Sebelum menjalankan suatu bisnis, hendaknya melakukan analisis terhadap pasar yang
potensial yang akan dimasuki oleh produk yang dihasilkan oleh perusahaan ataupun
menciptakan produk yang baru dan menciptakan pasar potensialnya sendiri sehingga dapat
menjadi leader.
A. Pengertian Pasar
Menurut Gilarso (2007,p109) pasar merupakan mata rantai yang menghubunkan antara
produsen dan konsumen, ajang pertemuan antara penjual dan pembeli, antara dunia usaha dan
masyarakat.
Menurut Subagyo (2008,p63) pasar adalah titik pertemuan antara permintaan dan penawaran
jenis produk dan jasa sehingga tercapainya kesepatakan dalam transaksi.
Menurut Umar (2005,p35) pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli
atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu
harga.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Umar (2005,p35) pasar merupakan temat kumpulan
orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk
membelanjankannya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu
orang denga keinginannya, daya belinya, serta tingkahlakunya dalam pembeliannya.
Dari beberapa sumber diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasar adalah suatu
tempat terjadinya pertemuaan antara kekuatan penawaran dan permintaan yang memiliki
kebutuhan masing-masing yaitu antara pembeli dan penjual, sehingga terjadi kesepakatan jual
beli antara keduanya.
Menurut Umar (2005,p35) ada beberapa materi yang akan dibahas dalam aspek pasar
ini, yaitu :
1. Bentuk Pasar
Menurut Umar (2005, p38) bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan sisi konsumen.
Dari sisi produsen, pasar dapat dibedakan atas pasar persaingan sempurna, persaingan
monopolistis, oligopoli dan monopoli.
Berikut penjelasan singkat bentuk-bentuk pasar produsen:
Pasar Persaingan Sempurna, aktivitas persaingan tidaklah terlihat, karena tidak terbatasnya
jumlah produsen dan konsumen dapat menjual dan membeli berapa saja tanpa ada batas asal
bersedia membeli atau menjual pada harga pasar. Jadi pada pasar ini justru tidak ada gunanya
mengadakan persaingan.
Menurut Gilarso (2007, p171), Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah:
Banyak penjual/produsen dan banyak pembeli.
Barang yang diperjualbelikan sama/homogen.
Orang bebas masuk/keluar biadang usaha atau cabang industri yang bersangkutan
Persaingan disebut sempurna (perfect competition), apabila semua pihak benar-benar
mengetahui keadaan pasar.
Pasar Monopoli adalah sebuah bentuk pasar yang dikuasi oleh seorang penjual saja. Dalam
hal ini tidak ada barang substitusi terhadap barang yang dijual oleh penjual tunggal tersebut,
serta terdapat hambatan untuk masuknya pesaing dari luar.
Menurut Sadono Sukirno (2009,p266), pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana
hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.
Menurut Gilarso (2007, p177), ciri-ciri pasar monopoli adalah:
Hanya ada satu produsen atau penjual yang menguasai seluruh atau sebagian besar suplai
suatu barang atau jasa tertentu.Barang/jasa yang dijual tidak ada penggantinya yang
baik. Pasaran atau bidang usaha yang bersangkutan tak dapat (sulit sekali) dimasuki pihak
lain karena adanya entry barriers.
Pasar Penjual kembali (reseller). Pasar ini adalah pasar yang terdiri dari perorangan dan
organisasi yang biasanya disebut pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor,
grosier, agent, dan retailer. Kesemua reseller ini melakukan penjualan kembali dalam rangka
mendapatkan keuntungan.
Pasar Pemerintah. Pasar ini merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang atau jasa untuk membelanjakan tugas-tugas pemerintah,
misalnya di sektor pendidikan, perhubungan, kesehatan dan lainnya.
B. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler yang dikutip Kasmir dan Jakftar (2012, p47), pemasaran adalah
suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk
dan nilai dengan pihak lain.
Menurut Stanton yang dikutip Umar (2005,p67), pemasaran meliputi keseluruhan
sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha, yang bertujuan merencanakan,
menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa
yang akan memuaskan kebutuhan pembeli yang aktual maupun yang potensial.
