Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN PERAN HORMON DALAM PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN
Mata kuliah : Praktikum Fisiologi Perkembangan Tumbuhan

Kelompok 2 : Muhammad Rivaldi, Fitri Azura Br. Lubis, Eltia Widia Azhari, Elsa Linatha
Siregar, Afrida Khairani Manurung, Nabilah Habsyah Lubis.
PSB 19 B

A. Pengaruh Auksin
Pengaruh Auksin terhadap akar dan pembentukan akar. Konsentrasi I AA dalam akar
sebanding dengan pada organ tumbuhan lain. Sebagaimana ditunjukkan sejak lama sekitar
tahun seribu sembilan ratus tiga puluhan. memacu pemajangan pemotongan akar maupun akar
utuh pada beberapa spesies. Tetapi hanya pada konsentrasi yang rendah dan tergantung spesies
dan umur akar.
Banyak bukti menunjukkan bahwa auksin dari batang sangat mempengaruhi inisiasi
akar. Kita lihat dalam beberapa kasus, pembuangan daun muda dan tunas, keduanya kayak di
mana dapat menyebabkan pengurangan jumlah akar lateral. yang terbentuk. Tetapi jika
diberikan auksin, pada stek, tanpa daun, atau tunas tersebut, maka kapasitas pembentukan akar
akan seperti sedia kala. Jadi, ada perbedaan penting antara pengaruh auksin eksogen terhadap
pemanjangan akar, dan ini.Di mana pembentukan akar dihambat,Tetapi inisiasi akar dipacu
oleh pemberian auksin eksogen.
Auksin juga merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang. Beberapa tanaman
berkayu seperti apel, salix sp dan poplar lombardi. Di mana memiliki primodia akar adventif
yang telah terbentuk.Tetapi tetap dorman,kecuali jika dirangsang oleh auksin. Primordia ini
biasanya pada buku atau bagian bawah bahan di antara buku.
Auksin juga merangsang pertumbuhan akar adventif pada batang. Beberapa tanaman
berkayu seperti apel, salix sp dan poplar lombardi. Di mana memiliki primodia akar adventif
yang telah terbentuk.Tetapi tetap dorman,kecuali jika dirangsang oleh auksin. Primordia ini
biasanya pada buku atau bagian bawah bahan di antara buku.
Pengaruh auksin terhadap perkembangan tunas lateral pada batang kebanyakan
tumbuhan tunas apikal menghambat perkembangan tunas lateral atau dominasi apikal. Di mana
pembentukan tunas-tunas lateral yang dominan ini penting untuk survival karena jika tunas
apikal rusak,Maka tunas lateral akan tumbuh berkembang menjadi batang utama.

B. Pengaruh Giberelin
Pertumbuhan tanaman yang dipacu Giberelin, di mana hormon-hormon tumbuhan
Gibelin ini dia memiliki kemampuan yang unik untuk memacu pertumbuhan yang ekstensif
bagi tumbuhan utuh. Di mana Giberlin ini dapat memacu pertumbuhan batang pada tanaman.
lebih dari pengaruhnya terhadap pemanjangan potongan batang.
Kebanyakan tumbuhan dikotil dan monokotil akan tumbuh lebih cepat jika diberi
gibrelin tetapi beberapa spesies dari famili Pinaceae tidak memperlihatkan tanggapan terhadap
perlakuan di hal ini diperkirakan karena spesies ini telah mengandung giberelin yang
berkecukupan.
Walaupun berbagai tumbuhan responsif terhadap pemberian Giberelin tetapi tidak
dapat disimpulkan bahwa kekerdilan tersebut adalah akibat dari definisi hormon ini. Di mana
tanaman "Japanese morning glory" dan kacang kapri kerdil yang akan tumbuh lebih tinggi jika
diberi geberelin yang mempunyai kandungan giberelin endogen yang setara dengan yang
terkandung pada jenis normal dari kedua tanaman tersebut. Walaupun tidak dapat dijamin
bahwa yang terkandung pada tanaman kerdil ini berada pada sel-sel yang mempengaruhi
pertumbuhan atau lebih spesifik yakni terkandung pada lokasi sub seluler yang tepat dalam sel-
sel tersebut.
Giberelin dapat mengatasi dormansi tunas dan biji. Jadi Giberelin dapat menggantikan
perlakuan suhu rendah hari panjang atau cahaya merah. Pada biji, pengaruh utama Giberelin
adalah untuk memacu pembesaran sel. Sehingga radikel terdorong keluar menembus endorse
sperma kulit biji dan daging buah jika ada.
Pengaruh giberelin lain di mana Gibrelin ini dapat menyebabkan perkembangan buah
partenokarpo atau buah tanpa biji pada beberapa spesies yang menunjukkan suatu fungsi
normal dalam perkembangan buah dan giberelin yang dibentuk pada daun muda mungkin
mempengaruhi aktivitas kambium vascular pada tumbuhan berkayu. Pengaruh penting lainnya
Gibrelin adalah menunda penuaan daun dan buah jeruk dan mempengaruhi bentuk daun,Di
mana pengaruh bentuk daun ini terutama terlihat jelas pada daun tanaman yang bersifat
heterofili atau perubahan fase.

