Anda di halaman 1dari 22

MKDU4221

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH


Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua
Making Higher Education Open to All

Sesi 1
Tuhan Yang Maha Esa dan Ketuhanan

Lukmanul Hakim, M.Pd.I


Dr. Emma Himayaturrohmah, M.Ag
Konsep Keimanan

Tuhan yang Maha Esa


Keimanan Implikasi Keimanan

dan Ketuhanan
Pembinaan Keimanan
Keimanan dan
Ketakwaan

Konsep Takwa

Ketakwaan
Aplikasi Takwa

Sesie 1 Animisme/
Materi ini dipelajari Dinamisme, Politeisme
dan Henoteisme
Pemikiran Manusia
pada minggu pertama tentang Tuhan
Monoteisme (Deisme.

Tutorial online Sesi Panteisme,


Eklekteisme)

Pertama Filsafat Allah sebagai


Ketuhanan khalik

Sifat Allah
Pengertian Tuhan
dalam Ajaran Islam
Ma’rifatullah melalui
fikir dan dzikir

Kekuasaan dan
perbuatan Allah
Pendahuluan

Tuhan Yang
Maha Esa dan
Ketuhanan

Tuhan Yang
Ketuhanan
Maha Esa

Filsafat
Keimanan
Ketuhanan

Ketakwaan
Kompetensi Sesi 1

1. Dapat menjelaskan Arti keimanan dan Ketaqwaan.

2. Dapat menjelaskan Filsafat ketuhanan.


Indikator

1. Apa Arti keimanan dan Ketaqwaan?

1. Apa yang dimaksud dengan Filsafat ketuhanan?


Kegiatan Belajar (KB)
CONTINUE…TO SESI 1
Keimanan dan ketaqwaan
A. KEIMANAN

Keimanan -> “Iman”.

Kata iman berasal dari Bahasa Arab yaitu


bentuk/kata dasar (masdar) dari kata kerja (fi’il):
‫ ايمانا‬- ‫ يؤمن‬-‫امن‬
yang mengandung beberapa arti yaitu:
percaya, tunduk, tentram dan tenang.
A. KEIMANAN

َ ‫ّللا ۖ َوالَّ ِذ‬


‫ين‬ ِ َّ ‫ب‬ ِ ‫ّللا أ َ ْن َدادًا يُ ِحبُّونَ ُه ْم َك ُح‬
ِ َّ ‫ُون‬ ِ ‫اس َم ْن يَت َّ ِخذُ ِم ْن د‬ ِ َّ‫َو ِم َن الن‬
ِ َّ ِ َ ‫ب أ َ َّن ْالقُ َّوة‬
‫ّلِل‬ َ ‫ظلَ ُموا ِإ ْذ يَ َر ْو َن ْالعَذَا‬
َ ‫ين‬ َ ‫ّلِل ۗ َولَ ْو يَ َرى الَّ ِذ‬ َ َ ‫آ َمنُوا أ‬
ِ َّ ِ ‫ش ُّد ُحبًّا‬
ِ ‫ش ِدي ُد ْالعَذَا‬
‫ب‬ َ ‫ّللا‬ ََّ ‫َج ِميعًا َوأ َ َّن‬
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka
menyesal). (Al-Baqarah: 165)
A. KEIMANAN

)‫االيمان عقد بالقلب وإقرار باللسان وعمل باالركان (رواه ابن ماجه‬
“Iman itu ialah keyakinan yang tersimpan kuat di dalam hati dan dikuatkan dengan lidah lalu
diamalkan oleh anggota badan” (H.R. Ibnu Majah)

