Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
Abstrak – Jumlah Puskesmas di Provinsi DKI Jakarta mengalami peningkatan sejak tahun 2012
sebanyak 288 unit hingga pada tahun 2016 sebanyak 310 unit. Jumlah unit puskesmas yang
meningkat tidak serta merta menjadikan pelayanan puskesmas sudah memadai. Penelitian ini
bertujuan untuk mengukur faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan untuk
memberikan technical respon yang bersumber dari Voice of Customer. Penelitian ini menggunakan
metode Importance and Performance Analysis untuk mengetahui faktor-faktor kualitas pelayanan yang
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen dan metode Quality Function Deployment digunakan
untuk memberikan technical respon. Hasil analisis dengan metode Importance and Performance
Analysis menunjukkan faktor-faktor yang termasuk prioritas utama adalah pelayanan terkait
pemberian diagnosa yang sesuai oleh dokter di puskesmas, pelayanan terkait respon pihak
puskesmas terhadap keluhan (complain) dari pasien, dan atribut pelayanan terkait kesesuaian obat
yang diberikan oleh dokter di puskesmas. Peningkatan respon terhadap keluhan pasien merupakan
prioritas utama yang harus dilakukan oleh pihak puskesmas untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Respon teknis dengan urutan prioritas terdepan adalah tenaga medis yang harus memberikan jawaban
yang jelas mengenai pengobatan yang dijalani pasien, dan dokter di puskesmas harus lebih teliti dalam
memberikan obat yang sesuai dengan penyakit pasien.
Kata kunci: Importance and Performance Analysis; Kualitas Layanan; Puskesmas; Quality Function
Deployment
Abstract -- The number of Puskesmas in DKI Jakarta Province has increased since 2012 by 288 units
to 2016 by 310 units. The increasing number of Puskesmas units does not necessarily make the
Puskesmas services adequate. This study aims to measure the factors that influence customer
satisfaction and to provide technical responses sourced from Voice of Customer. This study uses the
Importance and Performance Analysis method to determine the factors of service quality that affect
customer satisfaction, and the Quality Function Deployment method is used to provide a technical
response. The results of the analysis using the Importance and Performance Analysis method show
that the factors which are of the highest priority are services related to providing appropriate diagnoses
by doctors at the Puskesmas, services related to the Puskesmas response to complaints from patients,
and service attributes related to the suitability of the drugs provided by doctor at the Puskesmas.
Improving responses to patient complaints is a top priority that must be done by the health center to
increase patient satisfaction. The technical response in the foremost priority is that medical personnel
must provide clear answers about the treatment the patient is undergoing, and doctors at the
Puskesmas must be more careful in giving medicines that are appropriate to the patient's illness.
Keywords: Importance and Performance Analysis; Puskesmas; Quality Function Deployment; Service
Quality
DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 43
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
44 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
pada tahap selanjutnya, yaitu pengolahan data diperlukan untuk memastikan setiap data yang
menggunakan Metode Importance and telah dikumpulkan tidak memiliki variansi
Performance Analysis (IPA) dan Quality kesalahan acak. Koefisien yang digunakan dalam
Function Deployment (QFD) untuk membuat uji reliabilitas ini adalah cronbach alpha, yaitu alat
model dan menentukan faktor pelayanan yang ukur yang dapat dikatakan reliabel ketika
berpengaruh terhadap kepuasan pasien. cronbach alpha > 0,7 (Deng & Chan, 2017).
4. Interpretasi Hasil dan Kesimpulan
Pada bab ini berisi analisa dan penarikan Pengolahan data menggunakan software SPSS.
kesimpulan dari penelitian yang sudah Hasil pengolahan data menunjukkan data yang
dilakukan, serta saran untuk pengembangan diperoleh valid dan reliabel sehingga dapat
pelayanan selanjutnya dilanjutkan ke langkah selanjutnya (tabel 2).
Pengukuran Service Quality dilakukan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengalikan hasil penilaian dengan hasil
Pengumpulan data yang dilakukan dalam perhitungan jawaban responden masing-masing
menentukan jumlah sampel adalah berdasarkan atribut dalam kuesioner yang mewakili tingkat
persyaratan ukuran sampel minimum sebanyak harapan dan realita pada pelayanan kesehatan
lima responden untuk setiap pertanyaan yang ada yang dirasakan oleh setiap responden. Berdasar-
dalam kuesioner (Hair, Black, Babin, & Anderson, kan ketentuan tersebut diperoleh nilai kepenting-
2013). Berdasarkan ketentuan tersebut, maka an masih lebih besar dari nilai kepuasan (tabel 3).
jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian Hasil ini menunjukkan kinerja puskesmas masih
ini adalah 100 responden dengan 20 pertanyaan. dibawah harapan konsumen dengan gap terbesar
Pengambilan kuesioner dilakukan terhadap 100 0,93 dan gap terkecil sebesar 0,49. Keseluruhan
responden sesuai kriteria dari sampel merupakan atribut yang berada di bawah kepentingan
para pasien yang tersebar pada tiga puskesmas responden harus menjadi perhatian yang serius
berbeda di wilayah Jakarta Utara dengan dari pihak manajemen untuk meningkatkan
karakteristik sesuai dengan tabel 1. kualitas pelayanan yang diberikan kepada
konsumen.
Tabel 1. Karakteristik Responden
Importance and Performance Analysis (IPA)
No Karakteristik Kategori Jumlah Gap antara tingkat kepentingan dan tingkat
harapan mengindikasikan konsumen mengingin-
Laki-Laki 45 kan kualitas pelayanan yang lebih dibandingkan
1 Jenis kelamin
Perempuan 55 dengan kualitas pelayanan yang diterima saat ini.
20-24 12 Prioritas perbaikan perlu dilakukan pihak
25-29 17 manajemen untuk meningkatkan kepuasan
2 Usia (tahun) pasien karena tidak semua keinginan pasien bisa
30- 34 34
dilaksanakan semuanya. Salah metode yang bisa
≥ 35 37
digunakan untuk menentukan prioritas pelayanan
0-5 32 perbaikan adalah dengan menggunakan
Lama Bekerja 6 - 10 33 Importance and Performance Analysis (IPA) yang
3
(tahun) 11 - 15 23 membagi prioritas perbaikan menjadi empat
> 15 12 kuadran yaitu prioritas utama, pertahankan
Pernah 35 prestasi, prioritas rendah, dan berlebihan.
Riwayat Tidak Pernah Perolehan titik pada diagram kartesius dilakukan
4
Rawat inap 65 dengan menghitung nilai rata-rata dari rata-rata
per atribut. Pada hasil pengukuran dimensi atribut
kualitas pelayanan di atas dapat ditentukan
Data yang diperoleh dari kuesioner kepentingan dan kinerja yang ingin diperbaiki.
kemudian diuji dengan menggunakan uji validitas Pihak puskesmas dapat memperhatikan atribut
dan reliabilitas. Pengujian validitas bertujuan pelayanan yang dianggap penting oleh pasien
untuk memastikan kelayakan data yang terkumpul untuk dapat terpuaskan. Secara terperinci hasil
agar dapat diteliti lebih lanjut sehingga dapat prioritas dimensi yang memerlukan prioritas
digunakan untuk mengukur objek yang diteliti perbaikan terlihat pada Gambar 1.
(Wilujeng & Kusumo, 2018). Uji reliabilitas
Tabel 2.
DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 45
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
Corrected Corrected
Item Total Item Total α α
Atribut Correlation Correlation Keterangan Tingkat Tingkat Keterangan
Tingkat Tingkat kepentingan kepuasan
kepentingan kepuasan
1 0,509 0,331 Valid 0,895 0,869 Reliabel
2 0,349 0,527 Valid 0,899 0,861 Reliabel
3 0,559 0,519 Valid 0,893 0,862 Reliabel
4 0,530 0,404 Valid 0,895 0,866 Reliabel
5 0,597 0,629 Valid 0,892 0,858 Reliabel
6 0,320 0,486 Valid 0,899 0,863 Reliabel
7 0,430 0,496 Valid 0,897 0,863 Reliabel
8 0,748 0,529 Valid 0,887 0,861 Reliabel
9 0,682 0,440 Valid 0,889 0,865 Reliabel
10 0,308 0,313 Valid 0,899 0,869 Reliabel
11 0,392 0,501 Valid 0,897 0,863 Reliabel
12 0,662 0,344 Valid 0,890 0,868 Reliabel
13 0,671 0,350 Valid 0,890 0,867 Reliabel
14 0,441 0,513 Valid 0,896 0,862 Reliabel
15 0,419 0,607 Valid 0,897 0,858 Reliabel
16 0,497 0,402 Valid 0,895 0,866 Reliabel
17 0,584 0,375 Valid 0,892 0,867 Reliabel
18 0,671 0,491 Valid 0,890 0,863 Reliabel
19 0,536 0,474 Valid 0,894 0,863 Reliabel
20 0,523 0,594 Valid 0,894 0,858 Reliabel
46 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 47
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
X X
X X
X X X X
Keterangan:
Positif Kuat X X X X X X
Positif Lemah X X X X X X
X Negatif Kuat
X Negatif Lemah X X X X X X
X X X X X X X X
pengobatan pasien
kebutuhan pasien
melayani pasien
pasien
pasien
pasien
Voice of
Customer
Weighted Importance 105,51 95,09 120,87 40,23 118,03 47,15 108,29 87,24 105,54 55,97
Priority 5 6 1 10 2 9 3 7 4 8
Keterangan:
Hubungan Kuat
Hubungan Sedang
Hubungan Kecil
48 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
(technical response) untuk meningkatkan kepuas- Pearson new international edition. Pearson
an pasien. Meningkatkan respon terhadap keluh- Higher Ed.
an pasien merupakan prioritas utama yang harus Harijono, H., & Soepangkat, B. O. P. (2011).
dilakukan oleh pihak puskesmas untuk me- Upaya peningkatan kualitas layanan farmasi
ningkatkan kepuasan pasien. Selain itu, faktor Rsk. St Vincentius A Paulo Surabaya
tenaga medis yang harus memberikan jawaban dengan menggunakan metode servqual dan
yang lebih lengkap dan jelas mengenai QFD. In Prosiding Seminar Nasional
pengobatan yang dijalani pasien, dan dokter di Manajemen Teknologi XIV.
puskesmas harus lebih teliti dalam memberikan Joegijantoro, R. (2012). Penerapan Quality
obat yang sesuai dengan penyakit pasien juga Function Deployment (QFD) Untuk
merupakan respon teknis dengan urutan prioritas Mengembangkan Kualitas Pelayanan Rawat
terdepan yang harus dilakukan untuk meningkat- Jalan Berorientasi Pelanggan Di Rumah
kan kepuasan pasien. Ketiga respon teknis ini Sakit Paru-Paru. Jurnal Ilmiah Kesehatan
adalah respon yang banyak berhubungan dengan Media Husada, 1(1), 65–75.
atribut-atribut pelayanan yang lain. Kementerian Kesehatan Indonesia. (2014).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
KESIMPULAN Indonesia No 30 Tahun 2014 tentang
Hasil analisis dengan metode IPA Standar Pelayanan Kefarmasian di
menunjukkan faktor-faktor yang termasuk ke Pukesmas. Jakarta: Kemenkes Republik
dalam kuadran pertama (prioritas utama) adalah Indonesia.
atribut pelayanan kesehatan yang memiliki gap Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
score tertinggi, yaitu atribut pelayanan terkait (2017). Data Dasar Puskesmas. Jakarta:
pemberian diagnosa yang sesuai oleh dokter di Departemen Kesehatan RI.
puskesmas, atribut pelayanan terkait respon pihak Magdalena, M., Arto, S., & Ginting, R. (2013).
puskesmas terhadap keluhan (complain) dari Peningkatan kualitas pelayanan dengan
pasien, dan atribut pelayanan terkait kesesuaian menggunakan metode quality function
obat yang diberikan oleh dokter di puskesmas. deployment (QFD) di rumah sakit xyz. Jurnal
Peningkatan respon terhadap keluhan pasien Teknik Industri USU, 3(2), 31–37.
merupakan prioritas utama yang harus dilakukan Mariano, M. C. O., et, al. (2018). Social media use
oleh pihak puskesmas untuk meningkatkan profile, social skills, and nurse-patient
kepuasan pasien berdasarkan analisa dengan interaction among Registered Nurses in
QFD. Selain itu, faktor tenaga medis yang harus tertiary hospitals: A structural equation
memberikan jawaban yang lebih lengkap dan model analysis. International Journal of
jelas mengenai pengobatan yang dijalani pasien, Nursing Studies, 80, 76–82.
dan dokter di puskesmas harus lebih teliti dalam Masniari, R. (2013). Penerapan Metode Structural
memberikan obat yang sesuai dengan penyakit Equation Modeling (Sem) dalam
pasien juga merupakan respon teknis dengan Menentukan Pengaruh Kepuasan,
urutan prioritas terdepan yang harus dilakukan Kepercayaan dan Mutu terhadap Kesetiaan
untuk meningkatkan kepuasan pasien. Untuk Pasien Rawat Jalan dalam Memanfaatkan
penelitian selanjutnya dapat menambahkan Pelayanan Rumah Sakit di RSUD Dr.
metode pengukuran kualitas lain seperti KANO Pirngadi Medan Tahun 2012. Kebijakan,
dan Fuzzy serta meneliti dengan objek yang Promosi Kesehatan Dan Biostatiskik, 2(1),
berbeda. 1–10.
Putri, F., & Ikawangi, L. O. N. (2019). Analisis
DAFTAR PUSTAKA kepuasan pasien BPJS rawat jalan dengan
Deng, L., & Chan, W. (2017). Testing the metode Servqual, CSI, dan IPA di klinik dr.
difference between reliability coefficients M. Suherman. Jurnal Kesehatan, 5(2), 106–
alpha and omega. Educational and 115.
Psychological Measurement, 77(2), 185– Tjiptono, F. (2002). Strategi Pemasaran, edisi
203. kedua. Yogyakarta: ANDI.
Dewi, S. K., Putri, A. R. C., & Winarko, B. A. D. Tjoanoto, M. T. (2013). Pengaruh Service Quality
(2018). Peningkatan Kualitas Jasa Fasilitas Terhadap Customer Satisfaction Di
Kesehatan dengan Integrasi Metode IPA Restoran Jade Imperial. Jurnal Strategi
dan KANO. Jurnal Sistem Dan Manajemen Pemasaran, 1(1), 1–9.
Industri, 2(2), 67–76. Wilujeng, F. R., & Kusumo, R. (2018). Analisis
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, Kepuasan Tenaga Kerja Outsourcing
R. E. (2013). Multivariate data analysis: terhadap Pelayanan Perusahaan dengan
DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675 49
Jurnal INTECH Teknik Industri Universitas Serang Raya Vol 5 No 2, Desember 2019, 43-50
p-ISSN 2407-781X, e-ISSN 2655-2655
50 DOI: http://dx.doi.org/10.30656/intech.v5i2.1675