstruksi
dalam PLAXIS (Bab 4.7). Faktor pengali ini menyatakan proporsi dari tahapan
konstruksi yang telah selesai. Tanpa masukan dari pengguna, nilai ΣMstage
akan selalu nol di awal analisis tahapan konstruksi dan pada akhir dari tahapan
perhitungan umumnya akan mencapai 1.0. Nilai ΣMstage yang lebih rendah
dari 1.0 dapat ditentukan dengan menggunakan pilihan Tingkat lanjut pada
lembar-tab Parameter. Walaupun demikian, pengguna harus berhati-hati
dengan pilihan ini. Dalam perhitungan dimana masukan pembebanan tidak
dispesifikasikan sebagai Tahapan konstruksi, maka nilai ΣMstage akan tetap 0.
ΣMarea :
Parameter ΣMarea juga berhubungan dengan pilihan Tahapan konstruksi.
Parameter ini menunjukkan proporsi dari volume klaster tanah total dalam
model geometri yang saat ini aktif. Jika seluruh klaster tanah aktif maka
ΣMarea akan mempunyai nilai 1.0.
Kekakuan :
Saat struktur dibebani dan plastisitas mulai terbentuk maka kekakuan struktur
secara keseluruhan akan semakin berkurang. Parameter Kekakuan
menunjukkan indikasi dari hilangnya kekakuan akibat plastisitas dari material.
Parameter ini akan bernilai 1.0 jika struktur bersifat elastis sepenuhnya dan
semakin kecil saat plastisitas mulai terbentuk.
Saat keruntuhan terjadi nilai Kekakuan kurang-lebih adalah nol. Parameter ini
dapat bernilai negatif jika proses pelemahan (softening) terjadi.
Gaya-X, Gaya-Y :
Parameter-parameter ini merupakan gaya-gaya yang terjadi akibat perpindahan
tertentu yang tidak nol (Bab 3.4.1). Dalam model regangan bidang, Gaya-X dan
Gaya-Y dinyatakan dalam satuan gaya per satuan lebar dalam arah keluar dari
bidang gambar. Dalam model axi-simetri, Gaya-X dan Gaya-Y dinyatakan
dalam satuan gaya per radian. Untuk menghitung gaya reaksi total di bawah
pondasi lingkaran yang dimodelkan dengan perpindahan tertentu, Gaya-Y harus
dikalikan dengan 2π. Gaya-X dan Gaya-Y merupakan nilai-nilai dari gaya total
dalam arah x dan y, yang diaplikasikan pada perpindahan tertentu yang tidak
nol.
Pmaks :
Parameter Pmarks berhubungan dengan perilaku material yang tak terdrainase
dan merupakan tekanan air pori berlebih maksimum absolut dalam jaring
elemen, dan dinyatakan dalam satuan tegangan. Selama pembebanan tak
terdrainase dalam suatu perhitungan plastis, Pmaks umumnya akan meningkat,
dimana Pmaks umumnya semakin berkurang dalam suatu analisis konsolidasi.
Reduksi phi-c merupakan pilihan yang tersedia dalam PLAXIS untuk menghitung faktor
keamanan. Pilihan ini dapat dipilih sebagai Jenis perhitungan yang terpisah dalam
lembar-tab Umum. Dalam pendekatan Reduksi phi-c, parameter kekuatan tan φ dan c
dari tanah selanjutnya akan direduksi hingga keruntuhan tercapai. Kekuatan dari
antarmuka, jika digunakan, juga akan direduksi dengan cara yang sama. Kekuatan dari
obyek struktural seperti pelat dan jangkar tidak dipengaruhi oleh Reduksi phi-c.
Faktor pengali total ΣMsf digunakan untuk mendefinisikan parameter kekuatan tanah
pada suatu tahapan tertentu dalam analisis, yaitu :
tan φ masukan c masukan
ΣMsf = =
tan φ tereduksi c tereduksi
dimana parameter kekuatan dengan notasi bawah (subscript) 'masukan' mengacu pada
sifat yang dimasukkan dalam kumpulan data material dan notasi atas (superscript)
'reduksi' mengacu pada nilai yang direduksi yang digunakan dalam analisis. Nilai ΣMsf
diatur ke 1.0 pada awal perhitungan agar seluruh kekuatan material diatur ke nilai yang
belum direduksi.
Perhitungan Reduksi phi-c dilakukan dengan prosedur Peningkatan beban jumlah
langkah. Peningkatan faktor pengali Msf digunakan untuk menentukan peningkatan dari
reduksi kekuatan dari langkah perhitungan pertama. Peningkatan ini secara pra-pilih
diatur ke 0.1, yang umumnya merupakan nilai awal yang memadai. Parameter kekuatan
selanjutnya akan direduksi secara otomatis hingga seluruh Langkah tambahan telah
digunakan. Secara pra-pilih, jumlah langkah tambahan adalah 30, tetapi nilai yang lebih
besar hingga 1000 dapat digunakan jika memang diperlukan. Harus selalu diperiksa
apakah langkah terakhir telah sepenuhnya menghasilkan mekanisme keruntuhan. Jika
hal ini terjadi, maka faktor keamanan yang diberikan adalah :
Kekua tan yang tersedia
FK = = nilai ΣMsf saat runtuh
Kekua tan saat runtuh
4-43
MANUAL ACUAN
tidak boleh lebih dari 3%. Kedua syarat ini telah terpenuhi jika digunakan Pengaturan
standar untuk Prosedur iterasi.
Saat menggunakan kombinasi Reduksi phi-c dengan model tanah tingkat lanjut, model-
model ini akan berperilaku secara aktual sebagai model Mohr-Coulomb standar, karena
perilaku kekakuan yang tergantung pada kondisi tegangan serta efek hardening tidak
ikut diperhitungkan. Modulus kekakuan yang bergantung pada tegangan (dimana
modulus ini digunakan dalam model tingkat lanjut) pada akhir dari perhitungan
sebelumnya digunakan sebagai modulus kekakuan yang konstan dalam perhitungan
Reduksi phi-c. Pendekatan Reduksi phi-c pada dasarnya menyerupai metode perhitungan
faktor keamanan konvensional yang digunakan dalam analisis lingkaran gelincir. Lihat
Referensi 4 mengenai penjelasan detil dari metode Reduksi phi-c.
Pengaruh dari perubahan geometri dari jaring elemen pada kondisi keseimbangan
diabaikan dalam analisis elemen hingga konvensional. Hal ini umumnya merupakan
pendekatan yang baik jika deformasi yang terjadi relatif kecil, yang terjadi pada
kebanyakan kasus dalam dunia rekayasa sipil. Walaupun demikian, ada beberapa situasi
dimana pengaruh tersebut ikut diperhitungkan. Kasus tipikal dimana analisis jaring
elemen hingga yang diperbaharui perlu ikut dipertimbangkan adalah pada analisis massa
tanah dengan perkuatan, analisis beban runtuh dari pondasi lepas pantai yang besar serta
proyek-proyek pada tanah lunak dimana deformasi yang besar dapat terjadi.
Jika teori deformasi yang besar diaplikasikan dalam program elemen hingga maka
beberapa fitur khusus perlu dipertimbangkan, pertama adalah bahwa efek distorsi
struktural yang besar perlu diikutsertakan dalam struktur matriks kekakuan, sehingga
efek tersebut dapat dimodelkan dalam persamaan elemen hingga.
Kedua, perlu diikutsertakan suatu prosedur untuk memodelkan dengan benar perubahan
tegangan yang timbul saat rotasi material terjadi. Fitur yang berhubungan dengan teori
deformasi yang besar ini umumnya diterapkan dengan menggunakan sebuah definisi
dari kecepatan tegangan yang telah mengikutsertakan kecepatan rotasi. Beberapa
definisi kecepatan tegangan telah diusulkan oleh beberapa peneliti yang bekerja di
bidang ini meskipun belum satu definisi pun yang benar-benar memuaskan. Di dalam
PLAXIS digunakan peningkatan ko-rotasional (co-rotational rate) dari tegangan Kirchoff
(juga dikenal sebagai peningkatan tegangan Hill). Peningkatan tegangan ini diharapkan
dapat memberikan hasil yang akurat, hanya jika regangan geser yang terjadi tidak
berlebihan.
Ketiga, perlu untuk selalu memperbaharui jaring elemen hingga selama perhitungan
berlangsung. Hal ini dilakukan secara otomatis di dalam PLAXIS saat pilihan Jaring
elemen yang diperbaharui diaktifkan.
Dari deskripsi di atas, jelas bahwa bahwa prosedur jaring elemen yang diperbaharui
yang digunakan dalam PLAXIS telah melibatkan banyak pertimbangan yang rumit dan
tidak hanya sekedar memperbaharui koordinat-koordinat titik nodal saja selama proses
perhitungan berjalan. Prosedur perhitungan ini pada dasarnya merupakan pendekatan
Prosedur perhitungan
Untuk melakukan suatu analisis jaring elemen yang diperbaharui, tekan tombol Tingkat
lanjut dalam kotak Jenis perhitungan dalam lembar-tab Umum. Jendela Pengaturan
umum tingkat lanjut akan muncul dimana pilihan Jaring elemen yang diperbaharui
dapat diaktifkan. Perhitungan jaring elemen yang diperbaharui dilakukan dengan
menggunakan prosedur iterasi yang serupa dengan perhitungan plastis konvensional
dalam PLAXIS, seperti telah dibahas dalam bab sebelumnya. Karena itu sebuah analisis
jaring elemen yang diperbaharui juga menggunakan parameter-parameter yang sama.
Walaupun demikian, karena efek deformasi yang besar maka matriks kekakuan juga
selalu diperbaharui pada awal dari setiap langkah beban. Akibat prosedur ini serta
berbagai prosedur tambahan dan formulasi yang lebih kompleks, prosedur iterasi dalam
analisis jaring elemen yang diperbaharui akan menjadi lebih lambat dibandingkan
analisis plastis konvensional.
Pertimbangan praktis
Analisis jaring elemen yang diperbaharui cenderung membutuhkan waktu komputasi
yang lebih lama dibandingkan dengan perhitungan plastis secara konvensional. Karena
itu untuk suatu proyek baru yang sedang dipelajari, disarankan agar melakukan
perhitungan plastis konvensional terlebih dahulu sebelum mencoba melakukan analisis
jaring elemen yang diperbaharui.
Sulit untuk memberikan petunjuk sederhana yang dapat digunakan untuk menentukan
apakah suatu analisis jaring elemen yang diperbaharui diperlukan dan apakah suatu
analisis konvensional telah memadai. Sebuah pendekatan yang sederhana adalah dengan
mengevaluasi jaring elemen yang terdeformasi di akhir perhitungan konvensional
dengan menggunakan pilihan Jaring elemen terdeformasi dalam program Keluaran. Jika
perubahan geometri yang terjadi adalah besar (dalam skala sebenarnya!) maka mungkin
diperlukan untuk mengikutsertakan efek perubahan geometri yang signifikan. Pada
kasus ini maka perhitungan sebaiknya dilakukan kembali dengan menggunakan pilihan
jaring elemen yang diperbaharui. Besarnya deformasi yang diperoleh dari perhitungan
plastis konvensional juga tidak dapat digunakan secara pasti untuk menentukan apakah
efek geometri penting atau tidak untuk perhitungan. Jika pengguna masih ragu apakah
analisis jaring elemen yang diperbaharui diperlukan, maka masalah ini hanya dapat
dievaluasi dengan melakukan analisis jaring elemen yang diperbaharui dan
membandingkan hasilnya dengan analisis konvensional yang ekivalen.
Secara umum, tidak tepat untuk melakukan perhitungan jaring elemen yang diperbaharui
untuk beban gravitasi dengan tujuan membentuk kondisi tegangan awal. Perpindahan
yang dihasilkan oleh beban gravitasi secara fisik tidak mempunyai arti apapun dan
karena itu harus diatur kembali ke nol. Mengatur perpindahan kembali ke nol tidak
4-45
MANUAL ACUAN
dapat dilakukan setelah analisis jaring elemen yang diperbaharui. Karena itu, beban
gravitasi harus diaplikasikan dalam suatu perhitungan plastis secara normal.
Perubahan dari suatu perhitungan plastis yang 'normal' atau dari suatu analisis
konsolidasi ke suatu analisis jaring elemen yang diperbaharui hanya berlaku jika
perpindahan telah diatur kembali ke nol, karena serangkaian analisis jaring elemen yang
diperbaharui harus dimulai dari geometri yang belum terdeformasi. Perubahan dari suatu
analisis jaring elemen yang diperbaharui ke perhitungan plastis yang 'normal' atau
analisis konsolidasi tidak berlaku, karena seluruh efek deformasi yang besar secara
mendadak akan diabaikan.
