Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6

Daftar isi tersedia di ScienceDirect

Onkologi Klinis

beranda jurnal: www.cl inicaloncologyonl ine.net

Tajuk rencana

Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya?

GA Thomas * , P. Symonds y
*
Departemen Bedah dan Kanker, Imperial College London, Rumah Sakit Charing Cross, London, Inggris
y Departemen Studi Kanker, Universitas Leicester, Leicester, Inggris

Diterima 12 Januari 2016; diterima 12 Januari 2016

Abstrak

Penerimaan kita terhadap paparan radiasi agak skizofrenia. Kami menerima bahwa penggunaan radiasi dosis tinggi masih menjadi salah satu senjata paling berharga di dunia kami fi ght melawan kanker, dan
percaya bahwa mandi di spa radioaktif bermanfaat fi cial. Di sisi lain, sebagai spesies, kita takut terpapar radiasi buatan manusia akibat kecelakaan yang berkaitan dengan pembangkit listrik, meskipun kita
memahami bahwa dosisnya lipat lebih rendah daripada yang kita gunakan sehari-hari dalam pengobatan. Peringatan 70 tahun ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki ditandai pada tahun 2015. Peringatan
30 tahun kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl akan ditandai pada bulan April 2016. Maret 2016 juga melihat fi Peringatan ke-5 kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Mungkin
sekarang adalah waktu yang tepat untuk menilai apakah kita benar untuk merasa takut terhadap efek radiasi dosis rendah, atau apakah tindakan yang diambil karena ketakutan kita terhadap radiasi benar-benar
menyebabkan kerusakan yang lebih besar bagi kesehatan daripada efek langsung paparan radiasi.

2016 Royal College of Radiologi. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.

Kata kunci: Lingkungan; efek kesehatan; kecelakaan nuklir; radiasi

Pernyataan Strategi Pencarian yang Digunakan dan termasuk pengujian atmosfer senjata atom ( Gambar 1 ). Dosis rata-rata yang diterima
oleh kita semua dari radiasi latar adalah sekitar 2,4mSv / tahun, yang dapat bervariasi
Sumber Informasi
tergantung pada geologi dan ketinggian tempat tinggal orang. e berkisar antara 1 dan 10
mSv / tahun, tetapi bisa lebih dari 50 mSv / tahun. Tingkat radiasi latar tertinggi yang
Makalah ini ulang fl opini ahli dan literatur terkini yang diakses oleh penulis; tidak ada
diketahui mempengaruhi populasi substansial adalah di negara bagian Kerala dan
strategi pencarian formal yang telah ditetapkan fi ned.
Madras di India, di mana sekitar 140.000 orang menerima dosis yang rata-rata di atas 15
mSv / tahun dari radiasi gamma, selain dosis serupa dari radon. Tingkat yang sebanding
terjadi di Brasil dan Sudan, dengan paparan rata-rata hingga sekitar 40 mSv / tahun
untuk banyak orang. Mengambil dosis rata-rata individu 2mSv / tahun, seseorang yang
Efek Kesehatan dari Radiasi Dosis Rendah di Lingkungan hidup sampai usia 80 tahun akan mengakumulasi 160 mSv radiasi dari sumber alam
Kita: Apa yang Kita Ketahui? selama hidup mereka.

Kita semua terpapar pada tingkat radiasi latar tertentu. Sebagian besar radiasi latar
berasal dari radon, yang dihasilkan dari bebatuan yang membentuk kerak planet kita.
Jumlah yang lebih kecil (16%) berasal dari arti fi sumber resmi, terutama pajanan medis,
dengan jumlah yang sangat kecil (1%) berasal dari industri nuklir secara keseluruhan, Efek kesehatan radiasi dapat dibagi menjadi dua, dan menunjukkan hubungan yang
agak berbeda antara dosis dan efek. Efek awal, deterministik atau jaringan terlihat pada
dosis tinggi (> 1 Sv), terkait dengan pembunuhan sel di jaringan yang terpapar, dan
menunjukkan korelasi langsung dengan dosis. Kami terbiasa melihat efek ini pada

Penulis korespondensi: GA Thomas, Department of Surgery and Cancer, Imperial College London, Room 11L04,
pasien kanker yang dirawat dengan radiasi e muntah dan diare, rambut rontok, dll
Charing Cross Hospital, Fulham Palace Road, London W6 8RF, UK.

Alamat email: Gerry.thomas@imperial.ac.uk (GA Thomas).

http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
0936-6555 / 2016 Royal College of Radiologists. Diterbitkan oleh Elsevier Ltd. Semua hak dilindungi undang-undang.

Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
2 GA Thomas, P. Symonds / Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6
Radon
Industri Nuklir
Obat
Makanan / air minum
Kosmik
Bangunan / tanah
Gambar 1. Sumber radiasi latar belakang. Delapan puluh fi lima persen dari seorang individu ' Dosis
radiasi tahunan berasal dari sumber alam (radon, gas yang dipancarkan dari bebatuan yang
membentuk kerak planet; makanan / air minum; radiasi kosmik; paparan dari bangunan dan tanah).
Lima belas persen berasal dari sumber buatan manusia, sebagian besar dari pajanan karena alasan
medis (14%). 1% sisanya berasal dari industri nuklir. Kejatuhan dari pengujian atau penggunaan
senjata atom dan kecelakaan nuklir menyumbang sekitar 0,3% dari seseorang ' Dosis radiasi tahunan.
Gambar digambar ulang dari data yang tersedia di http: //
www.world-nuclear.org/info/Safety-and-Security/Radiation-andHealth/Nuclear-Radiation-and-Health-Effects
efek jangka panjang atau efek stokastik terlihat pada dosis yang lebih rendah, di mana
dosis berkorelasi dengan kemungkinan efek, bukan langsung dengan dosis. Efek
stokastik yang paling menjadi perhatian publik adalah kanker.
Banyak dari efek kesehatan yang kami kaitkan dengan radiasi tidak dihasilkan
secara eksklusif oleh radiasi dan tidak semua jenis kanker telah terbukti meningkat pada
populasi yang terpapar radiasi pengion. Kanker dapat disebabkan oleh berbagai
karsinogen kimiawi, paparan sinar matahari, obesitas, dan banyak faktor lainnya. Tidak
ada biomarker tervalidasi yang memungkinkan kami secara andal untuk mengidentifikasi
kanker yang disebabkan oleh radiasi. Radiasi meningkatkan jumlah kanker dalam
populasi terpapar tertentu, daripada mengubah biologi dari kanker yang disebabkan. Hal
ini membuat tidak mungkin untuk memisahkan jumlah kanker yang disebabkan oleh
radiasi dari yang disebabkan oleh penyebab lain. Karena efek kesehatan yang sama
dapat disebabkan oleh faktor selain radiasi, kami de fi alah kontribusi yang diberikan dosis
radiasi terhadap hasil kesehatan (misalnya kanker) sebagai risiko relatif berlebih. Ini de fi ned
sebagai tingkat penyakit dalam populasi terpajan dibagi dengan tingkat penyakit dalam
populasi yang tidak terpajan dikurangi 1. Risiko biasanya ditentukan. fi ned sebagai
persentase tertentu per Sievert, yang memungkinkan risiko menjadi de fi ned terlepas dari
jenis radiasi yang terkena populasi.
Sebagian besar informasi tentang risiko kesehatan radiasi pada populasi yang sehat
berasal dari studi rentang hidup, yang ditetapkan setelah ledakan bom atom di Jepang
pada tahun 1945. Dirakit pada tahun 1950, kelompok ini telah diikuti selama 65 tahun.
Dari 120.000 subjek asli, 54.000 berada dalam jarak 2,5 km dari pusat ledakan dan
45.000 berada.
2.5 e 10 km jauhnya. Empat puluh persen masih hidup. Populasi kontrol (26.000 individu)
tidak ada saat ledakan, tetapi tinggal di Hiroshima atau Nagasaki antara 1951 dan 1953.
Perkiraan dosis individu tersedia untuk 92% populasi, dengan beberapa yang selamat
menerima lebih dari
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
2 Gy dan dosis rata-rata 200 mSv. Hasil penelitian ini baru-baru ini ditinjau oleh Kamiya dkk.
[ 1] . Singkatnya, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki punya
dosis e hubungan respon yang linier untuk kanker padat, tetapi bentuk kurva yang tepat
masih belum jelas pada dosis rendah. Para penyintas yang masih anak-anak ketika
terpapar memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan mereka yang terpapar
pada usia yang lebih tua; risiko penyakit kardiovaskular dan beberapa penyakit
non-kanker lainnya meningkat pada dosis yang lebih tinggi. Pada anak-anak yang
terpapar radiasi bom atom dosis tinggi di dalam rahim, perkembangan sistem saraf pusat
dan perawakan terpengaruh, dan risiko kanker meningkat dengan dosis ibu. Resiko
penyakit keturunan, kanker, atau penyakit lain pada anak-anak penyintas bom atom
tidak meningkat terdeteksi dengan dosis ayah atau ibu, berdasarkan tindak lanjut sampai
saat ini; Orang yang selamat dari bom atom yang terpapar radiasi dosis tinggi cenderung
menunjukkan kerusakan sistem kekebalan yang serupa dengan yang diamati pada
penuaan, fl reaksi radang. Risiko kanker meningkat setelah terpapar radiasi dosis sedang
dan tinggi (lebih dari 0,1 e 0,2 Gy); namun, apakah risiko kanker meningkat dengan dosis
rendah akut (0,1 Gy atau lebih rendah) atau tingkat dosis rendah masih belum jelas.
Ada sejumlah studi kohort besar lainnya yang melibatkan eksposur radiasi akut dan
berkepanjangan yang bertentangan fi rm data dari rentang dosis yang lebih rendah dari
studi rentang hidup. Ini termasuk National Registry of Radiation Workers (NRRW),
sebuah studi tentang pekerja nuklir Inggris [2] ; warga Sungai Techa yang terpapar
pembuangan limbah radioaktif ke sungai tempat mereka tinggal [3] ; kelompok pekerja
yang membersihkan setelah kecelakaan Chernobyl [4] . Ada juga data dari Yangjiang,
sebuah area dengan radiasi latar alam yang tinggi di China [5] dan dari para pekerja di
British Nuclear Fuels Limited (BNFL) [6] . Perlu dicatat bahwa sebagian besar perkiraan
risiko relatif berlebih mendekati 0, terutama dalam kisaran dosis antara 0 dan
0,1 Sv, dan dalam banyak kasus 95% con fi interval interval (jika diberikan) rentang 0. Ini
menunjukkan bahwa tidak ada bukti statistik bahwa efek radiasi pada tingkat ini terbukti
secara ilmiah. fi sering, tetapi bisa menjadi asosiasi kebetulan.
Karena mereka ' semua atau tidak ' alam dan dif fi kesulitan dalam memisahkan
paparan radiasi tingkat rendah, tetapi berkepanjangan, dari latar belakang, itu sulit fi kultus
untuk memperkirakan risiko atau ambang batas efek karena paparan radiasi pekerjaan
ketika efek stokastik dipertimbangkan. Dalam praktiknya, risiko diekstrapolasi dari tingkat
keterpaparan yang tinggi dan model linier, tanpa ambang batas (LNT) yang diasumsikan,
yaitu tidak ada tingkat keterpaparan di bawah risiko yang sama. Ketika dosis radiasi
individu, dari sumber selain radiasi latar, turun di bawah 100 mSv, secara umum diterima
bahwa itu berbeda. fi kultus untuk menunjukkan secara statistik bahwa setiap kanker
dalam populasi yang diteliti disebabkan oleh radiasi, karena kemungkinan besar kanker
tersebut disebabkan oleh semua faktor lain yang kita ketahui juga menyebabkannya.
Saat ini tidak jelas apakah ada perbedaan antara paparan dosis tunggal 100mSv atau
paparan dosis rendah berkepanjangan yang berjumlah 100 mSv dari waktu ke waktu.
Namun, pada umumnya
 GA Thomas, P. Symonds / Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6
menerima bahwa efeknya sama, meskipun ada banyak perdebatan tentang efek perancu
dalam berbagai penelitian [7 e 10] .
Bagaimana cara terbaik kita menempatkan risiko kesehatan dari paparan radiasi ke
dalam konteks? Ada database besar yang diambil dari daftar kanker, terutama database
Surveilans, Epidemiologi dan Hasil Akhir (SEER) di AS, yang memungkinkan statistik
yang dapat diandalkan untuk dihasilkan tentang kejadian kanker pada populasi tertentu.
SEER adalah salah satu database terbesar, mengumpulkan informasi dari 14 pendaftar
kanker yang berbeda. Insiden kanker berbeda-beda di berbagai negara terkait dengan
faktor gaya hidup, seperti merokok, minum, diet, dll. Radiasi meningkatkan frekuensi
kanker dalam populasi, dan sejauh mana hal ini telah ditentukan. fi ned dalam studi
kelompok Life Span setelah bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Rata-rata, dengan
asumsi jenis kelamin dan distribusi usia yang serupa dengan seluruh populasi AS, model
risiko seumur hidup BEIR VII memprediksi bahwa sekitar satu dari 100 orang
diperkirakan akan mengembangkan kanker (kanker padat atau leukemia) dari dosis 100
mSv. , sedangkan sekitar 42 dari 100 orang diperkirakan akan mengembangkan kanker
padat atau leukemia dari penyebab lain. Dosis yang lebih rendah akan menghasilkan
risiko yang lebih rendah secara proporsional, jika kita mengasumsikan bahwa hipotesis
LNT benar. Misalnya, diperkirakan bahwa sekitar satu dari 1000 orang akan
mengembangkan kanker jika terpapar 10 mSv [11] .
Paparan Lingkungan dari Alam dan Manusia versus Paparan
dari Kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Studi di atas sebagian besar berfokus pada dosis radiasi dari radiasi gamma,
daripada paparan partikel radioaktif dalam dampaknya. Paparan terakhir lebih relevan
untuk masyarakat umum yang terpapar kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir,
sedangkan yang pertama lebih relevan dalam menentukan risiko bagi pekerja yang
terlibat dalam pembersihan pembangkit listrik tenaga nuklir yang rusak. Kecelakaan di
pembangkit listrik tenaga nuklir dinilai pada Skala Peristiwa Radiologi Nuklir Internasional [12]
. Hanya ada dua peristiwa yang digolongkan sebagai kecelakaan besar di mana terdapat
