Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH KEDISIPLINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS

KERJA GURU PEGAWAI

Dosen Pengampu : Dr Abdullah

Disusun Oleh:

Siti Nur Cahyanti 161310402

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sumber daya manusia merupakan salah satu asset yang berharga yang dimiliki oleh
suatu organisasi, karena manusialah satu-satunya sumber daya yang dapat
menggerakan sumber daya lainnya. Dengan demikian unsur sumber daya manusia
merupakan faktor kunci yang harus dipertahankan. Tuntutan yang senantiasa dihadapi
organisasi,untuk menjawab setiap tantangan yang ada. Oleh karena itu, upaya untuk
mempertahankan sumber daya manusia merupakan langkah utama organisasi.
Sekolah merupakan suatu lembaga yang bergerak dalam ranah pendidikan,
untuk melaksanakan misi pendidikan ini, produktivitas kerja sangatlah penting. Oleh
karena itu sumberdaya manusia perlu dikelola dengan baik untuk meningkatkan
kinerja guru.
Permasalahan yang sering dihadapi oleh para pemimpin adalah bagaimana
cara untuk meningkatkan kinerja karyawannya sehingga dapat mendukung
keberhasilan pencapaian tujuan. Menurut Schermerharn bahwa pimpinan dan manajer
yang baik adalah yang mampu menciptakan suatu kondisisehingga orang secara
individu atau kelompok dapat bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi.
Permasalahan peningkatan kinerja erat kaitannya dengan permasalahan bagaimana
memotivasi karyawan, bagaimana pengawasan dilakukan, dan bagaimana cara
mengembangkan budaya kerja yang efektif serta bagaimana menciptakan lingkungan
kerja yang nyaman dan kondusif, agar karyawan dapat dan mau bekerja optimal dan
sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan organisasi.
Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja
dapat diketahui dan diukur jika individu atau kelompok karyawan telah mempunyai
kriteria dan standar keberhasilan atau tolok ukur yang ditetapkan oleh organisasi.
Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka
kinerja pada seseorang atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bilatidak
ada tolok ukur keberhasilannya.
Kinerja guru merupakan kemampuan dan keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugas-tugasnya. kinerja guru dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja), pendidikan, keterampilan,
manajemen kepemimpinan, tingkat penghasilan, gaji, kesehatan, jaminan sosial, iklim
kerja, sarana prasarana, teknologi dan kesempatan berprestasi.
Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan perilaku yang
berbeda, ada yang bersemangat dan tanggung jawab, dan ada guru yang melakukan
pekerjaan itu tanpa dilandasi tanggung jawab, selain itu ada juga guru yang
membolos, datang tidak tepat pada waktunya, dan tidak mematuhi perintah. Kondisi
guru seperti itulah yang menjadi permasalahan disetiap lembaga pendidikan formal.
Dengan adanya guru yang memiliki kinerja rendah, sekolah akan sulit mencapai hasil
yang diharapkan.
Kinerja dalam menjalankan fungsinya tidak berdiri sendiri, melainkan selalu
berhubungan dengan kepuasan kerja dan tingkat besaran imbalan yang diberikan,
serta dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, dan sifat-sifat individu.
Untuk menacapai semua itu diperlukan kesadaran dari semua pihak dalam
mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku, dan suatu organisasi harus
mengusahakan agar peraturan bersifat jelas mudah dipahami dan adil, yaitu berlaku
untuk pemimpin yang tertinggi maupun karyawan yang terendah.
Kedisiplinan seorang guru di dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang
pendidik memang merupakan tanggung jawab pribadi guru itu sendiri. Sehingga
sering kita jumpai fakta di lapangan bahwa ada guru yang sangat disiplin dalam
menjalankan tugasnya, begitu juga sebaliknya ada guru yang malas tidak disiplin
dalam menjalankan tugasnya, bahkan ada guru yang baru datang ke sekolah apabila
akan menerima gaji. Dari fakta di atas jelaslah bahwa untuk meningkatkan
kedisiplinan guru diperlukan tanggung jawab yang penuh dalam diri seorang guru,
selain itu juga sangat diperlukan peran seorang kepala sekolah sebagai pemegang
kebijaksanaan dan keputusan tertinggi di sekolah.

Adapun perkembangan absensi Guru Pegawai SDN 7 Sungai Raya

Tabel 1

Pengaruh Kedisplinan Dalam Meningkatakan

Produktivitas Kerja Guru Pegawai

Periode 2016 – 2018

Tahun Hari Jumlah HK x Jumlah Absensi (Hari) Jumlah Tingkat


Kerja Pegawai JP Absen Absensi %
Alpha Sakit Izin
2016 22 44 968 11 9 75 95 0,75
2017 23 42 966 12 12 72 96 1,12
2018 24 58 1.392 24 10 80 114 1,13
Sumber : Pengaruh Kedisplinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Pegawai 2019

Menurut Hasbiuan (2014:51) Tingkat absensi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Absen = Jumlah Hari Absen Perbulan x 100%


Jumlah Hari Kerja Perbulan

Sumber : Hasibuan (2014:51)

Di mana :
Jumlah Hari Kerja Absen perbulan = Jumlah Absen

Jumlah Kerja Perbulan = JK x HK

Produktivitas menurut Dewan Produktivitas Nasional mengartikan sebagai suatu sikap


mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini
(harus) lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok lebih dari hari ini. Produktivitas bukan
hanya masalah perbandingan antara input dan output barang dan jasa, melainkan sikap dan
perilaku dalam keseharian kita pun dapat dikatakan produktivitas jika melakukan hal-hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Menurut Barnes (1980), produktivitas
adalah perbandingan antara output dengan beberapa atau semua sumber yang digunakan
untuk memproduksi input. Adanya system absensi dalam peruahaan, pembagian kerja dan
pemakaian seragam kerja merupakan usaha perusahaan dalam meningkatkan produktivitas
atau seperti musibah kematian, kecelakaan, hal ini diimplementasikan sebagai penghargaan
untuk guru pegawai dari sekolah.

Hasil Pencapaian Pengaruh Kedisplinan Dalam Meningkatakan Produktivitas Kerja Guru


Pegawai (2016-2018) dapat dilihat pada Tabel 1.1

No Tahun Interval Frekuensi Persentase


1 2016 72-77 12 30%
2 2017 66-71 17 60%
3 2018 60-65 1 10%
Sumber : Pengaruh Kedisplinan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Pegawai 2019

Berdasarkan tabel 1.1 dihasilkan nilai distribusi frekuensi kinerja guru yang telah
dihitung meannya sebesar 73.15 Maka dari itu terletak pada interval 72-77 yang
dikategorikan sangat baik dan memperoleh prosentase sebesar 60% dari jumlah responden.

Berdasrkan latar belakang tersebut Maka penulis tertarik untuk membahasnya lebih
mendalam dan sistematis dlam bentuk skripsi dengan judul : “Pengaruh Kedisiplinan Dalam
Meningkatkan Produktivitas Kerja Guru Pegawai”

B. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, untuk menghindari


pembatasan terlalu luas, maka penulis memfokuskan penelitian atau batasan masalah.
Peneliti membatasi maslah penelitian pada pengaruh persepsi pegawai pada
kedisiplinan terhadap produktivitas Guru pegawai.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam
penelitian ini adalah :

1. Berapa besar pengaruh kedisiplinan dalam meningkatkan produktivitas kerja guru ?

2. Berapa tingkat signifikansi kedisiplinan dalam meningkatkan produktivitas kerja


guru ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ialah pernyataan mengenai apa yang hendak kita capai.

Tujuan penelitia dicantumkan dengan maksud yang membaca skripsi dapat


mengetahui dengan pasti apa tujuan peneliti kita sesungguhnya. Tujuan penelitian ini
adalah :

1. Untuk menjelaskan besarnya pengaruh kedisiplinan dalam meningkatkan


produktivitas kerja guru ?

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa tingkat signifikan kedisiplinan dalam


meningkatkan produktivitas kerja guru ?

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian secara umum diharpkan dpat memberikan kontribusi bagi
masyarakat luas, dan khususnya kepada :

1. Bagi Peneliti
a. Membawa Wawasan untuk berfikir secara kritis dan sistematis dalam menghadapi
permasalahan
b. Penelitian ini diharapkanndpat menambah wawasan dan pengetahuan penulis
tentang masalah yang dikaji yaitu tentang pentignya sebuah kedisplinan.
c. Sebagai salah satu syarat guna mendapatkan gelar sarjana di bidang manajemen
sumber daya manusia pada program Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Pontianak.

2. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan dlaam menetapkan strategi tentang
pengembangan sumber daya dan asset perusahaan.

3. Bagi Almamater
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah koleksi pustaka serta dapat
dijadikan sebgai bacaan bagi para akademisi tentang kedisplinan.

Anda mungkin juga menyukai