Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN.

R (35 TAHUN) DENGAN


GANGGUAN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG RAJAWALI RUMAH
SAKIT JIWA CISARUA BANDUNG

NAMA KLINIK/ PUSKESMAS :


I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Inisial :Tn.R (L) Tanggal Pengkajian : 7 febuari 2021
Umur : 35th RM No. :
Pendidikan terakhir :SMA
Agama :islam
Status Marital :Menikah
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB (Informan)
Nama :Ny.A
Umur :29
Hubungan dengan klien: Istri
2. HARAPAN DAN PERSEPSI KLIEN/ KELUARGA
2.1 Keluhan Utama dan alasan pergi ke Puskesmas/ Klinik ataupun tidak pergi
Klien tampak sering menyendiri dan menangis
2.2 Persepsi keluarga terhadap masalahnya
Keluarga sangat kecewa dan marah, terutama istri
2.3 Harapan klien sehubungan dengan masalah
klien berharap nanti setelah keluar dari lapas bisa kembali bekerja dan memperbaiki
hubungannya dengan keluarga.
PENGKAJIAN SOSIAL
3.1 Pendidikan dan Pekerjaan
Klien tamatan SMA dan bekerja sebagai kepala cleaning servise hotel
3.2 Konsep diri:
a. Gambaran Diri :
Klien menyukai seluruh tubuhnya, tapi klien selalu mengkritik kakinya yang
ukurannya lebih pendek sebelah, hal ini terjadi karena klien jatuh dari motor saat
SMA, kaki saya tidak sama seperti orang lain, karen kaki saya seperti ini saya jadi
tidak bisa memiliki pekerjaan yang layak
b. Identitas :
Klien seorang laki laki. Sebelum dirawat klien merupakan seorang cleaning service
hotel Klien sudah menikah 5 tahun dan memiliki 1 orang anak.
c. Peran Diri:
klien tau sebagai laki-laki dan sebagai keluarga seharusnya bisa menjaga keluarga
dan memberikan nafkah.
d. Ideal diri :
Klien berharap setelah keluar dari lapas bisa bekerja kembali dan memperbaiki
hubungannya dengan istri
e. Harga diri :
Saat dikaji klien tampak murung, bicara pelan dan lambat mengatakan sedih karena
istrinya sudah 1 bulan ini meminta cerai. Klien mengatakan “sudah tidak ada lagi
yang bisa saya lakukan, saya tidak bisa berbuat apa-apa, istri saya sudah kecewa
dengan saya”. Kalimat ini diucapkan secara berulang. Klien tidak malu jika nanti ada
orang yang meledek mantan narapidana. Atau pengguna narkoba.
3.3 Hubungan social
a. Orang yang berarti : istri dan anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat : . Klien sering berpergian
dnegan teman-teman jika memiliki masalah atau merasa bosan dan memilih
menggunakan narkoba sebagai hiburan melepas penat
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Tidak ada
3.4 Sosial Budaya
Tidak ada
3.5 Gaya hidup
Klien mengaku salah dulu sering hura-hura dan party dengan teman-teman htel jika
ada libur/ pulang malam dan menghabiskan uang gajinya
3.5 Mekanisme Koping
jika memiliki masalah atau merasa bosan dan memilih menggunakan narkoba sebagai
hiburan melepas penat.

4. PENGKAJIAN KELUARGA
4.1 Genogram

Tn.R

4.2 Pola asuh


Tidak Ada

5. PENGKAJIAN FISIK
a. Tanda Vital : TD : 120/70 N : 70x/mnt S : 36,5 P : 18x/mnt
b. Ukuran : TB : 160 BB : 60
c. Keluhan utama/penyakit saat ini :
d. Kebiasaan-kebiasaan saat ini:
 Merokok (apakah merokok, berapa banyak sehari?)
 Minuman Keras
 Pola Tidur (jam tidur, kesulitan saat akan tidur/bangun
terlalu pagi, apakah merasa segar setelah bangun)
Tidak ada
e. Riwayat Penyakit dahulu (riwayat sebelum dirawat, kapan terjadi, pengobatan yang
dijalani)
Menggunakan narkoba sudah 1 tahun

6. PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Nilai dan keyakinan
Klien berharap Allah akan memaafkan dan mengabulkan doanya dan meluluhkan hati
istrinya sehingga tidak minta bercerai.

b. Kegiatan ibadah
Selama di lapas klien selalu melakukan ibadah sholat 5 waktu, dan mengikuti setelah
sholat subuh.