dampak kesehatan dan lingkungan yang meluas sebagai akibat pelepasan tanda-tanda
eksternal. fi persediaan inti reaktor. Itu fi pertama adalah kecelakaan pembangkit listrik
Chernobyl pada tahun 1986; yang kedua adalah kecelakaan Fukushima pada tahun
2011. Onkologi Klinis
menghasilkan edisi khusus untuk menandai peringatan 25 tahun kecelakaan Chernobyl [13]
. Itu diterbitkan 1 bulan setelah kecelakaan Fukushima pada tahun 2011. The fi temuan
dari 25 tahun ilmu yang cermat fi c. investigasi atas efek kecelakaan Chernobyl diringkas
di bawah ini.
Satu-satunya efek radiobiologis yang terbukti dari kecelakaan Chernobyl pada
populasi umum adalah peningkatan kanker tiroid pada mereka yang masih muda pada
saat kecelakaan itu. Peningkatannya cepat, dan masih terlihat sampai hari ini, meskipun
tingkat kanker tiroid kembali ke tingkat sebelum kecelakaan pada mereka yang lahir dari
tahun 1987 dan seterusnya, setelah yodium radioaktif menghilang dari
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
3
lingkungan Hidup. Tampaknya ada sedikit perbedaan dalam jenis atau hasil klinis dari
kanker tiroid akibat radiasi bila dibandingkan dengan kontrol yang disesuaikan dengan
usia. Kanker tiroid sangat dapat diobati dan meskipun 30% pasien mungkin menderita
kekambuhan, hanya 1% yang akhirnya dapat meninggal karena penyakit mereka. [14] .
Dari sekitar 6000 kasus yang didiagnosis sejak 1986, sejauh ini hanya 15 yang terbukti
fatal [15] . Banyak dari kasus ini akan dicegah jika tindakan yang lebih baik untuk
membatasi paparan radioiodine telah diterapkan. Sejauh ini, tidak ada bukti peningkatan
penyakit lain pada populasi terpapar secara luas. Sekarang populasi manusia telah
berkurang sebagai akibat dari penetapan zona eksklusi di sekitar pembangkit listrik
tenaga nuklir, lingkungan alam yang berkembang di sekitar kecelakaan reaktor
menunjukkan bahwa keberadaan tingkat latar belakang cesium-137 yang lebih tinggi di
lingkungan tidak menimbulkan banyak masalah. risiko terhadap kesehatan manusia atau
hewan [16] . Studi rentang hidup, serupa dengan yang dilakukan di Jepang, akan
diperlukan untuk mengidentifikasi efek kesehatan kecil lainnya [17] . Namun, ini akan
mahal untuk dilakukan, dan mungkin diharapkan memberikan hasil yang tidak akan
memuaskan kekhawatiran mereka yang telah mengambil keputusan.
Jadi, apa yang kita pelajari dari Chernobyl? Risiko kanker ditentukan oleh usia saat
terpapar dan konsentrasi radioisotop di jaringan tertentu. Paparan dosis rendah terhadap
cesium-137, bahkan dalam jangka waktu yang lama, mungkin tidak merusak kesehatan
seperti yang kita perkirakan. Satu hal yang tidak kami pelajari adalah bagaimana
menyampaikan informasi tentang risiko radiasi kepada populasi yang terpapar. Ada
konsekuensi psikologis yang cukup besar, yang tidak terkait dengan risiko radiasi
langsung bagi kesehatan manusia, dari kecelakaan Chernobyl, yang tidak cukup
memadai. fi ed [18] .
Apa yang Sudah Kita Ketahui tentang Fukushima dan Apa
yang Harus Kita Pelajari?
Masalah khusus ini berfokus pada bukti yang telah kita miliki mengenai dosis radiasi
dan konsekuensi langsung dari tindakan yang diambil untuk meminimalkan risiko
radiologis. Kecelakaan di Fukushima terjadi sebagai akibat langsung dari dua bencana
alam e Gempa Besar Tohoku dan tsunami yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Insiden nuklir yang terjadi kemudian membuat peristiwa ini menjadi perhatian
internasional, terutama mengingat perdebatan politik penting seputar emisi gas rumah
kaca, pembangkit listrik dan perubahan iklim dan memberikan keseluruhan skenario
dimensi politik yang tidak hadir pada tingkat yang sama setelah Chernobyl.
Prioritas awal adalah keselamatan mereka yang tinggal di daerah sekitar. Jepang
adalah rumah bagi sejumlah besar penduduk asing, dan langsung menjadi fokus pers
internasional. Orang Jepang sangat menghormati nasihat dari orang asing e Oleh karena
itu, nasihat yang diberikan oleh pemerintah asing kepada penduduknya diperhatikan
dengan penuh minat. Dimana nasihat ini menipu fl Akibat dari pemberian pemerintah
daerah tersebut menimbulkan tekanan psikologis yang cukup besar. Makalah oleh
Oppenheim dan Franklin [19] menyediakan sebuah
4 GA Thomas, P. Symonds / Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6
perspektif dari staf yang berbasis di Kedutaan Besar Inggris, dan menunjukkan
pentingnya ilmuwan yang baik fi c nasihat kepada pemerintah di semua tingkatan.
