Anda di halaman 1dari 2

NAMA : JENI RISHE LEVIYA

NIM : 10021382126076

PRODI : GIZI

1.Mengapa grasi dan rehabilitasi melalui pertimbangan MA sedangkan amnesti dan abulisi harus
dipertimbangkan oleh DPR?

Karena amnesti diartikan sebagai pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan
kepala negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang telah melakukan tindak pidana
tertentu. Amnesti diberikan Presiden dengan memperhatikan pertimbangan dari MA serta DPR
dan dapat diberikan tanpa pengajuan permohonan terlebih dahulu. Kemudian abolisi dapat
sebagai penghapusan proses hukum seseorang yang sedang berjalan. Abolisi diberikan kepada
terpidana perorangan dan diberikan ketika proses pengadilan sedang atau baru akan berlangsung.
Presiden harus memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam
pemberian abolisi. Sehingga Amnesti dan abolisi ditujukan kepada rakyat yang akan mendapat
pemulihan haknya Sehingga butuh pertimbangan DPR untuk menilai layak atau tidaknya rakyat
tersebut untuk diberikan amnesti ataupun abolisi, juga untuk mengontrol dan mengawasi
kebijakan presiden agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan

2. Apakah DPR, PRESIDEN dan MA menunjukkan check and balance?

Menurut saya Baik DPR PRESIDEN dan MA sudah mengimplementasikan prinsip Check and
balance dengan baik,ditunjukan dengan prinsip check and balances yaitu pemberian grasi dan
rehabilitasi dipertimbangkan oleh MA sehingga kekuasaan dapat dikontrol oleh masing masing
lembaga agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan sedangkan amnesti dan abolisi melalui
pertimbangan DPR, dengan adanya checks and balances ini maka kekuasaan Negara dapat
diatur,dibatasi bahkan dikontrol sebaik-baiknya, sehingga penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat
penyelenggaraan Negara ataupun pribadi-pribadi yang kebetulan sedang menduduki jabatan
Negara yang bersangkutan dalam lembaga-lembaga Negara yang bersangkutan dapat dicegah
dan ditanggulangi dengan sebaik-baiknya.
3. Apakah pasal 7B ayat 2 - ayat 7 memperkuat presidensial atau malah memperlemah
presidensial? Berikan alasan!

menurut saya pasal tersebut memperkuat presidensial, karena pada pasal tersebut dapat
disimpulkan bahwa setelah perubahan UUD NRI Tahun 1945 alasan untuk memberhentikan
Presiden dan/atau Wakil Presiden telah ditentukan secara limitatif, bahwa Presiden dan/atau
Wakil Presiden hanya dapat diberhentikan dalam masa jabatannya oleh MPR apabila Presiden
dan/atau Wakil Presiden telah terbukti melakukan pelanggaran hukum, khususnya pelanggaran
hukum pidana, Politik hukum pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden UUD NRI
Tahun 1945 telah mempersulit pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa
jabatannya baik dari segi alasan dan mekanisme pemberhentian. Pilihan hukum tersebut
dimaksudkan untuk memperkuat sistem presidensial yang menganut prinsip fix term jabatan
Presiden dan/atau Wakil Presiden dan untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan negara
yang stabil.

Anda mungkin juga menyukai