َ ‫اْل ْن ِس ۖ لَ ُه ْم قُلُوب َال يَ ْفقَ ُه‬


‫ون ِب َها َولَ ُه ْم‬ ِ ْ ‫يرا ِم َن ْال ِج ِن َو‬ ً ‫َولَقَ ْد ذَ َرأْنَا ِل َج َهنَّ َم َك ِث‬
‫ون ِب َها ۚ أُو َٰلَئِ َك َك ْاْل َ ْنعَ ِام بَ ْل ُه ْم‬
َ ُ‫ون ِب َها َولَ ُه ْم آذَان َال يَ ْس َمع‬ َ ‫ْص ُر‬ ِ ‫أ َ ْعيُن َال يُب‬
‫ون‬
َ ِ ُ ‫ل‬ ‫ف‬‫َا‬ ‫غ‬ ْ
‫ال‬ ‫م‬ ُ
‫ه‬ ‫ك‬َ ‫ئ‬
ِ َ ‫ل‬َٰ ‫و‬ُ َ َ‫أ‬
‫ض ُّل ۚ أ‬
ُ
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai.
(Al-A’raf Ayat 179)
A. KEIMANAN

Tiga aspek struktur/rukun Iman:

ِ ‫َصيبًا ِمنَ ا ْل ِكتَا‬ِ ‫أَلَ ْم ت َ َر ِإلَى الَّذِينَ أ ُوتُوا ن‬


1. Kalbu.
‫ب‬
2. Lisan
3. Perbuatan َ‫ت َويَقُولُون‬ ِ ‫غو‬ ُ ‫طا‬ َّ ‫ت َوال‬ ِ ‫يُؤْ ِمنُونَ ِب ْال ِج ْب‬
‫ِللَّذِينَ َكفَ ُروا َٰ َه ُؤ َال ِء أ َ ْه َد َٰى ِمنَ الَّ ِذينَ آ َمنُوا‬
Kata Iman dalam al-Quran umumnya ‫يل‬ً ‫س ِب‬
َ
dirangkai dengan kata lain.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang
Kata rangkaian itulah yang memberikan yang diberi bahagian dari Al kitab? Mereka percaya
nilai. kepada jibt dan thaghut, dan mengatakan kepada
Jika dirangkainkan dengan kata yang orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka
itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang
negatif, iman akan memiliki nilai negatif.
beriman. (An-Nisa' Ayat 51)

Dalam al-Qur’an, istilah iman yang negatif


disebut kufur, dan pelakunya disebut kafir.
A. KEIMANAN

َ ُ‫علَ ْي ِه ْم ۚ ِإ َّن ِف َٰ َذ ِل َك لَ َر ْح َمةً َو ِذ ْك َر َٰى ِلقَ ْوم يُؤْ ِمن‬


‫ون‬ َ َ ‫علَي َْك ْال ِكت‬
َ ‫اب يُتْلَ َٰى‬ َ ‫أ َ َولَ ْم يَ ْك ِف ِه ْم أَنَّا أ َ ْنزَ ْلنَا‬

Dan apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah


menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia dibacakan
kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat
rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.
(QS. Al-Ankabut: 51)
‫ون ِب َما أ ُ ْن ِز َل ِإلَ ْي َك َو َما أ ُ ْن ِز َل ِم ْن قَ ْب ِل َك َو ِب ْاْل ِخ َر ِة ُه ْم يُوقِنُو َن‬ َ ‫َوالَّ ِذ‬
َ ُ‫ين يُ ْؤ ِمن‬

dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah
diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan
sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.
(Al-Baqarah: 4)
A. KEIMANAN
‫اّلِل َو َم َل ِئ َك ِت ِه‬ َ ُ‫سو ُل ِب َما أ ُ ْن ِز َل ِإلَ ْي ِه ِم ْن َر ِب ِه َو ْال ُمؤْ ِمن‬
ِ َّ ‫ون ۚ ُك ٌّل آ َم َن ِب‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫آ َم َن‬
ۖ ‫ط ْعنَا‬َ َ ‫س ِم ْعنَا َوأ‬ ُ ‫س ِل ِه َال نُفَ ِر ُق بَي َْن أ َ َحد ِم ْن ُر‬
َ ‫س ِل ِه ۚ َوقَالُوا‬ ُ ‫َو ُكت ُ ِب ِه َو ُر‬
‫ير‬
ُ ‫ص‬ ِ ‫غ ْف َران ََك َربَّنَا َو ِإلَي َْك ْال َم‬ ُ

Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan


kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang
yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-
Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-
bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari
rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar
dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya
Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (Al-
Baqarah: 285)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

1. Tawakal
Tawakkal, yaitu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang
diperintahkan oleh Allah.
ِ َّ ِ ‫ت َما َرزَ ْقنَا ُك ْم َوا ْش ُك ُروا‬
َ‫ّلِل ِإ ْن ُك ْنت ُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُدُون‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن‬
ِ ‫طيِبَا‬
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah. (Al-Baqarah: 172)

2. Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah


Pengertian mawas diri disini dimaksudkan agar seseorang tidak terpengaruh oleh
berbagai kasus dari manapun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia,
bahkan mungkin datang dari diri sendiri.
ِ َّ‫) ِإلَ ِه الن‬٢( ‫اس‬
)٣( ‫اس‬ ِ َّ‫) َم ِل ِك الن‬١( ‫اس‬
ِ َّ‫ب الن‬ ُ َ‫قُ ْل أ‬
ِ ‫عوذُ بِ َر‬
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara) manusia(1), Yang
Menguasai manusia(2), Tuhan bagi manusia(3)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

‫ب َوأُخ َُر ُمت َشَا ِب َهات ۖ فَأ َ َّما‬ ِ ‫اب ِم ْنهُ آيَات ُم ْح َك َمات ُه َّن أ ُ ُّم ْال ِكتَا‬ َ َ ‫علَي َْك ْال ِكت‬
َ ‫ُه َو الَّ ِذي أ َ ْنزَ َل‬
ُ‫شابَهَ ِم ْنهُ ا ْبتِغَا َء ْال ِفتْنَ ِة َوا ْبتِغَا َء تَأ ْ ِوي ِل ِه ۗ َو َما يَ ْعلَ ُم تَأ ْ ِويلَه‬ َ ُ‫ين فِ قُلُوبِ ِه ْم زَ يْغ فَيَتَّبِع‬
َ َ ‫ون َما ت‬ َ ‫الَّ ِذ‬
‫ون آ َمنَّا ِب ِه ُك ٌّل ِم ْن ِع ْن ِد َر ِبنَا ۗ َو َما يَذَّ َّك ُر ِإ َّال أُولُو‬ َ ُ‫ون فِ ْال ِع ْل ِم يَقُول‬
َ ‫الرا ِس ُخ‬ َّ ‫ّللاُ ۗ َو‬َّ ‫ِإ َّال‬
ِ ‫ْاْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat
yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka
mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan
fitnah untuk mencari-cari ta'wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta'wilnya melainkan
Allah. Dan orang-orang yang mendalam ilmunya berkata: "Kami beriman kepada ayat-ayat
yang mutasyaabihaat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil
pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal. (Ali 'Imran: 7)
َٰ ‫ص َر َو ْالفُ َؤا َد ُك ُّل أُو‬
ً ُ ‫ع ْنهُ َم ْسئ‬
‫وال‬ َ ‫ان‬
َ ‫ك‬َ ‫ك‬
َ ‫ئ‬
ِ َ ‫ل‬ َ َ‫س ْم َع َو ْالب‬
َّ ‫ْس لَ َك ِب ِه ِع ْلم ۚ ِإ َّن ال‬ ُ ‫َو َال ت َ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya. (Al-Isra' Ayat 36)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

3. Optimis dalam Menghadapi Masa Depan

)6(‫) ِإ َّن َم َع ْالعُ ْس ِر يُ ْس ًرا‬5(‫ََ ِإ َّن َم َع ْالعُ ْس ِر يُ ْس ًرا‬

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.


Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam
Nasyroh: 6).

