Anda di halaman 1dari 4

NAMA : APRIANTO S NIWAN

NIM : 041449115

TUGAS DISKUSI 1

ADPU4333 - ADMINISTRASI KEUANGAN

1. Sebut dan jelaskan mengenai sumber-sumber penerimaan negara menurut


teori ! (Petunjuk: gunakan modul 3)
2. Buatlah tulisan mengenai sumber-sumber pendapatan negara Indonesia saat ini
berdasar pada data APBN !.  Tulisan tersebut merupakan tulisan anda sendiri,
dengan melihat data pokok APBN terkini. (Petunjuk: Link data pokok keuangan
sudah ada pada  materi pengayaan. Gunakan tabel  3 PENDAPATAN NEGARA.
2017-2022)
3. Buatlah tulisan mengenai jenis-jenis belanja negara Indonesia saat ini (rencana
2022) berdasar pada data APBN. Anda dapat merinci belanja negara tersebut
berdasar pada 3 klasifikasi yaitu  : 1) Klasifikasi fungsi, 2) Klasifikasi Jenis
Belanja, 3) Klasifikasi Organisasi.  Tulisan tersebut merupakan tulisan anda
sendiri, dengan melihat data pokok APBN terkini.

JAWABAN

1. Dalam upaya pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah, terutama pelaksanaan


pembangunan di segala bidang diperlukan adanya pendapatan/penerimaan
negara untuk membiayai kegiatan yang makin meningkat. Secara umum
pendapatan/penerimaan negara sumber dari :
 Pajak, merupakan komponen terbesar dalam negeri untuk menopang
pembiayaan operasional pemerintah dan pembangunan. Penerimaan
pajak sendiri bersumber dari, pajak dalam negeri dan pajak perdagangan
internasional;
 Retribusi, suatu pungutan yang dilakukan oleh pemerintah kepada
seseorang dan/atau badan yang telah menikmati jasa dan barang
pemerintah.
 Keuntungan dari perusahaan-perusahaan Negara, penerimaan
pemerintah ini bersumber dari keuntungan penjualan barang-barang dan
jasa yang dihasilkan oleh perusahaan negara.
 Denda-denda dan perampasan yang dilakukan oleh pemerintah,
merupakan pungutan paksaan terhadap seseorang yang melanggar
peraturan yang dibuat oleh pemerintah sebagai badan hukum publik.
 Sumbangan masyarakat, sumbangan masyarakat ini biasanya untuk
jasa-jasa yang didirikan oleh pemerintah, seperti pembayaran biaya
perizinan (lisensi).
 Percetakan uang kertas, pemerintah memiliki kekuasaan yang tidak
dimiliki oleh para individu dalam masyarakat. Oleh karenanya pemerintah
mempunyai kekuasaan untuk mencetak uang kertas sendiri atau meminta
kepada Bank Sentral untuk memberikan pinjaman kepada pemerintah
walaupun tanpa suatu deking. Pencetakan uang ini harus dijalankan
secara hati-hati oleh pemerintah karena apabila kurang hati-hati
percetakan uang kertas ini dapat menimbulkan inflasi.
 Hasil dan undian negara, dengan undian Negara pemerintah akan dapat
menambah penerimaan, yaitu perbedaan antara jumlah penerimaan dari
lembaran surat undian yang dapat dijual dengan semua pengeluarannya,
termasuk hadiah yang diberikan kepada pemenang undian tersebut.
 Pinjaman, dapat berasal dari dalam maupun luar negeri. Biasanya
bersumber dari para individu dalam masyarakat, sektor perusahaan, dan
dari bank sentral.
 Hadiah, sumber dana jenis ini dapat terjadi antara pemerintah pusat
kepada pemerintah daerah, dari swasta kepada pemerintah dan dapat
pula terjadi dari pemerintah suatu negara kepada negara lain. Penerimaan
Negara ini sifatnya volunteer dengan tanpa balas jasa baik langsung
maupun tidak langsung.
 Hibah, semua penerimaan Negara yang berasal dari sumbangan swasta
dalam negeri, sumbangan swasta luar negeri, pemerintah luar negeri.

