Anda di halaman 1dari 5

DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN

NARAPIDANA DI RUMAH TAHANAN NEGARA BANDA ACEH

FAMILY SUPPORT AND THE LEVEL OF ANXIETY ON THE PRISONERS


IN STATE JAIL BANDA ACEH

Mutti Regina Ulhaq1; Martina2


1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
e-mail: muttireginaulhaq944@yahoo.co.id; tinnae_safri@yahoo.co.id

ABSTRAK
Menjadi narapidana akan mengakibatkan stresor bagi kehidupan yang berat kepada pelakunya sehingga
mengakibatkan seseorang mengalami kecemasan. Dukungan keluarga berpengaruh penting terhadap
narapidana yang sedang mengalami masalah saat menjalani hukuman di dalam rumah tahanan. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada narapidana.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelatif. Populasinya adalah seluruh Narapidana di Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Banda Aceh. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah purposive sampling
dengan rumus Slovin , sebanyak 70 responden. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22-24 Juli 2016. Alat
pengumpulan data berupa kuesioner dengan menggunakan metode wawancara terpimpin. Hasil penelitian
didapatkan dari 70 responden, sebanyak 60,0% mendapatkan dukungan keluarga baik. Sedangkan untuk
tingkat kecemasan didapatkan 58,6% mengalami kecemasan sedang. Hasil uji chi-square diperoleh p-value =
0,012 < (α=0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan narapidana. Diharapkan kepada pegawai Rumah Tahanan dan sipir untuk mengingatkan pihak
keluarga narapidana akan pentingnya dukungan keluarga kepada narapidana untuk mengurangi kecemasan
selama masa tahanan.

Kata Kunci: Dukungan keluarga, tingkat kecemasan, narapidana

ABSTRACT
Being a prisoner will become a stressor to his/her severe life, so it causes he/she encounters an anxiety. A
family support strongly influences on the prisoner encountering problems while undergoing his/her sentence
in prison. The purpose of the research was to determine the relationship between the family support and the
level of anxiety on prisoners. This research was descriptive correlative. Its population was all prisoners in
State Prison Class IIB Banda Aceh. The sampling technique used in it was purposive sampling with Slovin
formula, as many as 70 respondents. It was conducted from July 22 to 24, 2016. The data collection
instrument was in the form of a questionnaire by using a guided interview. From the result of it, it was
obtained from 70 respondents, as many as 60.0% got the good family supports. While, for the level of
anxiety, it was obtained 58.6% faced the anxiety. From the result of chi-square test, it was obtained p-value =
0.012 < (α = 0.05) meaning there was the significant relationship between the family support and the level of
anxiety on the prisoners. It was expected to the stuffs and warders of the jail to remind the prisoners’ families
on the importance of the family support to them to reduce the anxiety during the period of custody.

