Anda di halaman 1dari 21

Gangguan Tulang Dan Sendi

(Rheumatoid Arthritis, Gout


Dan Hiperurisemia)
Nama: Sarmita

NIM: 1804081

Kelompok: 3

Kelas: B
Rheumatoid Arthritis

Rheumatoid arthritis ialah


peradangan sendi akibat sistem
kekebalan tubuh yang menyerang
jaringannya sendiri. Radang sendi ini
menimbulkan keluhan bengkak dan
nyeri sendi, serta sendi terasa kaku.
Patofisiologi

Pada patofisiologi rheumatoid arthritis terjadi migrasi sel inflamasi yang dipicu
oleh aktivasi endotel pada pembuluh darah mikro sinovial yang meningkatkan
ekspresi molekul adhesi dan kemokin serta menimbulkan poliferasi leukosit pada
kompartemen sinovial

Pada keadaan normal sinovium terdiri dari sel sinovial seperti fibroblast yang berasal dari jaringan
mesenkimal. Pada rheumatoid arthritis terjadi semi otonomi regulasi FLS (fibroblast like
synoviocytes) dengan perluasan lapisan membrane, tingginya ekspresi sitokin dan kemokin, molekul
adhesi, mariks metalloproteinase (MMP) dan tissue inhibitors of metalloproteinase (TIMP) yang
menyebabkan dekstruksi kartilago pada daerah tersebut, memperpanjang inflamasi sinovial dan
menimbulkan kondisi yang kondusif dalam pertahanan sel T, sel B, dan sistem imun adaptif.
Etiologi

Genetik Heat Shock


01 03
Protein (HSP)

02 Faktor infeksi 04 Hormon sex


Gejala

● Nyeri pada pergelangan kaki saat


● Nyeri sendi berjalan di tanjakan
● Sendi bengkak ● Nyeri pada tumit dan tulang
kering saat berjalan di atas tanah
● Sendi kemerahan, terasa yang tidak rata
hangat atau kaku ● Perubahan bentuk telapak kaki
sehingga sulit memakai sepatu,
serta bentuk jari kuku dan kuku
kaki.
Faktor resiko

Riwayat keluarga Merokok dan paparan


menderita rheumatoid salisilat
arthritis

Jenis kelamin
Umur yang lebih tua
perempuan
Terapi non farmakologi

Pengurangan berat
Istirahat yang jika kegemukan
cukup

Terapi fisik
Terapi occupational
 Terapi ini dilakukan
untuk meningkatkan Terapi dengan aktivitas
kekuatan otot dan untuk merangsang
fleksibilitas sendi penyembuhan
Terapi farmakologi
1 2
NSAID Kortikosteroid
NSAID terutama bekerja dengan
Diberikan kortikosteroid dosis
menginhibisi sintesis prostaglandin,
rendah seperti prednison 5-
NSAID mempunyai efek analgesik dan
7,5mg/hari untuk mengurangi
anti inflamasi dan mencegah erosi tulang
keluhan pasien sambil menunggu
atau deformitas sendi. NSAID umumnya
efek DMARDs yang baru muncul
diterima sebagai terapi pertama untuk
setelah 4-16 minggu, membantu
perawatan simtom dari RA ringan.
mengurangi peradangan dan rasa
sakit, serta memperlambat
kerusakan sendi.

3
DMARD

Digunakan untuk melindungi sendi (tulang dan kartilago) dari proses destruksi oleh
Rheumatoid Arthritis. Contoh obat DMARD yaitu: hidroksiklorokuin, metotreksat,
sulfasalazine, garam emas, penisilamin, dan asatioprin.
Terapi DMARD untuk rheumatoid arthtritis
Obat Waktu Dosis Keterangan

1-2 bulan 1 x 500 mg/hari Digunakan sebagai lini


ditingkatkan setiap pertama
Sulfasalazine
minggu hingga 4 x 500
mg/hari

1-2 bulan Dosis awal Diberikan pada kasus


7,5-10mg/minggu/IV lanjut dan berat
atau peroral 12,5-17,5 ES: rentan infeksi,
Metotreksat mg/minggu dalam 8-12 intoleransi GIT,
minggu gangguan fungsi hati
dan hematologik

