Gejala –gejala umum yang kondisi ketika kekebalan timbul seperti: tubuh secara keliru • Sendi menjadi bengkak karena menyerang jaringan- cairan yang menumpuk • Terasa kaku dibagian sendi, terutama jaringan sendi yang pada pagi hari atau setelah lama menyebabkan rasa sakit tidak digerakkan akibat otot atau persendian • Merah dan terasa panas yang mengalami • Terasa sakit akibat peradangan yang aktif peradangan dan pembengkakan. PATOFISIOLOGI
Beberapa Penyebab berikut
ini: • Faktor keturunan • Sistem metabolik • Infeksi • Faktor degeneratif • Gangguan endokrin • Gangguan auto imun Abnormalitas Laboratorium - Anemmia normositik normokromik - Trombositosis atau trombositopenia DIAGNOSIS - Leukopenia - Peningkatan laju sedimentasi eritrosit - Faktor rheumatoid positif (60-70% pasien); - Antibodi antinuklear (ANA) positif (25% pasien).
Pemeriksaan cairan sinovial
- Turbiditas - Leukositosis - Pengurangan viskositas Temuan radiologi - Pembengkakan jaringan lunak - Osteoporosis dekat persendian •SA Seorang wanita berusia 60 tahun dibawa ke rumah sakit dengan keluhan rasa sakit dan nyeri dibagian punggung ke bawah dan bagian lutut kirinya. Rasa sakit tersebut dirasakan sejak 2 hari yang lalu akibat terjatuh. Dia mempunyai riwayat penyakit osteoporosis sejak 2 tahun yang lalu, juga mempunyai riwayat PUD dan menopause di usia 55 tahun. •Riwayat keluarganya, ibunya menderita kanker payudara . •Riwayat social, sejak suami SA meninggal 6 bulan yang lalu membuat SA menjadi sangat stress dan dia menjadi mempunyai kebiasaan merokok serta minum kopi 2 Gelas CONTOH KASUS setiap pagi. Riwayat pengobatan, parasetamol 2x500mg po QID jika perlu untuk nyeri sendinya. Simetidin 400mg BID selama beberapa tahun, tablet calcium carbonate chewable 500mg BID, prednisone 10mg BID sejak 9 bulan yang lalu.
Hasil Pemeriksaan •KU ; muka pucat,terlihat capek •HEENT ; pucat pasi dan moon facies •Tanda vital ; BP 128/84 mmHg, HR 70, RR 20, T 37,3 c, BB 61Kg, TB 168 cm 0
•Rheumatoid factor titer = 1 : 65
• PARACETAMOL DTP : TIDAK TEPAT OBAT : Menurut Dipiro,2008. paracetamol tdk termasuk dalam pengobatan rheumatoid arthritis sehingga terapi paracetamol diganti dengan OAINS lainnya. Dalam jurnal disebutkan bahwa penggunaan OAINS pada pasien RA harus diberikan serendah mungkin. Jadi terapi OAINS yang dipilih adalah Meloxicam 15mg Terapi dan DTP 1xsehari yang setara dengan ibuprofen tdd dan Na Diklofenak bdd. Pemberian OAINS meloxicam dikombinasikan dengan pemberian terapi DMARD metotreksat
• SIMETIDIN DAN CA CARBONAT
• TIDAK TEPAT OBAT : Simetidin dalam jurnal dinyatakan kurang tepat untuk pasien PUD reumathoid arthritis dimana Sebagian besar penderitanya berusia lanjut yang juga menjalani terapi pengobatan lain. Sehingga pemberian simetidin pada pasien tersebut tidak dianjurkan, karena beresiko meningkatkan terjadinya keracunan obat. Jadi pada kasus ini penggunaan simetidin digantikan dengan Ranitidin karena relative lebih aman. •Tujuan Terapi RA adalah mengurangi pembengkakan sendi, kekakuan, dan rasa sakit; mempertahankan pergerakan dan
TERAPI fungsi sendi; meningkatkan kualitas
hidup; mencegah komplikasi sistemik; dan menurunkan perubahan destruktif sendi. • Istirahat cukup • Terapi fisik : ketrampilan dan Latihan yg diperlukan untk meningkatkan atau memelihara mobilitas
TERAPI NON • Aplikasi dingin atau panas membantu
menjaga dan mengembalikan rentang gerakan sendi dan mengurangi rasa sakit FARMAKOLOGI dan kejang otot handuk hangat, kantung panas atau mandi air hangat dpt mengurangi kekakuan dan rasa sakit • Mengurangi konsumsi kopi, alcohol, natrium, cola. • Berhenti merokok. No Nama Obat Efek Indikasi Kontraindikasi Dosis Interaksi Obat . Samping 1. Meloxicam Diare, mengurangi Kontraindikasi dan Dapat sakit rasa nyeri, peringatan Dewasa: rheumatoid arhtritis: 15 mg menimbulkan maag, bengkak, dan meloxicam 1xsehari. interaksi obat jika perut kaku pada terutama digunakan dengan kembung sendi. ditunjukan pada obat lain , dan Meloxicam pasien yang gangguan sering memiliki pencerna digunakan hipersensitivitas an untuk terhadap mengatasi meloxicam, pasien nyeri akibat dengan gangguan rheumatoid kardiovaskuler, arthritis dan gastrointestinal, asam urat. renal, dan Obat ini kehamilan termasuk ke dalam golongan nonsteroidal anti- inflammatory drug (NSAID). DMARD Menghambat Rheumatoid arthritis: Kehamilan, menyusui, infeksi Methotrexat sitokin; kombinasi meloxicam berat dyspepsia, dengan metroteksat, diare, untuk mengurangi konstipasi, gejala, memperbaiki hepatitis, dll kondisi fisik pada pasien rheumatoid arthritis aktif yang tidak memberikan respon yang memadai pada penderita DMARD • . Ranitidin Sakit tukak penderita yang Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau Ranitidin dapat kepala, lambung dan diketahui 300 mg sekali sehari, dikonsumsi menimbulkan mengant tukak hipersensitif selama 8 minggu. Pada kasus GERD beberapa uk, duodenum, terhadap berat, dapat diberikan dosis 150 mg interaksi saat insomni refluks ranitidin 4 kali sehari selama 12 minggu digunakan a,konsti esofagitis, bersamaan pasi, dispepsia dengan obat- diare,mu episodik obatan lainnya aldan kronis, tukak muntah, akibat AINS, dan tukak perut duodenum nyeri. karena H.pylori, sindrom Zollinger- Ellison, kondisi lain dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat. Prednison Mual, Dapat Kontraindikasi muntah, digunakan terutama pada 5-10mg perhari sebagai terapi keringat dalam pasien dengan kombinasi dengan regimen terapi berlebih, penatalaksan riwayat lainnya anoreksi aan hipersensitif a, dll rheumatoid terhadap obat ini arthritis atau pasien dengan infeksi jamur sistemik •Pada kasus, pasien mengalami rheumatoid arthritis, osteoporosis, dan PUD serta mempunyai riwayat keluarga bahwa ibunya menderita kanker KESIMPULA payudara. Terapi yang direkomendasikan pada pasien meliputi : N • Rheumatoid arthritis, Osteo, PUD : 1. Non-farmakologis: istirahat, terapi fisik, aplikasi dingin/panas, edukasi pasien, mengurangi konsumsi kopi 2. Farmakologis : Meloxicam, DMARD MTX, Prednison, Ranitidin,