Keywords: Family Support, Anxiety Level, Prisoner

1
PENDAHULUAN kandung, dukungan dari anak. Sedangkan
Kriminalitas merupakan suatu tindakan dukungan eksternal seperti, dukungan dari
atau kelalaian yang dapat dihukum pidana sahabat, tetangga, sekolah besar, tempat
penjara atau denda. Sedangkan tindak pidana ibadah dan praktisi kesehatan (Friedman,
merupakan segala tindakan yang disengaja 2010). Menurut Caplan (1964, dalam
atau tidak, yang dapat merugikan seseorang Friedman, 1998) menyatakan bahwa
secara harta, benda, jiwa, kehormatan serta keluarga memiliki empat bentuk dukungan
dapat diancam hukuman penjara. Kasus keluarga yaitu, dukungan informasional,
tindak pidana yang sering terjadi seperti dukungan penilaian, penghargaan, dukungan
pencurian, penyalahgunaan zat, perampokan, instrumental dan dukungan emosional.
pemerkosaan, pembunuhan dan perjudian. Berdasarkan hasil wawancara yang
Pelaku tindak pidana yang melakukan dilakukan penulis pada 6 orang narapidana di
kejahatan tersebut dinyatakan bersalah oleh Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banda
pengadilan dan harus menjalani hukuman di Aceh, mereka mengatakan ingin segera
Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) atau Rutan pulang, keterbatasan fasilitas, sulit tidur,
(Rumah Tahanan) sebagai terpidana atau keluarga jarang berkunjung, kurang
narapidana (Septiani, 2013). bersemangat dan keluarga kurang peduli
Narapidana merupakan seseorang yang terhadap mereka selama berada di tahanan.
melanggar norma hukum yang ada, maka Berdasarkan fenomena di atas, penulis
dipisahkan oleh hakim untuk menjalani tertarik melakukan penelitian mengenai
hukuman di Lapas atau Rutan (Chazawi, “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
2010). Menurut Cooke dkk (1990, dalam Tingkat Kecemasan Pada Narapidana di
Septiani, 2013), di tahan di Rutan bagi Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Banda
narapidana berarti kehilangan kebebasan Aceh”.
fisik, kehilangan kontrol atas hidup,
kehilangan keluarga, kurangnya stimulasi, METODE
kehilangan keamanan, kehilangan hubungan Metode penelitian yang digunakan
heteroseksual dan gangguan psikologis dalam penelitian ini adalah deskriptif
termasuk kecemasan. Kecemasan correlative, dengan desain cross sectional
merupakan reaksi terhadap sesuatu study melalui angket dan wawancara
pengalaman yang dirasakan sebagai terpimpin serta menganalisa bivariat dengan
ancaman. Spielberger (1983) membedakan menggunakan uji statistic Chi square. Jumlah
antara trait anxiety dan state anxiety. Trait sampel dalam penelitian ini ditentukan
anxiety merupakan kecemasan sebagai suatu dengan memakai rumus slovin. Teknik
sifat yaitu, kecenderungan pada diri pengambilan sampel yang digunakan dalam
seseorang merasa terancam oleh sejumlah penelitian adalah purposive sampling.
kondisi yang sebenarnya tidak berbahaya. Populasi dalam penelitian adalah seluruh
Sedangkan state anxiety merupakan Narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas
kecemasan sebagai suatu keadaan atau IIB Banda Aceh sebanyak 180 responden.
kondisi emosional sementara pada diri Sampel dalam penelitian yaitu semua
seseorang yang ditandai dengan perasaan narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas
tegang dan kekhawatiran (Spielberger, 1983). IIB Banda Aceh yang sedang menjalani masa
Dukungan keluarga merupakan suatu tahanan sebanyak 70 responden yang
yang bersifat mendukung, selalu siap memenuhi kriteria sampel, yaitu narapidana
memberikan pertolongan dan bantuan jika yang sudah menjalani hukuman diatas 1
diperlukan. Dukungan keluarga dapat berupa tahun, bersedia menjadi responden dalam
dukungan keluarga internal seperti, dukungan penelitian, narapidana yang memiliki
dari suami atau istri, dukungan dari saudara keluarga.

2
HASIL tersebut < α (0,05) sehingga dapat
Tabel 1. Dukungan Informasional disimpulkan bahwa ada hubungan yang
bermakna antara dukungan instrumental
keluarga dengan tingkat kecemasan pada
narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas
IIB Banda Aceh.

Tabel 4. Dukungan emosional

Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik


dukungan informasional keluarga dengan
tingkat kecemasan pada narapidana
didapatkan p-value = 0,016 dimana nilai
tersebut < α (0,05) sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang
Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik
bermakna anatara dukungan informasional
dukungan emosional keluarga dengan tingkat
keluarga dengan tingkat kecemasan pada
kecemasan pada narapidana didapatkan p-
narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas
value = 0,021 dimana nilai tersebut < α
IIB Banda Aceh.
(0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara dukungan
Tabel 2. Dukungan Penilaian
emosional keluarga dengan tingkat
kecemasan pada narapidana di Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Banda Aceh.

