PENDALAMAN
MATERI
Juli 2022
Kardiologi, Bedah
Vaskular
Penyakit Jantung Bedah Vaskular Penyakit
Daftar Isi Koroner ▪ Ulkus Tungkai Vaskular
▪ Stable Angina ▪ Ulkus Diabetik ▪ Diseksi Aorta
▪ UAP ▪ Ulkus Dekubitus ▪ Aneurisma aorta
▪ NSTEMI abdominalis
▪ STEMI ▪ PAD, ALI, CLI
Penyakit Katup ▪ Buerger Disease
Gagal Jantung Jantung ▪ Insufisiensi Vena
▪ Sistolik dan Diastolik ▪ Stenosis dan Regurgitasi Kronik
▪ Akut dan Kronik ▪ Endokarditis Infektif ▪ Tromboemboli Vena
Stable
UAP
Angina
NSTEMI STEMI
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
ATHEROSCLEROSIS
Lilly S. Pathophysiology of heart disease. 6th ed. New York: Wolters Kluwer; 2016
ANGINA
Angina Tipikal vs Angina Atipikal Faktor Risiko
Angina Tipikal Memenuhi semua 3 karakteristik:
1. Rasa tidak nyaman seperti terikat di dada
• Usia
atau leher, rahang, bahu, atau lengan • Hipertensi
2. Dicetuskan oleh aktivitas fisik
3. Perbaikan setelah istirahat atau nitrat • Merokok
dalam 5 menit
• Dislipidemia
• Diabetes Mellitus
Angina Atipikal Memenuhi 2 dari karakteristik
• Riwayat Penyakit
Nyeri dada Non-angina Memenuhi 1 atau tidak memenuhi Jantung Koroner
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. Pedoman tatalaksana sindrom koroner akut. 3rd ed. Jakarta: Centra Communications; 2015. 1-21 p
Knuuti J, Wijns W, Saraste A, Capodanno D, Barbato E, Funck-Brentano C, et al. 2019 Esc guidelines for the diagnosis and management of chronic coronary syndromes. Eur Heart J. 2019;
Scirica BM, Libby P, Morrow DA. St-elevation myocardial infarction: pathophysiology and clinical evolution. In: Braundwald’s heart disease. 11th ed. Philadelphia: Elsevier; 2019. p. 1095
120.
PENYAKIT JANTUNG KORONER
SKDI 3B
PENYAKIT JANTUNG KORONER
SKDI 3B
PENYAKIT JANTUNG KORONER SKDI 3B
EKG
• Marka nekrosis jantung → sensitivitas dan spesifisitas lebih tinggi dari CK-MB
NOTE PENTING:
Pembuluh darah jantung bagian manakah yang mengalami oklusi pada pasien ini?
A. Right coronary artery
B. Left anterior descending coronary artery
C. Left circumflex coronary artery
D. Left main coronary artery
E. Posterior descending coronary artery
SOAL NO. 1
Tn. B, 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 2 jam yang lalu. Nyeri
dada terasa seperti tertindih beban berat, menjalar ke bahu kiri dan epigastrium, disertai
mual dan keringat dingin. Pemeriksaan EKG terlampir.
Pembuluh darah jantung bagian manakah yang mengalami oklusi pada pasien ini?
A. Right coronary artery
B. Left anterior descending coronary artery
C. Left circumflex coronary artery
D. Left main coronary artery
E. Posterior descending coronary artery
SOAL NO. 2
Ny. Mirta, 60 tahun mengeluh nyeri dada seperti tertindih sejak 1 jam yang lalu. Keluhan
dirasakan mendadak setelah pasien berolahraga jogging pagi. Nyeri dada baru pertama
kali dirasakan, terjadi selama 10 menit dan dapat membaik dengan istirahat. Keluhan
mual, muntah, sesak napas disangkal. Pemeriksaan EKG menunjukkan hasil yang normal.
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
SKDI 3A/3B
GAGAL JANTUNG
Sindrom klinis yang terjadi akibat gangguan Kumpulan gejala klinis, berupa
struktural atau fungsional (pengisian ventrikel • Gejala khas: Sesak nafas saat istirahat
atau ejeksi darah) pada jantung. Kelainan pada atau aktivitas, kelelahan, edema tungkai
struktur atau fungsi jantung tersebut • DAN
menyebabkan penurunan cardiac output dan
peningkatan tekanan intrakardiak. • Tanda khas: Takikardia, takipneu, ronki
paru, efusi pleura, peningkatan tekanan
vena jugularis, edema perifer,
hepatomegali
• DAN
• Tanda objektif gangguan struktur /
fungsional
Positif bilajantung saat istirahat ,
kardiomegali,
2 mayor suara jantung ke-3, murmur
jantung,
ATAU abnormalitas dalam gambaran
1 mayor + 2 minor kenaikan
ekokardiografi, konsentrasi
peptida natriuretik
Mann DL, Zipes DP, Libby P, Bonow RO, Braunwald E, editors. Braunwald’s heart disease: a textbook of cardiovascular medicine. Tenth edition. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders; 2015.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. Buku ajar ilmu penyakit dalam (Jilid 3). 4th ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2006.
Harrison T, Kasper D. Harrison’s principle of internal medicine. New York: McGraw-Hill Medical Publ. Division;2015
GAGAL JANTUNG
GAGAL JANTUNG
1. Harrison T, Kasper D. Harrison’s principle of internal medicine. New York: McGraw-Hill Medical Publ. Division;2015
2. Goldman L, Schafer AI, editors. Goldman-Cecil medicine. 25th edition. Philadelphia, PA: Elsevier/Saunders; 2016. 2 p.
GAGAL JANTUNG
Gagal Jantung Akut Gagal Jantung Kronik
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS. Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
GAGAL JANTUNG
Alur Diagnosis
PEMBESARAN JANTUNG
ATRIUM KANAN
P Pulmonale
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS. Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
PEMBESARAN JANTUNG
VENTRIKEL KANAN (RVH)
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS.
Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
PEMBESARAN JANTUNG
ATRIUM KIRI
• X-ray :
• double density pada bagian kiri jantung
• Pinggang jantung mendatar
• Bronkus kiri terangkat
• EKG:
• P mitral : P >3 kotak, dapat berbentuk seperti
huruf M
• Etiologi:
• Infark miokard akut, mitral stenosis / regurgitasi,
gangguan katup semilunar aorta, hipertensi MIKI MOKA
sistemik
P MItral KIri,
P pulMOnal KAnan
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS.
Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
PEMBESARAN JANTUNG
VENTRIKEL KIRI
• PF :
• Apex jantung geser ke laterocaudal
• X-ray :
• Apex tertanam ke diafragma pada foto PA
• Penyempitan ruang retrocardial pada lateral
• EKG:
• Kriteria Sokolow Lyon
• Kriteria Cornell
Kriteria EKG
1. Sokolow Lyon : S di V1 + R di V5/V6 >35 mm
2. Cornell : S pada V3 + R di aVL >24 mm pada pria dan >20 mm pada
wanita
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS. Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
FOTO TORAKS
Abnormalitas Penyebab Implikasi Klinis
Kardiomegali Dilatasi ventrikel kiri, Ekokardiografi, doppler
ventrikel kanan, atrium,
efusi perikard
American Heart Association. NYHA classification [internet]. Available at: http://www.heartonline.org.au/media/DRL/New_York_Heart_Association_(NYHA)_classification.pdfLily LS. Pathophysiology of heart disease. 6th ed. USA: Wolters Kluwer; 2016
TATALAKSANA GAGAL JANTUNG KRONIK
TATALAKSANA GAGAL JANTUNG AKUT
OBAT-OBATAN GAGAL JANTUNG
SOAL NO. 4
Tn. G, 48 tahun, datang dengan keluhan kedua kaki bengkak. Pasien mengeluh sesak
nafas kurang lebih sejak 5 tahun ini. Dari pemeriksaan fiisk didapatkan barrel chest,
perkusi hipersonor, dan wheezing minimal. Ditemukan juga kardiomegali dan pitting
edema tungkai bilateral. Dari EKG didapatkan gelombang P di lead II >2.5 mm.
Cardiac
Takiaritmia Bradiaritmia
Arrest
Syok
VES/PVC
Kardiogenik
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
CARDIAC
ARREST
SKDI 3B
High Quality CPR
Push fast
Push hard
(kecepatan
(minimal 5 cm
kompresi 100-
untuk dewasa)
120/min)
Complete
recoil Hindari
ventilasi
setelah setiap berlebihan
kompresi
Interupsi
minimal
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
The Cardiac Arrest Rhythm - Shockable
Ventrikel tersusun atas area miokardium normal bergantian dengan
area iskemi, luka, atau infark, menyebabkan pola depolarisasi
ventrikel yang chaotic (semrawut
Terapi:
Memperpanjang
Mencegah
periode kematian
refibrilasi
reversible
•Oksigen •Amiodarone
•CPR
•Intubasi
•Epinefrin
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
The Cardiac Arrest Rhythm - Non Shockable
Asystole
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
SKDI 3B
TAKIARITMIA
Supraventrikular Takikardia Atrial Fibrilasi Ventrikular Takikardia
Laju 150–250 x/menit >350 x/menit 100–250 x/menit
irama Reguler Irreguler Reguler
Gelombang P Tidak terlihat Tidak telrihat Tidak ada
Interval PR Sulit dinilai Sulit dinilai Tidak ada
• Pasang akses IV
• Monitor blood pressure,
SpO2 heart rate and
rhythm
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
SKDI 3B
TAKIARITMIA
PSVT, Atrial Flutter Atrial Fibrillation VT monomorfik Torsades de
Carotid Sinus Massage Pointes
Manuver Vagal CCB non dihidropiridin Procainamide 10 Magnesium IV 1-2
Evaluasi kontraindikasi: • Diltiazem 15-20 mg IV mg/kgBB gram
Adenosine 6 mg IV – 12 - 12 • Verapamil 2.5-5 mg IV
• Riwayat event vaskular (infark
miokard, TIA, stroke) CCB, BB Digoksin Sotalol IV 0100 mg
• Riwayat VT / VF Amiodarone 150 mg IV
• Bruit karotis
• Riwayat adverse reaction
terhadap CSM
Note:
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
SKDI 3B
BRADIARITMIA
SKDI 3B
BRADIARITMIA
Prakoso R, Rizki, Fauzan F, Satria M, Priyanti DA, Firsty TE. Panduan khusus bantuan hidup jantung dasar. Jakarta: PERKI; 2021
SKDI 3A
VES / PVC
VES / PVC
Kriteria VES Benign vs
Malignant
>6 dalam 1 menit
R on T
Infark Miokard
Polimorfik
Repetitif dan konsekutif (bigemini, trigemini)
Dissociative
(Anemia, hipotiroid, keracunan
CO)
SYOK KARDIOGENIK
iBU (doBUtamin)
HANGAT
• TDS <90
• Tanpa syok
• TDS <90
• Dengan syok
• FR <50x/menit
NEne (NorEpinefrin)
DINGIN
• TDS <90
• Dengan syok
• FR >50x/menit
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
SKDI 2
PENYAKIT KATUP JANTUNG
Katup Murmur Murmur
Sistolik Diastolik
Oksigenasi
Antipiretik
Antibiotik
Temuan berikut ini yang belum dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti
adalah
A.Abses pada endokardium yang ditemukan melalui ekokardiografi
B.Regurgitasi katup jantung onset baru
C.Hasil kultur menunjukkan adanya Cardiobacterium hominis
D.Adanya kondisi penyerta berupa glomerulonefritis
E.Tampak massa yang bergetar pada katup jantung melalui ekokardiografi
SOAL NO. 12
An. F, 12 tahun, mengeluh demam sejak 2 minggu terakhir, disertai dengan nyeri pada
sendi lutut dan tumit, serta . Pasien memiliki VSD yang terdiagnosis sejak kecil dan sudah
dilakukan prosedur operasi. Pada pemeriksaan TTV didapatkan TD 100/70 mmHg, HR
100x/menit, RR 18x/menit, suhu 38o C. pada funduskopi didapatkan bercak kemerahan
dengan area sentral pucat disertai splinter hemorrhage. Dokter mencurigai kondisi pasien
saat ini adalah endokarditis infektif.
Temuan berikut ini yang belum dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti
adalah
A.Abses pada endokardium yang ditemukan melalui ekokardiografi
B.Regurgitasi katup jantung onset baru
C.Hasil kultur menunjukkan adanya Cardiobacterium hominis
D.Adanya kondisi penyerta berupa glomerulonefritis
E.Tampak massa yang bergetar pada katup jantung melalui ekokardiografi
Penyakit
Jantung
Bawaan
PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Acyanotic Cyanotic
(VSD, ASD,
PDA) (ToF, TGA)
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
SKDI 2
Penyakit Jantung Bawaan
Jenis Clinical findings Kelainan yang ditemukan Tatalaksana
Patent Ductus Acyanotic • Kecil : asimptomatik • Continuous murmur at 2th intercostal • Transcatheter PDA closure kurang
Arteriosus • Besar: poor weight gain, exercise intolerance space, left parasternal line dari usia 1 tahun
• Lebih sering pada prematur • LVH
Ventricular Acyanotic • Kecil : asimptomatik • Murmur baru muncul pada minggu ke-2– • Kebanyakan spontaneous closure,
septal Defect • Besar : poor weight gain, poor growth, sesak, 6 terutama ukuran kecil
berkeringat berlebih, gagal jantung • Murmur Pansystolic grade 3/6 or higher • Transcatheter/Surgical closure jika
at 3- 4th intercostal space, left simptomatik
parasternal line
• Sering ada thrill
• LVH
Atrial Septal Acyanotic, • Sebagian besar asimptomatik, bahkan pada • S2: wide dan fixed split • Transcatheter/Surgical closure jika
Defect normal cardiac ukuran besar --> incidental finding • Ejection systolic murmur 2th intercostal simptomatik, sebelum usia sekolah
output space, left parasternal line
• RAH / RVH
Tetralogy of Cyanotic • Cyanosis • Ejection systolic murmur at 2nd • Segera setelah lahir: IV prostaglandin
Fallot (VSD + • Dyspneu on exertion → squatting position intercostal space, left parasternal line E1 (0.01-0.20 μg/kg/min) dilatasi
Pulmonary • Hypoxic Spell • Sering ada thrill duktus arteriosus sampai operasi
stenosis + dapat dilakukan
overriding • Palliatif : Blalock-Taussig shunt
aorta + RVH) • Definitif : surgical therapy
Transposition Cyanotic • Cyanosis + takipnea 🡪 harus segera operasi • Arterial Po2 is low • Segera setelah lahir: IV prostaglandin
of Great • Kebanyakan meninggal (jika tidak ada foramen • Chest x ray / Echo : abnormal position of E1 (0.01-0.20 μg/kg/min) dilatasi
Arteries ovale and the ductus arteriosus) the great arteries duktus arteriosus sampai operasi
dapat dilakukan
• Definitif : surgical therapy
Kliegman, et al. Nelson textbook of pediatrics. 20th ed. Philadelphia: Elsevier; 2016
SKDI 2
ACYANOTIC
Continuous murmur
ULSB
ICS 2
SKDI 2
CYANOTIC
Tetralogy of Fallot
Buerger
Diseksi Aorta PAD, ALI, CLI
Disease
Insufisiensi Tromboemboli
Vena Kronik Vena
PERKENI. Pedoman pengelolaan dan pencegahan diabetes mellitus tipe 2 dewasa di Indonesia PB Perkeni: Jakarta; 2019
SKDI 1
DISEKSI AORTA
Diseksi aorta adalah robekan pada tunika intima Tatalaksana
aorta yang menimbulkan aliran darah dari lumen
aorta menuju tunika media Obat anti-
Tujuan:
hipertensi
Braverman AC. Diseases of the aorta. In: Bonow RO, Mann DL, Zipes DP, Libby P. Braunwalds heart disease, A Textbook of Cardiovascular Medicine. 10th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders; 2015. p. 1277-1303.
Creager MA, Loscalzo J. Chapter 38: diseases of the aorta. In Loscalzo J. Harrison's cardiovascular medicine. 2nd ed. McGraw Hill; 2013. P. 467-75.
SKDI 1
ANEURISMA AORTA ABDOMINALIS
Aneurisma aorta: dilatasi diameter aorta ≥50% dari
ukuran normal (diameter ≥ 30 mm)
Tipe aneurisma:
Lily LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2016.