2-4 bulan 400 mg/hari ES: penurunan tajam


penglihatan, mual,
Hidroksiklorokuin
diare, anemia
hemolitik
2-3 bulan 50-150 mg/hari ES: gangguan hati,
Asatioprin gejala GIT,
peningkatan TFH
3-6 bulan 250-750 mg/hari ES: stomatitis,
Komplikasi

1. Osteoporosis
Dapat meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis, 5. Carpal tunnel syndrome
yaitu kondisi yang melemahkan tulang dan bisa Jika rheumatoid arthritis memengaruhi sendi di
membuat tulang menjadi rentan patah. pergelangan tangan, peradangan dapat menekan
2. Rheumatoid nodules saraf di tangan dan jari, sehingga timbul carpal
Benjolan keras yang muncul di bawah kulit. Benjolan tunnel syndrome dengan gejala sakit, mati rasa, dan
ini paling sering terbentuk di sekitar titik-titik kesemutan di jari dan sebagian tangan.
tekanan, seperti siku, tetapi bisa juga terbentuk di 6. Masalah jantung
bagian tubuh manapun, termasuk paru-paru. Dapat menimbulkan penyumbatan dan pengerasan
3. Sindrom Sjogren pembuluh darah arteri, serta peradangan pada
Penderita rheumatoid arthritis lebih mungkin kantung yang membungkus jantung
mengalami sindrom Sjogren, yaitu kelainan yang 7. Penyakit paru-paru
menurunkan jumlah kelembapan di mata dan mulut, Dapat berisiko mengalami peradangan di jaringan
sehingga menyebabkan mata dan mulut menjadi kering. paru-paru, yang dapat menyebabkan gejala sesak
4. Infeksi napas.
Pengobatan yang dijalani dapat merusak sistem 8. Limfoma
kekebalan. Adapun kondisi ini dapat meningkatkan Limfoma adalah salah satu jenis kanker darah yang
risiko terjadinya infeksi. berkembang di sistem limfatik. Jika memiliki RA,
lebih berisiko terkena penyakit ini.
Goat dan Hiperurisemia

Gout adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan


keadaan penyakit yang berkaitan dengan hiperurisemia,
sedangkan Hiperuisemia didefinisikan sebagai kadar Asam
Urat serum lebih dari 7 mg / dL pada laki-laki dan lebih dari 6
mg/dL pada wanita.

Hiperurisemia terjadi akibat peningkatan produksi asam urat


karena diet tinggi purin atau penurunan ekskresi karena pemecahaan
asam nukleat yang berlebihan atau sering merupakan kombinasi
keduanya. Sedangkan gout (pirai) merupakan kelompok penyakit
heterogen sebagai akibat deposisi kristal monosodium urat pada
jaringan, akibat gangguan metabolism berupa hiperurisemia.
Patofisiologi
Fase I
Tahap ini adanya peningkatan asam urat
yang berasal dari metabolisme purin yang
berasal dari diet dan pemecahan sel
tubuh. Fase III (interkritikal asimptomatik)
Pada keadaan normal asam urat yang Fase tanpa adanya gejala namun kristal
dibentuk selanjutnya akan dipecah oleh monosodium urat tetap terdeposit pada
enzim urikase menjadi substans yang cairan sendi
larut pada urin. Tidak adanya enzim
urikase ini menimbulkan peningkatan
kadar asam urat

FaseIV
Fase II Munculnya tofus menimbulkan infeksi
Perpindahan monosodium urat ke cairan sekunder, pada fase ini sering terjadi
sendi dan menimbulkan reaksi perlawanan kerusakan sendi, gangguan fungsi ginjal,
dari sel neutrophil, sehingga mencetuskan dan gangguan kardiovaskular
reaksi radang oleh beberapa sitokin
inflamasi
Etiologi
Peningkatan kadar asam urat darah yang berasal
dari metabolisme purin, dapat disebabkan oleh
penurunan ekskresi maupun overproduksi asam
urat

Penurunan ekskresi asam urat dapat terjadi pada


keadaan insufisiensi renal, nefropati, dehidrasi,
maupun konsumsi alkohol dalam jangka waktu lama

Peningkatan asam urat ini akan menimbulkan


pembentukan kristal monosodium urat yang
terdeposit pada sendi dan saluran kemih.
Gejala

● Nyeri sendi yang terjadi secara


tiba-tiba (akut), seringkali muncul ● Kemerahan di area sendi
pada malam hari dan dini hari yang terserang

● Pembengkakan di area sendi yang ● Rasa hangat di area sendi


terserang yang terserang

● Sendi kemerahan, terasa hangat ● Demam

atau kaku
Faktor resiko
• Memiliki riwayat
• Berjenis kelamin pria, penyakit asam urat
terutama yang berusia 30–50 dalam keluarga
tahun
• Memiliki berat badan berlebih

• Sudah mengalami menopause, • Mengonsumsi minuman beralkohol


bila pada wanita dan minuman tinggi gula

• Mengonsumsi makanan
tinggi purin, seperti daging
merah, jeroan, dan
beberapa jenis hidangan
laut, seperti teri, sarden,
kerang, dan tuna
Terapi non farmakologi

Memenuhi asupan
protein dengan
Menghindari makanan mengonsumsi susu
berkadar purin tinggi rendah lemak

Berolahraga secara
Mengurangi rutin untuk mencapai
konsumsi minuman dan menjaga berat
tinggi gula dan badan ideal
minuman beralkohol
Terapi farmakologi

Kolkisin 1 2
Obat Anti Inflamasi Non
Dosis : 0,5 – 0,6 mg tiap satu jam atau 1,2 mg
Steroid (OAINS)
sebagai dosis awal dan diikuti 0,5 – 0,6 mg tiap Memiliki kemanjuran yang sangat baik dan
2 jam sampai gejala penyakit hilang . toksisitas minimal dengan penggunaan jangka
pendek.Contohnya: indometasin, fenilbutazon

Contohnya: alopurinol, probenesid,


Kortikosteroid sering digunakan untuk
menghilangkan gejala gout akut dan akan sulfinpirazon, dan febuxostat. Allopurinol
mengontrol serangan. Jika goutnya menurunkan kadar asam urat. Pasien dengan
monarticular, pemberian antraarticular yang penyakit ginjal kronis (stadium 4 atau lebih
paling efektif. Contohnmya: dexametason, buruk) harus dimulai dari dosis tidak lebih dari
hidrokortison, prednisone. 50 mg per hari.
3 4
Kortikosteroid Obat urikosurik/ anti hiperurisemia
Dosis pemberian Obat
Komplikasi

1. Gout kronik bertophus


Benjolan-benjolan (tofi) di sekitar sendi yang sering
meradang. Tofi adalah timbunan kristal monosodium urat
di sekitar persendian seperti di tulang rawan sendi,
sinovial, bursa atau tendon
2. Nefropati gout kronik
Penyakit tersering yang ditimbulkan karena
hiperurisemia. terjadi akibat dari pengendapan kristal asam
urat dalam tubulus ginjal.

3. Nefrolitiasis asam urat (batu ginjal)


Terjadi pembentukan massa keras seperti batu di dalam
ginjal, bisa menyebabkan nyeri, pendarahan, penyumbatan
aliran kemih atau infeksi.,

4. Persendian menjadi rusak hingga menyebabkan


pincang.
 

.
REFERENCES

Dianati, N. A. (2015). Gout and hyperuricemia. Faculty of Medicine,


University of Lampung. Jurnal Majority, 4(3).
 
DiPiro, B. G. W. J. T., & DiPiro, T. L. S. C. V. (2015).  Pharmacotherapy
Handbook Ninth Edition, Barbara G. Wells, PharmD, FASHP, FCCP.
McGraw-Hill Education.
 
Suarjana, I. N. (2009). Arthritis Rheumatoid Dalam Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Edisi V. Sudoyo, AW, Setiyohadi, B., Alwi Idrus.
Jakarta: Interna Publishing.
THANKS!
Does anyone have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai