Klasik:
BSA atau PASI
Keterlibatan lokasi lesi yang resisten Artritis psoriasis
Gejala sistemik Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Indeks Kualitas Hidup Dermatologi Gangguan psikologis dan psikiatri
(DLQI) (penilaian depresi dan ansietas)
Uveitis
Emerging:
Terkait pengobatan:
Respons terapi baik: Respons terapi tidak Respons terapi baik: Respons terapi tidak
baik: baik:
Tercapai Δ Tercapai Δ
PASI 75 atau Tidak tercapai PASI 75 atau Tidak tercapai
DLQI < 5 Δ PASI 75 atau DLQI < 5 Δ PASI 75 atau
Tidak ada isu DLQI > 5 Tidak ada isu DLQI > 5
kepatuhan dan Terdapat isu kepatuhan dan Terdapat isu
tidak ada efek kepatuhan atau tidak ada efek kepatuhan atau
samping efek samping samping efek samping
Catatan:
Keterangan
1. Penilaian PASI dapat dilakukan secara manual atau menggunakan
aplikasi Terapi pilhan
2. Bila obat tidak tersedia, pasien dapat dirujuk ke pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi. Terapi alternatif
3. Fototerapi, obat sistemik konvensional, dan biologik hanya boleh
diberikan oleh dokter spesialis dermatovenereologi (kulit dan
kelamin)
Metotreksat
BAGIAN B.1. METOTREKSAT
Skrining pengobatan:
Lakukan dosis uji 5 mg/minggu dan periksan DPL serta enzim hati setelah 5 hari
Normal Pertimbangkan
terapi lain
Mulai dengan dosis inisial 7,5 mg/minggu dan secara bertahap dinaikkan sampai
tercapai respons terapi (dosis maksimum 25 mg/minggu).
Pemberian asam folat 5 mg/minggu paling cepat 24 jam setelah pemberian metotreksat
Siklosporin A
Skrining pengobatan:
Dosis diturunkan bertahap 0.5-1 Tidak ada riwayat terapi dan tidak Pernah gagal atau terdapat
mg/kg/hari setiap 2 minggu sampai terdapat kontraindikasi kedua kontraindikasi kedua terapi
dosis minimal efektif. terapi tersebut tersebut
Pengobatan maksimal 1 tahun
sejak pemberian awal
Ganti dengan Metotreksat Pertimbangkan pemberian
atau Fototerapi agen biologik
IL-17A Inhibitor
Skrining pemeriksaan penunjang:
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK3
Pertimbangkan penundaan Mulai penggunaan secukinumab
penggunaan secukinumab atau
gunakan obat yang lain
IL-23/12 Inhibitor
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK 3
Pertimbangkan penundaan Mulai penggunaan ustekinumab
penggunaan ustekinumab atau
gunakan obat lain
Lakukan pemeriksaan infeksi (baik
infeksi superfisial dan sistemik)
setiap kali injeksi. Pemberian injeksi subkutan pada
minggu ke-0, 4, kemudian setiap 12
Lakukan penilaian skor PASI dan minggu. Dosis yang direkomendasikan
DLQI pada setiap kali injeksi. adalah 45 mg untuk pasien dengan BB
< 100 kg, dan 90 mg untuk pasien
Lakukan pemantauan reaksi dengan BB > 100 kg
anafilaktik dan reaksi alergi pada
setiap kali injeksi.
TNF-alfa Inhibitor
Adalimumab
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK3
Mulai penggunaan adalimumab
Pertimbangkan penundaan
penggunaan adalimumab atau Lakukan pemeriksaan infeksi (baik
gunakan obat yang lain infeksi superfisial dan sistemik)
setiap kali injeksi. Pemberian injeksi subkutan dengan
dosis induksi 80 mg pada minggu
Lakukan penilaian skor PASI dan ke-0 dan 40 mg pada minggu ke-1,
DLQI pada setiap kali injeksi. dilanjutkan dengan 40 mg setiap
dua minggu
Lakukan pemantauan reaksi
anafilaktik dan reaksi alergi pada
setiap kali injeksi.