7. PENGKJAIAN SEKSUAL
Tidak ada

8. PENGETAHUAN dan ASPEK MEDIS


1. Pengetahuan tentang Penyakit yang dideritanya :
Tidak ada
2. Pengetahuan tentang Cara merawat dan mengobati Penyakitnya :
Tidak ada
3. Persepsi klien tentang penyakit yang dideritanya :
Klien merasa di lapas merupakan tempat klien untuk bertaubat dan menebus
kesalahan

II. ANALISA DATA

N MASALAH
DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
1 DS : Gangguan psikologis, Harga Diri Rendah
a. Klien mengatakan faktor social: Kronis
“sudah tidak ada lagi menjalani tahanan
yang bisa saya karena penggunaan
lakukan, saya tidak narkoba
bisa berbuat apa-apa, 
istri saya sudah Koping individu dan
kecewa dengan saya”. keluarga tidak efektif
b. Pasien mengatakan (causa)
kelurga sangat 
kecewa dan marah, Respon maladaptif :
terutama istri klien. menarik diri,
perilaku tidak biasa,
emosi tidak stabil
DO : 
a. Tampak ukuran Delusi presuctory
kakinya lebih pendek (diri menyalahkan
sebelah. diri sendiri)
b. Klien tampak murung, 
bicara pelan dan Ketidakstabilan
lambat. harga diri

Harga diri rendah
kronis (HDR
N MASALAH
DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
Kronis)
1. DS : Gangguan psikologis, Gangguan Citra
a. Klien mengkritik biologis, trauma tubuh
menyukai kakinya yang masa lalu (terjatuh
ukurannya lebih pendek dari motor)
sebelah 
DO : Perubahan bentuk
a. Tampak ukuran kakinya tubuh
lebih pendek sebelah. 
b. Klien tampak sering Koping individu dan
menyendiri dan menangis. keluarga tidak efektif
(causa)

Respon maladaptif :
menarik diri,
perilaku tidak biasa,
emosi tidak stabil

Delusi presuctory
(mengkritik/
menyalahkan diri
sendiri)

Ketidakstabilan
harga diri

Gangguan Citra
Tubuh
2. DS: Menjalani tahanan Gangguan Peran
1. Klien berharap setelah 
keluar dari lapas bisa Klien tidak dapat
bekerja kembali dan menjalankan peran
memperbaiki menafkahi keluarga
hubungannya dengan istri. 
2. Klien mengatakan “sudah Koping individu dan
N MASALAH
DATA ETIOLOGI
O KEPERAWATAN
tidak ada lagi yang bisa keluarga tidak efektif
saya lakukan, saya tidak (causa)
bisa berbuat apa-apa” 
DO: Gangguan Peran
1. Klien sudah menjalani
tahanan kasus narkoba
selama 2 tahun.

