Anda di halaman 1dari 18

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Revitalisasi Gudang Farmasi Kota Lhokseumawe


Lokasi : Kecamatan Muara Dua
Tahun Anggaran : 2019

A. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Bangunan adalah bangunan gedung tidak bertingkat dan berdasarkan item pekerjaan dari
Rencana Anggaran Biaya disesuaikan pekerjaan persiapan sampai dengan finishing serta serah
terima hasil pekerjaan (PHO). Sebahagian pekerjaan adalah pekerjaan rehab dan strategi
pelaksanaan pekerjaan dengan sietem parallel atau bersamaan. berikut nama-nama
gedung/bangunan yang perlu akan direhab adalah sebagai berikut
- Pekerjaan Gudang Farmasi (Rehab)
- Pekerjaan Gudang Barang Dan Gudang Bahan Kimia
- Pekerjaan Rumah Paramedis
- Pekerjaan Sumur Bor Dan Kontruksi Tower
Adapun jenis item pekerjaan utama adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Tanah
3. Pekerjaan Pondasi
4. Pekerjaan Beton Bertulang
5. Pekerjaan Pasangan Dan Plesteran
6. Pekerjaan Kayu Dan Plafond
7. Pekerjaan Atap
8. Pekerjaan Penutup Lantai
9. Pekerjaan Pengecatan
10.Pekerjaan Kunci/Penggantung
11.Pekerjaan Instalasi Listrik
12.Pekerjaan Sanitair
Untuk pekerjaan tahap akhir merupakan pekerjaan penyempurnaan atau pekejaan
pendukung adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Lain – Lain
2. Saluran Tertutup 40 X 60 Cm
3. Penanaman Pohon/Bunga
4. Pekerjaan Pengadaan

5. METODE PELAKSANAAN

1.1. Pekerjaan Persiapan

1
Pekerjaan persiapan terdiri dari beberapa tahapan pekerjaan seperti yang akan diuraikan
pada penjelasan di bawah ini

1.1.a. Pekerjaan Pendahuluan.


Setelah Surat Perintah Mulai Kerja dikeluarkan Pimpinan Kegiatan kami akan segera
mengadakan peninjauan lapangan untuk mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan dan
sekaligus mengadakan pendekatan dengan masyarakat setempat dan Instansi Terkait di
lingkungan tempat pelaksanaan pekerjaan.
Kemudian kami akan mengadakan survey tentang sumber bahan/material yang rnemenuhi
syarat teknis untuk pekerjaan ini sekaligus menuntaskan tentang pemasok/pengisi bahan untuk
pekerjaan dan menyusun strategi pendatangan bahan, tenaga dan peralatan

1.1.b. Pekerjaan Persiapan Mobilisasi dan Demolisasi

1. Mobilisasi Alat Dan Perlengkapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik dimulai, terlebih dahulu harus


dilakukan Mobilisasi Alat serta Perlengkapan yang dibutuhkan dan sesuai dengan
keperluannya yang meliputi :

Lori : digunakan untuk melakukan pengangkutan jarak dekat, yang


meliputi pengangkutan bahan (batu, pasir, bata, dll) , adukan, cor
beton, dll, serta pembuangan sampah, puing-puing, dll.

Concrete Mixer : digunakan sebagai pengaduk adukan pasangan


baru.

Vibrator Concter : digunakan sebagai pemadatan campuran beton


pada saat pengecoran.

Generator Set : digunakan sebagai penerangan atau sumber listrik


temporary.

Alat Perlengkapan : Cangkul, Sekop, Linggis dll merupakan


perlatan bantu dalam berbagai hal sesuai kebutuhan

Alat Pertukangan : Alat pertukangan merupakan peralatan


penunjang lainnya seperti, Gergaji Kayu, Palu, Waterpass, dll
merupakan alat bantu.

2. Direksi Keet & Barak Kerja

Barak kerja diperlukan untuk tempat penyiapan bahan-bahan (gudang) yang akan
digunakan dilapangan, dan juga bangunan sementara yang akan digunakan untuk keperluan

2
para pekerja dan kantor direksi. Lokasi dari bangunan sementara ditentukan bersama-sama
dengan direksi ditempat yang cukup tinggi yang disediakan oleh pemberi proyek.

2.1. Pembuatan Direksi Keet

Direksi Keet yang dibuat harus sesuai dengan


persyaratan yang telah ditentukan dalam Syarat-Syarat
Rencana Kerja (RKS), baik tempatnya maupun luasan,
serta bahan-bahan yang digunakan.
Direksi Keet digunakan untuk pemondokan
pekerja, gudang, dan bengkel sebagai
penyimpanan bahan/ material ataupun peralatan
kerja.
Direksi Keet tersebut juga diperlukan dalam rangka
melaksanakan Contruction Meeting Berkala, baik
Mingguan, maupun Bulanan, untuk itu maka haruslah
dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti dengan
penerangan, perlengkapan kantor lapangan, kamar
mandi, WC, Meja Kursi dan kelengkapan lainnya yang layak dipakai sampai akhir
pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Pembuatan Barak Kerja Dan Gudang Bahan

GUDANG BARA
K
KERJA

Disamping Direksi Keet (Kontraktor Keet) juga harus direncanakan secara baik
Gudang Bahan dan Los Kerja

3. Pembersihan Site

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pembangunan lanjutan gedung kantor, site / lahan


yang akan di laksanakan harus di bersihkan dari sampah, rumput, dan puing–puing yang
akan mengganggu pada tapak bangunan

4. Metoda Pengukuran Dan Pasang Bauwplank

3
BENCH
MARK

Sebelum pekerjaan tanah dan pekerjaan konstruksi dimulai, terlebih dahulu


dilakukan pengukuran lapangan. Pekerjaan ini terdiri dari pengukuran seluruh daerah sub
proyek yang telah ditentukan oleh direksi, berupa pengukuran terrain untuk
memperlihatkan keadaan umum berikut Detail Topografi, pengukuran saluran pembawa
dan juga site survey untuk keperluan system bangunan utama.
Pekerjaan Uitzet/ Pemasangan Profil kami laksanakan dengan didampingi oleh
pengawas Konsultan Pengawas dan Pengawas Dinas yang akan menunjukkan titik referensi
sebagai pedoman kerja
Pekerjaan yang dilakukan meliputi pengukuran jarak dengan jarak maksimum 50 M
dan jarak minimum 25 M, pengukuran memanjang dan melintang sesuai gambar kerja dan
petunjuk dari direksi. Pada lokasi-lokasi dimana direncanakan bangunan-bangunan,
dipasang bowplank untuk pelaksanaan pekerjaan berikutnya
Pengukuran M.C.O untuk Muthual Chek awal yang akan menghasilkan:
- Data Ukuran
- Gambar Situasi
- Gambar Profil Memanjang
- Gambar Profil Melintang
- Construction Drawing (CD)
Setiap ada terjadi perubahan volume dalam pelaksanaan pekerjaan kami tuangkan
dalam gambar dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak direksi,
5. Papan Proyek

4
Untuk lebih transparansi maka pembuatan dan pemasangan papan nama proyek
wajib dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dan ditempatkan pada lokasi-
lokasi yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi.
Papan Nama Proyek tersebut baik ukuran ataupun tulisan-tulisan pada papan nama
tersebut kami buat sesuai dengan petunjuk dari Direksi.
6. Pengadaan Air Bersih
Air bersih harus selalu tersedia selama pekerjaan konstrusi berlansung. Air tidak
boleh mengandung garam (air laut). Air tersebut boleh diambil dari air sumur dalam,
PDAM ataupun air yang didatangkan melalui water tank.
7. Pengadaan P3K dan Keamanan
Selama pekerjaan berlansung para pekerja selalu disediakan peralatan pekerjaan
seperti helm, baju, sepatu, dan sebagainya untuk melindungi dari kecelakaan kerja.
Disamping itu disediakan obat-obatan untuk penyakit-penyakit ringan sebelum di bawa ke
dokter.
8. Administrasi
Dalam pelaksanaan pembuatan administrasi progress dan pelaporan, kami membuat
dan mencatat segala ktifitas kegiatan lapangan dalam beberapa bagian
a. Laporan Harian
Dimana laporan tersebut merupakan laporan atas setiap bagian pekerjaan yang
diminta konsultan pengawas dan Direksi dalam bentuk yang disetujui Direksi.
Laporan dimaksud membuat data-data : Kedaan cuaca, jumah tenaga staf dan buruh
yang dipekerjakan sesuai dengan ketrampilannya, jumlah bahan-bahan ditempat
pekerjaan, jumlah bahan yang sedang dipesan, volume kemajuan pekerjaan, persiapan
pekerjaan dan peralatan serta data-data percobaan laboratorium, kecelakaan kerja dan
informasi lain yang berkaitan erat dengan kemajuan pekerjaan.
b. Laporan Mingguan
Memuat rekapitulasi kamajuan volume dari palaksanaan kegiatan fisik dan non fisik
yang tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian, dan untuk
disamnpaikan kepada konsultan pengawas dan Direksi.
c. Laporan Bulanan
Memuat rekapitulasi kamajuan volume dari palaksanaan kegiatan fisik dan non fisik
yang tercantum pada RAB yang telah dicatat pada laporan harian dan mingguan untuk
disamnpaikan kepada konsultan pengawas dan Direksi.

