Sartika 040563251
1.Pemimpin mungkin bisa memiliki makna yang tidak sama dengan bos. Pemimpin saya artikan sebagai
sosok yang nyaris sempurna dalam banyak hal. Ia menjadi panutan bagi yang dipimpinnya. Bahkan
menjadi idola dan seseorang yang penuh 8inspirasi bagi bawahan dan orang-orang disekitarnya.
Bagi saya pemimpin itu disandingkan dengan istilah leader. Jika merujuk pada definisi yang ada, leader
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendoroong, menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama.
Jika pemimpin selalu dikaitkan dengan sebuah jabatan. Maka seorang leader tidak harus berada pada
satu jabatan atau fungsional tertentu. Leader itu sering kali tercermin pada kapasitas dan kapabilitas
dirinya, baik hard skill maupun soft skill.
Untuk menjadi seorang pemimpin sekaligus leader maka milikilah 11 hal berikut ini:
Memotivasi diri
Seorang leader adalah seorang pejuang tangguh. Ia selalu memiliki target dalam setiap pekerjaan yang
dilakukannya. Mereka ingin menjadi sosok yang unggul. Oleh karena itu kemampuan memotivasi diri
menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin.
Mereka harus selalu dapat menjaga performance agar tetap berada pada posisi semangat tinggi. Karena
itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan kekuatan yang mereka butuhkan, untuk mengatasi
kesulitan yang ada. Mereka yang putus asa di masa-masa sulit yakin akan kehilangan rasa percaya diri
mereka. Bahkan sebelum pertempuran berakhir.
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berbicara didepan umum sebab ia harus mempengaruhi
dan menggerakkan bawahannya atau orang lain sesuai dengan apa yang dikatakannya/apa yang
disampaikan.
Jika seorang pemimpin tersebut tidak mampu berbicara di depan umum atau mengemukakan
pendapatnya maka tujuan dari perencanaan dari suatu kesepakatan tidak berjalan dengan baik.
Pemimpin harus mengetahui secara detail atau secara rinci apa yang dilakukan oleh bawahannya.
Sehingga ia mampu menciptakan kualitas kerja yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga
hasil akhir dari perencanan akan sangat bagus dan maksimal.
Dalam menghadapi berbagai masalah, seorang pemimpin harus mampu memecahkan masalah dengan
berbagai cara atau sistem serta kemampuan yang dimiliki.
Sistem pemecahan masalah ini dapat dijalankan dengan melakukan pendekatan dengan bawahan,
mengadakan rapat dan sebagainya sehingga sebuah tim kerja mampu bekerja sama untuk mencapai
tujuan.
Transfer pengetahuan
Seorang pemimpin sangat diharapkan untuk selalu up to date guna mengetahui segala informasi terbaru
dan membagikannya atau meneruskan pengetahuannya tersebut bagi seluruh staf dan bawahannya.
Sehingga mereka selalu mengetahui informasi-informasi baru, serta menambah wawasan baik
pemimpin maupun bawahan.
Memotivasi bawahan
Setelah seorang pemimpin mampu memotivasi dirinya maka pemimpin dapat dan akan mampu
memotivasi para bawahannya dengan memberikan solusi terbaik sehingga efektivitas karyawan semakin
terjaga.
Mengenali karakter masing-masing bawahan sangat perlu dilakukan oleh pemimpin karena setiap
karyawan atau bawahan itu sangat unik dan berbeda-beda. Dengan mengenali sifat/karakter bawahan,
hubungan atasan dengan bawahan akan terasa dekat dan jika terjadi kesalahpahaman, maka atasan
dapat menyatukan dan menyelesaikan permasalahan dengan mudah.
Pemimpin itu harus mempunyai keinginan untuk mengetahui perkembangan dari setiap perubahan yang
dilakukan oleh bawahannya. Bahkan secara eksternal, pemimpin juga perlu memonitor perkembangan
yang terjadi. Sehingga ia tergerak untuk mengembangkan ide-ide serta kreativitas karyawan. Dengan
seperti sebuah organsasi dapat berkembang dengan baik.
Artinya pemimpin harus bisa melakukan berbagai perubahan dan inovasi. Terutama perubahan dalam
pola kerja dan pola pikir.
Jika sudah seperti itu maka ia akan mampu melakukan perubahan terhadap dirinya, karyawan,
dan organisasi yang ia pimpin. Mampu merubah sesuatu yang salah menjadi benar, sesuatu yang buruk
menjadi lebih baik.
Sikap mental
Seorang pemimpin harus bijaksana dan tegas dalam memimpin baik terhadap bawahannya maupun
dirinya sendiri. Serta memiliki keberanian yang baik dalam mengatur dan menjalankan organsasi.
Citra diri
Gambaran tentang diri sangat penting diketahui oleh seorang pemimpin. Bagaimana ia memandang
dirinya akan berpengaruh terhadap cara pandang ia terhadap orang lain terutama orang yang ia pimpin.
Bahkan ia harus mengenali diri sendiri serta tahu apa kelemahan yang dimiliki. Sehingga seorang
pemimpin dapat mengontrol diri dengan bagus sebab ia tahu tentang karakter pribadi.
Mungkin itulah beberapa hal yang menurut hemat saya seorang pemimpin perlu miliki. Menjadi
pemimpin sekelas leader dunia bisa saja ada kemungkinan ketika seorang calon pemimpin mau
mempelajari dan mempraktekkan keterampilan memimpin dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ada
manfaatnya.
2. https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdr-gnDLS7PUBQPqRXJ0mDj4IdlxHzJ5o8qqXfwS8zTlSj-
ng/viewform?usp=pp_url
3. Presentasi berjudul: "PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA"— Transcript
presentasi:
6. Berita Acara ditandatangani oleh para pihak dan para saksi apabila diperlukan. 7. Surat Keterangan
dan Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawab. 8. Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan
atau Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 9.
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas. 10. Telaahan Staf dibuat dan ditandatangani
oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.
Kw: Kode Jabatan Kanwil 07 : Bulan Ke Tujuh (Juli) 2015 : Tahun 2015 b
Kw: Kode Jabatan Kanwil 07 : Bulan Ke Tujuh (Juli) 2015 : Tahun 2015 b. Susunan Penomoran Surat
Dinas, mencangkup Hal-hal: 1. Kode derajat Pengamanan Surat Dinas 2. Nomor Surat Dinas 3. Kode
Jabatan 4. Kode Klasifikasi Arsip (KKA) 5. Bulan 6. Tahun Terbit
b. Untuk Beliau ( u.b.)Dipergunakan jika yg diberi kuasa, memberi kuasa lagi kpd pejabat satu tingkat
dibwahnya ( u.b.) digunakan setelah ada (a.n.) pelimpahan wewenang penandatangan surat (u.b.) hanya
sampai pada pejabat dua tingkat esselon dibawahnya dg syarat:> pelimpahan hrs mengikuti urutan
sampai dengan dua tingkat struktural dibawahnya> Materi yg ditandatangani merupakan tugas dan
tanggung jawabnya> dapat digunakan o/ pejabat yg ditunjuk sbg pemangku jabatan sementara atau yg
mewakili> tanggung awab berada pada pejabat yg telah diberikuasa
KEWENANGAN PENANDATANGANAN
Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas yang bersifat kebijakan/
keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi instansi.Kewenangan untuk melaksanakan
dan menandatangani surat dinas yang tidak bersifat kebijakan/ keputusan/arahan dapat
diserahkan/dilimpahkan kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat eselon atau pejabat lain yang
diberi kewenangan untuk menandatanganinya.
2. Kop Naskah Dinas Jabatan dengan Lambang Negara Bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan
dengan lambang negara sebagai berikut:Bentuk kop naskah dinas jabatan menggunakan lambang
Garuda berwarna kuning emas, dengan ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar 20,24 mm sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan. Lambang Garuda terletak simetris di tengah kertas yang
berjarak 20 mm dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan nama Menteri Agama. Tulisan nama
Menteri Agama dicetak tebal dengan huruf kapital yang terletak 5 mm di bawah lambang garuda.
Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang garuda dapat dilihat pada
Gambar 1.
Di antara kedua tulisan tersebut diberi tanda berupa bintang segi lima dengan ukuran sesuai huruf. 3)
Cap Menteri Agama menggunakan tinta berwarna ungu. 4) Penggunaan cap dinas terletak di sebelah kiri
tanda tangan naskah dinas dan mengenai sedikit tanda tangan pejabat yang berwenang. 5) Contoh
bentuk dan spesifikasi cap jabatan dengan lambang negara dapat dilihat sebagai berikut:
Bentuk Surat Tugas yang ditandatangani oleh Pejabat Eselon II atas nama Pejabat Eselon I
2. EKSTERN Susunan Surat Dinas Korespondensi Ekstern terdiri dari: - Kepala Surat Dinas (Kop Naskah,
Nomor, Sifat, Lampiran dan Hal) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi dan Penutup) - dan Kaki (Nama
Jabatan, TTd, Stempel, Tembusan)
d. Susunan dan Bentuk Laporan - Kepala, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “LAPORAN”, Kata
“TENTANG”, Judul Laporan) - Batang Tubuh Laporan, terdiri dari: (Pendahuluan, Materi Laporan,
Kesimpulan dan Saran, Penutup) - Kaki Laporan, terdiri dari: (Tempat dan Tanggal Pembuatan Laporan,
Nama Jabatan Pembuat Laporan, Tandatangan, Nama Lengkap)
Bentuk Laporan
e. Susunan dan Bentuk Telaahan Staf Susunan dan Bentuk Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: -
Kepala Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “Telaahan Staf”, Kata
“Tentang”, Judul) - Batang Tubuh, terdiri dari: (Persoalan, Peranggapan, Fakta yang mempengaruhi,
Analisis, Kesimpulan, Tindakan) - Kaki Telaahan Staf, terdiri dari: (Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,
Tandatangan, Nama Lengkap, Daftar Lampiran)
sumber : academia.edu
BMP ADPU4331