SKRIPSI
Diajukan
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana
Humaniora (S.Hum) dalam bidang Bahasa dan Sastra Arab
Oleh :
MERRY LESTARI
NIM. 1634100018
PALEMBANG
2020
2
البحث العلمي
واضع
مري لستاري
رقم دفتر القيد 6100633361 :
قسم اللغة العربية وآدبها
كلية اآلداب و العلوم اإلنسانية
الجامعة اإلسالمية الحكمية رادين فتاح بفالنبانج
۲3۲3
3
BAB I
PENDAHULUAN
1
Terry Eagleton, Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif, (Bandung:Jalasutra,
2006), hal.25
4
2
Purwanti, Legenda Cinta Layla Majnun, (Jakarta:dalam harian Kompas, 2004), hal.27
3
Dar al-Kutub al-Ilmiah: Layla Majnun, Penerjemah Ida Santana, (Bandung:Pustaka
Hidaya, 2003), hal. 9
4
Lela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”, Tesis,
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara:Medan, hal.29
5
Lela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”, hal.29
5
National Best Seller yang diterbitkan oleh Oase pada tahun 2008. Dan yang
diterbitkan oleh Babul Hikmah mendapat julukan International Best Seller.6
Selain itu, novel ini juga layak untuk dijadikan bahan penelitian karena sudah
banyak ditemukan peneliti-peneliti sebelumnya yang juga membahas novel Layla
Majnu Syaikh Nizami ini sebagai objek penelitiannya.
Berkaitan dengan pernyataan Colin di atas mengenai masalah kejiwaan,
karya sastra memang erat kaitannya dengan psikologi. Psikologi dan sastra saling
berkaitan karena bersimbiosis dalam peranannya terhadap kehidupan, keduanya
memiliki fungsi dalam kehidupan ini, yaitu sama-sama berurusan dengan
persoalan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Keduanya
memanfaatkan landasan yang sama yaitu menjadikan pengalaman manusia
sebagai bahan telaah. Psikologi dan karya sastra mempunyai ikatan hubungan
fungsional, yaitu sebagai alat untuk mempelajari dan menganalisis keadaan
kejiwaan tokoh-tokoh dalam karya sastra. Analisis tersebut dapat dilakukan
dengan mengamati perilaku tokoh dari ucapan atau perbuatannya.7
Sebagaimana telah dijelaskan di atas mengenai hubungan psikologi dan
karya sastra, relevan terhadap permasalahan yang ada dalam novel Layla Majnun.
Diceritakan bahwa tokoh Qays (majnun) dalam novel tersebut mengalami konflik
kejiwaan karena dipisahkan dari kekasihnya Layla. Perpisahan tersebut
menjadikan Qays yang alim dan bijaksana serta patuh pada orang tua menjadi
pribadi yang lupa dan berbeda dari dirinya yang sebenarnya, sehingga
menyebabkan kecintaannya pada Layla melebihi kecintaannya pada Allah SWT.
Konflik yang dialami tokoh Qays ini tentu mencerminkan suatu nilai yang buruk
dalam kehidupan, karena meskipun karya sastra lahir dari hasil kreatif pengarang
yang menjadikannya nilai tawar terhadap nilai benar atau salah, namun tetap jika
dalam sastra tersebut mengandung nilai-nilai moral tentu akan membuat karya
sastra tersebut menjadi lebih berbobot. Karena menurut Atmosuwito sastra
merupakan bagian dari agama, sehingga melalui karya sastranya para pengarang
ingin mesosialisasikan ide-ide moral yang dapat menggiring pembaca untuk
6
Lela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”,
hal.28-29
7
Antar semi, Metode Penelitian Sastra, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1993), hal.23
6
menikmati pesan moral yang ditulisnya seperti nilai-nilai baik dan buruk sebagai
norma yang berlaku di mayarakat.8 Di dalam novel ini penulis menemukan
banyak perilaku yang menggambarkan berbagai masalah yang berkaitan dengan
psikologi dan kecintaan pada tokohnya.
Penulis memilih novel yang berjudul Laila Majnun atau Qays bin
Mulawah Majnun Layla karya Syaikh Nizami sebagai objek kajian penelitian
adalah karena beberapa alasan lainnya.
Pertama, berangkat dari konflik dan permasalahan tersebut di atas menjadi
alasan adanya penelitian ini, karena jika tokoh Majnun yang digambarkan dalam
novel tersebut merupakan seorang yang alim lagi bijaksana sebagaimana
tergambar dalam kutipan berikut:
“Di sekolah itu, Qays termasuk anak yang cerdas dan
tekun. Ia dapat dengan cepat menerima pelajaran yang
disampaikan oleh sang guru. Ia juga termasuk anak yang
mudah bergaul, karena memiliki kefasihan lidah, dan pandai
merangkai kata menjadi syair yang indah. Qays termasuk
anak yang ringan tangan, gemar membantu kawan-
kawannya yang tertimpa musibah dan kemlangan. Kawan-
kawannya akan merasa terhibur jika Qays berada disamping
mereka.”
Maka seharusnya tokoh tidak akan sampai mengalami masalah gangguan
mental dan kejiwaan hanya karena dipisahkan dari kekasihnya. Namun
sebaliknya, tokoh Majnun dalam novel tersebut justru mengalami perubahan
mengalami perubahan perilaku, serta sampai dikatakan mengalami gangguanh
mental karena dipisahkan dari kekasihnya, dan besarnya kecintaannya pada sang
kekasih. Adanya penelitian ini bertujuan agar masalah kejiwaan yang terjadi
karena masalah percintaan bisa dicegah dengan adanya penerapan mahabbah
dalam diri seseorang.
8
Subijantoro Atmosuwito, Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sastra, (Bandung:
Sinar Baru, 1989), hal.126
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diperoleh peneliti, terdapat
permasalahan-permasalahan yang bisa ditelusuri dari novel Layla Majnun:
1. Masalah kejiwaan tokoh
2. Gaya bahasa dalam syair yang dibuat oleh Qays
3. Konsep kecintaan Layla dan Qays yang menjadi mitos tentang cinta sejati
C. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan dengan tujuan agar masalah yang dibahas
dapat lebih jelas dan terperinci, serta mencegah dari penjelasan-penjelasan yang
menyimpang dari masalah yang sebenarnya akan diteliti. Adapun batasan masalah
yang diteliti yaitu:
1. Analisis penokohan dan konsep mahabbah tokoh utama
2. Psikologi sastra terhadap mahabbah tokoh utama
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep mahabbah Qays selaku tokoh utama dalam novel Layla
Majnun?
9
Novita Erma dkk., “Analisis Psikologi Sastra Tokoh Utama Novel Layla Majnun
Syaikh Nizami”, hal. 5
9
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep mahabbah tokoh Qays dan seberapa
kuat emosi mahabbah tokoh Qays dalam novel Layla Majnun Syaikh
Nizami.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana psikologi sastra dalam
menyoroti konsep mahabbah tokoh Qays dalam novel Layla Majnun.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penilitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi
terhadap perekembangan dan kemajuan ilmu bahasa dan sastra Arab
khususnya dalam kajian psikologi sastra. Sehingga penelitian ini dapat
dijadikan sebagai salah satu referensi baik itu bagi mahasiswa yang ingin
melakukan penelitian serupa, maupun masyarakat yang ingin mengetahui
hal-hal yang terkait dengan penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat dalam menambah wawasan dan pengetahuan
tentang cara menganalisis kepribadian tokoh dalam suatu karya sastra
melalui pendekatan psikologi sastra.
b. Bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat dalam manambah wawasan dan sumbangsi
ide dalam menganalisis kepribadian tokoh dalam suatu karya sastra
melalui pendekatan psikologi sastra.
c. Bagi kampus
Penelitian ini bermanfaat dalam menambah sumbangsi keilmuan dan
referensi terkait ilmu psikologi dalam sebuah karya sastra.
G. Tinjauan Pustaka
01
10
Novita Erma dkk., “Analisis Psikologi Sastra Tokoh Utama Novel Layla Majnun
Syaikh Nizami”, hal. 4
00
2. Lela Erwany dalam Tesis yang berjudul Perilaku Manusia Dan Proses Mental
Dalam Novel Layla Majnun. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini yaitu, 1)bagaimana representasi dari perilaku manusia dalam
novel Layla Majnun, 2)bagaiman perolehan proses mental dalam novel LM.
Peneltilian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan
fenomenologi. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber primer
(novel Layla Majnun) dan sumber sekunder yang didapat dari buku-buku,
internet, dokumen, maupun catatan lain. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik studi dokumentasi atau kajian pustaka. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa dalam novel Layla Majnun banyak
menggunakan klausa aktivitas yang menggunakan indra mata dan telinga,
serta klausa aktivitas hati.11 Sesuai dengan tema novel yang bercerita tentang
cinta. Perasaan cinta yang ada di hati, diawali dari pandangan mata, dan
mendengar hal-hal yang baik dari orang yang dicintai. Penelitian tersebut
membahas tentang bagaimana tingkat frustasi tokoh (Qays dan Layla) melalui
gambaran perilaku tokoh dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra.
3. Said Marwandi dalam Skripsi Analisis Gaya Bahasa Dalam Novel Layla
Majnun Syaikh Nizami. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan banyaknya penggunaan gaya bahasa dengan berbagai jenis gaya
bahasa yang berbeda. Terdapat 99 penggunaan gaya bahasa dengan 8 jenis
gaya bahasa yang digunakan dalam novel Layla Majnun syaikh Nizami.
11
Lela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”,
hal.12
02
untuk melihat gaya bahasa yang digunakan dalam novel layla majnun. Maka
dalam penelitian ini penulis sebagai peneliti selanjutnya novel layla majnun, ingin
melanjutkan dari ketiga penelitian tersebut, sebagaimana tujuan dari penelitian ini
yaitu untuk melihat bagaiamana psikologi sastra dalam menyoroti tokoh utama
berdasarkan konsep mahabbah dalam novel layla majnun. Selanjutnya jika
melihat pada fokus penelitian dari masing-masing penelitian terdahulu, dimana
pada penelitian pertama yang menjadi fokus utamanya adalah kepribadian tokoh
yang berupa kepribadian positif dan negatif. Pada penelitian kedua yang menjadi
fokus utama penelitiannya yaitu tingkat frustasi (masalah kejiwaan tokoh), dan
penelitian ketiga yang hanya fokus pada gaya bahasa yang digunakan. Maka yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah membuktikan apakah benar tokoh
utama dalam novel layla majnun tersebut mengalami gangguan kejiwaan
(frustasi) seperti yang disebutkan dalam peneilitian kedua dan memiliki
kepribadian positif dan negatif seperti pada penelitian pertama, dengan melihat
bagaimana psikologi sastra dalam menyoroti tokoh utama berdasarkan psikologi
Erich Fromm.
H. Kerangka Teoritis
1. Konsep Mahabbah dalam Karya Sastra
Al-mahabbah adalah bentuk masdar dari kata yang mempunyai tiga arti
yaitu; a) melazimi dan tetap, b) Biji sesuatu dari yang memiliki biji, c) sifat
keterbatasan.12 Pengertian pertama, jika dihubungkan dengan cinta maka dapat
dipahami bahwa dengan melazimi sesuatu akan dapat menimbulkan keakraban
yang merupakan awal dari munculnya rasa cinta. Sedang pengertian kedua dapat
dipahami dengan melihat pungsi biji pada tumbuh-tumbuhan adalah benih
kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan. Karena itu, al-Al-mahabbah merupakan benih
kehidupan manusia minimal sebagai semangat hidup bagi seseorang yang akan
mendorong usaha untuk meraih sesuatu yang dicintai. Adapun pengertian ketiga,
dapat dipahami denganmelihat manusia sebagai subjek cinta, sangat terbatas
12
Abi al-Husain Ahmad ibn Faris ibn Zakariyah, Mu’jam al-Maqayis al-Lugah
(Beirut: Dar al- Fikr,1991), h 249.
03
dalam meraih sesuatu yang dicintai sehingga membutuhk bantuan Sang Pemilik
Cinta yang sesungguhnya, yaitu Allah swt.
Bahkan ada yang mengatakan al-al-mahabbah berasal dari kata al-habab,
artinya air yang meluap setelah turun hujan lebat, sehinggah al-mahabbah adalah
luapan hati dan gejolaknya saat dirundung keinginan untuk bertemu sang
kekasih.13 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dimengerti bahwa cinta (al-
mahabbah) merupakan keinginan yang sangat kuat terhadap sesuatu melebihi
kepada yang lain atau ada perhatian yang khusus, sehingga menimbulkan usaha
untuk memiliki dan bersatu dengannya, sekalipun dengan pengorbanan.
Menurut pandangan kaum Teolog yang dikemukakan oleh Webster bahwa
al-mahabbah berarti; a) keredaan Tuhan yang diberikan kepada manusia, b)
keinginan manusia menyatu dengan Tuhan, dan c) perasaan berbakti dan
bersahabat seseorang kepada yang lainnya.14 Pengertian tersebut bersifat umum,
sebagaimana yang dipahami masyarakat bahwa ada al-mahabbah Tuhan kepada
manusia dan sebaliknya, ada mahabbah manusia kepada Tuhan dan sesamanya.
Pandangan tersebut, menggambakan mahabbah kepada Tuhan adalah mematuhi
segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, tidak melakukan sesuatu
yang dapat menimbulkan dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Apa yang
dilakukan adalah yang mendatangkan kebaikan.
2. Psikologi Sastra
Karya sastra dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan dalam
berkreatifitas untuk menciptakan suatu karya seni.15 Karya sastra sendiri menjadi
suatu bagian penting dalam era industri kreatif saat ini, oleh karena itu karya
sastra harus tetap ada dan dijadikan sebagi suatu kehormatan sehingga karya
sastra dapat tetap mempertahankan eksistensinya dalam rangka melindungi
13
Lihat ibn Qayyim al-Jauziyah, Raudah al-Muhibbin wa Nuzhat al-Musytaqin
(Beirut: Dar al Kutub al-„Ilmiyyah, 1995), h. 15.
14
Noah Webster, Webster’s Twentieth Century Dictionary of English Langue (USA:
William Calling Publisher‟s Inc., 1980), h. 107.
15
Rene Wellek dan Austin Warren, Teori Kesusasteraan, (Jakarta:Gramedia, 1989), hal.3
04
masyarakat dan bangsa agar tetap memiliki budaya.16 Selain itu juga karya sastra
tidak dapat terlepas dari kehidupan tokoh serta penokohan yang ada di dalam
karya tersebut, yakni para tokoh rekaan yang menampilkan berbagai watak dan
perilaku yang terkait dengan kejiwaan dan pengalaman psikologis atau konflik-
konflik sebagaimana yang dialami oleh manusia dalam kehidupan nyata.
Pada dasarnya karya sastra adalah mengungkapkan kejadian, namun
kejadian disini bukanlah kejadian yang berbentuk fakta nyata (realita) melainkan
hanyalah sebuah fakta mental seorang pengarang. Pengarang mengolah fakta
objektif dengan menggunakan imajinasinya, sehingga terciptalah mental
imajinatif yang kemudian akan mencerminkan fakta imajinatif yang
membutuhkan kecermatan dalam penelitiannya.17 Sehingga pendekatan psikologi
kepribadian dianggap sangat cocok untuk digunakan sebagai telaah terhadap
karya sastra. Karena sastra bukan hanya telaah teks yang menjemukan, melainkan
merupakan bahan kajian yang melibatkan perwatakan/kepribadian para tokoh
rekaan, pengarang , serta pembaca.
Pernyataan diatas parallel pula terhadap konsep psikologi sastra yang
melakukan kajian dengan memandang karya sastra sebagai kegiatan kejiwaan
baik dari sang penulis maupun para pembacanya. Karya sastra, terutama yang
berbentuk prosa seperti cerpen, drama dan novel pasti selalu menampilkan kisah
tokoh-tokoh dalam menjalani kehidupan mereka. Dalam menuliskan karyanya,
para pengarang pasti menghadirkan tokoh dengan karakter dan perilaku yang unik
untuk menambah daya tarik pada cerita yang dituliskannya. Aspek inilah yang
diangkat oleh psikologi sastra sebagai bahan kajian, terutama mengenai latar
belakang tindakan dan pikiran dari para tokoh dalam karya sastra terkait.18
Tujuan utama dari psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek
kejiwaan yang terdapat dalam sebuah tulisan. Secara hakiki pula, tujuan dari
karya sastra adalah memberikan cara untuk memahami perubahan, kontradiksi
dan berbagai penyimpangan dalam masyarakat, terutama dalam kaitannya dengan
16
Ahmadun Yosi Herfanda, Sastra dalam Era Industri Kreatif, (Makalah Pelengkap
untuk Kongres Bahasa Indonesia, 2013)
17
Nizami, Layla Majnun. Penerjemah Dede Aditya Kaswar, hal. 9
18
Antar semi, Metode Penelitian Sastra, hal. 23
05
kondisi kejiwaan.19 Oleh karena itu, penelaahan dengan penekanan pada unsur
religiusitas dalam sebuah karya sastra guna mendapatkan nilai-nilai ajaran agama
dianggap erlu untuk diteliti. Seorang penulis karya sastra pastilah dilahirkan dari
lingkungan tertentu, sehingga pengalamannya serta pengaruh sosialnya akan
berpengaruh terhadap karya-karya sastra yang dihasilkannya.20
Namun selain permasalahan kejiwaan, permasalahan cinta juga dapat
dimasukkan ke dalam kajian psikologi, karena permasalahan cinta berkaitan
dengan kejiwaan.21 Sayyid Qutub mendefinisikan psikologi sastra sebagai
pendekatan yang menggambarkan perasaan dan emosi pengarang, dan
berdasarkan sebuah pendapat bahwa pecinta, baik kepada sesama makhluk
maupun kepada Tuhan memiliki unsur psikologi manusiawi yang sama. Selain itu
Erich Fromm juga mengatakan bahwan cinta adalah seni. Sebagaimana seni
lainnya yang merupakan bagian dari kehidupan, cinta juga termasuk bagian dari
kehiduan yang tidak dapat ditolak oleh siapapun dan justru harus dipertahankan
keberadaannya. Maka dari itu sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
menyelidiki bagaimana psikologi sastra dalam menyoroti mahabbah tokoh Qays
dalam novel Layla Majnun dengan menggunakan teori psikologi Erich Fromm.
Dalam bukunya yang pertama “Escape from freedom”, Fromm
menjelaskan pandangannya tentang kondisi manusia dalam peradaban Barat yang
penduduknya mendapatkan kebebasan yang berlebih, sehingga menyebabkan
mereka merasa kesepian dan terasingkan.22 Hal tersebut merupakan permasalahan
dasar dalam diri manusia dalam bermasyarakat. Sebaliknya, mereka yang hanya
memiliki sedikit kebebasan akan merasa lebih aman dan diterima dalam
masyarakat. Pandangan tersebut sesuai dengan sejarah pemerintahan Barat dari
zaman dahulu hingga ke masa sekarang. Menurut Fromm, ada dua pendekatan
19
Siswanto, Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologi, (Surakarta:Muhammadiah
University Press, 2005), hal. 26
20
Erli Yetti, “Religiusitas Dalam Novel Sastra Indonesia: Studi Kasus Khotbah Di Atas
Bukit Karya Kuntowijoyo”, SAWOMANILA
21
Muhammad Walidin, Desain Penelitian Sastra Dari Struktural hingga Intertekstual,
(Pustaka Felicha:Yogyakarta, 2004 ), hal. 80
22
Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian (Lanjutan): Studi atas
Teori dan Tokoh Psikologi Kepribadian, hal.116
06
untuk mengatasi dilema antara keinginan untuk bebas dan kebutuhan akan rasa
aman tersebut,23 yaitu:
1. Meraih kebebasan yang positif, dengan mencoba mencari ikatan baru
dengan orang lain, tanpa melepaskan kebebasan. Kita berhubungan dengan orang
lain lewat pekerjaan dan percintaan dengan kemampuan intelektual dan emosional
yang kita miliki serta sikap tulus dan terbuka yang kita berikan.
2. Jika seseorang ingin mendapatkan kembali rasa aman dalam dirinya,
dan ingin diterima dalam masyarakat maka ia harus melepaskan kebebasan yang
lebih tersebut dan meninggalkan sifat individualitas dalam dirinya. Meskipun
pada dasarnya, cara ini tidak menuntun manusia ke arah perkembangan dan
ekspresi diri karena terikat dalam suatu kelompok, namun hal tersebut dapat
menghilangkan kecemasan dan rasa terasingkan dari masyarakat.
Selanjutnya Fromm menjelaskan beberapa kebutuhan psikologis manusia
dalam rangka mengatasi permasalahan-permasalahan dasar tersebut di atas.