9. Dokumentasi
Kontraktor dalam melaksanakan kegiatan pelaksanaan Pekerkjaan, diawasi oleh
Konsultan Pengawas yang bertugas melakukan pengawasan pekerjaan kontraktor, dan

5
diwajibkan untuk melaksanakan Rapat Berkala yang diadakan oleh Konsultan Pengawas
yang dihadiri oleh pihak Pengelola Proyek.
Dalam hal ini Kontraktor diwajibkan untuk :
a. Membuat Laporan Harian yang berisi :
- Jenis kegiatan yang dikerjakan
- Bahan – bahan yang digunakan
- Alat – alat yang didatangkan
- Jumlah tukang / tenaga kerja
- Keadaan cuaca
- Besarnya prestasi pekerjaan
- Menyediakan Buku Harian sesuai dengan
petunjuk Direksi dan direkap dalam Laporan Mingguan
dan Laporan Bulanan.

b. Membuat pemotretan :
Pemotretan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan. Photo-photo
tersebut juga menjadi indikator dalam penilaian kemajuan pelaksanaan
pekerjaan dilapangan yang mencerminkan setiap item pekerjaan fisik dan
non yang tercantum dalam RAB Kontrak. Dalam proses pengambilan
Photo Dokumentasi pihak kami merujuk pada arahan dari Konsultan
Pengawas dan Direksi.

1.2. Pekerjaan Tanah


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :

- Galian Tanah Pondasi


- Urugan Kembali
- Urugan Pasir Bawah Pondasi + Lantai
- Urugan Tanah Bawah Lantai

Untuk pekerjaan pembangunan gedung/rumah, langkah awal yang akan dilakukan adalah
penggalian untuk pondasi tapak, pondasi menerus dan beton cor cyclope untuk isi pondasi
sumuran beserta teras.
a. Pada bagian – bagian, penggalian cukup hanya menggunakan Manpower dengan
bantuan alat bantu seperti cangkul dan sekop. Kontrol pelaksanaan pekerjaan pastikan
membersihkan lapangan dari rumput, akar-akar pohon dll.
b. Perataan/pembuatan terassering (jika diperlukan), Pematangan lahan sesuai
ketinggian yg ditentukan.
c. Galian mencapai Profil/ukuran : batas-batas, elevasi posisi, garis, dimensi,
ketinggian dan sampai mencapai tanah keras
d. Tanah Bekas Galian pondasi ditumpuk sementara disisi kiri kanan pondasi.
e. Tanah bekas galian bisa digunakan untuk pengurugan kembali
f. Tanah galian yang didatangkan dikerjakan setelah bekerjaan struktur bawah
(pekerjaan sloof dan steak untuk kolom) terselesaikan
g. Untuk kondisi tanah yang mudah longsor akan dipasang dengan teknik
memasang turap kayu pengaman yang cukup kuat.

6
h. Pengurugan dengan tanah timbunan dibawah lantai dilakukan lapis demi lapis
hingga ketebalan 10 cm di bawah lantai, ditumbuk hinggapadat. Lapisan-lapisan
urugan untuk ditumbuk ini dibuat maksimal 10 cm. Dan ditumbuk 5 kali tiap bidang
tumbukan pada tiap-tiap lapis tersebut agar didapatkan kepadatan yang baik.
i. Galian-galian untuk septictank, saluran air hujan, saluran air kotor dan air
bersih dilaksanakan dengan ukuran yang ditetapkannya dalam gambar kerja dan
gambar detail.
j. Galian diluar bangunan untuk mendapatkan tinggi lantai yang disyaratkan
dalam gambar. Penggalian tanah ini dimaksudkan untuk mendapatkan kontur tanah
yang disyarat dalam site plan.
k. Pengurugan bekas galian pondasi, galian septictank, galian saluran air hujan,
saluran air bersih dan saluran air kotor diurug lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
lapis maksimum 15 cm. Tiap lapisan dipadatkan menumbuk lapisan tersebut,
menggunakan alat tumbuk yang baik. Setelah lapisan pertama padat kembali seperti
diatas. Demikian seterusnya dilakukan sampai semua lubang bekas galian pondasi
tertutup kembali.
l. Dibawah lantai diurug dengan pasir pasangan dan dipadatkan. Pengurugan dan
pemadatan ini dilakukan dengan menyiram air hingga jenuh, kemudian ditumbuk
dengan alat yang sesuai untuk pemadatan..
m. Dibawah pondasi, dan dibawah air dengan pasir pasangan setebal 10 cm dan
dipadatkan.

1.3. Pekerjaan Pondasi


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Pasangan Batu Kosong
- Pondasi Pasangan Batu Kali

Pasangan pondasi menerus yang harus diperhatikan adalah :


- Komposisi adukan pasangan batu campuran 1Pc : 4Ps, adukan harus
membungkus batu gunung
- Urugan pasir diberikan di bawah pondasi tapak dan menerus.
- Lantai kerja dengan spesifikasi 1Pc : 3 Ps : 5 Kr dengan ketebalan ± 5 cm
- Permukaan lebih luas untuk pondasi panjang dan lebarnya
- Pelaksanaan pekerjaan lantai kerja dilakukan setelah, galian tanah
diselesaikan dan dibawahnya terlebih dahulu diberikan urugan pasir dengan
ketebalan ± (5 - 10) cm.
Pekerjaan urugan tanah kembali, pemadatan dan timbunan dapat dilaksanakan bila
pekerjaan Pondasi selesai dikerjakan.

