Anda di halaman 1dari 8

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Portal Jurnal Universitas Serang Raya

Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

PERANCANGAN MODEL KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS


DENGAN METODE IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS (IPA)
DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)
Fuji Rahayu Wilujeng, Glisina Dwinoor Rembulan*
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi dan Desain, Universitas Bunda Mulia
Email: fwilujeng@bundamulia.ac.id; rembulanglisina@gmail.com

Artikel masuk : 14-09-2019 Artikel direvisi : 13-10-2019 Artikel diterima : 31-10-2019


*Penulis Korespondensi

Abstrak – Jumlah Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan sejak tahun 2012
sebanyak 288 unit hingga pada tahun 2016 sebanyak 310 unit. Jumlah unit puskesmas yang
meningkat tidak serta merta menjadikan pelayanan puskesmas sudah memadai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan untuk
memberikan technical respon yang bersumber dari Voice of Customer. Penelitian ini menggunakan
metode Importance and Performance Analysis untuk mengetahui faktor-faktor kualitas pelayanan yang
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan metode Quality Function Deployment digunakan
untuk memberikan technical respon. Hasil analisis dengan metode Importance and Performance
Analysis menunjukkan faktor-faktor yang termasuk prioritas utama adalah pelayanan terkait
pemberian diagnosa yang sesuai oleh dokter di puskesmas, pelayanan terkait respon pihak
puskesmas terhadap keluhan (complain) dari pasien, dan atribut pelayanan terkait kesesuaian obat
yang diberikan oleh dokter di puskesmas. Peningkatan respon terhadap keluhan pasien merupakan
prioritas utama yang harus dilakukan oleh pihak puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Respon teknis dengan urutan prioritas terdepan adalah tenaga medis yang harus memberikan jawaban
yang jelas mengenai pengobatan yang dijalani pasien, dan dokter di puskesmas harus lebih teliti dalam
memberikan obat yang sesuai dengan penyakit pasien.

Kata kunci: Importance and Performance Analysis; Kualitas Layanan; Puskesmas; Quality Function
Deployment

Abstract -- The number of Puskesmas in DKI Jakarta Province has increased since 2012 by 288 units
to 2016 by 310 units. The increasing number of Puskesmas units does not necessarily make the
Puskesmas services adequate. This study aims to measure the factors that influence customer
satisfaction and to provide technical responses sourced from Voice of Customer. This study uses the
Importance and Performance Analysis method to determine the factors of service quality that affect
customer satisfaction, and the Quality Function Deployment method is used to provide a technical
response. The results of the analysis using the Importance and Performance Analysis method show
that the factors which are of the highest priority are services related to providing appropriate diagnoses
by doctors at the Puskesmas, services related to the Puskesmas response to complaints from patients,
and service attributes related to the suitability of the drugs provided by doctor at the Puskesmas.
Improving responses to patient complaints is a top priority that must be done by the health center to
increase patient satisfaction. The technical response in the foremost priority is that medical personnel
must provide clear answers about the treatment the patient is undergoing, and doctors at the
Puskesmas must be more careful in giving medicines that are appropriate to the patient's illness.

Keywords: Importance and Performance Analysis; Puskesmas; Quality Function Deployment; Service
Quality

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 43
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

PENDAHULUAN Magdalena, & Pratiwi, 2016). Hasil pengukuran


Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi kinerja dengan servqual kemudian dianalisis
dengan penduduk terpadat dengan angka dengan menggunakan Quality Function
kesakitan yang masih tinggi di Indonesia. Hal ini Deployment (QFD) untuk meningkatkan kualitas
harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah pelayanan (Harijono & Soepangkat, 2011;
Provinsi DKI Jakarta untuk terus mengembangkan Joegijantoro, 2012; Magdalena, Arto, & Ginting,
kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan yang 2013).
mencukupi dan memadai bagi penduduk DKI Berdasarkan faktor yang berpengaruh
Jakarta. Puskesmas adalah salah satu fasilitas terhadap kualitas pelayanan puskesmas di
pelayanan kesehatan yang sering digunakan oleh Jakarta Utara terhadap kepuasan pasien dengan
masyarakat. Hal ini dikarenakan biaya pengobat- metode Importance and Performance Analysis
an di puskesmas lebih terjangkau daripada biaya (IPA) dan Quality Function Deployment (QFD).
perawatan di rumah sakit atau klinik. Dimensi dari kualitas pelayanan puskesmas yang
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan akan diteliti terdiri lima dimensi, antara lain
kesehatan dasar yang disediakan pemerintah tangible (bukti fisik), reliability (kepercayaan),
dengan menyelenggarakan upaya kesehatan responsiveness (daya tanggap), assurance
pemeliharaan, peningkatan kesehatan (promotif), (jaminan), dan emphaty (empati) (Tjiptono, 2002).
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan Metode IPA digunakan untuk mengetahui faktor-
penyakit (kuratif), dan pemulihan kesehatan faktor kualitas pelayanan apa saja yang
(rehabilitatif) (Kementerian Kesehatan Indonesia, berpengaruh terhadap kepuasan konsumen
2014). Jumlah Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta (Tjoanoto, 2013). Sedangkan metode QFD
mengalami peningkatan sejak tahun 2012 digunakan untuk memberikan technical respon
sebanyak 288 unit hingga pada tahun 2016 yang bersumber dari Voice of Customer (VOC)
sebanyak 310 unit. Jumlah unit puskesmas yang agar dapat meningkatkan kualitas pelayanan
meningkat tidak serta merta menjadikan pelayan- puskesmas sehingga bisa meningkatkan
an puskesmas sudah memadai. Di Jakarta kesehatan masyarakat.
Selatan terdapat 25 unit rusak ringan, 15 unit .
rusak sedang, dan 7 unit rusak berat; Jakarta METODE PENELITIAN
Timur terdapat 26 unit rusak ringan, 16 unit rusak Penelitian ini menggunakan kuesioner
sedang, 11 unit rusak berat; Jakarta Pusat ter- sebagai data utama yang diolah dengan
dapat 7 unit rusak ringan, 5 unit rusak sedang, dan menggunakan metode Importance and
1 unit rusak berat; Jakarta Barat terdapat 11 unit Performance Analysis (IPA) dan Quality Function
rusak ringan; sedangkan di Jakarta Utara terdapat Deployment (QFD). Secara rinci tahapan metode
49 unit puskesmas yang tercatat semuanya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
kondisi baik. 1. Studi Literatur dan Identifikasi masalah
Kondisi bangunan, ketersediaan fasilitas Permasalahan yang akan dikaji dalam
pendukung, dan akses bantuan seperti ambulans penelitian ini adalah Mengetahui pengaruh
yang memadai menjadi faktor yang menjadikan faktor-faktor kualitas pelayanan yang ada
puskesmas di Jakarta Utara memiliki pelayanan terhadap kepuasan pasien di beberapa
yang berkualitas. Seluruh jalan menuju puskesmas di Jakarta Utara. Sedangkan studi
puskesmas di Jakarta Utara telah dilapisi literatur dimaksudkan untuk menentukan
aspal/beton, air yang bersumber dari PAM, dan atribut kualitas layanan dan menyusun
listrik yang bersumber dari PLN turut mendukung kuesioner berdasarkan atribut kualitas layanan
majunya kualitas pelayanan puskesmas di Jakarta berdasarkan yang telah ditentukan.
Utara (Kementerian Kesehatan Republik 2. Penyebaran Kuesioner Pengumpulan Data
Indonesia, 2017). Penyebaran kuesioner dilakukan secara
Salah satu faktor untuk meningkatkan langsung dengan memberikan kepada pasien
kepuasan dan kesetiaan pelanggan adalah mutu Puskesmas selama kurang lebih satu bulan.
pelayanan (Dewi, Putri, & Winarko, 2018). Dalam Kuesioner yang digunakan menggunakan
dunia jasa, mutu pelayanan berpengaruh secara skala likert.
signifikan terhadap kepuasan (Masniari, 2013). 3. Evaluasi Model dan Pengolahan Data
Selain itu, kemampuan sosial verbal berpengaruh Data yang telah dikumpulkan akan dilakukan
positif dan paling dimensional antara interaksi perhitungan sampel serta uji validitas dan
perawat-pasien (Mariano et al., 2018) reliabilitas. Apabila ada data yang ditemukan
Salah satu indikator pengukuran kepuasan tidak valid maupun tidak reliabel, maka data
pelayanan yang biasa digunakan adalah dimensi tersebut tidak dapat digunakan dan akan
service quality (servqual) (Putri & Ikawangi, 2019; dilakukan pengumpulan data ulang. Namun
Yasril, Dachriyanus, & Harmawati, 2019; Yuliati, apabila data valid dan reliabel akan dilanjutkan

44 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

pada tahap selanjutnya, yaitu pengolahan data diperlukan untuk memastikan setiap data yang
menggunakan Metode Importance and telah dikumpulkan tidak memiliki variansi
Performance Analysis (IPA) dan Quality kesalahan acak. Koefisien yang digunakan dalam
Function Deployment (QFD) untuk membuat uji reliabilitas ini adalah cronbach alpha, yaitu alat
model dan menentukan faktor pelayanan yang ukur yang dapat dikatakan reliabel ketika
berpengaruh terhadap kepuasan pasien. cronbach alpha > 0,7 (Deng & Chan, 2017).
4. Interpretasi Hasil dan Kesimpulan
Pada bab ini berisi analisa dan penarikan Pengolahan data menggunakan software SPSS.
kesimpulan dari penelitian yang sudah Hasil pengolahan data menunjukkan data yang
dilakukan, serta saran untuk pengembangan diperoleh valid dan reliabel sehingga dapat
pelayanan selanjutnya dilanjutkan ke langkah selanjutnya (tabel 2).
Pengukuran Service Quality dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalikan hasil penilaian dengan hasil
Pengumpulan data yang dilakukan dalam perhitungan jawaban responden masing-masing
menentukan jumlah sampel adalah berdasarkan atribut dalam kuesioner yang mewakili tingkat
persyaratan ukuran sampel minimum sebanyak harapan dan realita pada pelayanan kesehatan
lima responden untuk setiap pertanyaan yang ada yang dirasakan oleh setiap responden. Berdasar-
dalam kuesioner (Hair, Black, Babin, & Anderson, kan ketentuan tersebut diperoleh nilai kepenting-
2013). Berdasarkan ketentuan tersebut, maka an masih lebih besar dari nilai kepuasan (tabel 3).
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian Hasil ini menunjukkan kinerja puskesmas masih
ini adalah 100 responden dengan 20 pertanyaan. dibawah harapan konsumen dengan gap terbesar
Pengambilan kuesioner dilakukan terhadap 100 0,93 dan gap terkecil sebesar 0,49. Keseluruhan
responden sesuai kriteria dari sampel merupakan atribut yang berada di bawah kepentingan
para pasien yang tersebar pada tiga puskesmas responden harus menjadi perhatian yang serius
berbeda di wilayah Jakarta Utara dengan dari pihak manajemen untuk meningkatkan
karakteristik sesuai dengan tabel 1. kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Importance and Performance Analysis (IPA)
No Karakteristik Kategori Jumlah Gap antara tingkat kepentingan dan tingkat
harapan mengindikasikan konsumen mengingin-
Laki-Laki 45 kan kualitas pelayanan yang lebih dibandingkan
1 Jenis kelamin
Perempuan 55 dengan kualitas pelayanan yang diterima saat ini.
20-24 12 Prioritas perbaikan perlu dilakukan pihak
25-29 17 manajemen untuk meningkatkan kepuasan
2 Usia (tahun) pasien karena tidak semua keinginan pasien bisa
30- 34 34
dilaksanakan semuanya. Salah metode yang bisa
≥ 35 37
digunakan untuk menentukan prioritas pelayanan
0-5 32 perbaikan adalah dengan menggunakan
Lama Bekerja 6 - 10 33 Importance and Performance Analysis (IPA) yang
3
(tahun) 11 - 15 23 membagi prioritas perbaikan menjadi empat
> 15 12 kuadran yaitu prioritas utama, pertahankan
Pernah 35 prestasi, prioritas rendah, dan berlebihan.
Riwayat Tidak Pernah Perolehan titik pada diagram kartesius dilakukan
4
Rawat inap 65 dengan menghitung nilai rata-rata dari rata-rata
per atribut. Pada hasil pengukuran dimensi atribut
kualitas pelayanan di atas dapat ditentukan
Data yang diperoleh dari kuesioner kepentingan dan kinerja yang ingin diperbaiki.
kemudian diuji dengan menggunakan uji validitas Pihak puskesmas dapat memperhatikan atribut
dan reliabilitas. Pengujian validitas bertujuan pelayanan yang dianggap penting oleh pasien
untuk memastikan kelayakan data yang terkumpul untuk dapat terpuaskan. Secara terperinci hasil
agar dapat diteliti lebih lanjut sehingga dapat prioritas dimensi yang memerlukan prioritas
digunakan untuk mengukur objek yang diteliti perbaikan terlihat pada Gambar 1.
(Wilujeng & Kusumo, 2018). Uji reliabilitas
Tabel 2.

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 45
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

Tabel 2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Corrected Corrected
Item Total Item Total α α
Atribut Correlation Correlation Keterangan Tingkat Tingkat Keterangan
Tingkat Tingkat kepentingan kepuasan
kepentingan kepuasan
1 0,509 0,331 Valid 0,895 0,869 Reliabel
2 0,349 0,527 Valid 0,899 0,861 Reliabel
3 0,559 0,519 Valid 0,893 0,862 Reliabel
4 0,530 0,404 Valid 0,895 0,866 Reliabel
5 0,597 0,629 Valid 0,892 0,858 Reliabel
6 0,320 0,486 Valid 0,899 0,863 Reliabel
7 0,430 0,496 Valid 0,897 0,863 Reliabel
8 0,748 0,529 Valid 0,887 0,861 Reliabel
9 0,682 0,440 Valid 0,889 0,865 Reliabel
10 0,308 0,313 Valid 0,899 0,869 Reliabel
11 0,392 0,501 Valid 0,897 0,863 Reliabel
12 0,662 0,344 Valid 0,890 0,868 Reliabel
13 0,671 0,350 Valid 0,890 0,867 Reliabel
14 0,441 0,513 Valid 0,896 0,862 Reliabel
15 0,419 0,607 Valid 0,897 0,858 Reliabel
16 0,497 0,402 Valid 0,895 0,866 Reliabel
17 0,584 0,375 Valid 0,892 0,867 Reliabel
18 0,671 0,491 Valid 0,890 0,863 Reliabel
19 0,536 0,474 Valid 0,894 0,863 Reliabel
20 0,523 0,594 Valid 0,894 0,858 Reliabel

Tabel 3. Nilai Gap Score

Atribut Nilai Kepentingan Nilai Kepuasan Gap Score


1 4,24 3,71 0,53
2 4,35 3,71 0,64
3 4,39 3,74 0,65
4 4,36 3,75 0,61
5 4,31 3,51 0,80
6 4,49 3,56 0,93
7 4,35 3,65 0,70
8 4,22 3,64 0,58
9 4,25 3,64 0,61
10 4,32 3,68 0,64
11 4,27 3,52 0,75
12 4,3 3,69 0,61
13 4,35 3,5 0,85
14 4,29 3,63 0,66
15 4,41 3,73 0,68
16 4,29 3,79 0,50
17 4,47 3,69 0,78
18 4,36 3,68 0,68
19 4,27 3,78 0,49
20 4,28 3,53 0,75

46 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

Gambar 1. Diagram Kartesius IPA


Unsur-unsur pelaksanaan atribut pelayanan yang untuk pasien, atribut pelayanan nomor 11
mempengaruhi kepuasan konsumen. Adapun terkait kemampuan tenaga medis dalam
penjelasan dari diagram IPA tersebut adalah menjawab pertanyaan pasien, atribut
sebagai berikut: pelayanan nomor 20 terkait dengan kepedulian
1. Kuadran I (Prioritas Utama) tenaga medis terhadap kesembuhan pasien,
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam kuadran dan kesiagaan tenaga medis dalam
pertama adalah atribut pelayanan kesehatan menangani penyakit pasien (atribut 14).
yang memiliki gap score tertinggi, di antaranya: 4. Kuadran IV (Berlebihan)
pemberian diagnosa yang sesuai oleh dokter Faktor-faktor yang termasuk ke dalam kuadran
di puskesmas (atribut 6), respon pihak keempat tidak ada yang termasuk ke dalam
puskesmas terhadap keluhan (complain) dari sepuluh gap score tertinggi. Oleh sebab itu,
pasien (atribut 13}, kesesuaian obat yang dianggap berlebihan jika diupayakan untuk
diberikan oleh dokter di puskesmas (atribut 7). meningkatkan kualitas layanan guna
2. Kuadran II (Pertahankan Prestasi) meningkatkan kepuasan pasien. Faktor-faktor
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam kuadran yang termasuk ke dalam kuadran ini di
kedua yang termasuk ke dalam sepuluh gap antaranya, yaitu: kerahasiaan informasi
score tertinggi di antaranya, yaitu: kesopanan pengobatan pasien terhadap pihak luar (atribut
para pegawai di puskesmas dalam melayani 10), atribut pelayanan nomor 12 terkait
pasien (atribut 17), atribut nomor 15 terkait kesesuaian pelayanan bagi pasien BPJS dan
pemenuhan keinginan pasien terhadap pihak non BPJS yang diberikan kepada pihak
puskesmas seperti meminta surat sakit atau puskesmas, dan fasilitas media yang memadai
resep obat, dan kepercayaan pasien terhadap di puskesmas (atribut 1).
tenaga medis yang telah menangani peng-
obatannya secara tepat (atribut 18). House of Quality
3. Kuadran III (Prioritas Rendah) House of quality menggambarkan hubung-
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam kuadran an antara atribut pelayanan pada kuadran I
ketiga yang termasuk ke dalam sepuluh gap (prioritas utama) yang merefleksikan suara
score tertinggi di antaranya, yaitu: atribut pelanggan (voice of customer) dengan respon
pelayanan nomor 5 terkait penanganan yang yang harus diberikan oleh pihak puskesmas
dilakukan oleh tenaga medis di puskesmas Gambar 2. Hdhdhdhhddhdhdhhdhddhdhdh

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 47
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

X X
X X
X X X X
Keterangan:
Positif Kuat X X X X X X
Positif Lemah X X X X X X
X Negatif Kuat
X Negatif Lemah X X X X X X
X X X X X X X X

Tenaga medis di puskesmas berusaha untuk memenuhi


Tenaga medis di puskesmas memberikan jawaban lebih

Tenaga medis berusaha lebih akurat dalam menangani


Tenaga medis meningkatkan respon terhadap keluhan

lengkap dan jelas mengenai pengobatan yang dijalani


Meningkatkan ketepatan dalam pemberian diagnosa

Tenaga medis di puskesmas harus selalu siaga dalam


Para pegawai puskesmas meningkatkan keramahan

Dokter di puskesmas lebih teliti dalam memberikan


Tenaga medis di puskesmas lebih memperhatikan
Para pegawai di puskesmas sigap dalam melayani
terhadap penyakit yang sedang diderita pasien

obat yang sesuai dengan penyakit pasien


dan kesopanan dalam melayani pasien
Technical
Response

progres pengobatan pasien

pengobatan pasien
kebutuhan pasien

melayani pasien
pasien
pasien

pasien

Voice of
Customer

Dokter di puskesmas memberikan diagnosa


yang sesuai dengan penyakit pasien 4,49

Pihak puskesmas memberikan respon yang


cepat terhadap keluhan (complain) pasien 4,35

Tenaga medis di puskesmas menangani


keluhan pasien dengan baik 4,31

Para pegawai di puskesmas melayani pasien


dengan ramah dan sopan 4,47

Tenaga medis di puskesmas dapat


menjawab pertanyaan pasien terkait
pengobatan yang sedang dijalani oleh 4,27
pasien tersebut

Tenaga medis di puskesmas memedulikan


kesembuhan pasien 4,28

Dokter di puskesmas memberikan obat


yang sesuai dengan penyakit pasien 4,35

Tenaga medis di puskesmas dapat


memenuhi permintaan pasien seperti 4,41
pemberian surat sakit dan resep obat

Pasien yang berobat di puskesmas percaya


bahwa tenaga medis telah menangani 4,36
pengobatannya secara tepat

Tenaga medis di puskesmas selalu siaga


dalam menangani keluhan pasien 4,29

Weighted Importance 105,51 95,09 120,87 40,23 118,03 47,15 108,29 87,24 105,54 55,97

Priority 5 6 1 10 2 9 3 7 4 8

Keterangan:
Hubungan Kuat
Hubungan Sedang
Hubungan Kecil

Gambar 2. House of Quality Pelayanan Puskesmas

48 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

(technical response) untuk meningkatkan kepuas- Pearson new international edition. Pearson
an pasien. Meningkatkan respon terhadap keluh- Higher Ed.
an pasien merupakan prioritas utama yang harus Harijono, H., & Soepangkat, B. O. P. (2011).
dilakukan oleh pihak puskesmas untuk me- Upaya peningkatan kualitas layanan farmasi
ningkatkan kepuasan pasien. Selain itu, faktor Rsk. St Vincentius A Paulo Surabaya
tenaga medis yang harus memberikan jawaban dengan menggunakan metode servqual dan
yang lebih lengkap dan jelas mengenai QFD. In Prosiding Seminar Nasional
pengobatan yang dijalani pasien, dan dokter di Manajemen Teknologi XIV.
puskesmas harus lebih teliti dalam memberikan Joegijantoro, R. (2012). Penerapan Quality
obat yang sesuai dengan penyakit pasien juga Function Deployment (QFD) Untuk
merupakan respon teknis dengan urutan prioritas Mengembangkan Kualitas Pelayanan Rawat
terdepan yang harus dilakukan untuk meningkat- Jalan Berorientasi Pelanggan Di Rumah
kan kepuasan pasien. Ketiga respon teknis ini Sakit Paru-Paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan
adalah respon yang banyak berhubungan dengan Media Husada, 1(1), 65–75.
atribut-atribut pelayanan yang lain. Kementerian Kesehatan Indonesia. (2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
KESIMPULAN Indonesia No 30 Tahun 2014 tentang
Hasil analisis dengan metode IPA Standar Pelayanan Kefarmasian di
menunjukkan faktor-faktor yang termasuk ke Pukesmas. Jakarta: Kemenkes Republik
dalam kuadran pertama (prioritas utama) adalah Indonesia.
atribut pelayanan kesehatan yang memiliki gap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
score tertinggi, yaitu atribut pelayanan terkait (2017). Data Dasar Puskesmas. Jakarta:
pemberian diagnosa yang sesuai oleh dokter di Departemen Kesehatan RI.
puskesmas, atribut pelayanan terkait respon pihak Magdalena, M., Arto, S., & Ginting, R. (2013).
puskesmas terhadap keluhan (complain) dari Peningkatan kualitas pelayanan dengan
pasien, dan atribut pelayanan terkait kesesuaian menggunakan metode quality function
obat yang diberikan oleh dokter di puskesmas. deployment (QFD) di rumah sakit xyz. Jurnal
Peningkatan respon terhadap keluhan pasien Teknik Industri USU, 3(2), 31–37.
merupakan prioritas utama yang harus dilakukan Mariano, M. C. O., et, al. (2018). Social media use
oleh pihak puskesmas untuk meningkatkan profile, social skills, and nurse-patient
kepuasan pasien berdasarkan analisa dengan interaction among Registered Nurses in
QFD. Selain itu, faktor tenaga medis yang harus tertiary hospitals: A structural equation
memberikan jawaban yang lebih lengkap dan model analysis. International Journal of
jelas mengenai pengobatan yang dijalani pasien, Nursing Studies, 80, 76–82.
dan dokter di puskesmas harus lebih teliti dalam Masniari, R. (2013). Penerapan Metode Structural
memberikan obat yang sesuai dengan penyakit Equation Modeling (Sem) dalam
pasien juga merupakan respon teknis dengan Menentukan Pengaruh Kepuasan,
urutan prioritas terdepan yang harus dilakukan Kepercayaan dan Mutu terhadap Kesetiaan
untuk meningkatkan kepuasan pasien. Untuk Pasien Rawat Jalan dalam Memanfaatkan
penelitian selanjutnya dapat menambahkan Pelayanan Rumah Sakit di RSUD Dr.
metode pengukuran kualitas lain seperti KANO Pirngadi Medan Tahun 2012. Kebijakan,
dan Fuzzy serta meneliti dengan objek yang Promosi Kesehatan Dan Biostatiskik, 2(1),
berbeda. 1–10.
Putri, F., & Ikawangi, L. O. N. (2019). Analisis
DAFTAR PUSTAKA kepuasan pasien BPJS rawat jalan dengan
Deng, L., & Chan, W. (2017). Testing the metode Servqual, CSI, dan IPA di klinik dr.
difference between reliability coefficients M. Suherman. Jurnal Kesehatan, 5(2), 106–
alpha and omega. Educational and 115.
Psychological Measurement, 77(2), 185– Tjiptono, F. (2002). Strategi Pemasaran, edisi
203. kedua. Yogyakarta: ANDI.
Dewi, S. K., Putri, A. R. C., & Winarko, B. A. D. Tjoanoto, M. T. (2013). Pengaruh Service Quality
(2018). Peningkatan Kualitas Jasa Fasilitas Terhadap Customer Satisfaction Di
Kesehatan dengan Integrasi Metode IPA Restoran Jade Imperial. Jurnal Strategi
dan KANO. Jurnal Sistem Dan Manajemen Pemasaran, 1(1), 1–9.
Industri, 2(2), 67–76. Wilujeng, F. R., & Kusumo, R. (2018). Analisis
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, Kepuasan Tenaga Kerja Outsourcing
R. E. (2013). Multivariate data analysis: terhadap Pelayanan Perusahaan dengan

DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 49
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655

Metode Importance-Performance Analysis


(IPA). JIEMS (Journal of Industrial
Engineering and Management Systems),
11(2), 64–69.
Yasril, T., Dachriyanus, D., & Harmawati, H.
(2019). Hubungan Kualitas Pelayanan
Dimensi Servqual dengan Loyalitas Pasien
di Poliklinik RSUD Arosuka Tahun 2018.
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi,
19(3), 694–705.
Yuliati, Y., Magdalena, E., & Pratiwi, D. (2016).
Analisis Kepuasan Pasien Farmasi Rawat
Jalan Menggunakan Metode Servqual (Studi
Kasus Di Rumah Sakit Swasta X Jakarta).
Indonesian Journal of Nursing Health
Science, 1(1), 1–6.

50 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675

Anda mungkin juga menyukai