Setelah suatu tahapan konstruksi didefinisikan secara lengkap, tampilan dari situasi
keseluruhan dapat dilihat dalam lembar-tab Tampilan pada jendela Perhitungan. Pilihan
ini hanya tersedia jika tahapan perhitungan telah didefinisikan dalam modus tahapan
konstruksi. Pilihan ini memungkinkan pemeriksaan langsung secara visual dari tahapan
konstruksi sebelum proses perhitungan dimulai.
toolbar, akan ditampilkan seluruh titik-titik tegangan dalam jaring elemen hingga. Dapat
ditentukan hingga 10 buah titik tegangan untuk penggambaran kurva dari tegangan atau
regangan. Sama seperti pada titik nodal, titik-titik tegangan juga ditunjukkan dengan
huruf yang berurutan sesuai abjad.
Jika diinginkan untuk menentukan titik-titik nodal tambahan, tekan tombol Pilih titik
nodal untuk kurva beban-perpindahan yang diikuti dengan munculnya tampilan titik-
titik nodal dan titik-titik nodal tamabahan dapat dipilih. Namun demikian, jika titik
nodal tambahan dipilih setelah perhitungan telah dilakukan, maka proses perhitungan
harus dijalankan kembali dari tahapan perhitungan pertama yang berada dalam daftar.
Untuk membatalkan seluruh titik nodal, klik tombol Batalkan semua titik nodal atau
titik tegangan. Jika tombol ini ditekan saat tampilan menunjukkan titik nodal maka
hanya titik nodal saja yang akan dibatalkan sedangkan titik-titik tegangan akan tetap
terpilih. Sebaliknya, jika tombol ini ditekan saat tampilan menunjukkan titik tegangan
maka hanya titik tegangan saja yang akan dibatalkan sedangkan titik-titik nodal akan
tetap terpilih.
Setelah seluruh titik nodal dan titik tegangan yang diinginkan dipilih, tekan tombol
Perbaharui di bagian kanan atas untuk menyimpan informasi dan kembali ke program
Perhitungan.
Jika jaring elemen hingga disusun kembali (setelah diperhalus atau diubah) maka posisi
dari titik-titik nodal dan titik-titik tegangan akan berubah. Hal ini dapat mengakibatkan
perubahan dari posisi titik-titik yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itu titik nodal
dan titik tegangan harus ditentukan kembali setelah penyusunan ulang jaring elemen.
Saat perhitungan dimulai tanpa pemilihan titik nodal maupun titik tegangan untuk kurva,
maka pengguna akan diminta untuk memilih titik-titik tersebut. Pengguna dapat
memutuskan untuk memilih titik-titik tersebut, atau langsung melanjutkan perhitungan
tanpa pemilihan titik sama sekali. Pada kasus ini maka penggambaran kurva beban-
perpindahan atau kurva tegangan-regangan tidak dapat dilakukan.
Saat tahapan-tahapan perhitungan telah didefinisikan dan titik-titik untuk kurva telah
dipilih, maka proses perhitungan dapat dimulai. Namun demikian, sebelum memulai
proses perhitungan sebaiknya dilakukan pemeriksaan terhadap daftar tahapan
perhitungan. Pada prinsipnya, seluruh tahapan perhitungan yang diindikasikan dengan
anak panah berwarna biru (→) akan dieksekusi dalam proses perhitungan. Secara pra-
pilih, saat mendefinisikan sebuah tahapan perhitungan, tahapan tersebut secara otomatis
akan dipilih untuk dieksekusi. Tahapan perhitungan yang telah dieksekusi sebelumnya
akan diindikasikan dengan 'tick mark' berwarna hijau (√) jika perhitungan tersebut
berhasil dijalankan, atau jika gagal akan diindikasikan dengan tanda silang berwarna
merah (×). Untuk memilih atau membatalkan suatu tahapan perhitungan, klik-ganda
pada baris yang bersangkutan. Alternatif lain adalah dengan klik-kanan pada baris yang
diinginkan dan pilih Tandai perhitungan atau Hapus tanda perhitungan dari menu
kursor.
4-47
MANUAL ACUAN
Dalam suatu analisis deformasi elemen hingga, informasi mengenai proses iterasi
ditampilkan dalam sebuah jendela yang terpisah. Informasi yang ditampilkan terdiri dari
nilai faktor pengali beban saat ini dan parameter-parameter lain untuk tahapan
perhitungan yang sedang berjalan. Pentingnya nilai faktor pengali beban serta
parameter-parameter lain dideskripsikan dalam Bab 4.8. Selain itu, berikut ini adalah
parameter-parameter yang ditampilkan dalam jendela informasi perhitungan :
Kurva beban-perpindahan :
Selama tahapan perhitungan berlangsung, sebuah kurva beban-perpindahan
berukuran kecil ditampilkan dimana status dari geometri (antara elastis penuh
dan keruntuhan) dapat diperkirakan. Secara pra-pilih, perpindahan dari titik
pertama yang dipilih digambarkan terhadap faktor pengali total dari sistem
beban yang diaktifkan. Pada kasus perpindahan tertentu yang diaktifkan, maka
parameter tegangan (Gaya-X atau Gaya-Y) akan ditampilkan dan bukan faktor
pengali ΣMdisp.
Jika diinginkan, titik nodal lain yang telah ditentukan sebelumnya dapat dipilih
dari combo box yang berada di bawah tampilan kurva.
4-49
MANUAL ACUAN
Kesalahan global :
Kesalahan global merupakan ukuran dari kesalahan keseimbangan global di
dalam langkah perhitungan. Kesalahan-kesalahan ini cenderung berkurang
sejalan dengan meningkatnya jumlah iterasi. Lihat Bab 4.17 untuk informasi
yang lebih mendetil mengenai parameter ini.
Toleransi :
Toleransi merupakan kesalahan keseimbangan maksimum yang diijinkan. Nilai
dari toleransi berhubungan dengan nilai Toleransi kesalahan dalam pengaturan
untuk prosedur iterasi. Proses iterasi setidaknya akan terus berlanjut selama
kesalahan global lebih besar daripada nilai toleransi. Lihat Bab 4.17 untuk
keterangan yang lebih detil.
Titik "Cap/Hard." :
Titik "Cap/Hard." muncul jika digunakan model Hardening Soil atau model
Soft Soil dan kondisi tegangan pada suatu titik adalah ekivalen dengan tekanan
prakonsolidasi, yaitu tingkat tegangan maksimum yang telah dicapai
sebelumnya (OCR ≤ 1.0). Sebuah titik Hard(ening) akan terjadi jika digunakan
model Hardening Soil dan kondisi tegangan pada suatu titik berhubungan
dengan sudut geser termobilisasi yang pernah dicapai sebelumnya.
Titik puncak :
Titik-titik ini adalah titik-titik plastis khusus dimana tegangan geser yang
diijinkan adalah nol, yaitu τmaks = c + σ ⋅ tan φ = 0. Prosedur iterasi cenderung
menjadi lambat saat jumlah titik puncak menjadi besar.
Titik puncak (apex point) dapat dihindari dengan mengaktifkan pilihan Batas
tegangan tarik dalam kumpulan data material untuk tanah dan antarmuka.
Tombol batal :
Jika untuk suatu alasan tertentu pengguna memutuskan untuk membatalkan
perhitungan, hal ini dapat dilakukan dengan menekan tombol Batal dalam
jendela perhitungan. Dengan menekan tombol ini proses perhitungan akan
dibatalkan dan akan kembali ke jendela perhitungan sebelumnya. Perhatikan
bahwa diperlukan waktu beberapa saat setelah penekanan tombol sebelum
proses perhitungan benar-benar berhenti. Dalam daftar perhitungan, sebuah
tanda silang merah (×) akan muncul di depan depan tahapan perhitungan yang
dibatalkan, yang menunjukkan bahwa tahapan perhitungan tidak berhasil
diselesaikan. Selain itu proses eksekusi dari tahapan perhitungan selanjutnya
juga dihentikan.
4-51
MANUAL ACUAN
Jika dipilih suatu tahapan perhitungan yang telah dieksekusi, maka pada toolbar akan
muncul tombol Keluaran. Saat memilih tahapan perhitungan yang telah diselesaikan dan
meng-klik tombol Keluaran, hasil dari tahapan yang dipilih akan langsung ditampilkan
dalam program Keluaran. Pengguna dapat memilih beberapa tahapan perhitungan
sekaligus dengan tetap menekan tombol <Shift> pada papan ketik saat memilih tahapan-
tahapan perhitungan yang diinginkan. Dengan meng-klik tombol Keluaran setelah itu,
maka hasil perhitungan dari seluruh tahapan perhitungan yang dipilih akan ditampilkan
dalam jendela-jendela yang terpisah di dalam program Keluaran. Dengan cara ini maka
hasil dari beberapa tahapan perhitungan dapat dengan mudah untuk saling dibandingkan.
Perubahan dari data masukan (dalam program Masukan) dalam suatu proses tahapan
perhitungan harus diwaspadai. Umumnya, hal ini seharusnya tidak dilakukan karena
akan semakin mengurangi konsistensi masukan terhadap data perhitungan. Dalam
beberapa kasus ada cara lain untuk mengubah data dalam proses perhitungan dengan
tidak mengubah data masukan itu sendiri.
Saat mengubah geometri (yaitu mengubah posisi dari titik, garis atau penambahan obyek
baru), program akan mengatur ulang seluruh data yang berhubungan dengan tahapan
konstruksi kembali ke konfigurasi awal. Hal ini dilakukan karena pada umumnya setelah
perubahan terjadi pada geometri maka informasi mengenai tahapan konstruksi akan
semakin tidak valid. Jika hal ini dilakukan, maka jaring elemen dan kondisi awal (yaitu
tekanan air serta tegangan awal) harus dibentuk kembali. Dalam program Perhitungan,
pengguna harus mendefinisikan ulang tahapan-tahapan konstruksi dan proses
perhitungan harus diulangi kembali dari awal.
Saat jaring elemen dibentuk kembali tanpa mengubah geometri (misalnya untuk
memperhalus jaring elemen), maka seluruh informasi perhitungan (termasuk tahapan
konstruksi) akan dipertahankan. Perhatikan bahwa dalam kasus ini tetap diperlukan
untuk membentuk kembali kondisi tegangan awal dan mengulangi proses perhitungan
dari tahapan perhitungan awal.
Saat mengubah sifat material dalam kumpulan data yang telah ada tanpa mengubah
geometri, maka seluruh informasi perhitungan juga tetap dipertahankan. Dalam kasus
ini, klaster akan mengacu pada kumpulan data sama tetapi sifat yang didefinisikan untuk
kumpulan data ini telah berubah. Namun demikian, prosedur ini tidak terlalu berguna,
karena PLAXIS mengijinkan perubahan kumpulan data di dalam Tahapan konstruksi
(Bab 4.7.5). Karena itu akan lebih baik untuk sebelumnya membuat kumpulan data
material yang akan digunakan dalam tahapan perhitungan kelak dan menggunakan
pilihan Tahapan konstruksi untuk mengubah kumpulan data material di dalam proses
perhitungan. Hal yang sama berlaku untuk perubahan tekanan air dan perubahan nilai
masukan beban yang telah ada, karena hal ini juga dapat dilakukan dengan
menggunakan pilihan Tahapan konstruksi (Bab 4.7.3 dan 4.7.9).
4-53
MANUAL ACUAN
tegangan
keseimbangan
A
tegangan
B tegangan
konstitutif
regangan
Untuk kasus elemen tanah yang mengikuti kriteria Mohr-Coulomb, kesalahan lokal
untuk titik tegangan tertentu pada akhir dari iterasi didefinisikan sebagai berikut :
σ e −σ c
Kesalahan lokal =
Tmaks
Dalam persamaan ini pembilang merupakan panjang vektor dari perbedaan antara tensor
tegangan keseimbangan, σe, dan tensor tegangan konstitutif, σc. Panjang vektor ini
didefinisikan sebagai :
σ −σ =
e c
(σ e
xx − σ xx
c
) (
2
) (
2
) (
2
+ σ eyy − σ cyy + σ zze − σ zzc + σ xy
e
− σ xy
c
) (
2
) (
2
+ σ yze − σ cyz + σ zxe − σ zxc )
2
Penyebut dari persamaan untuk kesalahan lokal di atas adalah nilai maksimum dari
tegangan geser yang didefinisikan oleh kriteria keruntuhan Coulomb. Dalam kasus
model Mohr-Coulomb, Tmaks didefinisikan sebagai :
(σ e
n ) (
2
- σ nc + τ e - τ c )2
Kesalahan lokal =
ci − σ nc ⋅ tan φ i
dimana σn dan τ menyatakan tegangan normal dan tegangan geser dalam antarmuka.
Untuk mengetahui nilai akurasi lokal, digunakan konsep titik-titik plastis yang tidak
akurat. Sebuah titik plastis didefinisikan sebagai tidak akurat jika kesalahan lokal telah
melampaui nilai toleransi kesalahan yang ditetapkan oleh pengguna (lihat Bab 4.6.1).
Penghentian iterasi
PLAXIS akan menghentikan iterasi-iterasi dalam langkah beban saat ini, jika ketiga
kriteria pemeriksaan kesalahan berikut telah dipenuhi. Lihat Referensi 20 untuk
penjelasan yang lebih detil dari ketiga prosedur pemeriksaan kesalahan ini.
Jml. ttk. tanah yang tidak akurat ≤ 3 + (Jml. ttk. tanah plastis / 10)
Jml. ttk. antarmuka yang tidak akurat ≤ 3 + (Jml. ttk. antarmuka plastis / 10)
4-55
MANUAL ACUAN
Keluaran utama dari suatu perhitungan elemen hingga adalah perpindahan pada titik-
titik nodal dan tegangan pada titik-titik tegangan. Selain itu, saat model elemen hingga
mengikutsertakan elemen-elemen struktural, maka gaya-gaya struktural juga akan
dihitung dalam elemen-elemen ini. Berbagai fasilitas telah tersedia dalam PLAXIS untuk
menampilkan berbagai hasil analisis elemen hingga. Fasilitas-fasilitas yang dapat
digunakan dalam program Keluaran akan dijelaskan dalam bab ini.
Menu Keluaran :
Menu Keluaran memuat seluruh fasilitas operasional dan tampilan dari program
Keluaran. Pilihan dalam menu dapat berubah, tergantung dari jenis tampilan
yang sedang aktif. Beberapa pilihan juga tersedia dalam bentuk tombol-tombol
pada toolbar.
Jendela Keluaran :
Hasil-hasil dari program Keluaran ditampilkan dalam jendela-jendela keluaran
ini. Jendela keluaran dapat berisi tampilan dari keseluruhan model, tampilan
dari obyek-obyek khusus dari model atau berupa tabel yang memuat data
keluaran. Beberapa jendela keluaran sekaligus dapat dibuka secara bersamaan.
Toolbar :
Toolbar memuat tombol-tombol yang dapat digunakan sebagai jalan pintas
untuk mengakses fasilitas-fasilitas dalam menu. Selain itu juga terdapat combo
box yang dapat digunakan untuk memilih jenis tampilan dari nilai-nilai
keluaran secara langsung. Misalnya, perpindahan dapat ditampilkan dalam
5-1
MANUAL ACUAN
bentuk Anak panah, Garis kontur atau Warna. Nilai-nilai keluaran yang lain
dapat ditampilkan dengan cara yang berbeda pula.
Baris status :
Baris status memuat informasi mengenai jenis analisis (regangan bidang atau
axi-simetri) serta posisi kursor dari mouse di dalam model.
Menu utama dari program Keluaran memuat sub-menu pull-down yang meliputi
sebagian besar pilihan untuk mengatur berkas-berkas, memindahkan data dan
menampilkan grafik ataupun tabel. Hasil perhitungan elemen hingga yang utama adalah
berupa perpindahan dan tegangan. Berdasarkan kedua jenis hasil inilah bagian-bagian
utama dari menu Keluaran dibentuk. Saat menampilkan model geometri secara penuh,
maka menu utama akan berupa Berkas, Edit, Tampilan, Geometri, Deformasi,
Tegangan, Jendela dan Bantuan. Menu akan selalu bergantung pada jenis data yang
sedang ditampilkan dalam jendela keluaran.
Sub-menu Berkas :
Buka Untuk membuka sebuah proyek yang ingin ditampilkan. Jendela
permintaan berkas akan muncul.
Tutup Untuk menutup jendela keluaran yang aktif.
Tutup semua Untuk menutup seluruh jendela keluaran.
Cetak Untuk mencetak keluaran aktif pada mesin cetak (printer)
tertentu. Jendela pencetakan akan ditampilkan.
Direktori kerja Untuk menentukan direktori pra-pilih (default) dimana berkas
proyek PLAXIS akan disimpan.
Penyusun laporan Untuk membuat laporan yang memuat data masukan serta hasil
perhitungan.
(proyek terakhir) Cara cepat untuk membuka salah satu dari empat buah proyek
yang paling akhir diaktifkan.
Keluar Untuk keluar dari program.
Sub-menu Edit :
Salin Untuk menyalin (copy) tampilan aktif ke dalam clipboard dari
Windows.
Skala Untuk mengubah skala nilai-nilai keluaran yang ditampilkan.
Interval Untuk mengubah rentang nilai dari keluaran yang ditampilkan
dalam bentuk garis kontur atau gradasi warna.
Garis pindai Untuk mengubah garis pindai dari label tampilan garis kontur.
Setelah pemilihan, garis pindai harus ditentukan dengan
menggunakan mouse. Klik pada salah satu ujung dari garis; tetap
tekan tombol mouse dan pindahkan mouse ke titik ujung yang
lain. Sebuah label garis kontur akan muncul pada tiap
perpotongan garis kontur dengan garis pindai.
Sub-menu Tampilan :
Perbesar Memperbesar (zoom in) suatu area yang dipilih ke dalam tampilan
yang lebih detil. Setelah memilih tombol ini, area yang akan
diperbesar ditentukan dengan menggunakan mouse. Tekan tombol
utama mouse pada salah satu sudut dari area yang akan
diperbesar; tetap tekan tombol utama mouse sambil
menggerakkan mouse ke sudut yang berlawanan dari area yang
akan diperbesar; kemudian lepaskan tombol. Program akan
memperbesar tampilan dari area yang dipilih pada layar. Pilihan
perbesar dapat digunakan berulang-kali.
Perkecil Mengembalikan tampilan ke tampilan sebelumnya dari pilihan
perbesar yang paling akhir.
Tampilan awal Mengembalikan ke tampilan semula.
Potongan melintang Untuk memilih potongan yang ditentukan oleh pengguna dengan
distribusi dari nilai yang ditampilkan. Potongan harus ditentukan
dengan menggunakan mouse. Tekan tombol utama mouse pada
salah satu ujung dari potongan; tetap tekan tombol utama mouse
sambil menggerakkan mouse ke ke titik ujung yang lain dari
potongan (Bab 5.8).
Tabel Untuk menampilkan angka-angka dari nilai yang ditampilkan
dalam bentuk tabel (Bab 5.7).
Mistar Untuk menampilkan atau menghilangkan mistar dari bidang
gambar.
Judul Untuk menampilkan atau menghilangkan judul dari tampilan
aktif.
Legenda Untuk menampilkan atau menghilangkan legenda dari kontur atau
warna.
Grid Untuk menampilkan atau menghilangkan grid dari tampilan aktif.
Informasi umum Untuk menampilkan informasi umum dari proyek (Bab 5.9.1).
Informasi beban Untuk menampilkan informasi beban dari proyek.
Informasi material Untuk menampilkan informasi data material (Bab 5.9.2).
Info. perhitungan Untuk menampilkan informasi dari langkah perhitungan yang
ditampilkan (Bab 5.9.3).
5-3
MANUAL ACUAN
Sub-menu Geometri :
Struktur Untuk menampilkan seluruh obyek struktur dalam model.
Material Untuk menampilkan warna material dalam model.
Garis freatik Untuk menampilkan garis freatik global dalam model.
Beban Untuk menampilkan beban eksternal dalam model.
Kondisi jepit Untuk menampilkan kondisi jepit dalam model.
Perpindahan tertentu Untuk menampilkan perpindahan tertentu dalam model.
Konektivitas Untuk menampilkan konektivitas dalam model (Bab 5.9.4).
Elemen Untuk menampilkan elemen tanah dalam model.
Titik nodal Untuk menampilkan titik-titik nodal dalam model.
Titik tegangan Untuk menampilkan titik-titik tegangan dalam model.
Nomor elemen Untuk menampilkan nomor elemen dalam model. Hanya dapat
dilakukan jika elemen telah ditampilkan.
Nomor titik nodal Untuk menampilkan nomor titik nodal dalam model. Hanya dapat
dilakukan jika titik nodal telah ditampilkan.
Nomor titik tegangan Untuk menampilkan nomor titik tegangan dalam model. Hanya
dapat dilakukan jika titik tegangan telah ditampilkan.
Nomor kumpulan mat.Untuk menampilkan nomor kumpulan data material dalam model.
Nomor klaster Untuk menampilkan nomor klaster dalam model.
Sub-menu Deformasi :
Sub-menu Deformasi memuat berbagai pilihan untuk menampilkan deformasi
dan regangan secara visual dalam model elemen hingga (Bab 5.4).
Sub-menu Tegangan :
Sub-menu Tegangan memuat berbagai pilihan untuk menampilkan kondisi
tegangan secara visual dalam model elemen hingga (Bab 5.5).
Keluaran dapat dipilih dengan meng-klik tombol Buka berkas pada toolbar atau dengan
memilih Buka dari menu Berkas. Jendela permintaan berkas akan muncul dimana berkas
proyek PLAXIS (*.PLX) dapat dipilih (Gambar 5.2).
Saat pengguna memilih proyek tertentu, permintaan berkas akan menampilkan daftar
tahapan perhitungan dari proyek yang dipilih dimana pemilihan lebih lanjut dapat
dilakukan. Setelah memilih tahapan perhitungan tertentu, sebuah jendela keluaran baru
akan muncul dan menampilkan hasil dari langkah perhitungan final.
Jika diinginkan untuk memilih langkah perhitungan sebelumnya, klik pada kolom Tahap
di atas daftar tahapan perhitungan dalam permintaan berkas. Daftar tahapan perhitungan
akan berubah menjadi daftar yang berisi seluruh langkah perhitungan, dimana langkah
perhitungan tertentu dapat dipilih. Selain pemilihan data keluaran secara umum ini,
sebuah pilihan alternatif tersedia dalam program Keluaran seperti dijelaskan dalam Bab
4.15.
5.4 DEFORMASI
Menu Deformasi memuat berbagai pilihan untuk menampilkan deformasi dan regangan
secara visual dalam model elemen hingga. Secara pra-pilih, nilai-nilai yang ditampilkan
secara otomatis telah dikalikan dengan faktor skala (1, 2 atau 5)⋅10n agar menghasilkan
sebuah diagram yang mudah dilihat.
Faktor skala dapat diubah dengan meng-klik tombol Faktor skala pada toolbar
atau dengan memilih pilihan Skala dari menu Edit. Faktor skala untuk regangan
mengacu pada nilai referensi dari regangan yang digambarkan sebagai
persentase dari dimensi geometri. Untuk membandingkan tampilan regangan dari
beberapa tahapan perhitungan, faktor skala dalam beberapa tampilan tersebut harus
diatur sama.
5-5
MANUAL ACUAN
Jika Garis kontur atau Warna dipilih dari kotak tampilan pada toolbar, maka rentang
nilai dari nilai-nilai yang ditampilkan dapat diubah dengan memilih Interval dari menu
Edit atau dengan meng-klik pada kotak legenda. Nilai maksimum dari nilai-nilai yang
ditampilkan diberikan sebagai judul di bawah tampilan dan dapat ditampilkan atau
dihilangkan dengan memilih Judul dalam menu Tampilan.
tampilan pada toolbar. Regangan volumetrik dan regangan geser dapat ditampilkan juga
dalam Garis kontur atau Warna.
Regangan utama digambarkan dalam bentuk tanda silang pada setiap titik tegangan. Saat
menggunakan elemen dengan 15 titik nodal akan ditampilkan tiga buah titik tegangan,
sedangkan jika digunakan elemen dengan 6 titik nodal maka hanya sebuah titik tegangan
saja yang ditampilkan, yang merupakan nilai rata-rata dari regangan utama total di
dalam elemen. Panjang dari tiap garis menyatakan besarnya regangan utama dan
orientasinya menyatakan arah utama. Regangan yang menyatakan kondisi tarik akan
dinotasikan dalam bentuk anak panah dan bukan sebagai garis. Perhatikan bahwa
kondisi tekan dianggap bernilai negatif.
5-7
MANUAL ACUAN
5.5 TEGANGAN
Menu Tegangan memuat berbagai pilihan untuk menampilkan kondisi tegangan secara
visual dalam model elemen hingga. Secara pra-pilih, nilai-nilai yang ditampilkan secara
otomatis telah dikalikan dengan faktor skala (1, 2 atau 5)⋅10n agar menghasilkan sebuah
diagram yang mudah dilihat.
Faktor skala dapat diubah dengan meng-klik tombol Faktor skala pada toolbar
atau dengan memilih pilihan Skala dari menu Edit. Faktor skala untuk regangan
mengacu pada nilai referensi dari regangan yang digambarkan sebagai
persentase dari dimensi geometri. Untuk membandingkan tampilan tegangan dari
beberapa tahapan perhitungan, faktor skala dalam beberapa tampilan tersebut harus
diatur sama.
Jika Garis kontur atau Warna dipilih dari kotak tampilan pada toolbar, maka rentang
nilai dari nilai-nilai yang ditampilkan dapat diubah dengan memilih Interval dari menu
Edit atau dengan meng-klik pada kotak legenda. Nilai maksimum dari nilai-nilai yang
ditampilkan diberikan sebagai judul di bawah tampilan dan dapat ditampilkan atau
dihilangkan dengan memilih Judul dalam menu Tampilan.
σyy
y
σyx
σyz
σxy
σzy
σxx
x
σzx σxz
z σzz
5-9
MANUAL ACUAN
q~ 2
peq = p2 + model Hardening Soil dan model HS small
α2
Rasio konsolidasi berlebih dapat ditampilkan dalam bentuk Garis kontur atau Warna
dengan memilihnya dari kotak tampilan pada toolbar.
elemen (tidak termasuk garis tengan pada model simetris) maka hal ini memberikan
indikasi bahwa ukuran dari jaring elemen masih terlalu kecil, dan perhitungan sebaiknya
dilakukan kembali dengan ukuran model yang lebih besar.
5-11
MANUAL ACUAN
h = y - (p / γw)
dimana y adalah koordinat vertikal, p adalah tekanan air pori aktif dan γw adalah berat isi
dari air.
Pilihan Tinggi tekan air tanah dapat diaktifkan dari menu Tegangan. Pilihan ini akan
sangat relevan dalam proyek-proyek dimana perhitungan aliran air dalam tanah telah
dilakukan untuk membentuk distribusi tekanan air pori, serta dalam situasi dimana
tekanan air pori berlebih terbentuk dalam klaster-klaster tanah yang bersifat tak
terdrainase.
Distribusi tinggi tekan air tanah hanya dapat ditampilkan dalam Garis kontur atau
Warna saja, yang dipilih dari kotak tampilan pada toolbar.
Elemen-elemen struktur (yaitu pelat, geogrid dan jangkar) serta antarmuka secara pra-
pilih ditampilkan dalam geometri. Secara opsional, obyek-obyek ini dapat ditampilkan
atau dihilangkan dengan menggunakan pilihan Struktur dari menu Geometri. Keluaran
untuk jenis-jenis elemen ini dapat diperoleh dengan klik-ganda pada obyek yang
diinginkan dalam geometri. Sebuah jendela baru akan terbuka dan menampilkan obyek
yang dipilih. Pada saat yang bersamaan menu akan berubah untuk memberikan jenis-
jenis keluaran tertentu yang sesuai dengan obyek yang dipilih.
Jika diinginkan untuk menampilkan keluaran dari beberapa elemen struktur sejenis
secara bersamaan dalan sebuah jendela, maka seluruh obyek, kecuali satu yang terakhir,
harus dipilik dengan klik-tunggal dengan tetap menekan tombol <Shift> pada papan
ketik, dan kemudian melakukan klik-ganda pada obyek yang terakhir tersebut.
5.6.1 PELAT
Data keluaran untuk pelat terdiri dari deformasi dan gaya. Dari menu Deformasi
pengguna dapat memilih perpindahan absolut terakumulasi, |u|, pada akhir dari langkah
perhitungan, atau komponen perpindahan terakumulasi ux dan uy secara individual.
Dalam menu Gaya tersedia pilihan Gaya aksial, Gaya geser dan Momen lentur. Untuk
model axi-simetri menu Gaya juga menyediakan pilihan tegangan yang bekerja pada
arah keluar dari bidang gambar (Gaya melingkar atau Hoop force). Gaya-gaya ini
menyatakan gaya-gaya aktual pada akhir dari langkah perhitungan.
Selain gaya-gaya aktual, PLAXIS menyimpan sejarah dari gaya maksimum dan minimum
yang terjadi dalam seluruh tahapan perhitungan. Nilai maksimum dan minimum hingga
langkah perhitungan saat ini dapat ditampilkan setelah memilih Batas gaya dalam menu
Gaya, dan kemudian dapat dipilih gaya yang diinginkan (Gaya aksial, Gaya geser,
Momen lentur dan Gaya melingkar).
Perhatikan bahwa tegangan aksial atau tegangan melingkar akan bernilai positif jika
tegangan-tegangan tersebut berupa tegangan tarik, seperti ditunjukkan Gambar 5.4.
Gambar 5.4 Perjanjian tanda untuk gaya aksial dan gaya melingkar
dalam pelat, geogrid dan jangkar
5.6.2 GEOGRID
Data keluaran untuk geogrid dapat ditampilkan dengan klik-ganda pada elemen geogrid
berupa garis berwarna kuning dalam geometri. Keluaran untuk geogrid terdiri dari
deformasi dan gaya. Dari menu Deformasi pengguna dapat memilih perpindahan absolut
terakumulasi, |u|, atau komponen perpindahan terakumulasi ux dan uy secara individual.
5-13
MANUAL ACUAN
Dalam menu Gaya tersedia pilihan Gaya aksial. Gaya tarik pada geogrid akan selalu
bernilai positif. Gaya tekan tidak diijinkan terjadi pada elemen-elemen geogrid.
5.6.3 ANTARMUKA
Keluaran untuk antarmuka dapat diperoleh dengan klik-ganda pada garis terputus-putus
dalam geometri. Keluaran untuk antarmuka terdiri dari deformasi dan tegangan.
Dari menu Deformasi pengguna dapat memilih Perpindahan total, Perpindahan
horisontal, Perpindahan vertikal, Peningkatan total, Peningkatan horisontal,
Peningkatan vertikal, Perpindahan relatif dan Peningkatan relatif. Perpindahan relatif
merupakan beda perpindahan antara pasangan titik nodal. Pilihan ini dapat digunakan
untuk melihat apakah geser plastis telah terjadi dalam antarmuka.
Dari menu Tegangan tersedia pilihan Tegangan normal efektif, Tegangan geser,
Tegangan geser relatif, Tekanan air pori aktif dan Tekanan air pori berlebih. Tegangan
normal efektif adalah tegangan efektif yang bekerja tegak lurus pada antarmuka,
sedangkan Tegangan geser adalah tegangan geser yang bekerja pada antarmuka.
Tegangan geser relatif didefinisikan sebagai rasio dari tegangan geser terhadap nilai
tegangan geser maksimum sesuai dengan kriteria keruntuhan dari Coulomb, dengan
tegangan normal efektif tetap konstan.
Perhatikan bahwa kondisi tekan dianggap negatif untuk tegangan normal dan tekanan air
pori.
5.6.4 JANGKAR
Saat melakukan klik-ganda pada jangkar (baik jangkar nodal ke nodal maupun jangkar
ujung tetap), sebuah jendela kecil akan muncul dan menampilkan gaya jangkar. Jika
nilai absolut dari gaya jangkar sama dengan gaya maksimum, maka jangkar berada
dalam kondisi plastis. Gaya tarik didefinisikan positif, seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.4.
Untuk seluruh jenis tampilan, data numerik dapat ditampilkan juga dalam
bentuk tabel dengan meng-klik tombol Tabel pada toolbar atau dengan
menggunakan pilihan Tabel dari menu Tampilan. Sebuah jendela baru akan
terbuka dimana nilai-nilai tampilan diberikan dalam tabel. Pada saat yang bersamaan
terjadi perubahan menu agar dapat dilakukan pemilihan besaran lain yang dapat
ditampilkan dalam bentuk tabel.
Tabel perpindahan
Saat menggunakan pilihan Tabel ketika tampilan perpindahan aktif, sebuah tabel akan
muncul dimana komponen-komponen perpindahan pada seluruh titik nodal akan
ditampilkan. Perpindahan total ux dan uy merupakan akumulasi perpindahan dari seluruh
tahapan perhitungan sebelumnya, dimana peningkatan perpindahan Δux dan Δuy adalah
peningkatan perpindahan pada langkah perhitungan saat ini.
5-15
MANUAL ACUAN
Deformasi
Selain perpindahan horisontal dan vertikal serta komponen-komponen regangan
Cartesius yang dapat dipilih untuk keseluruhan geometri, Regangan normal dan
Regangan geser dapat ditampilkan pada potongan. Regangan normal didefinisikan
sebagai regangan tegak lurus garis potongan, dan Regangan geser adalah regangan geser
yang bekerja sepanjang garis potongan.
Tegangan
Beberapa pilihan tersedia untuk menampilkan tegangan-tegangan efektif dan total
sepanjang potongan. Selain komponen-komponen tegangan Cartesius efektif dan total
serta tekanan air pori aktif dan berlebih yang tersedia untuk geometri secara
keseluruhan, Tegangan normal dan Tegangan geser dapat ditampilkan pada potongan.
Tegangan normal didefinisikan sebagai tegangan tegak lurus garis potongan, dan
Tegangan geser adalah tegangan geser yang bekerja sepanjang garis potongan.
Perhatikan bahwa tegangan tekan dianggap negatif.
Menu Tampilan meliputi pilihan-pilihan untuk menampilkan data model secara umum
(Informasi umum), data beban (Informasi beban) dan data material (Informasi material).
Selain itu beberapa data keluaran umum yang berhubungan dengan proses perhitungan
(Informasi perhitungan) juga dapat diaktifkan dari menu ini.
5-17
MANUAL ACUAN
Lembar-tab Informasi tambahan menunjukkan status dari tahapan konstruksi dan gaya-
gaya pada batas-batas dengan perpindahan tertentu yang tidak nol. Dalam kotak
Tahapan konstruksi, parameter ΣMarea memberikan proporsi volume total dari elemen
tanah yang dalam kondisi aktif saat ini, sedangkan parameter peningkatan Marea
menunjukkan proporsi dari peningkatan volume yang telah diaplikasikan dalam langkah
perhitungan saat ini. Parameter ΣMstage menunjukkan proporsi dari tahapan konstruksi
yang telah diselesaikan, dan parameter Mstage memberikan proporsi peningkatan
tahapan konstruksi yang telah diaplikasikan dalam langkah perhitungan saat ini (lihat
juga Bab 4.7 dan 4.8.2).
Kotak Gaya menunjukkan nilai dari parameter Gaya-X dan Gaya-Y (komponen gaya
dalam arah x dan y akibat batas perpindahan tertentu yang tidak nol). Selain itu, jika
digunakan klaster tanah yang tak terdrainase, kotak Konsolidasi akan menunjukkan nilai
maksimum dari tekanan air pori berlebih dalam langkah perhitungan saat ini.
Lembar-tab Informasi langkah memberikan informasi mengenai proses iterasi dalam
langkah perhitungan saat ini. Pentingnya informasi ini dibahas dalam Bab 4.6.1.
5.9.4 KONEKTIVITAS
Konektivitas adalah tampilan dari jaring elemen dimana hubungan antar elemen dapat
dilihat secara visual dengan jelas. Tampilan ini diperlukan jika digunakan elemen
antarmuka dalam jaring elemen. Elemen antarmuka terdiri dari pasangan titik nodal
dimana pasangan titik nodal tersebut mempunyai koordinat yang sama. Namun
demikian, dalam Konektivitas pasangan titik nodal tersebut digambarkan dengan jarak
tertentu sehingga dapat dilihat dengan jelas bagaimana titik-titik nodal dihubungkan
dengan elemen-elemen di sampingnya.
Dalam Konektivitas dapat terlihat juga, misalnya, saat elemen antarmuka berada di
antara dua buah elemen tanah, bahwa kedua elemen tanah tersebut tidak mempunyai
titik nodal bersama (common node) dan bahwa hubungan tersebut dibentuk oleh elemen
antarmuka. Pada situasi dimana antarmuka berada di sepanjang sisi suatu pelat, maka
pelat tersebut dan elemen tanah disampingnya tidak mempunyai titik-titik nodal
bersama, sehingga hubungan antara pelat dan tanah dibentuk oleh elemen antarmuka.
Hal ini juga dalam dilihat dalam Konektivitas.
5.9.5 KONTRAKSI
Saat kontraksi diaplikasikan pada dinding terowongan lingkaran, maka kontraksi aktual
(atau yang tercapai) yang dibentuk dalam analisis elemen hingga dapat sedikit berbeda
dari nilai masukan yang diberikan dalam tahapan konstruksi. Setelah klik-ganda pada
dinding terowongan lingkaran, maka Kontraksi aktual total dan Peningkatan kontraksi
aktual akan ditampilkan dalam judul tampilan. Kontraksi aktual total didefinisikan
sebagai :
dimana A adalah luas penampang. Perhatikan bahwa Kontraksi aktual total umumnya
sedikit lebih kecil dari nilai masukan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa kontraksi
dari dinding terowongan akan berkurang akibat adanya kekakuan dari tanah
disekelilingnya. Untuk dinding terowongan yang relatif kaku terhadap tanah
disekelilingnya, maka Kontraksi aktual total hanya akan sedikit lebih kecil dari nilai
masukan. Namun untuk dinding terowongan yang relatif fleksibel, perbedaan yang
dihasilkan dapat menjadi lebih signifikan. Jika Kontraksi aktual total menjadi terlalu
kecil, maka perlu untuk sedikit meningkatkan nilai masukan dalam tahapan perhitungan
yang bersangkutan dan mengulangi perhitungan.
Perbesar/perkecil
Untuk memperbesar bagian tertentu dari model untuk menampilkan bagian tersebut
secara mendetil, pilihan perbesar dari menu Tampilan dapat digunakan. Setelah
menggunakan pilihan perbesar ini, area yang akan diperbesar (berbentuk bidang segi
empat pada layar) harus dipilih dengan menggunakan mouse. Pilihan perbesar/perkecil
dapat digunakan berulang-kali.
Tampilan potongan
Pengguna dapat mendefinisikan potongan tertentu untuk menampilkan keluaran. Hal ini
dapat dilakukan dengan memilih Potongan melintang dari menu Tampilan.
5-19
MANUAL ACUAN
laporan dapat dipilih dari menu Berkas atau dengan meng-klik tombol yang
bersangkutan pada toolbar. Dengan melakukan hal ini, maka jendela penyusun laporan
akan muncul dimana beberapa pilihan dari data proyek dapat ditentukan untuk
diikutsertakan dalam laporan ini.
Secara pra-pilih, beberapa kelompok pilihan yang tersedia ditampilkan dalam sebuah
tree view. Kelompok pilihan dan pilihan individual yang ditentukan untuk diikutsertakan
dalam laporan diindikasikan dengan bujursangkar berwarna hitam penuh, sedangkan
pilihan dan kelompok pilihan yang tidak digunakan akan diindikasikan dengan
bujursangkar terbuka. Penentuan dan pembatalan pilihan dilakukan dengan meng-klik
bujursangkar di depan pilihan yang diinginkan. Dengan meng-klik tanda '+' di depan
suatu kelompok pilihan maka seluruh pilihan yang berada di dalam kelompok tersebut
akan ditampilkan dan dapat ditentukan secara individual.
Pada kotak Pilih dapat dilakukan penentuan lebih lanjut dari Tahap, Kurva, Struktur dan
Potongan melintang dapat dilakukan. Dari pilihan Tahap dapat dilakukan penentuan
lebih lanjut terhadap seluruh tahapan perhitungan yang telah dilakukan. Dari pilihan
Kurva dapat dilakukan penentuan lebih lanjut terhadap kurva-kurva yang telah ada
(yang telah disimpan). Dari pilihan Struktur dapat dilakukan penentuan lebih lanjut
terhadap pelat, geogrid atau antarmuka yang sedang ditampilkan dalam jendela keluaran
yang lain saat ini. Dari pilihan Potongan melintang dapat dilakukan penentuan lebih
lanjut dari potongan-potongan yang telah ada. Karena itu, untuk mengikutsertakan data
keluaran dari struktur atau potongan dalam laporan, diperlukan untuk terlebih dahulu
menampilkan struktur atau potongan yang diinginkan dalam jendela keluaran secara
terpisah.
Setelah menentukan seluruh pilihan yang diinginkan, tekan tombol Lihat daftar isi untuk
menampilkan daftar isi dari laporan yang akan disusun. Tombol Tree view dapat
digunakan untuk mengembalikan tampilan kembali ke tree view dimana penentuan atau
pembatalan pilihan dapat dilakukan lebih lanjut.
Setelah seluruh pilihan ditentukan, tekan tombol Mulai untuk membentuk laporan.
Perangkat lunak Microsoft® Word akan dimulai dan laporan akan dibentuk dalam
dokumen baru. Selanjutnya dokumen baru ini dapat disimpan, dicetak atau ditambahkan
ke dokumen lain. Penggunaan Microsoft® Word secara detil dapat dilihat dalam modul
pedoman yang bersangkutan.
Secara pra-pilih, tampilan diikutsertakan sebagai metafile dalam laporan dan legenda
dari kontur atau warna dibagi menjadi 16 buah interval. Tombol Pengaturan dapat
digunakan untuk menentukan format dari tampilan (Metafile atau Bitmap) atau untuk
mengubah jumlah interval dari tampilan yang berupa kontur atau warna.
Data seperti yang ditampilkan dalam jendela keluaran dapat diekspor ke program lain
dengan menggunakan fungsi clipboard dari Windows. Fungsi ini dapat diaktifkan
dengan meng-klik tombol Salin ke memori clipboard pada toolbar atau dengan memilih
Salin dari menu Edit. Tampilan akan diekspor seperti tampilannya pada layar, seperti
gambar dalam perangkat lunak pengolah gambar atau pengolah kata saat dipindahkan ke
dalam memori clipboard. Data dalam tabel juga akan diekspor sedemikian rupa
sehingga data tersebut akan muncul dalam sel-sel yang berbeda di dalam program
spreadsheet saat dipindahkan ke dalam clipboard.
Selain fungsi clipboard, grafik dan tabel dapat diproduksi ulang dengan mencetak
keluaran melalui printer. Saat meng-klik tombol Cetak atau memilihnya dari menu
Berkas, jendela pencetakan akan muncul dimana dapat dipilih beberapa komponen
tampilan yang akan ikut dicetak. Disamping itu, informasi umum akan ditampilkan
dalam sebuah bingkai di sekeliling tampilan. Untuk tujuan ini, sebuah judul proyek dan
deskripsi proyek dapat dimasukkan, dan akan ikut ditampilkan dalam hasil pencetakan.
Saat menekan tombol Pengaturan, jendela standar untuk pengaturan pencetakan akan
muncul dimana pengaturan untuk printer tertentu dapat diubah.
Saat meng-klik tombol Cetak, tampilan akan dikirim ke printer. Proses ini umumnya
dilakukan sepenuhnya oleh sistem operasi Windows®. Untuk informasi lebih lanjut
mengenai instalasi printer atau alat keluaran lainnya, dapat melihat manual pedoman
yang bersangkutan.
5-21
MANUAL ACUAN
Saat menggunakan Salin ke memori clipboard atau Cetak untuk suatu tampilan yang
menunjukkan bagian dari model yang sedang diperbesar, hanya bagian tersebut saja
yang akan diekspor ke clipboard atau printer.
Ikon ini menyatakan program Kurva. Program Kurva memuat seluruh fasilitas
untuk menggambarkan kurva beban-perpindahan, lintasan tegangan dan
diagram tegangan-regangan. Pada awal dari program Kurva, pilihan harus
ditentukan antara menggunakan diagram yang telah ada dan membuat diagram baru.
Saat memilih Diagram baru, jendela Penggambaran kurva akan muncul dimana
parameter untuk penggambaran kurva dapat diatur (Bab 6.2). Saat memilih Diagram
yang telah ada, dari jendela pilihan dapat dipilih satu dari empat diagram terakhir yang
dibuka dengan cepat. Jika diagram yang diinginkan tidak ada dalam daftar yang
ditampilkan, pilihan <<<Berkas lainnya>>> dapat digunakan. Jendela permintaan
berkas akan muncul dimana pengguna dapat telusuri seluruh direktori yang tersedia dan
memilih berkas diagram PLAXIS yang diinginkan (*.G## dimana ## adalah angka
diantara 00 dan 99). Setelah pemilihan dari proyek, diagram yang bersangkutan akan
ditampilkan dalam jendela utama. Jendela utama dari program Kurva memuat hal-hal
berikut (Gambar 6.1) :
Menu Kurva :
Menu Kurva memuat seluruh pilihan dan fasilitas operasional dari program
Kurva. Beberapa pilihan juga tersedia dalam bentuk tombol pada toolbar.
6-1
MANUAL ACUAN
Jendela Diagram :
Jendela ini merupakan jendela untuk menampilkan diagram. Beberapa jendela
diagram dapat dibuka secara bersamaan dan setiap diagram memuat maksimum
10 kurva.
Toolbar :
Baris ini berisi tombol-tombol yang dapat digunakan sebagai jalan pintas untuk
mengakses fasilitas dalam menu.
Sub-menu Berkas :
Baru Untuk membuat sebuah diagram baru. Jendela permintaan berkas
akan muncul.
Buka Untuk membuka sebuah diagram. Jendela permintaan berkas akan
muncul.
Simpan Untuk menyimpan diagram dengan nama tertentu. Jika nama
diagram belum pernah diberikan, jendela permintaan berkas akan
muncul.
Tutup Untuk menutup jendela diagram aktif.
Tambah kurva Untuk menambah kurva baru pada diagram saat ini (Bab 6.4).
Cetak Untuk mencetak diagram aktif pada printer tertentu. Akan tampil
jendela pencetakan.
Direktori kerja Untuk menentukan direktori dimana kurva akan disimpan.
(diagram terakhir) Untuk membuka salah satu dari empat buah diagram yang paling
akhir diedit.
Keluar Untuk meninggalkan program.
Sub-menu Edit :
Salin Untuk menyalin diagram ke dalam clipboard dari Windows.
Sub-menu Format :
Kurva Untuk mengubah tampilan atau menggambarkan ulang kurva-
kurva dalam jendela diagram yang aktif (Bab 6.6.1).
Diagram Untuk mengubah tampilan dari diagram (sumbu koordinat dan
grid) dalam jendela diagram yang aktif (Bab 6.6.2).
Sub-menu Tampilan :
Perbesar untuk memperbesar (zoom in) suatu area berbentuk segi empat ke
dalam tampilan yang lebih detil. Area yang akan diperbesar
dipilih dengan menggunakan mouse. Tekan tombol utama mouse
pada salah satu sudut dari area yang akan diperbesar; tetap tekan
tombol utama mouse sambil menggerakkan mouse ke sudut yang
berlawanan dari area yang akan diperbesar; kemudian lepaskan
tombol. Program akan memperbesar tampilan dari area yang
dipilih pada layar. Pilihan perbesar dapat digunakan berulang-
kali.
Perkecil Untuk mengembalikan tampilan saat ini ke tampilan sebelumnya
dari pilihan perbesar yang paling akhir.
Tampilan awal Untuk mengembalikan bidang gambar ke tampilan semula.
Legenda Untuk menampilkan legenda dari diagram saat ini. Simbol dan
warna dari garis-garis dalam legenda menyatakan simbol dan
warna dari kurva-kurva yang telah dibentuk.
Nilai data Untuk menampilkan data kurva secara mendetil saat kursor
berada di atas kurva.
Sebuah kurva baru dapat digambarkan dengan memulai program Kurva atau dengan
menggunakan pilihan Baru dari menu Berkas. Jendela permintaan berkas akan muncul
dan proyek dimana kurva akan digambarkan harus dipilih. Setelah memilih proyek,
jendela Penggambaran kurva akan muncul, seperti ditunjukkan dalam Gambar 6.2.
6-3
MANUAL ACUAN
Dua buah kotak yang serupa dengan berbagai pilihan akan ditampilkan, satu untuk
sumbu x dan yang lain untuk sumbu y. Pada umumnya sumbu x akan menyatakan
sumbu horisontal dan sumbu y menyatakan sumbu vertikal. Walaupun demikian, aturan
ini dapat diubah dengan menggunakan fasilitas Tukar sumbu dalam jendela Pengaturan
diagram (Bab 6.6.2). Untuk setiap sumbu, beberapa kombinasi pilihan harus ditentukan
untuk mendefinisikan besaran manakah yang akan digambarkan pada sumbu tersebut.
Pilihan Tukar tanda dapat digunakan untuk mengalikan nilai x dan nilai y dengan -1.
Pilihan ini dapat digunakan antara lain untuk menggambarkan tegangan (yang umumnya
bernilai negatif) agar nilai positif.
Kombinasi nilai-nilai yang bergantung pada langkah perhitungan dari besaran x dan
besaran y akan membentuk titik-titik dari kurva yang akan digambarkan. Nomor titik
kurva menyatakan nomor langkah perhitungan ditambah satu. Titik kurva yang pertama
(sehubungan dengan langkah 0) akan bernomor 1. Saat kedua besaran telah
didefinisikan dan tombol OK ditekan, maka kurva akan digambarkan dan ditampilkan
dalam jendela diagram.
Kurva beban-perpindahan
Kurva beban-perpindahan dapat digunakan untuk menunjukkan secara visual hubungan
antara beban yang diberikan dan perpindahan yang dihasilkan pada suatu titik tertentu
dalam geometri. Secara umum, sumbu x berhubungan dengan titik nodal tertentu
(Perpindahan), dan sumbu y memuat data yang berhubungan dengan tingkat beban
(Faktor pengali). Jenis kurva-kurva lain juga dapat digambarkan.
Pemilihan Perpindahan harus disertai dengan pemilihan titik nodal pada kotak Titik
yang telah ditentukan sebelumnya dalam program Perhitungan, dan pemilihan
komponen perpindahan dalam kotak Jenis. Jenis perpindahan perpindahan dapat dipilih
antara vektor perpindahan, |u|, atau salah satu dari komponen perpindahan (ux atau uy).
Perpindahan dinyatakan dalam satuan panjang, seperti telah ditentukan dalam jendela
Pengaturan global dalam program Masukan.
Pemilihan Pengali atau Faktor pengali harus disertai dengan pemilihan sistem beban
yang diinginkan, yang ditunjukkan oleh faktor pengali yang bersangkutan dalam kotak
Jenis. Penjelasan mengenai faktor pengali telah diberikan dalam Bab 4.8. Karena
aktivasi dari sistem beban tidak berhubungan dengan titik tertentu dalam geometri, maka
pemilihan Titik menjadi tidak relevan dalam kasus ini. Perhatikan bahwa 'beban' tidak
dinyatakan dalam dalam satuan tegangan atau gaya.
Untuk memperoleh beban aktual, angka yang ditampilkan harus dikalikan dengan
masukan pembebanan seperti telah ditentukan dalam modus tahapan konstruksi.
Besaran lain yang dapat ditampilkan dalam bentuk kurva adalah Tekanan air pori
berlebih. Pemilihan Tekanan air pori berlebih harus disertai dengan pemilihan titik
nodal yang telah ditentukan sebelumnya pada kotak Titik. Kotak Jenis tidak relevan
dalam kasus ini. Tekanan air pori berlebih dinyatakan dalam satuan tegangan.
Saat suatu perpindahan tertentu diaktifkan dalam perhitungan, gaya reaksi akibat
perpindahan tertentu dalam arah x dan y dihitung dan disimpan sebagai parameter
Kurva waktu-perpindahan
Kurva waktu-perpindahan dapat berguna untuk melakukan interpretasi dari hasil
perhitungan dimana perilaku tanah yang tergantung dari waktu memegang peranan
penting (misalnya pada konsolidasi dan proses rangkak). Dalam kasus ini, pilihan Waktu
umumnya digunakan untuk sumbu x, dan sumbu y memuat data untuk perpindahan dari
titik nodal tertentu. Pemilihan Waktu tidak membutuhkan pemilihan tambahan lainnya
dalam kotak Titik maupun kotak Jenis. Waktu dinyatakan dalam satuan waktu, seperti
telah ditentukan dalam jendela Pengaturan global dalam program Masukan.
Diagram tegangan-regangan
Diagram tegangan-regangan dapat digunakan untuk menunjukkan perilaku tanah pada
titik tertentu secara visual. Pada kenyataannya, diagram tegangan-regangan menyatakan
perilaku ideal dari tanah sesuai dengan model tanah yang digunakan. Pemilihan
Tegangan atau Regangan harus disertai dengan pemilihan titik tegangan yang telah
ditentukan sebelumnya dalam kotak Titik serta pemilihan komponen yang diinginkan
dalam kotak Jenis. Komponen tegangan dan regangan yang tersedia adalah sebagai
berikut :
Tegangan :
σ′xx tegangan horisontal efektif (arah x)
σ′yy tegangan vertikal efektif (arah y)
σ′zz tegangan efektif dalam arah keluar dari bidang gambar (arah z)
σxy tegangan geser
σ′1 tegangan utama terbesar absolut
σ′2 tegangan utama menengah absolut
σ′3 tegangan utama terkecil absolut
p′ tegangan efektif isotropik (tegangan efektif rata-rata)
q′ tegangan deviator (tegangan geser ekivalen)
pberlebih tekanan air pori berlebih
6-5
MANUAL ACUAN
Regangan :
εxx regangan horisontal (arah x)
εyy regangan vertikal (arah y)
γxy regangan geser
ε1 regangan utama terbesar absolut
ε2 regangan utama menengah absolut
ε3 regangan utama terkecil absolut
εv regangan volumetrik
εq regangan deviator (regangan geser ekivalen)
Lihat Manual Dasar Teori untuk definisi dari komponen-komponen tegangan dan
regangan. Ditambahkan kata 'absolut' dalam deskripsi komponen-komponen utama
karena pada umumnya tegangan normal dan komponen regangan adalah negatif (tekan
adalah negatif). Perhatikan bahwa tegangan deviator dan komponen regangan selalu
bernilai positif. Komponen tegangan dinyatakan dalam satuan tegangan sedangkan
regangan tidak berdimensi.
Prosedur Tambah kurva adalah serupa dengan pilihan Baru (Bab 6.3). Namun demikian,
saat mencapai tahap penggambaran kurva, program akan menerapkan beberapa batasan
pada pemilihan data yang akan ditampilkan dalam sumbu x atau sumbu y. Hal ini untuk
memastikan agar data yang baru tetap konsisten dengan data yang telah digunakan
dalam kurva sebelumnya.
Jika untuk suatu alasan tertentu proses perhitungan diulangi atau dilanjutkan dengan
tahapan-tahapan perhitungan yang baru, umumnya juga diperlukan untuk
memperbaharui kurva agar tetap sesuai dengan data yang baru. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan fasilitas Gambar ulang. Fasilitas ini tersedia dalam jendela
Pengaturan kurva (Bab 6.6.1), yang dapat digunakan dengan meng-klik tombol
Pengaturan kurva pada toolbar atau dengan memilih Kurva dalam menu Format. Saat
meng-klik tombol Gambar ulang, jendela Penggambaran kurva akan muncul dan
menampilkan pengaturan untuk sumbu x dan sumbu y. Cukup dengan menekan tombol
OK maka penggambaran ulang dari kurva akan dilakukan dengan mengikutsertakan data
yang baru. Penekanan tombol OK sekali lagi akan menutup jendela Pengaturan kurva
dan menampilkan kurva yang baru saja digambarkan.
Saat beberapa kurva digunakan dalam sebuah diagram, fasilitas Penggambaran ulang
harus digunakan untuk setiap kurva secara individual.
Fasilitas Gambar ulang juga dapat digunakan untuk mengubah besaran yang akan
digambarkan pada sumbu x atau sumbu y.
Tampilan dari kurva dan diagram dapat dimodifikasi dengan menggunakan pilihan
dalam menu Format. Dibedakan antara pengaturan untuk Kurva dan pengaturan untuk
Diagram. Pilihan Kurva digunakan untuk mengubah tanpilan dari kurva, sedangkan
pilihan Diagram digunakan untuk mengatur bingkai dan sumbu koordinat dimana kurva
akan digambarkan.
6-7
MANUAL ACUAN
jendela pengaturan tidak tertutup. Dengan menekan tombol Batal maka perubahan pada
pengaturan akan diabaikan.
Judul :
Judul pra-pilih akan diberikan pada setiap kurva saat penggambaran kurva
berlangsung. Judul ini dapat diubah dalam kotak Judul kurva. Jika sebuah
legenda ditampilkan untuk diagram dalam jendela utama, maka Judul kurva
akan muncul dalam legenda.
Tampilkan kurva :
Saat beberapa kurva ditampilkan secara bersamaan dalam sebuah diagram, satu
kurva atau lebih dapat tidak ditampilkan untuk sementara waktu. Untuk
melakukan hal ini pilihan Tanpilkan kurva harus dinonaktifkan.
Tahap :
Tombol Tahap dapat digunakan untuk memilih tahapan perhitungan dimana
kurva akan digambarkan. Pilihan ini berguna jika tidak semua tahapan
perhitungan akan diikutsertakan dalam kurva. Sebagai contoh, saat faktor
pengali ΣMsf digambarkan terhadap komponen perpindahan untuk menentukan
faktor keamanan, maka hanya tahapan perhitungan Reduksi phi-c saja yang
relevan. Pilihan Tahap dapat digunakan untuk menonaktifkan tahapan
perhitungan yang lain.
Regresi :
Untuk menggambarkan kurva dengan mengikuti regresi tertentu, pengguna
dalam mengaktifkan pilihan Regresi. Jenis dari regresi dipilih dalam kotak
Jenis. Regresi jenis 'Spline' umumnya memberikan hasil yang paling
memuaskan, tetapi alternatif lain berupa polinom dengan metode kuadrat
terkecil juga dapat digunakan.
Gambar ulang :
Tombol Gambar ulang dapat digunakan untuk menggambarkan kembali kurva
yang telah tergambar sebelumnya agar sesuai dengan data yang baru (Bab 6.5).
Tambah kurva :
Tombol Tambah kurva dapat digunakan untuk menambahkan kurva ke dalam
diagram yang aktif (Bab 6.4).
Hapus :
Saat beberapa kurva berada dalam sebuah diagram, tombol Hapus dapat
digunakan untuk menghapus kurva tertentu.
Judul :
Secara pra-pilih sebuah judul akan diberikan pada sumbu x dan sumbu y,
berdasarkan besaran yang dipilih saat penggambaran kurva. Judul ini dapat
diubah dalam kotak isian Judul untuk masing-masing sumbu. Judul juga dapat
diberikan untuk diagram secara keseluruhan, yang dapat dimasukkan dalam
6-9
MANUAL ACUAN
kotak isian Judul diagram. Judul diagram berbeda dengan Judul kurva seperti
dijelaskan pada Bab 6.6.1.
Grid :
Garis grid dapat ditambahkan pada tampilan dengan menggunakan pilihan Grid
horisontal atau Grid vertikal. Tampilan garis grid dapat diubah dengan
menggunakan pilihan Bentuk dan Warna.
Sumbu orthonormal :
Pilihan Sumbu orthonormal dapat digunakan untuk menghasilkan skala sumbu
x dan sumbu y yang sama. Pilihan ini khususnya akan berguna jika nilai-nilai
dari besaran yang serupa akan digambarkan pada sumbu x dan sumbu y,
Tukar sumbu :
Pilihan Tukar sumbu dapat digunakan untuk menukar sumbu x dan sumbu y
dan seluruh nilai data pada sumbu yang bersangkutan, sehingga sumbu x akan
menjadi sumbu vertikal dan sumbu y menjadi sumbu horisontal.
Secara pra-pilih, sebuah legenda akan ditampilkan pada sisi kanan dari setiap jendela
kurva. Legenda memberikan deskripsi singkat mengenai data pada kurva yang
bersangkutan. Deskripsi yang muncul pada legenda sebenarnya adalah Judul kurva,
yang secara otomatis dibentuk berdasarkan besaran yang dipilih untuk sumbu x dan y.
Judul kurva dapat diubah dalam jendela Pengaturan kurva. Legenda dapat ditampilkan
atau dihilangkan dari menu Tampilan, dan ukuran dari kotak legenda dapat diubah
dengan menggunakan mouse.
Sebuah tabel dapat digunakan untuk menampilkan data numerik dari kurva. Pilihan
Tabel dapat digunakan dengan meng-klik tombol Tabel pada toolbar atau dengan
mengaktifkan pilihan tersebut dari menu Tampilan. Sebuah tabel akan muncul dan
menampilkan data numerik dari seluruh titik pada kurva dalam diagram yang aktif.
Kurva yang ingin ditampilkan dapat dipilih dalam combo box yang berada di atas tabel.
Terdapat beberapa pilihan dalam menu tabel untuk mencetak atau menyalin seluruh atau
sebagian data pada tabel ke dalam clipboard dari Windows. Data tersebut kemudian
dapat disalin ke dalam program spreadsheet untuk pengolahan lebih lanjut.
6-11
MANUAL ACUAN
nol. Nilai-nilai dalam tabel dapat diubah dengan memasukkan nilai yang diinginkan
pada posisi yang diinginkan. Pilihan Hapus digunakan untuk menghapus kedua nilai x
dan y sehingga titik yang bersangkutan akan terhapus dari kurva.
Mengubah kurva beban-perpindahan seringkali dibutuhkan saat menggunakan beban
gravitasi untuk menghasilkan tegangan awal dari proyek. Sebagai contoh, tinjau sebuah
proyek timbunan seperti ditunjukkan pada Gambar 6.5.
Dalam contoh ini, tanah timbunan akan ditambahkan pada timbunan yang telah ada
untuk menambah ketinggiannya. Tujuan dari contoh analisis ini adalah untuk
menghitung perpindahan dari titik A saat timbunan ditinggikan. Salah satu penyelesaian
untuk masalah ini adalah dengan membentuk jaring elemen untuk model timbunan final
dan kemudian menonaktifkan klaster yang bersangkutan dengan timbunan yang telah
ada serta lapisan tanah tambahan pada modus Konfigurasi geometri awal dari program
Masukan.
Alternatif lain adalah dengan membentuk tegangan awal dari proyek, yaitu tegangan
pada kasus dimana timbunan semula telah ada tetapi lapisan tanah tambahan belum ada.
Hal ini harus diselesaikan dengan menggunakan prosedur beban gravitasi. Dalam
prosedur ini berat sendiri dari tanah diaplikasikan dengan meningkatkan ΣMweight dari
nol hingga 1.0 dalam sebuah tahapan perhitungan plastis dengan menggunakan Faktor
pengali total sebagai Masukan pembebanan.
Penurunan dari titik A saat beban gravitasi diberikan ditunjukkan oleh garis horisontal
awal dalam Gambar 6.6a. Umumnya garis ini terdiri dari beberapa langkah perhitungan
plastis, semuanya dengan nilai ΣMarea yang sama.
Untuk memodelkan perilaku dari massa tanah secara keseluruhan saat lapisan tanah
tambahan diberikan, maka klaster dari lapisan tanah tambahan harus diaktifkan dengan
menggunakan sebuah tahapan konstruksi. Pada awal dari perhitungan tahapan
konstruksi ini, seluruh perpindahan harus diatur kembali menjadi nol. Hal ini akan
menghilangkan efek dari perpindahan akibat beban gravitasi yang tidak mempunyai arti
fisik apapun.
Σ-Marea Σ-Marea
1 1
Titik 1
Titik 1
Pembebanan gravitasi
Kurva beban-perpindahan yang diperoleh pada akhir dari perhitungan untuk titik A
ditunjukkan pada Gambar 6.6a. Untuk menampilkan penurunan tanpa respon dari beban
gravitasi, maka data kurva beban-perpindahan tersebut perlu diedit. Bagian awal yang
tidak diinginkan, kecuali titik 1, harus dihapus. Nilai perpindahan untuk titik 1
kemudian harus diatur menjadi nol. Hasil kurva yang diperoleh ditunjukkan dalam
Gambar 6.6b.
Selain prosedur di atas, tahapan beban gravitasi dapat tidak disertakan dalam daftar
tahapan perhitungan yang digunakan dalam kurva (Bab 6.6.1).
6-13
MANUAL ACUAN
7 REFERENSI
[1] Bakker, K.J. and Brinkgreve, R.B.J. (1990). The use of hybrid beam elements to
model sheet-pile behaviour in two dimensional deformation analysis. Proc. 2nd
European Specialty Conference on Numerical Methods in Geotechnical
Engineering. Santander, Spain, 559-572.
[2] Bathe, K.J. (1982). Finite element analysis in engineering analysis. Prentice-Hall,
New Jersey.
[3] Bolton, M.D. (1986). The strength and dilatancy of sands. Geotechnique 36(1),
65-78.
[4] Brinkgreve, R.B.J. and Bakker, H.L. (1991). Non-linear finite element analysis
of safety factors. Proc. 7th Int. Conf. on Comp. Methods and Advances in
Geomechanics, Cairns, Australia, 1117-1122.
[5] Burd, H.J. and Houlsby, G.T. (1989). Numerical modelling of reinforced unpaved
roads. Proc. 3rd Int. Symp. on Numerical Models in Geomechanics, Canada,
699-706.
[6] De Borst, R. and Vermeer, P.A. (1984). Possibilities and limitations of finite
elements for limit analysis. Geotechnique 34(20), 199-210.
[7] Hird, C.C. and Kwok, C.M. (1989). Finite element studies of interface behaviour
in reinforced embankments on soft grounds. Computers and Geotechnics, 8, 111-
131.
[8] Nagtegaal, J.C., Parks, D.M. and Rice, J.R. (1974). On numerically accurate
finite element solutions in the fully plastic range. Comp. Meth. Appl. Mech.
Engng. 4, 153-177.
[9] Owen D.R.J. and Hinton E. (1982). Finite Elements in Plasticity. Pineridge Press
Limited, Swansea.
[10] Rheinholdt, W.C. and Riks, E. (1986). Solution techniques for non-linear finite
element equations. State-of-the-art Surveys on Finite Element Techniques, eds.
Noor, A.K. and Pilkey, W.D. Chapter 7.
[11] Rowe, R.K. and Ho, S.K. (1988). Application of finite element techniques to the
analysis of reinforced soil walls. The Application of Polymeric Reinforcement in
Soil Retaining Structures, eds. Jarett, P.M. and McGown, A. 541-553.
[12] Schikora K., Fink T. (1982). Berechnungsmethoden moderner bergmännischer
Bauweisen beim U-Bahn-Bau. Bauingenieur, 57, 193-198.
[13] Sloan, S.W. (1981). Numerical analysis of incompressible and plastic solids using
finite elements. Ph.D. Thesis, University of Cambridge, U.K.
[14] Sloan, S.W. and Randolph, M.F. (1982). Numerical prediction of collapse loads
using finite element methods. Int. J. Num. Analyt. Meth. in Geomech. 6, 47-76.
[15] Smith I.M. (1982). Programming the finite element method with application to
geomechanics. John Wiley & Sons, Chichester.
7-1
MANUAL ACUAN
[16] Song E.X. (1990). Elasto-plastic consolidation under steady and cyclic loads.
Ph.D. Thesis, Delft University of Technology, The Netherlands.
[17] Van Langen, H. (1991). Numerical analysis of soil structure interaction. Ph.D.
Thesis, Delft University of Technology, The Netherlands.
[18] Van Langen, H. and Vermeer, P.A. (1990). Automatic step size correction for
non-associated plasticity problems. Int. J. Num. Meth. Eng. 29, 579-598.
[19] Van Langen, H. and Vermeer, P.A. (1991). Interface elements for singular
plasticity points. Int. J. Num. Analyt. Meth. in Geomech. 15, 301-315.
[20] Vermeer, P.A. and Van Langen, H. (1989). Soil collapse computations with finite
elements. Ingenieur-Archive 59, 221-236.
[21] Vermeer P.A. and Verruijt A. (1981). An accuracy condition for consolidation by
finite elements. Int. J. for Num. Anal. Met. in Geom., Vol. 5, 1-14.
[22] Zienkiewicz, O.C. (1977). The Finite Element Method. McGraw-Hill, London.
INDEKS
sudut · 3-47
A
Drainase · 3-33
Abaikan perilaku tak terdrainase · 4-15
Air E
berat isi · 3-62 Ekstrapolasi · 4-20, 5-17
kondisi · 3-61 Elemen
tekanan · 3-61, 3-69, 4-34 antarmuka · 5-18, 7-2
Air tanah · 3-63, 5-11 balok · 3-14
Antarmuka pelat · 3-13
elemen · 5-18, 7-2 tanah · 3-10, 3-59
ketebalan sesungguhnya · 3-52 Elemen tanah · 3-10, 3-58
ketebalan virtual · 3-18, 3-52
F
Atur perpindahan menjadi nol · 4-14
Awal Faktor pengali beban · 4-30, 4-38, 5-17
geometri · 3-74, 6-12 peningkatan · 4-24, 4-38, 5-17
kondisi tekanan air · 3-61, 4-26, 4-34 total · 4-38, 5-17
tegangan · 3-76 Faktor pengali lihat Faktor pengali
beban · 6-4
B Faktor pengali total · 4-23
Balik Fasilitas bantuan · 2-4
horisontal · 6-11
G
vertikal · 6-11
Balok Garis
elemen · 3-14 garis geometri · 3-6, 3-12
Batal · 3-5 garis pindai · 5-3
Beban merata · 3-30 Garis freatik · 3-62
Beban terpusat · 3-31 Garis pindai · 5-3
Beban-perpindahan · 4-46, 6-1, 6-4 Gaya
kurva · 4-46, 4-49, 6-1, 6-4 jangkar · 3-56, 4-33, 5-14
Berat · 3-55 prategang · 4-33
berat isi jenuh · 3-41 Geogrid · 3-16, 3-56, 5-13
berat isi tak jenuh · 3-41 Geometri
berat isi tanah · 3-41, 3-55, 3-76, 4- garis · 3-12
40 Gravitasi
Berkas pembebanan · 3-41, 3-76, 4-40
pengaturan · 5-5 perhitungan tegangan awal · 3-76
Berpindah ("switch") · 3-61, 4-26 I
C Iterasi maksimum · 3-72, 4-50
Cam-Clay · 3-39 J
D Jangkar
Diagram · 6-1, 6-2, 6-9 prategang · 4-33
Dilatansi properti · 3-56
INDEKS-1
MANUAL ACUAN
INDEKS-3
MANUAL ACUAN
A.1 PROSEDUR K0
Jika pendekatan ini digunakan, maka pengguna harus menggunakan pilihan Tegangan
awal dari sub-menu Hitung dalam modus Kondisi awal. Jika digunakan pilihan ini,
maka nilai koefisien tekanan tanah lateral dapat dimasukkan untuk setiap klaster tanah.
Selain parameter K0, pengguna dapat memasukkan nilai dari ΣMweight. Untuk
ΣMweight = 1.0 maka gravitasi akan sepenuhnya diaktifkan. Koefisien K0 menyatakan
rasio dari tegangan horisontal efektif terhadap tegangan vertikal efektif :
K0 = σ′xx / σ′yy
Dalam praktek, nilai K0 untuk tanah terkonsolidasi normal seringkali diasumsikan
berhubungan langsung dengan sudut geser dengan persamaan empiris berikut :
K0 = 1 – sin φ
Pada tanah yang terkonsolidasi berlebih, K0 umumnya lebih tinggi dari nilai yang
diberikan oleh persamaan ini.
Penggunaan nilai K0 yang sangat rendah atau sangat tinggi dalam Prosedur-K0 dapat
mengakibatkan kondisi tegangan yang melanggar kondisi keruntuhan Coulomb. Dalam
kasus ini PLAXIS secara otomatis akan mereduksi tegangan lateral sedemikian rupa
sehingga kondisi keruntuhan terpenuhi. Walaupun demikian, pengguna harus berhati-
hati karena kondisi tegangan dapat berbeda dengan yang diharapkan oleh pengguna.
Namun titik-titik tegangan tersebut akan berada dalam kondisi plastis sehingga akan
diindikasikan sebagai titik-titik plastis. Tampilan dari titik plastis dapat dilihat setelah
tampilan tegangan efektif awal dalam program Keluaran dengan menggunakan pilihan
A-1
MANUAL ACUAN
Titik plastis dari menu Tegangan. Walaupun tegangan yang terkoreksi mengikuti
kondisi keruntuhan, ada kemungkinan kondisi tegangan tersebut tidak berada dalam
kondisi keseimbangan. Pada umumnya kondisi tegangan awal tidak memiliki titik-titik
plastis. Untuk material yang non-kohesif dapat dengan mudah ditunjukkan bahwa untuk
menghindari plastisitas tanah maka nilai K0 harus berada dalam rentang :
1 − sin φ 1 + sin φ
< K0 <
1+sin φ 1 − sin φ
Saat Prosedur-K0 digunakan, PLAXIS akan menghitung tegangan vertikal yang berada
dalam kondisi keseimbangan dengan berat sendiri dari tanah. Namun demikian,
tegangan horisontal dihitung sesuai dengan nilai K0 yang ditentukan. Bahkan, meskipun
nilai K0 ditentukan hingga plastisitas tidak akan terbentuk, Prosedur-K0 tetap tidak
menjamin bahwa kondisi tegangan yang diperoleh telah berada dalam keseimbangan.
Keseimbangan penuh hanya dapat diperoleh untuk permukaan tanah yang horisontal
dengan pelapisan tanah sejajar dengan permukaan dan garis freatik adalah horisontal.
Jika kondisi tegangan di lapangan hanya memerlukan sedikit koreksi keseimbangan,
maka hal ini dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur yang dijelaskan berikut
ini. Jika tegangan tidak berada dalam kondisi keseimbangan, maka Prosedur-K0 tidak
boleh digunakan dan harus prosedur Beban gravitasi harus digunakan.
Langkah-nol-plastis
Jika Prosedur-K0 menghasilkan kondisi tegangan yang tidak berada dalam
keseimbangan atau jika terjadi titik-titik plastis, maka langkah-nol-plastis harus
dilakukan. Langkah-nol-plastis adalah sebuah tahap perhitungan dimana tidak ada
penambahan beban yang diberikan (Bab 4.7.10). Setelah tahap perhitungan ini selesai,
maka kondisi tegangan di lapangan akan berada dalam keseimbangan dan seluruh
kondisi tegangan akan mengikuti kondisi keruntuhan.
Divergensi
Jika Prosedur-K0 menghasilkan kondisi tegangan yang jauh dari keseimbangan, maka
langkah-nol-plastis dapat gagal untuk mencapai konvergensi. Hal ini terjadi, misalnya,
jika Prosedur-K0 diterapkan pada lereng yang curam. Untuk masalah seperti ini
prosedur Beban gravitasi yang harus digunakan.
Perpindahan awal
Merupakan suatu hal yang penting untuk memastikan bahwa perpindahan yang terjadi
pada langkah-nol-plastis tidak mempengaruhi perhitungan selanjutnya. Hal ini dilakukan
dengan mengaktifkan pilihan Atur perpindahan menjadi nol pada tahap perhitungan
berikutnya.
K0
ν=
(1 + K 0 )
Jika diperlukan nilai K0 sebesar 0.5, misalnya, maka perlu untuk menggunakan angka
Poisson sebesar 0.333.
Seringkali terjadi kasus-kasus dimana titik-titik plastis terbentuk dalam prosedur Beban
gravitasi. Untuk tanah non-kohesif, misalnya, titik-titik plastis akan terbentuk jika
kondisi berikut tidak dipenuhi :
1 − sin φ ν
<
1 + sin φ 1 −ν
Terjadinya sejumlah kecil titik-titik plastis dalam Beban gravitasi umumnya masih
dapat diterima.
Perhitungan plastis
Beban gravitasi dapat diterapkan, jika diinginkan, dalam sebuah tahap perhitungan
tunggal. Hal ini harus dilakukan dengan menggunakan jenis perhitungan Plastis dimana
Masukan pembebanan diatur ke Faktor pengali total dan nilai ΣMweight diatur sebesar
1.0.
Perpindahan awal
Setelah kondisi tegangan awal terbentuk, maka perpindahan harus diatur kembali
menjadi nol pada awal tahap perhitungan berikutnya. Hal ini akan menghilangkan efek
prosedur Beban gravitasi yang terbentuk dalam perhitungan sebelumnya.
A-3
MANUAL ACUAN
B-1
MANUAL ACUAN
A
Antarmuka Interface
Antarmuka pengguna (PLAXIS) User interface (PLAXIS)
B
Bantuan Help
Baris perintah, baris masukan manual Command line
Baris status Status bar
Berkas File
D
Direktori Directory
Disk Disk
"Drive", media Drive
F
Folder Folder
G
Grid Grid
J
Jalan Pintas Shortcut
Jalur berkas Path (for files)
Jendela Window
C-1
MANUAL ACUAN
K
Kotak dialog Dialog box
Kotak isian Edit box
Kursor Cursor
L
Lembar-tab Tab sheet
M
Mistar Ruler
Mouse Mouse
P
Papan ketik Keyboard
Pelanggaran penggunaan bersama Sharing violation
Perlengkapan, peralatan Device
Perluasan Extension
Pesan peringatan Warning message
Petunjuk Hints
Piksel Pixels
S
Sub-direktori Sub-directory
T
Telusuri Browse
Toolbar [deret-alat] Toolbar
Tree-view [tampilan bertingkat] Tree-view
A
Aliran air tanah statis Steady-state groundwater flow
Aliran tak terkekang Unconfined flow
Aliran terkekang Confined flow
Angka Poisson [ν] Poisson's ratio [ν]
Angka pori [e] Void ratio [e]
Arah dip [α2] Dip direction [α2]
Atenuasi, perlemahan Attenuation
B
Beban runtuh Collapse load
Berat volumetrik, berat volume, Volumetric weight [γ]
berat isi [γ]
Berpori Porous
Bidang leleh Yield surface
Butiran tanah Soil skeleton
Butiran, butir tanah Skeleton
C
"Cap" leleh Yield cap
D
Debit spesifik Specific discharge
Diskontinuitas Discontinuity
E
Efek busur Arching effect
C-3
MANUAL ACUAN
F
Freatik Phreatic
Frekuensi getar Vibration frequency
Fungsi leleh Yield function
Fungsi potensi plastis Plastic potential function
G
Gaya apung Buoyancy
Getaran, vibrasi Vibration
I
Indeks kompresi Cam-Clay [λ] Cam-Clay compression index [λ]
Indeks muai Cam-Clay [κ] Cam-Clay swelling index [κ]
Isotropis Isotropic
J
Jangkar Anchor
"Joint", kekar Joint
K
Kaidah alir Flow rule
Kaison Caisson
Kecepatan, cepat rambat (gelombang) Velocity, velocities
Kekuatan, kuat geser Strength
Kembung, penggembungan Bulge, bulging
Koefisien tekan tanah lateral [K0] Coefficient of lateral earth pressure [K0]
Kohesi [c] Cohesion [c]
Kuat geser tak terdrainase [Su] Undrained shear-strength [Su]
L
Lanau Loam, silt
Lapisan tanah Soil layer
Lintasan tegangan Stress path
M
Merambat, perambatan (gelombang) Propagate, propagation
Model tanah Soil model
Modulus bulk [K] Bulk modulus [K]
Modulus geser [G] Shear modulus [G]
Modulus oedometer Oedometer modulus [Eoed]
Modulus Young [E] Young's modulus [E]
P
Plastisitas terasosiasi Associated plasticity
Plastisitas tak terasosiasi Non-associated plasticity
Pondasi menerus, pondasi lajur Strip footing
Porositas [n] Porosity [n]
R
Rangkak Creep
Rasio keruntuhan [Rf] Failure ratio [Rf]
Rasio konsolidasi berlebih Overconsolidation ratio [OCR]
Rasio redaman [ξ] Damping ratio [ξ]
Regangan [ε] Strain [ε]
Regangan enjiniring Engineering strain
Regangan volumetrik (negatif untuk Volumetric strain (negative for
kompresi dan positif untuk tarik) compression; positive for extension)
C-5
MANUAL ACUAN
S
Sudut dilatansi [ψ] Dilatancy angle [ψ]
Sudut dip [α1] Dip angle [α1]
Sudut geser [φ] Friction angle [ϕ]
T
Tegangan [σ] Stress [σ]
Tegangan geser [τ] Shear stress [τ]
Tegangan geser ekivalen, tegangan Equivalent shear stress, deviatoric stress
deviator
Tegangan isotropis, tegangan rata-rata Isotropic stress, mean stress (positive for
(positif untuk tekan dan negatif untuk pressure; negative for tension)
tarik)
Tegangan melingkar Hoop stress
Tekanan prakonsolidasi isotropis (positif Isotropic preconsolidation stress
untuk tekan) (positive for pressure)
U
Uji kolom resonansi Resonant column test
V
Variabel status State variable
A
Abaikan perilaku tak terdrainase Ignore undrained behaviour
Algoritma ukuran langkah otomatis Automatic step size algorithm
Antarmuka Interface
Atur perpindahan menjadi nol Reset displacement to zero
B
Beban gravitasi Gravity loading
(Beban) oedometer Oedometer (loading)
Batas aliran tertutup Closed flow boundary
Batas dilatansi Dilatancy cut-off
Batas gaya Force envelope
Batas model Boundary, boundaries
Batas tegangan tarik Tension cut-off
Bidang gambar Draw area
C
"Cap" bidang leleh Cap yield surface
D
Distribusi tekanan air pori dari pengguna User defined pore pressure distribution
Drainase, elemen drainase Drain (element)
E
Elemen antarmuka Interface (element)
Elemen pelat Plate (element)
Faktor bobot Weight factor
C-7
MANUAL ACUAN
F
Faktor pengali plastis Plastic multiplier
Fungsi bentuk Shape function
G
Garis freatik global General phreatic level
Garis freatik klaster Cluster phreatic level
Garis geometri Geometry line
Garis pindai Scan line
Geogrid Geogrid
Getaran sumber-tunggal Single-source vibration
Gradasi warna Shading
I
Indeks kompresi termodifikasi [λ*] Modified compression index [λ*]
Indeks muai termodifikasi [κ*] Modified swelling index [κ*]
Indeks rangkak termodifikasi [μ*] Modified creep index [μ*]
Informasi umum General information
Integrasi waktu Time integration
Interpolasi dari klaster atau garis yang Interpolate from adjacent clusters or
berdampingan lines
J
Jalur aliran Flow field
Jangkar ujung tetap Fixed-end anchor
Jaring elemen yang diperbaharui Updated mesh
Jaring elemen tak terstruktur Unstructured mesh
Jaring elemen terstruktur Structured mesh
Jenis material (teralir, tak teralir, tanpa- Material type
pori)
Jenis kumpulan data Set type
K
Kekasaran global Global coarseness
Kesalahan non-keseimbangan Out-of-equilibrium error
Klaster Cluster
Klaster kering Cluster dry
Kondisi batas peningkatan beban Load advancement ultimate level
Kondisi perletakan Fixity
Kondisi statis Steady-state
Konsolidasi terhubung Coupled consolidation
Kontraksi aktual (terowongan) Realised contraction
Kontraksi aktual total Total realised contraction
Koordinat awal Origin
(Koordinat) penolong Auxiliary (coordinate)
Kumpulan data material Material sets
L
(Langkah) antara Intermediate (step)
Langkah pembebanan Load step
Langkah tambahan Additional step
Langkah waktu Time step
Langkah waktu kritis keseluruhan Overall critical time step
Langkah-nol-plastis Plastic nil step
M
Maksimum yang dikehendaki Desired maximum
C-9
MANUAL ACUAN
N
Nilai ambang Threshold value
Nilai yang tercapai Reached values
Nomor langkah Step number
O
Osilasi tegangan Stress oscillation
P
Parameter kekakuan saat ini Current Stiffness Parameter [CSP]
Parameter pengatur Control parameter
R
Redaman geometri Geometric damping
C-11
MANUAL ACUAN
S
Sifat, sifat-sifat Property, properties
Sifat-sifat umum tingkat lanjut Advanced general properties
Sub-peningkatan Sub-incremental
Sumbu silang Cross hair
Sumur, elemen sumur Well (element)
T
Tekanan prakonsolidasi ekivalen Generalised pre-consolidation pressure
Tekanan pre-overburden Pre-overburden pressure [POP]
Tingkat batas Ultimate level
Titik "cap" Cap point
Titik sampel Sampling point
Titik tegangan Stress point(s)
V
Vektor gaya residual Residual force vector
(Vektor) tak seimbang Unbalance (vector)
(Vektor tegangan) penolong Auxiliary (stress vector)
W
Waktu akhir aktual Realised end time
Warna Shadings
Y
Yang dihubungkan (derajat kebebasan) Coupled (degree of freedom)
A
Acuan Reference
Ahli geoteknik, praktisi geoteknik Geotechnical engineer
Analisis-balik Back-analysis
Awalan Header
Axi-simetri Axisymmetry
B
Bidang Plane
Bilangan bulat Integer
Bilangan nyata Real
C
Cangkang Shell
Cartesius Cartesian
Celah Gap
D
Derajat Degree
Derajat kebebasan Degree of freedom
Diagram Chart
Diskret Discrete
Diskretisasi Discretisation
E
Eksitasi, pemicu Excitation
Elaborasi Elaborate
C-13
MANUAL ACUAN
F
Fitur Feature
G
Gambaran umum Overview
Gaya massa Body force
Gelineir Slip
Gradien Gradient
H
Handal Robust
I
Irisan Slice
J
Jacobi Jacobian
Jaring elemen hingga Finite element (FE) mesh
Jaringan sains Scientific network
K
Kantilever Cantilever
Kinerja Performance
Kontinum Continuum
L
Lagrange Lagrangian
Latihan Tutorial
Logaritma natural Natural logarithm
Longsor, Longsom Slide, sliding
M
Makalah Paper(s)
Manual Manual
Marjin Margin
Matriks diferensial Differential matrix
(Matriks) invers Inverse (matrix)
Matriks kesatuan Lumped matriks
Menyatukan Lump
Metode, skema Scheme
(Metode) elemen batas Boundary element (method)
N
Notasi atas, superscript Superscript
Notasi bawah, subscript Subscript
P
Penjumlahan Summation
Perkerasan jalan Pavement
Potongan melintang Cross-section
Praktisi Engineer
Pra-pilih Default
R
Rangkuman Summary
Redundan Redundant
Regangan yang tidak dapat kembali Irreversible (strain)
seperti semula
Rekayasa Engineering
C-15
MANUAL ACUAN
S
Saat ini Current
Saringan (saringan kedap air) Screen (impermeable screen)
Satuan Unit
Sendi Hinge
Setengah-ruang Half-space
Simpangan Drift
Solusi bentuk tertutup Closed form solution
T
Tanggul sungai River embankment
Titik nodal Node(s)
Titik nodal bersama Common node(s)
Titik pandang Viewpoint
Transpos Transpose
(Turunan) ruang Spatial (derivative)
V
Virtual Virtual