Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Analogi Hukum, 2 (1) (2020), 47–52

Jurnal Analogi Hukum


Journal Homepage: https://ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/analogihukum

Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan


Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
I Gusti Made Raamdhana Prandiva Smapta*, Ni Luh Made Mahendrawati dan I Ketut Sukadana

Fakultas Hukum, Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali-Indonesia

*prandiva.smapta@gmail.com
How To Cite:
Smapta, I. G. M. R. P., Mahendrawati, N. L. M., & ., Sukadana, I. K. (2020). Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan
Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong. Analogi Hukum. 2(1). 47-52. Doi: http://dx.doi.org/10.22225/.2.1.1611.47-52

Abstract-In society today checks as securities are commonly used in trade transactions as a practical means of
payment, can be transferred from one hand to another, so as to support the smooth running of trade. Checks
as unconditional orders from account holders or current accounts to banks to pay a certain amount of money.
However, the problem is when submitted to the bank it turns out that the customer's funds at the bank are
insufficient to pay the check letter in question or often referred to as a blank check. In this research the author
raises the problem of how the responsibility of the issuer checks is related to payment by using a blank check
and how is the legal protection of the recipient of the check when receiving payment with a blank check. The
type of research used in this paper is normative legal research. In the KUHD, a blank check puller or someone
who is at the cost of the check is withdrawn, is obliged to try so that the funds required for payment on the day
of submission are interested, even if the check is determined to be paid by a third party, without reducing the
towing obligations in accordance with article . Legal protection against recipients of blank checks is a legal
guarantee in the form of recourse rights in the event that there is no payment of new recourse rights will arise
if the holder of the check certificate does not receive payment from being caught after being asked to pay
within 70 days of the issuance date.
Keywords: Blank Check, Legal Protection, Regress Rights.

Abstrak-Di dalam masyarakat saat ini cek sebagai suatu surat berharga menjadi suatu yang lazim digunakan
dalam transaksi perdagangan sebagai alat pembayaran yang praktis, dapat dialihkan dari suatu tangan ke
tangan yang lain, sehingga dapat menunjang kelancaran perdagangan. Cek sebagai perintah tidak bersyarat
dari pemegang rekening atau nasabah giro kepada bank untuk membayar sejumlah uang tertentu. Namun
demikian yang menjadi masalah adalah pada saat diajukan kepada bank ternyata dana nasabah pada bank tidak
mencukupi untuk membayar surat cek yang bersangkutan atau sering disebut sebagai cek kosong. Dalam
penelitian ini penulis mengangkat permasalahan bagaimanakah tanggung jawab penerbit cek terkait dengan
pembayaran dengan menggunakan cek kosong dan bagaimanakah perlindungan hukum terhadap penerima cek
ketika menerima pembayaran dengan cek kosong. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian hukum normatif. Hasil dari penelitian ini adalah di dalam KUHD, cek kosong penarik atau
seseorang yang atas tanggungannya cek itu ditarik, wajib berusaha agar dana yang diperlukan untuk
pembayaran pada hari pengajuannya ada di tangan tertarik, sekalipun bila cek itu ditetapkan harus dibayar
pihak ketiga, dengan tidak mengurangi kewajiban penarik sesuai dengan pasal. Perlindungan hukum terhadap
penerima cek kosong adalah jaminan hukum berupa hak regres dalam hal tidak ada pembayaran hak regres
baru akan timbul bila pemegang surat cek tidak mendapat pembayaran dari tersangkut setelah diminta
pembayaran dalam 70 hari semenjak tanggal penerbitannya.
Kata kunci: Cek Kosong, Perlindungan Hukum, Hak Regres.

1. Pendahuluan sebagai alat pembayaran kredit dan alat


pembayaran kontan setelah uang selain sebagai
Di dalam masyarakat saat ini cek sebagai alat pembayaran cek sangat praktis dan efisien.
suatu surat berharga menjadi suatu yang lazim Dengan demikian cek adalah merupakan salah
digunakan dalam transaksi perdagangan. Orang- satu alat pembayaran selain mata uang.
orang sekarang sudah banyak mengenal cek

Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License


47
Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
Di samping cek dikenal sebagai alat memperoleh haknya kembali yakni berupa
pembayaran yang praktis, cek dapat dialihkan pembayaran atau pelaksanaan prestasi dari
dari suatu tangan ke tangan yang lain, sehingga penerbit.
masyarakat akan terkait menggunakan cek dan
dapat menunjang kelancaran proses Berdasarkan latar belakang di atas, maka
perdagangan. Selain hal tersebut di atas, cek peneliti bertujuan menganalisis bagaimanakah
juga mempunyai kegunaan yang lain, dimana tanggung jawab penerbit cek terkait dengan
cek dapat mengurangi resiko terhadap kejahatan pembayaran dengan menggunakan cek kosong
misalnya perampokan dan penculikan. dan perlindungan hukum terhadap penerima cek
Mengingat peranan cek sangat besar dan sangat ketika menerima pembayaran dengan cek
banyak keuntungannya dalam lalu lintas kosong
perdagangan dimana cek adalah sebagai salah 2. Metode
satu pembayaran selain uang dan cek
merupakan alat pembayaran yang praktis dan Tipe penelitian yang digunakan adalah
efisien sehingga orang-orang sudah banyak hukum normatif oleh karenanya pengkajiannya
mengenal cek. dilakukan melalui studi kepustakaan (library
research) dengan pendekatan perundang-
Sejarah cek berasal dari bahasa latin undangan (statute approach), yaitu
Chegue yang artinya meminjamkan, diartikan menganalisis permasalahan yang akan dibahas
demikian karena pada saat itu para pedagang melalui konsep-konsep hukum yang diambil
yang semula menggunakan sistem barter, dari buku-buku dan literatur-literatur yang ada
selanjutnya diberikan pinjaman berupa relevansinya dengan permasalahan.
selembar kertas yang berisikan kesanggupan
untuk dapat dibayarkan kepada pihak lain 3. Hasil dan Pembahasan
sesama pedagang (Muhammad, 1991). Setiap
orang pada umumnya dapat atau berhak
menolak pembayaran yang dilakukan dengan Tanggung Jawab Penerbit Cek Terkait
cek, apabila orang ini tidak percaya pada orang Pembayaran Cek Kosong
yang mengeluarkan cek itu. Dari kedua definisi
Pokok pangkal terbitnya surat cek adalah
tersebut di atas pada dasarnya tidak ada
perikatan dasar yang terjadi antara penerbit
perbedaan, sehingga cek digolongkan sebagai
dengan pemegang pertama. Dalam hubungan
uang tunai walaupun belum diturunkan di bank
ini penerbit berposisi sebagai debitur dan
dengan uang tunai.
penerima sebagai kreditur. Untuk melakukan
Pada dasarnya pembayaran atau pemberian pembayaran debitur menerbitkan cek dan
cek adalah suatu perbuatan hukum perdata. memerintahkan pihak ketiga yaitu tersangkut
Pembayaran menggunakan cek biasanya untuk membayar kepada penerima surat cek.
digunakan untuk memudahkan penerbit dan
Tanggung jawab pihak lain terutama pihak
memberikan keamanan karena tidak
terkait seperti pihak tersangkutan dan pihak
menyimpan uang dalam jumlah yang besar.
Bank Indonesia dengan memberikan surat
Dalam praktik dimasyarakat seringkali
peringatan (somasi) sampai pada surat
penerima cek kosong, langsung menganggap
peringatan ketiga, apabila dalam surat
pihak pemberi telah melakukan penipuan
peringatan ketiga pihak bank tersangkut
sehingga ia melaporkannya ke pihak berwajib
mengirimnkan laporan ke Bank Indonesia untuk
sebagai suatu tindak pidana, padahal tindak
di black list dan untuk selanjutnya pihak
semua pemberian cek kosong itu dapat
penerbit cek tidak bisa lagi untuk melakukan
dikategorikan sebagai perbuatan pidana,
penerbitan cek. Sedangkan sisa cek yang belum
sehingga upaya keperdataan adalah merupakan
terpakai sepenuhnya diserahkan ke bank
suatu jalan yang lebih dahulu ditempuh sebelum
tersangkut atau pihak tersangkut akan meminta
penerima cek kosong tersebut menyimpulkan
untuk mengembalikan cek tersebut.
suatu tindak pidana.
Penarikan surat cek dari peredarannya
Dengan penerbitan cek kosong tentu dapat
hanya dapat dilakukan setelah berakhirnya
memberikan kerugian kepada pihak pemegang
jangka waktu penawaran. Dari ketentuan pasal
cek kosong tersebut, padahal pemegang cek
ini dapat diketahui bahwa dalam jangka 70 hari.
mendapatkan cek kosong tersebut dengan itikad
Sejak tanggal penerbitan surat cek dapat
yang baik oleh karena itu pemegang cek kosong
dibayar setiap saat diperlihatkan dan selama 70
wajib mendapatkan perlindungan hukum.
hari itu pula surat cek tidak dapat ditarik
Perlindungan hukum ini dimaksudkan agar
kembali dari peredarannya. Penarikan kembali
pemegang mendapatkan kepastian hukum untuk
atau pembatalan surat cek mempunyai kekuatan
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
48
Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
hukum apabila penarikan atau pembatalan Mengenai pelaksanaan hak regres dapat
tersebut baru dilakukan selelah lampau 70 hari. dilakukan terhadap debitur yang wajib regers
Pencabutan atau penarikan kembali suatu cek dapat dilakukan terhadap debitur yang wajib
adalah: "Penarikan kembali perintah membayar regres seperti endosemen, penerbit dan avalis.
dari penerbit kepada tersangkut”. Cara pelaksanaannya dapat dilakuan secara
rembours dan melompat (spiriogres). Secara
Hak regres pada surat cek dikenal bila melompat artinya pemegang surat cek dapat
terjadi non pembayaran, karena adakalanya langsung meregres penerbit tanpa
tersangkut menolak pembayaran surat cek memperlihatkan urutan waktu (Pasal 221
walaupun penawaran tepat pada waktunya. KUHD) (Sumitro, 1994).
Pemegang yang menghadapi penolakan
pembayaran itu merasa dalam keadaan tidak
pasti mengenai hendaknya atas pembayaran Bentuk Perlindungan Hukum Terhadap
dari tagihan yang tercantum dalam surat cek. Penerima Cek Kosong
Untuk mencegah dalam hal tersebut pembentuk
undang-undang mengadakan peraturan yang Dari ketentuan pasal surat-surat atas tunjuk
memberikan hak pada pemegang untuk atau atas pengganti yang jatuh ketangan orang
menuntut kepada orang lain juga bertanggung dengan cara yang jujur, maka pemegang yang
jawab atas pembayaran hutang cek. Hak yang jujur ini dapat dituntut untuk
diberikan ini disebut dengan hak regres. mengembalikannya selama jangka waktu 3
Dengan demikian hak regres baru akan timbul tahun tersebut.
bila pemegang surat cek tidak mendapat “Perlindungan terhadap pihak ketiga yang
pembayaran dari tersangkut setelah diminta jujur sebagai satu kepastian adanya jaminan
pembayaran dalam jangka waktu yang tepat terlaksananya tujuan dan fungsi surat berharga
yaitu 70 hari semenjak tanggal penerbitannya. yaitu untuk dapat diperdagangkan. Dengan pasti
Bila tidak terjadi pembayaran selama dapatlah kita katakan bahwa orang yang
tenggang waktu tersebut pemegang dapat memperoleh sepucuk surat wesel, cek atau surat
menuntut pembayaran terhadap debitur cek sanggup yang hilang atau berasal dari pencurian
yang wajib seperti endosemen, avalis dan orang lain akan mendapat perlindungan, asal
penerbit. Hak regres adalah : "Suatu hak saja ia di dalam memperolehnya itu tidak
menuntut dari pemegang terhadap perhutang- beritikad jahat atau dapat dipersalahkan berat
penghutang cek lainnya yang wajib regres kepadanya” (Simanjuntak, 1982).
(penghutang regre)" (Simanjuntak, 1982). Perlindungan yang diberikan hukum
Mengenai pelaksanaan dari pada hak terhadap pemegang cek yang beritikad baik
regres diatur diatur dalam Pasal 217 KUHD juga diatur dalam pasal yang menyatakan :
yang menyatakan : "Si pembawa cek dapat “Bagi pemegang sehelai cek yang
melaksanakan hak regresnya atas endosemen- kemudian ternyata berasal dari pemegang
endosemen, si penarik dan orang-orang terakhir yang menyerahkan cek itu bukan
berhutang lainnya. Karena jangka waktu pemegang yang sah, karena diperolehnya dari
penawaran surat cek cukup lama, maka penemuan di jalan, maka pemegang dari cek itu
pemegang dapat meminta pembayaran kedua tidak diharuskan untuk mengembalikannya/
kalinya apabila yang kedua ini juga ditolak atau melepaskannya kecuali jika cek itu
pemegang dapat lagi meminta pembayaran diperolehnya dengan itikad buruk atau karena
untuk yang ketiga kalinya dan seterusnya suatu keteledoran yang besar”.
sampai tenggang wraktu 70 hari. Jika
permintaan pada hari terakhir dari jangka waktu Sehingga pemegang atau penerima cek
tersebut maka protes non pembayaran atau haruslah berhati-hati dalam menyimpan cek
keterangan yang sama dengan itu dapat dibuat sebelum diuangkan ke bank penerbit, agar
pada hari kerja berikutnya. Akan tetapi apabila jangan sampai hilang atau jatuh dijalan yang
proses pembayaran atau keterangan yang sama disebabkan karena keteledorannya sendiri,
dengan itu telah dibuat tidak tepat pada karena selama dia memperoleh cek itu dengan
waktunya maka penerbit tetap bertanggung itikad baik dan tidak melakukan perbuatan
jawab kecuali ia dapat membuktikan bahwa melawan hukum maka penerima atau pemegang
pada waktu surat cek diperlihatkan pada cek tersebut juga dilindungi berdasarkan pasal
tersangkut dan untuk pembayaran sudah tersebut.
tersedia pada tersangkut. Menurut Pasal
pemegang meregres endosannya. kemudia Dari definisi tersebut di atas, dapat
endosan ini meregres pula endosannya dan dikatakan bahwa nasabah dari suatu bank hanya
seterusnya sampai pada penerbit surat cek. menerbitkan surat cek yang jumlah dananya
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
49
Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
maksimal sama dengan saldo giro yang ada dan sadar si penerbit bertanggung jawab atas
ternyata bahwa pada waktu pembayaran penyediaan dan tersebut. Dengan adanya
penerbit tidak dapat menyediakan dana yang kerahasiaan bank ini masyarakat akan
cukup kepada bank maka penerbit dikatakan percaya pada bank bahwa jumlah nasabah
menerbitkan cek kosong. Namun di dalam yang ada pada bank tidak diketahui oleh
praktek ada beberapa orang yang berpendapat : orang lain dan bank harus menjaminnya.
"bahwa merupakan cek kosong jika cek tersebut Pengecualian terhadap hal tersebut di atas
telah dituangkan di bank dan ternyata kosong diatur dalam Pasal yang menyatakan
atau tidak mempunyai dana yang Menteri Keuangan berwenang untuk
cukup” (Hamzah, 1979). memerintahkan kepada bank secara bertulis
supaya memberikan keterangan dan
Akibat begitu tingginya ancaman hukuman memperlihatkan buku-buku, bukti-bukti
yang dikenakan kepada penerima sesuai dengan tertulis atau surat-surat dan seorang nasabah
pasal 1 dan juga terhadap penerbit sebagaimana untuk keperluan perpajakan. Juga menteri
diatur dalam pasal 2, dimana perbuatan tersebut keuangan dapat memberikan ijin kepada
dikategorikan sebagai suatu kejahatan, maka jaksa atau hakim untuk meminta keterangan
pelaku bisnis saat itu takut menggunakan alat pada bank tentang keadaan keuangan
pembayaran cek, sehingga UU tentang Cek tersangka demi kepentingan peradilan adlam
Kosong tersebut dianggap menghambat perkara pidana. Speklualasi dari pihak
perkembangan bisnis. penerbit:
Kalau kita cermati ada beberapa masalah c. Ada unsur spekulasi dari pemilik rekening
yang menyebabkan sehingga terbitnya surat cek firo, yaitu penerbit surat cek. Kadang-
kosong yaitu (Emirzon, 2002): kadang si penerbit dalam menerbitkan surat
a. Kelemahan pasal yang berhubungan dengan cek bersifat spekulasi, dengan harapan pada
penerbitan surat cek dan penyediaan dana waktu jatuh tempo si penerbit dapat
pada bankir. Menurut ketentuan pasal, setiap menyediakan dana yang cukup pada waktu
surat cek harus diterbitkan atas seorang jatuh tempo. Tindakan spekulasi ini kadang
bankir yang mempunyai dana dibawah dimanfaatkan oleh para spekulan dalam lalu
pengawasannya guna kepentingan penerbit, lintas pembayaran dengan surat cek, dalam
dana mana menurut perjanjian, tegas atau arti, apabila surat cek itu baru diperlihatkan
diam-diam, penerbit berhak menjelang waktu peredarannya berakhir,
menggunakannya dengan menerbitkan surat maka si penerbit memiliki cukup waktu
cek. Dalam pada itu, apabila ketentuan untuk mengusahakan dana guna membayar
tersebut tidak diindahkan, atas hak itupun surat cek tersebut.
selaku surat cek tetap berlaku juga. d. Administrasi bank yang kurang waspada,
Kelemahan pasal ini terletak pada kalimat karena tidak menjalankan prinsip kehati-
kedua “apabila ketentuan-ketentuan di atas hatian. Hal ini terjadi karena adanya sikap
tidak diindahkan, surat cek yang diterbitkan kurang waspada, misalnya ada pegawai bank
itu tetap berlaku juga, hal ini berarti jika yang bertindak tidak perlu memeriksa dana
penerbit tidak menyediakan dana yang setiap surat cek yang diterbitkan, apakah
cukup pada waktu surat cek jatuh tempo, dana untuk pembayaran surat cek tersebut
maka surat cek tersebut tetap sah. Pada cukup atau tidak? Sehingga dapat terjadi
dasarnya isi ketentuan pasal 180 KUHD surat cek kosong yang diterbitkan oleh
bertujuan untuk melindungi pemegang surat spekulan, tanpa kesulitan apapun.
cek yang jujur, oleh karena itu, si pemegang
surat cek masih mempunyai hak atas surat Hak regres akan timbul apabila terjadi
cek dan dapat meminta pembayaran dengan penolakan pembayaran dari tersangkut
menggunakan hak protes kepada penerbit. walaupun penawaran terjadi tepat waktunya.
Pemegang yang menghadapi penolakan
b. Adanya rahasia bank seperti yang diatur pembayaran itu, setidak-tidaknya berada atau
dalam. Rahasia bank merupakan suatu yang merasa dalam keadaan yang tidak pasti
wajib dipegang oleh pihak bank, oleh karena mengenai haknya atas pembayaran dari tagihan
itu siapapun tidak akan tahu tentang keadaan yang tercantum dalam surat cek itu. Untuk
keuangan seorang nasabah, seperti penerbit melindungi pemegang cek yang mengalami
cek. Demikian juga si pemegang surat cek, penolakan pembayaran dari tersangkut,
yang penting waktu surat cek diunjukkan termasuk karena tida ada dananya (kosong),
dana untuk surat cek cukup, karena maka kepada pemegang diberikan wewenang
penyediaan dana merupakan kewajiban dan untuk menuntut orang lain yang juga
tanggung jawab si penerbit, sadar atau tidak bertanggung jawab atas pembayaran cek itu,
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
50
Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
yaitu hak regres. Suatu hak untuk menuntut dari terhadap penerima cek, hak regres dapat berisi
pemegang terhadap penghutang-penghutang tuntutan antara lain :
cek lainnya yang berwajib regres (penghutang
regres) (Simanjuntak, 1982). a. Jumlah surat cek yang tidak dibayar

Di dalam KUHD hak regres diatur pada b. Bunga 6 (enam) % terhitung mulai hari
Bab 6 Hak Regres dalam hal non pembayaran. pengunjukannya

Hak regres diberikan kepada pemegang c. Biaya protes atau pernyataan yang sama
jika telah memenuhi beberapa syarat yang dengan itu, biaya segala pemberitahuan yang
antara lain : telah dilakukan dan biaya lain-lain.

a. Cek harus diajukan pada waktu yang tepat, Berbeda halnya dengan pemegang surat
yakni sebelum lampaunya tenggang waktu cek atas tunjuk tidak dapat meregres pemegang
pengajuan. Hal ini disebabkan karena cek sebelumnya, karena tidak dapat diketahui
tidak memiliki hari bayar. Cek dibayarkan selama tidak ada tanda tangannya pada cek itu,
setiap saat ditunjukkan. Karena pada sehingga tidak dikenai wajib regres, akan tetapi
dasarnya pembayaran dengan cek adalah jika endosan itu menaruh tanda tangannya pada
pembayaran secara tunai. cek itu, maka ia terikat juga sebagai debitur
wajib regres.
b. Tidak ada pembayaran
Suatu hal yang sangat penting dalam
c. Penolakan itu dianggap sah bila memenuhi penerbitan cek itu adalah pembayarannya sebab
ketentuan undang-undang yaitu : dengan dilaksanakannya pemenuhan kewajiban
pembayaran atas cek oleh tertarik, telah pula
 Ada protes dimana protes dibuktikan menghapuskan perhutangan/ perikatan yang ada
secara tertulis (otentik) antara si Penarik dengan si pemegang cek itu.
Berdasarkan ketentuan pasal, setiap cek harus
 Adanya pernyataan dari tersangkut
dibayar pada waktu diperlihatkan. Surat cek
yang ditanda tangani dan ditulis di
yang diperlihatkan untuk pembayarannya
halaman muka cek dengan
sebelum hari yang disebut sebagai hari tanggal
mencantumkan hari pengajuannya.
diterbitkan surat cek itupun harus dibayar pada
 Dengan suatu keterangan yang ditanda hari diperlihatkan (Muhammad, 1991). Surat
tangani dan ditanggali oleh Balai cek semacam ini biasa disebut surat cek
Pemberesan, yang menyatakan bahwa bertanggal mundur (post dated cheque).
cek sudah diajukan pada waktu yang Pembayaran cek tak lepas dari kewajiban
tepat dan tidak ada pembayaran. penerbit sebagai pemilik rekening giro untuk
Didalam pasal ini juga diatur mengenai menyediakan dana untuk membayar cek yang
tenggang waktu pembuatan protes atau diterbitkannya, jika dananya cukup maka surat
pernyataan yang sama yang menentukan bahwa cek harus dibayar seluruhnya, namun jika dana
protes atau pernyataan yang sama dengan itu yang dimiliki ternyata belum mencukupi, maka
harus dibuat sebelum akhir tenggang penerbit diminta supaya mencukupkan dana
penawaran. Tenggang wakti itu juga harus yang dimilikinya pada rekening giro. Akan
diperhatikan, bila pemberitahuan itu melalui tetapi jika dana direkening giro ternyat tidak
kantor pos, sebab dilanggarnya ketentuan ada sama sekali, maka tersangkut akan menolak
masalah tenggang waktu ini dapat pembayaran surat cek itu. Dalam hal tersangkut
mengakibatkan hilangnya hak untuk regres. melakukan penolakan surat cek berdasarkan
alasan saldo tidak cukup untuk dilakukan
Dalam pelaksanaannya hak regres itu dapat kliring, tersangkut wajib menatausahakan
dilakukan dengan dua cara yaitu : penarikan cek kosong pemilik rekening giro
serta mengembalikan surat cek tersebut kepada
a. Rembours artinya pemegang regres pemegang atau penerima cek. Berdasarkan
endosannya dan seterusnya sampai pada peraturan , yaitu dalam hal Cek dan/atau Bilyet
penerbit surat cek Giro ditolak dengan alasan (Tanya Jawab
