: MUH NUR
NAMANIM
KELOMPOK : G051211034
JUR. / FAK . : 1 (SATU)
: ILMU TANAH / PERTANIAN
HASANUDDIN
JURNAL KEGIATAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
: MUH NUR
NAMA NIM
KELOMPOK : G051211034
JUR. / FAK. : 1 (SATU)
LABORATORIUM KIMIA
DASAR
UPT MKU UNIVERSITAS
HASANUDDIN
KEGIATAN 5
2. Asra (G061211044)
3. Farhatunnisah (G051211025)
4. Irnawati (G061211081)
7. Gusriani (G061211046)
1. Pengamatan
c. Pengaruh suhu
2. Perhitungan:
[Na2S2O3] Log V
NO. V(M/detik) Log Na2S2O3
awal
1. 0,1 0,001 -1 -3
2. 0,08 0,0007 -1,0969 -3,15
1) Pengenceran Na2S2O3
V1 × M1 = V2 × M2
5 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,1 M
V1 × M1 = V2 × M2
4 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,08 M
V1 × M1 = V2 × M2
3 ml × 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,06 M
V1 × M1 = V2 × M2
2 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,04 M
V1 × M1 = V2 × M2
1 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,02 M
2) Kecepatan reaksi dengan pengaruh konsentrasi Na2S2O3
-d [Na2S2O3]
Vn = dt
v awal
[Na2S2O3] akhir = [Na2S2O3] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,1 M ×
10 mL
= 0,05 M
= 0,1 M – 0,05 M
= -0,05 M
-d [Na2S2O3]
V1 = dt
-[-0,05 M]
=
38,38
= 0,001 M/s
v awal
[Na2S2O3] akhir = [Na2S2O3] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,08 M ×
10 mL
= 0,04 M
= 0,04 M – 0,08 M
= -0,04 M
-d [Na2S2O3]
V2 = dt
-[-0,04 M]
=
55,11
= 0,0007 M/s
v awal
[Na2S2O3] akhir = [Na2S2O3] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,06 M ×
10 mL
= 0,03 M
= 0,03 M – 0,06 M
= -0,06 M
-d [Na2S2O3]
V3 = dt
-[-0,06 M]
=
67,38
= 0,0008 M/s
v awal
[Na2S2O3] akhir = [Na2S2O3] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,04 M ×
10 mL
= 0,02 M
= -0,02 M
-d [Na2S2O3]
V4 = dt
-[-0,02 M]
=
119,48
= 0,0001 M/s
v awal
[Na2S2O3] akhir = [Na2S2O3] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,02 M ×
10 mL
= 0,01 M
= 0,1 M – 0,02 M
= -0,01 M
-d [Na2S2O3]
V5 = dt
-[-0,01 M]
=
255,21
GR
,4
A
-1
FI
,2
K
-1
LO
-0
,8
G
-0
V
,6
VS
-0
,4
LOG
NA
y = 971
LOG V
0,
2, 4
2
S2
3x
O3
-0
,6
446
R²
LO
=
G
-0
NA
,2
2S
-0
2O
,5
0
3
-1
-1
,5
-2
-2
,5
Gambar 1. Grafik Pengaruh konsentrasi Na2S2O3
-3
-3
,5
-4
-4 5
,5
-
b. Pengaruh konsentrasi H2SO4
[H2SO4] Log V
NO. V(M/detik) Log H2SO4
awal
1. 0,1 0,001 -1 -3
1) Pengenceran H2SO4
V1 × M 1 = V2 × M 2
5 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,1 M
V1 × M 1 = V2 × M 2
4 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,08 M
V1 × M1 = V2 × M2
3 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,06 M
V1 × M1 = V2 × M 2
2 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,04 M
V1 × M1 = V2 × M 2
1 mL× 0,1 M = 5 mL × M2
M2 = 0,02 M
-d [H2SO4]
Vn = dt
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,01 M ×
10 mL
= 0,05 M
= 0,1 M – 0,05 M
= -0,05 M
-d [H2SO4]
V1 = dt
-[-0,05 M]
=
38,38
= 0,0013 M/s
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,08 M ×
10 mL
= 0,04 M
= 0,04 M – 0,08 M
= -0,04 M
-d [H2SO4]
V2 = dt
-[-0,04 M]
=
43,49
= 0,0009 M/s
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,06 M ×
10 mL
= 0,03 M
= -0,03 M
-d [H2SO4]
V3 = dt
-[-0,03 M]
=
48,1
= 0,0006 M/s
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,04 M ×
10 mL
= 0,02 M
= 0,2 M – 0,04 M
= -0,02 M
-d [H2SO4]
V4 = dt
-[-0,02 M]
=
52,24
= 0,0003 M/s
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,02 M ×
10 mL
= 0,01 M
= 0,01 M – 0,02 M
= -0,01 M
-d [H2SO4]
V5 = dt
-[-0,01 M]
=
56,31
= 0,0001 M/s
-
LOG V
y = 1,4066x - 1,5
1,5909 R² = 0,9966
-2
-
2,5
-3
-4
-
3,5
-
LOG H2SO4 4,5
c. Pengaruh Suhu
-d [H2SO4]
Vn = dt
v awal
[H2SO4] akhir = [H2SO4] awal ×
v akhir
5 mL
= 0,01 M ×
10 mL
= 0,05 M
= 0,1 M – 0,05 M
= -0,05 M
-d [H2SO4]
V1 = dt
-[0,05]
=
2,33
= 0,02 M/s
-d [H2SO4]
V1 = dt
-[0,05]
=
38,38
= 0,001 M/s
-d [H2SO4]
V1 = dt
-[0,05]
=
152,48
= 0,0003 M/s
2) Menghitung konstanta
V
K=
(M [H2SO4])(M [Na2S2O4])
V
K=
(M [H2SO4])(M [Na2S2O4])
0,021459
=
(0,1)(0,1)
Ln K = 0,76355
V
K =
(M [H2SO4])(M [Na2S2O4])
0,001302
=
(0,1)(0,1)
Ln K = -2,03868
V
K =
(M [H2SO4])(M [Na2S2O4])
0,000327
=
(0,1)(0,1)
Ln K =-3,42038
GRAFIK LOG 1/T VS LN K
0,09
0,08
0,07
0,06
LOG 1/T 0,05
B. REAKSI
C. PEMBAHASAN
Percobaan kali ini Na2S2O3 dan H2SO digunakan untuk mengetahui pengaruh
konsentrasi terhadap laju reaksi. Untuk perlakuan dengan Na2S2O3 siapkan masing-masing
5 tabung dan diisi masing-masing 5 ml H2SO , kemudian 5 tabung lainnya diisi dengan 5 ml,
ml, 3 ml, 2 ml dan 1 ml Na2S2O3 0,1 M kemudian encerkan Na2S2O3 dengan
menambahkan air suling hingga volume 5 ml. Selanjutnya campurkan masing-masing tabung
yang berisi Na2S2O3 ke dalam tabung H2SO , selama pengadukan nyalakan stopwatch dan
hentikan jika terjadi kekeruhan. Dari hasil percobaan didapatkan hasil untuk masing-masing
tabung adalah 38,38 detik, 55,11 detik, 63,38 detik, 119, 8 detik, dan 255,21 detik.
Sedangkan perlakuan H2SO sama dengan perlakuan sebelumnya yang konsentrasinya
divariasikan dan diperoleh hasil yaitu 38,38 detik, 3, 9 detik, 8,1 detik, 52,2 detik dan 56,31
detik. Dalam hal ini, laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrasi. Jika konsentrasi suatu zat
meningkat, maka laju reaksi juga meningkat dan sebaliknya, jika konsentrasi berkurang,
maka laju reaksi juga berkurang.
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi, dilakukan percobaan dengan
menyiapkan 3 tabung yang masing-masing berisi Na2S2O3 dan H2SO , kemudian sepasang
tabung (Na2S2O3 dan H2SO ) ditempatkan dalam wadah berisi air es. . dengan dan setelah
mengukur suhu 12 ° C, campurkan isi kedua tabung dan nyalakan stopwatch sampai terjadi
reaksi dan diperoleh waktu 152, 8 detik. Kemudian masukkan sepasang tabung lagi
(Na2S2O3 dan H2SO ) pada suhu kamar yang setelah diukur suhunya 28°C, campur kedua
tabung tersebut dan nyalakan stopwatch sampai terjadi reaksi dan waktu adalah 38 , 38 detik.
Selanjutnya, masukkan sepasang tabung lagi (Na2S2O3 dan H2SO ) pada suhu pemanasan
yang setelah diukur suhunya adalah 80 ° C, campur kedua tabung dan biarkan mereka
bereaksi, nyalakan stopwatch sampai terjadi reaksi dan waktu adalah 2,33 detik. Pada suhu
tinggi, energi molekul meningkat. Laju reaksi meningkat dengan meningkatnya suhu.
Umumnya, kenaikan suhu 10 ° C akan menyebabkan peningkatan dua hingga tiga kali lipat
dalam laju reaksi. Peningkatan kecepatan reaksi ini disebabkan oleh kenaikan suhu atau
menyebabkan molekul bergerak lebih cepat, meningkatkan kemungkinan tabrakan yang
sebenarnya.
D. KEAIMPULAN
Suhu dan konsentrasi merupakan factor yang mempengaruhi kecepatan reaksi. Jika
konsentrasi suatu zat semakin besar maka laju reaksinya semakin besar pula dan sebaliknya
jika konsentrasi semakin kecil maka laju reaksinya semakin kecil pula. Semakin besar suhu
reaksi, maka akan semakin cepat laju reaksinya. Kenaikan suhu menyebabkan meningkatnya
energi kinetik dan membuat partikel akan bergerak lebih cepat. Hal ini menaikan laju
reaksi kimia.
Asisten, Praktikan,