1.4. Pekerjaan Beton Bertulang


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Sloof Uk. 20/25 cm
- Kolom Uk. 20/20 cm

7
- Kolom Praktis Uk. 13/13 cm
- Balok Latai 13/13 cm
- Ring Balok 15/20 cm
- Pondasi tiang Lampu LPJU
- Plat Lantai Meja t = 10 cm
Bangunan merupakan gedung lantai satu dimana pekerjaan struktur beton
bertulang adalah pekerjaan utama yang berkelanjutan atau pokok. Pekerjaan pengecoran
struktur beton bertulang dengan acuan mutu beton yang telah ditentukan dalam
spesifikasi perencanaan.
1. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut :
- Kerikil beton/koral
- Semen mutu kelas 1
- Besi dengan diameter yang telah ditentukan
- Air bersih (tidak mengandung zat kimia yang dapat mengurangi mutu
beton)
- Kerikil beton
2. Peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Mesin Molen /Ready Mix
- Mesin Pompa Air
- Kereta Sorong
- Drum Penampung Air
- Peralatan Tukang
- dan alat bantu
Pekerjaan beton bertulang :
1. Perakitan Pembesian dan Cetakan
- Semua tipe struktur yang digunakan, perakitan pembesian tulangan lurus
atau dibengkokkan, sambungan kait-kait, sengkang harus sedemikian rupa
agar tidak mengalami perubahan bentuk dan tempat.
- Perakitan bekisting dari masing-masing struktur yang dugunakan
- Sebelum dilakukan pemasangan beskisting, posisi, letak pondasi sumuran
dan tapak, sloof, kolom, ring balok dicek terlebih dahulu dari dua sisi
menggunakan peralatan ukur (theodolit, waterpass) untuk melihat apakah
posisi sudah berada pada centre line/garis as lurus secara biaxial atau
menggunakan lot benang.
- Pemasangan bekisting sesuai dengan ketinggian, posisi beton yang akan
dicetak, diberi penyangga/perancah yang kuat dengan jarak tertentu yang
dapat mencegah defleksi, sambungan dibuat rapat mencegah kebocoran
dalam pengecoran, lubang-lubang pembukaan sementara disediakan didalam
bekisting untuk memungkinkan pembersihan bekisting sebelum dilakukan
pengecoran.
2. Pengecoran beton bertulang
- Pembuatan mix beton K- 250 dan 100 (material sesuai spesifikasi) dengan
menggunakan mesin molen/ ready mix yg baik.
- Pengecoran dilakukan dan sambil dipadatkan
8
- Pengecoran beton dengan menggunakan mesin penggetar (vibrator)
dilakukan pada sudut 45 – 90º selama 30 detik, Ujung penggetar diangkat
dari dalam adukan setelah 30 detik bekerja.
- Khusus pada pengecoran beton bertulang sloof selesai, kemudian dilanjutkan
dengan penimbunan tanah untuk mendapatkan elevasi lantai dengan CBR
yang ditentukan.
4. Pemeliharaan
- Pengeringan beton dibungkus/ditutup (karung-karung goni) dalam keadaan
lembab/dibasahi/disiram selama 14 hari.
5. Kontrol pekerjaan
- Cek existing guna menjaga siku bangunan dan perhatikan bila ada penurunan
elevasi.
- Cek kesempurnaan sambungan bekesting baru dengan bekesting sebelumnya
- Cek jarak tulangan dengan bekisting, guna menjaga selimut beton
- Cek kekuatan mutu beton dari setiap struktur beton bertulang dengan
mengambil sampel sebanyak 3 buah (beton sumuran, kolom,balok dan pelat)
kesemuanya akan diuji di Laboratorium bahan (atau dari Ready Mix).
- Pastikan bekesting tidak bocor (bila terjadi mutu beton tidak baik secara fisik
keropos, dan lain-lain).
- Cek kekuatan mutu betomn dari setiap struktur
- Cek stek-stek sloof yang diperlukan.
- Untuk sloof, kolom dan ring balok siapkan tahu-tahu guna menjaga selimut
beton.

1.5. Pekerjaan Atap dan Plafond


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :

- Kuda - Kuda Baja Ringan


- Papan Listplank 3/30
- Atap seng Genteng Metal 0,30
- Nok Genteng Metal
- Bongkar Plafon Existing yang telah rusak
- Rangka Plafond
- Plafond Triplek 4 mm
- Lis Plafond