C. Pengaruh Sitokinin
Sitokin merangsang pembelahan sel dan pembentukan organ. Jika jaringan empulur
tembakau, kedelai dan batang tumbuhan dikotil lainnya ditumbuhkan pada media agar steril
dengan diberi auksin dan unsur hara yang sesuai, maka akan terbentuk seonggok kumpulan sel
yang tersusun tak beraturan poliploidi dan tak terspesialisasi yang disebut kalus. Hal ini telah
ditemukan oleh skoog dan kawan-kawan. Skooh juga menemukan bahwa jika nisbah
cytokinin/auksin dipertahankan tinggi, sel-sel tertentu dihasilkan pada kalus yang membelah
dan berkembang menjadi tunas, batang dan daun. Tetapi jika nisbah cytokinin/auxin rendah,
maka yang lebih mungkin terbentuk adalah akar.
Penundaan penuaan organ dan peningkatan aktivitas Limbung. Jika daun dewasa dan masih
aktif dipotong tangkainya, maka daun ini akan mulai kehilangan klorofil, RNA, protein, dan
lipid pada membran kloroplas lebih cepat dibanding daun yang masih melekat pada batang,
walaupun daun dan dipotong tangkainya ini diberi air dan unsur hara yang cukup. Penuaan
yang lebih cepat ini terjadi terutama jika daun ditempatkan Dalam Gelap. Pada tumbuhan
dikotil, akar adventif sering terbentuk pada pangkal tangkai daun yang dipotong tadi dan ini
menyebabkan proses penuaan tertunda. Sesuatu yang disumbangkan akar ke daun yang
menyebabkan daun tetap mudah. Sesuatu tersebut diantaranya adalah cytokinin yang dikirim
melalui xilem. Ada dua bukti bahwa sitokin yang terlibat. 1) pemberian beberapa jenis
cytokinin dapat menggantikan keberadaan akar dalam menunda penuaan, dan 2) kandungan
sitokin dan helai daun meningkat bila akar adventif terbentuk.
Timan dan kawan-kawan tahun 1980 an mengkaji Bagaimana cytokinin menghambat
penuaan daun oat. Bila daun tanaman obat dipotong dan diapungkan di atas larutan Hara encer,
proses penuaan akan tertunda jika diberi cytokinin baik dalam kondisi gelap maupun terang.
Penundaan penuaan oleh cytokinin tampaknya bersifat alamiah, merupakan gejala yang
dipengaruhi oleh akar dan berhubungan dengan berbagai fenomena penting lainnya. Sitokin
menyebabkan pengangkutan beberapa bahan terlarut dari bagian yang tua ke organ yang diberi
perlakuan sitokinesis. Kemampuan cytokinin untuk menghambat penuaan juga berlaku untuk
bunga potong dan sayuran. Kandungan cytokinin pada mahkota bunga mawar menurun selaras
dengan penuaan atau kelayuan bunga ini dan perlakuan cytokinin menghambat laju penuaan
bunga ini.
Pengaruh terhadap perkembangan Tunas lateral. Jika cytokinin diberikan pada Tunas
lateral yang tidak aktif karena adanya dominasi apikal, maka Tunas lateral ini akan menjadi
aktif dan tumbuh. Pada beberapa spesies, cytokinin sintetik lainnya, yakni benziladenin
merangsang pertumbuhan Tunas lateral lebih ekstensif dibanding kinetin. Tahun 1983 ilmuwan
memperlihatkan bahwa benziladenin dan zeatin secara drastis memacu pemanjangan Tunas
lateral kacang ercis paling tidak untuk periode 2 minggu.
Pengaruh terhadap pembesaran sel daun dan kotiledon tanaman dikotil. Bila biji
tumbuhan dikotil dikecambahkan dalam gelap,kotiledon tetap berwarna kuning dannkecil bila
disinari,pertumbuhan bertamabh dengan cepat walaupun intensitas cahaya yang diberikan
terlalu rendah untuk fotosintesis.ini merupakan pengaruh fotomorfogenesis yang dikendalikan
oleh fitokhro,tetapi sitokinin juga terlibat.
Efek rangsangan terhadap perluasan daun tumbuhan dikotil terjadi setelah pemberian
sitokinin secara berulang-ulang,tetapi pengaruh ini tidak nyata dan mungkin sebagai akibat
pengaruh tak langsung dari pengisapan metabolit dari organ lain.jika potongan daun tumbuhan
dikotil dipertahankan dalam keadaan lembab,perlakuan sitokinin akan meningkatkan
pertumbuhan potongan daun ini melalui pembesaran.
Pengaruh terhadap pertumbuhan batang dan akar.pertumbuhan batang dan akar diduga
membutuhkan sitokinin,tetapi kandungan sitokinin endogen jarang sekali terbatas
ketersediannya.oleh sebab itu pemberian sitokinin eksogen tidak meningkatkan pertumbuhan
organ organ-organnya.
Pemberian khloroplas dan sintesis khlorofil.untuk menguji pengaruh sitokinin terhadap
perkembangan khloroplas dan sintesis dapatvdigunakan daun atau kotiledon dari bibit
tumbuhan angiosperma yang ditanam pada kondisi gelap,Karena dalam gelap secara alami
tidak ada khlorofil yang terbentuk dan perkembangan khloroplas terhenti.

