Anda di halaman 1dari 6

KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

Dosen Pengampu : Merry Kristofel,SKM,M.Kes

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Fifi Regita Lolangion
Rifka Andini Putri Potabuga
Risti Eka Putri Datundugon

AKADEMIK KEBIDANAN BUNDA KOTAMOBAGU


TAHUN AJARAN 2021/2022
BAB I
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) berrasal dari Bahasa latin, yaitu puer yang artinya bayi dan
parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan. Masa nifas
adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi. Plasenta serta selaput yang
diperlukan untuk memulihkan Kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
dengan waktu kurang lebih 6 minggu (saleha,2009)

Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih Kembali,mulai dari persalinan selesai
sampai alat-alat kandungan Kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu
(rukiyah,2013)

B. Tujuan Masa Nifas

Tujuan masa nifas antara lain:


1. Menjaga Kesehatan ibu dan bayinya,baik fisik maupun psikologis
2. Mendeteksi masalah,mengobati dan merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu
maupun bayinya
3. Memberikan Pendidikan Kesehatan tentang perawatan kesahatan
diri,nutrisi,KB,cara dan manfaat menyusui,imunisasi,serta perawatan bayi sehari-
hari
4. Memberikan pelayanan KB

C. Tahapan Masa Nifas

Tahapan masa nifas terdiri dari:

1. Periode immediate postpartum


Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering
terdapat banyak masalah,misalnya pemdarahan karena atonia uteri. Oleh karena
itu bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan kontraksi
uterus,pengeluaran lokhea,tekanan darah,dan suhu.
2. Periode carly post partum (24 jam-1 minggu)
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,tidak ada
pendarahan,lokhea tidak berbau busuk,tidak demam,ibu cukup mendapatkan
maknan dan cairan,serta ibu dapat menyusui dengan baik.
3. Periode lat post partum (1 minggu – 5 minggu)
Pada periode ini bidan tetap melakukan peratwan dan pemeriksaan sehari-hari
serta konseling KB
D. Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan masa nifas terdiri dari empat kunjungan yaitu:

1. Kunjungan pertama
Kunjungan pertama yaitu dilakukan pada waktu 6-8 jam setelah persalinan dengan
tujuan:
 Mencegah terjadinya perdarahan pada masa nifas karena persalinan atonia
uteri
 Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan dan memberikan
rujukan bila perdarahan berlanjut
 Mendirikan konseling kepada ibu atau salah satu anggota keluarga
bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
 Pemberian ASI pada masa awal menjadi ibu
 Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir
 Menjaga agar bayi tetap hangat dan sehat dengan cara mencegah
hipotermia
2. Kunjungan kedua
Kunjungan kedua yaitu dilakukan pada waktu enam hari stelah persalinan dengan
tujuan:
 Memastikan involusi uteri berjalan normal,uterus berkontraksi,fundus
dibawah umbilicus,tidak adanya perdarahn abnormal dan tidak ada bau
 Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi,atau kelainan pasca melahirkan
seperti perdarahan abnormal
 Memastikan ibu mendapat cukup makanan,cairan,dan istirahat
 Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda-tanda
penyulit
 Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi,cara
merawat tali pusat,dan bagaimana menjga bayi agar tetap hangat
3. Kunjungan ketiga
Kunjungan yang ketiga yaitu dilakukan pada waktu dua minggu stelah persalinan
dengan tujuan yang sama seperti kunjungan yang dilakukan pada waktu enam hari
setelah melahirkan yaitu:
 Memastikan involusi uteri berjalan normal,uterus berkontraksi,fundus
dibawah umbilicus,tidak ada penndarahan abnormal dan tidak bau
 Menilai adanya tanda-tanda demam,infeksi,atau kelainan pasca melahirkan
 Memastikan ibu mendapat cukup makanan,cairan dan istirahat
 Memastikan ibu menyusui dengan benar dan tidak ada tanda-tanda
penyulit
 Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi,cara
merawat tali pusat,dan sebagaimana menjaga bayi agar tetap hangat
4. Kunjungan ke empat
Kunjungan yang ke empat yaitu dilakukan setelah enam minggu persalinan
dengan tujuan:
 Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang dialami ibu atau
bayinya
 Memberikan konseling untuk KB secara dini

