Anda di halaman 1dari 8

ADMINISTRASI PERKANTORAN T2

Sartika 040563251

1.Pemimpin mungkin bisa memiliki makna yang tidak sama dengan bos. Pemimpin saya artikan sebagai
sosok yang nyaris sempurna dalam banyak hal. Ia menjadi panutan bagi yang dipimpinnya. Bahkan
menjadi idola dan seseorang yang penuh 8inspirasi bagi bawahan dan orang-orang disekitarnya.

Bagi saya pemimpin itu disandingkan dengan istilah leader. Jika merujuk pada definisi yang ada, leader
merupakan seseorang yang memiliki kemampuan untuk mendoroong, menggerakkan dan
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama.

Jika pemimpin selalu dikaitkan dengan sebuah jabatan. Maka seorang leader tidak harus berada pada
satu jabatan atau fungsional tertentu. Leader itu sering kali tercermin pada kapasitas dan kapabilitas
dirinya, baik hard skill maupun soft skill.
Untuk menjadi seorang pemimpin sekaligus leader maka milikilah 11 hal berikut ini:

Memotivasi diri

Seorang leader adalah seorang pejuang tangguh. Ia selalu memiliki target dalam setiap pekerjaan yang
dilakukannya. Mereka ingin menjadi sosok yang unggul. Oleh karena itu kemampuan memotivasi diri
menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin.

Mereka harus selalu dapat menjaga performance agar tetap berada pada posisi semangat tinggi. Karena
itulah satu-satunya cara untuk mendapatkan kekuatan yang mereka butuhkan, untuk mengatasi
kesulitan yang ada. Mereka yang putus asa di masa-masa sulit yakin akan kehilangan rasa percaya diri
mereka. Bahkan sebelum pertempuran berakhir.

Kemampuan berbicara dimuka umum

Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan berbicara didepan umum sebab ia harus mempengaruhi
dan menggerakkan bawahannya atau orang lain sesuai dengan apa yang dikatakannya/apa yang
disampaikan.
Jika seorang pemimpin tersebut tidak mampu berbicara di depan umum atau mengemukakan
pendapatnya maka tujuan dari perencanaan dari suatu kesepakatan tidak berjalan dengan baik.

Pemahaman teknik/kendali mutu

Pemimpin harus mengetahui secara detail atau secara rinci apa yang dilakukan oleh bawahannya.
Sehingga ia mampu menciptakan kualitas kerja yang sesuai dengan standar yang diharapkan. Sehingga
hasil akhir dari perencanan akan sangat bagus dan maksimal.

Kemampuan memecahkan masalah dengan sistem

Dalam menghadapi berbagai masalah, seorang pemimpin harus mampu memecahkan masalah dengan
berbagai cara atau sistem serta kemampuan yang dimiliki.
Sistem pemecahan masalah ini dapat dijalankan dengan melakukan pendekatan dengan bawahan,
mengadakan rapat dan sebagainya sehingga sebuah tim kerja mampu bekerja sama untuk mencapai
tujuan.

Transfer pengetahuan

Seorang pemimpin sangat diharapkan untuk selalu up to date guna mengetahui segala informasi terbaru
dan membagikannya atau meneruskan pengetahuannya tersebut bagi seluruh staf dan bawahannya.
Sehingga mereka selalu mengetahui informasi-informasi baru, serta menambah wawasan baik
pemimpin maupun bawahan.

Memotivasi bawahan

Setelah seorang pemimpin mampu memotivasi dirinya maka pemimpin dapat dan akan mampu
memotivasi para bawahannya dengan memberikan solusi terbaik sehingga efektivitas karyawan semakin
terjaga.

Mengenali karakteristik bawahan

Mengenali karakter masing-masing bawahan sangat perlu dilakukan oleh pemimpin karena setiap
karyawan atau bawahan itu sangat unik dan berbeda-beda. Dengan mengenali sifat/karakter bawahan,
hubungan atasan dengan bawahan akan terasa dekat dan jika terjadi kesalahpahaman, maka atasan
dapat menyatukan dan menyelesaikan permasalahan dengan mudah.

Keinginan mengetahui perkembangan

Pemimpin itu harus mempunyai keinginan untuk mengetahui perkembangan dari setiap perubahan yang
dilakukan oleh bawahannya. Bahkan secara eksternal, pemimpin juga perlu memonitor perkembangan
yang terjadi. Sehingga ia tergerak untuk mengembangkan ide-ide serta kreativitas karyawan. Dengan
seperti sebuah organsasi dapat berkembang dengan baik.

Keinginan melakukan perubahan/perbaikan 

Artinya pemimpin harus bisa melakukan berbagai perubahan dan inovasi. Terutama perubahan dalam
pola kerja dan pola pikir.
Jika sudah seperti itu maka ia akan mampu melakukan perubahan terhadap dirinya, karyawan,
dan organisasi yang ia pimpin. Mampu merubah sesuatu yang salah menjadi benar, sesuatu yang buruk
menjadi lebih baik.

Sikap mental

Seorang pemimpin harus bijaksana dan tegas dalam memimpin baik terhadap bawahannya maupun
dirinya sendiri. Serta memiliki keberanian yang baik dalam mengatur dan menjalankan organsasi.

Citra diri

Gambaran tentang diri sangat penting diketahui oleh seorang pemimpin. Bagaimana ia memandang
dirinya akan berpengaruh terhadap cara pandang ia terhadap orang lain terutama orang yang ia pimpin.
Bahkan ia harus mengenali diri sendiri serta tahu apa kelemahan yang dimiliki. Sehingga seorang
pemimpin dapat mengontrol diri dengan bagus sebab ia tahu tentang karakter pribadi.

Mungkin itulah beberapa hal yang menurut hemat saya seorang pemimpin perlu miliki. Menjadi
pemimpin sekelas leader dunia bisa saja ada kemungkinan ketika seorang calon pemimpin mau
mempelajari dan mempraktekkan keterampilan memimpin dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ada
manfaatnya.

2. https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdr-gnDLS7PUBQPqRXJ0mDj4IdlxHzJ5o8qqXfwS8zTlSj-
ng/viewform?usp=pp_url

3. Presentasi berjudul: "PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA"— Transcript
presentasi:

 PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PADA KEMENTERIAN AGAMA


BERDASARKANKEPUTUSAN MENTERI AGAMA NOMOR 9 TAHUN 2016Oleh : HUSNUL KHOTIMAH,
M.PdKepala Subag UmumKanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur

 DASAR HUKUMUU Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukkan Peraturan Perundang-Undangan.UU


NOMOR 43 TAHUN 2009 Tentang KearsipanPP Nomor 28 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan
KearsipanPermenpan Nomor 80 Tahun 2012 Tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Instansi
Pemerintah.KMA Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Kode Jabatan, Singkatan, dan Akronim, dan KMA Nomor
9 Tahun 2016 Tentang Tata Naskah Dinas Pada Kementerian Agama.PMA Nomor 4 Tahun 2016 Tentang
Pencabutan PMA No 16 Tahun Tentang Tata Persuratan Dinas di Lingkungan
DepartemenAgamaPeraturan Kepala ANRI Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Tata Naskah Dinas

 Pengertian Naskah Dinas:


Informasi Tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat atau dikeluarkan oleh Pejabat yang
berwenang pada Kementerian Agama dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan fungsi
Kementerian Agama

 Maksudnya adalah untuk menjadi acuan dalam penyelengaraan tata naskah


&Tujuan PMA No.9 Tahun 2016Maksudnya adalah untuk menjadi acuan dalam penyelengaraan tata
naskahTujuannya adalah untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien

Sasaran yang akan dicapai


Kesamaan pengertian dan pemahaman, penafsiran, bhsKeterpaduan dengan administrasi
umumTercapainya Efektif efisien Kelancaran Berkomunikasi TulisMengurangi tumpang tindih &
Pemborosan

 Asas-asas tata persuratan dinas


Pembakuan KeterkaitanTata Naskah DinasEfektif dan EfisienKeamananPertanggungjawabanKecepatan
dan ketepatan Asas landasan/dasar
Naskah Dinas : Pengertian
adalah informasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat
yang berwenang pada Kementerian Agama dalam rangka penyelenggaraan tugas sesuai tugas dan fungsi
Kementerian Agama

Naskah Dinas Pengaturan Naskah Dinas Penetapan Naskah dinas penugasan


Jenis Naskah Dinas NASKAH DINAS KHUSUSSurat PerjanjianSurat KuasaBerita AcaraSurat
KeteranganSurat PengantarPengumumanPermenpan 80/20121. NASKAH DINASARAHAN2. NASKAH
DINAS KORESPONDENSI Naskah Dinas PengaturanPeraturan PedomanJuklakSOPSurat
Edaranintern1.Nota Dinas2.Memorandum4.LAPORAN TELAAHAN STAF ekstern Naskah Dinas Penetapan
Keputusan Surat dinas Formulir InstruksiS.PerintahS. TugasundanganNaskah dinas
penugasanSuratundangan7.Naskah dinas elektronik

 WEWENANG PENETAPAN DAN PENANDATANGANAN NASKAH DINAS


1. Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani Surat Edaran pada Kementerian Agama oleh
Menteri Agama dan dapat dilimpahkan pada Sekretaris Jenderal dan Direktur Jenderal. 2. Surat tugas
dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan
lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 3. Nota Dinas dibuat dan ditandatangani oleh pejabat
dalam satu lingkungan internal satuan organisasi sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung
jawab. 4. Memorandum dibuat dan ditandatangani oleh atasan sesuai dengan lingkup tugas, wewenang,
dan tanggung jawab. 5. Surat Dinas dan Surat Undangan ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
sesuai dengan lingkup tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab.

6. Berita Acara ditandatangani oleh para pihak dan para saksi apabila diperlukan. 7. Surat Keterangan
dan Surat Pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang sesuai dengan lingkup tugas,
wewenang, dan tanggung jawab. 8. Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh Menteri Agama dan
atau Pimpinan Satuan Organisasi/Kerja sesuai dengan lingkup tugas, wewenang, dan tanggung jawab. 9.
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas. 10. Telaahan Staf dibuat dan ditandatangani
oleh pejabat sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab.

 PENYUSUNAN NASKAH DINAS


Persyaratan PenyusunanSetiap Naskah Dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat, dan
meyakinkan dalam susunan yang sistematis.2. Lambang Negara dan Lambang Kementerian Agama
padaNaskah DinasUntuk mengidentifikasi Naskah Dinas, pada halaman pertama menggunakan Lambang
Negara atau Lambang Kementerian Agama.Lambang Negara digunakan untuk Naskah Dinas yang
ditandatangani sendiri oleh Menteri AgamaLambang Kementerian Agama digunakan untuk Naskah
Dinas yg ditandatangani Pejabat Struktural yang berwenang pada Kementerian Agama

 Kode Jabatan dan Penomoran pada Naskah Dinas:


1. Kode Jabatan pada Naskah Dinasa. Kode Jabatan pada Kementerian Agama Pusat, Kanwil Kemenag
Provinsi, PTKN, BDK,Balai Penelitian dan Pengembangan Agama, Asrama Haji Embarkasi, Kantor Misi Haji
Indonesia, Lajnah Pentashihan Mushaf Alqur’an, Unit Percetakan AlQur’an, dan UPT yang mengalami
perubahan atau penyempurnaan organisasi dan Tata Kerja perlu diikuti dengan penyempurnaan dan
penetapan Kode Jabatan yang ditetapkan oleh Menteri Agama.b. Penyusunan Kode Jabatan satuan kerja
pada pada Kantor Kementerian AgamaProvinsi, Kankemenag Kab/Kota, dan KUA kecamatan, Madrasah
Negeri ditetapkandengan Keputusan Kepala kantor Kementerian Agama Wilayah
Provinsi/KakanwilProv.c. Penyusunan kode Jabatan satuan kerja pada Perguruan Tinggi Keagamaan
Negeri diTetapkan dengan Keputusan Rektor.2. Penomoran Naskah Dinasa. Susunan Penomoran naskah
Dinas Khusus sebagai berikut:1) Nomor Naskah Dinas Khusus (nomor urut dalam satu tahun takwin)2)
Kode Jabatan3) Bulan (ditulis dalam 2 digit)4) Tahun terbit

 Kw: Kode Jabatan Kanwil 07 : Bulan Ke Tujuh (Juli) 2015 : Tahun 2015 b
Kw: Kode Jabatan Kanwil 07 : Bulan Ke Tujuh (Juli) 2015 : Tahun 2015 b. Susunan Penomoran Surat
Dinas, mencangkup Hal-hal: 1. Kode derajat Pengamanan Surat Dinas 2. Nomor Surat Dinas 3. Kode
Jabatan 4. Kode Klasifikasi Arsip (KKA) 5. Bulan 6. Tahun Terbit

 Contoh Surat Dinas yang ditandatangani oleh Kakanwil


SR-12/Kw/KP.07.1/07/2015Kode Derajat Pengamanan Surat DinasBesifat Sangat RahasiaNomor Surat
DinasKode Jabatan Menteri AgamaKode Klasifikasi ArsipBulan Ke-7 (Juli)Tahun Terbit 2015

 PEJABAT PENANDATANGANAN TATA NASKAH DINAS


Atas Nama atau (a.n.)digunakan jika pejabat yg menandatangani telah diberi kuasa oleh pejabat yg
bertanggung jawab, berdasarkan bidang tugas dan tanggung awab ybs. Pejabat penanda tangan
bertanggung jawabatas isi surat kepada penanggung jawab, sedangkan tanggung jawab tetap pada yg
memberi kuasa.

 b. Untuk Beliau ( u.b.)Dipergunakan jika yg diberi kuasa, memberi kuasa lagi kpd pejabat satu tingkat
dibwahnya ( u.b.) digunakan setelah ada (a.n.) pelimpahan wewenang penandatangan surat (u.b.) hanya
sampai pada pejabat dua tingkat esselon dibawahnya dg syarat:> pelimpahan hrs mengikuti urutan
sampai dengan dua tingkat struktural dibawahnya> Materi yg ditandatangani merupakan tugas dan
tanggung jawabnya> dapat digunakan o/ pejabat yg ditunjuk sbg pemangku jabatan sementara atau yg
mewakili> tanggung awab berada pada pejabat yg telah diberikuasa

 c. PENGGUNAAN u.p. Untuk Perhatian (u.p.) Digunakan untuk


mempercepat penyampaian surat kepada penerima surat/pejabat yang dituju.mempercepat
penyelesaian surat.Contoh:Yth. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negaradan Reformasi BirokrasiJalan
Jenderal Sudirman, Kav 69Jakarta Selatan 12190u.p.Deputi Menteri PAN dan RB Bidang Tata Laksana

 d. PELAKSANA TUGAS (Plt.)


Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas belum ditetapkan karena
menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjutPelimpahan wewenang bersifat sementara,
sampai dengan pejabat yang definitif ditetapkanContoh:Plt. Kepala Biro Umum,Tanda TanganNama
lengkap

 e. PELAKSANA HARIAN (Plh.)


Digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas tidak berada di tempat,
sehingga untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sehari-hari perlu ada pejabat sementara yang
menggantikannyaPelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif
kembali di tempatContoh:Plh. Kepala Biro Umum,Tanda TanganNama Lengkap
 Pejabat Ganti Sementara (Pgs.)
Digunakan apabila Pejabat yg berwenang menandatangani Naskah Dinas pensiun, berhenti, sementara
belum ada gantinya, dan diangkat Pgs. dengan maksud dapat menandatangani dokumen-dokumen
keuangan tetapi tidak dapat mengambil keputusan yang strategis.Pelimpahan wewenang bersifat
sementara sampai dengan pejabat definitif dilantik oleh yg berwenang.Contoh:Pgs. Kepala Biro
Umum,Tanda tanganNama Lengkap(blm ada di KMA 9 thn 2016 akan di revisi)

 KEWENANGAN PENANDATANGANAN
Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas yang bersifat kebijakan/
keputusan/arahan berada pada pejabat pimpinan tertinggi instansi.Kewenangan untuk melaksanakan
dan menandatangani surat dinas yang tidak bersifat kebijakan/ keputusan/arahan dapat
diserahkan/dilimpahkan kepada pimpinan organisasi di setiap tingkat eselon atau pejabat lain yang
diberi kewenangan untuk menandatanganinya.

 PENGGUNAAN CAP DINAS, LAMBANG NEGARA, DAN LAMBANG KEMENTERIAN AGAMA


A. Penggunaan Cap Dinas. terdiri dari : 1. Pejabat yang berwenang menggunakan cap jabatan dengan
Lambang Negara adalah pejabat negara yaitu Menteri Agama; dan 2. Pejabat yang berwenang
menggunakan cap Lambang Kementerian Agama adalah pejabat berwenang pada Kementerian Agama
Pusat, Daerah, dan Pendidikan Tinggi Keagamaan Negeri.

 B. Penggunaan Lambang Negara 1


B. Penggunaan Lambang Negara 1. Ketentuan penggunaan Lambang Negara sebagai berikut: a) Lambang
Negara merupakan lambang garuda yang digunakan dalam Tata Naskah Dinas sebagai tanda pengenal
atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. b) Pejabat yang berwenang menggunakan kop naskah
dinas jabatan dan cap jabatan dengan Lambang Negara adalah pejabat Negara dalam hal ini Menteri
Agama.

 2. Kop Naskah Dinas Jabatan dengan Lambang Negara Bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan
dengan lambang negara sebagai berikut:Bentuk kop naskah dinas jabatan menggunakan lambang
Garuda berwarna kuning emas, dengan ukuran tinggi 21,50 mm dan lebar 20,24 mm sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan. Lambang Garuda terletak simetris di tengah kertas yang
berjarak 20 mm dari tepi atas kertas dan berada di tengah tulisan nama Menteri Agama. Tulisan nama
Menteri Agama dicetak tebal dengan huruf kapital yang terletak 5 mm di bawah lambang garuda.

 Contoh bentuk dan spesifikasi kop naskah dinas jabatan dengan lambang garuda dapat dilihat pada
Gambar 1.

 3. Cap Jabatan Dengan Lambang Negara


Bentuk dan spesifikasi cap Menteri Agama dengan lambang garuda adalah sebagai berikut. 1) Cap
Menteri Agama berbentuk bundar, terdiri dari tiga lingkaran dengan jari-jari R1 = 18,5 mm, R2 = 17,5
mm, dan R3 = 13,5 mm. Tebal garis lingkaran R1 = ± 0,8 mm, R2 = R3 = ± 0,2 mm.

 3. Cap Jabatan Dengan Lambang Negara


2) Lingkaran pertama adalah lingkaran paling luar. Pada lingkaran kedua, di bagian atas tercantum
tulisan nama jabatan Menteri Agama yang ditulis dengan huruf kapital; sedangkan di bagian bawah
tercantum tulisan Republik Indonesia. Pada lingkaran ketiga, terdapat lambang garuda dengan ukuran
18 X 19 mm.

 Di antara kedua tulisan tersebut diberi tanda berupa bintang segi lima dengan ukuran sesuai huruf. 3)
Cap Menteri Agama menggunakan tinta berwarna ungu. 4) Penggunaan cap dinas terletak di sebelah kiri
tanda tangan naskah dinas dan mengenai sedikit tanda tangan pejabat yang berwenang. 5) Contoh
bentuk dan spesifikasi cap jabatan dengan lambang negara dapat dilihat sebagai berikut:

 C. Penggunaan Lambang Kementerian Agama


Ketentuan Penggunaan Lambang Kementerian AgamaPenggunaan Lambang Kementerian Agama pada
Kop Naskah DinasPenggunaan Lambang Kementerian Agama dan Lambang Pendidikan Tinggi
Keagamaan Negeri pada Cap Kementerian Agama

 Bentuk Lambang Kementerian Agama

 BENTUK DAN FORMAT NASKAH


BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS ARAHANSusunan Surat Edaran, meliputi: (Kepala, Batang Tubuh,
dan Kaki).Bentuk surat edaran yang ditandatangani oleh: a. Menteri Agama

 Bentuk surat edaran yang ditandatangani oleh Menteri Agama

 3) Susunan Surat Tugas, meliputi:


a. Kepala terdiri dari: (kop naskah dinas; kata SURAT TUGAS yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris; dan, NOMOR, yang berada di bawah tulisan Surat Tugas dengan huruf kapital. )b. Batang Tubuh
terdiri dari:Konsiderans (Menimbang)Diktum (Memutuskan)c. Kaki terdiri dari (Nama Tempat,Nama
Jabatan,Tandatangan,dan Cap)

 Bentuk Surat Tugas yang ditandatangani oleh Pejabat Eselon II atas nama Pejabat Eselon I

 B. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS KORESPONDENSI 1. INTERN a


B. BENTUK DAN FORMAT NASKAH DINAS KORESPONDENSI 1. INTERN a. Susunan Nota Dinas
Korespondensi Intern terdiri dari: - Kepala Nota Dinas (Kop Naskah, Kata NOTA DINAS, Kata NOMOR,
Kata YTH. Dst) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi, Penutup) - dan Kaki (TTd, Nama Pejabat, dan
Tembusan) b. Susunan Memorandum - Kepala Memorandum (Kop Naskah Dinas, Kata MEMORANDUM,
Kata NOMOR, dst) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Alinea Isi, Alinea Penutup) - Kaki (TTd, Nama
Pejabat, Tembusan bila perlu)

 c. Bentuk Nota Dinas

 2. EKSTERN Susunan Surat Dinas Korespondensi Ekstern terdiri dari: - Kepala Surat Dinas (Kop Naskah,
Nomor, Sifat, Lampiran dan Hal) - Batang Tubuh (Alinea Pembuka, Isi dan Penutup) - dan Kaki (Nama
Jabatan, TTd, Stempel, Tembusan)

 Bentuk Surat Dinas


3. Susunan dan Bentuk Surat Undangan
Susunan Surat Undangan :- Kepala (Kop Naskah, Nomor, Sifat, Lampiran, Hal dst)- Batang Tubuh (Alinea
Pembuka, Isi Undangan, Alinea Penutup)

SUSUNAN NASKAH DINAS KHUSUS


a. Susunan dan Bentuk Berita Acara- Kepala Berita Acara (Kop Naskah Dinas, Kata BERITA ACARA,kata
NOMOR)- Batang Tubuh (tulisan HARI, TANGGAL, TAHUN, dan Substansiberita)- Dan Kaki (TTD, Para
Pihak, dan Saksi)b. Susunan dan Bentuk Surat Keterangan- Kepala Surat Keterangan (Kop Naskah Dinas,
Kata “SuratKeterangan”, Kata “Nomor”)- Batang Tubuh (Menerangkan maksud dan Tujuan Surat
Undangan)- Kaki (Tempat, Tanggal, Tahun, Nama Pejabat, TTD)

 - Kepala, Kop Naskah Dinas, Kata NOMOR, tanggal, Yth, nama


c. Susunan dan Bentuk Surat Pengantar- Kepala, Kop Naskah Dinas, Kata NOMOR, tanggal, Yth,
namajabatan dan Nama alamat yang dituju, dn kata SURATPENGANTAR- Batang Tubuh (Nomor Urut,
Jenis yang dikirim, Banyaknya Naskah,Keterangan)- Dan Kaki(Pengirim yang berada di sebelah kanan dan
Penerima yang berada di sebelah kiri)

 Bentuk Surat Pengantar

 Bentuk Berita Acara

 Bentuk Surat Keterangan

d. Susunan dan Bentuk Laporan - Kepala, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “LAPORAN”, Kata
“TENTANG”, Judul Laporan) - Batang Tubuh Laporan, terdiri dari: (Pendahuluan, Materi Laporan,
Kesimpulan dan Saran, Penutup) - Kaki Laporan, terdiri dari: (Tempat dan Tanggal Pembuatan Laporan,
Nama Jabatan Pembuat Laporan, Tandatangan, Nama Lengkap)

 Bentuk Laporan

 e. Susunan dan Bentuk Telaahan Staf Susunan dan Bentuk Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: -
Kepala Naskah Dinas Telaahan Staf, terdiri dari: (Kop Naskah Dinas, Kata “Telaahan Staf”, Kata
“Tentang”, Judul) - Batang Tubuh, terdiri dari: (Persoalan, Peranggapan, Fakta yang mempengaruhi,
Analisis, Kesimpulan, Tindakan) - Kaki Telaahan Staf, terdiri dari: (Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,
Tandatangan, Nama Lengkap, Daftar Lampiran)

sumber : academia.edu

BMP ADPU4331

Anda mungkin juga menyukai