D. Peran Asam Absisat


Peran asam absisat pada dormansi. Secara umum, ABA endogen atau aplikasi aba pada
tanaman menyebabkan hambatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. An-
naba tante hadap pertumbuhan ini dapat bersifat mutlak. Hambatan pertumbuhan secara
mutlak ini dikenal sebagai dormansi.
ABA sangat dikenal sebagai hormon penyebab dormansi Tunas atau biji dan diyakini
bahwa ABA sintesis pada daun, kemudian diangkut ke tunas melalui pembuluh floem atau sel-
sel parenkim sehingga mengakibatkan Tunas menjadi Dorman. Akan tetapi, Penelitian yang
dilakukan secara cermat pada tanaman berkayu melahirkan argumentasi baru yang meragukan
skenario peran ABA sebagaimana yang diuraikan di atas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aplikasi aba secara langsung pada Tunas memang memperlambat atau menghentikan
pertumbuhan Tunas tetapi Tunas ini tidak mempunyai karakteristik yang sama dengan tunas
yang dorman secara alami.
Perlakuan lama penyiraman untuk merangsang dormansi pada beberapa spesies
tanaman tidak menyebabkan peningkatan konsentrasi ABA pada tunas yang dorman.
Kenyataan ini belum dapat dijadikan landasan untuk menutup kemungkinan peran dalam
dormansi Tunas karena hasil analisis kandungan aba ini dilakukan pada Tunas secara
keseluruhan sedangkan yang berperan menentukan apakah Tunas akan Dorman atau
tumbuhannya terdiri dari beberapa Cell saja. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis
kandungan aba pada tingkat sel dengan teknik sitokimia sebelum ditarik kesimpulan yang kuat
tentang peran aba pada dormansi tunas.
Penelitian tentang peran aba pada dormansi biji telah banyak dilakukan . Aplikasi ABA
gen terhadap biji telah banyak diuji dan umumnya hasil uji menunjukkan bahwa ABA
menyebabkan biji tidak berkecambah .Hal ini terutama disebabkan oleh hambatan terhadap
proses pemanjangan radikal
Peran asam absisat pada pengguguran daun bunga atau buah. Peran ABA pada proses
pengguguran daun bunga atau buah masih kontroversial. Beberapa pakar meyakini bahwa aba
berperan penting dalam menyebabkan pengguguran organ-organ tanaman tersebut
(berdasarkan keyakinan tersebut maka senyawa ini disebut asam absisat ;berasal dari
abscission yang berarti pengguguran) sedangkan kelompok yang lain meragukan peranan ABA
tersebut.
Data penelitian yang telah dipublikasikan juga tidak selalu konsisten untuk mendukung
argumentasi tentang peran aba pada pengguguran organ tanaman tersebut. Berdasarkan ini
agaknya bijak untuk disimpulkan bahwa peranan dalam pengguguran organ tanaman
tergantung pada spesies tanamannya, jenis organ Tanaman yang menjadi sasaran dan
interaksinya dengan hormon atau senyawa lain yang terkandung pada organ tanaman tersebut.