SKDI 1
ANEURISMA AORTA ABDOMINALIS
• Etiologi: utamanya berkaitan dengan Manifestasi klinis
Penunjang → imaging
Tata laksana
• Repair endovaskular
Lily LS. Pathophysiology of Heart Disease. 6th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer; 2016.
SKDI 2
PENYAKIT ARTERI PERIFER
= Peripheral Arterial Disease (PAD)
Etiologi: Etiologi:
• Emboli • Atherosclerosis
SKDI 2
PENYAKIT ARTERI PERIFER
= Peripheral Arterial Disease (PAD)
SKDI 2
PENYAKIT ARTERI PERIFER
= Peripheral Arterial Disease (PAD)
Tatalaksana
Etiologi:
• Inflamasi pada arteri atau vena (vaskulitis)
Lokasi
• a. tibialis dan a. radialis
Epidemiologi:
• Terbanyak pada usia <35 tahun berhubungan dengan perokok
Gejala
• Klaudikasio intermitten, nyeri pada ujung kaki saat istirahat, dan
Gangren pada ujung jari gangren/ulkus pada ujung-ujung jari
Tata Laksana
• Cilostazol : inhibitor fosfodiesterase dengan efek vasodilator dan
antiplatelet, meningkatkan durasi olarhaga. Durasi 100 mg (2x
sehari), hati-hati pada gagal jantung (dosis menjadi 50 mg 2x sehari)
• Pentoxifylline : derivative xantin, meningkatkan aliran darah ke
mikrosirkulasi
SKDI 3A
INSUFISIENSI VENA KRONIK
unilateral
Gejala tambahan:
• Nyeri (pegal/berat)
• Provokasi dengan berdiri Vena verukosa —> C2
• Membaik dengan elevasi
Insufisiensi vena kronik —> C3 ke atas
SKDI 3A
INSUFISIENSI VENA KRONIK
Diagnosis Tatalaksana
Tredelenberg- Brodie Test Vena Varikosa
• 1 minggu setelah diagnosis klinik • Menghindari posisi berdiri dan duduk terlalu lama
• Elevasi tungkai secara periodik
• Abnormalitas anatomi, patofisiologi • Memakai kaus kaki elastik atau compression stocking setiap hari
• MRV/CT venografi • Ulkus : kompres dan ditutup dengan occlusive hydrocolloid
• Operasi : jika ulkus berulang dan edema berat
• Tekanan vena ambulasi (baku emas)
SKDI 2
TROMBOEMBOLI VENA
Trombosis Emboli
Vena Paru
Dalam
Gejala:
• Nyeri saat berjalan, berdiri, dan
istirahat disertai tanda inflamasi
seperti merah (eritema), hangat, dsb
Tanda Homan :
• nyeri pada betis (Calf pain) saat
dilakukan dorsofleksi pada pedis
Faktor risiko:
• Well’s score
SKDI 2
DVT
Diagnosis DVT Wells Score
for DVT
Homan sign
Modifikasi Kriteria Wells Skor
Mengidap kanker yang aktif (pasien menerima tata laksana +1
kanker dalam 6 bulan terakhir atau sedang menggunakan terapi
paliatif)
Duplex USG Terdapat paralisis, paresis, atau imobilisasi dari tungkai bawah +1
USG Tirah baring >3 hari atau menjalani operasi bedah mayor dalam
12 minggu terakhir yang membutuhkan anestesi umum atau
+1
regional
Edema pitting pada tungkai yang simptomatis +1
Temuan klasik
EKG PE (S1Q3T3)
SKDI 2
TROMBOEMBOLI VENA
Tatalaksana
DVT
• Antikoagulan:
• Indikasi : untuk mencegah perluasan trombus ke vena dalam dan mencegah
emboli paru
• Heparin 5000 unit IV setiap 4 jam selama 5–10 hari. Dihentikan jika PT
(protrombin time) mencapai 2-2.5 x normal (biasanya dalam 3-5 hari), dan
dilanjutkan dengan preparat oral sampai 3-4 hari
• Pada ibu hamil yang dipilih adalah LMWH
Emboli paru
• Stabilisasi hemodinamik
• Antikoagulan (pilihan → LMWH)
• Terapi reperfusi → trombolisis
SOAL NO. 15
Tn. YG, 66 tahun, dibawa oleh keluarganya ke IGD dengan keluhan nyeri dada
hebat yang terjadi secara tiba-tiba 30 menit lalu. Nyeri dada dirasakan sangat
hebat, seperti tersayat pisau. Nyeri menjalar hingga ke punggung belakang.
Pasien memiliki hipertensi sejak 6 tahun lalu, tetapi tidak rutin minum obat. Pada
CT scan toraks didapatkan adanya robekan seperti pada gambar.
Distal, dorsum kaki Berat, dapat berupa Ulkus kering, tepi Tidak ada - ABI < 0,9
klaudikasio hingga lesi meninggi, - Gangguan
resting pain pucat, dasar bersih sirkulasi → kaki
Ulkus iskemik (tidak ada jaringan dingin, pulsasi
(arteri) granulasi abnormal, CRT
melambat
Pada kalus / titik Tidak nyeri Punched out, ada Ada Gejala neuropati
tekanan (plantar sinus dalam
Ulkus neuropati sendi
metatarsofalangeal
ke-1 atau ke-5
1/3 betis bawah Ringan, membaik Ulkus basah, Ada Lipodermatofibrosis
medial dengan elevasi dangkal, tepi
Ulkus Vena
tumpul, dasar
bergranulasi
SKDI 4
ULKUS ISKEMIK
Fontaine Rutherford Deskripsi Klinis
Etiologi : Proses atherosclerosis
Grade Category
I 0 Asimptomatik
Faktor risiko : Diabetes, Merokok, IIa 1 Klaudikasio ringan
dislipidemia, hipertensi
IIb 2 Klaudikasio sedang
3 Klaudikasio berat
Gejala dan tanda:
III 4 Ischemic rest pain
• Ulkus kering, tepi lesi meninggi, pucat, dasar IV 5 Kehilangan jaringan ringan
bersih (tidak ada jaringan granulasi 6 Kehilangan jaringan berat
• Gangguan sirkulasi → kaki dingin, pulsasi
abnormal, CRT melambat
• ABI < 0,9 Tatalaksana Umum
• Klaudikasio intermitten
• Debridement
Dapat berlanjut menjadi: • Kontrol infeksi
• Wound dressing
• Chronic limb threathening ischemia • Kurangi tekanan
• Gejala: rest pain ± ulkus Tatalaksana Khusus
• Intermittent claudication : Cilostazol 1x 50 mg
• Revaskularisasi → terapi endovascular, operasi bypass
SKDI 4
PEMERIKSAAN KHUSUS ABI
SKDI 4
ULKUS DIABETIK
Triad :
Neuropathy, PAD, and minor repetitive trauma
SKDI 4
ULKUS DIABETIK
Pedis Classification Wagner Classification
SKDI 4
ULKUS DIABETIK
Tata Laksana (6 Pilar Kaki DM)
1.Kontrol Mekanik
2.Kontrol Luka
3.Kontrol Infeksi
4.Kontrol Vaskular
5.Kontrol Metabolik
6.Kontrol Edukasi
SKDI 4
ULKUS VENA
Etiologi:
• Insufisiensi vena: klasifikasi CEAP
Diagnosis:
• Riwayat gejala insufisiensi vena
lainnya
• Riwayat trauma, DVT, operasi
tungkai
• USG doppler
Tatalaksana:
• Stoking kompresi
• Wound and skin care
SKDI 4
ULKUS DEKUBITUS/PRESSURE ULCER
Etiologi:
• Imobilisasi, DM, usia lanjut
• Penekanan kulit terus menerus (>30 mmHg) + Grade 1 – Non Blanchable
rasa nyeri tidak terasa → hipoksia jaringan → Kulit intak
Erythema
nekrosis
Kasur dekubitus
SOAL NO. 20
Nn. Ami, 27 tahun, datang ke poli dengan keluhan luka di sekitar mata kaki tungkai kiri.
Pasien juga merasakan muncul guratan kebiruan pada betis dan lipat lutut. Keluhan
mulai dirasakan sekitar 2 minggu belakangan. Akibat keluhannya tersebut, pasien harus
cuti dari pekerjaannya sebagai SPG. Riwayat penyakit lain disangkal. Pada pemeriksaan
didapatkan TD 130/80 mmHg, HR 90x/menit, RR 18x/menit, suhu afebris.