Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JENI RISHE LEVIYA

NIM : 10021382126076

PRODI : GIZI 2021

KELAS : AGAMA B 2021

1.Apa yang dimaksud dengan Iman yang benar dalam pandangan Islam. (10).

JAWAB :

Iman artinya dalam Islam menurut segi istilah disebut sebagai keyakinan bulat yang dibenarkan
oleh hati, diikrarkan oleh lidah, dan dimanifestasikan dengan amalan atau pembenaran dengan
penuh keyakinan. Tanpa adanya sedikit pun keraguan mengenai ajaran yang
datang dari Allah dan Rasulullah SAW

2. Kerangka dasar ajaran Islam ada tiga yaitu Islam, Iman, Ihsan. Jelaskan maknanya masing-
masing. (nilai 15)

JAWAB :

Makna dan Tingkatan Islam, bahwa Islam adalah apa yang disebut dengan rukun Islam. Yaitu
amalan – amalan lahiriyah yang mencakup syahadat, shalat, puasa, zakat, dan haji. Saat
seseorang melakukan 5 amalan ini, maka orang tersebut dikatakan sebagai muslim.

Makna tingkatan iman, iman merupakan hal – hal yang mencakup amalan batin. Yaitu keimanan
atau kepercayaan terhadap Allah, malaikat-Nya, kitab-Nya, para rasul-Nya, hari akhir, dan juga
keimanan kepada takdir. Orang yang sudah mencapai derajat keimanan maka disebut sebagai
mukmin. Keimanan merupakan sesuatu yang lebih khusus dibandingkan keislaman. Jadi, ketika
seseorang disebut sebagai mukmin, maka orang tersebut sudah pasti seorang muslim. Namun,
tidak setiap muslim adalah seorang mukmin.

Makna tingkatan ihsan, Perkara ihsan adalah perkara yang mencakup cara dan rasa seorang
muslim dalam beribadah. Ada dua tingkatan dalam ihsan. Yaitu seseorang yang beribadah
seakan mampu melihat Allah, dan jika tidak mampu, maka orang tersebut beribadah dengan rasa
diperhatikan oleh Allah. Tingkatan ihsan ini merupakan tingkatan tertinggi seorang muslim
karena melibatkan perkara lahir dan batin. Seseorang yang mampu menjalani ibadah dengan
perasaan seperti ini akan dapat melaksanakan ibadah dengan rasa harap dan ingin sebagaimana
seorang hamba bertemu rajanya. Atau dengan perasaan takut dan cemas akan siksa yang didapat

3. Dasar-dasar ajaran Islam meliputi tiga konsep utama yaitu Aqidah, Syariah, Akhlak.
Bagaiman implementasinya dari tiga konsep dasar tersebut dalam kehidupan sehari-hari seorang
muslim (nilai 20)

JAWAB :

Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang
bermuatan elemen-elemen dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama.
Syariah sebagai konsep atau sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama.
Sedangkan akhlak sebagai sistem nilai etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak
dicapai oleh agama. Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri
seorang Muslim dengan mengImplementasikan aqidah dalam individu berupa perwujudan enam
rukun iman dalam kehidupan manusia, akhlak dalam kehidupan sehari-hari dengan
memperhatikan etika sosial saat berkomunikasi dengan orang lain dan penerapan syariah dapat
dilaksanakan dengan cara melalukan perintah-Nya dan menjauhkan larangan-Nya. Integrasi
ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah aqidah,
sementara batang, dahan, dan daunya adalah syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak.

4. Sebutkan macam-macam tauhid serta maknanya. (15)

JAWAB :

Tauhid adalah meyakini keesaan Allah dalam rububiyah, ikhlas beribadah kepada-Nya, serta
menetapkan bagi-Nya nama-nama dan sifat-sifat-Nya. tauhid ada tiga macam yaitu tauhid
rububiyah, tauhid uluhiyah serta tauhid asma’ wa sifat. Setiap macam dari ketiga macam tauhid
itu memiliki makna yang harus dijelaskan agar menjadi terang perbedaan antara ketiganya

1. Tauhid Rububiyah, Yaitu mengesakan Allah SWT dalam segala perbuatan-Nya, dengan
meyakini bahwa Dia sendiri yang menciptakan segenap makhluk
2. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah SWT dengan perbuatan para hamba
berdasarkan niat taqarrub (mendekatkan diri) yang disyari’atkan seperti do’a, nadzar,
kurban, raja’ (pengharapan), takut, tawakkal, raghbah (senang), rahbah (takut) dan inabah
(kembali/taubat). Dan jenis tauhid ini adalah inti dakwah para rasul, mulai rasul yang
pertama hingga yang terakhir.
3. Tauhid Asma’ Wa Sifat, Yaitu beriman kepada nama-nama Allaha dan sifat-sifat-Nya,
sebagaimana yang diterangkan dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya menurut apa
yang pantas bagi Allah, tanpa ta’wil dan ta’thil (menghilangkan makna atau sifat Allah),
tanpa takyif (mempersoalkan hakikat asma’ dan sifat Allah dengan bertanya,
“bagaimana”), dan tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluq-Nya),

Anda mungkin juga menyukai