2. Menurut APBN, pendapatan negara saat ini dibedakan menjadi beberapa


sumber seperti data pokok APBN tahun 2017-2022 :
 Penerimaan Perpajakan, merupakan komponen terbesar dalam negeri
untuk menopang pembiayaan operasional pemerintah dan pembangunan.
Penerimaan pajak sendiri bersumber dari :
1. Pendapatan pajak dalam negeri. Melihat dari tabel ringkasan APBN
Tahun 2017-2022, terjadi kenaikan yang tidak signifikan yang
berkisar di angka 1.304.316 pada tahun 2017 dan 1.466.804 (miliar
rupiah).
2. Penerimaan pajak perdagangan internasional; juga mengalami
kenaikan di angka 39.213,6 di tahun 2017 dan 40.078,0 di tahun
2022;
 Penerimaan negara bukan pajak : merupakan penerimaan negara yang
berasal dari penerimaan sumber daya alam, bagian pemerintah atas laba
badan usaha milik negara, dan pemerintah negara bukan pajak lainnya :
melihat dari data tabel ringkasan APBN Tahun 2017-2022 penerimaan
negara mengalami kenaikan dari angka 311.216,3 di tahun 2017 ke angka
333,162,0 (miliar rupiah) di tahun 2022;
 Penerimaan hibah : adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
sumbangan swasta dalam negeri, sumbangan swasta luar negeri, dan
sumbangan pemerintah luar negeri. Melihat dari data tabel ringkasan
APBN Tahun 2017-2022 penerimaan hibah mengalami penurunan yang
signifikan dari angka 11.629,8 di tahun 2017 ke angka 579,9 (miliar
rupiah) di tahun 2022.

3. Secara umum, apabila kita melihat struktur APBN, maka bagin B. Belanja negara
terdiri atas :
I. Belanja pemerintah pusat = 1.938.266,1
- Belanja K/L = 940.571,3
- Belanja non K/L = 997.694,8

II. Transfer ke daerah dan dana desa. = 770.413,5


1. Transfer ke daerah = 702.413,5
a. Dana Perimbangan = 673.657,2
b. Dana Insentif Daerah = 7.000,0
c. Dana Otonomi Khusus dan Dana Keistimewaan DIY = 21.756,3
2. Dana Desa = 68.000,0

Pasal 11 ayat (5) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
mengatur mengenai pengklasifikasian Belanja Negara menurut :

1) Organisasi : Belanja pemerintah pusat yang dialokasikan kepada


kementerian negara/lembaga dan bagian anggaran bendahara
umum negara. Rincian belanja negara menurut organisasi
disesuaikan dengan jumlah dan susunan
Kementerian/Lembaga Pemerintah Pusat

2) Fungsi : Belanja Pemerintah Pusat yang digunakan untuk


menjalankan fungsi pelayanan umum, fungsi pertahanan,
fungsi ketertiban dan keamanan, fungsi ekonomi, fungsi
perlindungan lingkungan hidup, fungsi perumahan dan
fasilitas umum, fungsi kesehatan, fungsi pariwisata, fungsi
agama, fungsi pendidikan, dan fungsi perlindungan sosial.
3) Jenis belanja. : Belanja pemerintah pusat yang dialokasikan untuk mencapai
hasil (outcome) tertentu pada setiap kementerian
negara/lembaga. Setiap organisasi memiliki program, yang juga
terkait dengan klasifikasi belanja negara berdasarkan fungsi.
Klasifikasi belanja berdasarkan program juga seiring dengan
penerapan performance based budgeting (anggaran berbasis
kinerja) di Indonesia.

Jenis belanja pada Kementerian/Lembaga berupa:


1. belanja pegawai;
2. belanja barang dan jasa;
3. belanja modal; dan
4. bantuan sosial.

Jenis belanja pada Bagian Anggaran BUN (Pemerintah


Pusat) berupa:
1. belanja pegawai;
2. belanja barang dan jasa;
3. belanja pembayaran kewajiban utang;
4. belanja subsidi;
5. belanja hibah;
6. belanja bantuan sosial; dan
7. belanja lain-lain

Anda mungkin juga menyukai