Semua pekerjaan baja ringan berdasarkan SK-SNI. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan
atap langkah awal yang harus dilaksanakan adalah ntuk pekerjaan baja harus disesuaikan
menurut profil yang diminta baik bentuk, ukuran dan beratnya. Bagian-bagian dan lembarannya
tidak bengkok atau cacat. Bahan harus berkualitas baik, bebas dari karat, tidak cacat atau
bengkok.
Pekerjaan kuda-kuda baja dengan Lingkup Pekerjaan meliputi rangka kuda-kuda, gording
dan ikatan angin.
Bahan yang Digunakan:
- Profil untuk Kuda-kuda digunakan Profil C75.35.1.00 mm dengan bahan zincalume
9
- Gording digunakan Profil Reng U 0.5 mm dengan bahan zincalume.
- Pelat sambung menggunakan pelat baja dengan ketebalan 9 mm
- Sambungan yang digunakan adalah sambungan baut M14 dan M17
- Baut angker pada kaki kuda-kuda digunakan diameter 5/7 inch panjang total 75 cm
Pengunanaan ukuran profil harus sudah diperhitungkan sebelumnya dan memiliki nilai
keamanan terhadap bahaya/bencana alam.
Metode sistem sambungan pada kosntruksi baja menggunakan alat sambung baut dan
mur. Pemotongan baja dilakukan dengan mesin, pemotonga plat dasar, plat pengisi, pembuat
lubang baut dan lain-lain harus memakai alat pemotong mesin dan bor mesin.
Untuk pekerjaan atap langkah awal yang harus dilaksanakan adalah pemasangan rangka
mulai dari truss (kuda-kuda) gording hingga listplank. Pokok-pokok pekerjaan antara lain
adalah :
a. Pengukuran
Pengukuran di lapangan dengan menggunakan theodolit terhadap ketinggian dan area
lainnya.
b. Design/perencanaan.
Perhitungan detail dan sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja ringan.
c. Material delivery.
Pemasukan bagian-bagian konstruksi baja ringan dan assessories.
d. Perakitan,
- Persiapkan landasan yang rata tidak mudah bergerak di control dgn water pass.
- Perakitan, penyambungan bagian-bagian konstruksi kayu kuda-kuda untuk rangka,
kuda-kuda menggunakan rivet, baut dengan akurasi/ketepatan ukuran yang baik.
e. Pemasangan / instalasi.
- Pemasangan dudukan rangka kuda-kuda atap disemua ring balok dan dipasang
dangan plat dasar.
- Pemasangan element bagian-bagian konstruksi rangka kuda-kuda atap, pemasangan
span yg pertama, kedua ketiga segera dipasang ikatan angin, baut, angkur segera
dikencangkan.
- Pemasangan mengikuti petunjuk gambar, dilakukan setelah kuda-kuda terpasang
begitu juga dengan rabung.
Untuk pekerjaan penutup atap digunakana bahan penutup atap dan perabung atap yang
digunakan adalah Seng Metal 30 cat pabrik dengan warna sesuai dengan petunjuk direksi /
pengawas. Seng mempunyai permukaan yang utuh, tidak cacat, dan tidak retak/bersirip.
Pemasangan dengan cara mengebor pada bagian gelombang yang melengkung /
bergelombang keatas dan memberikan baut kait berbentuk payung dan didiberi karet
untuk mencegah kebocoran. Sambungan / joint material over lap dan mengikuti model yang
diisyaratkan oleh aturan dan ketentuan-ketentuan khusus yang dikeluarkan oleh produsen /
pabrik. Sudut kemiringan atap dibuat sesuai gambar rencana atau shop drawing.
Pekerjaan plafond meliputi pemsangan rangka, penutup dan list profil. Bahan penutup
langit-langit dan list dari bahan kayu. Adapaun langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai
berikut :
1. Pasang rangka hollow/kayu sesuai ukuran ruangan
2. Memotong list jadi sudut 45 kemudian ditempatkan pada sisi-sisi dinding
3. Kencangkan list dengan sekrup pada hollow/kayu
4. Potong Plafon sesuai ukuran dengan pisau cutter/gergaji
5. Pasang plafong sesuai urutan
6. Kancing plafond menggunakan sekrup.

10
Pemasangan papan listplank dilaksanakan setelah konstruksi atap dan penutup atap sudah
terpasang dan menggunakan bahan dari papan dengan mutu kelas 2.

1.6. Pekerjaan Kosen, Pintu Dan Jendela


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Pintu P3 kusen alumunium + kaca 5mm
+accessories
- Kosen Pintu/Jendela
- Daun Pintu Panel 0,80 x 2,10 m'
- Daun Jendela Kaca 0,60 x 1,50 m'
- Jalusi Papan ,60 x 0,40 m'
- Daun Pintu Aluminium 70 x 210 cm
- Daun Pintu Aluminium

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan, pembuatan dan pemasangan termasuk


pemasangan painel-painel beserta kelengkapan (engsel, kunci, pacok, hak angin, dan lain-
lainya). Pada pemasangan ventilasi kombinasi jalusi tombak layar serta juga ventilasi pada atap
depan harus pada posisi yang benar karena menyangkut keindahan dan kekokohan posisi.
Kusen Kayu yang akan dipasang harus mutu Kayu Kelas I setara semantok dan
merupakan kayu cukup umur untuk dipakai dengan lingkaran tahun tinggi. Kusen harus benar-
benar tegak dan lurus sehingga pada waktu pemasangan mudah dan kuat.
Bahan alumunium yang dipasang harus sesuai dengan spesifikasi pabrik dimana dengan
menunjukkan kekuatan dan tingkat kemuluran bahan. Persyaratan bahan yang digunakan harus
memenuhi uraian dan syarat-syarat dari pekerjaan alumunium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
Untuk pekerjaan pintu dan jendela perlu diseleksi jangan ada bentuk yang miring dan
kebesaran sehingga tidak bisa dipasang dan tidak lurus. Adapun type serta penetapan-
penetapannya satu dan lain hal sesuai dengan yang tetera dalam gambar denah . Pokok-pokok
pekerjaan antara lain adalah :

11
- Pemasukan material pintu, jendela dan
ventilasi sesuai yang telah ditentukan.
- Pemeriksaan bentuk material jangan ada
yang cacat dan besar dalam ukuran.
- Alat pengantung baut.
- Konstruksi kusen alumunium yang
dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan
ukurannya.
- Untuk keseragaman warna disyaratkan,
sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat mungkin.
Kemudian pada waktu pabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi dll, profil harus
diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang sama.
- Pekerjaan memotong, punch dan drill,
dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah dirangkai
untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran sebagai berikut :
f. Untuk tinggi dan lebar 1 mm
g. Untuk diagonal 2 mm
- Sekrup dari stainless steel galvanized kepala
tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan
dengan alumunium harus ditutup caulking dan sealant, angkur-angkur untuk rangka/
kusen alumunium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink tidak
kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.
- Semua frame/ kusen baik untuk dinding,
jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

- Pemotongan alumunium hendaknya


dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Didasarkan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-
hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
- Akhir bagian kusen harus disambung
dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan harus cocok. Pengelasan harus
rapi untuk memperoleh kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
- Angkur-angkur untuk rangka/kusen
alumunium terbuat dari steel plate setebal 2 - 3 mm dan ditempatkan pada interval
600 mm.
- Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat
dari luar dengan sekrup anti karat/stainless steel, sedemikian rupa sehingga hair line
dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air
sebesar 1000 kg/m2.
- Celah antara kaca dan sistem kusen
alumunium harus ditutup oleh sealant.

1.7. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Plesteran Batu Bata 1 : 2
- Pasangan Batau Bata 1 : 4
- Plesteran Batu Bata 1 : 4
12
- Plesteran 1 Pc : 2 Ps

Uraian pekerjaan pemasangan batu bata dilakukan sebagai berikut :


- Pemasukan material (batu bata, semen, Pasir dan lai-lain)
- Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh air .
- Lapisan kedap air semua dinding dari permukaan sloof (semua ruangan,
KM/WC) sampai ketinggian yang ditentukan digunakan adukan rapat air 1pc : 2 psr
(lapisan kedap air).

- Pemasangan dilaksanakan bertahap dengan adukan campuran 1pc : 4 psr, setiap


tahap terdiri maksimum 24 lapis diikuti cor kolom praktis untuk bidang dinding bata ½
batu yg luasnya lebih besar dari 12 m2 .
- Menentukan posisi dinding bata dan tarik benang dan lot sebagai acuan
pemasangan
- Pasangan bata dengan syarat siar tegak tidak boleh lurus

Uraian pekerjaan plesteran dinding batu bata dilakukan sebagai berikut :


- Naad/siar-siar dikerok rapih/dibersihkan dengan sikat/sapu lidi, dibasahi
terlebih dahulu.
- Pelaksanaan plesteran sesuai komposisi adukan dan setelah pemasangan
instalasi listrik, pipa leiding dan setelah bangunan terlindung dibawah atap.
- Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 m, dipasang tegak, menggunakan
keeping-keping plywood untuk patokan kerekatan bidang.

- Pengacian dilakukan sehingga permukaan plester rata, halus selama 7 hari


secara rutin disiram dengan air.
- Aliran kabel untuk instalasi listrik yang ditutupi oleh pasangan bata yang telah
di plaster harus benar-benar sama rata.
- Spesifikasi campuran plesteran untuk lapisan kedap air menggunakan 1pc : 4
Psr dan di atas lapisan kedap air menggunakan campuran 1Pc : 4 Psr.

1.8. Pekerjaan Lantai


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Lantai Kerja Beton Cor (K100)
- Pasangan Lantai Keramik Uk. 40 x 40 cm
- Bongkar Lantai/Dinding Keramik Existing yang
rusak
- Lantai Keramik 20 x 20 cm
- Dinding Keramik 20 x 25 cm

Pengecoran rabat beton dimana pembuatan campuran beton K100 secara manual dengan
memperhatikan spesifikasi campuran dengan mesin molen. Sebelum melakukan pengecoran
pastikan timbunan bawah lantai harus padat dan melakukan penyiraman air sebelum lantai akan
di cor.
Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan penutup lantai dari keramik sekualitas
Grand Master, penyiapan lantai dan dinding yang akan dipasang keramik serta pemasangannya
13
pada lantai-lantai dalam ruang-ruang yang tetera dalam gambar denah. Pokok-pokok pekerjaan
antara lain adalah :
- Menentukan elevasi lantai
- Tentukan patokan/acuan pemasangan : elevasi, buangan dan sebagainya
- Pasangan kepalaan keramik, mengacu pada gambar apakah lantai
keramik datar atau miring ke floor drain.
- Kepalaan di buat pada sumbu : sb-x & sb-y
- Siram lokasi, lakukan pemasangan secara bertahap sampai selesai,
perhatikan,
a. Nat keramik
b. Pertemuan keramik
c. Cat /tidak
- Lakukan grouting secara merata setelah mortar dibawah keramik kering
- Untuk areal basah (lantai KM/WC) sebelum pemasangan keramik harus
di water proofing dulu.
- Pada waktu pengecoran lantai beton cor harus benar-benar diperhatikan
kepadatan lapisan tanah di bawahnya serta ketebalan lantai cor juga.

1.9. Pekerjaan Pengecatan


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Cat Dinding Tembok
- Cat Plafond
- Cat Papan Listplank
- Cat Daun Pintu/Jendela
- Cat Kosen Pintu/Jendela
- Cat Jalusi

Penyedian bahan cat warna, mempersiapkan bidang/tempat yang akan dicat,


melaksanakan pekerjaan pengecatan pada bidang-bidang yang harus dicat sesuai dengan yang
tetera digambar denah serta kozen-kozen.
a. Cat tembok.
- Pemasokan material.
- Pastikan plesteran dinding sudah kering.
- Pekerjaan plamur dengan pisau plamur dari plat baja tipis,
dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang kemudian dibersihkan
dengan bulu ayam rata.
- Pembuatan “mock up”
- Bidang plamur diamplas dengan amplas besi.
- Pengecatan dengan roller.

14
b. Cat minyak kayu untuk pintu, jendela dan Lisplank
- Semua bagian kayu diserut rata, diamplas, digosok (kertas
amplas) sampai seluruh pori-pori kayu terisi, dan diberi angkur besi untuk bidang
yang melekat ke tembok.
- Setelah itu diperlak dan diamplas berulang-ulang sampai halus,
- Dempulan-dempulan dicampur pewarna yang sama.
- Cat meni kayu untuk bidang yang melekat ke tembok.
- Kemudian dilapisi dengan cat dengan warna yang telah
ditentukan (menggunakan kuas halus).
c. Cat plafond
- Pemasokan material.
- Bidang yang akan dicat di plamur sampai mentutupi seluruh
pori-pori.
- Bidang yang diplamur diamplas besi halus, dibersihkan dari
debu .
- Pelaksanaan pengecatan dengan menggunakan roller.

1.10. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dan Kotor


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Bongkar Klosed yang telah sumbat
- Klosed Jongkok
- Flour Drain
- Pipa Penguras Bak Air
- Kran Air
- Wastafel Lengkap terpasang
- Cermin Dinding pada Wastafel. Lengkap terpasang
- Urinoir + Assesories Lengkap terpasang
- Pipa Penguras Bak Air
a. Pemasangan dan pengadaan Kloset Duduk, Wastafel, Bak Mandi Plastik, dsb lengkap
terpasang dengan kaca.
Pemasokan dan pemasangan yang harus diperhatikan koneksi antar sambungan pipa
pembuangan ke septitank agar tidak bocor.

15
b. Kran Air, floor drain, kaca cermin, tempat sabun dan Shower
Pemasokan Material, dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku, penempatannya
sesuai dengan yang ditentukan. Khusus pemasanga kaca cermin dipasangkan dengan
wastafel.
c. Pipa Air bersih PVC dia 3/4 ” super insar.
- Pemasokan material.
- Pemasangan pipa
ditempatkan sedemikian rupa shg tidak terlihat dari ruang, pipa- pipa yang
menembus beton harus sudah terpasang pada waktu pengecoran.
- Sambungan pipa
seperti elbow, reduce, knee, tee sesuai standar.
d. Pipa Air kotor cair dan padat PVC dia 3”
Pemasokan material, penempatan pada lokasi yang telah ditentukan, Sambungan pipa
diberi penguat pondasi bata 1PC : 2PS sekeliling pipa, kemudian diselimuti pasir urug.
e. Pompa Hisap
- Pemasokan material
- Dibuat dengan
bentuk, Dimensi, kedalaman sesuai yg telah ditentukan.
f. Pekerjaan pembuatan bak mandi keramik dan wastafel keramik.
- Pekerjaan utama
adalan pekerjaan pasangan bata dan plesteran dengan teknis pelaksanaan yang telah
dijelaskan pada item pekerjaaan dinding.
g. Pekerjaan saluran selasar dan air hujan yang merupakan konstruksi campuran
beton dan pasangan bata 1 : 2.

1.11. Pekerjaan Instalasi Listrik


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
- Lampu HE 36 Watt
- Lampu HE 25 Watt
- Lampu TBS 2x36 Watt
- Pasang Box Sekering
- Pasang Saklar Tunggal
- Pasang Saklar Ganda
- Pasang Stop Kontak
- Titik Api + Instalasi
Pokok-pokok pekerjaan antara lain adalah :
- Pemasangan instalasi listrik dilakukan sebelum pemasangan penutup plafond.
- Instalasi listrik digantung pada rangka plafond bagian dalam
- Pemasangan instalasi listrik dilakukan oleh tenaga ahli listrik/instalatur listrik

16
a. Lampu HE 36 ,25 Watt dan TBS 2X36 Watt plus reflector beserta fitting.
- Pemasokan material
- Instalasi lampu dipasang pada tempat – posisi yg
ditentukan (sesuai arahan pemilik proyek/konsultan pengawas),
- Kabel netral tidak boleh dihubungkan ke centre control.
- Testing & commissioning
b. Saklar tunggal , saklar lampu, seri dan scalar 1 gang
- Pamasokan material berupa saklar broco
- Dipasang rata pd tembok, ketinggian dan ditempat yg telah
ditentukan.
- Dipasang dalam kontak-kontak & ring dilengkapi dgn tutup
persegi.
c. Stop kontak.
- Pemasokan material, type yg memakai earthing contact.
- Diberi saluran ke tanah, dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian yg ditentukan.
d. Kabel listrik., Sekering Listrik dan Meteran Listrik
- Pemasangan instalasi listrik menggunakan bahan material
kabel nya, kabel NYA dipergunakan sebagai penghubung panel di gardu induk ke
distribusi panel disetiap bangunan. Kabel NYA dipergunakan sebagai kabel
instalasi penerangan didalam dinding dan kabel nya dipergunakan sebagai kabel
instalasi penerangan.
- Testing dan commissioning (dilakukan pada beban penuh
1x24 jam terus menerus).
- Pemasangan Sekering listrik serta pemasukan meteran
listrik untuk 4 Ampere.

1.12. Pekerjaan Non Standar dan Finishing


Ruang Lingkup Pekerjaan meliputi :
a. Pekerjaan Kelengkapan
1. Pemasangan Besi Teralis Jendela
2. Rangka Kanopi + Tiang Material Besi Hollow
3. Pintu Rolling Door 2,85 x 1,80 m
4. Tanaman Bunga Melati Mini
5. Tanaman Pohon Palem t = 1 m
6. Tanaman Glodok Tiang t = 1 m
7. Tanaman Tripayung
8. Tanaman Bunga Merah
9. Tanaman Bogenvile t = 1 m (Sudah Berbunga)
10. Pintu Gerbang Atap Polikarbonart
11. Tiang Besi Penyangga Atap
12. Kabel Sling dia 12 mm
13. Spandrat Pengencang Kabel
14. Timbunan Tanah Kompos
15. Pasangan Border Keramik
16. Pasangan Lampu Sorot
17. Lampu Jalan dan Aksesories
17
b. Pekerjaan Pembersihan Akhir
c. Pekerjaan Perawatan Akhir

Metode Pelaksanaan Pekerjaan


a. Pekerjaan Kelengkapan
Untuk mendapatkan hasil yang sempurna, pada akhir pekerjaan harus dilakukan
pekerjaan finishing. Pekerjaan finishing meliputi :
- Pekerjaan penanaman pepohonan
- Pekerjaan dudukan lampu dan pasangan papan nama
- Pengadaan pintu rolling dor
- Pengadaan dan pemasangan pintu gerbang
- Pengadaan dan pemasangan tiang listrik dan sistem penerangan jalan
- Pemasangan aksesoris-aksesoris lainnya.
Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi barang
yang disyaratkan.
b. Pekerjaan Pembersihan Akhir
- Merapikan/ Pembersihan lapangan dari sampah, rumput, tanah/lumpur s/d
batas waktu pemeliharaan dilakukan dengan tenaga manusia yang menggunakan
sapu lidi, sekop, pacul dsbnya.
- Pembebasan bangunan pendukung proyek seperti kantor direksi kit,
peralatan kerja beserta alat berat
- Pembuangan sisa-sisa sampah proyek keluar area proyek .
c. Pekerjaan Perawatan Akhir
Setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai dilaksanakan dan pekerjaan siap
diserahkan untuk pertama kalinya maka pekerjaan memasuki tahap perawatan.
Perawatan yang dimaksud adalah bila dalam masa pelaksanaan terdapat
kekurangan-kekurangan atau terjadi cacat fisik setelah pekerjaan itu siap yang
mungkin disebabkan pengaruh dari luar, maka dalam masa perawatan/pemeliharaan
semua kekurangan-kekurangan tadi harus dilaksanakan perbaikannya dan
disempurnakan lagi.
Dalam masa pemeliharaan terdapat pekerjaan pembersihan kembali, ini maksudnya
seluruh areal kerja yang dulu dipakai harus dibersihkan kembali, dan kotoran-
kotoran atau sisa-sisa bahan, sehingga areal tersebut kembali seperti sediakala
Demikianlah Metoda Pelaksanaan yang kami ajukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini
disamping itu kami juga akan mempedomani Bestek khususnya Spesifikasi Teknik untuk
pekerjaan ini dan meminta arahan dari Direksi Lapangan.

Lhokseumawe, 19 Agustus 2019


CV.Elmunzy Engineering

Rosmawati
Direktris
18

Anda mungkin juga menyukai