Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI TUMBUHAN

TOPIK: SEL DENGAN BAGIAN BAGIAN YANG HIDUP

DOSEN PENGAMPU:
Dra. SRI PURYANINGSIH,M,PD

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. GAMALIEL (193030209046)
2. RESTIANA (193030209041)
3. INDAH NONIIKA (193020209036)
4. FALA SASMITA (193030209044)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKARAYA

2021
l. Topik Praktikum
Sel dengan bagian bagian yang hidup

ll. Tujuan Praktikum


Melihat bagian bagian sel yang hidup seperti: nukleus,kloroplas,dan plastisida.

lll. Dasar Teori


Sel merupakan bagian terkecil dari sutu organisme dan kesatuan structural dan
fungsional penyusun organism. Ukuran sel sangat kecil sehingga melihatnya harus
menggunakan alat yang disebut mikroskop. Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang
berkebangsaan inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Pengamatan-pengamatan
terhadap sel gabus tutup Sel merupakan bagian terkecil dari suatu organisme dan
kesatuan struktural dan fungsional penyusun organisme. Ukuran sel sangat kecil sehingga
untuk melihatnya harus menggunakan alat yang disebut botol tampak susunan kotak
kecil yang teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae
(Wanatasasmita,1986). Sebagai suatu sistem terkecil, sel mempunyai andil dalam
menyusun tubuh organisme yang sangat besar, juga dalam menyokong kehidupan suatu
organisme, karena itulah kehidupan dapat ditunjang dengan keberadaan sel yang
jumlahnya banyak sekali atau dapat juga dikatakan semua unsur yang bernyawa
sebagai sel.
Sel hidup adalah sel yang masih menunjukkan aktivitas kehidupan yang ditunjukkan
dengan adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme
yang berupa bahan ergastik. Sel hidup merupakan sel yang masih memiliki peranan penting
dalam metabolisme kehidupan dari mkhluk hidup, hal itu di tandai dengan adanya bagian-
bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan
ergastik. Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri-ciri
kehidupan antara lain melakukan aktifitas metabolisme, mampu beradaptasi dengan
perubahan lingkungannya, peka terhadap rangsang, dan ciri hidup lainnya. Suatu sel hidup
harus memiliki protoplas, yaitu bagian sel yang ada di bagian dalam dinding sel. Protoplas
dibedakan atas komponen protoplasma dan non protoplasma. Komponen protoplasma yaitu
terdiri atas membran sel, inti sel, dan sitoplasma (terdiri dari organel-organel hidup).
Komponen non protoplasma dapat pula disebut sebagai benda ergastik.
Benda ergastik adalah bahan non protoplasma, baik organik maupun anorganik,
sebagai hasil metabolisme yang berfungsi untuk pertahanan, pemeliharaan struktur sel, dan
juga sebagai penyimpanan cadangan makanan, terletak di baigan sitoplasama, dinding sel,
maupun di vakuola. Dalam sel benda ergastik dapat berupa karbohidrat (amilum), protein
(aleuron dan gluten), lipid (lilin, kutin, dan suberin), dan Kristal (Kristal ca-oksalat dan
silika). Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa benda ergastik memiliki banyak fungsi untuk
sel, misalnya penyimpanan cadangan makanan, contohnya amilum; pemeliharaan struktur
(lilin); dan perlindungan, misalnya adanya Kristal ca oksalat dalam suatu jaringan tumbuhan
dapat menyebabkan reaksi alergi bagi hewan yang memakannya, sehingga hewan tersebut
tidak akan bernafsu menyentuhnya untuk yang kedua kali.
IV. Alat dan Bahan
Alat Bahan
Silet Kentang
Cutter Bayam
Kaca benda Larutan tepung beras
Kaca penutup
Mikroskop
Atk
Handphone

V. Prosedur Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. membuat irisan setipis mungkin pada kentang secara melintang, dan meletakkan irisan
diatas kaca benda, serta memberikan setets aquadest,lalu menutup dengan kaca penutup.
3. membuat irisan setipis mungkin batang bayam secara melintang, dan meletakkan irisan
diatas kaca benda, serta memberikan setets aquadest,lalu menutup dengan kaca penutup.
4. meletakkan larutan tepung beras yang sudah tersedia diatas kaca benda,lalu menutup
dengan kaca penutup.
5. mengamati masing masing preparat di bawah mikroskop.
VI. Hasil pengamatan
No Hasil pengamatan gambar pembanding
1. Batang bayam

2. Kentang

3. Larutan tepung beras


VII. Pembahasan
Pengamatan pada kentang
Berdasarkan letak hilus amilum Solanumtu berosum merupakan tipe eksentrisyaknihilus
berada pada tepi . Berdasarkan jumlah hilusmaka kentang merupakan amilum amilum
setengah majemuk (diadelf).Saat ditetesi larutan KI menyebabkan adanya warna ungu
sehingga amilum lebih jelas terlihat.Hal ini di karenakan larutan KI merupakan indikator
untuk melihat adanya amilum.

Butir tepung eksentris


Perbedaannya dilihat pula dari letaknya hilus dan lamella:(1) Hilusnya terletak di
pinggir,(2) Letak lamella mengelilingi hilus.Umumnya bentuk dari butir-butir tepung macam
ini adalah lonjong dan tidak pernah bundar, banyak terdapat dalam sel tumbuh-tumbuhan
seperti kentang ( Solanumtuberosu) Kalau di atas telah dibedakan macam-macam butir
tepung berdasarkan letak darihilusnya, maka selanjutnya dapat dikemukakan tentang macam-
macam butir tepung apabila dilihat dari susunannya, yaitu butir tepung monoadelph, diadelph
dan polyadelph.Jelasnya sebagai berikut
(a) Monoadelph
Butir-butir tepung monoedelph adalah butir-butir tepung yang memiliki satu hilus
denganlamella-lamella mengelilinginya. Sebagai contoh: butir tepung pada ketela rambat,
ketela pohon, gandum dan lain-lain.
(b) Diadelph
Dalam hal butir-butir tepung macam ini, adalah butir tepung yang terdiri dari
dua hilus ,yang masing-masing hilus dikelilingi pula lamella-lamella sendiri-sendiri. Masing
-masing lamella ini dikelilingi lagi oleh lamella lainnya. Sebagai contoh: butir tepung
padakentang.
(c) Poliadelph

Butir-butir tepung diadelph ini ternyata banyak bagian-bagiannya atau dengan kata
lainterdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu.

Pengamatan pada Larutan tepung beras


Berdasarkan letak hilusamilum Oryza sativa merupakantipeamilum yang konsentris
(hilusberada di tengah). Berdasarkan jumlah hilus maka butir amilum tepung beras
merupakan amilum Polia delf (majemuk) yang terdiri dari banyak butir-butiran tepung yang
bersatu.

Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian
yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral
menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum dapat
dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis
juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan
yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amylum
yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amylum diubah menjadi maltosa dalam
bentuk ß – maltose.
Pengamatan pada batang bayam
Padapenampangmelintangtangkaidaunpepaya (Carica papaya)
diketahuibahwakristalkalsiumoksalatberbentukkelenjaratauatau druse.
Bentuknyaseringkalitidakberaturan, dapatserupabintang, bulat, ataubentuklainnya.
Tepung (amylum) merupakan benda mati yang terdapat dalam plastida. Bagian
daritepung hillus atau titik initial dan lamella. Bentuk-bentuk tepung pada beberapa
tumbuhan berbeda-beda hingga dengan melihat bentuk tepung kita dapat mengetahui dari
tumbuhan apa. Berdasarkan hilusnya bentuk tepung dibedakan menjadi tepung konsentris
(yaitu hilus terdapat di bagian tengah-tengah butir) dan tepung eksentris (yaitu bila hilus
terdapat di bagian pinggir). Berdasarkan susunannya dibedakan butir tepung tunggal (mono
adelph), butir tepung majemuk (poly adelph) dan butir tepung setengah majemuk. Kristal Ca-
Oksalat merupakan benda mati dalam plasma yang berbentuk padat, bentuk kristal tersebut
pada tumbuhan bermacam-macam.

VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu:
1. Berdasarkan jumlah hilusmaka kentang merupakan amilum amilum setengah
majemuk (diadelf). dikemukakan tentang macam-macam butir tepung apabila
dilihat dari susunannya, yaitu butir tepung monoadelph, diadelph dan polyadelph.
2. Berdasarka njumlah hilus maka butir amilum tepung beras merupakan amilum
Poliadelf (majemuk) yang terdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu.
Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian
yag tidak larut air (amilopektin).
3. Pada penampang melintang tangkai daun bayam (Carica papaya) diketahui bahwa
kristal kalsiumoksalatber bentuk kelenjar atau druse.

IX.Saran
1. Diperlukan ketelitian pada saat melakukan pengamatan
2. Pemahaman cara kerja dan penggunaan mikroskop penting untuk dilakukan
3. Jika masih ada yang kurang dalam laporan ini,mohon diberi petunjuk agar
praktikum selanjutnyalebih baik
4. Untuk mencapai praktikum yang baik, waktu harus dipergunakan sebaik baiknya
serta keaktifan para praktikkan dalam melakukan praktek harus diperhatikan.

X. Daftar pustaka
Anwar, E. et al.2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam
Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Fahn, A.1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga.Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Gunawan,D.,Mulyani,S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar
Swadaya
Kent NL. 1975. Technology of Cereals with Special References to Wheat.Oxford: Pergamon
Pr.
Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

XI. Laporan sementara

Anda mungkin juga menyukai