Anda di halaman 1dari 3

Nama : Cut Riska Noviza

NIM : 150611005

Preseptor : dr. Indra Buana, Sp.P, FISR

Tugas Paru: Perbedaan PPOK, CHF, Edema Paru

1. Definisi

COPD: COPD adalah penyakit paru-paru, ditandai dengan keterbatasan aliran udara di


saluran udara - sebagian atau seluruhnya tidak dapat diubah.

CHF: CHF adalah sindrom klinis kelelahan yang mudah, sesak napas, kapasitas fisik
terbatas, paru-paru dan / atau stagnasi sistemik karena ketidakmampuan jantung untuk
memompa dan / atau untuk mengambil darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan..

Edema Paru: Edema paru terjadi karena adanya penumpukan cairan di dalam kantong paru-
paru (alveoli). Normalnya saat sedang bernapas, udara akan masuk ke dalam paru-paru.
Namun, pada pengidap edema paru, oksigen yang dihirup tidak bisa masuk ke paru-paru,
karena organ tersebut sudah terisi oleh cairan. Akibatnya, pengidap akan mengalami gejala
sulit bernapas. Edema paru bisa terjadi secara tiba-tiba maupun berkembang dalam jangka
waktu yang lama.

2. Faktor dan Penyebab Risiko

COPD: Faktor risiko utama yang menyebabkan COPD adalah merokok. Faktor risiko
lainnya adalah udara yang tercemar, infeksi pernapasan yang sering, paparan intensif dan
berkepanjangan terhadap zat berbahaya, defisiensi alfa-1-antitrypsin, jenis kelamin, usia, dll..

CHF: CHF dapat disebabkan oleh penyakit jantung, serangan jantung, kardiomiopati. Faktor-
faktor pemicu adalah meningkatnya stres, peningkatan asupan natrium dan cairan,
tromboemboli paru, jantung, infeksi sistemik, dan paru, eksaserbasi penyakit jantung
iskemik, timbulnya atau memburuknya regurgitasi katup, penyakit lainnya.

Edema Paru: Beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena edema paru
adalah: memiliki masalah jantung atau gagal jantung, pernah mengalami edema paru
sebelumnya, memiliki penyakit paru-paru, seperti tuberkulosis atau penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK), memiliki gangguan pembuluh darah.
3. Gejala

COPD: Gejala-gejala COPD termasuk batuk, napas pendek, desis, nyeri dan sesak di dada,
kapasitas fisik berkurang, mengi. Dengan perkembangan penyakit, tanda-tanda kegagalan
pernapasan muncul - memar mukosa, kantuk di siang hari dan insomnia di malam hari, sakit
kepala, kebingungan, dll.

CHF: Gejala-gejala CHF termasuk pernapasan superfisial dan cepat, sesak napas malam hari,
batuk kering iritasi, dahak merah muda, jantung berdebar, sianosis bibir, berkeringat, kulit
dingin dan pucat, gelisah, dll.

Edema Paru: Pada pengidap edema paru yang sudah mencapai kondisi kronis, gejala-gejala
yang akan dirasakan adalah menjadi mudah lelah dan sering merasa sesak dibanding
biasanya. Sesak napas akan terasa lebih parah ketika pengidap sedang berbaring atau
melakukan aktivitas fisik. Selain itu, gejala edema paru lainnya adalah mengeluarkan suara
bernapas yang khas saat menghembuskan napas (mengi), sering terbangun pada malam hari
saat tidur karena sesak napas, berat badan meningkat secara cepat, dan bengkak pada kedua
tungkai.

Namun, bila edema paru sudah mencapai kondisi akut, maka pengidapnya dapat mengalami
sesak napas yang parah, seperti dicekik atau tenggelam yang terjadi secara tiba-tiba. Selain
itu, detak jantung pengidap juga bisa meningkat secara cepat yang dikenal juga
dengan palpitasi. Gejala ini bisa disertai batuk berdahak yang berbusa atau bercampur darah.
Bila edema paru akut disebabkan oleh penyakit jantung, maka gejala nyeri dada juga bisa
terjadi.  

4. Diagnosa

COPD: Diagnosis dibuat oleh dokter berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, dan konfirmasi


obstruksi jalan napas dengan spirometri.

CHF: Diagnosis dibuat oleh dokter berdasarkan riwayat yang terperinci, auskultasi jantung
dan paru, ekokardiografi, elektrokardiografi, radiografi paru-paru, analisis gas darah.

Edema Paru: Diagnosis dibuat oleh dokter berdasarkan anamnesis, selanjutnya, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik dengan memeriksa detak jantung dan suara dari paru-paru
dengan menggunakan stetoskop. Jika diperlukan, dokter juga dapat melakukan sejumlah
pemeriksaan penunjang, seperti: pulse oximetry,EKG, Foto Rontgen, tes darah,
ekokardiografi.
5. Pengobatan

COPD: Kelompok obat utama yang digunakan untuk mengobati COPD adalah


secretagogues, obat anti asma, bronchodilator, antibiotik, obat antiinflamasi, kortikosteroid.
Operasi pengurangan volume paru-paru dan transplantasi paru-paru mungkin diperlukan jika
terjadi emfisema.

CHF: Kelompok obat utama yang digunakan untuk mengobati CHF adalah ACE inhibitor,
beta blocker, diuretik, glikosida jantung, vasodilator - nitrat, dll..

Edema Paru: Karena biasanya pengidap edema paru akan mengalami kesulitan bernapas,
maka dokter akan memberikan pengidap oksigen sebagai pertolongan pertama. Selanjutnya,
dokter juga bisa memberikan obat-obatan untuk mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
Obat-obatan yang biasanya diberikan adalah diuretik, seperti furosemid dan obat golongan
nitrat, misalnya nitrogliserin.

Anda mungkin juga menyukai