Lakukan pemantauan pada minggu
ke-12:
Konsultasi kepada PPK3 dengan Δ PASI 75 tidak tercapai, hasil
Penilaian skor PASI dengan
spesialis terkait dan berikan pemantauan tidak normal, atau ada
target Δ PASI 75
pengobatan efek samping efek samping
Pemeriksaan DPL
Enzim hati dan fungsi ginjal
TNF-alfa Inhibitor
Infliximab
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK 3
Pertimbangkan penundaan Mulai penggunaan infliximab
penggunaan infliximab atau Lakukan pemeriksaan infeksi (baik
gunakan obat yang lain infeksi superfisial dan sistemik)
setiap kali infus. Pemberian injeksi intravena
perlahan lebih dari 2 jam. Dosis
Lakukan penilaian skor PASI dan terapi inisial 5 mg/kgBB pada
DLQI pada setiap kali infus. minggu ke-0, 2, dan 6. Terapi
rumatan 5 mg/kgBB setiap 8 minggu
Lakukan pemantauan reaksi (Rawat inap setiap infus)
anafilaktik, reaksi alergi, dan
reaksi infus pada setiap kali infus.
Lakukan pemantauan pada minggu
ke-14:
Konsultasi kepada PPK 3 dengan Δ PASI 75 tidak tercapai, hasil
Penilaian skor PASI dengan
spesialis terkait dan berikan pemantauan tidak normal, atau ada
target Δ PASI 75
pengobatan efek samping efek samping
Pemeriksaan DPL
Enzim hati dan fungsi ginjal
TNF-alfa Inhibitor
Etanercept
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK3
Pertimbangkan penundaan Mulai penggunaan etanercept
penggunaan etanercept atau Lakukan pemeriksaan infeksi (baik
gunakan obat yang lain infeksi superfisial dan sistemik)
setiap kali injeksi.
Pemberian injeksi subkutan dengan
Lakukan penilaian skor PASI dan
dosis induksi 50 mg 1-2x/minggu
DLQI pada setiap kali injeksi.
dan dilanjutkan dengan terapi
rumatan 50 mg 1x/minggu
Lakukan pemantauan reaksi
anafilaktik dan reaksi alergi pada
setiap kali injeksi.
Lakukan pemantauan pada minggu
ke-12:
Konsultasi kepada PPK 3 dengan Δ PASI 75 tidak tercapai, hasil
Penilaian skor PASI dengan
spesialis terkait dan berikan pemantauan tidak normal, atau ada
target Δ PASI 75
pengobatan efek samping efek samping
Pemeriksaan DPL
Enzim hati dan fungsi ginjal
IL-23/12 Inhibitor
Hasil pemeriksaan awal tidak sesuai Hasil pemeriksaan awal sesuai DAN
ATAU ada kontraindikasi tidak ada kontraindikasi
Rujuk ke PPK 3
Pertimbangkan penundaan Mulai penggunaan guselkumab
penggunaan guselkumab atau
gunakan obat yang lain
Vaksin inaktif dapat diberikan selama terapi dengan semua agen biologik. Untuk pemberian
vaksin hidup, direkomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam
divisi infeksi tropik atau alergi imunologi. Penghentian agen biologik direkomendasikan
sebelum pemberian vaksin hidup. Terdapat perbedaan pendapat ahli mengenai waktu yang
diperlukan untuk menghentikan agen biologik sebelum dan sesudah pemberian vaksin hidup.
Beberapa ahli menyarankan penghentian agen biologik selama dua sampai tiga kali waktu
paruh masing-masing obat sebelum dan sesudah pemberian vaksin hidup. Ahli lain
menyarankan penghentian agen biologik empat minggu sebelum (atau lebih lama bergantung
pada waktu paruh obat) sampai satu atau dua minggu setelah vaksinasi.
Pemilihan agen biologik sebaiknya berdasarkan karakteristik pasien dan faktor yang terkait
obat. Beberapa faktor terkait pasien yang perlu dipertimbangkan antara lain morfologi dan
derajat psoriasis, status kesehatan, komorbiditas, indeks massa tubuh, terapi konkomitan,
dan kepatuhan pengobatan. Faktor terkait obat antara lain efikasi, reaksi simpang,
kontraindikasi, cara pemberian, serta pengalaman dokter menggunakan obat tersebut.