Bilirubin
NIM : P05150119089
Tingkat : 2B TLM
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilirubin adalah suatu pigmen empedu yang diproduksi oleh sel-sel hepar
bersama dengan garam empedu sebagai cairan empedu. Pemeriksaan bilirubin urin yaitu
keadaan patologik yang dapat dinyatakan adanya bilirubin dalam urin, yang dibiarkan
berubah menjadi biliverdin oleh proses oksidasi. (Gandasoebrata R.,2013;
Maandag.,2013)
Urine adalah cairan sisa yang dieksresikan oleh ginjal yang dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksresi urine diperlukan untuk membuang molekul-
molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis
cairan tubuh (tehniklogika, 2012).
Urine terdiri dari air dan bahan terlarut berupa sisa metabolisme seperti urea, garam
terlarut dan materi organik. Cairan dan materi penyusun urin berasal dari darah dan
cairan intrastitiel. Komposisi urineberubah selama proses reardsorbsi (tekniklogika,
2012).
1. Dalam urine normal, tidak mengandung protein dan glukosa, tetapi
mengandung bahan-bahan seperti:Air, urea, dan amonia yang merupakan
sisa pembakaran protein
2. Garam-garam mineral terutama NaCl
3. Zat-zat berlebih dalam darah seperti vitamin B, vitamin C, obat-obatan
dan hormon (kirana, 2013).
B. Tujuan
Untuk mengetahui bilirubin dalam urine.
C. Prinsip :
Bilirubin dioksidasi dengan iodium 1% membentuk cincin berwarna hijau
D. Metode : Rosin
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Urin adalah cairan sisa yang diekresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan
dari dalam tubuh melalui proses urinary. Eksresi urin diperlukan untuk membuang sisa-
sisa zat yang disaring oleh ginjal. Urin yang diproduksi tiap harinya antara 1sampai 2
liter, dalam kondisi tertentu urin dapat diproduksi lebih atau bahkan sangat kurang. Urin
normal berwarna jernih transparan, sedangkan warna kuning muda pada urin berasal dari
zat bilirubin dan biliverdin. Urin normal manusia terdiri dari air, urea, asam urat,
ammonia, kreatinin, asam laknat, asam fosfat, asam sulfat, klorida, dan garam.
(Gandasoebrata.R,2013; Kiswari.,2013)
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Rak tabung
3. Pipet tetes
4. Pipet ukur
5. Handuk
6. Tissue
Reagen : Iodium 1%
Sampel : Urine
Cara kerja :
Interpretasi Hasil :
• (-) negatif yaitu tidak terjadi cincin warna hijau atau tidak ada perubahan
• (+) positif yaitu terjadi perubahan cincin warna hijau makin lama makin jelas
BAB III
HASIL PENGAMATAN
A.Hasil