SKENARIO 2
2018
PENYUSUN
ANGGOTA
3. SITI MAR’ATI SOLIHA 04.16.4382
4. SIPA MAULANI 04.16.4381
5. YANTI SUSILAWATI 04.16.4389
6. WAHIDA NURKOMALASARI 04.16.4386
PENDAHULUAN
A. Penulisan Kasus
Seorang perawat mendapati pasien bayi usia 5 hari. Ibu bayi mengalami depresi
postpartum sehingga terlihat enggan untuk mengasuh anaknya. Terlihat bayi sudah mulai
menggeliat, bangun dari tidur dan memoncongkan bibirnya. Akan tetapi, ibu kurang sensitif
dengan cues yang disampaikan anak. Akibatnya bayi tersebut menangis keras karena ibu
tidak sensitif dan responsif dengan kebutuhan bayi. Saat itu juga perawat menjadi teringat
teori keperawatan dari Barnard “ Parent- Child Interaction”.
C. Daftar Pertanyaan
a. Pertemuan pertama
1. Apa Gejala atau Tanda-tanda Dari depresi Postpartum?
2. Bagaimana Cara orang tua agar bisa berinteraksi kepada bayi?
3. Bagaimana peran perawat dalam menangani depresi postpartum?
4. Dampak negatif bayi terhadap iu yang depresi postpartum?
5. Penyebab depresi postpartum?
6. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menerapkan Parent-Child Interaction?
7. Jelaskan teori keperawatan dari Barnard tentang Parent-Child Interaction?
8. Apa ciri-ciri ceus ?
D. LO
1. IRK
2. Pengertian teori keperawatan anak
3. Fungsi teori dalam asuhan keperawatan anak
4. Tingkatan teori keperawatan anak
5. Paradigma dalam keperawatan anak
6. Macam- macam model konsep dari teori keperawatan
7. Teori yang bisa di aplikasikan dalam keperawatan anak
8. Bagaimana proses teori dapat diaplikasikan dalam praktek asuhan keperawatan
dan kendalanya
9. Jelaskan teori Barnard tentang Parent- Child Interaction
HASIL
A. Klarifikasi Istilah
1. Depresi postpartum adalah depresi yang terjadi pada ibu yang setelah melahirkan
biasanya terjadi sampai 3 minggu setelah melahirkan tetapi jika berlanjut maka
depresi itu akan berkepanjangan.
2. Cues adalah Isyarat jadi cues anak tersebut adalah isyarat yang diberikan bayi kepada
ibu nya.
3. Parent- Child Interaction adalah interaksi orang tua ke anaknya.
B. Jawaban Pertanyaan
a. Pertemuan pertama
1. Gejala dan Tanda-tandanya adalah biasanya ibunya gampang emosi dan tidak mau
memberikan ASI , Ibunya Cuek dan menjadi pendiam , perubahan nafsu makan,
murung , tidak sensitif dan tidak responsif, kebingungan, panik.
2. Caranya adalah agar ibu selalu berada didekat bayi tersebut sehingga ibu akan
menjadi tahu apa yang diinginkan anaknya, ibu juga harus bisa memahami tanda-
tanda yang terjadi pada anaknya saat dia lapar, pup, atau sakit perut, harus ada
pendampingan dari keluarga selain dari keluarga ibu itu sendiri harus punya keinginan
yang besar untuk merawat babinya tersebut.
3. Peran Perawat dalam menangani depresi postpartum adalah memberikan edukasi
kepada ibu agar bisa merespon apa yang diinginkan dari bayinya dengan cara kita bisa
menjelaskan bagaimana dampak negatif dan pentingnya ASI untuk byi tersebu,
mendukung atau mensuport ibu sendiri, kolaborasi dengan keluarg, memeriksa sejauh
mana depresi yang dialami oleh ibu itu sendiri.
4. Dampak Negatif bayi dari ibu yang mengalami depresi postpartum adalah kebutuhan
ASI tidak terpenuhi, kurangnya kasih sayang dan tidak terurus dari segi
kebersihannya sendiri, anak akan sakit komplikasinya si anak akan mengalami stress.
5. Penyebab Depresi postpartum adalah dari perubahan fisik ibu, mendengar anaknya
menangis, malu mengeluarkan payudara, belum siap mempunyai anak , tidak ada
dukungan dari dalam dirinya dan keluarga, ibu kurang peka terhhadap bayi karena
kondisinya habis melahirkan.
6. Yang perlu diperhatikan dalam menerapkan Parent- Child Interaction adalah ibu harus
mengerti dan memahami keadaan dari anaknya tersebut.
7. Teori Keperawatan dari Barnard tentang Parent- Child Interction adalah orang lain
yang mempengaruhi anak-anak tentang bagaimana perasaan mereka terhadap diri
mereka sendiri atau bagaimana hubungan interaktif aantara orang tua dan anak secara
langsung yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yang berfokus
kepada Ibu-Bayi- Lingkungan, selain itu kita juga bisa memahami keadaan atau
keinginan dari bayi tersebut.
8. Ciri-cirinya adalah saat lapar menggeliat, memoncongkan bibirnya, meraba-raba,
memperhatikan sekeliling, menangis.
C. LO.
1. IRK
Al- kahfi 46
“ Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan yang kekl dan shaleh
adalah lebih baik pahalanya disisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”
2. Teori keperawatan anak adalah pandangan atau keyakinan yang dimiliki perawat dalam
memberikan pelayanan keperawatan pada anak yang berfokus pada keluarga ( family
center care ), pencegahan terhadap trauma ( atraumatic care ), dan manajemen kasus
( case management ).
3. Fungsinya yaitu :
- Memberikan alasan yang nyata dalam pemberian pelayanan keperawatan
- Untuk memahami berbagai ilmu pengetahuan
- Memberikan pelayanan dengan arah yang jelas
- Dapat memberikan dasar atau asumsi dalam pelayanan kesehatan
4. Untuk tingkatan teori keperawatan itu ada
- Filosofical Teori
- Metha Teori
- Green Teori
- Middle Range Teori
- Practice Teori ( Micro Teori )
5. Paradigma Teori Keperawatan adalah suatu landasan berpikir dalam penerapan ilmu
keperawatan Anak. Yang mana terdiri atas 4 komponen yaitu :
- Manusia ( anak )
- Sehat- Sakit
- Lingkungan
- Keperawatan
6. Macam- macam model konsep dari teori keperawatan ada banyak diantaranya :
1. Florence Nihgtingale Florence Nihgtingale menekankan bahwa
keperawatan adalah suatu profesi dengan tujuan untuk menemukan dan menggunakan
hukum alam dalam mengembangkan dan membangun pelayanan kesehatan. Alasan
dilakukannya tindakan keperawatan adalah untuk menempatkan keadaan manusia
dalam kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan dan atau
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit. Manusia merupakan kesatuan
fisik, intelektual, dan metafisik yang lengkap dan berpotensi. Pengertian sehat sendiri
adalah suatu keadaan yang bebas dari penyakit dan menggunakan kekuatan yang ada
secara penuh. Sedangkan Florence memandang bahwa lingkungan adalah suatu
kondisi eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang. 2.
Complementary-Supplementary dari Henderson Menurut Henderson tujuan asuhan
keperawatan adalah kemandirian individu dalam pemuasan 14 kebutuhan dasar
manusia. Keempat belas kebutuhan dasar tersebut adalah: bernafas, makan dan
minum, eliminasi, mobilisasi, tidur dan istirahat, berpakaian, mempertahankan suhu
tubuh, menjaga kebesihan, menghindari bahaya , berkomunikasi, bekerja, bermain
dan belajar. Klien atau individu adalah manusia yang utuh, lengkap dan mandiri yang
mempunyai 14 kebutuhan dasar. Peran perawat di sini adalah mempertahankan atau
memulihkan kemandirian individu dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia.
Masalah yang dihadapi dalam pemenuhan dasar menusia adalah tidak adanya atau
kurangnya kekuatan/kemampuan, kemauan atau pengetahuan. Oleh karena itu fokus
dari tindakan keperawatan adalah mengurangi sumber utama kesulitan individu.
Intervensi yang dilakukan oleh perawat dalam rangka mengganti, melengkapi,
menambah, membangkitkan atau meningkatklan kekuatan, kemauan atau
pengetahuan. Evaluasi dari tindakan tersebut adalah meningkatkan kemandirian
dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia dan atau individu dapat meninggal
dengan tenang. 3. Self Care Model dari Dorothea E. Orem Tujuan dari asuhan
keperawatan menurut Orem adalah adanya pencapaian asuhan keperawatan mandiri
yang optimal sehingga klien dapat mencapai dan memprtahankan keadaan sehat yang
optimal. Teori yang dikembangkan oleh Orem sangat cocok untu digunakan dalam
keperawatan karena lebih memfokuskan pada aspek pereventif dan promotif. Asuhan
keperawatan yang diberikan dilakukan sesuai dengan tingkat ketergantungan atau
kebutuhan dan kemampuan klien. Orem berpandangan bahwa klien atau individu
adalah satu kesatuan yang berfungsi secara biologik, simbolik, dan sosial serta
berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan / perawatan mandiri untuk
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Peran perawat menurut
Orem adalah memberikan bantuan untuk mempengaruhi perkembangan klien dalam
mencapai tingkat asuhan / perawatan mandiri yang optimal. Kesulitan yang dialami
dapat dari semua hal yang mengganggu asuhan / perawatan madiri oleh seseorang,
obyek, kondisi, persitiwa, atau dari beberapa kombinasi unsur-unsur tersebut. Fokus
dari intervensi adalah adanya ketidakmampuan untuk mempertahankan asuhan /
perawatan mandiri. Oleh kerena itu perlu cara intervensi dengan lima bantuan secara
umum yaitu membimbing, mendukung, memberikan lingkungan yang kondusif untuk
perkembangan, dan mendidik. Evaluasi dari hal tersebut adalah potensi kesehatan
yang maksimal, utuh, dan meningkatkan kompleksitas oraganisasi.
7. Teori yang bisa di aplikasikan dalam keperawatan anak adalah teori barnard karena
teori barnard membahas dari pertumbuhan dan perkembangan anak.
9.Teori Barnard Tentang Parent- Child Interaction yang menerapkan interaksi orang
tua dengan anak itu sendiri yang berfokus pada perkembangan, instrumen pengkajian
untuk mengawasi proses kesehatan dan anak sebagai sistem interaktif. Yang mana
terdiri dsri 3 konsep yaitu :
- Anak
- Orang Tua ( Ibu )
- Lingkungan
10.Cara Mengatasi Depresi Postpartum adalah yaitu penanganan di rumah, terapi
psikologis, dan obat-obatan. Lebih Spesifik lagi tidur yang cukup, olahraga ringan, cari
lingkungan sosial, makan- makanan bergizi.
DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Agama RI.2014.Al-Qur’an terjemah dan tajwid.sygma:Bandung
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/17/sejarah-keperawatan-islam-rufaidah-
binti-saad/
No ITEM PENILAIAN 5 4 3 2 1
1 Penulisan laporan sesuai format yang diberikan
2 Menjelaskan kelengkapan data terkait topic
3 Kesesuaian topic dengan data penunjang
4 Menjelaskan isi topic secara jelas dan rinci
5 Menampilkan data terbaru
6 Menampilkan critical analisis terhadap topic
7 Memberikan literature atau referensi yang adekuat
berdasarkan evidence
8 Menyimpulkan topic secara jelas dan rinci
9 Menggunakan penulisan yang benar ( EYD ) dan
kesalahan penulisan
10 Menampilkan konsistensi penulisan ( topic, tujuan,
dan evaluasi )
Total Skor
Nilai Akhir
Keterangan Angka :
5 : Excellent 2 : Below Average
4 : Good 1 : Unsatisfied
3 : Average
Comments :
…………………………………………………………………………………………………
………………………………................
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………..................................................................
......................................................................................................................................................
.....................................................................................
Instruktur
Lampiran
Pengertian Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori adalah hubungan beberapa konsep atau suatu kerangka konsep, atau definisi
yang memberikan suatu pandangan sistematis terhadap gejala-gejala atau fenomena-
fenomena dengan menentukan hubungan spesifik antara konsep-konsep tersebut dengan
maksud untuk menguraikan, menerangkan, meramalkan dan atau mengendalikan suatu
fenomena. Teori dapat diuji, diubah atau digunakan sebagai suatu pedoman dalam penelitian
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan,
menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan. Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Menurut Newman (1979),
ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan pembentukan teori keperawatan, yaitu
meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang relevan dengan tujuan untuk
mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan, menganalisa situasi praktik
keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan dengan praktik keperawatan serta
menciptakan suatu kerangka konsep yang memungkinkan pengembangan teori keperawatan.
Tujuan pengembangan teori keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang
di harapkan dapat membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan
keperawatan.
Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
. Tujuan Teori dan Model Konsep Keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian junci perkembangan ilmu keperawatan
dan pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1. Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan alasan-alasan tentang kenyataan-
kenyataan yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan, baik untuk tindakan atau bentuk
model praktek keperawatan sehingga berbagai permasalahan dapat teratasi.
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat memberikan
dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
3. Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesaian masalah dalam keperawatan
dengan memberikan arah yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga segala
bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi keperawatan
sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan dapat terus bertambah
dan berkembang.
2.2 Karakteristik Teori Keperawatan dan Faktor yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
Menurut Torres ( 1985 ) dan Chinn-Jacob ( 1983 ) ada lima karakteristik dasar teori dan
konsep keperawatan, yaitu:
a. Teori keperawatan mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari
konsep keperawatan seperti hubungan antara konsep manusia, konsep sehat-sakit,
keperawatan dan konsep lingkungan.
b. Teori keperawatan harus bersifat alamiah. Artinya, teori keperawatan digunakan dengan
alasan atau rasional yang jelas dan dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang
logis.
c. Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum. Artinya, teori keperawatan dapat
digunakan pada masalah yang sederhana maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai
dengan situasi praktek keperawatan.
d. Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of knowledge keperawatan yang
dilakukan melalui penelitian.
e. Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam memperbaiki kualitas praktek
keperawatan
3. Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan teori
keperawatan. Dahulu pendidikan keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan telah memiliki sistem pendidikan
keperawatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga teori-teori
keperawatan juga berkembang dengan orientasi pada pelayanan keperawatan.
2.3 Pandangan Beberapa Ahli tentang Teori dan Model Konsep Keperawatan
2.3.1 TEORI NIGHTINGALE (1860)
Teori Nicghtingale ini memposisikan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan,
dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep ini dalam upaya
memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan
keperawatan atau tindakan keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang adequate, dengan
dimulai dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktek keperawatan mandiri tanpa
tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale,
1860; Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahan nightangle memberikan konsep dan penawaran yang
dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai,
dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam
menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan
manusia sekitarnya.Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori
tersebut adalah sebagai berikut : KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam
bagian penyakit atau perubahan kesehatan. Responsibilitas tanggung jawabPerawat
bertanggung jawab dalam mengenal respon (perubahan tingkah laku atau tingkat fungsi
tubuh) sebagai adaptasi klien atau usaha untuk Rasa, Stress, Inflamasi beradaptasi terhadap
lingkungan. 4 Sensorio respon antara lain : Fungsi perawat memasukkan intervensi takut
untuk meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support
(dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan
dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.4 prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk
seseorang ke status mempertahankan atau memulihkan Perlindungan terhadap
energiKeseimbangan intake dan output energi untuk mencegah kesehatan : kelelahan
Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh
(penyembuhan) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personal. Mempertahankan atau
pemulihan rasa identitas dan harga diri Perlindunga (mengenali kualitas diri) terhadap
integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang
lain. Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama
dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau
terapeutik
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial dapat
mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres sehingga klien
dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya ( Johnson,1968). Teori Johnson
berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada pengelompokan perilaku berikut:
3.1 Kesimpulan
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan
menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau pelayanan keperawatan yang dilakukan
Karakteristik dasar teori dan model keperawatan, yaitu: Teori keperawatan
mengidentifikasi dan didefinisikan sebagai hubungan yang spesifik dari konsep keperawatan,
harus bersifat alamiah, bersifat sederhana dan umum, sebagai pedoman, serta berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan
Faktor yang mempengaruh teori dan model keperawatan, yaitu: Filosofi Florence
Nightingale, kebudayaan, sistem pendidikan, dan pengembangan ilmu keperawatan
Teori dan model keperawatan menurut beberapa ahli, yaitu: teori Nightingale, teori
Peplau, teori Henderson, teori Abdellah, teori orlando, teori levina, teori Johnson, teori
Rogers, teori Orem, teori King, teori Neuman, teori Roy, teori Watson.
3.2 Saran
Adapun saran penulis terhadap pembaca, yaitu:
Sebaiknya teori dan konsep yang telah diketahui oleh seorang perawat dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-harinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://perawattegal.wordpress.com/2009/12/17/sejarah-keperawatan-islam-rufaidah-
binti-saad/