Mikrobiologi Klinik Indonesia Manusia dan Hewan Indonesia Parasitologi Klinik Indonesia
Sekretariat: Sekretariat: Sekretariat:
Departemen Mikrobiologi FKUI-RSCM Departemen Parasitologi FKUI Departemen Parasitologi FKUI
Jl. Pegangsaan Timur no.16, Jakarta- Jl. Salemba Raya No. 6 Jakarta-10440 Jl. Salemba Raya No. 6 Jakarta-
10320, Tel/Fax: 021-3916826 Telp. 021-3923216 10440, Telp. 021-3102135
No. 006/SE/PP-PAMKI/VI/2021
No. 029/Sek./PP-PMKI/VII/2021
No.008/SK/PDSPARKI/VI/2021
Mukormikosis ini dapat berakibat fatal jika tidak segera dikenali dan ditangani dengan cepat dan
tepat. Pasien dapat sembuh dengan gejala sisa berupa kerusakan jaringan pada wajah, mata dan
mungkin otak. Diagnosis yang cepat dan akurat sangat dibutuhkan, sehingga pengobatan dapat
segera diberikan. Sehubungan dengan hal tersebut maka Perhimpunan Dokter Spesialis
Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI), Perhimpunan Mikologi Kedokteran Manusia dan Hewan
Indonesia (PMKI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Parasitologi Klinis Indonesia (PDSPARKI)
menyusun Pedoman Pemeriksaan Mikologi Mukormikosis untuk diagnosis mukormikosis .
B. SAMPEL PEMERIKSAAN MUKORMIKOSIS
Sampel yang dapat dipergunakan untuk diagnosis laboratorium, yaitu jaringan nekrotik untuk
pemeriksaan laboratorium yang berasal dari:
1. Jaringan sinus (biopsi dan aspirat sinus)
2. Saluran nafas (bilasan bronkhus, sputum)
3. Mata (biopsi)
4. Rongga mulut (biopsi)
5. Kulit (biopsi)
6. Jaringan lain (ginjal, tulang, jaringan organ lain yang terdampak)
Uji resistensi tidak dilakukan karena sudah tersedia pengobatan standar yang harus segera
diberikan karena perjalanan penyakit yang sangat cepat memburuk. Berdasarkan literatur
antijamur yang berpotensi mengeradikasi Mukormikosis yaitu amfoterisin B selama 3 minggu
dilanjutkan dengan itrakonazol (tersedia di Indonesia), sebagai terapi alternatif dapat digunakan
isavukonazol dan posakonazol.
Sediaan basah KOH 10%, pembesaran 400×: hifa Koloni Rhizopus oryzae pada agar Sabouraud dekstrosa
senositik dalam jaringan biopsi sinus, (koloni kapang) (courtesy: Wahyuningsih, Dep.Parasitologi
percabangan right angle (lihat penunjuk) FKUI)
(courtesy: Wahyuningsih, Dep.Parasitologi FKUI)