Tabel 5. Hubungan Dukungan Keluarga


Dengan Tingkat Kecemasan
Analisa bivariat digunakan untuk
Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik
mengukur hubungan antara variabel
dukungan penilaian keluarga dengan tingkat
independen dengan variabel dependen.
kecemasan pada narapidana didapatkan p-
Analisa ini menggunakan metode chi square
value = 0,021 dimana nilai tersebut < α
pada level of significance (α) = 0,05. Bila p-
(0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
value < 0,05 maka Ho di tolak dan bila >
hubungan yang bermakna antara dukungan
0,05 maka Ho diterima.
penilaian keluarga dengan tingkat kecemasan
pada narapidana di Rumah Tahanan Negara
Kelas IIB Banda Aceh.

Tabel 3. Dukungan instrumental

Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik


dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan pada narapidana didapatkan p-
value = 0,012 dimana nilai tersebut < α
Berdasarkan tabel diatas hasil uji statistik (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
dukungan instrumental keluarga dengan hubungan yang bermakna antara dukungan
tingkat kecemasan pada narapidana keluarga dengan tingkat kecemasan pada
didapatkan p-value = 0,012 dimana nilai

3
narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas penilaian terhadap masalah yang dihadapi.
IIB Banda Aceh. Bila dukungan penilaian keluarga ini
semakin baik maka tingkat kecemasan pada
PEMBAHASAN narapidana dapat menurun dan sebaliknya
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bila dukungan penilaian keluarga rendah
bahwa hubungan dukungan informasional maka tingkat kecemasan semakin berat.
keluarga dengan tingkat kecemasan Hasil penelitian ini sejalan dengan
narapidana berada pada kategori baik penelitian Rozi (2014), tentang hubungan
(57,1%). Hasil analisa statistik dengan dukungan keluarga dengan tingkat depresi
menggunakan chi square menunjukkan nilai narapidana yang menyatakan bahwa tingkat
p-value (0,016) < α (0,05) sehingga dapat dukungan penilaian keluarga berada pada
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang kategori baik dengan 35 responden (77,8%)
bermakna antara dukungan informasional dari 45 responden.
keluarga dengan tingkat kecemasan Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui
narapidana selama menjalani masa tahanan. bahwa hubungan dukungan instrumental
Peneliti berasumsi bahwa narapidana keluarga dengan tingkat kecemasan
membutuhkan dukungan informasional narapidana berada pada kategori kurang baik
dimana pada keadaan ini narapidana sering (60,0%). Hasil analisa statistik dengan
merasa tidak berdaya dan bergantung menggunakan chi square menunjukkan nilai
sepenuhnya pada orang lain. Keluarga p-value (0,012) < α (0,05) sehingga dapat
berfungsi sebagai kolektor dan disseminator disimpulkan bahwa terdapat hubungan
(penyebar) informasi tentang dunia. dukungan instrumental keluarga dengan
Dukungan berfungsi sebagai pencari tingkat kecemasan narapidana selama
informasi yang berhubungan dengan masalah menjalani masa tahanan.
yang sedang dialami oleh anggota keluarga. Berdasarkan uraian di atas peneliti
Informasi tersebut dapat diperoleh melalui berasumsi bahwa dukungan instrumental
bertanya atau konsultasi dengan tenaga sangat diperlukan terutama dalam mengatasi
professional, sumber bacaan dan bertanya masalah dengan lebih mudah. Bentuk
kepada sumber lain yang mendukung. Aspek- dukungan ini dapat mengurangi kecemasan
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, karena individu dapat langsung memecahkan
usulan, saran, petunjuk dan pemberi masalahnya yang berhubungan dengan materi
informasi. seperti pemberian makanan, minuman dan
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui pakaian. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
bahwa hubungan dukungan penilaian berkomunikasi secara langsung pada
keluarga dengan tingkat kecemasan narapidana dengan menjelaskan bahwa
narapidana berada pada kategori baik keluarga tidak merasa terbebani sehingga
(54,3%). Hasil analisa statistik dengan dapat menenangkan dan menyenangkan
menggunakan chi square menunjukkan nilai narapidana.
p-value (0,021) < α (0,05) sehingga dapat Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bahwa hubungan dukungan emosional
bermakna antara dukungan penilaian keluarga dengan tingkat kecemasan
keluarga dengan tingkat kecemasan narapidana berada pada kategori baik
narapidana selama menjalani masa tahanan. (54,3%). Hasil analisa statistik dengan
Berdasarkan uraian di atas peneliti menggunakan chi square menunjukkan nilai
berasumsi bahwa narapidana yang sedang p-value (0,021) < α (0,05) sehingga dapat
mengalami masalah membutuhkan dukungan disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
penilaian. Keluarga harus bersifat positif, ini bermakna antara dukungan emosional
dapat dilakukan dengan penyadaran dan

4
keluarga dengan tingkat kecemasan Adha, H. (2014). Hubungan Dukungan
narapidana selama menjalani masa tahanan. Sosial Dengan Tingkat Kecemasan
Berdasarkan uraian di atas peneliti berasumsi Narapidana di Lembaga
bahwa keluarga dapat menjadi tempat yang Pemasyarakatan Kelas IIA Muaro
aman dan damai bagi anggota keluarga yang Padang Tahun 2014. Diakses pada
mengalami masalah sehingga dapat menjaga tanggal 23 Juli 2016.
perasaan narapidana dan dapat membantu Chazawi, A. (2010). Pelajaran Hukum
pemulihan dan pengawasan terhadap emosi. Pidana Bagian 5. Jakarta: Raja
Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui Grafindo Persada
bahwa hubungan dukungan keluarga dengan Friedman, M.,M. (1998). Keperawatan
tingkat kecemasan narapidana berada pada Keluarga: Riset, Teori dan Praktik,
kategori baik (60,0%). Hasil analisa statistik Edisi 3. Jakarta: EGC
dengan menggunakan chi square Friedman, M.,M. (2008). Keperawatan
menunjukkan nilai p-value (0,012) < α (0,05) Keluarga: Teori dan Praktik. Jakarta:
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat EGC.
hubungan yang bermakna antara dukungan Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses
keluarga dengan tingkat kecemasan pada Keperawatan Keluarga. Sulawesi
narapidana selama menjalani masa tahanan. Selatan: Pustaka As Salam.
Menurut Stuart (2006), sistem Notoatmodjo, S. (2010). Metodelogi
dukungan keluarga adalah segala fasilitas penelitian kesehatan. Jakarta:
berupa dukungan yang diberikan kepada RINEKA CIPTA
anggota keluarga yang bersumber dari Potter & Perry. (2005). Buku Ajar
keluarga, teman dan masyarakat sekitarnya. Fundamental Keperawatan: konsep,
Dukungan keluarga meliputi dukungan proses & praktik. Jakarta: EGC
informasional, dukungan penilaian, Rozi, F. (2014). Hubungan Dukungan
dukungan instrumental dan dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi
emosional. Pada Narapidana Napza Di Rutan
Kelas IIB Kajhu Aceh Besar. Diakses
KESIMPULAN pada tanggal 9 Juli 2016.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Septiani, N. (2013). Hubungan Antara
maka dapat disimpulkan bahwa Terdapat Problem Solving Appraisal dengan
hubungan yang bermakna antara dukungan Penyesuain Diri Napi Anak.
keluarga dengan tingkat kecemasan pada Universitas Pendidikan Indonesia.
narapidana di Rumah Tahanan Negara Kelas Diakses pada tanggal 1 April 2016
IIB. Sehingga saran yang baik adalah Spielberger, C. D. (1983). Manual For The
pegawai rutan dan sipir dapat mengingatkan State-Trait Anxiety Inventory (From
kembali kepada keluarga untuk selalu Y): Self Evaluation Questionnaire.
memberikan dukungan kepada narapidana Palo Alto: Consulting Psychologists
serta dapat dijadikan referensi untuk Press, Inc.
penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
dukungan keluarga dengan tingkat
kecemasan narapidana selama masa tahanan.

REFERENSI
Arikunto, S. (2006). Prosedur penelitian:
Suatu pendekatan praktik.Jakarta:
RINEKA CIPTA

Anda mungkin juga menyukai