OLEH
dari kata know yang berarti “tahu” dan science berasal dalam bahasa Latin “scire”
yang juga berarti “tahu”. Walau pemaknaan keduanya hampir sama namun
knowledge tapi knowledge bukan hanya science. Hal ini karena science adalah
Ciri khusus science tersebut terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) Objek
ontologis science adalah segala sesuatu yang berada dalam ranah pengalaman
kemanfaatan bagi manusia. Segala knowledge yang memiliki tiga ciri khusus di
Menjadi diskursus yang menarik ketika dua terma di atas kita cari
ilmu, terutama buku Jujun S. Suriasumantri. Dalam buku yang ditulis Jujun di
tahun
Hal tersebut mungkin karena tidak ditemukannya dua istilah (science dan
kata yang cocok dalam bahasa Indonesia. Namun, ternyata saat ini, kata “science”
“sains” dan “saintifik”. Sehingga kita mungkin akan mempermudah kita dalam
pemahamannya. Sekarang kita memiliki dua terma, yaitu “ilmu” dan “sains”.
Sehingga menjadi tidak relevan lagi perdebatan apakah penerjemahan kata science
lebih tepat digunakan untuk “pengetahuan” atau “ilmu”. Keduanya tentu memiliki
yang tidak terstruktur” dan “pengetahuan yang terstruktur (ilmu)” yang berlaku
sebagai species. “Ilmu” ternyata terdiri dari beragam jenis pula, ada ilmu agama,
ilmu filsafat, sains, ilmu kewarganegaraan dan ilmu lainnya. “Ilmu” itu sendiri
istilah tersebut dalam ilmu mantiq juga bisa disebut 'um wal khas muthlaqan.
penyifatan keduanya. Hal-hal yang memenuhi kriteria ilmu, berhak disebut ilmiah.
Dan hal-hal yang memenuhi kriteria sains, berhak disebut saintifik. Yang saintifik
berarti ia juga ilmiah. Sedangkan yang ilmiah belum tentu saintifik. Hal-hal yang
berkaitan dengan agama, apabila ia sesuai dengan kaidah ilmu agama, maka
Begitu pula hal-hal yang berkaitan dengan ilmu filsafat, ilmu bahasa, dan
ilmu-ilmu lainnya. Tetapi, sains bisa disebut ilmiah dan saintifik. Karena untuk
disebut saintifik, tidak hanya harus memenuhi syarat keilmuan, tetapi juga harus
rujuk pada tiga ciri khusus sains (science) seperti yang telah kita jelaskan di awal.
Kalau kita analisis lebih jauh, bagaimana keunikan ini bisa terbentuk, maka kita
mungkin saja akan bermuara pada asal kata “ilmu” itu sendiri. Kata “ilmu”
merupakan serapan dari kata ‘ilm dalam bahasa Arab. Kata ini berasal dari kata
‘alama yang berarti “tahu”. Sehingga kata ‘ilm dapat diartikan dengan
“pengetahuan”. Namun, dalam bahasa Arab tidak ditemukan susunan genus atau
Kata ‘ilm hanya biasa dipertentangkan dengan ra’y yang berarti opini.
kebenarannya dengan bukti-bukti yang kuat dan tidak berdasar pada praduga atau
asumsi semata.