Menurutnya kebutuhan psikologis merupakan hal yang sangat penting dalam
mempengaruhi dan membentuk kepribadian seseorang. Menurut Fromm manusia
pada dasarnya memiliki 6 kebutuhan, dan enam kebutuhan tersebut adalah
Kebutuhan menjalin hubungan (need for relationship), Kebutuhan untuk Berkarya
(need for Transcendence), Kebutuhan akan identitas (Need for Identity),
Kebutuhan untuk Bergantung pada Orang Lain (Need for Rootedness), Kebutuhan
akan kerangka orientasi (Frame of orientation and Devotion), Kebutuhan akan
Stimulasi (Need for excitation and stimulation).24
I. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan sebuah cara ilmiah yang digunakan dalam
mengumpulkan data untuk sebuah penelitian ilmiah, dan adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Library Research atau
penelitian kepustakaan. Artinya, penelitian ini menggunakan buku-buku sebagai
sumber data utamanya.25 Berikut metode yang diterapkan dalam penelitian ini:
23
https://www.academia.edu/9238567/teori_erich_fromm
24
https://www.academia.edu/9238567/teori_erich_fromm
25
Faruk, Metode Penelitian Sastra : Sebuah Penjelajahan Awal, ( Yogyakarta:Pustaka
Pelajar, 2012 ), hal. 56
07
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif,
dimana data yang dihasilkan adalah data yang berupa ujaran ataupun kalimat
penjelasan yang menggambarkan perilaku tokoh dalam novel Layla Majnun karya
Syaikh Nizami yang bekaitan dengan permasalahan penelitian mengenai
permasalahan kejiwaan dan konsep kecintaan tokoh utama. Data- data tersebut
dapat berupakan kutipan atau kaliamat yang menggambarkan keadaan tokoh
sesuai dengan masalah penelitian.
2. Sumber Data
a. Sumber Primer
Sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah novel
yang berjudul Layla Majnun atau Qays bin al Mulawah, Majnun Layla karya
Syaikh Nizami.
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa buku,
skripsi, jurnal, internet, maupun penelitian-penelitian terdahulu yang serupa
dengan penelitian penulis. Selain itu penulis juga menggunakan Diwan
Majnun Layla Syari‟ kamil dkk., serta Diwam Qays bin Mulawah Majnun
Layla Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
26
Moh. Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Malang : Hilal Pustaka,
2007), hal. 122
08
J. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penulisan
F. Manfaat Penelitian
G. Tinjauan Pustaka
H. Kerangka Teoritis
I. Metode Penelitian
J. Sistematika Peenulisan
الباب األول
المقدمة
العمر والبلوغ وادلراىقُت ,حىت سن األطفال قد عرفوا وشعروا وتأثروا أيضا هبذه
االقتصادي ,حىت مشكل ادلوت أما يف األساس ,احلب ال يتحدث فقط عن
العاطف ,ولكن جيب أن يكون مصحوبا باحلس اليلةم واإلديان القوي حبةث
ديكن ذبنب ادلشكبلت النامج عن مشكبلت احلب وذبنبها جباسب ذلك يف
كتاب ,سواء يف شكل عمل العلمي أو عمل األدب أما سوع العمل األدب
الذي حيكي الكثَت عن مشكبلت احلب فهي الرواي ,وىي رواي احلب
القراء بيبب القصص اليت متةل إىل أن روايات احلب يكون مشهورا لبع
يكون لديها رخةال العايل ,مثل النهاي اليعةدة ,واحلب احلقةقي ,ورفةق الروح
االستنثنائي 27إحدى رواي احلب الذي تأثر القلوب العديد من القراء ىي
رواي قةس بن ملوح لةل اجملنون ترتكز ىذه الرواي علا القص احلقةقة
للمجتمع العريب الذي أصبح أسطورة ىناك صدرىم ىذه القص من جةل إىل
رواي لةل اجملنون لةيت دبجرد الرواي اخلةالة ,بل القص ذلا قةود واقعة
اليت عادة ما تلعب اخلةال لتحول علا القص أو أسطورة 28رواي لةل اجملنون
تًتجم إىل كل اللغ العادلا تقريبا إلهنا ,أصبحت ىذه الرواي تكون مشهورا
27
Terry Eagleton, Teori Sastra: Sebuah Pengantar Komprehensif, (Bandung:Jalasutra, 2006), hal.25
2
Dar al-Kutub al-Ilmiah: Layla Majnun, Penerjemah Ida Santana, (Bandung:Pustaka Hidaya,
2003), hal. 9
22
جدا يف مجةع أهناء العامل وكان يطلق علةها لقب أفضل بائع دويل 29جباسب
ذالك ,ىذه الرواي تيتحق أن تيتتخدم كمواد حبثة ألسو مت استتخدامها علا
سطاق واسع كموضوع للبحث يف ادلاضي ألن ىذه الرواي ,خيالط إىل مشكل
الشتخصة الرئةية منوازي للبةان أعبله فةما يتعلق بادلشاكل النفية ,قال
قلُت إن األعمال األدبة ترتبط ارتباطا وثةقا بعلم النفس علم النفس و األدب
احلةاة ,والٍت ترتبط بنفس القدر بادلشاكل اإلسيان ككئنات فردي واجتماعة
يرتبط سةكولوجة االدبة و األعمال األدبة بعبلق وظةفة ,يعٍت كأداة لدراس
3
Lela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”, Tesis, Sekolah
. 28-29ص Pascasarjana Universitas Sumatera Utara:Medan,
4
. 23.ص Antar semi, Metode Penelitian Sastra, (Bandung: Penerbit Angkasa, 1993),
23
يف رواي لةلى اجملنون ىناك ادلشكبلت ادلتعددة ادلتعلق بادلشكل النفية
ىذه الرواي ربكي عن الشتخصة تدعا قةس ,تعاين من مشاكل سفيي إلسو
يتفرق عن حبةبتو لةل ذلك الفراق جيعل قةس لو شتخصة اليةئ ,و تيبب
يف حب لةل أن يتجاوز حبو هلل ادلشكبلت اليت يعاين منو ىؤالء قةس
اإلبداعة للمؤلف الذي جعلو قةم مياوم لقةم الصواب أو اخلطأ ,ولكن
مع ذلك إذا احتوى األدب علا قةم األرخبلقة ,فمن ادلؤكد أسو سةجعل
العمل األديب أثقل ألسو أطموسوط قال" ألدبةات ىو جزء من الدين" ,ألهنا
من رخبلل أعمال األدبة ,يريد ادلؤلفون أن ينشر األفكار األرخبلقة اليت ديكن
أن تدفع القارئ إىل االستمتاع بالرسائل األرخبلقة اليت يكتبها مثل القةم اجلةدة
واليةئ كمعايَت تنطبق يف اجملتمع 31يف الرواي جيد ادلؤلف العديد من
اليلوكةات اليت تصف مشاكل سلتلف تتعلق بعلم النفس وحب الشتخصةاهتا.
5
Subijantoro Atmosuwito, Perihal Sastra dan Religiusitas dalam Sastra, (Bandung: Sinar Baru,
. 23ص 1989),
24
الكاتب ادلتختارات للرواي بعنوان لةل اجملنون أو قةس بن مبلوح لةل اجملنون
ألسو إذا كاست شتخصة قةس ادلوصوف يف الرواي ىي شتخصة متدين كما
"يف ادلدرس كان قةس طفبلً ذكةاً وحازماً ديكنو قبول الدروس اليت ينقلها
ادلعلم بيرع وىو يشمل أيضًا األطفال الذين ييهل التعامل معهم ,ألن
قةس دبا يف ذلك األطفال البيطاء حيبون مياعدة أصدقائو الذين تضرروا
من الكارث وادلصائب سةيتمتع أصدقاؤه إذا كان قةس جباسبهم "
مث ال ينبغي أن يعاين شتخصة قةس من اضطرابات سفية وعقلة جملرد اسفصالو
عن عشةقتو ,بدال من ذلك فإن الشتخصة قةس يف الرواي تواجو بالفعل تغةَتا
25
يف اليلوك ويقال أهنا تعاين من اضطراب عقلي ألهنا منفصل عن عشةقو
بيبب الضغط علا روحو بيبب اسفصالو عن عشةقتو مل يؤثر علا فكرتو يف
رخلق عمل فةما يلي مثال علا قصةدة قةس اليت ألفها ألسو اسفصل عن لةلا:
بأن الكاتب أجروا ىذا البحث واذلدف من ذلك ىو رفع ميتوى الوعي
لؤلشتخاص الذين غمرىم الكآب رخاص بيبب مشكل احلب ,حىت ال يذوب
26
يف احلزن من رخبلل عرض الشتخصة الرئةية يف رواي لةل اجملنون اليت تعاين
من مشكل احلب إذا آمل أن األشتخاص الذين يعاسون من ادلزاج ديكن أن
ىذا اليةاق ,أريد أن أحبث ادلزيد عن سةكولوجة قةس الذي قال إسو
أحبط ألسو منفصةل حببةبتو 32يعٌت ,من رخبلل النظر كةف سةكولوجة
األدبة دلفهوم ادلناىج احلب قةس يف رواي قةس بن ملوح رلنون لةلا
كما ذكر يف اليبق ,يهتم الكاتب بإعداد البحث بعنوان" منهج المحبة
6
Novita Erma dkk., “Analisis Psikologi Sastra Tokoh Utama Novel Layla Majnun Syaikh Nizami”,
. 55ص
27
علا أساس ىواي ادلشكبلت اليت حصل علةها الكاتب ,ىناك مشكل
۱مشكل اليةكولوجة
حدود ادلشكل يتم هبدف أن يكون ادلشكل اليت متت حبثها أكثر توجو
۱كةف كان منهج احملب قةس لشتخصة الرئةية يف رواي لةل اجملنون
.۱دلعرف كةف كان منهج احملب قةس ومدى قوة عاطف احملب لشتخصة
۱الفوائد النظري
29
وآدهبا رخاص يف دراس علم النفس األديب حبةث ىذا البحث ديكن عن
استتخدام مراجع لكل الطبلب الذين يرغبون يف إجراء حبث شلاثل ,وللعام
۲الفوائد العملة
اليةكولوجة األدبة
تصف التايل عدة دراسات سابق ذلا أوجو تشابو يف البحث مع حبث
يتم التنفةذ ادلتخطط لرواي لةلا رلنون الشةخ سظامي يف تعلم اللغ
تشَت ستائج البحث إىل أن لةل كاست سعةدة ألهنا وقعت يف حب
7
Novita Erma dkk., “Analisis Psikologi Sastra Tokoh Utama Novel Layla Majnun Syaikh
صفةNizami”, hal. 4 :
32
)۱كةف يتم متثةل اليلوك ديكن البشري يف رواي لةل اجملنون )۲
ىذا البحث طريق سوعة ,مع هنج الظواىر مصادر البةاسات يف ىذه
األدبةات تشَت ستائج البحث إىل أسو يف رواي لةلىا رلنون تشَت
ستائج البحث إىل أسو يف رواي لةلا رلنون ىناك العديد من كلم
إىل كلم سشاط الكبد 34يبدأ الشعور باحلب يف القلب ,ويبدأ من
8
صفةLela Erwani, “Perilaku Manusia dan Proses Mental dalam Novel Layla Majnun”, 22 :
33
۳سةد موردي يف البحث بعنوان ربلةل اسلوب اللغ يف رواي لةلا رلنون
سظرا إىل ثبلث البحث اليابق ,كمراجع يف ىذا البحث ديكن مبلحظ
االرختبلفات بةنها مع حبث الكاتب ,ىي :البحث األول يهدف إىل بع
ربلةل كةف سةكولوجة الشتخصة الرئةية يف رواي لةلا رلنون البحث الثاين
لةلا رلنون بةنما البحث الثالث يهدف ىو منظور إىل أسلوب اللغ الذي
ميتتخدم يف رواي لةلا رلنون لذا يف ىذا البحث أريد أن تيتمر بصفتها
البحث القادم ,من اوآلئك ثبلث البحث ,حةث أن الغرض من ىذه الدراس
ىو معرف كةف سةكولوجة األدبة يف إبراز الشتخصة الرئةية القائم علا
ادلناىج احملب يف رواي لةلا رلنون عبلوة علا ذلك ,إذا سنظر إىل زلور البحث
من كل حبث اليابق ,حةث كان الًتكةز الرئةيي يف البحث األوىل ىو
الذي تركز فقط علا أسلوب اللغ ميتتخدم لذا فإن تركةز ىذا البحث ىو
إظهار ما إذا كاست الشتخصة الرئةية يف رواي لةلا رلنون تعاين من
اضطرابات سفية (إحباط) كما ذكر يف البحث الثاسة وذلا شتخصة إجيابة
وسلبة كما يف البحث األوىل ,من رخبلل النظر كةف إبراز اليةكولوجة
احملب شكل مصادر للكلم لو ثبلث معاين وىي )۱:عام وتبقا)۲ ,
البذور الذي ذلا من البذور )۳ ,طبةع القةود 35الفهم األول ,إذا كان
مرتبطا باحلب ,ديكن فهم أسو من رخبلل سظرا شيء ما سةكون قادرا علا
التيبب يف احلمةمة اليت ىي بداي ظهور احلب ديكن مفهوم الثاسة من
رخبلل النظر إىل وظةف البذور يف النباتات وىي بذرة احلةاة للنباتات
اجلهود لتحقةق شيء زلبوب الفهم الثالث ,ديكن فهمو من رخبلل رؤي
البشر كموضوع للحب ,وىو زلدود للغاي يف ربقةق شيء زلبوب حبةث
9
Abi al-Husain Ahmad ibn Faris ibn Zakariyah, Mu’jam al-Maqayis al-Lugah (Beirut: Dar al-
صفةFikr,1991),249:
36
أن احملب مشتق من كلم احلباب ,شلا يعٍت أن ادلةاه اليت يقول البع
القلب واالضطراب عندما بعد ىطول أمطار غزيرة ,لذلك احملبب تفة تفة
تطغا علةها الرغب يف مقابل احلبةب 36بناء علا الفهم أعبله ,ديكن أن سفهم
أن احلب (احملب ) ىو رغب قوي جدا لشيء أكثر من اآلرخرين أو أن ىناك
اىتماما رخاصا ,شلا يؤدي إىل بذل اجلهود من أجلو والتوحد معو ,حىت مع
ً
التضحة
من سظري البلىوتةُت اليت يقول ويبيًت احملب ىي )۱ :وجود اهلل تعطا
يف الناس )۲ ,لتتحد رغب اإلسيان مع اهلل )۳ ,الشعور بالوالء والود لبعضهم
37ىذا مفهوم عام كما فهمو اجملتمع أن ىناك زلب اهلل للبشر والعكس البع
صحةح ىناك زلب للبشر هلل ولآلرخرين ىذا الرأي ,الذي يرمز إىل احملب هلل ،
2
0 Lihat ibn Qayyim al-Jauziyah, Raudah al-Muhibbin wa Nuzhat al-Musytaqin (Beirut: Dar al
صفةKutub al-„Ilmiyyah, 1995)25:
2
2 Noah Webster, Webster’s Twentieth Century Dictionary of English Langue (USA: William
صفةCalling Publisher‟s Inc., 1980), 207:
37
.2سيكولوجية األدبية
أعمال األدبة ديكن تفيَت علا أسو أحد األسشط يف اإلبداع خللق عمل
فٍت 38يصبح أعمال األدبة سفيو جزءا مهما يف العصر احلايل للصناعات
اإلبداعة ,لذلك جيب أن تبقا األعمال األدبة وتكرديها حىت تتمكن األعمال
األدبة من االستمرار يف احلفاظ علا وجودىا من أجل محاي الناس واألم من
أجل االستمرار يف امتبلك ثقاف 39باإلضاف إىل ذلك ,ال ديكن فصل األعمال
لةيت أحداثا يف شكل حقائق حقةقة (حقةق ) ولكنها رلرد حقةق عقلة
للمؤلف ادلؤلف يعاجل احلقائق ادلوضوعة باستتخدام رخةالو ,حبةث يتم إسشاء
عقلة رخةالة تعكس بعد ذلك احلقائق اخلةالة اليت تتطلب تدقة ًقا دقة ًقا يف
حبثو 40حبةث يعترب هنج سةكوجلة الشتخصي مناسبا جدا دليتتخد كدراس
لؤلعمال األدبة ألهنا األدبة لةيت فقط دراس النص الباىت ,بل ىو مادة