E. Peran Etilen
Petan etilen pada kondisi Hipoksia. Ketersedian oksigen untuk metabolisme akar
menjadi sangat terbatas jika media tumbuh tanaman digenangi sebagai akibat pengisian pori
media(tanah) oleh air. Kondisi kekurangan oksigen (hipoksia) ini akan menghambat konversi
ACC menjadi etilen.
Etilen yang terbentuk juga akan menimbulkan pengaruh lain. Diantaranya menghambat
pemanjangan batang tetapi merangsang pertumbuhan radialnya, menyebabkan daun menjadi
cepat senescence dan merangsang pertumbuhan akar adventif pada pangkal batang.
Pertumbuhan akar adventif ini menguntungkan bagi tanaman pada kondisi tergenang karena
akan meningkatkan kemampuan tanaman untuk bertahan hidup pada kondisi hipoksia tersebut.
Peran etilen dalam pemanjangan Batang dan Akar . Etilen umumnya menghambat
pemanjangan batang maupun akar, tetapi merangsang pertumbuhan radial terutama untuk
tanaman dikotil. Fenomena ini disebabkan karena serat halus selulosa (celullose microfibril)
yang berbentuk pada dinding sel lebih banyak merentang secara lobgitudinal.
Peran etilen dalam pemanjangan batang dan akar. Etilen umumnya menghambat
pemanjangan batang maupun akarnya tetapi merangsang pertumbuhan Radial, terutama untuk
tanaman dikotil. Fenomena ini disebabkan karena serat halus selulosa yang terbentuk pada
dinding sel lebih banyak yang merentang secara longitudinal. Dominansi arah serat yang
demikian menyebabkan resistensi yang lebih besar terhadap pembesaran sel paralel dengan
bentangan serat selulosa tersebut; tetapi resistensi terhadap pembesaran sel ke arah tegak lurus
terhadap arah bentangan serat selulosa tidak terlalu kuat sehingga cenderung untuk membesar
secara Radial.
Peran etilen dalam memacu pertumbuhan Radial sehingga berbentuk akar atau batang
yang gemuk merupakan faktor yang menguntungkan Pada stadia perkecambahan benih di
lapangan, Karena dengan demikian kecambah tanaman akan lebih mampu untuk mendorong
lapisan tanah diatas benih dalam proses pemunculan kecambah ke permukaan tanah. Pada
tanah yang padat kecambah yang berbentuk umumnya lebih gemuk. Hal ini diduga disebabkan
karena lebih banyak etilen yang disintesis oleh tanaman pada kondisi ini atau disebabkan
karena pergerakan etilen keluar dari jaringan tanaman terhambat karena tanah yang padat
sehingga lebih banyak etilen yang terakumulasi pada jaringan tanaman.
Peran etilen dalam menghambat pemanjangan batang agaknya hanya berlaku untuk
tanaman yang hidup di darat dan tidak berlaku untuk tanaman yang hidup di lahan tergenang.
Peran etilen dalam pembungaan. Etilen diketahui dapat merangsang pembungaan pada
tanaman mangga dan nanas, tetapi hal ini tidak berlaku untuk berbagai jenis tanaman lainnya.
Tanaman nanas yang disemprot dengan NAA yang berfungsi untuk merangsang sintesis etilen
oleh tanaman tersebut. Selain merangsang pembungaan,Yang lebih penting adalah bahwa
etilen dapat meningkatkan keseragaman pematangan buah pada tanaman nanas tersebut.
Ethephon merupakan senyawa penghasil etilen yang banyak digunakan secara
komersial.Ethephon merupakan asam kloroetilfosfonat, senyawa ini dalam air yang bersifat
netral atau alkali dapat dengan mudah diurai menjadi etilen senyawa ini dapat dengan mudah
diangkut dalam tubuh tanaman

Anda mungkin juga menyukai