b. Spring regres (melompat) artinya pemegang Peraturan Bank Indonesia No. 18/43/PBI/2016
cek dapat langsung meregres penerbit tanpa tentang Perubahan atas Peraturan Bank
memperhatikan urutan waktu sebagaimana Indonesia Nomor 8/29/PBI/2006 tentang Daftar
diatur Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet
Giro Kosong):
Sebagai bentuk perlindungan hukum
Cek kosong juga terjadi apabila apabila
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
51
Tanggung Jawab Penerbit Cek Sebagai Upaya Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Cek Kosong
penerbit sudah dikategorikan black list oleh Muhammad, A. (1991). Hukum Surat-Surat
pihak Bank Indonesia karena pihak penerbit cek Berharga suatu Pengantar. Bandung:
sudah berulang kali melakukan pembayaran Alumni.
dengan menggunakan cek yang dananya kurang
atau sama sekali tidak ada dana, maka pihak Simanjuntak, E. P. (1982). Hukum Dagang
bank tersangkut mengadakan penolakan dan Surat-surat Berharga, Seksi Hukum
telah melakukan somasi sebanyak tiga kali Dagang. Yogyakarta.
berturut-turut, sehingga pihak bank bersangkut Sumitro, R. T. (1994). Kitab Undang-Undang
mengirim data black list ke Bank Indonesia Hukum Dagang dan Undang-Undang
agar tidak melakukan transaksi pembayaran Kepailitan. Pradnya Paramita.
dengan menggunakan cek.
Tanya Jawab Peraturan Bank Indonesia No.
Black list atau daftar hitam adalah suatu 18/43/PBI/2016 tentang Perubahan atas
daftar yang berisi nama-nama penarik cek Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/29/
kosong yang diterbitkan oleh Bank Indonesia PBI/2006 tentang Daftar Hitam
dan berlaku selama 1 (satu) tahun sejak tanggal Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet
penerbitannya. Dikeluarkannya daftar hitam Giro Kosong.
nasional ini dimaksudkan untuk mencegah
penarikan cek dan/atau bilyet giro kosong
dalam rangka memelihara dan meningkatkan
kepercayaan masyarakat dalam penggunaan
Cek dan/atau Bilyet Giro sebagai instrumen
pembayaran.
4. Simpulan
Dari uraian hasil pembahasan di atas maka
penulis dapat membuat beberapa kesimpulan
yaitu Tanggung jawab penerbit terkait dengan
pembayaran dengan menggunakan cek kosong
adalah pihak penerbit mengadakan negosiasi
kepada penerima cek kosong untuk memenuhi
sejumlah nilai yang tertuang di dalam cek
kosong dengan mengadakan pembayaran tunai
dan menarik cek kosong yang telah diterima
oleh penerima cek kosong mengganti dengan
cek yang aru dengan sejumlah nilai uang yang
tertera dan dana yang tersedia didalam cek
memadai, melakukan penundaan pembayaran
oleh penerbit cek dengan penerima cek.
Perlindungan hukum terhadap pemegang
cek ketika penerima pembayaran dengan cek
kosong, pihak penerima cek kosong dapat
menuntut ganti kerugian lewat pengadilan
dengan acara perdata, cek tidak dapat diminta
oleh penerbit cek apabila belum mencapai
waktu 70 hari dapat mengadakan negosiasi
kepada penerbit cek untuk memenuhi
kewajibannya senilai yang tertera dalam cek.
dan apabila dalam waktu yang telah ditemukan
undang-undang pihak penerbit dapat di black
list di Bank Indonesia.
Daftar Pustaka
Emirzon, J. (2002). Hukum Surat Berharga dan
Perkembangannya di Indonesia.
Jakarta: Prenhallindo.
Hamzah, A. (1979). Hukum Pidana Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.
Jurnal Analogi Hukum, Volume 2, Nomor 1, 2020. CC-BY-SA 4.0 License
52

Anda mungkin juga menyukai