Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM BOTANI

MODUL II

Transpirasi

Oleh

KELOMPOK 9
KELAS AGT-3
NAMA KELOMPOK:

1. Fatulla alfayat E28120096


2. Kadek wisenem E28120069
3. Dewa Made. A E28120099
4. Firda E28120091
5. Rifka Afrilda E28120335
6. Andriani Awaludin E28120313
7. Novrian Ardianto E28120326

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air yang ada pada tubuh tumbuhan/tanaman selalu mengalami fluktuasi

tergantung pada kecepatan proses masuknya air kedalam tumbuhan, kecepatan proses

penggunaan air oleh tumbuhan, dan kecepatan proses hilangnya air dari tubuh

tumbuhan. Proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan melalui stomata

inilah yang disebut transpirasi. Kemungkinan hilangnya air dari Jaringan tanaman

melalui kegiatan tanaman dapat terjadi , tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil

apabila dibandingkan dengan hilangnya airmelalui stomata. Oleh karena itu, dalam

perhitunganya, besarnya jumlah airyang hilang dari jaringan tanaman umumnya

difokuskan untuk air yang hilang melalui stomata. Proses transpirasi berlangsung

selama tumbuhan hidup (Guritno dan Sitompul, 1995).

Pengangkutan garam mineral dari akar ke daun terutama lewat xilem dan

kecepatanya dipengaruhi oleh kecepatan transpirasi. Transpirasi itu pada hakikatnya

sama dengan penguapan akan tetapi istilah penguapan tidak digunakan pada makhluk

hidup. Transpirasi tidak melalui kutikula, stomata,dan inti sel sebenarnya seluruh

bagian tanaman mengadakan transpirasi akan tetapi biasanya yang dibicarakan

transpirasi lewat daun tersebut. Faktor faktor yang mempengaruhi laju transpirasi

adalah kelembapan , suhu , cahaya matahari , dan angin, dan kadar air tanah. Angin

dapat mempengaruhi laju transpirasi jika udara melewati permukaan daun tersebut

lebih kering dari udara tumbuhan sekitar tersebut (filter dan ross, 2015)

Transpirasi sendiri dapat terjadi dengan dengan adanya beberapa faktor yang

ada, terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor dari tumbuhan itu sendiri dan faktor dari

luar tumbuhan, faktor yang dari tumbuhan itu sendiri yaitu, penutupan
stomata Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara

relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata

tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih Banyak pula kehilangan air tetapi

peningkatan air ini sedikit untuk masing masing satuan penmabahan lebar stomata,

juga dipengaruhi oleh keadaan morfologis dari timbuhan tersebut, makin lebar

permukaan daun itu sendiri maka makin besar pula jumlah transpirasi yang akan

dilakukan oleh tumbuhan tersebut.

Transpirasi dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan lingkungan. Faktor dalam

mempengaruhi transpirasi adalah jumlah danletak stomata, tebal dan tipis permukaaan

daun, tebal dan tipisnya kutikula.Sedangkan faktor lingkungan yang mempengaruhi

transpirasi adalah cahaya, suhu, kelembaban uadara, angin dan kandungan air tanah.

Oleh sebab itu, denganmelakukan pengamatan pada tanaman.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum ini sendiri adalah agar seluruh praktikan dapat

mengetahui atau mengindentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

transpirasi itu sendiri.

 
I. METODE PRAKTIKUM

2.1 Waktu dan tempat

Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 27 maret 2021 dari

pukul 10.00-13.00 wita bertempat di Lab Hama Dan Penyakit, Universitas Tadulako,

Kota Palu, Sulawesi Tengah.

I.2 Alat Dan bahan

Alat-alat yang perlu disiapkan pada praktikum kali ini yaitu berupa Rak dan

tabung reaksi, gelas ukur, gelas kimia, pinset, pipet, cutter, tissue, dan kertas label.

Sedangkan bahan bahanya yaitu berupa dua tumbuhan dengan morfologi

yang berbeda seperti tumbuhan Rica dan Tumbuhan Tomat dan Air dan juga

alumunium foil.

I.3 Cara Kerja

Pada praktikum kali ini, cara kerjanya adalah siapkan kedua tanaman tersebut,

dan tiga wadah/botol, masing masing botol-botol dimasukan salah satu tanman

tersebut, kedua botol yang berisi tanaman itu di beri air sebanyak 100ml, sedangkan

satu botol lagi hanya di beri air sabgai control. Setelah di masukan bungkus

bermukaan permukaan botol tersebut dengan meggunakan alumuniaum foil dengan

rapi jangan biarkan ada celah yang masuk ke dalam botol tersebut.

Setelah semua di lakukan beri perlakuan berbeda terhadapa bahan praktikum

tersebut yang pertama letakan dua tumbuhan beserta control tersebut ke daerah yang

terkena sinar matahri secara langsung, kemudian yang kedua letakan di daerha

terlidung dari sinaran matahri seperti di ruangan tertutup. Kemudian tunggu selama
satu jam, setelah itu amati hasil praktikum dengan teliti dengarn mengukur jumlah

kadar air yang berda dalam botol tersebut

II. HASI DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel 1. Hasil proses Terjadinya Transpirasi Diluar dan Didalam Ruangan

Waktu Waktu air yang hilang (ml)

(menit) Kontrol Tumbuhan (Tomat) Tumbuhan (Rica)

Luar Dalam Luar Dalam Luar Dalam

0 menit 100ml 100ml 100ml 100ml 100ml 100ml

60 menit 98ml 100ml 90ml 100ml 80ml 100ml

Banyak air 2ml - 10ml - 20ml -


yang
hilang

3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dengan melihat tabel hasil di atas didapatkan

bahwa kondisi tanaman yang ada di luar atau yang terkena sinaran cahaya matahari

secara langsung megalami perubahan terhadapa jumlah air, Tanaman Cabai yang

semula memiliki air sebanyak 100ml setelah di diamkan di luar ruangan mengalamai

pengurangan sebanyak 20ml sahingga menjadi 80ml, begitu pula dengan tanaman

Tomat mengalami pengurangan air sebanayk 10ml, dari jumlah air 100ml menjadi

90ml. berarti semua tumbuhan dengan perlakuan dibawah sinar matahari melakukan

transpirasi dengan cukup besar.


Berbeda dengan tumbuhan yang berada di dalam ruang praktikum atau

terhindar dari paparan sinar matahri secara langsung tidak mengalami perubahanan

yang signifikan bahkan cenderung tidak berubah, seluruh tanaman Rica maupun tomat

tidak mengalami pengurangan terhadap jumlah air, berarti selama rentang waktu 60

menit tumbuhan tidak mengalami transpirasi, jumlah air yang semula berjumlah

100ml sampai waktu yang telah di tentukan tetap 100ml pada tumbuhan tresebut.

Intensitas cahaya mempengaruhi kecepatan transpirasi karena mekanisme

membuka menutupnya stomata, yaitu pori pada daun yang menjadi

tempatkeluarnya air sebagai uap air pada proses transpirasi, juga dipengaruhi oleh

adanya cahaya. Sebagian besar stomata tumbuhan membuka pada siang haridan

menutup pada malam hari (kecuali pada tanaman sukulen). Berdasarkan teori

fotosintesis, sel penutup pada stomata memiliki kloroplas yang mengandung

klorofil. Adanya klorofil dan cahaya mengindikasikan bahwa pada  sel penutup

Berlangsung fotosintesis yang Menghasilkan Gulokosa. Glukosa terdapat dalam

bentuk larut dalam cairan sel penutup. Berdasarkan konsep difusi dan osmosis,

apabila pada suatu sel terdapat banyak zat terlarut(dalam kasus ini, yaitu glukosa),

maka potensial air maupun potensial osmosis menurun. Timbul tekanan turgor

pada sel penutup akibat adanya zat terlarut,sel-sel penutup membesar, sehingga

membukalah stomata dan terjadilah proses transpirasi.


III. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Transpirasi sendiri dapat terjadi dengan dengan adanya beberapa faktor

yang ada, terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor dari tumbuhan itu sendiri dan

faktor dari luar tumbuhan, faktor yang dari tumbuhan itu sendiri yaitu, penutupan

stomata Sebagian besar transpirasi terjadi melalui stomata karena kutikula secara

relatif tidak tembus air, dan hanya sedikit transpirasi yang terjadi apabila stomata

tertutup. Jika stomata terbuka lebih lebar, lebih Banyak pula kehilangan air tetapi

peningkatan air ini sedikit untuk masing masing satuan penmabahan lebar stomata,

juga dipengaruhi oleh keadaan morfologis dari timbuhan tersebut, makin lebar

permukaan daun itu sendiri maka makin besar pula jumlah transpirasi yang akan

dilakukan oleh tumbuhan tersebut.

Transpirasi dapat dipengaruhi oleh faktor dalam dan lingkungan. Faktor dalam

mempengaruhi transpirasi adalah jumlah dan letak stomata, tebal dan tipis

permukaaan daun, tebal dan tipisnya kutikula.Sedangkan faktor lingkungan yang

mempengaruhi transpirasi adalah cahaya,suhu, kelembaban uadara, angin dan

kandungan air tanah. Oleh sebab itu, denganmelakukan pengamatan pada tanaman.

Intensitas cahaya mempengaruhi kecepatan transpirasi karena mekanisme

membuka menutupnya stomata, yaitu pori pada daun yang menjadi tempatkeluarnya

air sebagai uap air pada proses transpirasi, juga dipengaruhi oleh adanya cahaya.

Sebagian besar stomata tumbuhan membuka pada siang haridan menutup pada malam

hari (kecuali pada tanaman sukulen). Berdasarkan teori fotosintesis, sel penutup pada

stomata memiliki kloroplas yang mengandung klorofil.


DASTAR PUSTAKA

Filter A. H. dan R. M. K. Hay. 2002. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM Press.

Lakitan, B., 2000. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT Raja Grafindo: Jakarta

Rahayu, Yuni Sri. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan.


Surabaya:Jurusan Biologi FMIPA UNESA

Lubis, Khairunnisa. 2000. Tanggap Tanaman Terhadap Kekurangan Air.


FakultasPertanian Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai