A. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer berasal dari bahasa Yunani “Atmos“ yang berarti uap air atau gas dan
“Sphaira“ yang berarti selimut. Jadi Atmosfer dapat diartikan sebagi lapisan gas yang
menyelimuti sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa dengan ketebalan kurang lebih 1.000 km dari permukaan bumi dan bermassa 59 x 1014
ton. Di bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan
sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.Atmosfer mengikuti peputaran bumi (rotasi) dan
berevolusi mengelilingi matahari. Atmosfer memiliki sifat sebagai berikut :
1. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan kecuali dalam bentuk angin.
2. Dinamis dan elastis, sehingga dapat mengembang dan mengkerut, berkembang atau
berpindah.
3. Transparan terhadap beberapa bentukk radiasi
4. Memmpunyai massa sehingga menimbukjan tekanan.
Pengukuran lapisan atmosfer antara permukaan bumi di ketinggian 30 km menggunakan
radiosonde. Untuk lapisan atmosfer antara ketinggian 30 km dan 90 km pengukuran dilakukan
dengan menggunakan roket, sedangkan di atas ketinggian 90 km menggunakan satelit.
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer yang menekankan pada lapisan udara yang
menyelubungi bumi. Beberapa hal pokok yang dipelajari dalam meteorologi di antaranya adalah
angin, awan, cuaca, guntur, gejala cahaya, endapan air di udara, serta suhu dan tekanan udara.
Lapisan atmosfer merupakan campuran dari gas yang tidak tampak dan tidak berwarna. Empat
gas utama dalam udara kering meliputi (lihat tabel 1.1).
1. Lapisan Troposfer
Angin, hujan, dan salju yang ada di Bumi, serta semua udara yang kita hirup berada dilapisan
troposfer. Troposfer adalah lapisan terendah dan paling penting dari atmosfer. berada pada
ketinggian hingga 12 km diatas permukaan bumi. Suhu troposfer tertinggi dekat dengan
permukaan bumi dan berkurang seiring ketinggian. Rata-rata suhu troposfer adalah 6,5 derajat
celcius per 1.000 m ( 1.000 kaki per 3,6 derajat fahrenheit ) dari ketinggian.
2. Lapisan Stratosfer
Stratosfer adalah lapisan di atas troposfer. Lapisan meningkat menjadi sekitar 50 kilometer (31
mil) di atas permukaan. Ada sedikit percampuran antara stratosfer pada lapisan di atas troposfer,
dan troposfer dibawahnya, dua lapisan yang cukup terpisah. Kadang-kadang abu dan gas dari
letusan gunung berapi besar bisa meledak ke stratosfer. Setelah di stratosfer, tetap ditangguhkan
di sana selama bertahun-tahun karena itu begitu sedikit pencampuran antara dua lapisan.
3. Lapisan Mesosfer
4. Lapisan Ionosfer
Dalam termosfer adalah ionosfer. Ionosfer mendapatkan namanya dari radiasi matahari
yang mengionisasi molekul gas untuk menciptakan ion bermuatan positif dan satu atau lebih
elektron bermuatan negatif. Elektron dibebaskan berjalan dalam ionosfer sebagai arus listrik.
Karena ion bebas, ionosfer memiliki banyak karakteristik yang menarik. Pada malam hari,
gelombang radio dipantulkan ionosfer dan kembali ke bumi.Inilah sebabnya mengapa Anda
sering mendengar sebuah stasiun radio AM jauh dari sumbernya di malam di malam hari.
5. Lapisan Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan di atas termosfer. Ini adalah bagian atas atmosfer. Eksosfer tidak
memiliki batas atas yang nyata, melainkan hanya secara bertahap menyatu dengan ruang luar.
Molekul gas sangat berjauhan dalam lapisan ini, tetapi suhunya benar-benar panas. Gravitasi
bumi sangat lemah dalam eksosfer sehingga molekul gas kadang-kadang hanyut keruang
angkasa.
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur cuaca dan jangka
waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan
keadaannya bisa berbedabeda untuk setiap tempat serta setiap jamnya. Di Indonesia keadaan
cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24 jam melalui prakiraan cuaca hasil
analisis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), Departemen Perhubungan.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya
dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas. Matahari
adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak
udara dan arus laut. Kendali iklim yang lain, misalnya distribusi darat dan air, tekanan tinggi dan
rendah, massa udara, pegunungan, arus laut dan badai. Perlu Anda ketahui bahwa ilmu yang
mempelajari tentang iklim disebut Klimatologi, sedangkan ilmu yang mempelajari tentang
keadaan cuaca disebut Meteorologi. Unsur-unsur cuaca dan iklim itu sama yaitu :
1. Penyinaran matahari
Matahari memancarkan energi dalam bentuk radiasi matahari ke seluruh permukaan
bumi. Sebagai sumber utama panas bumi, jumlah radiasi matahari yang sampai ke
permukaan bumi hanya sekitar 47%. Sisanya diserap dan dipantulkan oleh partikel-
partikel yang ada di udara seperti debu, uap air dan awan. Setiap tempat di permukaan
bumi intensitas penyinaran mataharinya berbeda-beda. Penyebabnya antara lain
transparansi atmosfer, sudut datang sinar matahari, jarak bumi dengan matahari,
ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh angin.
2. Suhu udara
Suhu adalah panas atau dinginnya suatu benda. Jadi, suhu udara (temperatur udara)
adalah suhu panas/ dinginnya udara di suatu tempat pada waktu tertentu. Pemanasan
udara diperoleh melalui dua proses, yaitu:
1. Pemanasan Langsung : terdiri dari absorpsi, refleksi dan difusi
2. Pemanasan Tidak Langsung : terdiri dari konduksi, konveksi dan difusi.
Faktor yang memengaruhi suhu udara ada sepuluh, yaitu: transparansi atmosfer, sudut
datang sinar matahari, lama penyinaran, besarnya energi yang dikeluarkan matahari, jarak
bumi dan matahari, ketinggian tempat, jarak dari laut, relief muka bumi dan pengaruh
angin. Suhu udara ini dapat diukur dengan thermometer, ada pula rumus yang digunakan
untuk mengetahui temperatur udara di suatu tempat yang letaknya lebih tinggi, jika
diketahui temperatur udara di tempat lain yang letaknya lebih rendah.
Keterangan :
P1 : Tekanan udara lokasi kedua (mbar)
P0 : Tekanan udara lokasi pertama (mbar)
11 mbar : Tetapan dimana pada lapisan troposfer setiap ketinggian naik 100 meter
maka tekanan udara turun 11 mbar
∆h : Selisih ketinggian antara lokasi kedua dan pertama dari permukaan air
laut (meter)
100 meter : Tetapan untuk setiap kenaikan 100 meter
4. Kelembapan Udara
Kandungan uap air di udara disebut kelembaban udara. Uap air tersebut berasal dari
evaporasi dan transpirasi (penguapan dari tumbuhan). Alat untuk mengukur kelembaban
udara adalah higrometer. Kelembaban udara ada yang dinamakan kelembaban mutlak
(absolut) dan kelembaban nisbi (relatif). Kelembaban relatif secara matematis dapat
ditulis dengan
𝑒
Rh = x 100%
Rh = kelembapan relative 𝐸
e = kandungan uap air yang ada
E = kandungan uap air pada kondisi maksimal atau jenuh
5. Angin
Angin adalah massa udara yang bergerak di atas permukaan bumi dari daerah yang
tekanan udaranya tinggi (suhu rendah) ke daerah yang tekanan udaranya rendah (suhu
tinggi). Kecepatan angin dapat diukur dengan menggunakan anemometer. Kecepatan
angin dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gradien barometrik (angka yang
menunjukkan perbedaan tekanan udara di sekitar kita melalui dua garis isobar), relief
permukaan bumi, faktor tumbuh-tumbuhan dan faktor jarak dari permukaan tanah. Angin
yang sering kita rasakan ternyata jenisnya bermacam-macam. Macam-macam angin dapat
dibagi menjadi tiga yaitu
Angin tetap : Angin yang hembusannya tetap sepanjang tahun dan meliputi
wilayah yang luas di permukaan bumi. Yang termasuk angin yang bersifat tetap
adalah angin barat, angin timur/kutub, angin pasat, dan angin antipasat.
Angin periodik : Angin yang pada periode-periode tertentu akan mengubah
arahnya. Faktor utama penyebabnya adalah gerak semu matahari yang kadangkala
berada di belahan bumi utara atau selatan. Angin periodik yang terjadi di
Indonesia sering disebut dengan angin musim timur/ tenggara dan angin musim
barat/barat laut. Angin musim timur menyebabkan musim kemarau di Indonesia
pada bulan April-Oktober karena angin bertiup dari Australia ke Asia. Sedangkan
angin musim barat menyebabkan musim penghujan pada bulan Oktober-Februari
karena angin bertiup dari Asia ke Australia.
Angin lokal : Angin yang terjadi pada daerah-derah tertentu karena pengaruh
kodisi setempat. Termasuk dalam angin lokal adalah angin laut dan darat, angin
gunung dan lembah, angin jatuh/ fohn, serta angin siklon dan antisiklon.
D. AWAN
Benda langit yang berwarna putih ini sebenarnya adalah kumpulan partikel atau titik air
yang tampak di atmosfer. Awan terbentuk akibat adanya kondensasi atau sublimasi, yaitu
perubahan wujud dari uap air menjadi titik-titik air. Kelembapan udara tersebut kemudian
mengalami pendinginan hingga membeku atau mencapai titik embun. Awan-awan
tersebut bisa dibedakan jadi beberapa jenis, baik berdasarkan ketinggiannya maupun
berdasarkan pertumbuhan vertikalnya. Pembagian jenis awan adalah sebagai berikit :
1. Awan tinggi, terdapat ketinggian antara 3-18 km. awan inin selalu terdiri dari Kristal-
kristal es karena pengaruh letaknya. Awan yang tergolong pada jenis ini adalah
Cirrus, Cirrostrtus dan Cirromulus.
2. Awan menengah, terdapat pada ketinggian antara 2-8km. Awan yang tergolong
mengengah adalah Altocomulus, Altostratus.
3. Awan rendah, terdapat pada ketinggian kurang dari 2 km. Awan yang tergolong
dalam awan rendah adalah Stratocumulus, Stratus, Nimbostratus.
4. Awan yang terjadi kaena udara naik, terdapat pada ketinggian 500-1500 meter. Awan
yang tergolong dalamnya adalah Cumulus, Cumulonimbus.
Sumber : ruangguru.com
E. CURAH HUJAN
Unsur yang terakhir ialah curah hujan. Curah hujan adalah peristiwa jatuhnya berbagai
bentukan air alami (moisture) dari massa udara (awan) yang tebal dan telah mengalami
kondensasi ke permukaan bumi. Bentukan-bentukan air yang dapat jatuh ke permukaan
bumi bisa berbentuk titik air, salju, atau bahkan es. Untuk mengukur intensitas curah
hujan, digunakan alat fluvigraf atau rain gauge yang biasa mengunakan skala millimiter.
Pada peta cuaca, dara yang memiliki curah hujan dihubungkan dengan garis yang disebut
dengan isohyet. Hujan dapat dibedakan atas beberapa jenis. Bisa berdasarkan
intensitasnya, kejadiannya dan waktunya. Pertama, jenis hujan seperti ini adalah hujan
yang dibedakan berdasarkan intensitasnya. Di antaranya adalah:
Hujan halus: titik airnya halus (berjari-jari 0,04 – 0,03 mm)
Hujan gerimis: titik airnya juga halus, tapi banyak jumlahnya
Hujan sebenarnya: titik airnya berjari-jari 0,3-3 mm dan jatuh dengan kecepatan 3
meter/ detik
Hujan lebat: turunnya amat kuat, biasanya turun hanya sebentar dan jatuh dari
awan cumulonimbus. Bentuknya bisa berupa hujan salju, hujan es atau hujan pada
umumnya.
Kedua, ada tiga jenis hujan yang bisa dibedakan berdasarkan kejadiannya, yaitu hujan
frontal, hujan konveksi/zenital dan hujan orografis.
TUGAS