HUKUM PIDANA
Demokratisasi
MISI Aktualisasi
UU KUHP
Modernisasi
Harmonisasi
2
KEBARUAN HUKUM Sistematika
PIDANA
Tindak Pidana
Pertanggungjawaban Pidana
3
Sistematika
KUHP Lama & KUHP Baru
Kejahatan
(31 Bab, 385 pasal)
Tindak Pidana
(37 Bab, 437 pasal)
Pelanggaran
(9 Bab, 81 pasal)
4
Perbandingan Struktur Buku Kesatu KUHP
dengan UU 1/23
No KUHP Lama (WvS) UU 1/23 ttg KUHP
Ketentuan mengenai Penghapusan Pidana diatur dalam Bab III Beberapa ketentuan mengenai Penghapusan Pidana diatur secara
2 (Hal-Hal yang Menghapuskan, Mengurangi atau Memberatkan terpisah dalam Bab II (cont: mengalami gangguan jiwa,
Pidana) overmacht, dll) dan Bab III (Anak)
Percobaan, Penyertaan, dan Tindak Pidana Aduan diatur dalam Percobaan, Penyertaan, dan Tindak Pidana Aduan diatur dalam
3 Bab tersendiri (Bab IV, Bab V, dan Bab VII) Bab yang sama (Bab II)
Pengulangan diatur di bab tersendiri (Buku Kedua Bab Pengulangan merupakan bagian dari Pemberatan Pidana yang
4 XXXI) diatur dalam Buku Kesatu Bab II
6 Aturan Penutup tidak diatur dalam Bab tersendiri Aturan Penutup diatur dalam Bab VI
5
Perbandingan Struktur Buku Kedua & Buku Ketiga KUHP dengan
Buku Kedua UU 1/23 (1)
No KUHP Lama (WvS) UU 1/23 ttg KUHP
Bab IV mengatur mengenai Tindak Pidana terhadap
Bab IV mengatur mengenai Kejahatan terhadap
1 Melakukan Kewajiban dan Hak Kenegaraan
Penyelenggaraan Rapat Lembaga Legislatif dan Badan Pemerintah
(tidak mengatur mengenai TP terhadap Pemilihan Umum)
KUHP tidak mengatur mengenai Tindak Pidana RUU KUHP mengatur Tindak Pidana terhadap Proses Peradilan
2 terhadap Proses Peradilan dalam Bab tersendiri dalam Bab VI
Tindak Pidana Perkosaan merupakan bagian dari Bab Tindak Pidana Perkosaan dimasukan ke dalam Bab XXII Tindak
4 XIV Kejahatan terhadap Kesusilaan Pidana Terhadap Tubuh
KUHP tidak mengatur mengenai Penyelundupan RUU KUHP mengatur mengenai Penyelundupan Manusia
7 Manusia dalam Bab XX
8 Judul Bab XIX: Kejahatan Terhadap Nyawa Judul Bab XXI: Tindak Pidana terhadap Nyawa dan Janin
9
Ketentuan Peralihan dan Ketentuan Penutup
10
TINDAK PIDANA
11
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA (1)
Perumusan Tindak Pidana tidak lagi secara tegas mencantumkan unsur ‘dengan sengaja’
Setiap tindak pidana dianggap dilakukan dengan sengaja, kecuali ditentukan bahwa ada ‘kelalaian’/culpa.
Sehingga, unsur kelalaian/culpa dicantumkan
12
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA (2)
13
PIDANA DAN PEMIDANAAN
Tujuan Pemidanaan
Pedoman Pemidanaan:
Kewajiban Hakim;
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan Hakim; dan
Pemaafan Peradilan (Judicial Pardon).
Alasan Pemberat Pidana
Pedoman untuk tidak menjatuhkan Pidana Penjara
Pidana & Tindakan: Double-track System
Orang Dewasa;
Anak-anak; dan
Korporasi.
14
TINDAK PIDANA BARU
1. Tindak Pidana yang diambil dari UU di luar KUHP lama, misalnya:
a. UU 24/2009 ttg Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan (Pasal 234-239)
b. UU 7/2011 ttg Mata Uang (Pasal 374-381)
c. UU 11/2008 jo. UU 19/2016 ttg ITE (Pasal 243, 407, 441)
d. UU 40/2008 ttg Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis (Pasal 244)
e. UU 23/2004 ttg Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (Pasal
473 ayat (6))
2. Tindak Pidana Baru, misalnya:
a. Penyesatan Proses Peradilan (Pasal 278)
b. Kohabitasi (Pasal 412)
c. Hubungan seksual dengan hewan (Pasal 337 ayat (1) huruf b)
15
Terima Kasih