III. Diagnosa Keperawatan

1. Harga Diri Kronis


2. Gangguan Citra Tubuh
3. Gangguan Peran
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama klien : Tn.R Dx Medis :
No. Medrek : Ruang :
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1 Gangguan konsep Pasien mampu: Setelah 4x pertemuan pasien mampu : SP1
diri: Harga diri 1. Mengidentifikasi 1. Mengidentfikasi kemampuan aspek 1. Bina hubungan saling percaya
Rendah kemampuan dan aspek yang dimiliki a. Mengucapkan salam
positif yang dimiliki 2. Memiliki kemampuan yang dapat terapeutik, memperkenalkan diri,
2. Menilai kemampuan digunakan panggil pasien sesuai nama
yang dapat digunakan 3. Memilih kegiatan sesuai panggilan yang disukai
3. Menetapkan atau kemampuan b. Menjelaskan tujuan
memilih kegiatan yang 4. Melakukan kegiatan yang sudah interaksi: melatih pengendalian
sesuai dengan dipilih HDR agar proses penyembuhan
kemampuan 5. Merencanakan kegiatan yang sudah lebih cepat
4. Melatih kegiatan yang dilatih 2. Membuat kontrak (informed consent)
sudah dipilih, sesuai empat kali pertemuan latihan
kemampuan pengendalian HDR
5. Merencanakan kegiatan 3. Identifikasi kemampuan positif yang
yang sudah dilatihnya dimiliki
a. Diskusikan bahwa pasien masih
memiliki sejumlah kemampuan
dan aspek positif seperti kegiatan
pasien di rumah adanya keluarga
dan lingkungan terdekat pasien
b. Beri pujian yang realistis dan
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
hindarkan setiap kali bertemu
dengan pasien penilaian negatif
4. Nilai kemampuan yang dimiliki saat
ini
a. Diskusikan dengan pasien
kemampuan ysng masih
digunakan saatt ini
b. Bantu pasien menyebutkan dan
memberi penguatan terhadap
kemampuan diri yang
diungkapkan pasien
c. Perlihatkan respon yang
kondusif dan menjadi pendengar
yang aktif
5. Pilih kemampuan yang akan dilatih
a. Diskusikan dengan pasien
beberapa aktivitas yang dapat
dilakukan dan dipilih sebagai
kegiatan yang akan pasien
lakukan sehari-hari
b. Bantu pasien menetapkan
aktivitas mana yang dapat
pasien lakukan secara mandiri :
 Aktifitas yang memerlukan
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
bantuan minimal dari
keluarga
 Aktifitas apa saja yang perlu
bantuan perlu dari keluarga
atau lingkungan terdekat
pasien
 Beri contoh cara pelaksanaan
aktivitas yang dapat
dilakukan pasien
 Susun bersama pasien
aktifitas atau kegiatan sehari-
hari pasien
6. Nilai kemampuan pertama yang
telah dipilih
a. Diskusikan dengan pasien untuk
menetapkan urutan kegiatan
(yang sudah dipilih pasien) yang
akan dilatihkan
b. Bersama pasien dan keluarga
memperagakan beberapa
kegiatan yang akan dilakukan
pasien
c. Berikan dukungan dan pujian
yang nyata sesuai kemajuan
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
yang diperlihatkan klien
7. Masukan dalam jadwal kegiatahn
pasien
a. Berikan kesempatan pada pasien
untuk mencoa kegiatan
b. Beri pujian atas kegiatan yang
dapat dilakukan pasien setiap
hari
c. Tinkatkan kegiatan sesuai
dengan toleransi dan perubahan
setiap hari
d. Susun daftar aktifitas yang
sudah dilatihkan bersama pasien
dan keluarga
e. Berikan kesemepatan
mengungkapkan perasaannya
setelah pelaksanaan kegiatan
SP2
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP1)
2. Pilih kemampuan kedua yang
dapat dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Masuk dalam jadwal kegiatan
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
pasien
SP3
1. Evaluasi kegiatan yang lalu
(SP1& 2)
2. Memilih kemampuan kedua
yang dapat dilakukan
3. Latih kemampuan yang dipilih
4. Masukan dalam jadwal kegiatan
pasien
Keluarga mampu : Setelah 4x pertemuan pasien mampu: SP1
Merawat pasien dengan 1. Mengidentifikasi kemampuan 1. Identifikasi masalah yang
harga diri redah di rumah yang dimiliki psien dirasakan dalam merawat pasien
dan menjadi sistem 2. Menyediakan fasilitas untuk 2. Jelaskan proses terjadunya HDR
pendukung yang efektif bagi pasien melakukan kegiatan 3. Jelaskan tentang cara merawat
pasien 3. Mendorong pasien melakukan pasien HDR
kegiatan 4. Melakukan roleplay dalam
4. Memuji pasien saat pasien merawat pasien HDR
dapat melakukan kegiatan 5. Susun RTL keluarga/ jadwal
5. Membantu melatih pasien keluarga untuk merawat pasien
6. Membantu menyusun jadwal
kegiatan pasien
7. Membantu perkembangan
pasien
SP 2
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
1. Evaluasi kemampuan SP1
2. Latih keluarga langsung ke psien
3. Menyusun RTL keluarga/
jadwal keluarga untuk merawat
pasien
SP3
1. Evaluasi kemampuan keluarga
2. Evaluasi kemampuan pasien
3. RTL keluarga : Follow UP dan
rujukan
Keluarga mampu : Setelah 4x pertemuan pasien mampu: SP1
Merawat pasien dengan 8. Mengidentifikasi kemampuan 6. Identifikasi masalah yang
harga diri redah di rumah yang dimiliki psien dirasakan dalam merawat pasien
dan menjadi sistem 9. Menyediakan fasilitas untuk 7. Jelaskan proses terjadunya HDR
pendukung yang efektif bagi pasien melakukan kegiatan 8. Jelaskan tentang cara merawat
pasien 10. Mendorong pasien melakukan pasien HDR
kegiatan 9. Melakukan roleplay dalam
11. Memuji pasien saat pasien merawat pasien HDR
dapat melakukan kegiatan Susun RTL keluarga/ jadwal keluarga
12. Membantu melatih pasien untuk merawat pasien
13. Membantu menyusun jadwal
kegiatan pasien
Membantu perkembangan pasien
SP 2
Perencanaan
No Diagnosa
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
4. Evaluasi kemampuan SP1
5. Latih keluarga langsung ke psien
Menyusun RTL keluarga/ jadwal
keluarga untuk merawat pasien
SP3
4. Evaluasi kemampuan keluarga
5. Evaluasi kemampuan pasien
RTL keluarga : Follow UP dan rujukan

DAFTAR PUSTAKA

XStuart, G. W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Stuart, & Sundeen. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Yosep Iyus, S. T. (2016). Buku Ajar Keperawatan Jiwa Advance & Mental Health Nusring. Bandung: PT. Reflika
Aditama.

Anda mungkin juga menyukai