Anda di halaman 1dari 8
KANTOR HUKUM HADI SIMBOLON & REKAN ADVOKAT DAN KONSULTAN HUKUM Kantor Cabang (Branch Office) 4JI.ST. Malikul Saleh Komp. Dephankam Blok 8. 31 Mibo-Banda Acch Email: herriigayati63@gmail com KONFERENSI PERS 27 Oktober 2021 LEGAL OPINION Bahwa Pendapat Hukum atau Legal Opinion penting untuk mengetahui duduk permasalahan sesungguhnya sebuah peristiwa yang terjadi, agar kita tidak tersesat sebagaimana berita dan informasi sebelah pihak yang saat ini beredar dan dibangun oleh media mainstream selama ini yang merugikan pribadi seseorang dan nama baiknya Bahwa Klien kami, Saudara Saifuddin (Copy Surat Kuasa Terlampir) berkeberatan atas ditetapkannya sebagai TERSANGKA, sebagaimana bunyi SURAT PENETAPAN TERSANGKA dengan NOMOR : PRINT ~ 1077 / L.1/ Fd.1 / 10 / 2021 tertanggal 22 Oktober 2021 yang ditetapkan oleh KEPALA KEJAKSAAN TINGGI ACEH tentang Dugaan Penyimpangan pada Pembangunan Jembatan Kuala Gigieng Kecamatan Simpang Tiga Kab. Pidie yang bersumber dari APBA TA 2018. Dapat kami uraikan pendapat hukum (Legal Opinion) terhadap disangkakannya Klien kami melakukan tindak pidana korupsi Dugaan Penyimpangan pada Pembangunan Jembatan Kuala Gigieng Kecamatan Simpang Tiga .Kab. Pidie Tahap Il yang bersumber dari APBA TA 2018 dengan sangkaan Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Bahwa peristiwa di duga adanya Penyimpangan pada Pembangunan Jembatan Kuala Gigieng Kecamatan Simpang Tiga Kab. Pidie Tahap Il yang bersumber dari APBA TA. 2018 sebagaimana dituduhkan dan disangkakan kepada Klien kami tersebut yang mana terjadi pada proses pembangunan Jembatan Kuala Gigieng, Simpang Tiga Kabupaten Pidie Tahap II, dimana proyek tersebut merupakan proyek pembangunan yang berkesinambungan dalam beberapa tahapan pembangunan, yaitu dimulai perencanaan di tahun 2016 dan dilanjutkan pembangunan dengan beberapa tahap, yaitu untuk Tahap | tahun anggaran 2017, Tahap II tahun anggaran 2018 dan Tahap III tahun anggaran 2019 yang sebenamya fakta hukum atas peristiwa itu sebagai berikut : 1. Bahwa dokumen awal untuk Perencanaan Pembangunan Jembatan Gigieng dibuat oleh Dinas PUPR Pidie yang dikepalai olen Muhammad Nazar ST. MT. ketika itu Perencanaan jembatan yang dibuat yaitu panjang bentang jembatan 28 meter dengan konstruksi beton pra cetak 2. Bahwa pada tahun 2016 merupakan tahap | Perencanaan Pembangunan Jembatan Gigieng. Bahwa pada website Ipse Pidie tidak ditemukan adanya proses tender pada Perencanaan Pembangunan Jembatan Gigieng. Bahwa patut diduga Dinas PUPR Pidie yang ketika itu dipimpin oleh Muhammad Nazar ST. MT. tidak melelang pekerjaan tersebut melainkan melakukan penunjukan langsung (PL). Perusahaan yang ditunjuk adalah Nama Perusahaan CV. Aditya Karya Alamat Jalan Tgk. Djam Lr. Lampoh Lada No.10 Gp. Jawa Kecamatan Kuta Raja NPWP + 76.053.599.7-101.000 Direktur Yusmadi, ST. MT. sebagai Konsultan Perencana Pembangunan Jembatan Gigieng, 3. Bahwa berdasarkan berita dari media mainstream sinarpidie.co tanggal 07 Agustus 2020 yang menyatakan bahwa “Semula perencanaan jembatan pada tahun 2016 Panjang bentang jembatan 28 meter dengan konstruksi beton pra cetak”. Artinya bahwa Perencanaan yang dilakukan oleh CV. Aditya Karya adalah Panjang bentang jembatan 28 m dengan menggunakan Konstruksi Beton Pra Cetak Bahwa pada Tahun 2017 merupakan tahap II yang merupakan tahapan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Gigieng yaitu Pekerjaan Pembangunan Abutmen. Bahwa pada tahap ini Dinas PUPR Pidie melaksanakan tender pekerjaan tersebut dan sebagai pemenangnya adalah Nama Perusahaan: CV. Tachi Mita Alamat Jalan Perniagaan No.35 Kecamatan Sigli Kabupaten Pidie NPWP 02, 101.947.6-101,000 Direktur Fakhrurrazi Bahwa berdasarkan berita dari media mainstream sinarpidie.co tanggal 07 Agustus 2020 yang menyatakan bahwa “Pekerjaan fisik tahap | dimulai pada 2017 oleh CV Tachi Mita dengan nilai kontrak Rp 1,4 miliar dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pidie sebagai satuan kerja (Satker). Dalam pengerjaan fisik tahap | ini, —pembangunan abutmen— terdapat perubahan desain_tanpa_disertai_review desain jembatan, yakni menggeser lokasi abutmen sehingga bentang jembatan menjadi 36 meter”. Bahwa penjelasan dari media mainstream sinarpidie.co tersebut pada poin 5 dapat disimpulkan bahwa perubahan design tanpa disertai review desain jembatan, yakni menggeser lokasi abutmen sehingga bentang jembatan menjadi 36 meter diketahui dan disetujui oleh Muhammad Nazar, ST. MT. Bahwa kejadian diatas adalah awal mula dari akar permasalahan. Bahwa pada tahun 2018 juga, merupakan tahap | Perencanaan Pembangunan Jembatan Gigieng, tidak jelas alasan hukumnya kenapa ada perencanaan kedua dan kenapa harus direvisi ? Pertanyaan 1. Ada apa dengan perubahan design dari bentang 28 m.ke 36 m ? Kemudian mengapa ada perubahan dari Beton pra cetak ke rangka baja ? Mengapa terjadi pergeseran abutmen dan resiko apa yang ditimbulkan akibat pergeseran abutmen tersebut ? Adakan Payung Hukum perubahan design itu semua? 5. Adakah hubungan lendutan dengan peristiwa diatas ? Bahwa biaya pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Gigieng Tahap Il adalah Rp.1.877.037.195,55. Maka biaya untuk konsultan perencana berdasarkan Peraturan Menteri PU PEPR No. 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dengan persentase terendah yaitu 3%, maka kontrak untuk kegiatan Perencanaan Tahap ke dua Pembangunan Jembatan Gigieng Yaitu sebesar Rp.56.311.115,85, harusnya perencanan kedua wajib di Tender oleh Dinas PUPR Pidie. Bahwa patut diduga, Dinas PUPR Pidie melanggar Perpres No.54 tahun 2010 Tentang Pengadaan barang/jasa Pemerintah beserta perubahannya melakukan penunjukan langsung untuk Perencanaan Tahap ke dua Pembangunan Jembatan Gigieng kepada Nama Perusahaan: CV. Aditya Karya Alamat Jalan Tgk. Djam Lr. Lampgh Lada No.10Gp. Jawa Kecamatan Kuta Raja NPWP 76.053.599.7-101.000 Direktur Yusmadi, ST. MT. Catatan Bahwa hasil perencanaannya adalah panjang bentang jembatan 36 m dengan tinggi Girder 1,25 m, Konstruksi jembatan rangka baja komposit Type C. 9. 10. 1" 12. Bahwa Saudara Muhammad Nazar ST. MT. yang dulunya sebagai Kepala Dinas PUPR Pidie, sekarang menjabat sebagai Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Dan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Aceh. Bahwa pada tahun 2018, Dinas PUPR Aceh me lelang (Tender) Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Jembatan Gigieng dan pemenangnya adalah Nama Perusahaan —_: CV. Nuansa Galaxy Alamat Jalan Ateuk Jawo No.2 Dusun Tgk. Batee Buli Kelurahan Ateuk Jawo Kecamatan Baiturrahman NPWP 02.561.935.4-101.000 Direktur Utama Alkhamyar Bustami, ST. MT. Bahwa pada Tahun 2018, Dinas PUPR Aceh me lelang (Tender) Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Gigieng, dan pemenangnya adalah Nama Perusahaan: CV. Pilar Jaya Alamat Jalan T. P. Nyak Makam No.8 Gp. llie Kecamatan Ulee Kareng NPWP, 72.126.430.7-101.000 Wakil Direktur : Saifuddin Nomor Kontrak 37-AC/UPTD-I/PUPR/APBA/2018, tanggal 28-9-2018, Nilai Kontrak Rp. 1.877.037.195,55. Bahwa Item pekerjaan utamanya yaitu pengadaan dan pemasangan rangka baja komposit Type C dengan panjang bentang 36 m, lebar § m dan tinggi girder 1,25 m. Bahwa dugaan adanya Tindak Pidana Korupsi akibat adanya lendutan pada jembatan gigieng yang pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV. Pilar Jaya adalah akibat kesalahan dari awal perencanaan. 13. Bahwa berdasarkan berita dari media mainstream sinarpidie.co tanggal 07 Agustus 2020 yang menyatakan bahwa “Pada pembangunan tahap Il yang dikerjakan CV Pilar Jaya dengan nilai kontrak Rp 1,8 miliar dan Dinas PUPR Aceh sebagai satuan kerja (Satker), mengubah struktur jembatan menggunakan rangka baja sepanjang 36 meter” Adalah tidak benar Klarifikasi : Vide poin 3, 5 dan 6 diatas. 14, Bahwa pada tahun 2019, Dinas PUPR Pidie me lelang (Tender) Perencanaan Tahap Ill dengan nama kegiatan Perencanaan Pembangunan Jembatan Kegiatan Dana OTSUS 2019 (Doka 2019), tidak jelas alasan hukumnya kenapa ada perencanaan Ill apa yang dirubah atau apa yang direvisi dan pemenangnya adalah : Nama Perusahaan: CV. Zarindo Structure Alamat : Jalan K. Usman No.1 A Gp. llie Kec. Ulee Kareng NPWP : 02.688.853.7-101.000 Direktur : Muhammad Zardi, ST. MT. Nilai Penawaran Rp.354.844.600,-. Perencanaan ini terdiri dari Lima Jembatan, diantaranya Perencanaan pembangunan jembatan gigieng tahap Ill di Kecamatan Simp. Tiga ~ Kab. Pidie. 15. Bahwa pada tahun 2019 juga, Dinas PUPR Pidie melaksanakan tender Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Jembatan Gigieng dan pemenangnya adalah Nama Perusahaan —_: CV. Aceh Brothers Sejati, Alamat Gampong Cot Teungoh Kec. Pidie NPWP 91.080.115.8-108,000 Direktur Saiful Bahri No. Kontrak 630/898/KONTIAPBK-DOKA/BM-PUPR/2019, Tanggal 15 Agustus 2019 16. 17. 18. 19. 20, 21. Nilai Kontrak Rp 1.428.745.600,- Bahwa tanggal 30 Oktober 2019, Kepala Dinas PUPR Pidie Ir. Samsul Bahri MSi. Melalui surat No.630/2084 memohon kepada Laboratorium Forensik Struktur Bangunan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala untuk dilakukan peninjauan dan pengukuran lapangan Jembatan Gigieng dan Laporan Hasil Pemeriksaan dan Perkuatan Struktur Jembatan Gigieng, keluar pada 23 November 2019 dan telah diserahkan kepada si pemohon. Bahwa Dalam hal penyelenggaraan Jasa Konstruksi tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan, Pengguna Jasa dan/atau Penyedia Jasa dapat menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap Kegagalan Bangunan. (Pasal 60 ayat (1) UU No. 2 tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi) Bahwa Laboratorium Forensik Struktur Bangunan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala Hanya memberikan saran dan masukan tehnis atas lendutan tersebut dan tidak menyatakan bahwa Pembangunan Jembatan Gigieng tidak memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan. Bahwa Laboratorium Forensik Struktur Bangunan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala tidak menyatakan adanya kegagalan bangunan Bahwa Kegagalan Bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh penilai ahli. (Pasal 60 ayat (2) UU No. 2 tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi) Bahwa Laboratorium Forensik Struktur Bangunan Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala bukanlah Lembaga yang diberi kewenangan oleh Undang-undang No.2 tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi untuk menilai terhadap bangunan tertentu. penilai ahli (tidak memiliki serifikat penilai ahli), mereka hanya akademisi dan/atau Tim Akademisi yang memberikan pendapat tehnis. Berdasarkan penjelasan secara detail diatas, maka. Penetapan Tersangka sebagaimana maksud dari disangkakannya Klien kami melakukan tindak pidana korupsi Dugaan Penyimpangan pada Pembangunan Jembatan Kuala Gigieng Kecamatan Simpang Tiga Kab. Pidie Tahap ll yang bersumber dari APBA TA 2018 dengan sangkaan Pasal 2 Ayat (1) Jo. Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.adalah PREMATURE dan untuk itu Klien kami Saudara Saifuddin berkeberatan untuk ditetapkan ianya sebagai tersangka. Demikian Legal Opinion ini diajukan untuk menjadi pertimbangan hukum atas fakta hukum dan peristiwa yang sebenarnya dan menjadi masukan atas fakta peristiwa sesungguhnya. Demikian dan terima kasih Hormat kami, Tim Kuasa Hukum KANTOR HUKUM HADI 5 IMBOLON & REKAN ‘Tembusan Yth 1, Kepala Kejaksaan Tinggi (KEJAT!) Aceh di Banda Aceh ; 2. Kepala Kejaksaan Agung (KEJAGUNG) Republik Indonesia di Jakarta ; 3. Jaksa Agung Muda Pengawasan (JAMWAS) di Jakarta ; 4. Klien, sebagai Tersangka di Banda Aceh ; 5. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai