DOSEN PENGAMPU:
Dra. SRI PURYANINGSIH,M,PD
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK V
1. GAMALIEL (193030209046)
2. RESTIANA (193030209041)
3. INDAH NONIIKA (193020209036)
4. FALA SASMITA (193030209044)
2021
l. Topik Praktikum
Sel dengan bagian bagian yang hidup
V. Prosedur Kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. membuat irisan setipis mungkin pada kentang secara melintang, dan meletakkan irisan
diatas kaca benda, serta memberikan setets aquadest,lalu menutup dengan kaca penutup.
3. membuat irisan setipis mungkin batang bayam secara melintang, dan meletakkan irisan
diatas kaca benda, serta memberikan setets aquadest,lalu menutup dengan kaca penutup.
4. meletakkan larutan tepung beras yang sudah tersedia diatas kaca benda,lalu menutup
dengan kaca penutup.
5. mengamati masing masing preparat di bawah mikroskop.
VI. Hasil pengamatan
No Hasil pengamatan gambar pembanding
1. Batang bayam
2. Kentang
Butir-butir tepung diadelph ini ternyata banyak bagian-bagiannya atau dengan kata
lainterdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu.
Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian
yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral
menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum dapat
dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Hidrolisis
juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah dan dalam cairan
yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja terhadap amylum
yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amylum diubah menjadi maltosa dalam
bentuk ß – maltose.
Pengamatan pada batang bayam
Padapenampangmelintangtangkaidaunpepaya (Carica papaya)
diketahuibahwakristalkalsiumoksalatberbentukkelenjaratauatau druse.
Bentuknyaseringkalitidakberaturan, dapatserupabintang, bulat, ataubentuklainnya.
Tepung (amylum) merupakan benda mati yang terdapat dalam plastida. Bagian
daritepung hillus atau titik initial dan lamella. Bentuk-bentuk tepung pada beberapa
tumbuhan berbeda-beda hingga dengan melihat bentuk tepung kita dapat mengetahui dari
tumbuhan apa. Berdasarkan hilusnya bentuk tepung dibedakan menjadi tepung konsentris
(yaitu hilus terdapat di bagian tengah-tengah butir) dan tepung eksentris (yaitu bila hilus
terdapat di bagian pinggir). Berdasarkan susunannya dibedakan butir tepung tunggal (mono
adelph), butir tepung majemuk (poly adelph) dan butir tepung setengah majemuk. Kristal Ca-
Oksalat merupakan benda mati dalam plasma yang berbentuk padat, bentuk kristal tersebut
pada tumbuhan bermacam-macam.
VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini yaitu:
1. Berdasarkan jumlah hilusmaka kentang merupakan amilum amilum setengah
majemuk (diadelf). dikemukakan tentang macam-macam butir tepung apabila
dilihat dari susunannya, yaitu butir tepung monoadelph, diadelph dan polyadelph.
2. Berdasarka njumlah hilus maka butir amilum tepung beras merupakan amilum
Poliadelf (majemuk) yang terdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu.
Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian
yag tidak larut air (amilopektin).
3. Pada penampang melintang tangkai daun bayam (Carica papaya) diketahui bahwa
kristal kalsiumoksalatber bentuk kelenjar atau druse.
IX.Saran
1. Diperlukan ketelitian pada saat melakukan pengamatan
2. Pemahaman cara kerja dan penggunaan mikroskop penting untuk dilakukan
3. Jika masih ada yang kurang dalam laporan ini,mohon diberi petunjuk agar
praktikum selanjutnyalebih baik
4. Untuk mencapai praktikum yang baik, waktu harus dipergunakan sebaik baiknya
serta keaktifan para praktikkan dalam melakukan praktek harus diperhatikan.
X. Daftar pustaka
Anwar, E. et al.2004. Pemanfaatan Maltodekstrin Pati Terigu Sebagai Eksipien dalam
Formula Sediaan Tablet dan Niosom. Yogyakarta:Gajah Mada University Press
Fahn, A.1995. Anatomi Tumbuhan edisi ketiga.Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Gunawan,D.,Mulyani,S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar
Swadaya
Kent NL. 1975. Technology of Cereals with Special References to Wheat.Oxford: Pergamon
Pr.
Poedjiadi. 2009. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia Press
Syamsuni, H. A. 2007. Ilmu Resep.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran