PENDAHULUAN
Salah satu syarat mempertahankan balok dalam kesetimbangan adalah Fy=0. Gaya
dalam vertical V
yang bekerja tegak lurus pada sumbu balok disebut geser atau gaya geser (shearing force).
Gaya geser
secara numeric adalah sama dengan jumlah aljabar dari semua komponen vertical gaya-gaya
luar yang
bekerja pada segmen yang terisolasi tetapi dengan arah yang berlawanan.
Gambar 3.1
Bila suatu gaya geser bekerja pada sebuah potongan, maka akan
ada perbedaan momen lentur pada potongan yang berdampingan.
Gambar 3.2
Ditinjau ujung A :
Gaya total yang bekerja tegaklurus pada luas abdc :
MA = MB maka FA = FB
Jadi terdapat gaya dorong (tarik) yang lebih besar pada ujung papan yang satu dibandingkan
dengan ujung
yang lain, artinya terjadi tegangan normal yang berbeda yang bekerja pada kedua sisi
irisan tersebut.
Cara mendapatkan Q:
Gambar 3.4
Contoh :
Dua papan kayu yang panjang membentuk sebuah irisan T dari balok yang terlihat dalam
gambar 3.5 (a).
Bila balok ini meneruskan suatu gaya geser tetap sebesar 3000 N, tentukanlah jarak antar
paku yang di-
perlukan antara kedua papan untuk membuat balok berlaku sebagai satu kesatuan.
Anggaplah bahwa
gaya geser ijin tiap paku adalah sebesar 700 N. Selesaikan pula untuk gambar 3.5.
(b).
Gambar 3.5
Gaya geser q=16500 N harus dipindahkan dari sebuah papan ke papan yang lain dalam
setiap meter linier
sepanjang balok tersebut. 1 paku mampu melawan 700 N maka jarak antar paku yang harus
dipasang pada
balok adalah 700/16500 = 0,043 m ~ 4 cm linier sepanjang balok.
Salah satu syarat mempertahankan balok dalam kesetimbangan adalah Fy=0. Gaya
dalam vertical V
yang bekerja tegak lurus pada sumbu balok disebut geser atau gaya geser (shearing force).
Gaya geser
secara numeric adalah sama dengan jumlah aljabar dari semua komponen vertical gaya-gaya
luar yang
bekerja pada segmen yang terisolasi tetapi dengan arah yang berlawanan.
Tegangan Geser : terdistribusi secara merata melalui potongan tersebut dengan lebar t.
Contoh :
Sebuah balok I dibebani spt gambar 3.7 tentukan tegangan geser
pada tingkatan-tingkatan yang ditunjukkan dalam gambar tersebut.
Penyelesaian:
Gambar 3.7
Tanda positif dari menunjukkan bahwa untuk irisan yang ditinjau,
tegangan bekerja ke arah bawah pada permukaan elemen.
Gambar 3.8
Tentukan letak pusat geser untuk balok berpenampang kanal seperti gambar di atas.
Momen inersia penampang (pendekatan) :
Dengan menggunakan rumus diatas maka pusat geser dari profil diatas adalah :
Jadi pusat geser O = 46,9 - 1,5 = 45,5 mm dari permukaan vertical profil canal
Soal 3.1
Sebuah kantilever yang panjangnya 3 m dibuat dari lima buah papan kayu 50 x 150 mm
berukuran utuh.
Irisan penampangnya sama dengan yang kita lihat dalam Gambar 3-3(a). papan-papan
tersebut ditempelkan
sesamanya dengan baut vertikal berdiameter 20 mm yang diberi jarak sebesar 120 mm
antara baut-baut
yang berdekatan. Balok ini membawa beban yang terdistribusi merata termasuk beratnya
sendiri, sebesar
3,0 kN/m. Hitunglah tegangan geser dalam baut yang terletak 1,5 m dari tumpuan. Buatlah
penyelidikan ini
pada keempat bidang pertemuan papan-papan tersebut.
Jawab:
Soal 3.2
Sebuah balok kayu panjangnya 4,5 m, menggantung sepanjang 3 m dan membawa suatu
gaya terpusat
P = 3945 N pada ujungnya (lihat gambar). Balok tersebut terbuat dari papan setebal 50 mm
berukuran utuh
yang dipaku sesamanya dengan paku yang mempunyai perlawanan geser masing-masing
sebesar 400 N.
Momen lembam seluruh irisan penampang adalah kira-kira 740 x 106 mm4. (a) Berapakah
seharusnya jarak
longitudinal antara paku-paku yang menghubungkan papan A dengan papan-papan B dan C
dalam daerah
gaya geser tinggi?. (b) Untuk daerah yang sama, berapakah seharusnya jarak
longitudinal antara paku-
paku yang menghubungkan papan D dengan papan-papan B dan C?. Dalam perhitungan
abaikanlah berat
balok tersebut.
Gambar Soal 3.2
Jawab:
Soal 3.3
Sebuah balok yang ditopang secara sederhana, penampangnya terdiri dari sebuah C 310 x
30,8 dan sebuah
W 460 x 82 yang diperkuat bersama oleh baut-baut berdiameter 20 mm yang berjarak
antara secara
longitudinal sebesar 150 mm dalam masing-masing baris seperti yang terlihat dalam gambar.
Bila balok ini
dibebani dengan gaya terpusat ke bawah dari 500 kN di tengah-tengah bentangan,
berapakah tegangan
geser dalam baut ?. Abaikanlah berat balok tersebut. Momen lembam I dari seluruh batang
terhadap sumbu
netral adalah 510 x 106 mm4.
Jawab:
Soal 3.4
Sebuah balok mempunyai daerah irisan penampang dalam bentuk segitiga sama kaki di
mana alas b adalah
sama dengan setengah tingginya h. (a). Dengan menggunakan kalkulus dan rumus
penelaahan tegangan
konvensional, tentukanlah letak tegangan konvensional, tentukanlah letak tegangan geser
maksimum yang
disebabkan oleh gaya geser vertikal V. Buatlah sketsa mengenai kelakuan dalam mana
tegangan geser ber-
ubah sepanjang irisan. (b). Bila b = 80 mm, h = 160 mm, dan max terbatas pada 800
kN/m2, berapakah
gaya geser vertikal maksimum V yang dapat dimuat oleh irisan ini ?
Jawab:
Soal 3.5
Sebuah balok yang mempunyai penampang dengan ukuran-ukuran seperti yang
diperlihatkan dalam gambar
mengantarkan suatu gaya geser vertikal V = 30 kN yang bekerja melalui pusat
geser. Tentukanlah
tegangan-tegangan geser pada irisan-irisan A, B, dan C. Momen inersia I sekitar sumbu
netral adalah
12,2 x 106 mm4. Tebal diseluruh bahan adalah 10 mm.
Gambar Soal 3.5
Jawab:
Soal 3.6
Sebuah balok kantilever yang panjangnya 1,2 m dibangun dari dua macam papan pohon
cemara direkat se-
samanya seperti yang terlihat dalam gambar. Suatu gaya terpusat ke atas dari 4000 N harus
diberikan ke-
pada balok ini dengan cara yang sedemikian rupa hingga tidak menyebabkan terjadinya
tegangan-tegangan
puntiran. Dimanakah harusnya gaya tersebut dipergunakan ?. Anggaplah bahwa papan-
papan yang kita
tinjau tersebut adalah tipis. Untuk papan cemara yang keras E = 10.000 MN/m2 ; untuk
cemara yang lunak
E = 7000 MN/m2,
(petunjuk : transformasikan irisan tersebut ke dalam irisan padanan dari satu macam
bahan).
Gambar Soal 3.6
Jawab: