NPM : 2002090169 KELAS : D1 PAGI RESUME PENDIDIKAN KARAKTER
1. Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah keharusan dalam membangun peradaban, dimana pendidikan karakter untuk individu individu akan menghasilkan kelompok yang baik, dan akhrinya menghasilkan bangsa yang berkarakter baik pula. Betapa pentingnya pendidikan karakter, sehingga dari sejak dasar sampai pengembangan kurikulum semua dapat disentuh oleh nilai karakter. Banyak pendapat tentang pendidikan karakter dikemukakan oleh para ahli, dalam hal ini Jamal Ma`mur Asmani (2013:35) menjelaskan bahwa; pendidikan karakter merupakan upaya upaya yang dirancang dan dimalaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan. Kemudian, nilai nilai tersebut dapat terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat.
2. Fungsi Pendidikan Karakter
- Mengembangkan potensi dasar manusia agar menjadi individu yang berhati, berpikiran, dan berperilaku baik. - Membangun dan memperkuat perilaku masyarakat, dalam hal ini masyarakat Indonesia yang multikultural. - Membangun dan meningkatkan peradaban bangsa.
3. Nilai yang Diperoleh dari Pendidikan Karakter
Religius Karakter pertama yang berhubungan dengan iman kepada Tuhan yang Maha Esa ini diwujudkan dalam pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi toleransi terhadap pelaksanaan ajaran agama dan kepercayaan yang berbeda, juga hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. Jika kamu memiliki sikap anti perundungan, mencintai kedamaian, melindungi yang tersisih, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, membuka diri pada persahabatan, tidak memaksakan kehendak, dan tentu saja, toleransi, berarti karakter religius tertanam dengan baik dalam dirimu. Nasionalis Karakter kedua menggarisbawahi bahwa kepentingan bangsa dan negara adalah di atas kepentingan diri dan kelompok semata. Untuk memperoleh pemahaman tersebut, yang harus menjadi perhatian adalah cara berpikir dan bersikap, serta kepedulian. Seseorang dengan karakter nasionalis akan mengapresiasi kebudayaan bangsanya, kemudian menjaga dan menghormati kekayaan budaya tersebut. Di Indonesia yang beragam budaya, suku, dan agama, karakter ini begitu penting karena mampu menjadikanmu rela berkorban, disiplin, dan taat hukum. Integritas Karakter ketiga ini adalah nilai yang berdasar pada usaha seseorang memperbaiki dirinya agar dapat menjadi orang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaannya. Di samping itu, seseorang dengan karakter ini juga memiliki komitmen serta kesetiaan terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan juga moral. Kamu dapat menunjukkan karakter integritas dalam dirimu dengan cara menunjukkan tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat kegiatan sosial, menghargai martabat orang lain, dan menunjukkan keteladanan. Mandiri Karakter keempat menunjukkan sikap tidak bergantung pada orang lain. Ketidaktergantungan ini dimaksudkan dalam mengarahkan tenaga, pikiran, dan waktu sendiri demi mewujudkan cita-cita. Jika kamu memiliki karakter mandiri, berarti kamu memiliki etos kerja yang baik, ketangguhan, daya juang, profesionalitas, kreativitas, dan keberanian. Wih! Gotong royong Karakter terakhir terlihat dari sikap menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, serta memberi pertolongan bagi orang yang membutuhkan.
4. Pengembangan Pendidikan Karakter dalam Proses Pembelajaran
Aplikasi pendidikan karakter dalam kegiatan di sekolah tentu membutuhkan perencanaan yang baik, pengelolaan yang bagus serta evaluasi yang tepat. Kesemuanya harus diintegrasikan kedalam sekolah sebagai sebuah system satuan pendidikan. Baik kepala sekolah, guru maupun orang tua siswa dilibatkan dalam mengembangkan pendidikan karakter untuk anak. Beberapa prinsip utama untuk merencanakan pendidikan karakter ini tentu juga dilandasi dari aspek psikologi belajar anak, dalam hal ini, Jamal Ma`mur Amani (2013:85) menjelaskan bahwa; Karakter dikembangkan melalui tahap pengetahuan (knowing), pelakanaan (acting), dan kebiasaan (habit). Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan yang diketahuinya, jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut. Demikian halnya dengan karakter, yang menjangkau wilayah emosi dan kebiaasan diri. Prinsip prinsip seperti di atas harus dicatat sebagai bagian penting bagaimana cara membangun karakter di sekolah. Karena dengan cara itu sekolah akan tetap berfungsi menjadi tempat membangun karakter anak bangsa di masa depan.
5. Pentingnya Pendidikan Karakter
Seperti kita ketahui bahwa proses globalisasi secara terus-menerus akan berdampak pada perubahan karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter akan menimbulkan krisis moral yang berakibat pada perilaku negatif di masyarakat, misalnya pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang, pencurian, kekerasan terhadap anak, dan lain sebagainya.Menurut Thomas Lickona, setidaknya ada tujuh alasan mengapa character education harus diberikan kepada warga negara sejak dini, yaitu; Ini merupakan cara paling baik untuk memastikan para murid memiliki kepribadian dan karakter yang baik dalam hidupnya.,Pendidikan ini dapat membantu meningkatkan prestasi akademik anak didik. Sebagian anak tidak bisa membentuk karakter yang kuat untuk dirinya di tempat lain. Dapat membentuk individu yang menghargai dan menghormati orang lain dan dapat hidup di dalam masyarakat yang majemuk. Sebagai upaya mengatasi akar masalah moral-sosial, seperti ketidakjujuran, ketidaksopanan, kekerasan, etos kerja rendah, dan lain-lain.,Merupakan cara terbaik untuk membentuk perilaku individu sebelum masuk ke dunia kerja/ usaha. Sebagai cara untuk mengajarkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian dari kerja suatu peradaban. Dari penjelasan tersebut kita menyadari bahwa pendidikan karakter sangat penting bagi setiap orang. Dengan begitu, maka para guru, dosen, dan orang tua, sudah seharusnya senantiasa menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anak didiknya.