دراسات من رخبلل عرض األعمال األدبة علا أهنا أسشط سفية من ادلؤلف
وقرائو األعمال األدبة ,ورخاص يف شكل سثر مثل القص القصَتة والتمثلة
جاذبة إىل القص اليت يكتبها ىذا الناحة الذي ميتتخدم رخبلل سةكولوجة
األدبة كمواد دراسة ,رخاص فةما يتعلق خبلفة عامل وأفكار الشتخصةات يف
41
األعمال األدبة ذات الصل
بالظروف النفية 42لذلك ,تعترب الدراس اليت تركز علا عنصر التدين يف
أعمال األديب من أجل احلصول علا قةم التعالةم الدينة ضروري للتحقةق فةها
الكاتب األعمال األديب جيب أن يكون قد ولد من بةئ معةن ,حىت تؤثر
43
رخربتو وتأثَته االجتماعي علا األعمال األدبة اليت ينتجها
25
صفةAntar semi, Metode Penelitian Sastra 23:
2
6 Siswanto, Metode Penelitian Sastra: Analisis Psikologi, (Surakarta:Muhammadiah University
صفةPress, 2005),26 :
2
7 Erli Yetti, “Religiusitas Dalam Novel Sastra Indonesia: Studi Kasus Khotbah Di Atas Bukit
Karya Kuntowijoyo”, SAWOMANILA
41
ادلؤلف ,وييتند إىل رأي مفاده أن العشاق ,سواء لئلسيان أو هلل ,لديهم سفس
أيضا أن احلب
عنصر سةكولوجة البشري عبلوة علا ذلك ,قال إريك فروم ً
ىو الفن الفن جزء أيضا من احلةاة ,ال ديكن أن ينكره أي شتخص وجيب
احلفاظ علةو لذلك ,وف ًقا للغرض من ىذا البحث ,وىو البحث يف كةفة علم
سفس األدب يف إبراز شتخصة قةس الرائع يف رواي لةلا رلنون باستتخدام
يف أول كتابو " اذلروب من احلري " ,قال فروم عن سظره احلال اإلسياسة
يف احلضارة الغربة حةث اكتيب اليكان حري مفرط ,شلا جعلهم يشعرون
2
8 Muhammad Walidin, Desain Penelitian Sastra Dari Struktural hingga Intertekstual, (Pustaka
صفةFelicha:Yogyakarta, 2004 )80 :
40
فإن أولئك الذين لديهم القلةل من احلري سةشعرون دبزيد من األمان والقبول يف
اجملتمع يتوافق ىذا الرأي مع تاريخ احلكومات الغربة من العصور القددي حىت
الوقت احلاضر وفقا لفروم ,ىناك هنجان للتغلب علا ادلعضل بُت الرغب يف
۱ربقةق احلري اإلجيابة ,من رخبلل زلاول إجياد روابط جديدة مع
۲إذا كان أراد شتخص ما استعادة الشعور باألمان يف سفيو وأراد أن
2
9 Adang Hambali dan Ujam Jaenudin, Psikologi Kepribadian (Lanjutan): Studi atas Teori dan
صفةTokoh Psikologi Kepribadian (Bandung:Pustaka Setia Bandung, 2013), 226 :
2
0 https://www.academia.edu/9238567/teori_erich_fromm
42
مهم جدا يف التأثَت علا شتخصة ادلرء وتشكةلو وفقا لفروم ,لدى البشر 6
أعمال ,احلاج للهوي ,احلاج إىل االعتماد علا اآلرخرين ,احلاج إىل إطار
47
توجةهي ,و احلاج إىل التحفةز
البحث:
.۱نوع البيانات
.2مصادر البيانات
2
2 Faruk, Metode Penelitian Sastra : Sebuah Penjelajahan Awal, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
صفة2012 )26 :
44
ب مصادر ثاسوي
عبلوة علا ذلك أستتخدم أيضا ديوان رلنون لةلا شريع كامل واصدقائو,
وىي تقنة يقوم فةها الكاتب جبمع البةاسات يف شكل كتاب (عبارات)
49
ميتمدة من ميتند جديد
2
صفة3 Moh. Ainin, Metodologi Penelitian Bahasa Arab, (Malang : Hilal Pustaka, 2007)222:
45
.5منهجية الكتابة
ب ربديد ادلشكل
ج حدود ادلشكل
ه ىداف البحث
46
و فوائد البحث
ز الدراس اليابق
ح اإلطار النظري
ط منهج البحث
ي منهجة الكتاب
ت سةكولوجة األدبة
االستنتاج أ
ب االقًتاحات
الجزء النهائي
ادلراجع 1