Anda di halaman 1dari 12

ASKEP NEONATAL

MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK 1

Dosen Pengampu : Noerma Shovie Rizqiea S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh :

Nama : Dian Ratri Rahmadani

Nim : S190070

Kelas : S19 B

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2019 / 2020
ASKEP NEONATAL

No Diagnosa Luaran Intervensi


1. Gangguan pertukaran gas (D.0003) Pertukaran gas Pemantauan respirasi (I.01014)
(L.01003)
2. Gangguan ventilasi spontan Ventilasi spontan Dukungan ventilasi (I.01002)
(D.0004) (L.01007)
3. Resiko aspirasi Tingkat aspirasi Manajemen jalan napas (I.01011)
(D.0006) (L.01006)
4. Ikterik Neonatus Integritas kulit dan Fototerapi neonatus (I.03091)
(D.0024) jaringan
(L.14125)
5. Risiko ikterik neonatus (D.0035) Integritas kulit dan Perawatan bayi
jaringan (I.10338)
(L.14125)
6. Risiko disorganisasi perilaku bayi Organisasi perilaku Edukasi keamanan bayi (I.12379)
(D.0059)
bayi (L.05043)
7. Kesiapan peningkatan manajemen Manajemen Identifikasi risiko
kesehatan (I.14502)
kesehatan (L.12104)
(D.0112)
8. Risiko gangguan perlekatan Perlekatan Promosi perlekatan (I.10342)
(L.13122)
(D.0127)
9. Risiko gangguan perlekatan perlekatan Promosi perlekatan(I.10342)
(L.13122)
(D.0127)
DIAGNOSA TUJUAN DAN
INTERVENSI
KEPERAWATAN KRITERIA HASIL
Gangguan pertukaran gas Setelah diberikan Pemantauan respirasi
(D.0003) perawatan selama 3 X 24 (I.01014)
Jam diharapkan O : - monitor frekuensi,
Pertukaran gas (l.01003) irama, kedalaman, dan
membaik dengan kriteria upaya napas
hasil : - monitor pola napas
1. Dispnea menurun (seperti brapdinea,
2. Bunyi napas tambahan takipnea, hiperventilasi,
menurun kussmaul, cheyne-
3. PCO2 membaik stokes, biot, ataksik)
4. PO2 membaik - monitor kemampuan
5. Takikardia membaik batuk efektif
6. pH arteri membaik - monitor adanya produksi
seputum
- monitor adanya
sumbatan jalan napas
- palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
- auskultsi bunyi napas
- monitor saturasi oksigen
- monitor nilai AGD
- monitor hasil x-ray
toraks

T : - atur intervensi
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
- dokumentasikan hasil
pemantauan
E : - jelaskan tujuan dan
prosuder pemantauan
informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

Gangguan ventilasi Setelah diberikan Dukungan ventilasi


spontan (D.0004) perawatan selama 3 X 24 (I.01002)
Jam diharapkan ventilasi O : - identifikasi adanya
spontan (l.01007) kelelahan otot bantu napas
membaik dengan kriteria - identifikasi efek
hasil : perubahan posisi
1. volume tidal terhadap status
meningkat pernapasan
2. dispnea menurun - monitor status respirasi
3. penggunaan otot bantu dan oksigenasi (mis.
napas menurun frekuensi dan
4. PCO2 membaik kedalaman napas,
5. PO2 membaik penggunaan otot bantu
napas, bunti napas
tambahan, saturasi
oksigen)

T : - pertahankan
kepatenan jalan napas
- berikan posisi semi
fower / fower
- fasilitasi mengubah
posisi senyaman
mungkin
- berikan oksigenasi
sesuai kebutuhan (mis.
nasal kanul, masker
wajah, masker
rebreathing / non
rebreathing)
- gunakan bag-valve
mask, jika perlu

E : - ajarkan melakukan
teknik relaksasi napas
dalam
- ajarkan mengubah posisi
secara mandiri
- ajarkan teknik batuk
efektif

K : - pemberian
bronkhodilator, jika perlu

Risiko aspirasi (D.0149) Manajemen jalan napas


Setelah diberikan (I.01011)
perawatan selama 3 X 24 O : - monitor pola napas
Jam diharapkan tingkat (frekuensi, kedalaman,
aspirasi (l.01006) usaha napas)
membaik dengan kriteria - monitor bunyi napas
hasil : tambahan (mis.
1. Tingkat kesadaran gurgling, mengi,
meningkat wheezing, ronkhi
2. Kemampuan menelan kering)
meningkat - monitor sputum (jumlah,
3. Dispnea menurun warna, aroma)
4. Kelemahan otot
menurun T : - pertahankan
5. Akumulasi sekret kepatenan jalan napas
menurun dengan head-tilt dan chin-
lift (jaw-thrust jika curiga
trauma servikal)
- posisikan semi-fowler /
fowler
- berikan minum hangat
- lakukan fisioterapi dada,
jika perlu
- lakukan penghisapan
lendir kurang dari 15
detik
- lakukan hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
endotrakeal
- keluarkan sumbatan
benda padat dengan
forsep McGill
- berikan oksigen, jika
perlu

E : - anjurkan asupan
cairan 2000 ml/hari, jika
tidak kontraindikasi
- ajarkan teknik batuk
efektif
K : - kolaborasi pemberian
bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu

Ikterik neonatus (D.0024) Fototerapi neonatus


Setelah diberikan (I.03091)
perawatan selama 3 X 24 O : - monitor ikterik pada
Jam diharapkan integritas sklera dan kulit bayi
kulit dan jaringan - Identifikasi kebutuhan
(l.14125) membaik cairan sesuai dengan
dengan kriteria hasil : usia gestasi dan berat
1. kerusakan jaringan badan
menurun - monitor suhu dan tanda
2. kerusakan lapisan kulit vital setiap 4 jam sekali
menurun - monitor efek samping
fototerapi (mis.
hipertermi, diare, rush
pada kulit, penurunan
berat badan lebih dari 8
– 10 %)

T : - siapkan lampu
fototerapi dan inkubator
atau kotak bayi
- lepaskan pakaian bayi
kecuali popok
- berikan penutup mata
(eye protector/biliband)
pada bayi
- ukur jarak antara lampu
dan permukaan kulit
bayi (30 cm atau
tergantung spesifikasi
lampu fototerapi)
- biarkan tubuh bayi
terpapar sinar fototerapi
secara berkelanjutan
- ganti segera alas dan
popok bayi jika
BAB/BAK
- gunakan linen berwarna
putih agar memantulkan
cahaya sebanyak
mungkin

E : - anjurkan ibu
menyusui sekitar 20 – 30
menit
- anjurkan ibu menyusui
sesering mungkin

K : - kolaborasi
pemeriksaan darah vena
bilirubin direk dan indirek

Risiko ikterik neonatus Perawatab bayi (I.10338)


(D.0035) Setelah diberikan O : - monitor tanda –
perawatan selama 3 X 24 tanda vital bayi (terutama
Jam diharapkan tingkat suhu 36,5 derajat celcius –
infeksi (l.14137) membaik 37,5 derajat celcius)
dengan kriteria hasil :
1. Demam menurun T : - mandikan bayi
2. Kemerahan menurun dengan suhu ruangan 21 –
3. Nyeri menurun 24 derajat celcius
4. Bengkak menurun - mandikan bayi dalam
5. Kadar sel darah putih waktu 5 – 10 menit dan
membaik 2X dalam sehari
- rawat tali pusat secara
terbuka (tali pusat tidak
dibungkus apapun)
- bersihkan pangkal tali
pusat lidi kapas yang
telah diberi air matang
- kenakan popok bayi
dibawah umbilikus jika
tali pusat belum terlepas
- lakukan pemijitan bayi
- ganti popok bayi jika
basah
- kenakan pakaian bayi
dari bahan katun

E : - anjurkan ibu
menyusui sesuai
kebutuhan bayi
- ajarkan ibu cara
merawat bayi dirumah
- ajarkan cara pemberian
makanan pendamping
ASI pada bayi >6 bulan

Risiko disorganisasi Edukasi keamanan bayi


perilaku bayi
Setelah diberikan (I.12379)
(D.0059)
perawatan selama 3 X 24 O : - identifikasi kesiapan
Jam diharapkan organisasi dan kemampuan
perilaku bayi membaik menerima informasi
(L.05043) dengan kriteria T : - sediakan matei dan
hasil : media pendidikan
1. Gerakan pada kesehatan
ekstermitas meningkat - Jadwalkan pendidikan
2. Kemampuan jari jari kesehatan sesuai
menggenggam kesepakatan
meningkat - berikan kesempatan
3. Gerakan terkoordinasi untuk bertanya
meningkat E : - anjurkan selalu
4. Respon normal mengawasi bayi
terhadap stimulus - anjurkan tidak
sensorik meningkat meninggalkan bayi
sendirian
- anjurkan menjauhkan
benda benda yang
berisiko membahayakan
bayi
Promosi perlekatan
Setelah diberikan (I.10342)
Risiko gangguan perawatan selama 3 X 24 O : - monitor kegiatan
perlekatan (D.0127) Jam diharapkan perlekatan menyusui
(L.13122) membaik - identifikasi kemampuan
dengan kriteria hasil : bayi menghisap dan
1. Mempraktikkan menelan ASI
perilaku sehat selama - identifikasi payudara ibu
hamil meningkat (mis. bengkak, puting
2. Menyiapkan lecet, mastitis, nyeri
perlengkapan bayi pada payudara)
sebelum kelahiran - monitor perlekatan saat
meningkat menyusui (mis. aerola
3. Verbalisasi perasaan bagian bawah lebih kecil
positif terhadap bayi daripada aerola bagian
meningkat atas, mulut bayi terbuka
4. Mencium bayi lebar, bibir bayi terputar
meningkat keluar dan dagu bayi
5. Tersenyum kepada menempel pada
bayi meningkat payudara ibu)
6. Melakukan kontak
mata dengan bayi T : - Hindari memegang
meningkat kapala bayi
7. Berbicara kepada bayi - diskusikan dengan ibu
meningkat masalah selama proses
8. Bermain kepada bayi menyusui
meningkat
9. Berespons dengan E : - ajarkan ibu
isyarat bayi meningkat menopang seluruh tubuh
10. Kekhawatiran bayi
menjalankan peran - anjurkan ibu melepas
orang tua menurun pakaian bagian atas agar
11. Konflik hubungan bayi dapat menyentuh
orang tua dan payudara ibu
bayi/anak menurun - anjurkan bayi yang
mendekati kearah
payudara ibu dari bagian
bagian bawah
- anjurkan ibu untuk
memegang payudara
menggunakan jarinya
seperti huruf “C” pada
posisi jam 12 – 6 atau 3
– 9 saat mengarahkan
kemulut bayi
- anjurkan ibu untuk
menyusui menunggu
mulut bayi terbuka lebar
sehingga aerola bagian
bawah dapat masuk
sempurna
- ajarkan ibu mengenali
tanda bayi siap menyusu

Anda mungkin juga menyukai