Tiga laporan komprehensif telah ditulis setelah kecelakaan Fukushima [20 e 22] . Itu fi pertama
berhubungan dengan kesehatan, data memerlukan interpretasi yang cermat, atau
ini berada di bawah pengawasan di koran oleh Yamashita [23]
dalam terbitan khusus ini dan menyoroti masalah penggunaan perkiraan konservatif
dosis radiasi ketika mencoba mengkomunikasikan potensi risiko kesehatan kepada
publik. Seperti dibahas di atas, dosis radiasi yang diterima individu sangat penting saat
menentukan risiko efek kesehatan. Dosis sebenarnya, khususnya untuk tiroid, jauh lebih
rendah dari perkiraan semula, dan ini sebagian disebabkan oleh tindakan cepat dari
otoritas Jepang dalam mengevakuasi penduduk setempat dan memutuskan rantai
makanan.
[24] . Evakuasi itu sendiri bukan tanpa risiko kesehatan, dan makalah oleh Hasegawa dkk.
[ 25] merinci konsekuensi mengerikan dari kebutuhan untuk menanggapi dengan cepat
sebagai tanggapan kepada publik ' ketakutan akan paparan radiasi. Publik Jepang,
khususnya, mengingat negaranya ' Sejarah paparan radiasi dari bom atom, menunjukkan
keprihatinan yang meningkat. Makalah ini seharusnya membuat kita mempertanyakan
tanggapan kita terhadap kecelakaan nuklir. Sepanjang hidup kita, kita belajar untuk
menyeimbangkan manfaat fi t dengan risiko, tetapi dalam menghadapi radiasi kita
tampaknya kehilangan kemampuan untuk melakukan ini berdasarkan sains, dan hanya
mengandalkan insting.
Mungkin akan membantu jika melihat dosis radiasi di dalam dan sekitar Fukushima
dalam konteks paparan radiasi medis. Sembilan puluh enam persen pekerja restorasi di
lokasi reaktor Daiichi menerima dosis kurang dari 50mSv [25] . Orang dewasa di daerah
evakuasi terpapar antara 1,1 dan 13 mSv [24] . Beberapa dekade yang lalu, staf
radioterapi menerima dosis yang sama. Pada tahun 1981, dosis rata-rata yang diterima
oleh perawat di Royal Beatson Memorial Hospital Glasgow adalah 19 mSv [26] .
Beberapa ahli onkologi konsultan menerima lebih dari 50 mSv setiap tahun. Pencitraan
medis modern dapat menghasilkan dosis serapan yang sama seperti yang tercatat di
Fukushima. Albert [27] daftar rata-rata dosis efektif dari pemindaian tomografi
terkomputasi pada kepala 2 mSv dan 31 mSv (kisaran 6 e 90 mSv) untuk pemindaian
tomografi komputer abdominopelvis multifase. Memang, itu
' sangat khawatir ' akan membayar tingkat keterpaparan ini selama skrining tomografi
seluruh tubuh untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menderita kanker asimtomatik.
Dosis individu seumur hidup untuk sebagian besar populasi yang terpapar setelah
Fukushima (bahkan dengan asumsi tidak ada remediasi,
misalnya penggalian tanah, dll) dan sekitar 6 juta penduduk setelah Chernobyl berusia 9
tahun e 10 mSv, yaitu serupa dengan pemindaian tomografi seluruh tubuh, dibandingkan
dengan dosis seumur hidup 170 mSv dari radiasi latar untuk penduduk khas Jepang [15,22]
. atau perokok pasif. [34] . Satu pertanyaan yang perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri
Menanggapi keprihatinan publik tentang kemungkinan konsekuensi kesehatan, studi
pengawasan medis yang komprehensif didirikan (ditinjau di [23] ). Karena satu-satunya
konsekuensi radiobiologis dari kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir sebelumnya
untuk populasi pada umumnya telah terbukti sebagai kanker tiroid pada usia muda,
program pemeriksaan ultrasonografi tiroid yang komprehensif pada mereka yang berusia
di bawah 19 tahun saat terpapar telah dimulai. [28] . Hasil dari
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
putaran awal skrining dimaksudkan untuk dianggap sebagai baseline. Demi transparansi,
otoritas Jepang dan Universitas Kedokteran Fukushima telah membuat semua data
mereka tersedia untuk umum [29] . Namun, seperti halnya semua masalah yang
mungkin akan disalahartikan oleh media dan lainnya, misalnya seperti dalam makalah
terbaru oleh Tsuda. dkk. [ 30] . Makalah oleh Suzuki [28] menguraikan hasil pemeriksaan
USG tiroid sejauh ini, dan memasukkannya ke dalam konteks dengan data dari
penelitian serupa yang dilakukan di wilayah Jepang yang tidak terkena dampak dari
Fukushima.
Fase pemulihan mengikuti pergolakan masyarakat apa pun, apakah penyebab
pergolakan itu alami atau karena ulah manusia. Perspektif pribadi yang ditawarkan oleh
Ibu Ando [31]
memberikan wawasan tentang bagaimana mengendalikan situasi untuk diri sendiri dapat
meningkatkan ketahanan. Menyediakan mekanisme untuk semua sektor masyarakat
memang menguntungkan fi penting dan memungkinkan individu untuk menempatkan
risiko dalam perspektif mereka sendiri. Sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh
anak-anak sekolah Jepang telah diterbitkan di Jurnal Perlindungan Radiologi [ 32] . Studi
ini, dirancang oleh anak sekolah, menggunakan dosimeter pribadi yang dikenakan oleh
anak-anak dan guru mereka di empat negara (Jepang, Prancis, Belarusia dan Polandia).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan dosis radiasi di berbagai daerah
di Jepang dan di tempat lain. Ada sejumlah stasiun pemantauan di seluruh Prefektur
Fukushima yang mengukur dosis radiasi ambien di udara. Stasiun-stasiun ini didirikan
dengan tujuan untuk menenangkan penduduk dan pengunjung setempat. Namun,
kecuali konteks diberikan pada pengukuran, kebanyakan dari kita tidak akan dapat
menafsirkan data yang mereka berikan, karena kita tidak menyadari apa itu ' normal ' membaca
untuk radiasi udara. Studi tersebut memberi anak-anak kemampuan untuk memahami
apakah dosis di Prefektur Fukushima berbeda dari tempat lain di dunia e sangat penting
karena media sering merujuk pada tingkat radiasi di Prefektur Fukushima sebagai ' tinggi ',
tanpa konteks pernyataan ini. Ini juga memungkinkan mereka untuk mengeksplorasi apa
yang mempengaruhi dosis mereka, misalnya bahan dari mana rumah / sekolah mereka
dibangun. Sangat mengganggu untuk dicatat bahwa di beberapa desa di Prefektur
Fukushima beberapa orang masih merasa ada kemungkinan sindrom radiasi akut 3
tahun setelah kecelakaan tersebut. [33] , meskipun banyak upaya dalam komunikasi risiko
oleh ilmuwan lokal. Mungkin inisiatif seperti yang dilakukan oleh anak-anak sekolah
dapat membantu menghilangkan beberapa kesalahpahaman ini?
Data hanya berguna jika dimasukkan ke dalam konteks. Informasi tentang dosis
radiasi dan risiko yang ditimbulkannya terhadap kesehatan tidak terkecuali. Satu artikel
baru-baru ini menyatakan bahwa paparan radiasi dari bom atom atau sebagai petugas
kebersihan setelah Chernobyl tidak terlalu merusak kesehatan Anda daripada obesitas
adalah bagaimana kita mengizinkan ilmuwan fi Fakta seputar risiko nyata dari efek
kesehatan radiasi dosis rendah menjadi tersumbat oleh sains fi ction? Mungkin alasan
kita baru sekarang merasa tertipu fi cukup lemah untuk mencoba meluruskannya adalah
bahwa sebagai ilmuwan kita memilih untuk tidak mengatakan apa-apa sampai kita yakin
akan fakta kita. Kami memiliki 70 tahun data dari kelompok bom atom dan 30 tahun data
dari Chernobyl. Tentunya sekarang kita harus bisa menafsirkan
 GA Thomas, P. Symonds / Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6
data tersebut dengan cukup con fi kepercayaan untuk mengatakan bahwa kepercayaan
populer seputar risiko radiasi tidak benar e sang scienti fi c data menceritakan kisah yang
sama sekali berbeda. Data apa lagi yang kami butuhkan? Apakah kita benar-benar perlu
menunggu 30 atau 40 tahun lagi setelah Fukushima untuk mulai menarik kesimpulan
yang sama karena kita sudah memiliki data untuk ditarik e dan berpotensi membuat
kesalahan yang sama berulang kali jika terjadi kecelakaan pembangkit listrik lainnya?
Semua jajak pendapat publik [35] beri tahu kami bahwa ilmuwan dan dokter medis adalah
yang paling dipercaya oleh publik e tentunya komunitas kita harus membuat suara kita
didengar?
Kami menerima tingkat risiko di banyak bidang kehidupan lainnya e
banyak di antaranya secara statistik lebih mungkin menghasilkan sesuatu yang merusak
kesehatan kita jika dibandingkan dengan paparan radiasi dosis rendah. Ini adalah
konteks di mana risiko tersebut ditempatkan yang membantu kita membuat keputusan
pribadi tentang apakah kita ingin mengambil risiko itu. Risiko pribadi dari radiasi pada
dosis rendah sangat kecil, tetapi fakta bahwa para ilmuwan jujur dan mengatakan
bahwa itu tidak dapat diukur.
fi Dengan kepastian di bawah tingkat dosis tertentu, untuk semua alasan yang diberikan
di atas, membuat paparan radiasi apa pun (di atas yang berasal dari sumber alami) tidak
dapat diterima oleh banyak orang. Menariknya, kebanyakan dari kita termasuk mereka
yang fi dan risiko dari tenaga nuklir tidak dapat diterima, bahkan tidak akan berpikir
tentang risiko dosis radiasi yang akan kita alami dari jarak jauh fl penerbangan saat kita
lepas landas untuk liburan kita, atau saat menyetujui prosedur medis yang melibatkan
radiasi.
Makalah-makalah dalam edisi khusus ini harus membuat kita berhenti sejenak untuk
berpikir. Etika mengajarkan kita bahwa kita tidak boleh menyakiti orang lain. Jika kita
tidak belajar pelajaran dari Fukushima mengenai komunikasi risiko kepada masyarakat
umum (dan politisi!) Dan membiarkan respon spontan terhadap kecelakaan pembangkit
listrik tenaga nuklir lagi, kita mungkin akan menempatkan lebih banyak orang pada risiko
oleh tindakan kita daripada radiasi yang akan terjadi. . Ada beberapa upaya yang
dilakukan ke arah ini. SHAMISEN, sebuah proyek yang baru-baru ini didanai oleh Komisi
Eropa ( http://www.crealradiation.com/index.php/en/shamisen-
rumah ) berfokus pada konsekuensi nyata dari kecelakaan nuklir, dan satu bidang akan
melihat etika penelitian pada mereka yang harus hidup dengan konsekuensi ini. Apakah
penelitian kami meminta mereka untuk berpartisipasi dalam membantu mereka pulih dari
kecelakaan itu e atau apakah rasa haus kita akan pengetahuan memperburuk keadaan?
Sebagai masyarakat global, kami memiliki beberapa keputusan sulit yang harus
diambil sehubungan dengan pembangkit listrik dan pemanasan global. Jika kita jujur,
tidak ada dalam hidup ini yang bebas risiko, termasuk metode menghasilkan tenaga.
Efek kesehatan potensial dari pemanasan global cukup besar, dan pasti akan
mengakibatkan lebih banyak kematian daripada salah satu dari dua kecelakaan
pembangkit listrik tenaga nuklir yang mengakibatkan pelepasan radioaktif ke lingkungan
umum.
Diharapkan kali ini kita akan belajar pelajaran dari Fukushima yang telah dibagikan
secara terbuka oleh rekan-rekan Jepang kita dalam edisi khusus ini dan merevisi nasihat
yang diberikan kepada pemerintah dan perencana darurat dalam menangani keadaan
darurat nuklir. Kami telah memfokuskan terlalu banyak pada ilmu radiasi dan tidak cukup
pada
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
5
komunikasi tentang apa arti sains sebenarnya bagi orang-orang di sekitar kita e sesuatu
yang sebaiknya kita semua pertimbangkan dalam ilmu kita fi c karir.
Referensi
[1] Kamiya K, Ozasa K, Akiba S, dkk. Efek jangka panjang dari radia-
paparan terhadap kesehatan. Lanset 2015; 386 (9992): 469 e 478 .
[2] Muirhead CR, O ' Hagan JA, Haylock RG, dkk. Kematian dan
insiden kanker setelah paparan radiasi pekerjaan: analisis ketiga dari National Registry for
Radiation Workers.
Br J Cancer 2009; 100 (1): 206 e 212 .
[3] Schonfeld SJ, Krestinina LY, Epifanova S, Degteva MO,
Akleyev AV, Preston DL. Kematian akibat kanker padat pada kelompok sungai Techa (1950 e 2007).
Res radiasi 2013; 179 (2): 183 e 189 .
[4] Kashcheev VV, Chekin SY, Maksioutov MA, dkk. Insiden dan
kematian akibat kanker padat di antara pekerja darurat kecelakaan Chernobyl: penilaian risiko
radiasi untuk periode tindak lanjut tahun 1992 e 2009. Biofis Lingkungan Radiat
2015; 54 (1): 13 e 23 .
[5] Tao Z, Akiba S, Zha Y, dkk. Kematian kanker dan non-kanker
di antara penduduk di daerah radiasi latar tinggi Yangjiang,
Cina (1979 e 1998). Kesehatan Phys
2012; 102 (2): 173 e 181 .
[6] Gillies M, Haylock R. Kematian dan insiden kanker
pengalaman pekerja di British Nuclear Fuels plc, 1946 e 2005. J Radiol Prot 2014; 34 (3): 595 e 623
.
[7] Leuraud K, Richardson DB, Cardis E, dkk. Radiasi pengion
dan risiko kematian akibat leukemia dan limfoma pada pekerja yang dipantau radiasi
(INWORKS): studi kohort internasional. Lancet Haematol 2015; 2: e276 e e281 .
[8] Cardis E, Vrijheid M, Blettner N, dkk. Kolaborasi 15 negara
studi oratif risiko kanker di antara pekerja radiasi di industri nuklir: perkiraan risiko kanker
terkait radiasi.
Res radiasi 2007; 167: 396 e 416 .
[9] Krestinina LY, Davis FG, Schonfeld S, dkk. Insidensi leukemia-
dence di Techa River Cohort: 1953 e 2007. Br J Cancer
2013; 109: 2886 e 2893 .
[10] Iwasaki T, Murata M, Ohshima S, dkk. Analisis kedua dari
kematian pekerja industri nuklir di Jepang, 1986 e 1998.
Res radiasi 2003; 159: 228 e 238 .
[11] Komite untuk Menilai Risiko Kesehatan dari Eksposur ke Rendah
Tingkat Radiasi Pengion. Risiko kesehatan akibat paparan Radiasi Pengion tingkat rendah:
BEIR VII fase 2. Washington, DC: National Academy Press; 2006 .
[12] Skala Peristiwa Radiologi Nuklir Internasional. Tersedia
di: https://www.iaea.org/sites/default/ fi les / ines.pdf .
[13] http://www.journals.elsevierhealth.com/periodicals/
chernobyl.dll .
[14] Tuttle RM, Vaisman F, Tronko MD. Presentasi klinis dan
hasil klinis pada kanker tiroid anak terkait Chernobyl: apa yang kita ketahui sekarang? Apa
yang bisa kita harapkan di masa depan? Clin Oncol (R Coll Radiol) 2011; 23 (4): 268 e 275 .
[15] Laporan UNSCEAR kepada Sidang Umum Persatuan Na-
tions. 2008. Lampiran D. Efek kesehatan akibat radiasi dari kecelakaan Chernobyl. Tersedia
di: http://www.unscear.org/ docs / reports / 2008 / Advance_copy_Annex_D_Chernobyl_
Report.pdf .
[16] Deryabina TG, Kuchmel SV, Nagorskaya LL, dkk. Jangka panjang
data sensus mengungkapkan populasi satwa liar yang melimpah di Chernobyl. Curr Biol 2015;
25 (19): R824 e R826 .
[17] Laporan Akhir: Agenda Penelitian tentang Chernobyl Health (ARCH):
Mengembangkan rencana strategis penelitian kesehatan
6 GA Thomas, P. Symonds / Clinical Oncology xxx (2016) 1 e 6
konsekuensi radiasi dari kecelakaan Chernobyl. Faedah-
Mampu: http://cordis.europa.eu/publication/rcn/13497_en.html .
[18] Bromet EJ, Havenaar JM, Guey LT. Retrospektif 25 tahun
meninjau konsekuensi psikologis dari Chernobyl
kecelakaan. Clin Oncol (R Coll Radiol) 2011; 23 (4): 297 e 305 .
[19] Oppenheim RJ, Franklin KC. Buntut dari Fukushima
Kecelakaan Daiichi: perspektif dari Kedutaan Besar Inggris di
Tokyo. Clin Oncol (R Coll Radiol) 2016; 28. 000 e 000 .
[20] Laporan WHO tentang penilaian risiko kesehatan dari kecelakaan nuklir
setelah gempa bumi dan tsunami Jepang Timur Besar 2011, berbasis
pada perkiraan dosis awal 2013. Tersedia di: http: //
apps.who.int/iris/bitstream/10665/78218/1/9789241505130_
eng.pdf? ua ¼ 1 .
[21] Laporan UNSCEAR (2013): Tingkat dan efek radiasi
eksposur akibat kecelakaan nuklir hebat setelah 2011
gempa bumi dan tsunami Jepang timur, Volume 1, Lampiran A.
Tersedia di: http://www.unscear.org/docs/reports/2013/
1406336_Report_2013_Annex_A_Ebook_website.pdf .
[22] Laporan IAEA. Kecelakaan Fukushima Dai-ichi 2015. Teknis
Volume 4/5. Tersedia di: http://www-pub.iaea.org/MTCD/
Publikasi / PDF / Volume Tambahan / P1710 / Pub1710-TV4-
Web.pdf .
[23] Yamashita S. Manajemen risiko kesehatan komprehensif setelahnya
kecelakaan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Clin Oncol (R
Coll Radiol) 2016; 28. 000 e 000 .
[24] Nagataki S, Takamura N. Dosis radioaktif d diprediksi dan
sebenarnya d dan kemungkinan efek kesehatan. Clin Oncol (R Coll Radiol)
2016; 28. 000 e 000 .
[25] Hasegawa A, Ohira T, Maeda M, Yasumura S, Tanigawa K.
Tanggap darurat dan konsekuensi kesehatan setelah
Kecelakaan Fukushima; evakuasi dan relokasi. Clin Oncol (R
Coll Radiol) 2016; 28. 000 e 000 .
Silakan mengutip artikel ini di media sebagai: Thomas GA, Symonds P, Paparan Radiasi dan Efek Kesehatan e apakah sudah waktunya untuk menilai kembali konsekuensi yang sebenarnya? Onkologi Klinis (2016),
http://dx.doi.org/10.1016/j.clon.2016.01.007
[26] Jones RD, Symonds RP, Habeshaw T, Watson ER, Laurie J,
Lamont DW. Perbandingan afterloading jarak jauh dan
cesium yang dimasukkan secara manual dalam pengobatan karsinoma
serviks. Clin Oncol 1990; 2: 193 e 198 .
[27] Albert JM. Risiko radiasi dari CT: implikasi untuk kanker
penyaringan. AJR 2013; 201: W81 e W87 .
[28] Suzuki S. Kanker tiroid pada masa kanak-kanak dan remaja di
Fukushima setelah pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi
kecelakaan: 5 tahun. Clin Oncol (R Coll Radiol) 2016; 28.
000 e 000 .
[29] Universitas Kedokteran Fukushima, Radiasi dan Kesehatan. http: //
fmu-global.jp .
[30] Tsuda T, Tokinobu A, Yamamoto E, Suzuki E. Kanker tiroid
deteksi dengan USG di antara penduduk usia 18 tahun dan
lebih muda di Fukushima, Jepang: 2011 hingga 2014. Epidemiologi
2015 .
[31] Ando R. Merebut kembali hidup kita setelah pembangkit listrik tenaga nuklir
kecelakaan. Clin Oncol (R Coll Radiol) 2016; 28. 000 e 000 .
[32] Adachi N, Adamovitch V, Adjovi Y, dkk. Pengukuran dan
perbandingan dosis eksternal individu siswa sekolah menengah
penyok yang tinggal di Jepang, Prancis, Polandia, dan Belarus-the ' D-
pesawat ulang-alik ' proyek. J Radiol Prot 2015; 36 (1): 49 e 66 .
[33] Orita M, Hayashida N, Nakayama Y, dkk. Risiko bipolarisasi
persepsi tentang efek kesehatan radiasi pada warga
setelah kecelakaan di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. PLoS
Satu 2015; 10 (6): e0129227 .
[34] Smith JT. Apakah perokok pasif, polusi udara dan obesitas a
risiko kematian yang lebih besar daripada insiden radiasi besar? BMC
Kesehatan masyarakat 2007; 7: 49 .
[35] Survei Eurobarometer 2013. http://ec.europa.eu/public_
opini / arsip / ebs / ebs_340_en.pdf .