‫َّللا ِإ ََّل‬
ِ َّ ‫ح‬ ُ َ ‫َّللا ۖ ِإنَّهُ ََل يَ ْيأ‬
ِ ‫س ِم ْن َر ْو‬ ِ َّ ‫ح‬ ُ َ ‫ف َوأَ ِخي ِه َو ََل ت َ ْيأ‬
ِ ‫سوا ِم ْن َر ْو‬ ُ ‫سوا ِم ْن يُو‬
َ ‫س‬ ُ ‫س‬ ْ ‫ي‬
َّ ‫اذ َهبُوا فَت َ َح‬ َّ ‫يَا بَ ِن‬
َ ‫ا ْلقَ ْو ُم ا ْلكَافِ ُر‬
‫ون‬
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf
dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum
yang kafir". (Yusuf: 87)
B. IMPLIKASI KEIMANAN

4. Konsisten dan Menepati Janji

َ ‫ت لَ ُك ْم بَ ِهي َمةُ ْاْل َ ْنعَ ِام ِإ َّال َما يُتْلَ َٰى‬


َ ‫علَ ْي ُك ْم‬
‫غي َْر ُم ِح ِل‬ ْ َّ‫ين آ َمنُوا أ َ ْوفُوا ِب ْالعُقُو ِد ۚ أ ُ ِحل‬َ ‫يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬
‫ّللا يَ ْح ُك ُم َما يُ ِري ُد‬ َ َّ ‫ص ْي ِد َوأ َ ْنت ُ ْم ُح ُرم ۗ ِإ َّن‬
َّ ‫ال‬
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang
ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak
menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah
menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Al-Ma'idah: 1)

5. Tidak Sombong

‫ب ُك َّل ُم ْختَال فَ ُخور‬


ُّ ‫ّللا َال يُ ِح‬ ِ ‫اس َو َال ت َ ْم ِش ِف ْاْل َ ْر‬
َ َّ ‫ض َم َر ًحا ۖ ِإ َّن‬ َ ُ ‫َو َال ت‬
ِ َّ‫ص ِع ْر َخ َّد َك ِللن‬
Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Luqman: 18)
C. PEMBINAAN IMAN

Pembinaan secara etimologi berasal dari kata bana, yang berarti membangun, sedangkan
kata binaan berarti pembangunan.
1. Membina dari awal.
2. Merenovasi.
3. Mengembangkan.
Pembinaan Iman, berarti membina manusia seutuhnya.
Iman terbentuk melalui proses. Mengenal, Mencintai dan Meyakini.

ِ ‫سانِ ِه أ َ ْو يُن‬
‫َص َرانِ ِه‬ ْ ‫علَى ْال ِف‬
َ ‫ فَأَبَ َواهُ يُ َه ِو َدانِ ِه أ َ ْو يُ َم ِج‬،ِ‫ط َرة‬ َ ‫ُك ُّل َم ْولُ ْود يُ ْولَ ُد‬
“Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang
menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani.”(al-Baihaqi dan ath-Thabarani)

Fitrah Ilahiyah yang dibawa dari lahir, perlu pemupukan yang berkesinambungan.
Pengaruh; Keluarga, Penunjang kearah Positif atau Negatif
C. PEMBINAAN IMAN
Proses Pembentukan Iman; Perkenalan, Latihan Pengamalan, kemudian Senang.

Kenal ajaran Islam tidak menjamin pasti beriman:

‫ون ْال َح َّق َو ُه ْم‬


َ ‫ون أ َ ْبنَا َء ُه ْم ۖ َو ِإ َّن فَ ِريقًا ِم ْن ُه ْم لَيَ ْكت ُ ُم‬ َ َ ‫ين آت َ ْينَا ُه ُم ْال ِكت‬
َ ُ‫اب يَ ْع ِرفُونَهُ َك َما يَ ْع ِرف‬ َ ‫الَّ ِذ‬
َ ‫يَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-
Baqarah: 146)

Perkenalkan anak sedini mungkin. Proses Pengenalan dan Pembiasaan.


Selama hidup manusia, kemungkinan menerima berbagai pengaruh tetap terbuka, positif
maupun negatif. Pergolakan antara yang baik dan yang buruk.

Apabila keimanan telah menghunjam kukuh, maka akan dapat menghalau segala tantangan.

Mengenal ajaran Allah, secara tepat dan Benar menjadi kunci.


1. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk
Video
2. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk
Audio
3. Mengunggah Sumber Belajar dalam bentuk Link

Anda mungkin juga menyukai