Menurut Kasmir dan Jakfar strategi bauran pemasaran (Marketing-Mix) atau 4P yang
terdiri dari 4 yaitu :
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Lokasi dan Distribusi
4. Staregi Promosi
Strategi Produk
Pihak perusahaan harus terlebih dahulu mendefinisikan, memilih, dan mendesain
suatu produk disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang akan dilayaninya,
agar investasi yang ditanam dapat berhasil dengan baik.
Strategi Harga
Harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan marketing mix, harga
adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang
atau jasa. Lankah-langka yang harus ditempuh dalam menetapkan harga yang tepat terhadap
suatu produk adalah :
Menentukan tujuan penetapan harga
Memperkirakan permintaan, biaya dan laba
Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar.
Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga.
Terdapat beberapa metode penetapan harga yang sering digunakan yaitu :
a. PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA
1. Cost plus pricing
rumus :
FC
Harga Pokok = VC +
TS
Dimana VC = Variable cost
FC = Fixed cost
TS = Total Sales
Contoh
VC = Rp 10
FC = Rp 6.000.000
TS = RP. 100.000 unit
Rp 6.000 .000
Maka harga pokok produk = Rp 10 + = Rp 70 per unit
100.000
2. Cost plus pricing dengan markup
Rumusnya :
Berdasarkan data diatas, jika perusahaan mengharapkan laba 20% maka cost
pricing markupnya =
Harga pokok per unit
Harga dengan markup =
(1−laba yang diinginkan)
¿
Harga dengan markup = Rp 70 ,− (1−0,2) ¿ = Rp 87,5
Lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting,
hal ini disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang atau jasa.
Penentuan lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah, untuk menilai lokasi sesuai
keinginan perusahaan dapat digunakan berbagai metode penilaian sesuai kebutuhan
perusahaan, yaitu :
1. Metode Penilaian Hasil (Value Method)
Factor-faktor yang menjdi pertimbangan dalam metode penilaian hasil value antara
lain pasar, bahan baku, transportasi, tenaga kerja dan pertimbangan lainnya.
Contoh Metode Penilaian Hasil (Value Method)
PT. Mentari bermaksud mendirikan pabrik tektil. Pilihan lokasi yang digunakan
adalah Banten, Bogor dan Bandung.
Tabel 3.1 Penilaian Lokasi dengan Metode Penilaian Hasil (Value Method)
No Kebutuhan Nilai Lokasi yang Ideal Banten Bogor Bandung
1 Pasar 40 25 35 20
2 Bahan baku 30 20 25 15
3 Transportasi 15 7 13 8
4 Tenaga Kerja 10 10 9 11
5 Lainnya 5 4 5 4
Jumlah 100 66 87 58
Berdasarkan metode penilaian hasil, maka lokasi tertinggi yang dipilih adalah Bogor.
No Lokasi
Banten Bogor Bandung
Jenis Biaya
1 Bahan baku 150 160 140
2 Bahan Bakar dan Listrik 40 45 40
3 Biaya Operasi 60 65 55
4 Biaya Umum 70 75 65
5 Biaya Lainnya 10 10 5
Jumlah 330 355 305
Strategi Promosi. Promosi adalah proses pengenalan atas produk kepada konsumen
khususnya produk baru. Ada empat macam sarana promosi yaitu :
1. Periklanan (advertising)
2. Promosi penjualan (sales promotion)
3. Publisitas (publicity)
4. Penjualan pribadi (personal selling)
Soal untuk dikerjakan :
Perusahaan Industri sepatu ingin menetapkan harga pokok sepatunya, dimana diketahui
Biaya Variabelnya Rp 200, Biaya Tetap Rp 12.000.000 dan Total Penjualanya sebanyak
200.000 unit
Pertanyaan :
a. Hitunglah harga pokok sepatu berdasarkan metode cost plus pricing.
b. Hitunglah harga pokok sepatu berdasarkan metode cost plus pricing dengan
markup
c. Break even pricing atau target pricing