E. Komplikasi Pada Masa Nifas

Komplikasi pada masa nifas,antara lain:


1. Infeksi masa nifas
2. Perdarahan dalam masa nifas
3. Infkesi saluran kemih
4. Masalah dalam pemberian ASI
 Putting susu lecet
 Payudara bengkak
 Saluran susu tersumbat
 Mastitis
 Abses payudara

F. Kebutuhan Ibu Pada Masa Nifas

Kebutuhan ibu pada masa nifas antara lain:


1. Kebutuhan nutrisi dan cairan
2. Kebutuhan ambulasi
3. Kebutuhan eliminasi
 Buang air kecil
 Buang air besar
4. Kebutuhan personal hygiene
5. Kebutuhan istirahat dan tidur
6. Kebutuhan aktivitas seksual

G. Perubahan Fisiologis Masa Nifas

Menurut saleha (2009) perubahan fisiologis yang terjadi pada masa nifas,yaitu:

1. Suhu
Suhu tubuh Wanita inpartu tidak lebih dari 37,2℃ sesudah partus dapat naik
kurang lebih 0,5℃ dari keadaan normal namun tidak akan Kembali normal
2. Nadi dan pernapasan
Nadi berkisar antara 60-80 denyutan permenit setelah partus dan dapat terjadi
bradikardia. Bila terdapat takikardia dan suhu tubuh tidak panas mungkin ada
pedarahan berlebihan atau ada vitium kordis pada penderita. Pada masa nifas
umunya denyut nadi labil di bandingkan dengan suhu tubuh,sedangkan
pernapasan akan sedikit meningkat setelah partus kemudian Kembali seperti
keadaan semula
3. Tekanan darah
Pada beberapa kasus ditemukan keadaan hipertensi postpartum akan menghilang
dengan sendirinya apabila tidak terdapat penyakit-penyakit lain yang
menyertainya dalam ½ bulan tanpa pengobatan
H. Perubahan Psikologis Pada Masa Nifas

Perubahan psikologis yang terjadi pda masa nifas antara lain

1. Taking in period
Terjadi pada 1-2 hari setelah persalinan,ibu masih pasif dan sangat bergantung
pada orang lain focus perhstian terhadap tubuhnya,ibu lebih mengingat
pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialami serta kebutuhan tidur dan
nafsu makan meningkat
2. Taking hold period
Berlangsung 3-4 hari postpartum ibu lebih berkonsentrasi pada kemampuanya
dalam menerima tanggung jawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi. Pada masa
ini ibu menjadi sangat sensitive sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan
perawat untuk mengatasi kritikan di alami ibu.
3. Letting go period
Dialami setelah ibu dan bayi tiba dirumah ibu mulai secara penuh menerima
tanggung jawab sebagai seorang ibu dan menyadari atau merasa kebutuhan bayi
sangat bergantung pada dirinya

I. Kebijakan Program Nasional Masa Nifas

Kebijkan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan
kunjungan pada masa nifas,dengan tujuan untuk:
1. Menilai kondisi Kesehatan ibu dan bayi
2. Melakukan pencegahan terthadap kemungkinan adanya gangguan Kesehatan ibu
nifas dan bayinya
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan menggangu kesehtan ibu
nifas maupun bayinya. Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan
masa nifas

J. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum,
adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain:
1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai
dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama
nifas
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman
4. Membuat kebijakan,perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anakn
dan mampu melakukan kegiatan administrasi
5. Mendetekskki komplikasi dan perlunnya rujukan
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah
pendarahan,mengenali tanda-tanda bahaya,menjaga gizi yang baik,serta
mempraktekkan kebersihan yang aman
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,menetapkan
diagnose dan rencana Tindakan serta melaksanakanya untuk mempercepat proses
pemulihan,mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi
selama periode nifas
8. Memberikan asuhan secara profesional

Anda mungkin juga menyukai